Anda di halaman 1dari 18

1

PENGARUH PENGGUNAAN METODE ENAM TAHAPAN BERPIKIR (SIX THINGKING HATS) TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS BIOGRAFI (Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X Ma Mathlaul Anwar Pusat Menes Tahun Ajaran 2013/2014) LAPORAN PENELITIAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Menulis

Oleh : WULAN ANGGRAENI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATHLAUL ANWAR BANTEN 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Menurut Morsey dalam Tarigan (2008: 4) bahwa menulis dipergunakan untuk melaporkan/ memberitahukan, dan memengaruhi. Maksud dan tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang menyusun yang dapat

pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini

bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata dan struktur kalimat. Keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar. Sebab dengan menulis seseorang dilatih untuk berpikir kemudian menuangkannya dalam sebuah tulisan. Selain sebagai suatu keterampilan berbahasa menulis juga digunakan sebagai alat komunikasi tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Berdasarkan lamanya proses penguasaan keterampilan menulis

selalu ditempatkan terakhir setelah menyimak, berbicara dan membaca. Namun hal ini tidak menjadikan menulis sebagai sebuah keterampilan yang tidak penting. Sebab keterampilan menulis dapat dilakukan menguasai tiga keterampilan bahasa yang lain. Seorang penulis selain harus memahami prinsip-prinsip menulis, berwawasan, menguasai kaidah bahasa, terampil menyusun kalimat dan paragraf ia juga harus memahami prinsip dalam berpikir. Pemahaman dalam prinsip berpikir akan membantu penulis untuk dapat menghasilkan tulisan1

setelah seseorang mampu atau

tulisan yang informatif. Segala bentuk informasi yang dapat menunjang prinsip berpikir menulis, bisa didapatkan dari hasil membaca atau mendengar dari berbagai sumber dan media. Dalam dunia pendidikan, menulis menjadi salah satu kegiatan yang

penting. Sebab dengan menulis, siswa dilatih untuk berpikir dan menuangkan hasil pikirannya kedalam sebuah tulisan. Selain itu kemajuan suatu bangsa dan negara dapat diukur dari maju atau tidaknya komunikasi tulis bangsa tersebut. Maju atau tidaknya komunikasi tulis dapat dilihat dan diukur dari kualitas dan kuantitas hasil percetakannya. (Tarigan, 2008: 20) Mengutip pernyataan Dawwon dalam Tarigan (2008 : 1) perlu diingat pengetahuan mengenai teori-teori menulis tidak menjamin seseorang untuk terampil dalam menulis. Sebab keterampilan ini tidak datang secara otomatis, tetapi melalui latihan dan praktik. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak pelatihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir. Sayangnya keterampilan menulis masih dianggap rendah oleh

sebagian kalangan. Salah satu penelitian konkret dari rendahnya kemampuan menulis, terutama di Indonesia diungkap pula oleh Alwasilah (2000) daya saing bangsa kita berada pada posisi ke-46 (2000), jauh di bawah negara-negara Asia lainnya. Sejumlah 84% (168 juta dari 200 juta) penduduk Indonesia termasuk melek huruf, namun di Indonesia hanya terbit 12 buku untuk satu juta penduduk pertahun. Ini di bawah rata-rata negara berkembang lainnya yang mampu menerbitkan 55 buku untuk satu juta penduduknya pertahun atau di

negara maju yang mencapai 513 buku untuk setiap satu juta penduduknya pertahun (Alwasilah, 2000). Menghadapi kesulitan dalam menulis memang wajar. Sebab dalam menguasai kemampuan menulis diperlukan latihan yang baik. Selain itu menulis pun memerlukan sebuah keterampilan dalam mengorganisasikan pikiran dengan baik untuk kemudian mengutarakannya secara jelas dalam wujud penggunaan kata-kata dan struktur kalimat. Namun musuh besar dalam berpikir baik adalah kebingungan. Makin aktif suatu pikiran, resikonya semakin besar pula kebingungan yang dihadapi. Sebab utama kebingungan adalah

berusaha melakukan segalanya sekaligus. Ketika pikiran berusaha melakukan segalanya sekaligus, yang terjadi justru pikiran melakukan satu hal secara menyeluruh dan nyaris melalaikan hal yang lainnya. (De Bono, 2009) Itulah mengapa digunakan metode Six Thingking Hats karya Edward de Bono sebagai alternatif berlatih berpikir agar dapat menulis dengan baik. Sebab metode ini mengajari cara berpikir secara pararel (sejajar). Dengan menerapkan enam tahapan berpikir, metode ini akan membantu seseorang untuk

memetakan pikiran sehingga meminimalisasi kebingungan dalam berpikir. Penelitian dengan menggunakan metode Six Thingking Hats sebelumnya pernah dilaksanakan oleh Kholifah (2009). Hasil penelitiannya dalam

pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) mengalamai peningkatan dalam setiap siklusnya.

