Anda di halaman 1dari 34

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep
KRISTEN dan

b
P U T U S A N

No. 1042 K/Pdt/2008

ng

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG

gu

memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara :

I. 1. DJERO NERIDA, diwakili oleh para ahli warisnya : a. A.A. GEDE AGUNG

ah

Jalan Blimbing No. 22 Kodya Denpasar, 2. I GUSTI KETUT ADI SUEDANDI, diwakili oleh para ahli warisnya :

am

a. A.A. JAYA PERTAMA b. A.A. JAYA SEMARA

ah k

c. A.A. JAYA PUTRA, kesemuanya bertempat tinggal di

Jalan Raya Seminyak No. 46 Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung,

ah

A gu ng

3. DR. I. WAYAN MASTRA, yang bertindak untuk dan atas nama Gereja Kristen Protestan Bali, beralamat Hotel

Dhyana Pura, Jalan Abimayu, Seminyak Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung,

dalam hal ini semuanya memberi kuasa kepada : I MADE

PUTRA WIBAWA,SH., dan kawan-kawan, para Advokat, berkantor di Perumahan Teras Ayung Blok C No. 40, Gatot

II. GEREJA

PROTESTAN

lik

Subroto Timur, Kota Denpasar,

berkedudukan di Jalan Dr. Sutomo 101 Denpasar, Bali, yang dalam hal ini memberikan kepada kuasanya : BRURTJE MARAMIS,SH.MH., kawan-kawan, para Advokat

ka

Jakarta Pusat 10160,

ah

Para Pemohon Kasasi dahulu para Tergugat/Tergugat Intervensi /para Terbanding dan Penggugat Intervensi/turut Terbanding ;

ep

berkantor di Golden Centrum Jalan Majapahit No. 26 Blok O

ub

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 1 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 1

es

In do ne si
BALI (GKPB),

ub lik

b. A.A. GEDE JAMBE, kesemuanya bertempat tinggal di

In do ne si a

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u
Kasasi dahulu

b
melawan: A.A. NGURAH MAHAYUN NINGRAT,SE., bertempat tinggal di

ng

Jalan Kresna No. 5 Kodya Denpasar, Termohon

Penggugat/Tergugat

ah

gu

Pembanding ;

Mahkamah Agung tersebut ; Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang

telah menggugat sekarang para Pemohon Kasasi dahulu sebagai para Tergugat/Tergugat Intervensi/para Terbanding di muka persidangan Pengadilan Negeri Denpasar pada pokoknya atas dalil-dalil :

am

bahwa benar antara Penggugat dengan Tergugat I (Djero Nerida) tidak ada hubungan waris mewaris atau hubungan waris baik terhadap orang tua Penggugat (A.A. Alit Raka) sudah almarhum, kakek Penggugat (A.A. Alit Oka)

ah k

kini telah almarhum dan buyut Penggugat (I Gusti Ngurah Gede Togor, telah almarhum) dan bahwa oleh karena Tergugat I (Djero Nerida) sudah meninggal

ep

ah

A gu ng

dunia, maka gugatan ini Penggugat tujukan kepada ahli waris dari Tergugat I yaitu : 1. A.A. Gede Agung dan 2. A.A. Gede Jambe ;

bahwa benar untuk lebih jelasnya, Susunan Keluarga dari Penggugat,

Penggugat lampirkan dalam surat gugatan ini mengenai atau tentang Susunan keluarga atau Silsilah Keluarga dari Penggugat (bukti P1) ;

bahwa benar semasa hidupnya I Gusti Ngurah Gede Togor, telah

mempunyai seorang putera yang bernama AA. Alit Oka yang kawin dengan

AA. Alit Oka dengan Jero Miana, telah melahirkan 3 (tiga) orang anak/putera yang bernama : 1. AA. Alit Raka, 2. AA. Alit Giri dan 3. AA. Ngurah Putera. Sedangkan untuk AA. Alit Giri dan AA. Ngurah Putera, sudah mendapat warisan dari mendiang I Gusti Ngurah Gede Togor, sehingga dalam perkara ini

ka

bahwa benar dalam perkawinan antara AA. Alit Raka dengan AA. Ratus Agung (istri pertama) telah mempunyai putera 2 (dua) orang yaitu AA. Gede Agung dan AA. Made Agung dan kemudian dalam perkawinan dengan isteri kedua yaitu AA. Rai Suprapti, telah melahirkan 5 (lima) orang putera yang masing-masing bernama :

ah

ep

AA. Alit Giri dan AA. Ngurah Putera tidak perlu diikutkan sebagai Penggugat ;

ub

lik

Jero Miana (kini semua sudah almarhum). Kemudian dari perkawinan antara

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 2 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 2

es

In do ne si

ub lik

Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat/Pembanding/Tergugat Intervensi

In do ne si a
Intervensi/

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
1. AA. NGURAH MAHAYUN NINGRAT, SE. 2. AA. NGURAH DARMA NINGRAT. 3. AA. NGURAH HARTA NINGRAT, BA. 4. AA. NGURAH WIJAYA NINGRAT, SE.,Msi. 5. AA. NGURAH SEMARA NINGRAT, yang ketujuh orang tersebut diatas

ah

gu

sebagai ahli waris dari Mendiang I Gusti Ngurah Gede Togor yang dalam

gugatan ini diwakilkan kepada AA. Ngurah Mahayun Ningrat, SE. , berdasarkan Surat Kuasa dibawah tangan tanggal 2 Oktober 2006 (P2) ;

bahwa benar disamping mendiang I Gusti Ngurah Gede Togor telah

meninggalkan para ahli waris sebagaimana telah diuraikan dalam susunan

keluarga atau silsilah tersebut diatas (P1), juga mendiang I Gusti Ngurah Gede Togor telah meninggalkan beberapa Harta Warisan, yang antara lain berupa tanah tegal, yang terletak di Desa Seminyak, Kuta dengan persil No. 10, pipil No. 255, Klas II dengan luas 3 Hektar 6 are (30600 m2) dengan batas-batasnya terperinci dalam surat gugatan ;

am

ah k

bahwa benar Tergugat I (Djero Nerida) sewaktu masih hidup telah menjual tanah sengketa kepada Tergugat II (I Gusti Ketut Adi Suedandi) kini

warisnya sebagai mewakili almarhum I Gusti Ketut Adi Suedandi ayah dari para

ah

A gu ng

Tergugat II ;

bahwa benar sebagai bukti Tergugat I (Djero Nerida) telah menjual tanah

sengketa kepada Tergugat II (I Gusti Ketut Adi Suedandi) adalah dengan

adanya Akte Jual beli No. 568/1973, tanggal 5 Mei 1973, dihadapan Pejabat Pembuat Akte tanah (PPAT) oleh Kecamatan atau Camat Kuta, yang pada waktu itu dijabat oleh I Made Suwendha, BA. (bukti P3) ;

bahwa benar untuk mengelabui para Pejabat yang terkait dalam

menunjukkan Silsilah Keluarga nya kepada Pejabat Pembuat Akta Tanah

apalagi yang dijualnya adalah Tanah Warisan ;

ka

bahwa benar Tergugat I (Djero Nerida) yang kini sudah almarhum,

Tergugat II (I Gusti Ketut Adi Suedandi) juga sudah almarhum sebagaimana dalam Akte Jual beli No. 568/1973, Sabtu, tanggal 5 Mei 1973. Sebab sudah menjadi fakta hukum, yaitu sesuai dengan susunan/silsilah keluarga dari

ah

ep

adalah sebagai orang yang tidak berhak untuk menjual tanah sengketa kepada

ub

(PPAT) sebagaimana umumnya orang yang telah melakukan jual beli tanah,

lik

transaksi jual beli tanah sengketa tersebut, Tergugat sama sekali tidak pernah

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 3 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 3

(Tergugat I), Penggugat akan buktikan dalam pembuktian perkara ini. Sehingga

ng

Penggugat, dimana sama sekali tidak tercantum nama dari pada Djero Nerida

es

In do ne si

telah almarhum dan yang dalam gugatan ini Penggugat gugat para ahli

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
dengan demikian, disamping Tergugat I (Djero Nerida) adalah sebagai orang yang tidak mempunyai hak untuk menjual tanah sengketa juga Tergugat I telah melakukan perbuatan Melawan Hukum ; bahwa benar oleh karena itu, perbuatan Tergugat I sebagaimana Penggugat uraikan tersebut diatas sebagai perbuatan melawan hukum, dan

ah

gu

sebagai orang yang tidak mempunyai hak untuk menjual tanah sengketa, maka

oleh karenanya transaksi jual beli yang pernah dilakukan atau dilaksanakan

antara Tergugat I (Djero Nerida) dengan Tergugat II (I Gusti Ketut Adi Suedandi) adalah transaksi jual beli yang cacat hukum atau tidak sah oleh karenanya jual beli tanah sengketa harus batal demi hukum ;

bahwa benar oleh karena transaksi jual beli tanah sengketa antara Tergugat I dengan Tergugat II adalah cacat hukum atau tidak sah dengan akte jual beli No. 568/1973, tanggal 5 Mei 1973 maka dari itu pendaftaran peralihan Hak yang dimohonkan oleh Tergugat II (I Gusti Ketut Adi Suedandi) kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tingkat II Badung, yang kemudian terbit Sertifikat Hak Milik No. 355 dan Hak Milik No. 481 Desa Kuta, atas nama I Gusti Ketut Adi Suedandi, harus juga dinyatakan cacat hukum atau tidak sah serta

ah k

am

bahwa benar pada tanggal 19 Februari 1975, Tergugat II (I Gusti Ketut

ah

A gu ng

Adi Suedandi) telah melepaskan haknya terhadap tanah sengketa dengan ganti

rugi kepada Dr. I Wayan Mastra, yang bertindak untuk dan atas nama Gereja Kristen Protestan Bali (Penggugat sebut sebagai Tergugat III). Kemudian oleh Tergugat III mengajukan permohonan Hak atas tanah sengketa kepada Menteri

Dalam Negeri Republik Indonesia, sehingga pada tanggal 10 Juli 1975, keluarlah Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No : SK 26/HGB/DA/75, yang

memberikan Hak Guna Bangunan kepada Gereja Kristen Protestan Bali,

Kristen Protestan Bali ;

sengketa yang dilakukan oleh Tergugat I (Djero Nerida) kepada Tergugat II (I Gusti Ketut Adi Suedandi) adalah sebagai orang yang tidak berhak, sehingga

ka

oleh karena itu perbuatan transaksi apapun bentuknya atas tanah sengketa oleh Tergugat II (I Gusti Ketut Adi Suedandi) kepada Tergugat III adalah juga cacat hukum dan perbuatan itu juga dikatakan sebagai perbuatan Melawan

ah

ep

perbuatan tersebut dapat dikatakan sebagai perbuatan Melawan hukum, maka

ub

bahwa benar oleh karena perbuatan transaksi jual beli atas tanah

lik

dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 26, Desa Kuta atas nama Gereja

ng

Hukum ;

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 4 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 4

es

In do ne si

tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat ;

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
bahwa benar atas uraian Penggugat tersebut diatas, Hak apapun yang didapat oleh Tergugat III dari Tergugat II atas tanah sengketa adalah juga cacat hukum dan tidak sah, maka dari itu sudah sepatutnya pula Hak berupa SK No. 261/HGB/DA/75, tanggal 10 Juli 1975 dan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 26 Desa Kuta atas nama Gereja Kristen Protestan Bali yang bertindak

ah

gu

untuk dan atas nama Gereja Kristen Protestan Bali yang dimohonkan oleh

Tergugat III (DR. I Wayan Mastra) kepada Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia adalah juga cacat hukum, tidak sah, maka oleh karenanya harus batal demi hukum ;

bahwa benar hak apapun bentuknya yang diterima oleh Tergugat III dari

Tergugat II adalah cacat hukum dan tidak sah, sebab semua perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat I Kepada Tergugat II adalah perbuatan melawan hukum, maka oleh karenanya penguasaan atas tanah sengketa oleh Tergugat III (Gereja Kristen Protestan Bali) adalah penguasaan tanah tanpa alas hak yang sah, maka oleh karena itu sudah sepatutnya tanah sengketa harus diserahkan kepada Penggugat secara ikhlas ; bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada

ah k

am

obyek sengketa dan selanjutnya menuntut kepada Pengadilan Negeri tersebut

ah

A gu ng

agar memberikan putusan sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ;

