Anda di halaman 1dari 18

PRESENTATION BY:

IRNA DESWITA
SIFA ZAHARA
DINDA KASIH PERTIWI

www.ut.ac.id
KB I
Konstruktivisme dalam Pembelajaran IPA

A. Pandangan Tentang Belajar dan Mengajar


Dua kutub belajar dalam pendidikan ,yaitu tabularasa dan konstruktivisme.
Rujukan tabularasa : siswa diibaratkan kertas putih yang bisa dicorat coret
oleh gurunya atau seperti wadah kosong yang dapat diisi apa saja oleh
gurunya.Tabularasa ,menganggap siswa pasif dan memiliki keterbatasan
dalam belajar. Rujukan konstruktivisme : setiap orang yang belajar
sesungguhnya membangun pengetahuannya sendiri. Jadi siswa aktif dan
dapat terus meningkatkan dari dalam kondisi tertentu.

www.ut.ac.id
1. Struktur Kognitif

Struktur kognitif seseorang pada suatu saat meliputi segala


sesuatu yang telah dipelajari oleh
seseorang.Konsep,prinsip,dan struktur
pengetahuan ,pemecahan masalah merupakan hasil
belajar yang penting dalam ranah kognitif

2. Konsep dan Konsepsi

Konsep bersifat lebih umum dan dikenal atau diumumkan


berdasarkan kesepakatan. Konsepsi bersifat khusus atau
spesifik dan individual.Pembentukan prinsip dari konsep
melibatkan hubungan antar konsep.
4 tipe dasar hubungn yang dinyatakan dalam prinsip :
a. Sebab akibat
b. b. Korelasional
c. c. Peluang
d. d. Aksioma

www.ut.ac.id
B. Pandangan Konstruktivis Tentang Belajar IPA

I. Belajar sebagai Perubahan Konsepsi


Menurut pandangan konstruktivisme keberhasilan belajar bergantung bukan hanya pada
lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa.

II. Perubahan Konsepsi dalam Pembelajaran IPA


Implikasi dari pandangan konstruktivisme di sekolah adalah pengetahuan tidak dapat
dipindahkan secara utuh dari guru ke siswa,namun secara aktif dibangun oleh siswa
sendiri. Pembelajaran dan perspektif konstruktivisme mengandung empat kegiatan inti
a. Prakonsepsi atau pengetahuan awal (prior knowledge) siswa
b. Kegiatan pengalaman nyata ( experience)
c. Interaksi sosial (sosial interaction )
d. Kepekaan terhadap lingkungan ( sense making )

www.ut.ac.id
Kebaikan pembelajaran berdasar konstruktivisme adalah sebagai berikut :
a.Memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa
sendiri,berbagi gagasan dengan temanya,dan mendorong siswa memberikan penjelasan tentang gagasanya.
b.Gagasan awal siswa sebagai bukti awal agar siswa memperluas pengetahuan tentang fenomena dan memiliki
kesempatan untuk memadukan gagasan-gagasan berikutnya.
c.Siswa berpikir kreatif dan imajinatif
d.Mencoba gagasan baru agar siswa memiliki kepercayaan diri.
e.Memikirkan perubahan gagasan
f.Mengungkapkan gagasan ,saling menyimak. Perspektif konstruktivisme belajar merupakan proses perubahan

www.ut.ac.id
III. Pentingnya Konteks
Informasi dan pengalaman yang dirancang guru untuk siswa seharusnya koheren dengan konsep yang dibawa anak/
disesuaikan dengan pengetahuan awal anak. Perubahan konsepsi akan terjadi apabila kondisi yang memungkinkan
terjadi perubahan konsepsi terpenuhi dan teredia konteks ekologi konsepsi untuk perubahan . ekologi konsepsi yang
dimaksud adalah

a. Anak merasa tidak puas dengan gagasan yang dimilikinya


b. Gagasan baru harus dapat dimengerti
c. Konsepsi yang baru harus masuk akal
d. Konsepsi yang baru harus dapat member suatu kegunaan

www.ut.ac.id
C. Model-Model Pembelajaran untuk Perubahan konsepsi
Model pembelajaran yang dilandasi konstruktivisme antara lain
a. Model siklus belajar ( learning cycle model )
b. Model pembelajaran generative ( generative learningmodel )
c. Model pembelajaran interaktif ( interactive learning model )
d. Model CLIS ( Children learning in science )
e. Model strategi pembelajaran kooperatif ( Cooperativelearning strategies ) / CLS Fase –fase
Pembelajaran pada Kelompok Model Pembelajaran konstruktivis

