Anda di halaman 1dari 3

BAB 9

DOKTRIN KEPERCAYAAN DALAM ISLAM

A. IMAN KEPADA ALLAH Kalimat la ilaha illa Allah atau biasa disebut kalimat thayyibah adalah suatu pernyataan pengakuan tentang keberadaan Allah Yang Maha Esa: Tiada Tuhan selain Dia. Pengakuan terhadap keberadaan Allah berarti menolak keberadaan tuhan-tuhan lainnya yang dianut oleh para pengikut agama selain islam. B. KEMUSTAHILAN MENEMUKAN ZAT ALLAH Salah satu persoalan yang tidak dapat diselesaikan oleh akal ialah zat Allah. Dalam Al-quran, Allah berfirman, Allah tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihatsegala penglihatan itu dan Dia-lah Yang Mahahalus lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Anam [6]:103) C. ARGUMEN KEBERADAAN ALLAH Ada tiga teori yang menerangkan asal kejadian alam semesta yang mendukung keberadaan Tuhan. Pertama, paham yang mengatakan bahwa alam semesta itu ada dari yang tidak ada dan terjadi dengan sendirinya. Kedua, paham yang mengatakan bahwa alam semesta ini berasal dari sel (jauhar) yang merupakan inti. Ketiga, paham yang mengatakan bahwa alam semesta itu ada yang menciptakan. D. IMAN KEPADA MALAIKAT, KITAB, DAN RASUL ALLAH 1. MALAIKAT ALLAH Malaikat atau terkadang disebut al-mala al-ala (kelompok tertinggi) adalah makhluk Tuhan yang diciptakan dari al-nur (cahaya) serta termasuk makhluk ruhani yang bersifat gaib. Mereka tidak mempunyai nafsu (syahwat) serta mereka menghabiskan waktu siang dan malamnya untuk beribadah kepada Allah semata.

2. KITAB-KITAB ALLAH Ayat-ayat Allah Swt. yang merupakan ajaran-ajaran dan tuntunan itu dapat dibedakan menjadi dua: pertama, ayat-ayat yang tertulis itu dalam kitab-kitab-Nya; kedua, ayat-ayat yang tidak tertulis, yaitu alam semesta. Ayat-ayat yang tertulis terformulasikan dalam empat kitab: Al-quran, Injil, Taurat, dan Zabur yang masing-masing diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi Isa a.s., Nabi Musa a.s., dan Nabi Dawud a.s.

3. RASUL-RASUL ALLAH Secara bahasa, rasul adalah orang yang diutus. Artinya, ia diutus untuk menyampaikan berita rahasia, tanda-tanda yang akan dating, misi atau risalah. Secara terminology, rasul berarti orang yang diutus oleh Allah Swt ntuk menyampaikan wahyu kepada umatnya.

BAB 11

SEJARAH ISLAM

A. FASE-FASE SEJARAH ISLAM Menurut A. Hasymy, Harun Nasution (1975: 13-4) dan Nourouzaman Shidiqi (1986: 12), membagi periodisasi sejarah islam menjadi : 1. Periode klasik (650-1250 M ) 2. Periode pertengahan (1250-1800 M) 3. Periode modern (1800-sekarang) B. ISLAM PERIODE KLASIK Perkembangan islam klasik ditandai dengan perluasan wilayah yang diawali dengan perjuangan Nabi Muhammad SAW hingga dilanjutkan oleh perjuangan khalifah-khalifah untuk mempertahankan serta memperjuangkan agama islam. DISINTEGRASI (1000-1250 M.) Disintegrasi di bidang politik sebenarnya ditandai dengan adanya keinginan wilayah-wilayah yang jauh dari ibu kota Negara, yaitu Bagdad untuk melepaskan diri. C. ISLAM PERIODE PERTENGAHAN (1250-1800) Islam zaman pertengahan dapat dibagi menjadi dua: zaman kemunduran yang berlangsung sekitar 250 tahun (1250-1500) dan zaman tiga kerajaan besar berlangsung selama 300 tahun (15001800). D. ISLAM PERIODE MODERN (SEJAK 1800 M.) Periode modern disebut juga sebagai zaman kebangkitan islam yang diawali dengan timbulnya gerakan pembaruan yang dilakukan di berbagai negara untuk menampilkan keunggulan peradaban islam.

Anda mungkin juga menyukai