2. Menyatakan hukum bahwa antara Penggugat dengan Tergugat I adalah tidak ada hubungan waris atau waris-mewaris ;

3. Menyatakan hukum bahwa perbuatan transaksi jual beli atas tanah

sengketa yang pernah dilakukan oleh Tergugat I (Djero Nerida) dengan Tergugat II (I Gusti Ketut Adi Suedandi) adalah perbuatan Melawan

untuk menjual tanah sengketa. Karenanya pelaksanaan jual beli yang

5 Mei 1973 dengan batas-batas disebelah : Utara Timur : DN : Tanjung Reg

ka

Selatan : Pan Renuh Barat : Pantai

ah

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 5 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 5

hukum ;

ng

adalah cacat Hukum dan tidak sah, oleh karenanya harus batal demi

es

oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah atau Camat I Made Suwendha,BA.

ep

ub

diwujudkan dalam Akte jual beli No. 568/1973, pada hari Sabtu tanggal

lik

Hukum oleh karena Tergugat I adalah orang yang tidak mempunyai Hak

In do ne si

Pengadilan Negeri Denpasar agar terlebih dahulu meletakkan sita jaminan atas

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
4. Menyatakan hukum bahwa Sertifikat Hak Milik No. 355 dan Hak Milik No. 481, Desa Kuta atas nama I Gusti Ketut Adi Suedandi yang diterbitkan dari dasar transaksi jual beli tanah sengketa dengan Akte No. 568/1973, tanggal 5 Mei 1973, yang dimohonkan oleh Tergugat II (I Gusti Ketut Adi Suedandi) kepada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Badung adalah

ah

gu

cacat hukum dan tidak sah oleh karenanya harus dinyatakan batal demi hukum ;

5. Menyatakan hukum, bahwa oleh karena transaksi jual beli atas tanah

sengketa antara Tergugat I dengan Tergugat II adalah perbuatan melawan hukum dan atau cacat hukum atau tidak sah, maka oleh karena itu transaksi jual beli atau transaksi apapun yang pernah dilakukan oleh Tergugat II (I Gusti Ketut Adi Suedandi) kepada Tergugat III (DR. I Wayan Mastra,

am

mewakili Gereja Kristen Protestan Bali) adalah juga cacat hukum dan tidak sah ;

6. Menyatakan hukum bahwa Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 26 Desa Kuta, atas nama Gereja Kristen Protestan Bali yang pernah dimohonkan oleh Tergugat III (DR. I Wayan Mastra) kepada Menteri Dalam Negeri

ah k

dinyatakan batal demi hukum, sebab transaksi yang pernah dilakukan oleh

ah

A gu ng

Tergugat II dengan Tergugat III adalah juga perbuatan melawan hukum

sebab transaksi jual beli tanah sengketa adalah didasarkan pada transaksi yang cacat hukum dan tidak sah ;

7. Menyatakan hukum bahwa penguasaan tanah sengketa oleh Gereja Kristen

Protestan Bali (Tergugat III, DR. I Wayan Mastra, bertindak untuk dan atas nama Gereja Kristen Protestan Bali) adalah Penguasaan tanah sengketa tanpa alas hak yang sah ;

(Gereja Kristen Protestan Bali) atau kepada barang siapa yang mempunyai

secara ikhlas (lasia) dan dalam keadaan kosong, serta bila perlu penyerahan tersebut dengan bantuan dari yang berwajib atau Polisi ;

ka

dilaksanakan oleh Juru Sita Pengadilan Negeri Denpasar atas tanah sengketa yang dikuasai dan dikelola oleh Gereja Kristen Protestan Bali (Tergugat III) adalah sah dan berharga ;

ah

ep

9. Menyatakan Hukum bahwa sita jaminan (Conservatoir Beslag) yang

ub

hak dari padanya untuk menyerahkan tanah sengketa kepada Penggugat

lik

8. Menyatakan hukum bahwa oleh karena itu, menghukum kepada Tergugat III

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 6 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 6

(uitvoerbaar bij voorraad) walaupun ada verzet, banding, kasasi ;

ng

10. Menyatakan

hukum

putusan

ini

dapat

dilaksanakan

lebih

dahulu

es

In do ne si

Republik Indonesia adalah juga cacat hukum, oleh karenanya harus

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
11. Menghukum kepada Tergugat I, II, III (para Tergugat) secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini ; DAN ATAU : Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya ; Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat II dan III mengajukan eksepsi pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai beikut :

ah

gu

Eksepsi Tergugat II : -

Dalam gugatan Penggugat, nama-nama Tergugat II ditulis secara salah. Para Tergugat II disebutkan berkasta Anak Agung, padahal sebenarnya kasta para Tergugat II adalah berkasta I Gusti ;

Bahwa obyek sengketa didalam gugatan disebutkan seluas 30.600 m2

berbeda dengan yang ayah para Tergugat II (I Gusti Ketut Adi Suedandi) alihkan kepada Gereja Kristen Protestan Bali yaitu seluas 28.000 m2 ; Eksepsi Tergugat III : -

am

Bahwa pada saat ini tanah sengketa dikuasai berdasarkan Hak Guna Bagunan oleh Gereja Kristen Protestan Bali. Pada saat memohon Hak Guna Bangunan, Tergugat III hanyalah selaku wakil dari Gereja Kristen Protestan Bali. Oleh karena itu selayaknya Gereja Kristen Protestan Bali dilibatkan

ah k

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat I mengajukan

ah

A gu ng

gugatan balik (rekonpensi) yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut :

bahwa hal-hal yang dikemukakan dalam Konpensi merupakan satu

kesatuan dengan hal-hal yang dikemukakan dalam Rekonpensi ;

bahwa para Penggugat Rekonpensi/para Tergugat I Konpensi (semula

(Tergugat I asal) mempunyai nenek bernama I Gusti Ayu Agung Ripig, sebagai

satu-satunya ahli waris perempuan di Puri Djambe Kaliungu yang berhak mewarisi harta Pusaka Puri Djambe Kaliungu baik itu harta materiil maupun

bahwa untuk menghindari terjadinya camput (putung) di Puri Djambe

4 istri, diminta oleh Puri Djambe Kaliungu untuk dapat memberi keturunan di Puri Kaliungu melalui perkawinan yang sah ; secara Perselang atau ditoroni

ka

Kaliungu), sehingga dalam perkawinan Perselang atau ditoroni itulah lahirlah seorang anak perempuan bernama Anak Agung Sagung Manik, selanjutnya Anak Agung Sagung Manik, kawin keluar meninggalkan Puri ;

ah

ep

dengan I Gusti Ayu Agung Ripig (satu-satunya ahli warus di Puri Djambe

ub

Kaliungu maka I Gusti Ngurah Gde Togor dari Puri Langon yang sudah memiliki

lik

harta immaterial ;

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 7 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 7

menghindari kecamputan di Puri Djambe Kaliungu, maka I Gusti Ayu Agung

ng

bahwa oleh karena Anak Agung Sagung Manik sudah kawin dan untuk

es

In do ne si

dalam perkara ini ;

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
Ripig, atas persetujuan suaminya I Gusti Ngurah Gde Togor, mengangkat dua orang anak bernama ; Anak Agung Gde Djambe dan Anak Agung Ayu Made Ngurah ; kedua anak tersebut adalah anaknya I Gusti Ngurah Gde Togor sendiri, hasil perkawinan dengan istrinya yang lain bernama Ni Gusti Ketut Rai Lailis ;

ah

gu

bahwa Anak Agung Gde Djambe dan Anak Agung Ayu Made Ngurah ;

anak angkat pelanjut keturunan di Puri Djambe Kaliungu ; status anak angkatnya itu dikuatkan oleh ; Putusan majelis Pengadilan Kerta di Denpasar

No. 2/1984/Civiel, tanggal 3 Februari 1948, sebagai akli waris di Puri Djambe

Kaliungu, yang berhak mewarisi harta Pusaka Puri Djambe, peninggalan I Gusti Ayu Agung Ripig ;

bahwa Anak Agung Gde Djambe dan Anak Agung Ayu Made Ngurah, (selaku pelanjut keturunan di Puri Djambe Kaliungu, sebagai ahli waris dari I Gusti Ayu Agung Ripig) ; telah melakukan pembagian tanah-tanah peninggalan I Gusti Ayu Agung Ripig, termasuk juga tanah sengketa, sebagaimana tertuang dalam putusan Pengadilan Negeri Denpasar ; Perdata No. 494/1954, tanggal 16 Nopember 1954, dimana :

ah k

am

menghasilkan tanah-tanah seperti tersebut dalam putusan Pengadilan

ah

A gu ng

Negeri Denpasar, Perdata No. 494/1954, halaman 2 butir 1, yang diterima oleh Djero Nerida bersama anak-anaknya yaitu para Tergugat I adalah :

Harta Pusaka, sawah dan tegal sebanyak dan sebagai yang termuat dalam

daftar yang di beri tanda ; A, B, C merah (lampiran putusan Pengadilan) dan

sebuah Gedong batu/sewaaan yang letaknya disebelah utara Puri Djambe Kaliungu, dengan beban menanggung memelihara bangunan serta ngodalin di :

b. Sebuah Pura Metjampuh terletak di Dlod-Alang c. Sebuah Pura Tukad Nangka, terletak di Bukit -

Untuk Anak Agung Ayu Made Ngurah mendapat bagian untuk menghasili tanah-tanah seperti tersebut dalam putusan Pengadilan Negeri Denpasar,

ka

Harta Pusaka, berupa sawah dan tegal sebanyak dan sebagai termuat dalam daftar (lampiran Putusan Pengadilan) diberi tanda D,E,F biru dan dua buah Gedong batu/sewaan yang letaknya di sebelah timur Puri Djambe

ah

ep

perdata No. 494/1954 halaman 2 butir II yaitu :

ub

lik ik In d on
Halaman 8

a. Sebuah Pura Sutji terletak di Sutji

bangunan serta ngodalin di :

gu

ng

Kaliungu, dengan beban yaitu menanggung memelihara bangunan-

Hal. 8 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

es

In do ne si

Untuk Anak Agung Gde Djambe (alm) mendapatkan bagian/untuk

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
a. Satu Pelemahan Pemrajan di Puri Djambe Kaliungu b. Satu Pelemahan Pura Sutji Bahwa adapun tanah sengketa, masuk dan termuat dalam daftar Drowe Puri Djambe Kaliungu yang merupakan bagian/dihasili oleh Anak Agung Ayu Made Ngurah ; daftar lampiran putusan Pengadilan Negeri Denpasar, Perdata

ah

gu

No. 494/1954, tanggal 16 Nopember 1954, diberi tanda E biru, butir ke 3

dengan data tanah, pipil 255, persil 10, tersebut dipipil atas nama I Gusti Ngurah Gde Togor, Klas III, luas 3.06 ha, Padjeg 12,83 sen, Desa/Klasiran Seminyak Butun ;

bahwa walaupun tanah sengketa itu atas nama I Gusti Ngurah Gde

Togor, tidaklah serta merta tanah sengketa adalah milik I Gusti Ngurah Gde Togor, oleh karena dalam putusan Pengadilan Negeri Denpasar, Perdata No. 494/1954, tanggal 16 Nopember 1954 dalam (lampiran) daftar yang diberi tanda F biru butir ke 3 ; jelas-jelas disebutkan bahwa tanah sengketa adalah Druwe Puri Djambe Kaliungu yang dihasili oleh Anak Agung Ayu Made Ngurah. Disamping iitu, dalam (lampiran) daftar yang diberi tanda E bitu masih ada tanah-tanah atas nama orang lain yaitu atas nama I Gusti Ngurah dan Saju

ah k

am

yang diberi tanda E biru jelas-jelas dinyatakan sebagai tanah Druwe Puri

ah

A gu ng

Djambe Kaliungu ;

bahwa setelah Anak Agung Ayu Made Ngurah meninggal, maka harta

Pusaka yang termuat dalam putusan Pengadilan, Perdata No. 494/1954, tanggal 16 Nopember 1954 (lampiran) diberi tanda E biru, termasuk tanah

sengketa yang termuat dalam butir uturan ke 3, beralih kepada saudara angkatnya Anak Agung Ngurah Gde Djambe, selanjutnya diwarisi oleh

