Anda di halaman 1dari 30

Sobat Siroh, tahnik adalah bagian dari urutan melahirkan generasi Gemilang di Usia belia.

Tahnik adalah sunnah nabi yang seharusnya dilakukan pada saat menerima kelahiran bayi. Melembutkan sebutir korma dengan dikunyah atau dihaluskan dengan cara yang sesuai lalu dioleskan di langit-langit mulut bayi merupakan cara tahnik.

Sebagaimana kisah dari Asma binti Abi Bakar Ash-Shiddiq ketika ia sedang mengandung Abdullah bin Az-Zubair di Makkah, ia berkata, Aku keluar dalam keadaan hamil menuju kota Madinah. Dalam perjalanan aku singgah di Quba dan di sana aku melahirkan. Kemudian aku mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan meletakkan anakku di pangkuan beliau. Beliau meminta kurma lalu mengunyahnya dan meludahkannya ke mulut bayi itu, maka yang pertama kali masuk ke kerongkongannya adalah ludah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Setelah itu beliau mentahniknya dengan kurma dan mendoakan barakah baginya. Lalu Allah memberikan barakah kepadanya (bayi tersebut). *Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (5469 Fathul Bari), Muslim (2146, 2148 Nawawi), Ahmad (6247) dan At-Tirmidzi (3826)]

Di balik sunnah yang sederhana ini, ternyata menyimpan keistimewaan yang luar biasa bagi masa depan generasi peradaban. Perhatikanlah urutannya, sebagaimana Nabi shalallahu alaihi wa sallam memberikan contoh urutan saat bersama generasi-generasi yang baru lahir di zamannya.

Aisyah Radhiallahu Anha, mengatakan : Rasulullah shalallahu alaihi wa salam apabila dihadapkan kepada beliau anak-anak bayi, maka beliau mendoakan keberkahan bagi mereka dan mengolesi langit-langit mulutnya (dengan kurma)." (H.R. Muslim dan Abu Dawud)

Menurut Dr. Faruq Masahil dalam tulisan beliau yang dimuat dalam majalah ummah, Qatar, Edisi 50. : Tahnik dengan ukuran apapun merupakan mukjizat Nabi dalam bidang kedokteran selama empat belas abad, agar umat manusia mengenal tujuan dan hikmah dibaliknya. Para Dokter telah membuktikan bahwa semua anak kecil ( terutama yang baru lahir dan menyusu) terancam kematian, kalau terjadi salah satu dari dua hal : a. Jika kekurangan jumlah gula dalam darah (karena kelaparan)

b. Jika suhu badannya menurun ketika kena udara dingin disekelilingnya.

Sobat siroh, dari perkatan Aisyah ra begitupula kalimat yang disampaikan Dr. Faruq Masahil setidaknya menjadi pelajaran penting dan patut kita telaah lebih dalam hikmah dibalik prosesi tahnik.

Pertama, Mendoakan keberkahan dilakukan oleh seorang nabi.

Ini merupakan contoh betapa pentingnya doa di awal kelahiran bayi dari orang -orang yang sholih. Jika kita keluarga muslim yang baik maka Ayah baiklah yang mendoakan anak keturunannya. Sekaligus menjadi pesan untuk para ayah kalau ingin keturunannya mendapatkan keberkahan jadilah Ayah yang baik agar doa yang disampaikan dikabulkan Allah Subhanahuwataala. Jika kita merasa diri belum baik, maka kita perlu meminta bantuan orang lain untuk mendoakan, sebagaimana firman Allah subhanahu wataala : Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). (QS al Maaidah [5]: 55 )

Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. (QS al Maaidah [5] : 56 )

Kedua, mengolesi langit-langit dengan kurma atau madu

Jika kita memahami penyebab kematian seorang anak yang baru lahir karena kekurangan jumlah gula dalam darah ( karena kelaparan). Maka akan ada hubungannya unsur gula yang terdapat dalam kurma atau madu dengan kebutuhan gula bagi bayi yang baru lahir. Di dalam kisah Aisyah di atas, nabi menjadikan kurma bahan dasar untuk mentahnik bayi sedangkan madu adalah pengganti jikalau tidak ada kurma. Sebagaimana pendapat beberapa ulama :

Urutan makanan yang dijadikan bahan untuk mentahnik: tamr (kurma kering); kalau tidak ada, barulah rothb (kurma basah); kalau tidak ada, barulah makanan manis yaitu yang jadi pilihan adalah madu; dan setelah itu adalah makanan yang tidak disentuh api.

Di beberapa artikel yang tersebar tentang kupas tuntas masalah kurma, ditemukan sebuah data : Kandungan karbohidrat berkisar sekitar 60% pada ruthab(kurma basah) - dan 70% pada tamr (kurma kering), 20% protein,3% lemak dan sisanya merupakan zat garam mineral dan besi.. Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula dalam darah) dan fruktosa (jenis gula yang terdapat dalam sebagian besar buah-buahan). (makalah fruits of warm climates oleh Morton J, hal 5-11, 1987.)

Data ini menjadi penguatan hadits nabi tentang peran korma untuk generasi : Rumah yang tidak ada tamr (kurma kering) di dalamnya, akan membikin lapar penghuninya. (HR. Muslim no. 2046)

Ini merupakan hikmah dibalik prosesi tahnik. Sunnah nabi yang sangat sederhana, namun berdampak besar terhadap masa depan generasi. Jangan lewatkan prosesi tahnik ini, jika terlewatkan maka berusahalah untuk mengisi prosesi-prosesi yang terlewatkan.