MODEL FASE – FASE PEMBELAJRAN


I II III IV V
Siklus Belajar Eksplorasi Pengenalan Konsep Penerapan konsep Pembelajaran Generatif
Persiapan Fokus Tantangan Aplikasi – Pembelajaran Interaktif Persiapan Eksplorasi
Pertanyaan Siswa Refleksi –CLIS Orientasi Elisitasi Restrukturisasi Aplikasi Refleksi
Pembelajaran Kooperatif Orientasi Elisitasi Restrukturisasi Aplikasi Refleksi

www.ut.ac.id
D. Contoh Model Pembelajaran Konstruktivisme
I. Fase Eksplorasi
a. Diperlihatkan tanah berisi cacing dan diajukan pertanyaan: “Apa yang kamu ketahui tentang cacing tanah ?”
b. Semua jawaban siswa ditampung
c. Siswa diberi kesempatan untuk memeriksa keadaan yang sesungguhnya dan diberi kesempatan untuk erumuskan
hal- hal yang tidak sesuai dengan jawaban mereka semula.

II. Fase Klarifikasi


a. Guru memperkenalkan macam-macam cacing dan spesifikasinya
b. Siswa merumuskan kembali pengetahuan mereka tentang cacing tanah.
c. Guru memberikan masalah berupa pemilihan cacing yang cocok untuk dikembangbiakkan
d. Siswa mendiskusikannya secara berkelompok dan merencanakan penyelidikkannya
e. Secara berkelompok siswa melakukan penyelidikan untuk menguji rencananya f. Siswa mencari tambahan rujukan
tentang manfaat cacing tanah dulu dan sekarang

III. Fase Aplikasi


a. Secara berkelompok siswa melaporkan hasilnya, dilanjutkan dengan penyajian oleh wakil kelompok dalam diskusi
kelas
b. Secara bersama-sama siswa merumuskan rekomendasi untuk para pemula yang ingin ber-“ternak” cacing tanah.
c. Secara perorangan siswa membuat tulisan tentang perikehidupan jenis cacing tanah tertentu sesuai hasil
pengamatannya.
www.ut.ac.id
KB 11
Model Pembelajaran
A. Model Pembelajaran Interaktif

I. Pengertian
Model pembelajaran interaktif sering disebut pendekatan pertanyaan anak. Model ini dirancang agar siswa
bertanya dan kemudian menemukan jawaban dari pertanyaan mereka sendiri.
II. Langkah-langkah Model Pembelajaran Interaktif
a. Persiapan :
Guru dan siswa memilih topic dan menemukan informasi yang melatarbelakanginya
b. Kegiatan Pembelajaran :
Lebih melibatkan siswa pada topic yang sedang dibahas
c. Pertanyaan anak :
Saat guru mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang topic yang dibahas
d. Penyelidikan :
Guru dan siswa memilih pertanyaan untuk diekspliorasi, selama 2-3 hari , dalam selang 3-4 hari.
e. Refleksi :
Melakukan evaluasi untuk memantapkan hal-hal yang terbukti dan memisahkan hal-hal yang masih perlu diperbaiki.

www.ut.ac.id
III.Contoh Model Pembelajaran Interaktif

a.Persiapan Sebelum pembelajaran dimulai guru menugasi siswa membawa hewan peliharaan dan
mempersiapkan diri untuk menceritakan tentang hewan masing-masing.
b.b. Kegiatan pembelajaran Siswa mengamati hewan-hewan yang dibawa temannya
(meraba,mengelus,menggendong),lalu mengajukan pertanyaan
c.Pertanyaan anak Pertanyaan siswa diarahkan guru sekitar proses pemeliharaan.
d.Penyelidikan Guru dan siswa memilih pertanyaan untuk dieksplorasi lebih jauh.
e.Refleksi Pada pertemuan berikutnya dikleas dibahas hasil penyelidikan siswa,lalu membandingkan
antara hewan peliharaan dan hewan liar.

