Anda di halaman 1dari 15

File spanyol yang di cut 1 sebelum kedatangan bangsa umayyah

Di sejumlah tempat di propinsi ini ternyata masih tercecer kenangan sejarah Islam. Ada beberapa kota yakni ; Torla, Alquezar dan Ainsa. Ketiga kota ini masuk kedalam wilayah propinsi Aragon. Selama abad 13, 14 dan 15 bangunan dan menara khas gaya Mudejar memang tetap dipertahankan di hampir seluruh pelosok Spanyol.Torla adalah kota yang berada di salah satu puncak gunung pegunungan Pirenia Spanyol yang berjarak hanya sekitar beberapa puluh km dari perbatasan Perancis. Lokasinya berada di kawasan Taman Nasional yang dilindungi Negara dan merupakan warisan dunia yang dilindungi. Batu-batu cadas besar yang menghiasi pegunungan ini terlihat gagah dan angker, mengingatkan suasana perjalanan dari Mekah ke Madinah ketika pergi haji atau umrah. Kota Torla berada di sisi kiri jalan menuju Taman Nasional. Puncak gunungnya yang berwarna putih kapur menjadi latar belakang pemandangan kota tua ini. Sementara menara gereja dengan salibnya yang dipasang di ujungnya terlihat mendominasi kota tersebut. Namun demikian warna Islam tetap terlihat melalui bentuk dan tata cara pengaturan kotanya. Bahkan menara gereja terlihat bahwa dulunya adalah menara dimana muazin mengumandangkan azan. Saya membayangkan suatu ketika dulu, ratusan tahun yang lalu mustinya penduduk kota ini, di jam-jam seperti ini sedang berduyun-duyun berjalan menuju masjid yang sudah berubaha menjadi gereja tersebut demi memenuhi panggilan azan untuk shalat, La Plaza Mayor adalah bekas benteng kuno yang dibangun kembali oleh raja Philip II pada tahun 1515-1516 untuk melindungi kota dari serangan musuh. Tak ayal lagi, benteng ini dulunya pasti milik Islam. Merekalah yang membangunnya ratusan tahun sebelum pembangunannya kembaliAlquezar, sebuah nama berbau Arab yang dalam bahasa Spanyol berarti benteng, sama dengan bahasa aslinya, adalah sebuah istana tua berbenteng yang berdiri di atas bukit di pegunungan Sierra Guarra, Aragon. Istana ini dibangun oleh Jalaf ibn Rasid pada awal abad ke 9 dan sekaligus berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi ibu kota Barbastro yang terletak beberapa km dari Alquezar dari ancaman kerajaan Kristen Sobrarbe. Istana ini jatuh pada tahun 1069 M dibawah raja Sancho I yang kemudian menjadikannya sebagai tempat pertahanannya. Jalanan di dalam kota AlquezarBangunan dan rumah-rumah tuanya yang terbuat dari batu bata merah, jalan-jalannya yang kecil meliuk dan menanjak serta pintu kota dan benteng lengkap dengan gemboknya. Semua ini adalah bangunan khas gaya Mudejar yang sengaja dipertahankan dan menjadi kebanggaan penduduk setempat hingga kini. Ini jelas terlihat karena mereka memang menuliskannya di papan yang dipasang di depan pintu masuk kota

untuk menarik perhatian pengunjungnya. Namun demikian saat ini tak ada satupun peninggalan Islam yang tertinggal di dalam kota benteng ini. Adalah Aragon, sebuah propinsi paling utara Spanyol yang berbatasan langsung dengan Perancis. Pada tahun 711 M, Jabal ibn Tariq, seorang komandan bani Umayah tiba di semenanjung Iberia ( Spanyol-Portugal) melalui selat Gibraltar. ( Nama ini berasal dari kata Jabal Tarik dengan pengucapan lidah barat). Setahun kemudian daratan yang semula berada dibawah kekuasaan kerajaan Kristen Visigothic ini jatuh ke tangan dinasti Umayah. Ketika itu sebagian besar daratan Eropa masih berada didalam kegelapan. Mereka masih hidup terbelakang dan belum mengenal peradaban. Dari semenanjung inilah sedikit demi sedikit pasukan Umayah berhasil memperluas kekuasaan hingga mencapai sebagian besar wilayah Pay Basque di pegunungan PireniaPerancis hingga 200 tahun lamanya. Mereka bahkan hampir menguasai pedalaman Perancis bila saja pada pertempuran di Poitier pada tahun 733 M tidak berhasil dikalahkan pasukan Perancis dibawah raja Frank Charles Martel.Sementara itu pada tahun 755 M dinasti Umayah di Syam jatuh ke tangan dinasti Abbasiyah yang beraliran Syiah. Abdul Rahman ad-Dakhil, penguasa terakhir dinasti Umayyah berhasil lolos dari kejaran Abbasiyah dan menyelamatkan diri ke Spanyol. Di negri ini ia berhasil mempertahankan satu-satunya kekuasaan dinasti Umayah yang tertinggal dan mendirikan kerajaan Andalusia yang lepas dari kekuasaan pusat Abasiyah. Dibawah kekuasaan Abdul Rahman an-Nashir, yang berkuasa antara tahun 912-961, Andalusia mencapai kejayaan pada segala bidang kehidupan. Kerajaan ini secara mutlak menguasai seluruh semenanjung Iberia selama 275 tahun, yaitu hingga tahun 1030 M. Sayang setelah itu ia terpecah menjadi lebih dari 20 muluk thawaif atau kerajaan-kerajaan kecil yang lemah dan menyebar diseluruh Iberia. Yang terkenal diantaranya adalah kerajaan Seville ( 1056-1147) dan Granada ( 1237-1492) sebelum akhirnya benar-benar lenyap setelah ditaklukkan kerajaan Kristen dibawah raja Castilla, Ferdinand II. Kerajaan-kerajaan kecil Islam ini jatuh disebabkan tidak adanya persatuan di dalam tubuh mereka. Kamu akan melihat kepada orang-orang Mukmin itu dalam hal kasih-sayang diantara mereka, dalam kecintaan dan belas kasihan diantara mereka adalah seperti satu tubuh. Jika satu anggota tubuh itu merasa sakit maka akan menjalarlah kesakitan itu pada anggota tubuh yang lain dengan menyebabkan tidak dapat tidur dan merasakan demam. (HR Bukhari). Jadi pihak Kristen sebenarnya hanya memanfaatkan kelemahan tersebut. Orang Spanyol menamakan peristiwa kemenangan mereka itu Reconquista yang berarti Penaklukan Kembali. Namun berbeda dengan ketika pasukan Islam berhasil menaklukkan Spanyol dan sekitarnya. Ketika