Tahnik sebagai Imunisasi Islam

Pernah mendengar istilah diatas ? memangnya islam sampai mengurus masalah imunisasi segala ? bukan kah islam hanya agama saja ? ( terus kan baca artikel ini ! temukan jawabannya , betapa luas nya cakupan islam dalam kehidupan )

Pernah dikaruniakan kepadaku seorang anak laki-laki, lalu aku membawanya ke hadapan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, maka beliau memberinya nama Ibrahim dan mentahniknya

dengan sebuah kurma *1+Al-Bukhari menambahkan, Dan beliau mendoakan keberkahan baginya seraya menyerahkannya kembali kepadaku. Dan dia adalah anak tertua Abu Musa Radhiyallahu anhu. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Burdah dari Abu Musa.

Imunisasi . Siapa yang tidak kenal istilah ini , para ibu /bapak yang memiliki bayi dan balita pasti akrab dengan istilah ini. Karena Sejak 1977 Indonesia menjalankan program imunisasi PD3I (Penyakit Dapat Dicegah dengan Imunisasi), yaitu TBC, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus dan hepatitis B. Program itu dikukuhkan dengan Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992, berdasarkan kesepakatan dengan WHO dan Unicef.

Tapi coba tanyakan kepada para ibu / Bapak yang sedang memiliki bayi dan balita tersebut tentang TAHNIK ? saya yakin banyak yang tidak mengetahui nya . mengapa ? karena kita di dikte dengan sistem barat , tak disangkal lagi dari segala aspek sebenarnya kita sudah di jajah oleh sistem barat , dari hal remeh - temeh sampai hal hal yang urgen dalam kehidupan .

Kenapa kita harus senantiasa berkiblat kesana , padahal islam memiliki solusi lengkap di setiap bidang kehidupan , tidak ada satupun yang lewat dari islam . Semua terdapat dalam Al Quranul karim kitab suci yang tidak ada keraguan daripadanya , dan terjaga kemurnian nya sampai hari kiamat kelak. Tingkah laku hidup juga sudah Allah SWT anugerahkan Uswatun Hasanah bagi seluruh manusia , Rasullah SAW. Manusia dengan Akhlak agung , setiap perilaku nya pastilah manfaat dan harus di contoh (Assunnah ).

Dari hadits awal diatas telah jelas , betapa islam menaruh perhatian besar yang sangat mendasar pada kesehatan , bahkan ketika manusia lahir ke dunia ini .

Rasullah S.A.W Rahmatan lil alamin , telah mengajarkan cara pemberian imunisasi dari sejak dahulu kepada umat islam , dengan cara men tahnik bayi yang baru lahir . Beliau sebagai uswatun hasanah kita bagi umat islam dan seluruh manusia , telah memberikan solusi imunisasi yang tidak perlu diragukan lagi manfaat nya .

Pengertian tahnik secara bahasa dan syari adalah mengunyah kurma dan meletakkanya di mulut bayi, mengoleskannya pada langit-langit mulutnya. Maka dikatakan Engkau mentahnik bayi, jika engkau mengunyah kurma kemudian menggosokkannya di langit-langit mulut bayi. Tahnik inilah yang utama, yakni dengan kurma yang dikunyah dulu oleh pentahnik, bukan kurma yang diblender atau dihaluskan dengan alat lain.Tahnik kurma yaitu melumatkan kurma lalu dimasukkan (dilolohkan atau dilumurkan) ke dalam langit-langit mulut bayi kemudian bayi akan menggerak-gerakkan lidahnya untuk merasakan kurma tersebut.

Perlakuan tahnik kepada bayi memiliki manfaat yang dapat dijelaskan secara ilmiah , dan telah dikaji oleh para ahli kesehatan zaman sekarang.

Penjelasan Ilmiah

Dr.Faruq Musahil menerangkan bahwa setelah lahir, seorang bayi mendapatkan dirinya sudah terpisah dari ibunya, dan pasokan makanan instan dari ibupun sudah berhenti. Sehingga untuk bisa bertahan, ia harus mengandalkan pada sisa makanan yang masih tersimpan dalam tubuhnya. Dan itu jumlahnya tidak banyak, saat ia masih dalam rahim ibunya, hingga saat keluar susu dari payudara ibunya. Keluarnya susu itu sendiri membutuhkan waktu yang tidak sama antara satu dengan wanita yang lain, dari satu hingga tiga hari. Bayi berupaya beradaptasi dengan lingkungan barunya, yakni keluar kedunia ini sehingga sisa bahan makanan di tubuhnya akan demikian cepat habis. Bersamaan itu, presentase gula dalam darah juga ikut menurun sehingga masa sulit mensuplai makanan untuk bayi berkisar antara selepas waktu bersalin hingga awal penyusuan.

Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk "glukosa" seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bisa menjauhkan sang bayi ( dengan

izin Allah Subhannahu wa Ta'ala ) dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat. Bayi yang baru lahir memerlukan asupan glukosa yang mencukupi , apalagi jika lahir premature ( kurang usia kandungan : kondisi bayi ini sangat berbahaya) karena sang bayi memiliki kandungan kadar gula glukosa yang sangat kecil dalam darahnya. Jika diberikan kepadanya zat gula yang siap diserap olehnya, maka itu ( tahnik ) adalah solusi yang terbaik dan selamat dalam keadaan darurat semacam ini.

Jika bayi yang lahir beratnya lebih kecil maka semakin kecil pula kandungan zat gula dalam darahnya. Oleh karena itu, bayi prematur (lahir sebelum dewasa), beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml.

Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit:

Bayi menolak untuk menyusui;

Otot-otot melemas;

Berhenti secara terus-menerus aktivitas pernafasan dan kulit bayi menjadi kebiruan;

Kontraksi atau kejang-kejang;

Dan terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti:

Insomnia;

Lemah otak;

Gangguan syaraf;

Gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya;

Kejang-kejang secara berkepanjangan dan kronis.

Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik lewat mulut, maupun pembuluh darah.

Tahnik kurma ala Rasullulah S.A.W memiliki hikmah secara medis. Sebab, kurma memiliki kandungan gula glukosa dalam jumlah yang banyak, khususnya setelah dilumatkan dimulut sehingga bercampur dengan air liur, dimana air liur mengandung sejumlah enzim (ptialin) yang bisa mengubah sukrosa (disakarida) menjadi gula sederhana (monosakarida) yaitu glukosa, galaktosa, fruktosa.

Tahnik dapat dikatakan sebagai sebuah vaksinasi awal. Dalam mulut manusia dewasa terdapat bakteri yang sangat beragam. Bakteri-bakteri tersebut akan masuk dalam kurma yang telah dikunyah dalam dosis tertentu dan dimasukkan ke dalam mulut bayi. Dan ini merupakan salah satu bentuk introduksi atau vaksinasi yang telah kita kenal sekarang, yaitu memberikan sistem kekebalan yang bersifat aktif dalam tubuh anak. Ilmu kedokteran telah menetapkan faedah yang besar dari tahnik ini, yaitu memindahkan sebagian mikroba (bakteri) dalam usus untuk membantu pencernaan makanan. Vaksinasi zaman sekarang tentu dibolehkan selama cara dan tujuannya benar, serta tidak mengandung zat-zat yang diharamkan.

Hal ini tidak pernah diketahui sebelumnya, baik pada zaman beliau hidup ataupun pada zamanzaman sekarang, kecuali setelah dilakukannya sejumlah penelitian pada abad 20-an ini. Inilah bukti kemukjizatan Rasullullah S.A.W.

Kenapa Harus kurma ?

"Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir." (QS. Ar-Ra'du: 4)

Terbukti buah kurma mengandung unsur-unsur penting yang dapat melindungi bayi dari penyakit dan menguatkan daya tahan tubuh. Kurma juga berkhasiat melindungi dan membentengi anak sepanjang hidupnya, terlebih dari itu hikmah mentahnik bayi berguna untuk menguatkan saraf-saraf mulut bayi berguna untuk menguatkan saraf-saraf mulut dan gerakan lisan beserta tenggorokan dan dua tulang rahang bawah dengan jilatan sehingga anak siap untuk menghisap air susu ibunya dengan kuat dan alami.

Kurma Menurut Tinjauan Medis dan Pengobatan

1. Dalam kurma, ditemukan beberapa bahan kimia yang memengaruhi horman oksitosik, yaitu hormon yang bercampur di dalam peranakan wanita, sehingga dapat membantu percepatan kelahiran, serta dapat mengurangi resiko pendarahan setelah melahirkan. Hormon lain dalam kurma adalah hormon untuk menghambat aktivitas hormon kelenjar gondok (glandula thyreoidea). Bahan yang lain, yaitu hormon pembangkit kelenjar susu, sehingga dapat memperlancar ASI (Air Susu Ibu).

2. Serat selulosa berguna untuk membangkitkan kerja usus, sebagai obat mujarab untuk penyembuhan yang disebabkan kurang makan. Serat ini tidak dapat dicerna oleh alat pencernaan kita, sehingga dapat menjaga tubuh supaya terhindar dari kekurangan makanan dalam perut.

3. Vitamin A diperlukan untuk pemeliharaan epitel selaput lendir, ketajaman penglihatan mata, dan pencegahan terjadinya infeksi. Oleh karena ini lah orang-orang gurun selalu mengkonsumsi kurma untuk memperkuat pendengaran dan memfokuskan penglihatan. Manfaat lainnya dari vitamin A banyak sekali. Aktivitas kehidupan di dalam tubuh kebanyakan bertumpu pada vitamin-vitamin tersebut. Vitamin bukan lah bahan penguat tubuh, tapi vitamin diperlukan untuk menyempurnakan aktivitas kelenjar getah bening dalam tubuh dengan cara yang lebih baik.

4. Fosfor bersama kalsium diperlukan untuk membentuk tulang dan kesehatan gigi. Fosfor berguna untuk membangun aktivitas kelenjar dan mengembalikan fungsi kelenjar tubuh. Fosfor juga berperan penting sebagai nutrisi otak, sehingga bila dikonsumsi teratur, dalam jangka panjang berefek mencerdaskan otak.

5. Magnesium penting sekali bagi aktivitas kehidupan di dalam tubuh, serta untuk menjaga diri dari penyakit.

6. Besi sangat penting untuk aktivitas pembentukan hemoglobin dan zat darah merah dalam sumsum tulang. Oleh karena itu, ia diperlukan untuk melindungi manusia dari kekurangan darah.

7. Seng, diperlukan untuk mengobati penyakit sensitivitas tubuh.

8. Kurma kering mengandung aspirin (acetylsalicylic acid) alami yang dapat mengurangi rasa sakit (analgesic).

9. Kalium (potassium) signifikan untuk mengatasi kelelahan, membuat organ jantung bekerja lebih optimal, mengaktifkan kontraksi otot, dan berperan dalam pengaturan tekanan darah.

10. Kurma itu penuh asam mineral yang merupakan unsur terpenting sebagai makanan bagi tubuh, berupa:

Potasium = 79 miligram

Tembaga = 21 miligram

Belerang = 65 miligram

Besi = 5 miligram

Magnesium = 65 miligram

Mangan = 2 miligram

Kalsium = 65 miligram

Fosfor = 72 gram

Pada pertengahan kedua abad ke-20, para ahli mengungkapkan adanya asam amino yang lain pada kurma. Dan yang terpenting dalam asam ini adalah glutathione sebagai antioksidan. Ternyata, bagi 100 gram (7 kurma) dapat memberikan lebih dari 350 energi. Jadi, nilai gizi kurma hampir sempurna. Kurma adalah rejeki yang beruntun, datang terus-menerus, tidak terputus sebagai rejeki dari Allah SWT untuk manusia.

Manfaat Buah Kurma Untuk Kesehatan

- Menguatkan Aqidah

- Mencerdaskan otak

- Meningkatkan daya tahan (antibody)

- Meningkatkan Hemoglobin (Baik untuk penderita animea)

- Meningkatkan jumlah trombosit

- Sebagai multivitamin

- Anti bakteri dan virus

- Baik untuk masa pertumbuhan

- Mengatur kepadatan tulang

- Meningkatkan nafsu makan

- Memelihara ketajaman mata dan pendengaran

- Menenangkan dan menguatkan syaraf

- Menstabilkan kejiwaan anak

- Melancarkan BAB

- Mengobati cacingan

- Mengobati panas (demam), flu, batuk

- menghaluskan kulit

Siapa yang dapat melakukan tahnik ?

Hendaknya yang melakukan tahnik adalah orang sholih sehingga bisa dimintai doa keberkahannya, terserah yang mentahnik laki-laki atau perempuan. Jika orang sholih tersebut tidak hadir, maka hendaklah bayi tersebut yang didatangkan ke orang sholih tersebut.

Mengenai yang mentahnik boleh seorang wanita sebagaimana dijelaskan oleh Ibnul Qayyim bahwa Imam Ahmad bin Hambal ketika lahir salah satu bayinya, beliau menyuruh seorang wanita untuk mentahnik bayinya tersebut

Kurma yang diberikan bayi dengan proses pengunyahan dari mulut kedua orang tuanya juga mengandung makna yang special dalam menjalin ikatan batin kepada anaknya. melalui air liur kedua orang tuanya akan mengikat hati bayi dengan cinta mereka kepada mereka dan mengalirkan kepadanya fitrah islam mereka yang suci. Anak akan tumbuh dengan baik dan bersih dan juga dapat merasakan manisnya iman, sebagaimana manisnya buah kurma yang bercampur air liur,yang bersamaan lidah selalu dibasahi dengan dzikir kepada Allah Taala.

Inilah tuntunan syariat bagi tiap orang tua yg mengharap kebaikan bagi anaknya. tidak layak semua ini dilewatkan begitu saja karena sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah. Wallahualam bis shawab.

[1] Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (5467 Fathul Bari) Muslim (2145 Nawawi), Ahmad (4/399), AlBaihaqi dalam Al-Kubra (9/305) dan Asy-Syuab karya beliau (8621, 8622)+ . Tahnik, yaitu memberi makan kurma yang telah dikunyah lalu dimasukkan ke dalam mulut bayi, termasuk di antara hal yang disunnahkan dilakukan oleh orang tua ketika mendapati buah hati saat lahir. Sejumlah tulisan telah menyebar dan membahas mengenai imunisasi yang dinisbatkan pada Islam. Tahnik sampai disebut sebagai imunisasi alami. Bahkan ada yang sampai mengatakan bahwa tujuan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam atau hikmah dari tahnik adalah sebagai imunisasi alami di mana bakteri dari mulut yang mengunyah kurma akan masuk ke perut bayi sehingga mencetus imunitas alamiah. Ada juga yang mengklaim, tahnik sebagai imunisasi yang islami. Pendapat ini umumnya diusung oleh kelompok anti-vaksin untuk menolak vaksinasi.

Dalam tulisan ini, kami akan membawakan beberapa penjelasan ulama mengenai hikmah tahnik. Dari beberapa penjelasan ulama disimpulkan bahwa ternyata pernyataan tahnik adalah imunisasi dalam islam tidak tepat. Berikut pembahasannya. Pengertian Tahnik

Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah menjelaskan pengertian tahnik,

Tahnik ialah mengunyah sesuatu kemudian meletakkan/ memasukkannya ke mulut bayi lalu menggosok-gosokkan ke langit-langit mulut. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bayi terlatih dengan makanan, juga untuk menguatkannya. Yang patut dilakukan ketika mentahnik hendaklah mulut (bayi tersebut) dibuka sehingga (sesuatu yang telah dikunyah) masuk ke dalam perutnya. Yang lebih utama, mentahnik dilakukan dengan kurma kering (tamr). Jika tidak mudah mendapatkan kurma kering (tamr), maka dengan kurma basah (ruthab). Kalau tidak ada kurma, bisa diganti dengan sesuatu yang manis. Tentunya madu lebih utama dari yang lainnya.*1+ Hadits-Hadits Mengenai Tahnik

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Burdah dari Abu Musa, dia berkata,

- -

Aku pernah dikaruniai anak laki-laki, lalu aku membawanya ke hadapan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, maka beliau memberinya nama Ibrahim dan mentahniknya dengan sebuah kurma (tamr).*2+

Dari Anas Radhiallahu anhu, dia berkata:

: : . . : : . : : : : . . :

Dahulu anak Abu Thalhah dalam keadaan sakit. Abu Thalhah keluar rumah, saat itu lalu anaknya meninggal dunia. Setelah pulang, Abu Thalhah berkata, Apa yang dilakukan oleh anak itu? Ummu Sulaim menjawab, Dia lebih tenang dari sebelumnya. Kemudian Ummu Sulaim menghidangkan makan malam kepadanya. Selanjutnya Abu Thalhah mencampurinya. Setelah selesai, Ummu Sulaim berkata, Tutupilah anak ini. Dan pada pagi harinya, Abu Thalhah mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam seraya memberitahu beliau, maka beliau bertanya, Apakah kalian bercampur tadi malam?

Ya, jawabnya. Beliau pun bersabda, Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada keduanya. Maka Ummu Sulaim pun melahirkan seorang anak laki-laki. Lalu Abu Thalhah berkata kepadaku (Anas bin Malik), Bawalah anak ini sehingga engkau mendatangi Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.

Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bertanya, Apakah bersamanya ada sesuatu (ketika di bawa kesini? Mereka menjawab, Ya. Terdapat beberapa buah kurma. Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengambil kurma itu lantas mengunyahnya, lalu mengambilnya kembali dari mulut beliau dan meletakkannya di mulut anak tersebut kemudian mentahniknya dan memberinya nama Abdullah.*3+

Dari Aisyah -radhiyallahu anha-, ia berkata, Ada bayi laki-laki yang didatangkan kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, lalu beliau mentahniknya. Kemudian bayi itu malah mengincingi Nabi -shallallahu alaihi wa sallam-. Lalu beliau memercikkan kencing tersebut dengan air*4+

Terdapat lafazh dalam Shahih Muslim sebagai berikut,

- - - -

Dari Aisyah, istri Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di datangkan kepada beliau beberapa bayi kemudian beliau mendoakan keberkahan atas mereka dan mentahnik mereka. Lalu ada bayi yang dihadirkan kepada beliau, kemudian bayi itu kencing di pangkuan beliau. Lantas beliau meminta air dan memercikkannya ke kencing bayi tersebut dan beliau tidak sampai mencucinya.

Mengenai hukum tahnik sendiri adalah sunnah dan tidak menjadi amalan khusus untuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Karena asalnya amalan yang beliau lakukan adalah untuk umatnya kecuali jika ada dalil yang mengkhususkannya pada beliau (-ed).[5] Hikmah Tahnik dan Penjelasan Ulama

Di antara hikmah dilakukannya tahnik supaya yang paling pertama masuk di perut bayi adalah sesuatu yang manis, ditambahkan saat itu ada doa untuk mengharapkan keberkahan.

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid hafizhohullah menjelaskan,

Adapun hikmah dari tahnik menggunakan kurma maka para ulama terdahulu berpendapat bahwa ini adalah sunnah yang dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam agar yang paling pertama masuk ke perut bayi adalah sesuatu yang manis. Oleh karena itu, dianjurkan mentahnik dengan sesuatu yang manis jika tidak mendapatkan kurma.*6+

Ulama yang lebih dahulu dari Syaikh Ibnu Utsaimin juga menyatakan hal yang sama. Al Mawardi rahimahullah berkata,

Menurut ulama yang membolehkan tahnik (bukan perbuatan khusus bagi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saja, -pen), maka yang paling utama menurut mereka adalah menggunakan kurma. Jika tidak ada maka dengan sesuatu yang manis. Inilah pendapat ulama Syafiiyyah dan Hanabilah.*7+

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata,

Tahnik dilakukan dengan kurma dan hukumnya adalah sunnah (anjuran). Namun andai ada yang mentahnik dengan selain kurma, maka sudah dianggap pula sebagai tahnik. Akan tetapi, tahnik dengan kurma lebih utama.*8+

Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah juga menjelaskan,

Yang lebih utama (ketika) mentahnik ialah dengan kurma kering (tamr). Jika tidak mudah mendapatkan kurma kering (tamr) maka dengan kurma basah (ruthab) . Dan kalau tidak ada kurma dengan sesuatu yang manis dan tentunya madu lebih utama dari yang lainnya (kecuali kurma).*9+

Hikmah mengapa tahnik harus dengan yang manis sebenarnya telah terungkap dalam ilmu kedokteran. Berikut penelitian penelitian dokter spesialis, dr. Muhammad Ali Al Baar. Ringkasan perkataan beliau sebagai berikut:

. 52 ] 5.2 [ 02 5.2 . 022 . ) 02 52 ( : 1- . 2- . 3- . 4-

Sesungguhnya kandungan zat gula glukosa dalam darah bayi yang baru lahir adalah sangat kecil. Jika bayi yang lahir beratnya lebih kecil maka semakin kecil pula kandungan zat gula dalam darahnya. Oleh karena itu, bayi prematur (lahir sebelum dewasa), beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, di mana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/ 100 mL darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg, maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 mL.

Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 mL darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit: Bayi menolak untuk menyusui, Otot-otot melemas, Berhenti secara terus-menerus aktivitas pernafasan dan kulit bayi menjadi kebiruan; Kontraksi atau kejang-kejang[10] Tujuan Tahnik Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah Imunisasi?

Setelah mengetahui hikmah tahnik melalui penjelasan para ulama, maka kita dapati tidak ada yang menyatakan bahwa hikmah tahnik adalah sebagai imunisasi alami, atau semisal meningkatkan kemampuan tubuh untuk untuk melawan penyakit. Apalagi menyatakan bahwa

tujuan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah imunisasi, maka ini perlu dalil dan kita tidak mendapati dalil tersebut. Kita seharusnya berhati-hati karena berkata dusta atas nama Nabi shallallahu alaihi wa sallam terdapat ancaman keras. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Barang siapa berdusta atas namaku, maka bersiap-siaplah menempati tempat duduknya di neraka*11+

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,

Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah sama dengan berdusta atas nama orang lain. Karena barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya dari neraka.*12+ Bukan Hanya Tahnik, Tetapi Juga Ditambah Mendoakan

Ada ulama juga yang berpendapat bahwa tahnik sebenarnya adalah mendoakan dan mengharap berkah. Jadi tidak hanya tahnik saja tetapi harus disertai dengan mendoakan bayi tersebut.

