Anda di halaman 1dari 11

Selamat Datang dalam

Bimbingan Tugas Akhir


Program (TAP)
Pertemuan ke 4
Oleh : Drs. Sony Tataq Setya S.,M.Pd

Program S1 PGSD
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Terbuka (UT)
Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia SD

Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek


mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Keempat aspek tersebut sebaiknya mendapat porsi
yang seimbang. Dalam pelaksanaanya sebaiknya
dilaksanakan secara terpadu, misalnya:
• mendengarkan —— menulis —— berdiskusi
• mendengarkan —— bercakap-cakap —— membaca
• bercakap-cakap —— menulis —— membaca
• membaca —— berdiskusi —— memerankan
• menulis —— melaporkan —— membahas
Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia SD

• Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas-kelas


rendah dalam pelaksanaannya dipadukan atau dikaitkan
dengan mata pelajaran lain seperti IPA, IPS, atau
Matematika.
• Dari berbagai pendapat para ahli dan rambu-rambu
pembelajaran Bahasa Indonesia, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya di
kelas-kelas awal, harus mempertimbangkan asas
keterkaitan atau keterpaduan sebagai pendekatan
pembelajaran sesuai dengan perkembangan anak sekolah
dasar yang holistik yaitu pendekatan pembelajaran
terpadu.
Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia

• Guru sebagai model dalam berbahasa (membaca dan menulis)


selama proses pembelajaran berlangsung serta bertindak sebagai
fasilitator dan memberikan umpan balik yang positif. Kualitas
hasil pembelajaran Bahasa Indonesia dipengaruhi berbagai faktor.
Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pendekatan dalam
proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Proses tersebut
menyangkut materi ajar yang digunakan, kegiatan guru dan
peserta didik, interaksi peserta didik dengan peserta didik, peserta
didik dengan guru, dan bahan ajar, alat dan lingkungan belajar
serta cara dan alat evaluasi dan kesesuaian dengan kebutuhan
perkembangan peserta didik itu sendiri.
Karakteristik Pembelajaran Matematika SD

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan


teknologi modern yang mempunyai peran penting dalam berbagai
disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di
bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh
perkembangan matematika khususnya di bidang teori bilangan, aljabar,
analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan
menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan
matematika yang kuat sejak dini. Untuk itu diperlukan pemahaman
yang mendasar tentang fungsi dan tujuan pembelajaran matematika
khususnya di Sekolah Dasar yang akan mendasari perkembangan
pemahaman anak terhadap matematika
Karakteristik Pembelajaran Matematika SD

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari


struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di
dalamnya. Ini berarti bahwa belajar matematika pada
hakekatnya adalah belajar konsep, struktur konsep dan
mencari hubungan antar konsep dan strukturnya. Ciri khas
matematika yang deduktif, aksiomatis ini harus diketahui
oleh guru sehingga mereka dapat mempelajari matematika
dengan tepat, mulai dari konsep-konsep sederhana sampai
yang komplek.
Karakteristik Pembelajaran Matematika SD

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) mata pelajaran


Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar. Hal ini dimaksudkan untuk membekali peserta didik
dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis,
dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut
diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,
mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada
keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Selain itu
dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan
matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau
gagasan dengan menggunakan simbol,tabel, diagram, dan media lain. Hal
senada juga disampaikan oleh Muijs & Reynolds (2008) bahwa
matematika merupakan “kendaraan” utama untuk mengembangkan
kemampuan berpikir logis dan ketrampilan kognitif yang lebih tinggi
pada anak-anak.
Karakteristik Pembelajaran IPS di SD

• Karakteristik mata pembelajaran IPS berbeda


dengan disiplin ilmu lain yang bersifat monolitik.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan
integrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial
seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,
politik, hukum, dan budaya. Rumusan Ilmu
Pengetahuan Sosial berdasarkan realitas dan
fenomena sosial melalui pendekatan
interdisipliner.
Karakteristik Pembelajaran IPS di SD
Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki
keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan
yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan
wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Antropologi
meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan,
struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi
dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih.
Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada
aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi dan
psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran,
kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial. Secara intensif konsep-
konsep seperti ini digunakan ilmu-ilmu sosial dan studi-studi sosial.
Karakteristik Pembelajaran IPA SD

• IPA merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan


pengamatan dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi
dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan
aplikasi penalaran matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala
alam. Dengan demikian, pada hakikatnya IPA merupakan ilmu
pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta,
konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui
suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah
Karakteristik Pembelajaran IPA SD
• IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan lagi oleh
semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan
terdahulu oleh penemunya.
• IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan
dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam
• IPA merupakan pengetahuan teoritis.
• Teori IPA diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan
melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi,
observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang
lain
• IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan.
• Dengan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan
observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut
• IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap

Anda mungkin juga menyukai