itu penguasa Muslim memberikan 2 pilihan kepada penduduk yang dikalahkannya ; memeluk Islam atau membayar jiziyah ( semacam zakat yang khusus dikenakan kepada non Muslim/kaum dzimmi). Tetapi ketika penguasa Kristen mengalahkan Islam, sebagian besar penduduknya dibantai. Antisemitisme ( budaya membenci orang Yahudi), pengusiran dan pembantaian Muslim adalah hal yang biasa terjadi pada era tersebut. Selama 700 tahun kekhalifahan Islam berkuasa, kekhalifahan ini berhasil memperkenalkan tidak saja sains, seni, budaya dan ekonomi namun juga toleransi beragama yang sangat tinggi ke dalam kehidupan negri di ujung selatan Eropa tersebut. Pemeluk ketiga agama samawi yang mendominasi negri tersebut, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi hidup harmonis dan saling menghargai. Demikian pula sains dan ilmu pengetahuan yang pada masa keemasan kerajaan Andalusia telah mencapai kejayaan mengalami kemunduran. Keduanya bahkan dianggap menentang dan menjatuhkan wibawa gereja di mata umum. Gereja dan para pemimpin agama ( Kristen ) terus berupaya memaksa rakyat agar menjadikan mereka sebagai pimpinan tertinggi yang harus ditaati secara mutlak. Pada zaman ini pula Perang Salib mulai diperkenalkan. Gereja berhasil memprovokasi timbulnya kebencian dan rasa permusuhan yang dalam terhadap Islam. Akhirnya budaya tahayulpun berkembang pesat menggantikan ilmu pengetahuan dan sains. Kehidupan negri Kristen ini kembali mundur ke belakang. Sementara itu di belahan dunia lain yang tetap dikuasai Islam, yaitu Mamaluk dan kemudian kekhalifahan Otoman yang berpusat di Istambul sedang mengalami kebesaran dan kejayaannya. Itu sebabnya banyak orang Eropa berdatangan ke kota-kota Islam untuk menimba berbagai ilmu pengetahuan. Pada era ini pula muncul para orientalis, yaitu orang-orang Kristen dan Yahudi yang datang ke Yerusalem dan kota-kota besar Islam lainnya untuk belajar tentang Islam dan tradisi Arab namun dengan tujuan ingin menjatuhkan dan mengalahkan Islam. Perlu menjadi catatan, kejatuhan terakhir kerajaan Islam Granada pada 1492 M sebenarnya lebih disebabkan oleh raja terakhirnya, Abu Abdullah Muhammad binAli, yang kurang memperhatikan salah satu ayat penting dalam Al-Quran. Suatu ketika ia menggabungkan pasukannya kedalam pasukan raja Ferdinand II untuk berperang melawan musuh. Namun apa lacur setelah gabungan pasukan ini menang, Ferdinand berbalik menyerang dan merebut kekuasaan sang raja. Seluruh kekayaannya dirampas hingga ia terpaksa pergi meninggalkan istananya menuju Afrika dan hidup terlunta-lunta dalam kemiskinan.Dibawah raja Ferdinand II dan istrinya ratu Isabelle inilah kaum Muslimin dan Yahudi mengalami pengusiran secara besar-besaran. Kabarkanlah kepada orang-orang

munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orangorang mumin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah .(QS.An-Nisa(4):138-139). Di kemudian hari dunia menyebut penduduk asli Andalusia yang memeluk Islam pada era ketika Muslim berkuasa dengan sebutan Moor / Muladi / Muwallad. Sementara mereka yang tetap ingin memeluk Kristen, agama lama mereka disebut dengan panggilan Mozarab. Kemudian pada era ketika Kristen berkuasa, orang-orang Islam yang tidak mau memeluk Kristen disebut sebagai kaum Mudejar. Kaum ini dikenal sebagai kaum terpelajar. Sayang mereka hanya dapat bertahan beberapa tahun di negri ini sebelum akhirnya diusir dan terpaksa harus meninggalkan tanah Iberia untuk selama-lamanya. Kerajaan Granada dan Toledo Wilayah Spanyol dan Portugal berada dalam semenanjung yang dulu namanya, Iberia. Sejak abad ke 5 M, daerah ini dikuasai oleh bangsa Vandals, maka wilayah ini, terutarna bagian selaian disebut Vandalusia. Menjelang kedatangan Islam, daerah ini dikuasai oleh bangsa Visigmh (atau disebutjuga bangsa Gothia, atau bangsa Got). Pada awal abad ke 8, menjelang runtuhnya Bani Umayyah, daerah ini sudah dapat dikuasai oleh pemerintahan Islam. Tercatat tiga pahlawan Islam yang terkenal berkaitan dengan penaklukan daerah ini. yaitu Tarif ibn Nalik, Tarik bin Ziyad dan Musa ibn Nushair. Tarif ibn Malik dapai dikatakan sebagai perintis. Ia bersama pasukannya menyeberang selat menuju senlenanjung Andalusia, menaiki empat buah kapal yang disediakan Julian, penguasa Cema. Dalam penyerbuannya Tarif memperoleh kemenangan dan kembali ke Afrika utara membawa harta rampasan perang yang cukup banyak, peristiwa ini terjadi pada tahun 91 H. Padatahun 711M, kemudian disusul oleh pasukan berikutnya yang lebih besar dibawah pimpinan Tarik bin Ziyad, yang didukung oleh bangsa Barbar Tarik bersama pasukan nya menyeberang selat dan mendarat disebuah gunung, yang kemudian nama ini terkenal dengan Gibraltar(JabalTarik). Tarik terus memasuki Spanyol dan dalam pertempuran di Bakkah, Raja Roderck, penguasa Spanyol dikalahkan. Seterusnya, setelah mendapat dukungan dari penduduk setempat, Tarik menaklukan kota-kota berikutnya, seperti Cordova, Granada dan Toledo (ibu kota kerajaan Gothiasaatitu). Sementara Tarik telah memperoleh kemenangan, kemudian pada tahun 712 M, Musa bin Nushair menyusul dengan pasukannya untuk merebut kota-kota lain. Pasukan Musa dapat menaklukan kota-kota Medina, Sidonia, Karmonia, Seville, Merida, pasukan Musa kemudian bergabung dengan Tarik di Toledo,

yang kemudian mereka menuju keutara, menaklukan wilayah Aragon, Castille, Galicia, Sarragosa, Barcelona dan Praus. Pada waktu Tarik dan Musa memenangkan pertempuranpertempuran dan menguasai kota-kota di Andalusia, maka sejak itulah Spanyol mulai dikuasai oleh Islam dibawah kekuasaan Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Kondisi Kerajaan Granada dan Toledo Pada Masanya Jauh sebelumnya, Spanyol adalah satu kerajaan islam dengan nama Andalusia. Sampai akhirnya, satu per satu kota-kota itu direbut oleh Spanyol, Cordoba, Sevilla (pusat ekonomi), Jerez (pusat militer), Pantai Mediterania dan Lembah Ebro. Tidak seluruhnya, masih ada satu kota tersisa, satu benteng terakhir umat muslim, kota itu disebut Granada dan inilah kisahnya. Granada, atau Emiratal Granatah berdiri tegar disamping kerajaan Castilla dan Aragon. Sebenarnya keinginan Castilla untuk menaklukkan Granada sudah dimulai sejak abad 13, Keinginan ini dilatarbelakangi oleh kepentingan politik dan agama. Keinginan ini berbuah menjadi semangat reconquista (penaklukkan ulang). Menggantikan convivencia, atau hidup dengan Granada. Semangat ini melahirkan sekte besar yang bernama Sekte Maria. Tujuannya mempersembahkan tempat peribadatan Granada kepada perawan maria dan orang-orang kudus. Ditambah lagi semangat Perang Salib juga telah menyulut hingga ke Spanyol. Kehidupan Granada. Granada menjadi tempat berlindung bagi kaum muslim (moor) dan yahudi dari seluruh penjuru Andalusia, sebuah negeri yang makmur dengan militernya yang kuat. Disana terdapat lahan subur dengan air mengalir yang di sebut Vega, kaum bangsawan muslim banyak yang membangun Vila di sana. Bahasa Arab yang berkembang di sana disebut Al Gharbi ( barat) karena banyak mcngandung bahasa latin. Castilladan Aragon. Keduanya adalah kerajaan yang dianggap bertanggung jawab atas hancurnya Andalusia dan Granada. Di kedua wilayah ini, sebenarnya masih ada segelintir kaum muslim dan Yahudi, yang muslim di sebut mudejar, yang Yahudi di sebut Converso, mereka sering mendapat tekanan dan ancaman dari otoritas Spanyol, bahkan dipaksa membantu Castilla dalam menaklukkan Granada. Para Pemimpin Granada terbagi menjadi yang pro dan anti Castilla, keadaan ini sebenarnya menguntungkan musuh. 1.Pro Castilla Muhamad XII atau Boabdil (kependekan dari Abu Abdullah). Ia menjadi amir saingan setelah memberontak terhadap ayahnya, Abual Hasan Ali. Mendukung perdamaian dengan Spanyol, sosok yang kurang berpengalaman dan mudah dipengaruhi. Otoritas muslim Granada bahkan tidak mengakui Muhammad XII karena berkawan dengan

