DEFINISI
Pembesaran Ikan : pemeliharaan ikan dari ukuran benih sampai dengan
ukuran konsumsi dalam suatu wadah budidaya (kolam atau karamba,bak)
Ikan patin siam adalah jenis ikan yang secara taksonomi termasuk species
Pangasius hypophthalmus yang hidup di perairan tropis Indo Pasific (Lampiran A). Bentuk tubuh agak memanjang, kepala berbentuk simetris, badan licin tidak bersisik, mulut agak lebar, mempunyai 2 pasang sungut, mata terletak agak ke bawah. Ikan patin siam dicirikan oleh sirip punggung yaitu D.I.4-7, sirip dada P.I.59, sirip perut V.3-8, anal A.30-33, serta mempunyai sirip tambahan adifose fin antara sirip punggung dan sirip ekor, bercagak dengan tepinya agak putih. Antara sirip kiri kanan harus seimbang. (DEFINISI SNI No. SNI : 01- 6483.1 2000
Berasal dari Thailand, masuk ke Indonesia 1972. Dapat hidup pada perairan tergenang dengan kandungan oksigen rendah. Bersifat nokturnal, omnivora dan hidup di kolom air dan dasar perairan. Betina matang gonad pada umur 2 tahun dengan bobot 2,5 - 3 kg. Jantan mulai matang gonad pada umur 6 8 bulan dengan bobot awal 600 gram 1 kg. Jumlah telur 200-250 ribu butir/kg berat badan.
Konstruksi Wadah
Tekstur tanah ; pasir, liat, debu ; 70% :25% : 5% (ideal) Ukuran Kolam ; 200 -1500 m2 Penentuan Luas ; tergantung topografi lahan, suplai air, jenis ikan, dan kemudahan pengoperasian kolam. Kedalaman air ; 1-1,5 m (Kolam Air mengalir) 2 - 3 m (Kolam Tadah Hujan/lahan gambut) Kemiringan dasar ; 1-5% Kolam Air Mengalir
Dinding ; tembok, Batu, turap bambu
1-1,5 m 1,2 -2 m
30
Dinding ; tanah
1,2 -2 m 1-1,5 m
Kemiringan pematang ; 30
Pipa pemasukan
Monik
Saluran inlet
Pipa pengeluaran
Saluran outlet
1m 50 cm
1-2 m
Ikan mengandung materi kering 20-25 % Contoh : hasil produksi 1 kg ikan dan jumlah pakan 1,5 kg. 1 kg dikonversi ke materi kering (25 %X1kg)=0,25 kg. jadi (1,5=0,25) atau (6:1) sehingga pakan yang terbuang ke lingkungan sekitar 5 kg/80%
Mencegah ;
1. Konstruksi kolam yang benar ; kemiringan dasar, inlet dan outlet
2. Pemberian pakan jangan berlebihan, harus sesuai takaran dan kondisi ikan.
3. Padat tebar ikan jangan terlalu tinggi.
4. Persiapan kolam yang benar. 5. Rotasi jenis ikan yang dipelihara atau polikultur dengan ikan gurami, tambakan, nila
Cara Penebaran Kapur : dari dosis total ditebar di dekat outlet, caren, dan inlet
dari dosis total ditebar di dasar kolam lain
Hari ke
1
Kegiatan
Pembersihan ikan liar Perbaikan pematang dan saluran tengah Pembuangan lumpur Pembalikan tanah Pengapuran Pengeringan Pemasukan air
2 3-6 7-9
10
Penebaran ikan
Bila diperlukan pemupukan dilakukan setelah pengeringan Pemupukan harus dilakukan pada kegiatan pendederan
7% 89% Phytoplankton
4% 47%
Ikan
15%
Nitrogen dalam air berbentuk amoniak (NH3) dan nitrit (NO2). Amoniak dan nitrit merupakan gas nitrogen buangan dari hasil metabolisme ikan oleh perombakan protein, baik dari ikan sendiri yang berupa kotoran (feces dan urine) maupun dari sisa pakan.
