Anda di halaman 1dari 23

IX.

PERIHAL SATYAWACANA (SETIA PADA KATAKATA) 117


Dwe karma narah kurwaniha loke mahiyate, abruwan parua kicidasato nrthayastathe Kunang ling mami, rwa ikang nimitaning wwang inastuti lwirnya, ikang ikang pisaningu mujaraknang ulah tan paruawacana, yukti kunang, pisaningu kumira-kirang

samangkana ikang wwang pinjin haneng rt. Adapun pendapat saya ialah bahwa ada dua macam sifat yang menyebabkan orang terpuji di dunia ini yaitu : yang sama sekali tidak pernah mengucapkan kata-kata kasar, sama sekali tidak pernah berbuat kejahatan. Orang yang bersikap demikian yang terpuji di dunia.
Srasamuccaya - Satyawacana Posting oleh Gusti Arya Yunedi

118
Samyagalpam ca waktawyamawikiptena ceasa, wkprabandho hi sargdwirgdw bhawedasan Ika tang ujarakna, rahayu ta ya, haywa ta winistrkn haywa hyun-hyun kawarjana angucap, apan ikang ujar yan, jambat, hanang hara, hana ililik pinuharanya, tan rahayu ta ngaranika. Apabila suatu hal yang diucapkan itu dianggap baik, janganlah hal itu selalu digembar-gemborkan, janganlah ingin sekali agar disebut pandai berbicara, sebab apabila banyak bicara kemungkinan dapat dipengaruhi oleh rasa suka dan benci. Itu tidak baik.

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

119
Abhaywahati kalya wiwidha wk subhit, saiwa durbhita pusmanarthyopapadyate Apan ikang ujar yan rahayu, rahayu ta kojaranya, tan tunggal ikang sukha kapuhara denya, yadyapin rahayu towi, yan tan pwan pamuhara. Maksud yang baik dan baik pula dalam merasa mengucapkannya, senang. Meskipun

menyebabkan

banyak

orang

yang

maksudnya baik tetapi tidak baik caranya mengatakan, bukan menyebabkan sakit hatinya si pendengar saja, tetapi malah juga membikin malapetaka pada yang mengatakan.

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

120
wksyak wadannnipatani yairhatah ocati ratryahni, parasya w marmasu te patani tasmddhro nwasjet pareu Ikang ujar ahala-tan pahi lawan hru, songkabnya

sakatmopuhan denya juga alara, rsp ri hati, tatan kneng pangan turu ring rahina wngi ikang wwang denya, matangnyat tan inujarakn ika de sang dhira purua, sang ahning maneb manah nira. Perkataan yang kasar tidaklah berbeda dengan tajamnya anak panah yang melukai perasaan setiap orang yang dikenainya, masuk ke dalam hati hingga menyebabkan tidak enak makan dan tidur siang atau malam. Oleh karena itu janganlah hal demikian itu

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

diucapkan oleh orang budiman. Jagalah kebersihan dan keheningan hati.

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

121
marmmyas thni hdaya tathsn ghor wco nirdahantha pusm, tasmdvca ruatin tiksnarup dharmarmo antyao warjayettm Nihan te denynglare, rsp ring pr_aa, susuk ring hati, tkeng tahulan, matangnyan aryakna ika de sang dhrmika) Adapun perihan akibat terkena kata-kata kasar itu, menusuk ke dalam jiwa, menembus ke hati sampai-sampai ke tulang sumsum. Oleh karena itu janganlah hal demikian dilakukan oleh orang yang saleh (dharmika).

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

122
sarohati anairwiddha wanam paraun hatam, ws durukta bbhtsa na sarohati tatkatam. Apan ikang alas, binabad pinaharadin, tumuwuh niyatanika pra muwah, kunang ikang manah linarning ujar alarahala, tan tuwuh ika, kalinganya, tan panuwuhakn buddhing ujarahala. Sebab hutan yang pohon-pohonnya ditebang dan dibersihkan pasti tumbuh dan sempurna kembali, akan tetapi pikiran yang dibuat merana oleh perkataan kasar dan menyakiti hati tidak menjadi segar kembali, artinya tidak akan mempertinggi budi perkataan yang kasar itu.