Castilla. Ibrahim Ali AlAttar, prajurit yang sudah sangat tua, namun berpengalaman, sangat berpengaruh di kehidupan Boabdil, bahkan putrinya dinikahi oleh Boabdil. 2. Anti Castilla Abu al Hasan Ali, ayah Boabdil, Amir Granada. Muhamad XIII, dikenal dengan nama AlZagal, atau sang pemberani, dia adalah adik sekaligus sekutu utama Abual Hasan Ali, paman dari Boabdil. Hamid AlZagri, seorang prajurit tua yang gagah berani, komandan garnisun sukarelawan Afrika utara di Ronda dan Malaga. Ridwan Benegaz, Seorang Renegadoz , ksatria kristen yang menjadi mualaf. Kemiliteran Granada. Militer Granada mendapat gaji yang lebih tinggi dibandingkan musuhnya. Pusat kekuatan mereka terletak di Granada, Malaga, Ronda, dan Guadix. Didalam pusat kemiliteran itu terdapat 30 daerah militer dan 13 benteng besar, benteng terpenting adalah Alcazaba yang terletak disudut istana Alhambra. Balatentara direkrut lewat Departemen Pertahanan Granada atau Diwanaljaysh, dengan Jumlah kavaleri 3000 orang dan infanteri 50.000 orang. Sebagian tentara berprofesi sebagai dokter, ahli besi dan zirah, juru tulis. Kemajuan yang dicapai pada masa Kerajaan Granada dan Toledo Umat Islam Andalusia telah membuka lembaran baru bagi sejarah perkembangan intelektual Islam, bahkan sejarah intelektual dunia. Andalusia pada masa pemerintahan Arab Muslim menjadi pusat peradaban tinggi. Para ilmuan dan pelajar dari berbagai penjuru dunia berdatangan ke negeri ini untuk menuntut ilmu pengetahuan. Kota-kota di Andalusia seperti, Granada, Cordova, Sevilla, dan Toledo merupakan pusat kegiatan ilmu pengetahuan dan tempat tinggal kaum intelektual. Berikut beberapa cabang ilmu pengetahuan yang berkembang di Andalusia: 1.Bidang Ilmu Pengetahuan dan Filsafat. 2.Bidang Geografi dan Sains 3.Bidang Sejarah dan Sosiologi 4.Bidang Agama dan Hukum Islam 5.Bidang Musik dan Kesenian 6.Bidang Bahasa dan Sastra 7.Bidang Pembangunan Fisik. Penyebab Terjatuhnya Kerajaan Granada dan Toledo 1. Lemahnya Kekuasaan Bani Umayyah II dan Bangkitnya Kerajaan-Kerajaan Kecil di Andalusia.

2. Timbulnya Semangat Orang-Orang Eropa Untuk Menguasai Kembali Andalusia Adapun menurut Badri Yatim, sebab-sebab yang menjadikan kemunduran dan kehancuran Islam Spanyol antaralain disebabkan: a. Konflik penguasa Islam dengan penguasa Kristen. b. Tidak adanya ideologi pemersatu. c. Karena kesulitan ekonomi. d. Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan. e. Karena letaknya yang terpencil dari pusat wilayah dunia Islam yang lain. 3. Terjadinya Pemberontakan Terjadi beberapa peristiwa dan pemberontakan dan keharusan yang dilakukan oleh golongan-golongan tertentu yang merasa tidak puas, tidak senang, dan cemburu terhadap khalifah yang berkuasa. Pada zaman khalifah Hisyam (788-796M) terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh saudara-saudaranya sendiri, Abdullah dan sulaiman 4. Perubahan Struktur Politis Dizaman HisyamII (976- 1013 ) Terdapat perubahan struktur politis. Hisyam II baru berusia 11 tahun ketika ia menduduki tahta. Karena usianya masih sangat muda, Ibunya yang bernama Sultanah Subh, dan sekretarisnya negara yang bernama muhammad Ibnu Abi Amir, mengambil alih tugas pemerintahan. (Mahmudunnasir,1991:308). Hisyam II tidak mamp umengatasi ambisi para pembesar istana dalam merebut pengaruh dank ekuasaan. Menjelang tahun981M, Muhammad Ibnu Abi Amir yang ambisiusme nya dikan dirinya sebagaip enguasa diktator. 5. Adanya Permintaan Bantuan terhadap Kekuasaan Luar. Munculnya Dinasti Murabit dari Afrika Utara, yang datang ke Spanyol atas permintaan al-Mu'tamin untuk membantu untuk melawan Al-fonso, Raja castille. Dengan bantuan ini al-Mu'tamin, Amir Cordova dapat mengalah kan al-Fonso VI. Tetapi, sayangnya dengan kemenangan ini Yusuf Ibnu Tasyifin, rajaDinasti Murabit berhasrat hendak menguasai kekayaan Spanyol. 6.Melemahnya Kekuatan Militerdan Ekonomi Disintegrasi politik yang terjadi pada waktu itu menyebabkan lemahnya kekuatan militer dan ekonomi, sedangkan faktor ekonomi sangat memegang peranan penting dalam mempersiapkan biaya perang. Orang-orang Kristen rupanya tahu tentang keadaan umat Islam yang sudah doyong itu. 7. Munculnya Kekuatan Kristen di Spanyol Bersatunya dua kerajaan Kristen, Leandan Castille pada tahun 1230M, telah meningkatkan usaha perebutan kekuasaan terhadap kekuasaan Islam di Spanyol semakin

