Terminologi
Antigen Antibodi Tapak Ikatan Antibodi (Antibody-binding site) Determinan Antigen Spesifisitas Sampling Hapten Afinitas Teknik pengambilan dan penanganan spesimen
TEKNIK IMUNOKIMIA
Reaksi Imunokimia
Reaksi Antigen-Antibodi Competitive-Binding Reactions
Reaksi Antigen-Antibodi
Imunogen = Makromolekul yang dpt memberikan respon imun dengan membentuk imunoglobulin (antibodi). Antigen = Senyawa (makromolekul) yang terikat pada satu atau lebih antibodi membentuk komplek Ag-Ab. Antibody-binding site = Bagian molekul antibodi yang dapat membentuk ikatan dengan antigen selama reaksi antigen-antibodi berlangsung. Determinan antigen = Bagian antigen yang dapat berikatan dengan antibody-binding site Spesifisitas reaksi antigen-antibodi = derajat pengikatan antibodi terhadap antigen tertentu (mis. homolog antigen) tanpa berikatan dengan molekul lain yang strukturnya sama.
Reaksi Antigen-Antibodi
Hapten = Molekul bermassa rendah ( < 20.000 dalton, mis. obat ) yang berfungsi sebagai determinan antigen tunggal. Afinitas = Kekuatan ikatan antara determinan antigen (atau hapten) dengan suatu binding site dari antibodi tunggal.
Afinitas ikatan suatu antibodi dinyatakan dengan Tetapan Kesetimbangan (K), sebab ikatan non-kovalen antara antibodi dan antigen bersifat reversible. K = [Ab-Ag] / [Ab][Ag] = k1 / k2 k1 Ab + Ag Ab-Ag k2
Radioimmunoassay [RIA]
Radioimmunoassay adalah teknik imunokimia menggunakan radioisotop untuk mendeteksi kuantitas antigen atau antibodi dalam spesimen cairan biologis; berdasarkan pembentukan komplek Ag-Ab (endapan atau agregat tidak larut) yang dilakukan pada kondisi optimal.
RIA merupakan immunoassay heterogen yang memerlukan tahap pemisahan secara fisik bentuk bebas antigen berpetanda dari bentuk lain antigen berpetanda yang terikat pada antibodi, dilakukan sebelum pengukuran radioaktivitas petanda terikat.
Teknik : Solid-phase attachment Activated charcoal separation method Precipitation technique
Radioimmunoassay [RIA]
Deteksi : Radioisotop (atom atau unsur yang mengalami peningkatan jumlah neutron dalam intinya sehingga ketidakstabilan inti akan berubah spontan kembali ke bentuk stabil dengan memancarkan radiasi). Radionuklida adalah inti radioisotop tidak stabil yang dapat memancarkan radiasi : partikel alfa, elektron positif/negatif, sinar gamma.
x x
%B
x
x x
Logit B/Bo
FPIA (fluorescence polarization immunoassay) : metode tanpa pemisahan berdasarkan reaksi kompetitif untuk menentukan hapten berbobot molekul kecil (< 20.000 dalton). Dalam metode ini dipantau reaksi antara hapten dan antibodi menggunakan petanda fluoresen yang terkonyugasi pada suatu hapten. Banyak digunakan pada pengukuran kuantitatif obat pada TDM, drug abuse, hormon.