IV.Kebaikan dan Keterbatasannya

Siswa belajar mengajukan pertanyaan ,merumuskan pertanyaan,menemukan jawaban pertanyaan


sendiri dengan melakukan kegiatan ( observasi , penyelidikan),pertanyaan anak serius dikumpulkan
dan ditindaklanjuti. Keterbatasannya Karena sudah berpola model menjadi rutin dan kehilangan yang
esensial.

www.ut.ac.id
B.Model Pembelajaran Terpadu

I.Pengertian
Berdasar sifatnya model pembelajaran terpadu dibedakan menjadi 3 yaitu
a.Model daalam satu disiplin ilmu
b.Model antar bidang
c.Model dalam lintas siswa
Empat kriteria yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan model pembelajaran
terpadu :
a.Kebutuhan anak
b.Karakteristik mata pelajaran
c.Lingkungan senagai sarana belajar
d.Masing-masing kriteria memberikan sumbangan tersendiri.

www.ut.ac.id
II.Langkah-langkah Penyusunan Model pembelajaran Terpadu
a.Mengkaji GBPP IPA untuk menganalisis konsep-konsep penting yang akan diajarkan
b.Membuat bagan konsep yang menghubungkan konsep satu dengan yang lainnya.
c.Memilih tema sentral yang dapat menjadi payung untuk memadukan konsep-konsep tersebut
d.Membuat TPK dan deskripsi kegiatan pembelajaran yang disesuiakan dengan tingkat perkembangan setiap
konsep.
e.Membuat bahan bacaan berupa cerita yang mengacu pada tema,disertai gambar dan permainan
f.Menyusun jadwal kegiatan dan alokasi waktu yang diperlukan secara proporsional.
g.Menyusun kisi-kisi perangkat tes dan soal tes.

III.Contoh model pembelajaran terpadu


a.Tujuan : Siswa dapat mengklasifikasi tumbuhan,hewan,dan benda berdasrkan kriteria tertentu.
b.b. Alat dan bahan : Setiap siswa bebas membawa hewan,tumbuhan,dan benda untuk menjadi arena kebun
binatang. (guru membagi tugas agar terorganisir)
c.Langkah kerja :
1.Kumpulkan tumbuhan,hewan,dan benda lain yang dibawa siswa.
2.Susun yang rapi tumbuhan,hewan,dan benda yang dibawa
3.Tugasi siswa untuk mengisi Lembar Pengamatan secara berkelompok
4.Diskusikan jawaban siswa. Mantapkan jika benar dan perbaiki jika kurang tepat.

www.ut.ac.id
IV. Kebaikan dan keterbatasannya
Kebaikan
Siswa diajak mengamati gejala alam apa adanya Tidak dipilah-pilah menurut
biologi atau fisika Tidak dibedakan siswa melihat dan mengamati terkotak-
kotak
Keterbatasannya
Jika konsep sudah kompleks,sulit dipadukan /guru mengalami kesulitan untuk
memadukan.