Jandanya bernama Djero Nerida, bersama para Penggugat Rekonpensi/para

Nerida ;

Pusaka Puri Djambe Kaliungu, peninggalan dari pewaris I Gusti Ayu Agung Ripig, yang selanjutnya diwarisi oleh anak-anak angkatnya Anak Agung Ngurah

ka

para Penggugat Rekonpensi/para Tergugat I Konpensi (semula Tergugat I asal) selaku ahli waris dari Anak Agung Ngurah Gde Djambe ; bahwa berdasarkan kepada, silsilah kewarisan Puri Djambe Kaliungu,

ah

ep

Gde Djambe dan Anak Agung Ayu Made Ngurah, dan selanjutnya diwarisi oleh

ub

bahwa oleh karena itu, tanah sengketa adalah jelas harta warisan

lik

Tergugat I Konpensi (semula para Tergugat I asal) selaku anak-anak dari Djero

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 9 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 9

Februari 1948 dan putusan Pengadilan Negeri Denpasar, Perdata No.

ng

Putusan Majelis Pengadilan Kerta di Denpasar No. 2/1948/Civiel tanggal 3

es

In do ne si

Nyobeleng, oleh karena tanah-tanah tersebut yang disebutkan dalam daftar

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u
hal-hal

b
494/1954 tanggal 16 Nopember 1954, membuktikan bahwa para Penggugat Rekonpensi/para Tergugat I Konpensi (semula para Tergugat I asal) adalah benar-benar ahli waris tanah sengketa, selanjutnya Penggugat rekonpensi/para Tergugat I Konpensi (semula Tergugat I asal) sah dapat melakukan penjualan tanah sengketa kepada I Gusti Ketut Adi Suedandi di hadapan camat Kuta I

ah

gu

Made Suwendha BA, sebagaimana diikat dengan Akta Jual Beli No. 568/1973

tanggal 5 Mei 1973, sehingga selanjutnya didaftarkan di Kantor pertanahan

Kabupaten Badung, dan terbitlah sertifikat hak Milik No. 355 tanggal 8 April 1974, Gambar Situasi tanggal 29 April 1974 No. 292/1974 luas tanah 28.000 m2 atas nama I Gusti Ketut Adi Suedandi ; bahwa Rekonpensi berdasarkan menuntut tersebut di atas

ub lik
Negeri Konpensi/Tergugat

kepada

Pengadilan

am

memberikan putusan sebagai berikut : DALAM KONPENSI Menolak gugatan Penggugat

ah k

seluruhnya ; DALAM REKONPENSI

Konpensi untuk seluruhnya ;

ah

A gu ng

2. Menyatakan hukum, tanah sengketa adalah harta Pusaka Druwe Puri Djambe Kaliungu, peninggalan I Gusti Ayu Agung Ripig ;

3. Menyatakan hukum Anak Agung Ngurah Gde Djambe dan Anak Agung Ayu

Made Ngurah adalah anak angkat sah dari I Gusti Ayu Agung Ripig yang berhak mewarisi tanah sengketa ;

4. Menyatakan hukum Djero Nerida dan para Penggugat Rekonpensi adalah ahli waris dari Anak Agung Ngurah Gde Djambe dan Anak Agung Ayu Made

5. Menyatakan hukum jual beli tanah sengketa antara para Penggugat

Akta Jual Beli No. 568/73, tanggal 5 Mei 1973 dan Sertifikat Hak Milik No. 568/1973, tanggal 5 Mei 1973, atas nama Adi Suedandi yang diterbitkan

ka

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI

ah

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 10 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 10

Mohon putusan yang seadil-adilnya ;

ng

Atau :

es

membayar lunas segala biaya yang timbul dalam perkara ini ;

Menghukum para Tergugat Rekonpensi/para Penggugat Konpensi untuk

ep

berdasarkan Akta Jual Beli No. 568/73, tanggal 5 Mei 1973 adalah sah ;

ub

Rekonpensi/para Tergugat Konpensi dengan I Gusti Ketut Adi Suedandi,

lik

Ngurah adalah sah yang berhak mewarisi tanah cidera ;

In do ne si

1. Mengabulkan gugatan para Penggugat Rekonpensi/para Tergugat I

ep

In do ne si a
Penggugat dalam supaya Denpasar Rekonpensi untuk

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
Menimbang, bahwa dalam perkara ini diajukan gugatan intervensi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut : bahwa Penggugat Intervensi adalah pemegang hak yang sah atas tanah sengketa, yaitu secutak tanah Sertifikat HGB No. 26/Kuta, tanggal 10 Juli 1975, atas nama Gereja Kristen Protestan di Bali, sesuai dengan gambar situasi

ah

gu

No. 1145/1975 tanggal 11 Oktober 1975 seluas 28.000 m2, yang kemudian

telah diperpanjang dengan sertifikat HGB No. 2/Seminyak, tanggal 15 Agustus 2003, Surat Ukur No. 154/2002 tanggal 13 Agustus 2002 ;

bahwa Penggugat Intervensi telah memperoleh HGB tersebut di atas

melalui tata cara/prosedur yang sah yang ditentukan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku ;

bahwa semula tanah sengketa tersebut adalah Tanah Hak Milik I Gusti Ketut Adi Suedandi, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik No. 355/Kuta tanggal 8 April 1974 atas nama I Gusti Ketut Adi Suedandi, sesuai dengan gambar situasi No. 291/1974 tanggal 29 April 1974, luas 28.000 m (dua puluh delapan ribu meter persegi) ;

ah k

am

bahwa proses hukum yang dipakai adalah pelepasan hak dilanjutkan

di Bali. Semua proses dan tata cara pelepasan hak dan perolehan hak telah

ah

A gu ng

dilalui dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

bahwa sebelum pelepasan hak, tanah sengketa adalah sah milik I Gusti

Ketut Adi Suedandi, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik No. 355 sebagaimana tersebut di atas. Sertifikat Hak Milik adalah bukti terkuat tentang kepemilikan

tanah. Sejak saat itu dan setelah pelepasan hak serta penerbitan Sertifikat Hak

Guna Bangunan atas nama Gereja Kristen Protestan di Bali, dan berlanjut

karenanya Penggugat Intervensi sebagai pihak yang memperoleh hak guna

secara sah oleh Penggugat Intervensi sudah berlangsung lebih dari 30 tahun tanpa ada gangguan ataupun keberatan dari siapapun. Bahkan peraturan

ka

pihak yang berkeberatan dengan penerbitan sertifikat, baik Sertifikat Hak Milik atas tanah maupun Sertifikat Hak Guna Bangunan harus sudah menyatakan keberatannya paling lambat dalam tenggang waktu 90 hari kerja sebagaimana

ah

ep

perundang-undangan di bidang pertanahan mensyaratkan bahwa apabila ada

ub

bangunan dengan itikad baik demi hukum harus dilindungi. Apalagi penguasaan

lik

sampai lebih dari 30 tahun tidak ada pihak-pihak yang berkeberatan. Oleh

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 11 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 11

Pelaksanaan Pendaftaran Tanah (bukti P-3) ;

ng

diatur dalam Permen Agraria/Kepala BPN No. 3 tahun 1997 tentang Ketentuan

es

In do ne si

dengan penerbitan hak guna bangunan atas nama Gereja Kristen Protestan

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u
perlindungan

b
Oleh karenanya, Sertifikat Hak Milik No. 355 atas nama I Gusti Ketut Adi Suedandi seperti tersebut di atas, yang tidak pernah digugat/diajukan keberatan dalam tenggang waktu lebih dari 30 tahun, adalah telah sangat kuat dan tidak dapat digugat lagi ; bahwa demikian pula, Sertifikat HGB No. 26 atas nama Gereja Kristen

ah

gu

Protestan di Bali yang diperpanjang dengan Sertifikat HGB No. 2 atas nama

Gereja Kristen Protestan di Bali yang juga tidak pernah dipermasalahkan/

digugat dalam tenggang waktu lebih dari 30 tahun sudah sangat kuat dan tidak dapat diganggu gugat lagi, sebagaimana diatur dalam pasal 1963 Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata yang berbunyi : Siapa yang dengan itikad

baik, dan berdasarkan suatu alas hak yang sah, memperoleh suatu benda tak bergerak .. menguasainya selama tiga puluh tahun, memperoleh hak milik, dengan tidak dapat dipaksa untuk mempertunjukkan alas haknya, dan peraturan Pemerintah Republik Indonesia PP Nomor 24 Tahun 1997 dalam Pasal 3, menentukan bahwa pendaftaran tanah bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan

am

ep

ub lik
hukum kepada

ah k

selengkapnya Pasal 3 PP Nomor 24 tahun 1997 berbunyi Pendaftaran tanah

pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain

ah

A gu ng

yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan; b. untuk menyediakan informasi kepada

pihak-pihak yang berkepentingan termasuk Pemerintah agar dengan mudah

dapat memperoleh data yang diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun yang sudah

terdaftar; c. untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan . (bukti P-4 dan P-5) ;

ketentuan pasal 32 ayat 2 PP Nomor 24 tahun 1997 yang berbunyi, Dalam hal

atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas

ka

waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya sertifikat itu tidak mengajukan

ah

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 12 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 12

(bukti P-6).

ng

Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut.

es

Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke

keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor

ep

tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam

ub

atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas nama orang

lik

bahwa pemegang hak atas tanah berdasarkan bukti sertifikat, sesuai

In do ne si

bertujuan : a. untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan kepada

In do ne si a
pemegang hak,

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u
mengabulkan

b
Dengan demikian gugatan Penggugat asal (Tergugat I Intervensi) sudah seharusnya sepenuhnya. ditolak

dan

gugatan

Penggugat

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Penggugat Intervensi

menuntut kepada Pengadilan Negeri Denpasar supaya memberikan putusan

ah

gu

sebagai berikut :

i.

Dalam Gugatan Asal

1. Menolak gugatan Penggugat asal (Tergugat I Intervensi) seluruhnya.

2. Menghukum Penggugat asal (Tergugat I Intervensi) untuk membayar segala biaya yang timbul dari perkara ini. Dalam Gugatan Intervensi

ii.

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Intervensi seluruhnya. 2. Menyatakan Penggugat Intervensi adalah sah pemegang HGB atas tanah sengketa Sertifikat HGB No. 2/Seminyak, tanggal 15 Agustus 2002, Surat ukur No. 154/2002, tanggal 13 Agustus 2002. 3. Menghukum Tergugat I Invervensi (Penggugat asal) untuk membayar segala biaya yang timbul dari perkara ini.

am

ah k

Penggugat Intervensi mohon putusan yang seadil-adilnya.

ah

A gu ng

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Intervensi tersebut Tergugat I

Intervensi mengajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut :

bahwa benar sampai jawaban gugatan dari Tergugat I Intervensi

(Penggugat asal) mengajukan jawaban ini kedepan persidangan, ternyata Surat Kuasa dari Gereja Kristen Protestan Bali, belum pernah Tergugat I Intervensi melihat Kuasa Khusus tersebut, apalagi para Kuasa Hukum dari Penggugat

sebab kalau yang memberikan kuasa itu hanya dari Gereja Kristen Protestan

tidak bisa membubuhkan tanda tangan atau Cap Jempol, dalam Surat Kuasa kecuali ada Pimpinan dari Gereja Kristen Protestan Bali yang dalam Gugatan

ka

formil gugatan yang demikian itu adalah tidak memenuhi syarat gugatan oleh

ah

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 13 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 13

adalah pemegang Hak Guna Bangunan atas tanah sengketa, Sertifikat HGB

ng

bahwa benar, Penggugat Intervensi (Gereja Kristen Protestan Bali)

es

diterima atau ditolak ;

karena itu gugatan intervensi tersebut sudah sepatutnya untuk tidak dapat

ep

Intervensi tidak disebutkan secara jelas, sehingga dengan demikian secara

ub

Bali adalah suatu hal yang tidak mungkin, sebab Gereja Kristen Protestan Bali,

lik

Intervensi tidak menyebutkan siapa yang memberikan kuasa khusus tersebut,

In do ne si

Atau :

ep

ub lik

In do ne si a
Intervensi

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
(Hak Guna Bangunan) No. 26/Desa Kuta, tanggal 9 Oktober 1975, Gambar Situasi tanggal 11 Oktober 1975, No. 1145/1975, seluas 28.000 m2 (28 are) yang telah di perpanjang dengan HGB No. 2/Seminyak, tanggal 15 Agustus 2002 Surat Ukur No. 154/2002, tanggal 13 Agustus 2002 ; bahwa benar, atas uraian tersebut di atas Penggugat Intervensi telah

ah

gu

mengakui secara formil bahwa Penggugat Intervensi (Gereja Kristen Protestan

Bali) mendapatkan tanah sengketa Sertifikat HGB No. 26/Desa Kuta, tanggal 9

Oktober 1975, Gambar Situasi tanggal 11 Oktober 1975, No. 1145/1975 seluas 28.000 m2 (28 are) telah didapat dari atas permohonan Tergugat III asal (DR. I Wayan Mastra) yang bertindak untuk dan atas nama Gereja Kriten Protestan

Bali yang pada saat itu (tahun 1975) sebagai orang dipercaya sebagai Pimpinan Gereja Kristen Protestan Bali ;

am

bahwa benar semua tindakan yang dilakukan oleh Tergugat III asal (DR. I Wayan Mastra) atas tanah sengketa tersebut yang didapat atas memberikan ganti kerugian kepada Tergugat II asal (I Gusti Ketut Adi

ah k

Suedandi) semasih hidup, untuk mendapatkan Sertifikat HGB No. 26/Desa Kuta 9 Oktober 1975 adalah tidak sah, oleh karena Tergugat II asal telah membeli

yang tidak mempunyai hak untuk menjual tanah sengketa sehingga dengan

ah

A gu ng

demikian perbuatan transaksi jual beli tanah sengketa, antara Tergugat I asal dengan Tergugat II asal adalah cacat hukum atau melakukan perbuatan

melawan hukum, oleh karenanya transaksi yang demikian itu harus batal demi hukum ;

bahwa benar Tergugat III asal (Tergugat IV Intervensi) DR. I Wayan

Mastra pada saat ini tidaklah menjabat sebagai Pimpinan Gereja Kristen

Protestan Bali, tetapi pada tahun 1975 sebagaimana telah diuraikan tersebut

Kristen Protestan Bali sehingga sampai keluar Sertifikat Hak Guna Bangunan

permohonan dari Tergugat III asal (DR. I Wayan Mastra), oleh karena itu Penggugat Intervensi sebenarnya tidak perlu sangat terkejut, tanah sengketa

ka

oleh karena apapun yang didapat oleh Tergugat III asal dari Tergugat II asal, adalah cacat hukum termasuk Sertifikat Hak Milik No. 355/Desa Kuta, tanggal 8 April 1974 atas nama Tergugat II asal (I Gusti Ketut Adi Suedandi) dengan

ah

ep

dijadikan objek gugatan dalam perkara perdata No. 23/Pdt.G/2007/PN.Dps.,

ub

No. 26/Desa Kuta tanggal 9 Oktober 1975 adalah sudah jelas atas tindakan dan

lik

diatas DR. I Wayan Mastra adalah bertindak untuk dan atas nama Gereja

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 14 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 14

mendapatkan Sertifikat Hak Milik tersebut dari hasil transaksi jual beli antara

ng

Gambar Situasi No. 291/1974, tanggal 29 April 1974, sebab Tergugat II asal

es

In do ne si

tanah sengketa dari Tergugat I asal (Jero Nerida) semasih hidup, sebagai orang

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
Tergugat I asal dengan Tergugat II asal, dimana Tergugat I asal sebagai orang yang tidak berhak menjual tanah sengketa, untuk hal itu Penggugat asal (Tergugat I Intervensi) akan membuktikannya pada saat pembuktian dalam perkara ini (in casu), perkara perdata No. 23/Pdt.G/2007/PN.Dps ; bahwa benar, berdasarkan atas uraian-uraian dalam eksepsi tersebut

ah

gu

diatas, sudah sepatutnya eksepsi Tergugat I Intervensi (Penggugat asal) dapat

diterima dan selanjutnya penguasaan tanah sengketa oleh Penggugat

Intervensi adalah penguasaan tanah tanpa alas hak yang sah, oleh karena

didapat dari perbuatan melawan hukum yang dilakukan antara Tergugat asal dengan Tergugat II asal ;

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Denpasar telah mengambil putusan, yaitu putusan No. 23/PDT.G/2007/PN.DPS tanggal 18 September 2007 yang amarnya sebagai berikut : DALAM PERKARA POKOK : DALAM KONPENSI : DALAM EKSEPSI : -

ah k

am

Menolak eksepsi-eksepsi Tergugat II dan Tergugat III tersebut ;

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;

ah

A gu ng

2. Menyatakan hukum bahwa antara Penggugat dengan Tergugat I adalah tidak ada hubungan waris atau waris mewaris ;

3. Memerintahkan kepada Jurusita Pengadilan Negeri Denpasar untuk mengangkat Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap tanah sengketa

sebagaimana Berita Acara Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) Nomor : 23/Pdt.G/2007/PN.Dps tanggal 22 maret 2007 ;

4. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ; DALAM REKONPENSI :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi/para Tergugat I Konpensi

2. Menyatakan hukum, Tanah sengketa adalah harta Pusaka Druwe Puri Djambe Kaliungu, peninggalan I Gusti Ayu Agung Ripig ;

ka

Ayu Made Ngurah adalah anak angkat dari I Gusti Agung Ripig yang berhak mewarisi tanah sengketa ;

ah

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 15 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 15

Made Ngurah adalah yang berhak mewarisi tanah sengketa ;

ng

ahli waris dari Anak Agung Ngurah Gede Djambe dan Anak Agung Ayu

es

4. Menyatakan hukum Djero Nerida dan para Penggugat Rekonpensi adalah

ep

3. Menyatakan hukum ; Anak Agung Ngurah Gede Djambe dan Anak Agung

ub

untuk seluruhnya ;

lik

In do ne si

DALAM POKOK PERKARA :

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u
DALAM

b
5. Menyatakan hukum jual beli tanah sengketa antara para Penggugat Rekonpensi/para Tergugat Konpensi dengan I Gusti Ketut Adi Suedandi, Akte jual beli No. 568/73, tanggal 5 Mei 1973 dan Sertifikat Hak Milik No. 355, tanggal 8 April 1974 atas nama Adi Suedandi yang diterbitkan berdasarkan Akta Jual Beli No. 568/73 tanggal 5 Mei 1973 adalah sah ;

ah

gu

DALAM INTERVENSI : DALAM EKSEPSI : -

Menolak Eksepsi Tergugat I Intervensi ;

DALAM POKOK PERKARA INTERVENSI :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Intervensi seluruhnya ;

2. Menyatakan Penggugat Intervensi adalah sah pemegang HGB atas tanah sengketa sertifikat HGB No. 2/Seminyak, tanggal 15 Agustus 2002, surat ukur No. 154/2002 tanggal 13 Agustus 2002 ; DALAM PERKARA POKOK

am

ub lik
KONPENSI, tingkat banding

REKONPENSI

PERKARA INTERVENSI : Menghukum Penggugat

ep

ah k

Konpensi/Tergugat

Rekonpensi

pokok/Tergugat I dalam Intervensi untuk membayar seluruh biaya yang

Rp. 1.899.000,- (satu juta delapan ratus sembilan puluh sembilan ribu

A gu ng

rupiah) ;

Menimbang,

bahwa

dalam

atas

Penggugat/Pembanding putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dibatalkan

oleh Pengadilan Tinggi Denpasar dengan putusan No. 142/PDT/2007/PT.DPS tanggal 14 Desember 2007 yang amarnya sebagai berikut : -

Menerima permintaan banding dari Penggugat/Pembanding ;

Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Denpasar tanggal 18 September

ah

MENGADILI SENDIRI Dalam Pokok Perkara : Dalam Eksepsi : -

ka

Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Denpasar tanggal 18 September

Dalam Pokok Perkara :

ah

ng

tidak ada hubungan waris mewaris ;

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 16 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 16

es

2. Menyatakan hukum bahwa antara para Penggugat dan para Tergugat

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;

ep

2007 No. 23/Pdt.G/2007, tentang eksepsi ;

ub

lik

2007 Nomor : 23/Pdt.G/2007/PN.Dps yang dimintakan banding tersebut ;

In do ne si
permohonan

timbul dalam perkara ini yang sehingga saat ini ditetapkan berjumlah

In do ne si a
DAN perkara

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
3. Menyatakan bahwa para Penggugat adalah ahli waris dari I Gusti Ngurah Gede Togor yang patut mewarisi warisannya ; 4. Menyatakan hukum bahwa perbuatan transaksi jual beli atas tanah sengketa yang pernah dilakukan oleh Tergugat I (Djero Nerida) dengan Tergugat II (I Gusti Ketut Adi Suedandi) adalah perbuatan Melawan

gu

Hukum oleh karena Tergugat I adalah orang yang tidak mempunyai hak untuk menjual tanah sengketa. Karenanya pelaksanaan jual beli yang diwujudkan dalam Akte Jual Beli No. 568/73, pada hari sabtu tanggal 5 Mei 1973 dengan batas-batas disebelah : Utara Timur : DN ; : Tanjung Reg ;

ah

Selatan : Pan Renuh ; Barat : Pantai ;

am

Oleh Pejabat pembuat akte tanah atau Camat I Made Suwendha, BA, adalah cacat hukum dan tidak sah, oleh karenanya harus batal demi hukum ;

ah k

5. Menyatakan hukum, bahwa Sertifikat Hak Milik No. 355 dan hak milik

diterbitkan dari dasar transaksi jual beli tanah sengketa dengan akte

ah

A gu ng

No. 568/1973 tanggal 5 Mei 1973, yang dimohonkan oleh Tergugat II

(I Gusti Ketut Adi Suedandi) kepada Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Badung adalah cacat hukum dan tidak sah oleh karenanya harus dinyatakan tidak mengikat ;

6. Menyatakan hukum, bahwa oleh karena transaksi jual beli atas tanah

sengketa antara Tergugat I dengan Tergugat II adalah perbuatan

melawan hukum dan atau cacat hukum atau tidak sah, maka oleh karena

Tergugat II (I Gusti Ketut Adi Suedandi) kepada Tergugat III (Dr. I Wayan

dan tidak sah ;

ka

7. Menyatakan hukum bahwa Sertifikat hak Guna Bangunan No. 26, Desa

oleh Tergugat III (Dr. I Wayan Mastra) kepada Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia adalah juga cacat hukum, oleh karenanya harus dinyatakan batal demi hukum, sebab transaksi yang pernah dilakukan

ah

ep

Kuta, atas nama Gereja Kristen Protestan Bali yang pernah dimohonkan

ub

Mastra, mewakili Gereja Kristen Protestan Bali) adalah juga cacat hukum

lik

itu transaksi jual beli atau transaksi apapun yang pernah dilakukan oleh

ng

oleh Tergugat II dengan Tergugat III adalah juga perbuatan melawan

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 17 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 17

es

In do ne si

No. 481, Desa Kuta atas nama I Gusti Ketut Adi Suedandi yang

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
hukum sebab transaksi jual beli tanah sengketa adalah didasarkan pada transaksi yang cacat hukum dan tidak sah ; 8. Menyatakan hukum bahwa Penguasaan tanah sengketa oleh Gereja Kriten Protestan Bali (Tergugat III, Dr. I Wayan Mastra, bertindak untuk dan atas nama Gereja Kristen Protestan Bali) adalah penguasaan tanah

ah

gu

sengketa tanpa alas hak yang sah ;

9. Menyatakan hukum bahwa oleh karena itu, menghukum kepada

Tergugat III (Gereja Kristen Protestan Bali) atau kepada barang siapa yang mempunyai hak dari padanya untuk menyerahkan tanah sengketa

kepada Penggugat secara ikhlas (lasia) dan dalam keadaan kosong, serta bila perlu penyerahan tersebut dengan bantuan dari yang berwajib atau Polisi ;

am

10. Menghukum Tergugat I/II/III membayar biaya perkara ; DALAM REKONPENSI : -

Menolak gugatan Rekonpensi/Penggugat Rekonpensi ;

ah k

DALAM INTERVENSI : -

menolak eksepsi Tergugat I Intervensi ;

Menolak gugatan Penggugat Intervensi ;

ah

A gu ng

DALAM KONPENSI/REKONPENSI : -

Menghukum Tergugat I/II/III Konpensi/Penggugat Rekonpensi I/II/III untuk membayar biaya perkara ini dalam dua tingkat peradilan, yang dalam tingkat

banding ditetapkan sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) ;

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada

para Tergugat/Terbanding pada tanggal 20 Februari 2008 dan kepada

kemudian terhadapnya oleh para Tergugat/Terbanding dengan perantaraan

27 Februari 2008 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 28 Februari 2008 dan 29 Februari 2008 sebagaimana ternyata dari akte

ka

2007/PT.Dps yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Denpasar, permohonan mana diikuti dengan memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal

ah

ep

permohonan

kasasi

No.

23/Pdt.G/2007/PN.DPS

ub

kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 22 Februari 2008 dan

lik
dan

Penggugat Intervensi/turut Terbanding pada tanggal 20 Februari 2008

ng

5 Maret 2008 dan 11 Maret 2008 ;

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 18 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 18

es

In do ne si
No. 23/Pdt.G/

DALAM PERKARA INTERVENSI :

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u
diberitahu

b
Bahwa setelah itu oleh Penggugat/Pembanding yang pada tanggal 14 Maret 2008

telah

tentang

memori

Tergugat/Terbanding diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Denpasar pada tanggal 25 Maret 2008 ;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya

ah

gu

telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam

tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh para Pemohon

Kasasi/para Tergugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :

1. Bahwa Pengadilan Tinggi Denpasar telah melakukan kesalahan formal dalam mencantumkan sebagai kuasa Tergugat dalam perkara ini, dimana Pengadilan tersebut menyebutkan dalam putusannya orang yang tidak pernah diberikan kuasa dinyatakan sebagai kuasa ;

am

Bahwa sebagai kuasa dari Tergugat I, II, III dalam permohonan banding perkara ini adalah I Made Putra Wibawa, SH. Advokat/Pengacara yang berkantor di Perumahan teras Ayung Blok C No. 40, Gatot Subroto Timur,

ah k

dalam pada itu Pengadilan Tinggi Denpasar, salah dalam mencantumkan

ah

A gu ng

kuasa dengan menyebutkan pihak lain (Luh Aniek Era M, SH. dan Ketut Parmenas, SH.), selaku kuasa Tergugat II dan Tergugat III, yang kedua orang tersebut tidak pernah menerima kuasa untuk perkara banding dari Tergugat II dan Tergugat III ;

2. Bahwa Pengadilan Tinggi Denpasar dalam mengadili perkara ini, bersifat memihak kepada Penggugat, dengan cara membelokkan pokok sengketa ;

Bahwa sesungguhnya pokok sengketa dalam perkara ini adalah ; apakah

Penggugat) atau tanah sengketa adalah milik Puri Djambe Kaliungu (dalil

Pengadilan Tinggi Denpasar justru membelokkan pokok sengketa dengan menekankan kepada dalil apakah benar tanah sengketa milik Puri Djambe

ka

dilapangan terbang . Sehingga seakan-akan lebih penting untuk dibuktikan

ah

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 19 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 19

peristiwa lama, yang tidak perlu lagi dibuktikan (baca. Ter Haar, 1958.

ng

bukti T.I. 3, sedangkan hasil penukar sebagai dalil tambahan adalah

es

hak milik. Tentang hak milik Tergugat I telah membuktikan dan mengajukan

adalah tentang tukar menukar, padahal pokok persoalan perkara ini adalah

ep

Kaliungu, yang diperoleh dari tukar menukar tanah Puri Djambe Kaliungu

ub

Tergugat I) ;

lik

benar tanah sengketa adalah milik I Gusti Ngurah Gde Togor (dalil

In do ne si

Kodya Denpasar, sesuai surat kuasa banding tertanggal, 31 Oktober 2007.

ep

ub lik

In do ne si a
kasasi dari para

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
azas-azas dan susunan hukum adat, Pradnya Paraminta, Djakarta Halaman 228) ; 3. Pengadilan Tinggi Denpasar tidak cermat memperhatikan bukti-bukti yang diajukan dalam perkara ini, sehingga akhirnya mengambil kesimpulan yang keliru ;

ah

gu

Bahwa Pengadilan Tinggi Denpasar dalam putusan halaman 7 alinea 4

menyimpulkan tidak ada bukti atau saksi dari para Tergugat I yang dapat menjelaskan bahwa I Gusti Ngurah Gde Togor kawin peselang dengan

I Gusti Ayu Agung Ripig, sedangkan saksi para Penggugat dengan jelas menerangkan bahwa I Gusti Ngurah Gde Togor tidak pernah kawin keluar .

Bahwa sesudahnya Tergugat I sudah mengajukan bukti-bukti surat sesuai dengan aslinya yang menyatakan bahwa I Gusti Ngurah Gde Togor kawin peselang dengan I Gusti Ayu Agung Ripig yaitu : b. T.I.2

am

Foto copy sesuai dengan aslinya, putusan Pengadilan, Majelis Pengadilan Kerta No. 2/1948/Civiel, tanggal 3 Februari 1948 ;

ah k

b. T.I.1

Foto copy sesuai dengan aslinya, Surat silsilah Kewarisan Tergugat I di Puri Djambe Kaliungu, tertanggal 26 Mei 1965 ;

yang dibuat oleh Djero Nerida, A.A. Raka Mas, A.A. Gde Agung,

ah

A gu ng

A.A. Gde Djambe, A.A. Alit yang disahkan oleh Klian Banjar Kaliungu Klod, kepada Desa Dangin Puri, Camat Denpasar, tertanggal 10 Juli 1972 ;

d. Pengakuan, dari para Penggugat seperti dikemukakan dalam repliknya

tertanggal 26 April 2007 butir No. 4 berbunyi Bahwa benar terhadap

jawaban Tergugat I butir No. 5 dapat diberikan replik sebagai berikut : bahwa terhadap jawaban gugatan butir No. 5 Penggugat menyatakan

waktu kemudian I Gusti Ngurah Gde Togor kawin lagi dengan seorang

sehingga kemudian I Gusti Ngurah Gde Togor meninggalkan Puri Kaliungu dan selanjutnya membuat Puri baru yang diberi nama Puri

ka

Bahwa saksi yang diajukan oleh Penggugat bernama Anak Agung Ngurah Oka yang menerangkan bahwa I Gusti Ngurah Gde Togor tidak pernah kawin keluar , adalah saksi Nullus testis Unnus testis , dan oleh

ah

ep

Batu Sri Denpasar dan tinggal bersama istri yang baru .

ub

perempuan lain, tetapi I Gusti Ayu Ripig tidak menerima dimadu,

lik

data membenarkan fakta hukum tersebut, tetapi berselang beberapa

ng

Pengadilan Negeri Denpasar juga dinilai sebagai saksi de Auditu (halaman

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 20 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 20

es

In do ne si

c. T.I.11 Foto copy sesuai dengan aslinya (SA) Surat pernyataan/sila-sila

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep
Negeri

b
83 putusan Pengadilan Negeri Denpasar), kesaksian mana menurut hukum tidak mempunyai kekuatan pembuktian ; 4. Pengadilan Tinggi Denpasar Keliru Dalam Menilai Kekuatan Pembuktian tentang Hak Milik ; Bahwa Pengadilan Tinggi Denpasar dalam memenangkan Penggugat

ah

gu

Pembanding, mendasarkan putusannya kepada kesimpulan bahwa ada

pengakuan dari para pihak bahwa tanah sengketa dalam pipilnya tersebut atas nama I Gusti Ngurah Gde Togor (vide halaman 7 alinea ke 3 putusan PT. Denpasar) dan walaupun pipil bukan bukti hak milik, akan tetapi karena

ada saksi dari Penggugat yang mendukungnya bernama Anak Agung Ngurah Oka yang menyaksikan bahwa tanah sengketa adalah milik I Gusti Ngurah Togor (vide halaman 8 alinea 2 putusan PT. Denpasar), maka Pengadilan Tinggi Denpasar berkesimpulan bahwa tanah sengketa adalah milik I Gusti Ngurah Gde Togor ;

am

Bahwa baik dalam gugatan, jawab menjawab serta dalam pembuktian dipersidangan di Pengadilan Denpasar meunjukkan bahwa

ah k

Penggugat memang benar mendalilkan dalam gugatannya bahwa tanah

nama I Gusti Ngurah Gde Togor. Akan tetapi dalam pembuktian, Penggugat

ah

A gu ng

asal (Termohon Kasasi) tidak pernah menunjukkan suatu surat pipil asli sebagai bukti untuk menguatkan dalilnya itu. Sedangkan saksi Penggugat

asal (Termohon Kasasi) bernama Anak Agung Ngurah Oka adalah saksi de auditu (vide halaman 83 alinea terakhir putusan Pengadilan Negeri

Denpasar, yo kesimpulan Tergugat I asal tertanggal 28-8-2007 halaman 10

butir 2, yo kesimpulan Tergugat II asal, tertanggal 28-8-2007 halaman 5 butir 13 yo kesimpulan Tergugat III asal tertanggal 28-8-2007, halaman 2

halaman 4 butir 11), yang menerangkan bahwa tanah sengketa adalah milik

Agung Alit Raka ; Dengan demikian pembuktian

ka

kepemilikan

ub

I Gusti Ngurah Gde Togor, karena ia (saksi) pernah mendengar dari Anak

lik
tanah

butir 9 yo kesimpulan Penggugat Intervensi asal, tertanggal 28-8-2007,

Penggugat asal yang menyatakan bahwa tanah sengketa pipilnya atas

ah

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 21 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 21

memberikan penilaian terhadap kekuatan pembuktian kepemilikan tanah

ng

saksi de auditu, sehingga Pengadilan Tinggi Denpasar jelas keliru dalam

es

asli surat pipil yang diajukan oleh Penggugat asal, dan yang ada hanya

nama I Gusti Ngurah Gde Togor (tidak ada pengakuan) dan tanpa ada bukti

ep

disimpulkan oleh Pengadilan Tinggi Denpasar adalah jelas hanya dalil dari

In do ne si
sengketa yang

sengketa adalah milik I Gusti Ngurah Gde Togor karena dalam pipilnya atas

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
sengketa hanya berdasarkan dalil dari Penggugat asal dan satu orang saksi de auditu ; Bahwa sebaliknya Tergugat I asal (Pemohon Kasasi), telah membuktikan kepemilikan tanah sengketa dengan putusan Pengadilan Negeri Denpasar, Perdata No. 494/1954, tanggal 16 Nopember 1954 (T.I.3) yang isinya

ah

gu

berbunyi Tanah sengketa adalah termasuk dalam Deruwe (milik) Puri

Djambe Kaliungu, yang sudah dibagi oleh ahli warisnya bernama Anak Agung Gde Djambe dan Anak Agung Ayu Made Ngurah, tersebut salah

satunya (tanah sengketa) tersebut dipilil atas nama I Gusti Ngurah Gde Togor, disamping ada juga Deruwe Puri Djambe Kaliungu yang dibagi itu tersebut dipililnya atas nama I Gusti Al. Bantiran, I Gusti Ngurah dan I Saju Nyobeleng ;

am

Bahwa dengan disebutnya oleh putusan Pengadilan aquo (Perdata No. 494/1954), bahwa tanah sengketa itu, tersebut dipipil atas nama I Gusti Ngurah Gde Togor, maka bukanlah berarti tanah sengketa itu milik I Gusti Ngurah Gde Togor, oleh karena putusan Pengadilan Negeri Denpasar, Perdata No. 494/1954 (T.I.3) tersebut sudah secara jelas menyatakan tanah

ah k

Deruwe Puri Djambe Kaliungu ;

ah

A gu ng

Bahwa disamping bukti T.I. 3, yang membuktikan bahwa kepemilikan tanah

sengketa ada pada Tergugat I, dalam pada itu Tergugat I asal juga

mengajukan saksi yang menentukan bernama I Gusti Made Adi yang

menjadi Punggawa pada saat I Gusti Ayu Agung Ripig masih hidup secara jelas menyakan dalam kesaksiannya bahwa tanah sengketa adalah Deruwe

Puri Kaliungu yang pewarisnya I Gusti Ayu Agung Ripig (vide putusan Pengadilan Negeri Denpasar No. 23/Pdt.G/2007/PN. Dps, halaman 41) ;

tanah sengketa adalah Deruwe Puri Djambe Kaliungu, dikuatkan oleh saksi

menyatakan dalam kesaksian bahwa tanah sengketa adalah Deruwe Puri Kaliungu dengan pewarisnya I Gusti Ayu Agung Ripig, justru tidak

ka

dengan demikian Pengadilan Tinggi Denpasar jelas telah melakukan kekeliruan dalam memberikan penilaian kekuatan pembuktian hak milik atas tanah sengketa, yang sebenarnya dengan demikian menurut hukum tanah

ah

ep

dipertimbangkan/diabaikan oleh Pengadilan Tinggi Denpasar, sehingga

ub

pejabat Punggawa saat itu bernama I Gusti Made Adi yang secara jelas

lik

Bahwa putusan Pengadilan (T.I.3) tersebut yang secara jelas menyatakan

ng

sengketa adalah Deruwe (milik) Puri Djambe Kaliungu ;

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 22 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 22

es

In do ne si

sengketa yang tersebut dipipil atas nama I Gusti Ngurah Gde Togor adalah

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
5. Pengadilan Tinggi Denpasar Keliru Dalam Menilai Dasar Hukum Dari Akta Jual Beli No. 568/1973 Tertanggal 5 Mei 1973 ; Bahwa Pengadilan Tinggi Denpasar dalam putusan halaman 10 alinea 1 dan 2 menyatakan bahwa menimbang akta jual beli No. 568/73 antara lain tersebut pada bukti T.I. 4 tertulis dengan jelas bahwa Jero Nerida bertindak

ah

gu

untuk dan atas namanya sendiri dan atas kuasa dari putra-putranya yang

sama-sama sebagai ahli waris dari I Gusti Ngurah Gde Togor, padahal sejak awal para Tergugat I mengakui bahwa antara Penggugat dengan Tergugat I tak ada hubungan waris mewaris. Menimbang bahwa dengan tak

terbuktinya I Gusti Ngurah Gde Togor kawin peselang antara lain juga karena terbukti meninggal dan diaben di Puri Langon, serta meninggalkan

ahli waris yaitu kini para Penggugat, sangatlah jelas bahwa tidak benar Jero Nerida dan anak-anaknya adalah ahli waris dari I Gusti Ngurah Gde Togor, sehingga karenanya akta tersebut telah dibuat berdasarkan fakta yang tidak benar ;

am

ah k

Bahwa Pengadilan Tinggi Denpasar jelas keliru dalam menilai dasar dari akta jual beli No. 568/1973 tersebut, oleh karena akta jual beli No. 568/1973

10 Juli 1972 (vide T.I.11, T.II.8) dan putusan Pengadilan Negeri Denpasar,

ah

A gu ng

Perdata No. 494/1954, tertanggal 3 Februari 1954 (T.I.3) yang isinya

menyatakan bahwa tanah sengketa adalah Deruwe Puri Djambe Kaliungu, dipipil tersebut atas nama I Gusti Ngurah Gde Togor. Bahwa I Gusti Ngurah

Gde Togor dalam perkawinan peselang/ditoroni (vide T.I.1, T.II.8, T.III.5) dengan I Gusti Ayu Agung Ripig, telah mengangkat anak secara sah, yaitu

anaknya I Gusti Ngurah Gde Togor sendiri dari perkawinannya dengan

istrinya yang lain, anak mana bernama Anak Agung Gde Jambe dan Anak

prosesuil akta No. 568/1973, menyebutkan bahwa tanah sengketa adalah

Gde Togor, disamping secara fakta hukum (T.I.2) para Tergugat I adalah keturunan dari Anak Agung Gde Jambe (anak dari I Gusti Ngurah Gde

ka

perkawinan peselang/ditoroni antara I Gusti Ngurah Gde Togor dengan I Gusti Ayu Agung Ripig) ;

ah

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 23 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 23

No. 494/1954 tertanggal 16 Nopember 1954 (vide T.I. 3 yo T.II.12) ;

ng

Kekuatan Pembuktian Putusan Pengadilan Negeri Denpasar, Perdata

es

6. Pengadilan Tinggi Denpasar Keliru dalam Memberikan Penilaian Terhadap

ep

Togor sendiri yang diangkat sebagai anak angkat yang sah dalam

ub

Deruwe Puri Djambe Kaliungu tersebut dipilnya atas nama I Gusti Ngurah

lik

Agung Ayu Made Ngurah (Vide T.I.2, T.II.13, T.III.6), sehingga secara

In do ne si

tertanggal 5 Mei 1973 dibuat berdasarkan keterangan silsilah tertanggal

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u
mengikat

b
Bahwa Pengadilan Tinggi Denpasar dalam putusannya tersebut, halaman 9 alinea 1 berbunyi menimbang meskipun dalam akta perdamaian No. 494/1954 (bukti T.II.12) tanah sengketa dimaksukkan sebagai milik Puri Djambe, tetapi perdamaian tersebut hanyalah menyangkut ahli waris Puri Djambe Kaliungu dan I Gusti Ngurah Togor tidak termasuk sebagai pihak

ah

gu

sehingga

karenanya tidak

Penggugat

tersebut ;

Bahwa putusan perdamaian sesuai Yurisprudensi Mahkamah Agung (MA)

No. 975 K/Sip/1973, tertanggal 19 Februari 1976 berbunyi bahwa

berdasarkan kepada pasal 154 Rbg, keputusan perdamaian (acte van

vergelijke) merupakan suatu keputusan tertinggi, tiada upaya banding dan kasasi baginya, maka majelis hakim harus mendasarkan keputusannya dalam perkara ini atas hal/keputusan perdamaian tersebut ; Bahwa Pengadilan Tinggi Denpasar, keliru dalam memberikan penilaian kekuatan pembuktian dari T.I.3 yo T.II.12, disamping karena alasan tersebut diatas (yurisprudensi), juga karena Pengadilan Tinggi Denpasar tidak memperhatikan dengan cermat bukti T.I. 1, dimana yang melakukan

am

ah k

Ngurah (yang anak I Gusti Ngurah Gde Togor sendiri yang diangkat

ah

A gu ng

sebagai anak angkat sah dalam perkawinan peselangnya dengan I Gusti Ayu Agung Ripig, di Puri Djambe Kaliungu) dengan para Tergugat I (adalah

keturunan Anak Agung Gde Djambe anaknya I Gusti Ngurah Togor sendiri yang diangkat sebagai anak angkat sah dalam perkawinan

peselangnya dengan I Gusti Ayu Agung Ripig di Puri Djambe Kaliungu vide T.I.2) yang mana berarti keturunan I Gusti Ngurah Togor dalam perkawinan peselangnya dengan I Gusti Ayu Ripiglah yang terbit dalam

Kaliungu (vide T.I.3), dimana salah satu/3 cuta harta warisan Deruwe Puri

I Gusti Ngurah Gde Togor ;

ka

Hal itu berarti bahwa dalam putusan Pengadilan tersebut (T.I.3) telah

perkawinan peselangnya dengan I Gusti Ayu Agung Ripig di Puri Djambe

ah

ng

pembagian warisan I Gusti Ngurah Togor di Puri Langon ;

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 24 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 24

es

melakukan pembagian harta warisan Puri Kaliungu dan bukan melakukan

Kaliungu (cc. Bukan keturunan I Gusti Ngurah Togor di Puri Langon), untuk

ep

terlibat para ahli waris sah/keturunan dari I Gusti Ngurah Togor dalam

ub

Djambe Kaliungu (termasuk tanah sengketa) tersebut dipipilnya atas nama

lik

perdamaian itu, untuk melakukan pembagian harta warisan Puri Djambe

In do ne si

perdamaian dalam perkara perdata No. 494/1954, adalah I Gusti Ayu Made

ep

ub lik

In do ne si a
dalam perdamaian

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u
Tidak

b
7. Pengadilan Tinggi Denpasar Mempertimbangkan Saksi Dari Tergugat I yang angat menentukan dalam perkara ini, tetapi justru memberikan kekuatan pembuktian kepada saksi de auditu yang diajukan oleh Penggugat ; Bahwa saksi I Gusti Made Adi (vide halaman 41 putusan Pengadilan Negeri

ah

gu

Denpasar) yang Tergugat I ajukan, dimana saksi adalah selaku pejabat Punggawa pada saat I Gusti Ayu Agung Ripig masih hidup, yang menerangkan bahwa tanah sengketa adalah milik Puri Djambe Kaliungu dengan pewarisnya I Gusti Ayu Agung Ripig adalah saksi yang sangat

menentukan kepastian kepemilikan tanah sengketa ada pada Puri Djambe Kaliungu, tidak dipertimbangkan dalam pertimbangan hukum Pengadilan Tinggi Denpasar ;

am

Dan bahkan justru sebaliknya Pengadilan Tinggi Denpasar, berkali-kali memberikan pertimbangan dan memberikan kekuatan hukum dalam pertimbangannya terhadap saksi Anak Agung Ngurah Oka, padahal saksi tersebut adalah saksi de Auditu (vide halaman 83 alinea terakhir putusan Pengadilan Negeri Denpasar) dimana saksi tahu tanah sengketa adalah

ah k

bernama A.A Alit Raka ;

A gu ng

8. Pengadilan Tinggi Denpasar Mengabulkan hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang dituntut oleh Penggugat ;