Kelarutan amoniak sangat besar dan merupakan penyaing kuat dalam ikatannya ke darah dengan O2 dan sangat berbahaya terutama pada pH tinggi. Selain amoniak dan nitrit dalam air terdapat juga nitrat yang merupakan hasil oksidasi amoniak, hanya saja pengaruhnya dan daya racunnya terhadap ikan sangat kecil.
Penebaran Ikan
Ukuran : 3-5 cm, 5-7,5 cm, 7,5-10 cm
Waktu tebar : pagi atau sore hari Lakukan aklimatisasi ; perbedaan suhu air kolam dan plastik packing tidak lebih dari 3C Padat Tebar : 10 20 ekor/m2
Pemberian Pakan
Jenis Pakan : Pellet komersil dengan kadar protein 25-30% Pakan tambahan : kepala teri, usus ayam, sisa-sisa dapur Feeding rate : 14% menurun sampai 0,8% sesuai dengan bobot ikan Feeding time : 2-3 kali/hari ; pagi , siang , sore Pemberian pakan pada sore hari ; lebih banyak
Masa Pemeliharaan : 6 bulan, 10 bulan, 1 tahun Ukuran Panen : 600-700 gram, 800-1000 gram Kelangsungan Hidup : 80-90%, Konversi Pakan : 1,3 1,7, Rata-rata : 1,5
2 5 15 25 50 75 100 150 200 250 300 400 500 1000 > 2000
14,0 10,0 7,0 7,0 5,0 5,0 3,0 2,8 2,5 2,2 2,0 2,0 2,0 1,5 0,8 1,0
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Pemberian pakan pada satu titik Kondisi titik utama tempat pemberian pakan : Dapat dilihat dari seluruh sudut kolam Kedalaman air cukup Tidak berada di bawah pohon Dekat dengan tempat pengambilan pakan
Waktu pemeliharaan
5-7 bulan ; tergantung target ukuran panen, biasanya 500-700 gram
Pemanenan
Yang harus diperhatikan sewaktu pemanenan
Waktu pengeringan kolam Ikan tidak diberi makan sehari sebelum panen Persiapan wadah penampungan, peralatan, dan tenaga panen Waktu pemanenan ; pagi hari
Pemberian Pakan Dilakukan 2-3 kali sehari. Dengan persentase pakan 5 % (Ukuran berat 50 - 75gr ) dari Total Bobot tubuh. Rerata Bobot Tubuh ; 74,28 Jumlah total ; 1500 Total Bobot tubuh ; 111420 g Suhu Perairan ; 27,7C Tingkat Pemberian Pakan Tiap hari = 5% per hari Jumlah pakan per hari = Total Bobot Tubuh x Tingkat Pemberian Pakan = 111420 gr x 5% = 5571 gr = 5,57 kg Dengan Pembulatan satu angka di belakang koma jadi jumlah pakan per hari adalah 5,6 kg. Target Konversi Pakan (FCR = 1,2) Pakan diberikan mulai dari hari senin- minggu Jumlah pakan untuk sampai senin depan = Jumlah pakan per hari x 7 hari = 32497,5 gr = 32,5 Kg
Pertambahan berat dalam seminggu = Total jumlah pakan dalam 7 hari / FCR
Rerata bobot tubuh pada akhir minggu = (Total Bobot tubuh + Pertambahan Berat) / Jumlah Ikan = 111420 g + (5571 g x 7) / 1,2 /1500 = 11420 g +32497,5 / 1500 = 143917,5 / 1500 = 95,945 gr sedangkan estimasi rerata bobot tubuh pada bulan depan adalah = 167,13 gr dengan persentase pakan 3 % maka jumlah pakan untuk bulan depan ; 167,13 gr x1500 x 0,03 = 7,52 kg/hari.
Biaya Produksi
Tebar Benih : 30.000 ekor ukuran 2 inci X Rp.250 = Pakan buatan sendiri : 45.000 kg x Rp.3000 = Pakan Komersil : 60 sak X Rp. 339.000 = 7.500.000 135.000.000 20.340.000 162.840.000
= 250.000.000