efektif. Tahun1236M. Cordova dapat direbut, dan tahun 1248M. Seville jatuh pula ketangan orang-orang Kristen. Pada waktu yang bersamaan tentara Castille semakin kuat, dan satu per satu kota-kota kekuasaan Islam dapat dikuasainya. Kota Malaga pun jatuh satu ahun kemudian. Kemudian, orang-orang Kristen merencanakan untuk mengambil alih kosta Granada yang masih bertahan. Penaklukan Granada ini tertunda disebabkan oleh terjadinya perselisihan antara Castille dengan Aragon. Portugal berdampingan dengan gedung-gedung baru yang modern. Boleh dikatakan negara ini termasuk kategori miskin karena tidak mempunyai hasil bumi. Penduduknya kebanyakan bekerja di pabrik-pabrik kepunyaan perusahaan negara adi kuasa, namun pembangunan fisik negara ini sangatlah maju oleh karena Portugal tergabung dalam Union Eropa yang mana seluruh pembangunan fisik dibantu sepenuhnya. Maka dari itu tidak terlihat sedikitpun jalan yang berlubang dan hampir semua jalan bebas hambatan. Namun Portugal adalah negara dengan tingkat pajak sangat tinggi. Salah satu yang menonjol dari pendapatan negara ini adalah dari minuman wine (anggur). Salah satu negara bagiannya yaitu Porto adalah pemasok wine di dunia. Seperti terlihat dari seberang sungai (Rio da Vila) di Ribeira berjejer pabrik-pabrik wine dengan berbagai nama, dan di sepanjang jalan di luar kota dihiasi kebun-kebun anggur berkualitas baik. Masyarakat Portugis sangat menghargai leluhurnya, kebiasaan turun temurun tetap dilestarikan. Pada kenyataannya mereka sangat ramah dan saling menghargai antar sesama bangsanya maupun bangsa lain, hidup berdampingan dengan harmonis. Salah satu contoh ketika saya melacak sebuah masjid yang berada di A Ver o Mar, kami kehilangan arah dan meminta bantuan kepada salah seorang ibu yang baru keluar dari gereja berjalan kaki, lalu kami bertanya di mana kira-kira posisi alamat juru kunci masjid tersebut? Si ibu itu dengan sangat akurat menerangkannya bahkan ketika kami terlihat kebingungan, dia bersedia ikut mengantarkan ke rumah juru kunci masjid. Ternyata berita yang saya dengar mengenai kebencian Portugis terhadap umat muslim tidak saya temukan di sana, karena ketika baru tiba di Portugal tujuan saya pertama-tama menemukan masjid untuk mendapatkan jadwal puasa. Melalui internet terlacak ada 4 masjid di kota Porto dan saya mendatangi keempatnya yaitu Sala de Culto A Ver o Mar, Mesquiata Sanguedo, Sala de Culto Porto (Lugar Da Batalha), Lugar de Culto Islamico do Pirto yang dikelola oleh umat Muslim

bangsa Maroko. Dan, yang lebih menakjubkan adalah masjid di kota Lisbon yang sudah berusia 100 tahun didirikan oleh umat Muslim bangsa Turki. Dahulunya masjid yang berada di pusat ibukota Portugal ini hanya muat untuk 500 jamaah, namun setelah di renovasi oleh pemerintah pada tahun 1991, kini dapat menampung 6000 jemaah. Ini menunjukkan bahwa toleransi beragama di negara ini sangat baik. Alangkah indahnya hidup ini jika saling menghargai antar sesama. Dalam keluarga tradisional Portugis ikatan silaturahim antara orangtua dan anak sangat kuat, tradisi kumpul bersama satu kali seminggu wajib dilaksanakan dan saat itulah sang ayah memasak makanan favorit untuk anak dan cucunya. Dalam mendidik anak maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan rumah, kekuasaan berada di tangan ibu walaupun sang ibu bekerja, tapi mereka sangat bertanggung jawab melaksanakan perannya di dalam keluarga tak beda jauh dengan keluarga di Indonesia. Seni Budaya Portugis memang mempengaruhi bangsa Melayu, terlihat dari gerak tari tradisionalnya (Folklore) dan irama musik tari yang dinamis, dapat kita lihat dari tarian Serampang XII yang iramanya tari lagu dua. Namun kecepatannya (2/4) digandakan, gerakan kaki yang melompat-lompat dan lenggok badan serta tangan yang lincah persis seperti tarian Portugis. Sebagai seorang penari tentu saya takjub dengan adanya kaitan budaya antara kedua negara ini, dan sebagai puteri Melayu Serdang, dalam khayalan saya bayangkan ketika guru Sauti menari di hadapan Sultan Sulaiman di Istana Kota Galuh Perbaungan (kini Kabupaten Serdang Bedagai-red). Sungguh betapa cerdas beliau dengan imajinasinya menggabungkan gerak tari Portugis dan Melayu Serdang, sehingga tercipta tari Serampang XII yang terkenal di seluruh dunia itu.Tari tradisional Portugis selalu digelar pada carnaval budaya Viana do Castelo ataupun di lokasi khusus turis yang dibuka 2 kali seminggu. Bukan hanya tari dan musik saja mempunyai kesamaan namun ada juga beberapa kosa kata. Contohnya; sekolah, sepatu, garasi, jendela, dan lainnya. Para wanita Portugis (Senhora da Agonia) terkenal mahir menyulam dan semua pakaian tari mereka bersulam beraneka warna baik penari wanita maupun pria. Sulaman tangan yang halus ini selain untuk baju ada juga berupa selimut, taplak meja, saputangan dan lainnya yang harganya mencapai 500 Euro. Sejarah di abad 16 adalah sejarah Portugal sebagai suatu kerajaan yang menjadi adidaya dunia serta sejarah bumi Nusantara yang terdiri dari ratusan kerajaan kecil dan besar namun sangat menarik perhatian kerajaan Portugal serta Eropa pada umumnya karena kekayaan sumber alamnya. Sejarah abad 16 adalah sejarah kolonialisasi dengan jejak-jejak budaya yang bertahan lama. Sebaliknya sejarah abab 20 dan abab 21 adalah sejarah dua negara

