Anda di halaman 1dari 7

PEMURNIAN KRISTAL KNO3 BERDASARKAN PERBEDAAN KELARUTAN

A. TUJUAN 1. Mempelajari pembuatan garam KNO3 dari hasil reaksi antara NaNO3 dan KCl. 2. Mempelajari pemisahan garam tersebut dari hasil samping NaCl berdasarkan perbedaan kelarutan. 3. Menghitung rendemen hasil Kristal yang diperoleh.

B. DASAR TEORI Di alam garam nitran banyak dijumpai di Chili terutama dalam bentuk NaNO3 yang disebut sendawa Chili. Sebagian besar garam nitrit bersifat higroskopis dan mudah larut dalam air. Beberapa garam NaNO3 dapat diperoleh dalam bentuk anhidrat dan tidak mengalami dekomposisi pada pemanasan yang cukup tinggi. KNO3 mempunyai titik leleh 3360C dan pada suhu tinggi akan terurai menurut reaksi: 2KNO3 2 KNO2 + O2 Produksi berbagai garam dari sumbernya bergantung pada prinsip kristalisasi selektif. Prinsip kristalisasi selektif ini sangat bergantung pada berbagai faktor, yaitu keseimbangan, kelarutan, temperatur, dan konsentrasi keseimbangan. Kalium nitrat dapat dibuat dengan mencampurkan larutan jenuh NaNO3 dengan larutan jenuh KCl. Jadi, dalam larutan terdapat empat jenis ion yaitu Na+, K+, Cl-, dan NO3- yang memungkinkan akan membentuk empat kristal garam yaitu NaCl(s), KCl(s), NaNO3(s), dan KNO3(s). (http://nugiluph24.blogspot.com/2010/10/pembuatan-kalium-nitrat-dannatrium.html) Meskipun kristalisasi adalah metoda yang sangat sederhana, dalam praktek, bukan berarti mudah dilakukan. Hal-hal yang mungkin perlu diperhatikan dalam melakukan kristalisasi, yaitu; 1. Kelarutan material yang akan dimurnikan harus memiliki ketergantungan yang besar pada suhu. 2. Kristal tidak harus mengendap dari larutan jenuh dengan pendinginan karena mungkin terbentuk super jenuh. Dalam kasus semacam ini penambahan kristal bibit, mungkin akan efektif. Bila tidak ada kristal bibit, menggaruk dinding mungkin akan berguna.

3. Untuk mencegah reaksi kimia antara pelarut dan zat terlarut, penggunaan pelarut non-polar lebih disarankan. Namun, pelarut non polar cenderung merupakan pelarut yang buruk untuk senyawa polar. Kit a harus hati-hati bila kita menggunakan pelarut polar. Bahkan bila tidak reaksi antara pelarut dan zat terlarut, pembentukan kompleks antara pelarut-zat terlarut. 4. Umumnya, pelarut dengan titik didih rendah umumnya lebih diinginkan. Namun, sekali lagi pelarut dengan titik didih lebih rendah biasanya non polar. Jadi, pemilihan pelarut biasanya bukan masalah sederhana. (http://k10tiumb.blogspot.com/2009_11_24_archive.html)

C. ALAT DAN BAHAN Alat : 1. Gelas beker 250 ml 2. Gelas ukur 50 ml 3. Corong 4. Gelas arloji 5. Pengaduk 6. Timbangan 7. Hotplate

Bahan : 1. Garam KCl 2. Garam NaNO3 3. Aqudest 4. Kertas saring Whatman

D. CARA KERJA a. Pembuatan garam KNO3 1. Melarutkan 7,5 gram KCl dan 8,5 gram NaNO3 masing-masing dalam air panas 50 ml. 2. Mencampurkan kedua larutan tersebut kemudian diuapkan sampai volumenya menjadi setengahnya dengan menggunakan hotplate. 3. Mendinginkan larutan itu dengan menempatkannya pada bak air es dan mengamati proses pembentukan KNO3. b. Pemurnian KNO3 1. Melarutkan Kristal yang dihasilkan dengan sedikit aquadest sambil dipanaskan. 2. Mendinginkan larutan tersebut pada bak air es, setellah terbentuk Kristal yang maksimal, kemudian disaring sehingga diperoleh Kristal KNO3 yang bebas Cl3. Mengeringkan Kristal yang dihasilkan di udara terbuka selama semalam. 4. Menimbang Kristal yang diiperoleh dan menghitung rendemennya.

E. HASIL PERCOBAAN KCl + NaNO3 KNO3 + = 7,5488 gram = 8,5167 gram = 0,5411 gram = 2,2936 gram = 2,2936 gram 0,5411 gram = 1,7525 garm = Putih = Jarum NaCl

Berat KCl yang ditimbang Berat NaNO3 yang ditimbang Berat kertas saring (A) Berat kertas saring + Kristal KO3 (B) Berat Kristal KNO3 hasil praktikum Warna Kristal Bentuk Kristal

F.

PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN Perhitungan : Reaksi yang terjadi : KCl + NaNO3 KNO3 + NaCl

Mol KCl = mol NaNO3 = mol KNO3 = mol NaCl

Berat Teoritis KNO3 = mol x Mr. KNO3 = 0,10 mol x 101,11 gr/mol = 10,11 gr Berat Kristal KNO3 hasil praktikum = 1,7525 gr

Pembahasan : Garam kalium nitrat dapat dibuat dengan cara mereaksikan kalium klorida, KCl yang ditemukan dalam mineral silvi, dengan natrium nitrat NaNO3. Jika larutan jenuh masing-masing reaksi tersebut saling dicampurkan, maka akan terbentuk garam natrium klorida, NaCl dan KNO3 karena larutan NaCl di dalam pelarut air sangat kecil, maka garam tersebut akan mengalami pengendapan, dan melalui penyaringan larutan KNO3 dapat dipisahkan dari NaCl. Dengan mendinginkan filtrat tersebut secara perlahan, maka

KNO3 akan mengalami proses kristalisasi, dan untuk memenuhi KNO3 yang dihasilkan perlu kristalisasi. Senyawa kimia kalium nitrat merupakan sumber alami mineral nitrogen. Sumber utama Kalium nitrat ialah deposit yang mengkristalisasikan dari dinding gua atau mengalirkan bahan organik yang membusuk. Tumpukan kotoran juga sumber umum yang utama: ammonia dari dekomposisi urea dan zat nitrogen lainnya akan melalui oksidasi bakteri untuk memproduksi nitrat. Sedangkan pada percobaan ini, kita memperoleh kalium nitrat dengan menggunakan bahan dasar natrium nitrat yang direaksikan dengan KCl padat. Tahap pertama yang dilakukan adalah melarutkan KCl dan NaNO3 dalam bentuk padatan (kristal) dengan air panas. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses kelarutan karena suatu senyawa dengan lebih mudah larut dalam air panas dibandingkan dalam air dingin. Kelarutan dalam air panas dipengaruhi oleh keadaan jenuh dari larutan tersebut. Larutan jenuh didefinisikan sebagai larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah yang diperlukan untuk adanya kesetimbangan antara zat terlarut yang larut dan yang tak larut. Pembentukan larutan jenuh dapat dipercepat dengan pengadukan yang kuat dari zat terlarut yang berlebih. Banyaknya zat terlarut yang melarut dalam pelarut yang banyaknya tertentu, untuk menghasilkan suatu larutan jenuh itulah yang disebut kelarutan zat terlarut. Tahap kedua adalah pencampuran larutan KCl dan NaNO3 dalam keadaan panas (jenuh) dengan tujuan agar larutan tidak bereaksi dengan zat-zat yang ada di udara yang akan mengganggu jalannya reaksi. Selain itu, dimaksudkan untuk mempercepat reaksi yang terjadi agar pergerakan ion-ion dalam larutan semakin cepat sehingga kemungkinan untuk terjadinya tumbukan lebih besar. Dengan melarutkan kedua bahan dengan air maka bahan tersebut akan terurai menjadi ion-ion sehingga pada pencampuran kedua larutan jenuh tersebut maka terjadilah pertukaran ion ( ion exchange). Ion K+ dari KCl akan berikatan dengan ion NO3- dari NaNO3 membentuk KNO3 sedangkan Na+ akan berikatan dengan Cl- membentuk NaCl. Campuran tersebut diuapkan kembali agar larutan tersebut menjadi lebih pekat. Sifat kalium nitrat yang terbentuk adalah hidroskopis maka kemungkinan akan menyerap uap air yang ada di udara. Sedangkan karena kelarutan NaCl di dalam pelarut air sangat kecil, maka garam tersebut mengalami pengendapan sedangkan KNO3 akan tetap berada dalam fasa larutan. Setelah didinginkan dengan cara menempatkannya pada bak air es, maka akan terbentuk kristal yang dapat diamati. Hal ini dilakukan karena didalam proses pembentukan kristal diperlukan waktu untuk terjadinya pengikatan antar molekul-molekul.

Setelah kristal terbentuk, dilakukan penimbangan dimana kita mendapatkan berat kristal KNO3 sebesar 1,7525 gram. Hal ini berbeda dengan hasil perhitungan secara teori yang mendapatkan berat kristal KNO3 sebesar 10,11 gram. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya molekul-molekul dari KNO3 yang belum mengendap atau dapat disebabkan adanya sebagian molekul yang hilang sehingga berat kristal yang didapatkan lebih kecil daripada berat secara teoritis. Hal ini juga dapat dilihat dengan menghitung rendamennya yaitu sebesar 17,33 %

G. KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : Untuk membuat kalium nitrat dapat digunakan bahan dasar natrium nitrat yang direaksikan dengan kalium klorida yang akan membentuk kristal KNO3 melalui proses pemanasan, penyaringan, pendinginan dan rekristalisasi dengan persentase rendamen yang diperoleh adalah sebesar 17,33 %. Kristal NaCl dan KNO3 dibuat dengan mereaksikan KCl dengan NaNO3 dimana Kristal NaCl terbentuk pada suhu tinggi dan Kristal KNO3 terbentuk pada suhu rendah.

H. DAFTAR PUSTAKA http://nugiluph24.blogspot.com/2010/10/pembuatan-kalium-nitrat-dan-natrium.html (diakses 18 Maret 2011) http://k10tiumb.blogspot.com/2009_11_24_archive.html (diakses 18 Maret 2011) Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai