Anda di halaman 1dari 21

MODUL RADIOLOGI TRIGGER 2

TUTORIAL 12 Fasilitator Ketua Sekretaris Notulen Anggota : dr. Zukhri Zainun Sp.M : Tessa Fafia Utami : Imelda Sari Melany : Fitria Suhaini : Yogi Nopri Anggara Widya Isra Merin Anovil Rudi Milwan Rico Afriyanto Mutiara Sekar N Shinta Lisseva Ongko Setunggal W (10-117) (10-118) (10-119) (10-111) (10-112) (10-113) (10-114) (10-115) (10-116) (10-120) (10-212)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG 2013

Trigger II
Seorang ibu usia 60 tahu datang ke IGD RSUD Padang dengan keluhan sesak nafas dan batukbatuk sejak 1 bulan yang lalu, bertambah sesak bila dibawa berjalan dan ibu ini ada riwayat asma. Ibu ini juga mengeluh lehernya bertambah besar, suka gemetaran dan lebih senang pada udara dingin, tetapi terasa sesak, mata tampak melotot dalam 6 bulan terakhir ini. Kaki tampak membengkak.

Setelah diperiksa dokter mencurigai ibu ini kelainan jantung dan grave disease. Kemudian dokter memuat surat permintaan radiologis untuk dilakukan pemeriksaan radiologi jantung, cor analisa, USG tiroid dan skintigrafi tiroid

STEP 1
Grave disease : suatu gambaran autoimun dimana terdapat suatu defek genetik dalam limfosit T5 dan sel Th yang mengandung sel B untuk sintesis antibodi terhadap antigen tiroid Cor analisa: pemeriksaan secara radiologis untuk menilai kemungkinan kelainan jantung dengan menggunakan media kontras positif

USG tiroid : salah satu pencitraan diagnostik untuk tiroid dimana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan serta hubungan dengan jaringan sekitarnya Scintigrafy tiroid : pemeriksaan dengan menggunakan zat radioaktif untuk mendapatkan pencitraan morfologi dan fungsional tiroid

STEP 2 :
1. Apakah ada hubungan keluhan sesak nafas pasien dan batuk sejak 1 bulan yang lalu dengan riwayat asma? 2. Apakah ada hubungan sesak nafas dengan leher bertambah besar? 3. Apa yang menyebabkan pasien suka gemetaran, mata tampak melotot dalam 6 bulan terakhir?

4. Apa pemeriksaan radiologi untuk diagnosa pada gejala sesak nafas dan batuk sejak 2 bulan yang lalu ? 5. Apa pemeriksaan radiologi pada kelainan jantung? 6. Apa pemeriksaan radiologi pada kelainan tiroid? 7. Kenapa dilakukan cor analisa, USG tiroid dan scintigrafy tiroid?

STEP 3
1. Ada karena asma dapat kambuh sewaktu-waktu tergantung pada faktor pencetusnya 2. Tiroid membesar menyebabkan trachea tertekan sehingga mempersempit ventilasi pernafasansesak nafas 3. Kelenjar tiroid yang membesar mengakibatkan perubahan hormonal yang menyebabkan pasien tremor dan pasien tampak melotot

4. Pemeriksaan foto thoraks dengan posisi PA dan lateral 5. Pemeriksaan foto thoraks dan cor analisa 6. Pemeriksaan USG tiroid dan scintigrafy tiroid 7. Cor analisa menilai kelainan pada jantung dengan menggunakan media kontras positif USG tiroid untuk mempelajari bentuk,ukuran anatomi, gerakan dan hubungan tiroid dengan jaringan sekitar Scintigrafy tiroid untuk menilai morfologi dan fungsional tiroid

STEP 4

STEP 5
1. 2. 3. 4. Gambaran radioanatomi thoraks Pemeriksaan radiologi thoraks Pemeriksaan radiologi pada kelainan tiroid Prosedur pemeriksaan radiologi pada pasien pada trigger

STEP 6
BELAJAR MANDIRI

STEP 7
1. Gambaran foto torak Foto torak pada orang dewasa memperlihatkan tulang-tulang toraks, diafragma, jantung, paruparu, klavikula, skapula dan jaringan lunak dinding toraks

Tulang-tulang toraks Semua tulang iga hampir sama bentuknya. Iga yang terletak di anterior adalah lebih tinggi bagian lateral daripada medial, sehingga iga kirikanan yang sama nomornya kira-kira seperti huruf V. sedangkan yang diposterior lebih tinggi bagian medial daripada lateral sehingga seperti huruf A.

2. Pemeriksaan radiologi pada thorak a. Fluoroskopi cara pemeriksaan dengan menggunakan sifat tembus sinar rontgen dan suatu tabir yang bersifat fluoresensi bila terkena sinar tersebut. fluoroskopi untuk menyelidiki pergerakan suatu organ / sitem tubuh seperti dinamika alat-alat peredaran darah misalnya jantung dan pembuluh darah besar.

b. Rontgenografi Pembuatan foto rontgen thoraks yang biasanya dibuat dengan arah postero-anterior (PA) dan lateral bila perlu. Foto dibuat sewaktu penderita sedang bernafas dalam .

c. Bronkografi Pemeriksaan percabangan bronkus dengan cara mengisi saluran bronkial dengan suatu bahan kontras yang bersifat opaque (menghasilkan bayangan putih pada foto). Bahan kontras tersebut biasanya mengandung jodium ( lipiodol, dionosil dan sebagainya)

d. Angiokardiografi Pemeriksaan untuk melihat ruang-ruang jantung dan pembuluh darah besar dengan sinar rontgen dengan menggunakan suatu bahan kontras radioopak , misalnya hypaque 50% dimasukkan ke dalam salah satu ruang jantung melalui kateter secara intravena.

3. Pemeriksaan radiologi untuk kelainan tiroid a. USG tiroid untuk menentukan apakah tonjolan tersebut didalam atau diluar tiroid, membedakan lesi kistik dari lesi solid. Dan mengenali apakah tonjolan tersebut tunggal atau lebih dari satu. b. Scintigrafy tiroid untuk menilai besar, bentuk anatomi dan letak kelenjar gondok yang berfungsi. Menilai massa di leher.

4. Prosedur pemeriksaan pasien pada trigger a. USG tiroid umumnya tidak diperlukan persiapan khusus, pemeriksaan dilakukan pada pasien dengan posisi supine serta bahu diganjal sehingga diperoleh ekstensi leher yang maksimal. Dipakai minyak nabati atau jelly agar didapatkan kontak yang baik antara kulit dengan transduser.

Anda mungkin juga menyukai