modern yang berusaha membangun hubungan yang setara dalam dunia yang semakin menyatu. Dalam konteks Indonesia Portugal, hubungan diplomatik dimulai di tahun 1950an, walaupun pada saat itu belum pada tingkat Kedutaan karena dianggap tidak sejalan dengan prinsip Non Blok yang dipelopori oleh Bung Karno sebagai Presiden RI; namun demikian, Bung karno sendiri telah mengadakan kunjungan kenegaraan ke Portugal pada tahun 1960. Hanya setelah Revolusi pro-Demokrasi 25 April 1974 di Portugal, Indonesia secara penuh membuka Kedutaannya di Lisabon, namun dalam kurun waktu kurang dari setahun hubungan diplomatik tersebut dibekukan karena timbulnya masalah Timor Timur. Selama kurang lebih 24 tahun, kompleksitas dari masalah Timor Timur mengganjal hubungan kedua negara. Hubungan diplomatik mulai berangsur normal kembali setelah Referendum di Timor-Timur di tahun 1999 dan disusul dengan berdirinya negara Timor Leste di tahun 2002. Sejak saat itu intensitas hubungan dan kerjasama Indonesia Portugal di berbagai bidang dari tahun ke tahun secara berangsur menunjukkan peningkatan yang sangat positif. Kedua Negara kini telah membuka lembaran baru dalam hubungan bilateral dan di atas lembaran baru tersebut sedang digoresi berbagai platform kerjasama yang akan memberikan kontribusi, baik pada pengembangan kedua negara maupun pengembangan perdamaian di dunia. Secara sederhana dan kasat mata, peningkatan hubungan bilateral RI Portugal ditandai dengan adanya berbagai kunjungan timbal balik antar pejabat tinggi kedua negara, seperti kunjungan Menlu Portugal Jaime Gama (sekarang Ketua Parlemen Portugal) ke Indonesia pada tahun 2000 dan kunjungan Menteri Perdagangan dan Industri RI ke Portugal pada tahun 2001 serta kunjungan Menlu RI Hassan Wirayuda di tahun 2004. Dalam konteks hubungan antar Parlemen, Ketua DPR-RI, Agung Laksono juga telah melaksanakan kunjungan resmi ke Portugal pada bulan Maret 2008 lalu, dan mengadakan serangkaian pertemuan dengan Ketua Parlemen, Perdana Menteri dan Presiden serta Menlu Portugal. Kunjungan-kunjungan tersebut secara simbolik dapat dimaknai sebagai peneguhan hubungan baik yang telah terjalin antara kedua negara. Bagaimana sebenarnya perkembangan hubungan bilateral, sehingga penulis dapat sampai pada keyakinan serta optimisme diatas? Perkembangan hubungan bilateral dengan Meningkatnya intensitas hubungan kedua negara dapat dilihat dari beberapa faktor: Faktor pertama adalah intensitas hubungan antar pemerintahan yang dapat diukur dari indikator kuantitatif seperti jumlah kunjungan para pejabat negara, jumlah perjanjian kerjasama yang telah diproses untuk ditandatangani dalam waktu dekat serta beberapa barometer kualitatif seperti substansi wacana yang disampaikan oleh berbagai pejabat publik

kedua negara tentang negara sahabat, adanya sikap saling mendukung antara kedua negara dalam berbagai fora internasional dan faktor faktor lainnya. Jelas tercatat bahwa dalam konteks hubungan Indonesia Portugal, memasuki tahun 2005 hingga tahun 2008 seluruh indikator di atas menunjukkan peningkatan. Faktor kedua adalah meningkatnya intensitas hubungan antar masyarakat yang dapat diukur dari meningkatnya interaksi budaya serta interaksi ekonomi, naiknya kunjungan wisatawan Portugal ke Indonesia, adanya even even budaya dimana budaya Indonesia digelarkan bersama-sama dengan budaya Portugal, berdirinya berbagai organisasi persahabatan antara masyarakat, dimulainya investasi ekonomi dengan prinsip mutual benefit serta adanya inisiatip menyusun berbagai dokumen kerjasama ekonomi dan budaya. Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal atau Padro Sunda Kelapa adalah sebuah prasasti berbentuk tugu batu (padro) yang ditemukan pada tahun 1918 di Batavia, Hindia-Belanda. Prasasti ini menandai perjanjian Kerajaan SundaKerajaan Portugal yang dibuat oleh utusan dagang Portugis dari Malaka yang dipimpin Enrique Leme dan membawa barang-barang untuk Raja Samian (maksudnya Sanghyang, yaitu Sang Hyang Surawisesa, pangeran yang menjadi pemimpin utusan raja Sunda). Padro ini didirikan di atas tanah yang ditunjuk sebagai tempat untuk membangun benteng dan gudang bagi orang Portugis. Prasasti ini ditemukan kembali ketika dilakukan penggalian untuk membangun fondasi gudang di sudut Prinsenstraat (sekarang Jalan Cengkeh) dan Groenestraat (Jalan Kali Besar Timur I),[1] sekarang termasuk wilayah Jakarta Barat. Padrao tersebut sekarang disimpan di Museum Nasional Republik Indonesia,[2] sementara sebuah replikanya dipamerkan di Museum Sejarah Jakarta.[3]Portugal adalah negara Eropa yang sejarahnya diawali dari abad pertengahan. Pada abad ke-15 dan abad ke-16, Portugal memperoleh status kekuatan dunia selama Era Penjelajahan Eropa yang jajahan kekaisaran Portugalnya termasuk wilayah di Amerika Selatan, Afrika dan Asia. Pada dua abad selanjutnya, Portugal kehilangan banyak kekayaan dan statusnya karena Belanda, Inggris dan Perancis yang mengepung atau menguasai pos perdagangan dan teritori Portugal. Kemunduran militer dimulai dengan dua pertempuran: Pertempuran Alccer Quibir di Moroko tahun 1578 dan usaha armada Spanyol untuk menguasai Inggris tahun 1588. Portugal adalah anggota yang mendirikan North Atlantic Pada tahun 1968 berdiri secara resmi untuk pertama kalinya sebuah lembaga Islam Portugal di Lisabon dengan nama al-Jamaah al-Islamiyyah lilisybunah. Lembaga ini menyewa sebuah apatermen yang mereka jadi sebagai secretariat lembaga sekaligus sebagai