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

123
hnnganatiriktngn widyhnn wigarthitn, rpadrawiahnca sattwahnca nkipet Nyang inilagakn, hana wwang wukra, kurang lwih

awayawanya, tan wruh mangaji kunang, wwang durbhga, durbala inupt kunang, wwang tanpams, wwang mudha, wwang wdi-wdi kunang, yatika tan tiraskrn tanuyan, pwak ning pruya angujar mangkana. Janganlah suka mencela orang cacat karena kekurangan atau kelebihan anggota-anggota badannya, orang buta huruf, orang sengsara, orang yang tidak berdaya walaupun diumpat, orang tertimpa kecelakaan, orang miskin, orang rendah hati, orang penakut. Semuanya itu jangan sekali-sekali dicela, karena mencela mereka sama dengan menghina.
Srasamuccaya - Satyawacana Posting oleh Gusti Arya Yunedi

124
nkroamicchenna m wadecca na paiunya janawda na kuryt, satyawrato mitabho pramattastya wagadwramupaiti guptim Matangnyan mangke sang mahpaita, sang makabratang kasatyan, tan pangumanuman, tan pagawe peunya, tan pangupat, nguniweh tan mwada, yatna juga sira amihri ujarnira, rumaksa halaning len. Oleh karena itu, orang yang arif bijaksana, orang yang berjanji atas dirinya berpegang pada kebenaran, tidak mencari orang, tidak memfitnah, tidak mencela, lagi pula tidak berkata dusta (berbohong), melainkan giat berusaha menahan ucapan-ucapannya, dan memelihara agar orang lain jangan sampai terluka karenanya.
Srasamuccaya - Satyawacana Posting oleh Gusti Arya Yunedi

125
pratyaksam gunawd yah paroke tu winindakah, sa manawah wawalloke naalokaparyaah Kunang ikang wwang mangke kramanya, yan ri harp yan pangalm, angupt yan ri wuri, ya ika crol ngaranyan haneng rt, dran tmwang hayu ring ihatra paratra. Adapun orang yang berperilaku suka memuji hanya kalau sedang berhadap-hadapan, tetapi mencela sesudah di belakang, ia dinamai orang yang tidak jujur. Mustahil ia akan mendapat selamat di dunia ini maupun di dunia baka.

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

126
na wcyah pariwdo wai na rotawyah kadcana karaun wp pidhtawyau gantawya w tato nyatah Matangyat tan ujarakna juga koptaning len, tan rngn tukupanang talinga, mra kunng. Karena itu janganlah suka mencela, janganlah didengarkan orang mencerca orang lain, tutuplah telinga dan menghindarlah dari tempat itu.

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

127
satyadharmacyutt pusah kruddhdiwidiwa, nastikopyudwijeteha janah ki punarstikah Ikang wwang nstika tuwi atakut juga ya ring wwang mithya, wwang gng krodha, katuhwan apa tan pahi mwang sarpa ikang wwang mangkana, hawya ta winuwus sang dhrmika. Apalagi orang dharmika, sedangkan orang tak berkepercayaan pun takut pada orang pendusta dan pemarah, karena sesungguhnya tidak bedanya dengan ularlah mereka yang pendusta dan pemarah itu.

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

128
amta caiwa mtyuca dwaya dehe pratiitam, mtyurpadyate moht satyenpadyatemtam Tan madoh marikang wia, mwang amta, ngke arira kahananya, kramanya, yan apunggung ikang wwang jnk ring adharma, wisa katmu denya, yapwan atguh ring kasatyan, mapagh, ring dharma, katmung amrta. Sesungguhnya tidaklah jauh letaknya racun dan amerta itu. Disinilah, di dalam badan sendiri tempatnya. Apabila orang bodoh, suka berbuat kejahatan, racunlah yang diperolehnya; kalau orang selalu jujur teguh memegang kebenaran ia mendapat amerta.

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

129
na yajn phaladnni niyamstrayanti hi, yath satya para loke purus puruarabha Nihan ta kottamaning kasatyan, nng yajna, nng dna, nng brata, kapwa wnang ika mengntasakn, sor tika dening kasatyan, ring kapwa angntasakn. Dalam hal melepaskan diri dari pada kehidupan ini keutamaan satia itu mengalahkan keutamaan upacara-upacara, sedekah dan sumpah batin walaupun sama-sama dapat melepaskan kita.