www.ut.ac.id
C.Model Pembelajaran Siklus Belajar (learning Cycle)
1.Pengertian
Model silus belajar ada tiga fase yaitu : eksplorasi,pengealan konsep,dan penerapan konsep
2.Urutan pembelajaran
a.Eksplorasi Siswa diberi kebebasan untuk melakukan penjelajahan/ eksplorasi bebas. Kegiatan ini member siswa
pengalaman fisik dan interaksi sosial dengan teman dan gurunya.
b.Pengenalan konsep Guru menjelaskan konsep dan teori-teori yang dapat membantu siswa untuk menjawab
permasalahan yang muncul.
c.Penerapan konsep Dengan konsep yang telah dikuasai siswa memecahkan masalah yang dapat dipecahkan
berdasar konsep yang telah diperoleh siswa.
3.Contoh model pembelajaran siklus belajar
a. Tujuan Tujuan Pembelajaran Umum Siswa memahami saling ketergantungan antarmakhluk hidup,dengan
melakukan pengamatan dan menafsirkan hasil pengamatan

www.ut.ac.id
Tujuan Pembelajaran KHusus
1.Setelah meneliti jenis makanan sejumlah hewan,siswa dapat mengelompokkan hewan yang termasuk pemakan
tumbuhan
2.Setelah meneliti jenis makanan sejumlah hewan,siswa dapat mengelompokkan hewan yang termasuk pemakan
hewan
3.Setelah meneliti jenis makanan sejumlah hewan,siswa dapat mengelompokkan hewan yang termasuk pemakan
daging dan tubuhan
4.Setelah berdiskusi mengenai sumber makanan hewan,siswa dapat menyimpulkan bahwa semua hewan
memperoleh makanan dengan cara memakan makhluk hidup lain. b. Konsep : hubungan antarmakhluk hidup
Definisi konsep : 1. Pemakan tumbuhan (herbivore)

www.ut.ac.id
a.Konsep : hubungan antar makhluk hidup
Definisi konsep :
1.Pemakan tumbuhan (herbivore)
2.Pemakan daging (karnivora)
3.Pemakan segala (omnivore)
4.Pemakan (konsumen)memakan makhluk hidup lain sebagai sumber makanan

4.Kebaikan dan keterbatasannya


Kebaikan
Jumlah tahapan tiga termasuk sederhana dan mudah diingat
Keterbatasannya
Namun memunculkan situasi konflik tidak selalu berhasil

www.ut.ac.id
D.Model Pembelajaran Belajar IPA atau CLIS (Children Learning In Science )
1.Pengertian
Model CLIS dikembangkan oleh kelompok Children’s learning in science
2.Urutan pembelajaran
a.Orientasi Upaya guru untuk memusatkan perhatian siswa.
b.Pemunculan gagasan Upaya guru untuk memunculkan konsepsi awal siswa.
c.Penyusunan ulang gagasan Upaya guru untuk memperjelas atau mengungkapkan gagasan awal siswa tentang
suatu topic secara umum.
d.Penerapan gagasan Siswa diminta menjawab pertanyaan yang disusun untuk menerapkan konsep ilmiah yang
telah dikembangkan siswa.
e.Pemantapan gagasan Umpan balik oleh guru untuk memperkuat konsep ilmiah tersebut

www.ut.ac.id
3.Contoh model pembelajaran CLIS
NO Tahap Kegiatan Guru Kegiatan siswa Keterangan
orientasi Menunjukkan kantong kresek warna hitam dan mengajukan pertanyaan Siswa menjawab pertanyaan
Guru meminta siswa memperagakan
Pemunculan gagasan Menginstruksikan siswa menjawab pertanyaan dari LKS no 1-4 Masing – masing siswa
mengerjakan LKS no 1-4 Siswa ingin mengetahui alat pernapasan pada manusia,hewan dan tumbuhan
Penyusunan ulang gagasan Membimbing kegiatan percobaan yang kurang mengerti Diskusi kelompok dan
mengerjakan kegiatan Semua anggota kelompok aktif
Penerapan gagasan Mengamati dan membimbing kegiatan siswa Diskusi menjawab pertanyaan no 5-7 di LKS
Periksa jawaban yang belum konsisten dengan konsep ilmiah
Pemantapan gagasan Mengungkapkan salah satu kosepsi awal kemudian membandingkan denganhasil percobaan
Mengemukakan argumentasi Siswa dibimbing untuk membedakan oksigen dan udara

www.ut.ac.id

Anda mungkin juga menyukai