Anda di halaman 1dari 7

Sejarah Hukum Andhi Mahligai

SEJARAH HUKUM TENTANG PERJUDIAN MENURUT MANAWA DHARMASASTRA BAB I PENDAHULUAN A. ARTI PENTING JUDUL Maraknya judi di Indonesia berdampak langsung kepada runtuhnya perekonomian dan moral anak bangsa. Secara statistik memang belum ada data yang dipublikasikan, akan tetapi kecanduan judi ini terlihat dimanamana. Umumnya generasi muda menyukai judi secara online, sedangkan generasi tua lebih menyukai judi secara konvensional seperti bermain kartu, dll, Ironisnya hal ini menjangkiti hampir di semua kalangan, baik dari kalangan ekonomi menengah ke atas, maupun mereka yang berekonomi menengah ke bawah. Berbagai event bisa dijadikan momentum judi, seperti pertandingan bola, pertandingan tinju dan lain sebagainya. Begitu juga dengan jumlah transaksinya mulai dari ratusan ribu rupiah sampai melibatkan harta benda perhiasan, rumah tinggal dan kekayaan lainnya. Hal ini sangat mengasyikkan, tetapi secara tidak sadar bisa menimbulkan multiplier effect dan berdampak langsung kepada kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Seperti adanya penghalalan segala cara dalam mendapatkan uang untuk berjudi, hingga menimbulkan kejahatan lain serta merusak hubungan rumah tangga suami istri-anak, dan lain-lain. Sedangkan di pulau Bali, judi yang paling disukai oleh masyarakat adalah sabung ayam. Sabung ayam atau tajen nyaris tak dapat dilepaskan dari kehidupan orang Bali-Hindu. Adanya larangan tajen kerena sering dikaitkan dengan judi dimulai sejak tahun 1981, dimana acara tajen tak lagi dilakukan secara terbuka di wantilan yaitu bangunan tradisonal yang umum yang terdapat di desa. Acara tajen kemudian dilakukan secara sembunyisembunyi oleh warga Bali. Namun Belakangan, sejak era reformasi acara tajen dilakukan untuk penggalangan dana.1

http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/02/13/%E2%80%9Ctajen%E2%80%9D-judi-budayaatau-kah-yadnya/

Sejarah Hukum Andhi Mahligai

Acara tajen di Bali sudah dikenal sejak zaman majapahit, konon tajen sangat dekat dengan tradisi tabuh rah.Sehingga tajen dianggap sebuah proyeksi profan dari salah satu upacara yadnya di Bali yang bernama tabuh rah.Tabuh rah merupakan sebuah upacara suci yang dilangsungkan sebagai kelengkapan saat upacara macaru atau bhuta yadnya. Upacara tabuh rah biasanya dilakukan dalam bentuk adu ayam, sampai salah satu ayam meneteskan darah ke tanah. Darah yang menetes ketanah dinggap sebagai yadnya yang dipersembahkan kepada bhuta, lalu pada akhirnya binatang yang dijadikan yadnya tersebut dipercaya akan mengalami proses peningkatan jiwa pada reinkarnasi selanjutnya menjadi binatang lain dengan derajad lebih tinggi atau manusia. Matabuh darah binatang dengan warna merah inilah yang konon akhirnya melahirkan budaya judi menyabung ayam yang bernama tajen. Namun yang membedakan tabuh rah dengan tajen adalah dimana dalam tajen dua ayam jantan diadu oleh para bebotoh sampai mati, jarang sekali terjadi sapih atau imbang dan menggunakan media uang sebagi taruhan . Sedangkan tabuh rah bersifat sakral dan merupakan bangian dari persyaratan yadnya. Berdasakan hal-hal tersebut di atas, menarik untuk dikaji tentang sejarah hukum mengenai perjudian menurut kitab Manawa Dharmasastra, karena kitab Manawa Dharmasastra sendiri sampai sekarang masih digunakan oleh masyarakat Hindu Bali.

B. KEGUNAAN 1. Untuk mengetahui aturan hukum yang mengatur tentang perjudian di masa lampau terutama yang ada di kitab Manawa Dharmasastra. 2. Sebagai ilham ius constituendum tentang perjudian setelah ditinjau dari aspek sejarah hukum Manawa Dharmasastra dan ius constitutum yang berlaku.

Sejarah Hukum Andhi Mahligai

BAB II PENGERTIAN SEJARAH, HUKUM, SEJARAH HUKUM

A. SEJARAH Istilah sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata syajara dan syajarah. Syajara berarti terjadi dan syajarah berarti pohon yang kemudian diartikan silsilah. Syajarah dalam arti silsilah berkaitan dengan babad, tarikh, mitos, dan legenda. Istilah syajarah diserap oleh bahasabahasa lain menjadi historia (Latin), history (Inggris), histoire (Perancis), geschiedenis (Belanda), dan lain-lain. Kata syajarah yang telah berubah menjadi sejarah masuk ke dalam perbendaharaan bahasa Indonesia melalui bahasa Melayu.2 Arti harfiah syajarah melahirkan sejarah dalam pengertian sempit, yaitu silsilah, umum oleh asal-usul masyarakat. pengertian atau riwayat. Pada awal perkembangan ilmu pengetahuan, sejarah dalam pengertian sempit itulah yang dipahami secara Sejalan sejarah dengan perkembangan pengetahuan, yaitu :
3

pun mengalami perkembangan. terbagi atas dua pengertian,

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, sejarah

1. Sejarah sebagai peristiwa adalah peristiwa yang terjadi di masa lampau, dalam arti peristiwa sebagaimana terjadinya. Dengan kata lain, sejarah sebagai peristiwa adalah proses sejarah dalam aktualitasnya (history as past actuality atau histoire-realit). Hal itu berarti sejarah sebagai peristiwa bersifat obyektif, karena peristiwa itu murni sebagaimana terjadinya. 2. Sejarah sebagai kisah adalah sejarah sebagaimana dikisahkan secara tertulis (history as written/histoire recit) berdasarkan hasil penelitian. Dengan kata lain, sejarah sebagai kisah adalah rekonstruksi peristiwa sejarah berdasarkan fakta sejarah. Peristiwa
2

Materi penyuluhan dalam "Workshop Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan; Penulisan Karya Ilmiah dan Perekaman Data" tanggal 12-14 Februari 2008 yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan, Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, kerjasama dengan Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung. Hal. 1 3 Ibid, hal. 1-2

Sejarah Hukum Andhi Mahligai

sejarah yang dimaksud terutama peristiwa-peristiwa penting yang menyangkut kehidupan manusia secara umum. Dalam konteks akademis, sejarah merupakan suatu bidang ilmu atau bidang studi yang memerlukan imajinasi kesejarahan yang kritis dalam pengkajiannya. Hal ini dimaksudkan untuk menempatkan sejarah dalam setting historis yang fenomenologis. Sejarah tidak selalu menyangkut past event atau peristiwa-peristiwa masa lampau, tetapi juga berhubungan atau menyangkut peristiwa-peristiwa mutakhir (current events).4 Sejarah dapat mengajar man of action (manusia pelaku) tentang bagaimana orang lain bertindak dalam keadaan-keadaan khusus, pilihanpilihan yang dibuatnya, dan tentang keberhasilan dan kegagalan mereka. Tanpa mengenal sejarah, seseorang akan kehilangan arah dan acuan dalam melaksanakan depan.5 kebijaksanaannya. Karena sejarah adalah jembatan penghubung masa silam dan masa kini, dan sebagai petunjuk arah ke masa

B. HUKUM Dari segi etimologi, Hukum berasal dari bahasa Arab (Hukm) yang mengandung arti paksaan. Recht (Belanda), berasal dari kata rechtum (bhs Latin) yang mengandung arti bimbingan atau tuntunan atau perintah. Rechtum sendiri berasal dari kata Rex yang berarti Raja. Dalam bahasa latin juga dikenal dengan istilah Ius, berasal dari kata Iuhere yang artinya mengatur atau memerintah. Kata Ius juga bertalian erat dengan kata Justitia yaitu Dewi Keadilan. Hukum juga dikenal dengan istilah Lex (bhs Latin) yang artinya mengumpulkan orang untuk diberi perintah, kewibawaan, keadilan, kedamaian. Menurut Van Apeldoorn : Hukum hingga saat ini belum mempunyai definisi tunggal dan memuaskan semua disiplin ilmu; minimal disiplin ilmu hukum dan para pemikirnya. Akan tetapi dalam kaitan ini para ahli hukum

Suyatno Kartodirjdo, Teori dan Metodologi Sejarah dalam Aplikasinya dalam Aman, M.Pd., makalah Sejarah dan Masalah Pendidikan, hal. 3 5 Ahmad Syafii Maarif, Keterkaitan Antara Sejarah, Filsafat, dan Agama (Yogyakarta: IKIP Yogyakarta, 1997), hal. 4.

Sejarah Hukum Andhi Mahligai

harus memiliki pegangan tentang definisi hukum, meskipun definisi hukum tersebut beraneka ragam menurut disiplin ilmu masing-masing.6 Ahmad Ali dalam bukunya mengemukakan, ada dua faktor internal hukum yang menyebabkan ia sulit untuk didefinisikan. Faktor pertama adalah sifat hukum yang memang abstrak, meskipun manifestasinya dalam wujud penegak hukumnya, kantor instansi hukumnya dan buku-buku perundang-undangannya dapat berwujud konkret. Faktor internal kedua adalah hal yang dicakup untuk diatur oleh hukum, adalah sangat luas.7 Akan tetapi di dalam berbagai literature hukum sudah ada definisi hukum dari para ahli yang dapat dipandang memadai dalam perumusan pendefinisiannya, definisi hukum itu antara lain : Drs. C. Utrecht, SH: Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yaitu yang berisi perintahperintah dan larangan-larangan yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dank arena itu harus ditaati masyarakat itu.8 Hans Kelsen: Law is a coercive order of human behavior, it is the primary norm which stipulates the sanction. (Hukum adalah suatu perintah memaksa terhadap perilaku manusia. Hukum adalah norma primer yang menetapkan sanksi-sanksi)9 Lon L. Fuller: Law is the enterprise of subjecting human conduct to the governance of rules. Hukum adalah upaya untuk mengatur sikap manusia dengan pengaturan oleh seperangkat aturan.10 Selain ketiga definisi tersebut di atas masih ribuan lagi definisi mengenai hukum di di ribuan literature menurut berbagai sudut pandang.

