Penegakan
Hukum menjadi kenyataan bila terjadi penegakan hukum. Terdapat tiga unsur yang harus diperhatikan, yaitu:
Pada dasarnya undang-undang tidak lengkap atau tidak jelas, tetapi harus tetap dilaksanakan.
2
Dalam hal terjadi pelanggaran undang-undang hakim harus melaksanakan atau menegakkan undang-undang hakim tidak boleh menagguhkan atau menolak menjatuhkan putusan dengan alasan
Karena UU tidak lengkap, maka hakim harus mencari hukumnya, harus menemukan hukumnya (rechtsvinding). Penegakan dan pelaksanaan hukum sering merupakan
karena hukumnya tidak lengkap atau tidak jelas tidak sempurnanya undang-undang, atau tidak adanya hukum
Penemuan hukum
diartikan sebagai proses pembentukan hukum oleh hakim atau petugas-petugas hukum lainnya yang diberi tugas melaksanakan hukum terhadap
peristiwa-peristiwa hukum yang konkrit, penciptaan dan pembentukan hukum
Hakim
perdata lebih memiliki kebebasan dalam penemuan hukum di banding dengan hakim pidana. Awalnya, hukum adalah kebiasaan, karena terlalu banyak dan tidak menjamin kepastian, maka timbulah gerakan kodifikasi
Kodifikasi
Legisme
Aliran pada ilmu pengetahuan dan peradilan Tidak mengakui hukum diluar undang-undang. Hukum dan undang-undang adalah identik Ilmu pengetahuan dan kebiasaan diakui kalau undang-undang menunjuknya Hakim tidak menciptakan hukum Hukum harus menerapkan dalam peristiwa yang konkrit.
7
kitab undang-undang tidak pernah lengkap berbagai macam permasalahan yang tidak ada di undangundang diajukan pada hakim undang-undang sulit untuk berubah secara cepat manusia dan persoalannya berkembang begitu cepat berbagai permasalahan dapat diselesaikan juga melalui
Mazhab Histories
undang-undang tidaklah lengkap masih terdapat sumber hukum yang lain, yaitu kebiasaan hukum berdasarkan sistem asas-asas hukum dan pengertian dasar setiap peristiwa diterapkan kaedah yang cocok Hakim bebas menerapkan undang-undang Hakim harus tetap bergerak dalam sisten hukum yang tertutup Putusan berasal dari undang-undang sistem asas hukum pengertian hukum unsur penilaian pemegang peranan
9
Freirechtbewegung (Jerman)
Interpretasi adalah metode penemuan hukum yang sudah jelas peraturannya ada tetapi tidak jelas untuk dapat diterapkan pada peristiwa apa. Kadang kala hakim harus memeriksa perkara tanpa memiliki peraturan yang khusus. Dipergunakan metode:
Disebutkan juga interprestasi gramatikal merupakan cara penafsiran yang paling sederhana untuk mengetahui makna ketentuan undang-undang dengan menguraikan menurut bahasa, susunan kata atau bunyinya Apabila makna undang-undang itu ditetapkan berdasarkan tujuan kemasyarakatan Setiap undang-undang merupakan bagian dari suatu sistem perundang-undangan secara keseluruhan. Berdasarkan hal tersebut, maka menafsirkan undangundang harus dihubungkan dengan undang-undang lain
11
Interpretasi Sistematis
Interpretasi
Makna
Historis
undang-undang dapat dijelaskan atau ditafsirkan dengan jalan meneliti sejarah terjadinya undang-undang tersebut.
Interpretasi
Merupakan
Komparatif
Interpretasi
Metode
Futuristik
penemuan hukum yang bersifat antisipasi adalah penjelasan ketentuan undang-undang dengan berpedoman pada undang-undang yang belum mempunyai kekuatan hukum
12
Interpretasi
Interpretasi Restriktif adalah penjelasan atau penafsiran yang bersifat membatasi. Interprestasi Ekstensif adalah penafsiran yang melampaui batas-batas yang ditetapkan secara gramatikal
Argumentum
per Analogian
Peristiwa serupa, sejenis, atau mirip dengan yang diatur dalam undang-undang diperlakukan sama. Deduksi: dari yang umum kepada yang khusus Induksi: dari yang khusus kepada yang umum Analogi: dari yang khusus kepada yang khusus X maka Y; Z mirip X; kalau Z maka Y
13
Penyempitan Hukum
Di dalam penyempitan hukum dibentuklah pengecualian-pengecualian atau penyimpanganpenyimpangan baru dari peraturan-peraturan yang bersifat umum. Peraturan yang bersifat umum diterapkan terhadap peristiwa atau hubungan hukum yang khusus dengan penjelasan atau konstruksi dengan memberi ciri-ciri.
Argumentum a Contrario
Cara penafsiran yang didasarkan pada perlawanan pengertian antara peristiwa konkrit yang dihadapi dan peristiwa yang diatur dalam undang-undang.
14
Bukan berarti peradilan tidak terikat oleh undang-undang Undang-undang hanya merupakan alat bantu untuk memecahkan permasalahan yang menurut hukum tepat Tidak perlu harus selalu sama dengan yang ditetapkan oleh undang-undang
15