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

130
brhmao w manuymdityo wpi tejasm, iro w sarwagtrn dharmn satyamuttamam Yan ring janma mnua, brhmana sira lwih, kunng yan ring teja, sang bhyang ditya sira lwih, yan ring awayawa, nng pnipdd, hulu ikang wiea, yapwan ring dharma, nghing kasatyan wiesa. Jika di dalam penjelmaan sebagai manusia sulinggih itulah yang utama, dari segala yang bersinar mataharilah yang utama, dari anggota badan kepala itulah lebih tinggi dibandingkan dengan tangan, kaki dan lain-lain, maka di dalam dharma (kebajikan) tidak ada yang mengalahkan satia (kesetiaan / kejujuran)

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

131
yah parthe paharati sw wcam purudhamah, tmrtha ki na kuryt sa ppanarakanibhryah Hana tang wwang ujar makaphala laraning para, umakusra siddha ning kryaning kunang, ndn nithy ya, ikang wwang mangkana kramanya, tan atakut ring naraka ika, ta krin pagawayakn awaknya kappan ngaranika, apan ikang para prasiddhaning mukti kappanya, sangkepanika, tan ujaraknang ujar mangkana Ada orang yang perkataannya mengakibatkan kesusahan orang lain. Umpamanya ia menyanggupi akan memenuhi permintaan seseorang, tetapi ia membohong. Orang yang bersifat demikian tidak takut kepada neraka, dan bukanlah ia membuatkan dirinya

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

celaka sebab ia sudah membuat orang lain mendapat celaka. Singkatnya janganlah mengeluarkan janji yang tak dapat dipenuhi.

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

132
saty wcamahiam ca wadedapariwdnm, kalyopetmaparumanasamapaiunm Kunng lwir ingujarakna nihan, satya ta ya, haywa ta ya mak wak hings, haywa makwak upt, hitwasna ta ya, haywa ta pruya, haywa kasltan glng, haywa nangsa, haywa peunya, mangkana lwiring tan yogya ujarakna Dan selanjutnya diajarkan juga sebagai berikut : jadilah manusia setia, jangan berkata menyakiti orang lain, jangan suka mencela, berkatalah yang menimbulkan manfaat bersama, jangan berkata dipengaruhi rasa iri hati, jangan berkata diliputi oleh rasa kemarahan, jangan mementingkan diri sendiri, jangan memfitnah. Demikianlah antara lain kata-kata yang tidak patut diucapkan.

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

133
dnubhtamartha yah po na winighate, yathbhtaprawdityetat satyalakaam. Nihan laksananing satya, hana ya tinaan ttan pawuni, majar ta ya, yathbhta, torasi ikang sakawruhnya, pawattinya ikang mangkana, yatika lakaaning kasatyan Prilaku satia ialah apabila ditanyakan suatu hal tidak

disembunyikan, diceritakan sebagai apa yang terjadi sebenarnya dan semua yang diketahui perbuatan yang demikian disebut satia.

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

134
na tathyawacana satya ntathyawacana m yad bhtahitamatyartha tat satyamitarama. Kunng paramrthanya nihan, tan ikang ujar adwa ktikang mithy ngaranya, tan ikang si tuhu satya ngaranya, kunng prasiddhanya, mon mithy ikang ujar, thr magde hita juga, magawe sukhwasna ring sarwabhwa, ya satya ngarnika, mon yathabhuta towi, yan tan pangede sukhwasna ring sarwabhwa, mithy ngaranika. Keterangannya lebih lanjut begini: Bukannya perkataannya yang bohong itu tidak satia, dan bukan semua perkataan yang benar itu disebut satia. Biar pun perkataan bohong asalkan untuk keselamatan dan kebahagiaan umum, itu satia namanya. Meskipun berkata dengan sejujurnya apabila akhirnya tidak bermanfaat pada
Srasamuccaya - Satyawacana Posting oleh Gusti Arya Yunedi

masyarakat (malahan mungkin mencelakakan) itu disebut tidak satia.

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

135
Dharmrthakmamok prnh sasthitihetawah tn nighnat ki na hata rak bhtahitrth ca Matangnyan prihn tikang bhtahita, haywa tan masih ring sarwaprni, apan ikang pra ngaranya, ya ika nimittaning kapaghan ikang caturwarga, nng dharma, artha, kma, moka, hana pwa mangilangkn pra, ndya ta tan hilang de nika, mangkana ikang rumaka ring bhtahita, ya ta mamaghakn caturwarga ngaranya, abhtahita ngaranikang tan karaka denya. Sebab itu usahakanlah kesejahteraan makhluk, karena kehidupan merekalah yang menyebabkan tegaknya catur-warga yaitu dharma, artha, kma dan moka. (Dharma yaitu kesenangan dalam hidup dan moka adalah kelepasan dari roda penjelmaan). Kalau mau
Srasamuccaya - Satyawacana Posting oleh Gusti Arya Yunedi

mencabut nyawanya makhluk, tentu saja dapat. Tetapi menegakkan catur-warga hanyalah yang menjaga kesejahteraan makhluk itu. Tidak akan selamat orang yang tidak menjaga keselamatan hidup semua makhluk.

Srasamuccaya - Satyawacana

Posting oleh Gusti Arya Yunedi

Anda mungkin juga menyukai