Bahwa Penggugat baik dalam gugatannya, jawab menjawab, maupun dalam permohonan banding, tidak pernah menuntut dalam petitum

gugatannya, bahwa ia (Penggugat) adalah ahli waris dari I Gusti Ngurah Gde Togor yang berhak mewarisi harta peninggalannya. Bahkan setelah Tergugat I dan Tergugat II tunjukkan kesalahannya/atas hal yang tidak

ah

memperhatikan sampai ke permohonan bandingnya. Namun Pengadilan

dalam amar putusannya, melanggar ketentuan pasal 189 ayat 2 dan 3 Rbg yo pasal 67 ayat c UU No. 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung,

ka

9. Pengadilan Tinggi Denpasar, dalam Memutus Perkara ini melanggar

ah

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 25 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 25

Desa Kuta atas nama Gereja Kriten Protestas Bali yang pernah

ng

berbunyi : Menyatakan tidak sah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 26,

es

Bahwa dalam butir No. 7 amar putusan Pengadilan Tinggi Denpasar,

Kewenangan Absolut ;

ep

sehingga putusan Pengadilan Tinggi aquo tersebut harus dibatalkan ;

ub

Tinggi Denpasar, serta merta mengabulkan hal yang tidak dituntut tersebut

lik

dituntutnya

itu

dalam

jawaban

gugatan,

Penggugat

In do ne si
juga tidak

milik I Gusti Ngurah Gde Togor karena saksi diberitahu oleh cucunya

ep

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u
Negeri

b
dimohonkan oleh Tergugat III (Dr. I Wayan Mastra) kepada Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia adalah cacat hukum, oleh karenanya dinyatakan batal demi hukum ; Bahwa

Menteri

dalam

Republik

Indonesia,

Keputusannya tertanggal, 10 Juli 1975, No. SK.261/HGB/DA/75 (vide

ah

gu

T.III.11), telah memutuskan pemberian Hak Guna Bangunan atas tanah sengketa kepada Gereja Kristen Protestan Bali, sehingga berdasarkan keputusan tersebut, terbitlah Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 26/1975

atas nama Gereja Kristen Protestan dengan jangka waktu berlaku selama 25 tahun ;

Dengan demikian Sertifikat Hak Guna Bangunan tersebut adalah jelas merupakan Surat Keputusan Tata Usaha Negara (dalam hal ini Keputusan Menteri Dalam Negeri) yang keputusannya bersifat publik (erga omnes ; jangka berlaku hak HGB selama 25 tahun) dan menurut ketentuan pasal 53 ayat 1 UU No. 9 tahun 1004 ; bahwa yang mempunyai kewenangan absolut menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Tata Usaha Negara adalah Pengadilan Tata Usaha Negara, dan bukan Pengadilan Umum/

am

ah k

10. Pengadilan Tinggi Denpasar dalam mengadili perkara ini, tidak menerapkan

ah

A gu ng

hukum yang berlaku ;

Bahwa pengalihan tanah sengketa oleh Tergugat I kepada Tergugat II berlangsung pada tanggal 5 Mei 1973 (T.I.4) dan pada tanggal 8 April 1974

bersertifikat atas nama I Gusti Ketut Adi Suedandi (T.II.14), hal mana berarti

penguasaan tanah sengketa oleh Tergugat I selanjutnya beralih kepada Tergugat II, kemudian ke Tergugat III berlangsung selama 34 tahun tanpa ada tuntutan/gangguan dari siapapun ;

tuntutan

hukum

baik

yang

bersifat

perbendaan,

lik

Bahwa sesuai ketentuan pasal 1967 KUHPerdata berbunyi : Segala maupun bersifat

sedangkan siapa yang menunjukkan akan adanya daluwarsa itu tidak usah menunjukkan suatu alas hak, lagi pula tak dapat dimajukan terhadapnya

ka

Bahwa sesuai ketentuan pasal 834 dan 835 KUHPerdata berbunyi : Tiap-

ah

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 26 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 26

peninggalan, seperti terhadap mereka yang secara licik telah menghentikan

ng

tanpa dasar suatu hakpun menguasai seluruh atau sebagian harta

es

warisnya terhadap segala mereka yang baik atas dasar yang sama, baik

tiap waris berhak menunjukkan gugatan guna memperjuangkan hak

ep

suatu tangkisan yang didasarkan kepada itikadnya yang buruk ;

ub

perseorangan harus karena kadaluwarsa dengan lewatnya waktu 30 tahun,

In do ne si

Pengadilan Tinggi Denpasar ;

ep

ub lik

In do ne si a
dengan Surat

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u

b
penguasaan (pasal 834 KUHPerdata). Tiap-tiap tuntutan demikian gugur karena kadaluwarsa dengan tenggang waktu selama 30 tahun (pasal 835 KUHPerdata) ; Bahwa pasal 32 ayat 2 PP No. 24 tahun 1997 berbunyi : Dalam hal suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas nama orang atau

ah

gu

badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan

secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat menuntut lagi pelaksanaan hak tersebut apabila

dalam waktu lima tahun sejak diterbitkan sertifikat itu tidak mengajukan

keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan kepada Kantor Pertanahan yang bersangkutan

ub lik
ataupun

mengajukan

Pengadilan mengenai penguasaan atas penerbittan sertifikat tersebut ; Bahwa hukum adat menentukan bahwa dalamnya waktu itu dapat melenyapkan hak seorang waris, yang mestinya diminta setahunya, dalam suatu perjanjian, padahal tidak, tetapi ia juga melawannya dalam jangka waktu yang patut (Mr. B Ter Haar 1958. azas-azas dan Susunan Hukum Adat, Pradnya Paramita, Djakarta, halaman 228) ;

am

ah k

diatas ; Pengadilan Tinggi nyata-nyata tidak memperhatikan ketentuan

ah

A gu ng

tentang hapusnya menuntut hak kewarisan dengan lewatnya waktu 30

tahun , ketentuan mana dimuat oleh KUHPerdata yang juga merupakan hukum acara yang berlaku di Pengadilan Negeri, selain HIR/Rbg,

sebagaimana pasal dan ketentuannya sudah dikutip seperti diatas yang menyatakan dengan jelas bahwa tuntutan hak waris hapus atau gugur

karena kadaluarsa dengan lewatnya waktu 30 tahun. Bahkan PP No. 24 tahun 1974 tersebut diatas menentukan hak menuntut gugur karena

11. Bahwa Pengadilan Tinggi Denpasar Mengabaikan Ketentuan Hukum yang

Bahwa pasal 531 KUHPerdata berbunyi : Kedudukan beritikad baik, manakala si yang memegang memperoleh kebendaan tadi dengan cara

ka

terkandung didalamnya ;

ah

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 27 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 27

dikuatkan oleh putusan Pengadilan (T.I.2, T.I.3) ;

ng

Tergugat I, menguasai tanah cidera berdasarkan warisan (T.I.1) yang

es

jelas pihak yang beritikad baik oleh karena :

Bahwa dalam peristiwa aquo Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III adalah

ep

memperoleh hak milik, dalam mana tak tahulah dia akan cacat cela yang

ub

Mengatur tentang Itikad Baik ;

lik

kadaluarsa dengan lewatnya waktu 5 tahun sejak diterbitkannya sertifikat ;

In do ne si

Bahwa berdasarkan kepada ketentuan perundang-undangan seperti dikutip

ep

In do ne si a
gugatan ke

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
Tergugat II, memperoleh tanah sengketa dari Tergugat I dengan cara memperoleh hak milik (T.II.1) ; Tergugat III, memperoleh tanah sengketa mengikuti prosedur perolehan Hak Guna Bangunan atas tanah perseorangan yang dilepaskan kepada Negara dengan membayar harga tanah kepada pihak perseorangan

ah

gu

yang melepaskan hak tersebut (I Gusti Ketut Adi Suedandi) kepada

Negara, sehingga Tergugat III memperoleh Hak Guna Bangunan (T.III.1, T.III.2, T.III.8, T.III.9, T.III.10, T.III.11) ;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon

Kasasi/Penggugat Invertensi/Terbanding dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :

1. Bahwa yang menjadi sengketa dalam perkara aquo adalah kepemilikan tanah terhadap tanah pusaka milik dari Puri Djambe Kaliungu yang selanjutnya disebut Tanah Sengkata ;

am

2. Bahwa asal mula tanah sengketa adalah tanah pusaka milik Puri Djambe Kaliungu yang diwariskan kepada satu-satunya ahli waris Puri Djambe Kaliungu yaitu I Gusti Agung Ayu Ripig, sehingga sebagai hukum tanah

ah k

3. Bahwa terhadap tanah sengketa telah mendapatkan putusan yang memiliki

ah

A gu ng

kekuatan hukum tetap yaitu, putusan Pengadilan Negeri Denpasar, Perdata

No. 494/1954 tentang Akta Perdamaian, tanggal 16 November 1954, lampiran E, baris 3 yang secara tegas dinyatakan tanah sengketa adalah harta warisan I Gusti Ayu Agung Ripig/Puri Djambe Kaliungu ;

4. Bahwa untuk melanjutkan keturunan di Puri Djambe Kaliungu, I Gusti Ayu

Agung Ripig secara hukum adat Bali melakukan kawin peselang (selang

= pinjam) atau ditoroni (diberi keturunan) oleh I Gusti Ngurah Gede

hukum tanah sengketa tetap sebagai milik I Gusti Agung Ayu Ripig (vide

tentang perkawinan) ;

ka

5. Bahwa dari hasil perkawinan peselang tersebut, I Gusti Ayu Ripig dan

Sagung Manik, namun putrinya ini kemudian kawin keluar meninggalkan Puri, sebagai hukum adat Bali tidak berhak mewarisi harta pusaka Puri Djambe Kaliungu. Selanjutnya agar ada penerus/ahli waris dari Puri Djambe

ah

ep

I Gusti Ngurah Gde Togor, dikaruniai seorang putri bernama Anak Agung

ub

Pasal 35 ayat (1) dan pasal 37 ayat (2), Undang-Undang No. 1 tahun 1974

lik

Togor dengan membawa harta bawaan (in casu tanah sengketa), sebagai

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 28 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 28

Djambe dan Anak Agung Ayu Made Ngurah, sebagai hukum Anak Agung

ng

Kaliungu, maka diangkatlah 2 orang anak bernama Anak Agung Gde

es

In do ne si

sengketa adalah sah milik I Gusti Agung Ayu Ripig ;

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
Gde Djambe dan Anak Agung Ayu Made Ngurah ialah satu-satunya ahli waris I Gusti Ayu Agung Ripig yang memiliki hak atas tanah sengketa. Mengenai pengangkatan anak ini telah dikuatkan dengan putusan majelis Pengadilan Kerta di Denpasar No. 2/1948/civiel, tanggal 3 Februari 1948 tentang pengangkatan Anak ;

ah

gu

6. Bahwa tanah sengketa dikelola/diolah oleh I Gusti Ngurah Gede Togor dan

pipilnya beratas namakan I Gusti Ngurah Grde Togor, akan tetapi sebagai

hukum kepemilikan atas tanah sengketa tidak beralih kepada I Gusti Ngurah Gede Togor karena pipil bukan merupakan bukti kepemilikan atas tanah dan hanya bukti pembayaran pajak ;

7. Bahwa berdasarkan fakta hukum terebut, sebagai hukum yang berhak mewarisi tanah sengketa ialah AA Gede Djambe dan AA Ayu Made Ngurah ;

am

8. Bahwa AA Gede Djambe menikah dengan Djero Nerida dan mendapatkan 4 (empat) orang anak yaitu Anak Agung Raka, Anak Agung Gde Agung, Anak Agung Gde Djambe dan Anak Agung Alit ; 9. Bahwa kemudian AA Gede Djambe dan AA Ayu Made Ngurah meninggal

ah k

(Pemohon Kasasi I/Terbanding I/Tergugat I) beserta 4 (empat) orang anak

ah

A gu ng

yaitu Anak Agung Raka, Anak Agung Gde Agung, Anak Agung Gde Djambe dan Anak Agung Alit sedangkan AA Ayu Made Ngurah tidak meninggalkan

ahli waris, maka sebagai hukum Djero Nerida, Anak Agung Raka, Anak

Agung Gde Agung, Anak Agung Gde Djambe dan Anak Agung Alit ialah ahli waris I Gusti Ayu Agung Ripig yang berhak mewarisi tanah sengketa ;

Bahwa Pemohon Kasasi I/Terbanding I/Tergugat I ialah ahli waris I Gusti Ayu Agung Ripig/Puri Djambe Kaliungu dengan bukti, sebagai berikut :

tanggal 3 Februari 1948.

