Anda di halaman 1dari 3

KERATITIS D.

Patofisiologi Masuknya bakteri, jamur, virus pada kornea

Infeksi

Proses peradangan

Keratitis E. F. Manifestasi klinis Mata merah Silau Merasa kelilipan Gangguan kornea Macam-macam keratitis 1. Keratitis pungtata Adalah keratitis yang terkumpul pada daerah membrane bowma dengan infiltrate berbentuk halus, penyebabnya adalah herpes simplek, herpes zoster, blefaritis. 2. seperti kelilipan. 3. Keratitis laterstisral Ditemukan pada jaringan kornea yang lebih dalam, pada keratitis interstesial, akibat luas congenital, didapat neovaskulerisasi dalam yang terlihat pada usia 5-20 tahun pada 80% pasien luas. Dapat terjadi akibat alergi atau infeksispiraket kedalam storms kornea dan akibat tuberculosis. 4. Keratitis Bacterial Penyebabnya adalah strehylococus, pseudomonas dan enterobal teracas, pengobatan antibiotika dapat diberikan pada keratitis bacterial dini, biasanya pengobatan dengan dasar berikut. Gram (-) Biasanya pengobatan diberikan tiap 1 jam gram (+) Basibrasin Keratitis Marginal Adalah infiltrate yang tertimbun pada tepi karena sejajar dengan imbus, penderita akan mengeluh sakit

Siklopegik diberikan untuk istirahat mata 5. Keratitis Jamur Biasanya dimulai dengan suatu rudapaksa pada kornea oleh ranting-ranting pohon, daun dan bagianbagian tumbuh-tumbuhan. Keluhan timbul setelah 5 hari rudapan atau 3 minggu kemudian adalah : 1. 2. 3. Pasien akan mengeluh sakit mata hebat Berair silau 6. 1) 2) 3) Keratitis Virus Disebabkan oleh herpes simpleks dan herpes zoster, pengobatanya adalah : Idu merupakan obat antiviral yang murah, bersifat tak stabil. Vidorabir sama dengan idu tetapi hanya terdapat dalam bentuk salep. Trifivurotimidin (tft) diberikan tiap 4 jam. 7. 8. Keratitis disinformis Keratokonjungtivirus epidemic

Keratitis membentuk kerutan infiltrate yang bulat atau lonjong dalam kornea. Akibat reaksi peradangan kornea dan konjungtiva yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap adenovirus tipe 8, umumnya pasien demam, nyeri, pengobatan dengan memberikan kompres dingin dan diberikan steroid tetes mata 3-4 kali sehari. 9. gambaran. 10. Keratitis Felamentosa Karena adanya filament mukoid dan deskuamasi secara epitel pada permukaan kornea. Pengobatan dengan larutan hipertonik NaCl 5% airmata hipertonik. 11. 12. Keratitis alergi Keratitis Neuropalitik Keratokonjungtivitas klien. Adalah keratitis akibat kelainan saraf trigeminus, sehingga terdapat kekeruhan kornea yang tidak sensitive disertai kekeringan kornea, gangguan dapat terjadi akibat herpes zoster, tumor fosa posterior kronium, pasien akan mengeluh : Tajam penglihatan menurun, silau dan nyeri Mata akan memberikan gejala jarang berkedip karena hilangnya refleks berkedip. 13. Keratitis Sklerotika Kekeruhan berbentuk segitiga pada kornea yang menyertai radang sclera atau skleretis, pengobatan dapat diberikan steroid dan akan memberikan prognosis baik. G. Penatalaksanaan Keratitis Numularis Biasanya ditemukan infiltrate yang bundar berkelompok dan tepinya berbatas, sehingga memberikan

Pemberian antibiotic, air mata buatan dan siklpegik. Pada keratitis bacterial, dapat diberikan gentamisin 15 mg/ml, tobramisin 5 mg/l atau sefuroksim 50 mg/l. untuk hari-hari pertamadiberikan setiap jam kemudian diturunkan menjadi setiap jam sampai 2 jam bila membaik. Ganti obatnya bila resister atau terlihat membaik perlu diberikan siklopegik untuk menghindari terbentuknya sinekia posterior dan mengurangi nyeri akibat spasme similar. Pada keratitis jamur sebagian tetapi awal diberikan ekonazol 1% yang berspektrum luas.

H. 1. 2. 3. 4.

Pemeriksaan diagnostik Kartu nama/snella telebinokuler (tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan). Pengukuran tonograf, mengkaji T10, norma 15-20 mmHg. Pemeriksaan oftalmoskopi Pemeriksaan darah lengkap, LED

Anda mungkin juga menyukai