tempat untuk melaksanakan ibadah shalat. Namun setelah jumlah kaum muslimin yang datang dari negara-negara jajahan ke Portugal kian bertambah dan banyaknya tuntutan, maka pada tahun 1977 negara bagian, akhirnya memberikan sebidang tanah untuk kaum muslimin guna membangun mesjid dan islamic center di Lisabon Dan pada tahun 1985 telah berdiri badan pengawas dari beberapa kedutaan besar negara Islam untuk Portugal di bawah kendali kedutaan besar Maroko. Sekarang di Portugal telah berdiri dua mesjid jami dan 17 mushalla yang sebagian besar terletak di Lisabon dan empat mushalla di kota Coimbra bagian tengah Portugal,Filado kondah di utara, Evoradi di selatan dan di Porto kota tertua di Portugal. Prancis a. Sejarah Prancis Perancis ([frns] (bantuaninfo) or /frns/, ejaan Perancis: [f s]), secara resmi Republik Perancis (bahasa Perancis: Rpublique franaise, ejaan Perancis: [epyblik f z]), s merupakan sebuah negara yang teritori metropolitannya terletak di Eropa Barat dan juga memiliki berbagai pulau dan teritori seberang laut yang terletak di benua lain.[1] Perancis Metropolitan memanjang dari Laut Mediterania hingga Selat Inggris dan Laut Utara, dan dari Rhine ke Samudera Atlantik. Orang Perancis sering menyebut Perancis Metropolitan sebagai "L'Hexagone" ("Heksagon") karena bentuk geometris teritorinya. Perancis adalah sebuah republik kesatuan semi-presidensial. Ideologi utamanya tercantum dalam Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara. Perancis berbatasan dengan Belgia, Luksemburg, Jerman, Swiss, Italia, Monako, Andorra, dan Spanyol. Karena memiliki departemen seberang laut, Perancis juga berbagi perbatasan tanah dengan Brazil dan Suriname (berbatasan dengan Guyana Perancis), dan Antillen Belanda (berbatasan dengan Saint-Martin). Perancis juga terhubung dengan Britania Raya oleh Terowongan Channel, yang berada di bawah Selat Inggris. Perancis telah menjadi salah satu kekuatan terbesar dunia sejak pertengahan abad ke17. Di abad ke-18 dan 19, Perancis membuat salah satu imperium kolonial terbesar saat itu, membentang sepanjang Afrika Barat dan Asia Tenggara, mempengaruhi budaya dan politik daerah. Perancis adalah negara maju, dengan ekonomi terbesar keenam (PDB nominal) atau kedelapan (PPP) terbesar di dunia. Merupakan negara yang paling banyak dikunjungi di dunia, menerima 82 juta turis asing per tahun (termasuk pelancong bisnis, tapi tak termasuk orang yang menetap kurang dari 24 jam di Perancis).[2] Perancis adalah salah satu negara pendiri Uni Eropa, dan memiliki wilayah terbesar dari semua anggota. Perancis juga negara pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan anggota Francophonie, G8, NATO, dan Uni Latin. Merupakan salah satu lima anggota permanen Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-

Bangsa; juga kekuatan nuklir yang besar dengan 360 hulu ledak aktif dan 59 pembangkit listrik tenaga nuklir. Perancis tahun 1477. Garis merah: Perbatasan Kerajaan Perancis; Biru terang: Domain kerajaanRoma hingga revolusiPerbatasan Perancis modern sama dengan Galia kuno, yang dihuni oleh Galia Kelt. Galia dikuasai untuk Roma oleh Julius Caesar pada abad ke-1 SM, dan Galia menggunakan Romawi (Latin, dimana berkembanglah bahasa Perancis) dan budaya Romawi. Kristen masuk pada abad ke-2 dan 3 M, dan ditetapkan pada abad ke-4 dan 5 sehingga St. Jerome menulis bahwa Galia satu-satunya wilayah yang "bebas dari kepercayaan menyimpang".Perancis tahun 1477. Garis merah: Perbatasan Kerajaan Perancis; Biru terang: Domain kerajaan . Pada abad ke-4 M, pertahanan timur Galia di sepanjang Rhine dihancurkan suku Jermanik, khususnya dari Frank, darinyalah nama kuno "Francie" berasal. Nama modern "France" berasal dari nama domain feodal Raja Capetia Perancis di sekitar Paris. Frank adalah suku pertama diantara penguasa Jermanik di Eropa setelah keruntuhan Kekaisaran Romawi untuk berpindah agama ke Kristen Katolik daripada Arianisme (Raja Clovis berpindah agama pada 498); sehingga Perancis memperoleh julukan "Gereja termuda" (La fille aine de lglise), dan Perancis mengambilnya sebagai penyesuaian julukan "Kerajaan Perancis Paling Kristen". Pendirian sebagai entitas terpisah dimulai dengan Perjanjian Verdun (843), dengan pembagian Kekaisaran Karoling Charlemagne menjadi Francia Timur, Francia Tengah dan Francia Barat. Francia Barat adalah wilayah yang diduduki Perancis modern dan awal dari Perancis modern.Dinasti Karoling memimpin Perancis hingga 987, ketika Hugh Capet, Duke of France dan Bangsawan Paris, diangkat sebagai Raja Perancis. Keturunannya, Capetia Langsung, Dinasti Valois dan Dinasti Bourbon, mempersatukan negara melalui berbagai perang dan pewarisan dinasti. Monarki ini mencapai kejayaannya selama abad ke-17 dan kekuasaan Louis XIV dari Perancis. Pada waktu itu Perancis memiliki jumlah penduduk terbesar di Eropa (lihat Demografi Perancis) dan memiliki pengaruh hebat terhadap politik, ekonomi, dan budaya Eropa. Perancis menjadi, dan ditetapkan selama beberapa waktu, bahasa umum dalam urusan luar negeri. Banyak Pencerahan terjadi di dalam lingkaran intelektual Perancis, dan banyak penemuan ilmiah berasal dari ilmuwan Perancis pada abad ke-18. Selain itu, Perancis memiliki berbagai jajahan di Amerika, Afrika dan Asia b. Monarki ke Republik