6 7

Sudarsono, Pengantar Ilmu Hukum (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995), hal. 42 Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) & Teori Peradilan (Judicialprudence), (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2012), hal. 406. 8 Sudarsono, Op.Cit, hal. 43 9 Achmad Ali, Ibid, hal. 422 10 Ibid, hal. 428

Sejarah Hukum Andhi Mahligai

C. SEJARAH HUKUM Apabila membicarakan sejarah hukum tak elok rasanya jika tidak dijelaskan sedikit tentang aliran Historical Jurisprudence yang dipelopori oleh Friedrich von Savigny yang dianggap sebagai bapak sejarah hukum sebagai ilmu pengetahuan. Inti dari ajaran von Savigny bisa disimpulkan sebagai berikut :11 1. Hukum ditemukan, dan tidak dibuat. Pertumbuhan hukum pada dasarnya merupakan perkembangan organis yang tidak disengaja. Oleh karena itu perundang-undangan lebih rendah daripada kebiasaan atau adat-istiadat. 2. Oleh karena hukum berkembang dari taraf yang sederhana ke taraf yang lebih kompleks atau rumit sesuai dengan perkembangan masyarakat, maka kesadaran hukum terungkapkan melalui ahli-ahli hukum yang membuat formulasi prinsip-prinsip hukum (pada masyarakat-masyarakat modern). Akan tetapi para ahli hukum tersebut tetap merupakan sarana dari kesadaran hukum masyarakat. 3. Tak ada hukum yang bersifat universal, oleh karena hukum timbul dari masyarakat yang mempunyai ciri-ciri yang khas. Dalam hal ini von Savigny berpegang teguh pada analogi hukum dengan bahasa. Selanjutnya dikatakan, bahwa the volkgeistmanifest itself in the law of the people; it is therefore essential to follow up the evolution of the volkgeist by legal historical research Sejarah hukum merupakan bagian dari sejarah umum sesuai dengan apa yang dicita-citakan, seyogyanya sejarah menyajikan dalam bentuk sinopsis suatu keterpaduan seluruh aspek kemasyarakatan dari abab ke abad, yakni sejak untuk pertama kali tersedia informasi sampai hari ini.12 Sebagai ilmu pengetahuan, sejarah hukum tergolong ilmu

pengetahuan sosial atau ilmu pengetahuan kemanusiaan (humaniora), yang memunyai kesamaan dengan ilmu pengetahuan alam, yakni semua adalah empiris, artinya bertumpu pada pengamatan dan pengalaman suatu aspek tertentu dari kenyataan.
11 12

Soerjono Soekanto, Pengantar Sejarah Hukum, (Bandung: Alumni, 1979), hal. 27-28 John Gilissen & Frits Gorle, Sejarah Hukum : Suatu Pengantar (Bandung: PT Refika Aditama, 2011), hal. 4

Sejarah Hukum Andhi Mahligai

Sejarah

mempelajari

perjalanan

waktu

masyarakat

di

dalam

totalitasnya, sedangkan sejarah hukum merupakan satu aspek tertentu dari hal itu, yakni hukum. Apa yang berlaku untuk seluruh, betapapun juga berlaku untuk bagian, serta maksud dan tujuan sejarah hukum mau tidak mau akhirnya adalah menentukan juga dalil-dalil atau hukum-hukum perkembangan kemasyarakatan.13 Sejarah Hukum adalah bidang studi tentang bagaimana hukum berkembang dan apa yang menyebabkan perubahannya. Sejarah hukum erat terkait dengan perkembangan peradaban dan ditempatkan dalam konteks yang lebih luas dari sejarah sosial. Di antara sejumlah ahli hukum dan pakar sejarah tentang proses hukum, sejarah hukum dipandang sebagai catatan mengenai evolusi hukum dan penjelasan teknis tentang bagaimana hukum-hukum ini berkembang dengan pandangan tentang pemahaman yang lebih baik mengenai asal-usul dari berbagai konsep hukum. Sebagian orang menganggapnya sebagai bagian dari sejarah intelektual. Para sejarawan abad ke-20 telah memandang sejarah hukum dalam cara yang lebih kontekstual, lebih sejalan dengan pemikiran para sejarawan sosial. Mereka meninjau lembaga-lembaga hukum sebagai sistem aturan, pelaku dan lambang yang kompleks, dan melihat unsur-unsur ini berinteraksi dengan masyarakat untuk mengubah, mengadaptasi, menolak atau memperkenalkan aspek-aspek tertentu dari masyarakat sipil.14

13 14

Ibid, hal. 11 http://mora-harian.blogspot.com/2010/05/pengertian-atau-sejarah-hukum.html

Anda mungkin juga menyukai