Syaikh Ihsan bin Muhammad Al Utaibi berkata,

: ) 727/02( ) 090/0( . :

Yang tepat, orang yang melakukan tahnik juga mendoakan keberkahan bagi bayi tersebut, sebagaimana dalam hadits di shahih Bukhari (10: 707) pada hadits Abu Musa Al Asyari dan di Shahih Muslim (3: 193) dari hadits Aisyah radhiyallahu anha, Nabi -shallallahu alaihi wa sallam mendoakan keberkahan bagi mereka.*13+

Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah menjelaskan doa yang dibaca,

Maksud mentahnik adalah meletakkan dalam mulut bayi kurma, kemudian menggosoknya, kemudian mendoakannya yaitu berdoa, Baarakallahu fiihi (semoga berkah Allah diberikan untuknya), atau Allahumma baarik fiihi (Ya Allah, berkahilah dia).*14+ Apakah Bakteri dalam Mulut Merangsang Imunitas Alami?

Salah satu teori yang diusung oleh mereka yang menyatakan bahwa tahnik adalah imunisasi alami yaitu bakteri dari mulut orang yang mentahnik akan berpindah ke perut bayi kemudian merangsang imunitas alami. Sebagaimana teori imunisasi yaitu memaparkan antigen seperti bakteri yang dilemahkan atau yang dimatikan. Ini perlu penelitian dan pembuktian ilmiah. Dan jika benar maka bayi tersebut hanya kebal terhadap bakteri di mulut bukan dengan bakteri penyakit yang lain. Wallahu alam.

Demikian pembahasan dari kami. jika ada saran, masukan dan kritik yang bersifat membangun harap disampaikan kepada kami. Mungkin masih ada ilmu yang belum sampai kepada kami. Semoga bermanfaat.

Disempurnakan di Lombok, Pulau seribu masjid

Penyusun: dr. Raehanul Bahraen

Editor: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Muslim.Or.Id

[1] Fathul Baari, Ibnu Hajar Al Asqolani, terbitan Darul marifah-Beirut, tahun 1379 H, 9: 558.

[2] Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (5467 Fathul Bari) Muslim (2145 Nawawi), Ahmad (4/399), AlBaihaqi dalam Al-Kubra (9/305) dan Asy-Syuab karya beliau (8621, 8622)

*3+ Muttafaq alaih, HR. Bukhari no. 5470 dan Muslim no. 2144.

[4] HR. Bukhari no. 5468 dan Muslim no. 286. Lafazh hadits ini adalah lafazh Bukhari.

[5] Sebagian ulama saat ini yang Editor pernah dengar langsung membatasi tahnik hanya khusus untuk Nabi -shallallahu alaihi wa sallam-. Yang berpendapat demikian di antaranya adalah Syaikhuna Syaikh Sholih bin Fauzan Al Fauzan dan Syaikh Saad bin Nashir Asy Syatsri. Semoga Allah menjaga dan memberkahi umur mereka berdua.

*6+ Dinukil dari Fatwa Al Islam Sual wal Jawab no. 102906.

[7] Al Inshaf lil Mawardi 4: 104. Dinukil dari web ferkous di sini.

*8+ Syarh Muslim, Imam Nawawi, terbitan Dar Ihya At Turost-Beirut, cetakan kedua, tahun 1392 H, 14: 124.

[9] Fathul Baari, 9: 558.

*10+ Dinukil dari Fatwa Al Islam Sual wal Jawab no. 102906

[11] Hadits mutawatir, HR. Bukhari no. 1291 dan Muslim no. 3.

[12] HR. Al-Bukhari no. 1291 dan Muslim no. 4.

TAHNIK BAYI DAN KANDUNGAN MUKJIZAT NABI

Tahnik artinya mengunyahkan kurma ke mulut bayi yang baru lahir dengan cara mengerakkannya ke kanan dan ke kiri secara lembut. Ini merupakan sunnah sebagaimana tersebut dalam beberapa hadits. Dianjurkan agar yang melakukan tahnik adalah orang yang memiliki keutamaan, dikenal sebagai orang yang baik dan berilmu. Dan hendaklah ia mendoakan kebaikan (barakah) bagi bayi tersebut.

Dalam Islam, anak tidak hanya dipelihara sejak setelah lahir semata, bahkan bahkan sejak seseorang berfikir akan menikah!!! Nabi Shalallaahu alaihi wasallam telah bersabda agar kita memilih pasangan atau isteri yang shalihah (baik). Islam telah memberikan perhatian yang besar untuk keselamatan keturunan dan anggota keluarga agar menjadi kuat, tidak hanya secara akhlaq, bahkan dalam hal genetika tubuh dan kejiwaan. Pemeliharaan ini terus berjalan sampai mencapai masa kehamilan dan ketika hendak melahirkan, melahirkan, menyusui, dan tahapan pendidikan, serta perkembangan berikutnya. Diantara bukti perhatian Islam terhadap anak pada masa kelahiran adalah masalah Tahnik.

Sejumlah hadits tentang tahnik

Iman Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma binti Abi Bakr

Dari Asma binti Abi Bakar Ash-Shiddiq ketika ia sedang mengandung Abdullah bin Az-Zubair di Makkah, ia berkata, Aku keluar dalam keadaan hamil menuju kota Madinah. Dalam perjalanan aku singggah di Quba dan di sana aku melahirkan. Kemudian aku mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan meletakkan anakku di pangkuan beliau. Beliau meminta kurma lalu mengunyahnya dan meludahkannya ke mulut bayi itu, maka yang pertama kali masuk ke kerongkongannya adalah ludah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Setelah itu beliau mentahniknya dengan kurma dan mendoakan barakah baginya. Lalu Allah memberikan barakah kepadanya (bayi tersebut). *Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (5469 Fathul Bari), Muslim (2146, 2148 Nawawi), Ahmad (6247) dan At-Tirmidzi (3826)]

Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa Al-Asyariy, Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma. dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: maka beliau Shalallaahu alaihi wasallam mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Burdah dari Abu Musa, dia berkata,

- -

Pernah dikaruniakan kepadaku seorang anak laki-laki, lalu aku membawanya ke hadapan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, maka beliau memberinya nama Ibrahim dan mentahniknya dengan sebuah kurma.*Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (5467 Fathul Bari) Muslim (2145 Nawawi), Ahmad (4/399), Al-Baihaqi dalam Al-Kubra (9/305) dan Asy-Syuab karya beliau (8621, 8622)]

Al-Bukhari menambahkan, Dan beliau mendoakan keberkahan baginya seraya menyerahkannya kembali kepadaku. Dan dia adalah anak tertua Abu Musa Radhiyallahu anhu.