16 November 1954.

ka

c. Silsilah keturunan Puri Djambe Kaliungu tanggal 26 Mei 1965.

waris I Gusti Ngurah Gede Togor dengan istrinya yang lain, sebagai hukum Termohon Kasasi/Pembanding/Penggugat tidak berhak mewarisi harta bawaan milik I Gusti Ayu Agung Ripig ;

ah

ep

10. Bahwa oleh karena Termohon kasasi/Pembanding/Penggugat adalah ahli

ub

b. Putusan Pengadilan Negeri Denpasar, Perdata No. 494/1954, tanggal

lik

a. Putusan majelis Pengadilan Kerta di Denpasar No. 2/1948/Civiel,

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 29 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 29

anak-anaknya ialah ahli waris satu-satunya I Gusti Ayu Agung Ripig/Puri

ng

11. Bahwa oleh karena Pemohon Kasasi I/Terbanding I/Tergugat I beserta

es

In do ne si

dunia dan AA Gede Djambe meninggalkan ahli waris yaitu Djero Nerida

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep
Surat

b
Jambe Kaliungu sebagai pemegang hak milik atas tanah sengketa dengan sah, sebegai hukum berhak menjual tanah sengketa dengan persetujuan keempat anaknya kepada I Gusti Ketut Suedandi, Pemohon Kasasi II/ Terbanding II/Tergugat II ; 12. Bahwa jual beli atas tanah sengketa yang dilakukan oleh Djero Nerida

ah

gu

atas persetujuan keempat anaknya (vide Surat Pernyataan tertanggal

10 Juli 1972) kepada I Gusti Ketut Adi Suedandi/Pemohon Kasasi II/ Terbanding II/Tergugat II secara riil dan kontan yang dituangkan dalam akta

jual beli No. 568/1973, tertanggal 5 mei 1973 dihadapan PPAT/Camat Kuta I Made Suwendha, BA dan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Badung telah diterbitkan Sertifikat Hak Milik No. 335 atas nama I Gusti Ketut Adi Suedandi/Pemohon Kasasi II/Terbanding II/Tergugat II sehingga sebagai hukum jual beli tanah sengketa adalah sah dengan itikad baik ;

am

13. Bahwa Pemohon Kasasi II/Terbanding II/Tergugat II telah melepaskan hak atas tanah sengketa kepada Negara serta mendapatkan ganti rugi dari Pemohon Kasasi III/Terbanding III/Tergugat III dan oleh Pemohon Kasasi III/Terbanding III/Tergugat III (Dr. I Wayan Mastra, mewakili Gereja Kristen

ah k

negara untuk ditunjuk sebagai pemegang hak atas tanah sengketa yang

ah

A gu ng

dikabulkan

dengan

Keputusan

Menteri

Dalam

261/HGB/DA/75, serta oleh Kantor Pertanahan diterbitkan Sertifikat Tanah

Hak Guna Bangunan No. 26/Desa Kuta, tanggal 9 Oktober 1975, a/n Gereja

Kristen Protestan di bali in casu Pemohon Kasasi/Terbanding Intervensi/

Penggugat Intervensi, hingga saat ini tanah sengketa telah dikuasai oleh Pemohon Kasasi/Terbanding Intervensi/Penggugat Intervensi dengan itikad baik ;

Tergugat I dengan Pemohon Kasasi II/Terbanding II/Tergugat II dan

sengketa tersebut adalah sah dengan itikad baik, sebagai hukum berhak mendapatkan memperoleh perlindaungan hukum (yurisprudensi putusan

ka

15. Bahwa

berdasarkan

fakta-fakta

ep

Mahkamah Agung RI tanggal 28 Maret 1982 No. 1230 K/Sip/1980) ; hukum diatas, terhadap sengketa

ah

ng

atas tanah sengketa ;

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 30 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 30

es

Kasasi/Terbanding Intervensi/Penggugat Intervensi ialah pemegang hak

kepemilikan atas tanah sengketa tersebut, sebagai hukum bahwa Pemohon

ub

perolehan hak Pemohon kasasi III/Terbanding III/Tergugat III atas tanah

lik

14. Bahwa jual beli tanah sengketa antara Pemohon Kasasi I/Terbanding I/

In do ne si
Negeri SK.

Protestan Bali) terhadap tanah sengketa diajukan permohonan kepada

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
Menimbang, bahwa terlepas dari alasan-alasan yang diajukan para Pemohon Kasasi tersebut diatas, menurut pendapat Mahkamah Agung, Pengadilan Tinggi telah salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut : bahwa berdasarkan putusan Majelis Pengadilan Kerta di Denpasar No. 2/1948/Civiel tanggal 3 Februari 1948, dan putusan Pengadilan Negeri

Denpasar No. 494/1954 tanggal 16 Nopember 1954, serta Silsilah

Keturunan Djambe Kaliungu tanggal 26 Mei 1965, dapat diketahui bahwa Tergugat I sebagai yang berhak atas tanah sengketa (Pipil 225, Persil No.

10 a.n. I Gusti Ngurah Gde Togor luas 3,06 Ha Padjeg 12,83, Desa/Klasiran Seminyak Butun ;

ah

bahwa peralihan tanah sengketa berdasarkan Akta Jual Beli No. 568/1973 tanggal 5 Mei 1973 dari Tergugat I kepada Tergugat II, selanjutnya Tergugat III mendapatkan hak berdasarkan SK Mendagri No. 261/HGB/DA/75 kemudian terbit Sertifikat HGB No. 26/Desa Kuta tanggal 9 Oktober 1975 a.n. Gereja Kristen Protestan di Bali, adalah sah menurut hukum ;

ah k

am

bahwa pendapat dan pertimbangan Pengadilan Negeri Denpasar No.

untuk itu Mahkamah Agung mengambil alih pertimbangan tersebut sebagai

A gu ng

pertimbangannya sendiri ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, menurut

pendapat Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan

permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasi : ahli waris Djero Nerida dan kawan-kawan dan membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Denpasar

No. 143/PDT/2007/PT.Dps tanggal 14 Desember 2007 yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri Denpasar No. 23/Pdt.G/2007/PN.Dps tanggal

ah

dengan amar putusan sebagaimana yang akan disebutkan dibawah ini ;

kalah, maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan ;

ka

Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

ah

ep

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 4 Tahun 2004,

ub

Menimbang, bahwa oleh karena Termohon Kasasi berada di pihak yang

lik

18 September 2007 serta Mahkamah Agung mengadili sendiri pekara ini

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 31 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 31

es

In do ne si

23/Pdt.G/2007/PN.Dps. tanggal 18 September 2007 telah tepat dan benar

ub lik

In do ne si a

gu

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b
MENGADILI : Mengabulkan permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasi : I. 1. DJERO NERIDA, diwakili oleh para ahli warisnya : a. A.A. GEDE AGUNG b. A.A. GEDE JAMBE,

ah

gu

2. I GUSTI KETUT ADI SUEDANDI, diwakili oleh para ahli warisnya : a. A.A. JAYA PERTAMA b. A.A. JAYA SEMARA c. A.A. JAYA PUTRA 3. DR. I. WAYAN MASTRA, dan

II. GEREJA KRISTEN PROTESTAN BALI (GKPB) tersebut ;

Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Denpasar No. 143/PDT/2007/ PT.Dps tanggal 14 Desember 2007 yang membatalkan putusan Pengadilan Negeri Denpasar No. 23/Pdt.G/2007/PN.Dps tanggal 18 September 2007 ; MENGADILI SENDIRI : DALAM KONPENSI : DALAM EKSEPSI : -

ah k

am

DALAM POKOK PERKARA :

ah

A gu ng

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;

2. Menyatakan hukum bahwa antara Penggugat dengan Tergugat I tidak ada hubungan waris atau waris mewaris ;

3. Memerintahkan kepada Jurusita Pengadilan Negeri Denpasar untuk mengangkat Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap tanah sengketa

sebagaimana Berita Acara Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) Nomor : 23/Pdt.G/2007/PN.Dps tanggal 22 Maret 2007 ;

DALAM REKONPENSI :

untuk seluruhnya ;

ka

2. Menyatakan hukum, Tanah sengketa adalah harta Pusaka Druwe Puri

3. Menyatakan hukum : Anak Agung Ngurah Gede Djambe dan Anak Agung Ayu Made Ngurah adalah anak angkat sah dari I Gusti Ayu Agung Ripig yang berhak mewarisi tanah sengketa ;

ah

ep

Djambe Kaliungu, peninggalan I Gusti Ayu Agung Ripig ;

ub

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi/para Tergugat I Konpensi

lik

4. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 32 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 32

es

In do ne si

Menolak eksepsi-eksepsi Tergugat II dan Tergugat III tersebut ;

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep
Made I

b
4. Menyatakan hukum Djero Nerida dan para Penggugat Rekonpensi adalah ahli waris dari Anak Agung Ngurah Gede Djambe dan Anak Agung Ayu Made Ngurah yang berhak mewarisi tanah sengketa ; 5. Menyatakan hukum jual beli tanah sengketa antara para Penggugat Rekonpensi/para Tergugat Konpensi dengan I Gusti Ketut Adi Suedandi,

ah

gu

Akte jual beli No. 568/73, tanggal 5 Mei 1973 dan Sertifikat Hak Milik

No. 355, tanggal 8 April 1974 atas nama Adi Suedandi yang diterbitkan berdasarkan Akta jual beli No. 568/73 tanggal 5 Mei 1973 adalah sah ;

DALAM INTERVENSI : DALAM EKSEPSI : Menolak Eksepsi Tergugat I Intervensi ;

DALAM POKOK PERKARA :

am

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Intervensi seluruhnya ;

2. Menyatakan Penggugat Intervensi adalah sah pemegang HGB atas tanah sengketa sertifikat HGB No. 2/Seminyak, tanggal 15 Agustus 2002, Surat Ukur No. 154/2002 tanggal 13 Agustus 2002 ; Menghukum Termohon Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya

ah k

sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ;

A gu ng

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah

Agung pada hari Selasa tanggal 21 Oktober 2008 oleh H. Muhammad

Taufik,SH.,MH., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Tara,SH. dan Dr. H.

Saleh,SH.,MH., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam

sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta

Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Edy Pramono,SH.,MH.,

ah

Hakim-Hakim Anggota : ttd/I Made Tara,SH. ttd/Dr. H. Mohammad Saleh,SH.,MH.

ka

ep

Biaya kasasi : 1. M e t e r a i ..... Rp. 6.000,2. R e d a k s i .....Rp. 1.000,3. Administrasi kasasi Rp. 493.000,J u m l a h ..... Rp. 500.000,-

ah

ub

ttd/H. Muhammad Taufik,SH.,MH.

Panitera Pengganti : ttd/Edy Pramono,SH.,MH.


Untuk Salinan : Mahkamah Agung RI a.n. Panitera Panitera Muda Perdata

lik
Ketua :

Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ;

ng

gu

ik

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

In d

Hal. 33 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

on
Halaman 33

Muh. Daming Sunusi,SH.,MH. NIP. 040030169

es

In do ne si
Mohammad

perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan

ub lik

In do ne si a

ng

hk am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


putusan.mahkamahagung.go.id

ep u ep R

b A gu ng R R ah A gu ng ep ub lik ng gu ik In d
Hal. 34 dari 33 hal. Put. No. 1042 K/Pdt/2008.

ah

ah k

am

ah

ka

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)

on
Halaman 34

es

In do ne si

ub lik

In do ne si a

Anda mungkin juga menyukai