Deklarasi Schuman tanggal 9 Mei 1950 di Quai d'Orsay di Paris dianggap sebagai dasar berdirinya Uni Eropa dan dirayakan setiap tahun sebagai Hari Eropa oleh UE.Penyerangan Bastille tanggal 14 Juli 17Kerajaan memerintah Perancis hingga Revolusi Perancis, tahun 1789, Louis XVI dan istrinya, Marie Antoinette, dieksekusi (tahun 1793), bersama ribuan warga sipil Perancis lainnya. Setelah berbagai skema pemerintahan pendek, Napoleon Bonaparte mengambil alih pemerintahan Republik tahun 1799, menjadikannya Konsul Pertama, dan kemudian Kaisar apa yang sekarang dikenal sebagai Kekaisaran Pertama (18041814). Dalam beberapa perang, pasukannya menguasai sebagian besar benua Eropa, dengan anggota keluarga Bonaparte ditunjuk sebagai raja dari kerajaan-kerajaan yang baru didirikan. Setelah kekalahan terakhir Napoleon tahun 1815 dalam Pertempuran Waterloo, monarki Perancis dibentuk kembali, tapi dengan pembatasan konstitusional baru. Tahun 1830, sebuah pemberontakan warga sipil memaksa pembentukan Monarki Juli konstitusional, yang berjalan hingga 1848. Republik Kedua yang berusia pendek ini berakhir tahun 1852 ketika Louis-Napolon Bonaparte memproklamirkan Kekaisaran Kedua. Louis-Napolon mundur setelah kekalahan dalam perang Perancis-Prusia tahun 1870 dan rezimnya digantikan oleh Republik Ketiga. Perancis memiliki jajahan kolonial, dalam berbagai bentuk, sejak awal abad ke-17 hingga 1960-an. Pada abad ke-19 dan 20, imperium kolonial seberang laut globalnya terbesar kedua di dunia setelah Imperium Britania. Pada puncaknya, antara 1919 dan 1939, imperium kolonial Perancis kedua membentang hingga 12.347.000 kilometer persegi (4.767.000 sq mi). Termasuk Perancis Metropolitan,total wilayah daratan dibawah kedaulatan Perancis mencapai 12.898.000 kilometer persegi (4.980.000 sq mi) tahun 1920-an dan 1930-an, yang mencakup 8.6% dari total daratan dunia. Meskipun menang dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II, Perancis mengalami banyak kematian dan kerugian material (dan meskipun hanya sebagian kecil teritorinya diduduki selama Perang Dunia I, teritori metropolitannya diduduki seluruhnya oleh Jerman selama perang kedua). Tahun 1930-an ditandai oleh berbagai reformasi sosial yang diperkenalkan oleh pemerintah Front Populer. Republik Keempat dibentuk setelah Perang Dunia II dan, selain pertumbuhan ekonomi yang spektakuler (les Trente Glorieuses), negara ini berusaha mengelola status politiknya sebagai negara bangsa dominan. Perancis berusaha menjaga imperium kolonialnya, tapi kemudian menjadi masalah. Usaha 1936 untuk mengambil kembali kontrol atas Indocina Perancis mengakibatkan tercetusnya Perang Indocina Pertama,

yang berakhir dalam kekalahan Perancis di Pertempuran Dien Bien Phu tahun 1954. Beberapa bulan kemudian, Perancis menghadapi konflik baru, dan lebih besar di Aljazair. Debat mengenai mungkin atau tidak menjaga kontrol terhadap Aljazair, yang kemudian rumah bagi satu juta penetap Eropa, menghancurkan negara dan hanpir memulai perang sipil. Tahun 1958, Republik Keempat yang lemah dan tidak stabil berubah menjadi Republik Kelima, yang memiliki kekuasaan Presiden lebih diperkuat. Pemimpin pertamanya, Charles de Gaulle berusaha mempersatukan negara sementara mengakhiri perang. Perang Aljazair dan perang sipil Perancis-Perancis yang berlangsung di ibukota Algiers, berakhir dengan negosiasi damai tahun 1962 yang membawa kemerdekaan Aljazair. Dalam beberapa dekade terakhir, rekonsiliasi dan kerjasama Perancis dengan Jerman telah membuktikan sentral ke politik dan integrasi ekonomi Uni Eropa, termasuk perkenalan euro bulan Januari 1999. Perancis telah menempati garis depan negara anggota Uni Eropa yang mencoba memanfaatkan kesempatan persatuan keuangan untuk membentuk sebuah badan politik, pertahanan, dan keamanan Uni Eropa yang lebih bersatu dan mampu. Elektorat Perancis memilih menentang ratifikasi Perjanjian Konstitusional Eropa bulan Mei 2005, tapi Perjanjian Lisboa diratifikasi oleh Parlemen pada Februari 2008.

Anda mungkin juga menyukai