Dari Anas Radhiyallahu anhu, dia berkata:

: : . . : : . : : : : . . :

Seorang anak Abu Thalhah merasa sakit. Lalu Abu Thalhah keluar rumah sehingga anaknya itu pun meninggal dunia. Setelah pulang, Abu Thalhah berkata, Apa yang dilakukan oleh anak itu? Ummu Sulaim menjawab, Dia lebih tenang dari sebelumnya. Kemudian Ummu Sulaim menghidangkan makan malam kepadanya. Selanjutnya Abu Thalhah mencampurinya. Setelah selesai, Ummu Sulaim berkata, Tutupilah anak ini. Dan pada pagi harinya, Abu Thalhah mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam seraya memberitahu beliau, maka beliau bertanya, Apakah kalian bercampur tadi malam?

Ya, jawabnya. Beliau pun bersabda, Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada keduanya. Maka Ummu Sulaim pun melahirkan seorang anak laki-laki. Lalu Abu Thalhah berkata kepadaku (Anas bin Malik), Bawalah anak ini sehingga engkau mendatangi Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bertanya, Apakah bersamanya ada sesuatu (ketika di bawa kesini? Mereka menjawab, Ya. Terdapat beberapa buah kurma. Kemudian Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengambil buah kurma itu lantas mengunyahnya, lalu mengambilnya kembali dari mulut beliau dan meletakkannya di mulut anak tersebut kemudian mentahniknya dan memberinya nama Abdullah. *HR. Muttafaq alaih+

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu ia berkata: Aku pergi membawa Abdullah bin Abi Thalhah kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ketika ia baru dilahirkan. Aku mendatangi Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang ketika itu sedang mencat seekor untanya dengan ter. Beliau bersabda kepadaku Adakah kurma bersamamu?. Aku jawab, Ya (ada). Beliau lalu mengambil bebeberapa kurma dan memasukkannya ke dalam mulut beliau, lalu mengunyahnya sampai lumat. Kemudian beliau mentahniknya, maka bayi itu membuka mulutnya. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam kemudian memasukkan kurma yang masih tersisa di mulut beliau ke mulut bayi tersebut, maka mulailah bayi itu menggerak-gerakan ujung lidahnya (merasakan kurma tersebut). Melihat hal itu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Kesukaan orang Anshar adalah kurma. Lalu beliau menamakannya Abdullah. [Dikeluarkan oleh Al-bukhari (5470 Fathul Bari), Muslim (2144 Nawawi), Abu Daud (4951), Ahmad (3/105-106) dan lafadh ini menurut riwayat Ahmad dan diriwayatkan juga oleh Albaihaqi dalam Asy-Syuab (8631)+

Hadits-hadits di atas kiranya cukup untuk menerangkan sunnahnya tahnik ini dan kiranya cukup untuk menghasung kita bersegera melaksanakannya.

Berkata Imam Nawawi dalam Syarhu Muslim (14/372): Dalam hadits-hadits ini ada faidah, di antaranya: Dianjurkan mentahnik anak yang baru lahir, dan ini merupakan sunnah dengan ijma. Hendaknya yang mentahnik adalah orang yang shalih dari kalangan laki -laki atau wanita. Tahnik dilakukan dengan kurma dan ini mustahab, namun andai ada yang mentahnik dengan selain kurma maka telah terjadi perbuatan tahnik, akan tetapi tahnik dengan kurma lebih utama. Faidah lain diantaranya menyerahkan pemberian nama untuk anak kepada orang yang shalih, maka ia memilihkan untuk si anak nama yang ia senangi. *Dinukil dengan sedikit perubahan]

Akan tetapi tidak ada diriwayatkan dari sunnah kecuali tahnik denan kurma sebagaimana telah lewat penyebutannya tentang tahnik Ibrahim bin Abi Musa, Abdullah bin Az-Zubair dan Abdullah bin Abu Thalhah, maka tidak pantas mengambil yang lain.

Penjelasan Ilmiah

Ulama telah berbicara tantang hikmah yang terkandung dalam tahnik dan ada beberapa pendapat yang mereka sebutkan dan mereka berselisih (berbeda pendapat tentang hikmahnya). Namun tidak ada satu pun dari mereka yang memiliki sandaran dalil syari.

Berkata Imam Al-Aini dalam Umdatul Qari: Bila engkau bertanya apa hikmah tahnik? Aku jawab: Berkata sebagian mereka: Tahnik dilakukan sebagai latihan makan bagi bayi hingga ia kuat. Sungguh aneh ucapan ini dan betapa lemahnya dimana letaknya waktu makan bagi bay i dibanding waktu tahnik yang dilakukan ketika anak baru dilahirkan, sedangkan secara umum anak baru dapat makan-makanan setelah berusia kurang lebih dua tahun.

Sebenarnya hikmah tahnik adalah untuk pengharapan kebaikan bagi si anak dengan keimanan, karena kurma adalah buah dari pohon yang disamakan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dengan seorang mukmin dan juga karena manisnya. Lebih-lebih bila yang mentahnik itu seorang yang memiliki keutamaan, ulama dan orang shalih, karena ia memasukkan air ludahnya ke dalam kerongkongan bayi. Tidaklah engkau lihat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tatkala mentahnik Abdullah bin Az-Zubair, dengan barakah air ludah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam Abdullah telah menghimpun keutamaan dan kesempurnaan yang tidak dapat digambarkan. Dia seorang pembaca Al-Quran, orang yang menjaga kemuliaan diri dalam Islam dan terdepan dalam kebaikan. [Umdatul Qari bi Syarhi Shahih Al-Bukhari (21/84) oleh Al-Aini]

Kami katakan: Ini adalah ludahnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam adapun selain beliau maka tidak boleh bertabarruk dengan air ludahnya.

Ilmu kedokteran telah menetapkan faedah yang besar dari tahnik ini, yaitu memindahkan sebagian mikroba dalam usus untuk membantu pencernaan makanan. Namun sama saja, apakah yang disebutkan oleh ilmu kedokteran ini benar atau tidak benar, yang jelas tahnik adalah sunnah mustahab yang pasti dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, inilah pegangan kita bukan yang lainnya dan tidak ada nash yang menerangkan hikmahnya. Maka Allah lah yang lebih tahu hikmahnya.

Sesungguhnya kandungan zat gula glukosa dalam darah bayi yang baru lahir adalah sangat kecil, dan jika bayi yang lahir beratnya lebih kecil maka semakinkecil pula kandungan zat gula dalam darahnya.

Oleh karena itu, bayi prematur (lahir sebelum dewasa), beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml.

Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit: Bayi menolak untuk menyusui; Otot-otot melemas; Berhenti secara terus-menerus aktivitas pernafasan dan kulit bayi menjadi kebiruan; Kontraksi atau kejang-kejang;

Dan terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti: Insomnia; Lemah otak; Gangguan syaraf; Gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya; Kejang-kejang secara berkepanjangan dan kronis.

Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik lewat mulut, maupun pembuluh darah.

Pembahasan

Sesungguhnya perbuatan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam men-tahnik bayi-bayi yang baru lahir dengan kurma setelah dilumatkan dan kemudian memasukkannya ke mulut bayi, kemudian men-tahnik-nya (mengolehkan lumatan kurma di langit-langit mulut) adalah memiliki hikmah yang agung. Sebab, kurma memiliki kandungan gula glukosa dalam jumlah yang banyak, khususnya setelah dilumatkan dimulut sehingga bercampur dengan air liur, diman air liur mengandung sejumlah enzim khusus yangbisa mengubah glukosa menjadi gula asal. Air liur juga bisa melumatkan zat-zat gula. Sehingga bayi yang baru lahir bias mencerna kurma lembut itu dengan baik.

Dan karena mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk glukosa seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bias menjauhkan sang bayi -dengan izin Allah Subhannahu wa Taala dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat.

Sesungguhnya disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting yang sangat, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi.

Dan sesungguhnya bayi yang baru lahir, apalagi jika lahir premature, tanpa diragukan lagi sangat membutuhkan solusi cepat, yaitu memberikan zat gula. Dan rumah sakit-rumah sakit pun kini memberikan kepada bayi dan anak-anak glukosa agar dihisap oleh sang bayi atau anak kecil langsung setelah lahir, kemudian baru setelah itu, mulailah sang ibu menyusuinya.

Sesungguhnya hadits-hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam yang mulia yang berkenaan dengan tahnik menjadi pintu pembuka cakrawala pengetahuan dunia dalam hal menjaga dan merawat anak atau bayi, khususnya bayi lahir premature.

Prematur adalah diantara penyakit yang sangat berbahaya, karena sang bayi memiliki kandungan kadar gula glukosa yang sangat kecil dalam darahnya. Jika diberikan kepadanya zat gula yang siap diserap olehnya, maka itu adalah solusi yang terbaik dan selamat dalam keadaan darurat semacam ini. Tahnik kurma juga sekaligus menjadi mukjizat kenabian Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam secara medis, padahal hal itu tidak pernah diketahui sebelumnya, baik pada zaman beliau hidup ataupun pada zaman-zaman sekarang, kecuali setelah dilakukannya sejumlah penelitian pada abad 20-an ini.

Pelajaran Penting Tentang Tahnik

Pertama: Para ulama sepakat tentang disunnahkannya (dianjurkannya) mentahnik bayi yang baru lahir dengan kurma. Jadi tahnik dilakukan di hari pertama.

Kedua: Jika tidak mendapati kurma untuk mentahnik, maka bisa digantikan dengan yang lainnya yang manis-manis.

Ketiga: Cara mentahnik adalah orang yang mentahnik mengunyah kurma hingga agak cair dan mudah ditelan, lalu ia membuka mulut si bayi, lalu ia menggosokkan kunyahan kurma tadi di langit-langit mulutnya sehingga si bayi akan mencernanya ke dalam kerongkongannya.

Keempat: Hendaknya yang melakukan tahnik adalah orang sholih sehingga bisa diminta doa keberkahannya, terserah yang mentahnik tersebut laki-laki atau perempuan. Jika orang sholih tersebut tidak hadir, maka hendaklah bayi tersebut yang didatangkan ke orang sholih tersebut.

Mengenai yang mentahnik boleh seorang wanita sebagaimana dijelaskan oleh Ibnul Qayyim bahwa Imam Ahmad bin Hambal ketika lahir salah satu bayinya, beliau menyuruh seorang wanita untuk mentahnik bayinya tersebut

Ada ulama yang memberi penjelasan urutan makanan yang dijadikan bahan untuk mentahnik: tamr (kurma kering); kalau tidak ada, barulah rothb (kurma basah); kalau tidak ada, barulah makanan manis yaitu yang jadi pilihan adalah madu; dan setelah itu adalah makanan yang tidak disentuh api.

Anda mungkin juga menyukai