Kategori sangat baik (SB) tidak terdapat pada siklus pertama, tetapi pada siklus kedua terdapat presentase sebesar 72,22%. Untuk kategori baik (B)

terjadi kenaikan sebesar 25%. Adapun mengenai kategori sedang (S) terjadi kenaikan sebesar 13,88%. Sementara untuk kategori kurang (K) tidak terdapat siswa yang masuk dalam kategori ini. Lain halnya dengan penelitian Wulandari (2010) yang menggunakan penelitian kuasi eksperimen. Hasil penelitiannya dalam pembelajaran berdiskusi menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang diberi metode enam topi berpikir dengan kelas yang diberi metode diskusi kelompok. Pada uji statistik (uji t) diperoleh nilai signifikasi (2-tailed) sebesar 0,000, disebabkan 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak. Hasil dari kedua penelitian tersebut menunjukan bahwa metode enam langkah berpikir mampu meningkatkan keterampilan berdiskusi dan menulis karangan argumentasi. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menggunakan metode enam tahapan berpikir dalam melatih keterampilan menulis. Keterampilan menulis yang akan menjadi fokus pembelajaran yaitu menulis biografi. Biografi memiliki beberapa manfaat yang akan berguna bagi para siswa. Fungsi yang diperankan oleh biografi yaitu: 1) Sumber sejarah 2) Sumber informasi 3) Sumber inspirasi 4) Sumber kontemplasi/ renungan 5) Sebagai kritik sejarah atau protes sosial Dalam menulis biografi siswa diminta untuk menyampaikan informasi yang menarik mengenai kehidupan dan pengalaman-pengalaman pribadi.

Informasi yang akan dituliskan diperoleh melalui berpikir. Agar cara berpikir lebih efektif maka siswa akan dilatih untuk berpikir dengan menggunakan metode enam tahapan berpikir. Dengan latar belakang tersebut maka penulis mengajukan skripsi dengan judul Pengaruh Penggunaan Metode Enam Tahapan Berpikir (Six

Thingking Hats) Terhadap Pembelajaran Menulis Biografi (Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas X MA Mathlaul Anwar Pusat Menes Tahun Ajaran 2013/2014).

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana kemampuan menulis biografi di kelas X MA Mathlaul Anwar Pusat Menes? 2. Upaya apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis biografi dalam pembelajaran bahasa Indonesia? 3. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menulis biografi? 4. Unsur-unsur apakah yang harus di kuasai oleh siswa dalam menulis biografi? 5. Bagaimanakah penggunaan metode pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan menulis biografi? 6. Apakah penggunaan metode enam tahapan berpikir (Six Thingking

Hats)dapat meningkatkan kemampuan menulis biografi? 7. Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode enam tahapan berpikir (Six Thingking Hats) terhadap kemampuan menulis biografi pada siswa kelas X MA Mathlaul Anwar Pusat Menes?

C. Batasan Masalah Pada penelitian ini penulis membatasi masalah pada keefektifan

penerapan metode enam tahapan berpikir ( Six Thingking Hats) dalam pembelajaran menulis biografi (eksperimen kuasi terhadap siswa kelas X MA Mathlaul Anwar Pusat Menes tahun ajaran 2013/2014)

D. Rumusan Masalah Untuk memperjelas arah penelitian, penulis perlu merumuskan

masalah. Adapun pertanyaan yang akan menjadi perumusan masalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kemampuan siswa menulis biografi sebelum menggunakan metode enam tahapan berpikir (Six Thingking Hats) di kelas X MA Mathlaul Anwar Pusat Menes Tahun Pelajaran 2013/2014? 2. Bagaimana kemampuan siswa menulis biografi sesudah menggunakan metode enam tahapan berpikir (Six Thingking Hats) di kelas X MA Mathlaul Anwar Pusat Menes Tahun Pelajaran 2013/2014? 3. Adakah perbedaan yang signifikan antara menulis biografi sebelum dan sesudah menggunakan metode enam tahapan berpikir (Six Thingking Hats)

di kelas X MA Mathlaul Anwar Pusat Menes Tahun Pelajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah berikut ini 1. Untuk mengetahui kemampuan siswa menulis biografi sebelum

menggunakan metode enam tahapan berpikir (Six Thingking Hats) di kelas X MA Mathlaul Anwar Pusat Menes Tahun Pelajaran 2013/2014 2. Untuk mengetahui kemampuan siswa menulis biografi sesudah

menggunakan metode enam tahapan berpikir (Six Thingking Hats) di kelas X MA Mathlaul Anwar Pusat Menes Tahun Pelajaran 2013/2014 3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara menulis biografi sebelum dan sesudah menggunakan metode enam tahapan berpikir (Six Thingking Hats) di kelas X MA Mathlaul Anwar Pusat Menes Tahun Pelajaran 2013/2014

F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, siswa, dan guru. 1. Manfaat bagi guru Dengan penelitian ini, diharapkan guru mampu mendapatkan tambahan referensi metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis

biografi. Sehingga, kreativitas guru dalam memilih serta menggunakan metode pembelajaran pada akhirnya dapat meningkatkan minat, aktivitas, efektivitas, dan hasil pembelajaran menulis yang maksimal. 2. Manfaat bagi siswa Dengan penelitian ini siswa diharapkan mampu mendayagunakan kreativitas berpikir terutama dalam keterampilan menulis biografi. 3. Manfaat bagi penulis Dengan penelitian ini, penulis berharap untuk dapat mengetahui keefektifan penerapan metode Enam Tahapan Berpikir dalam pembelajaran menulis khususnnya menulis biografi.

10

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan teknik uji-t. Metode ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh penggunaan Metode Enam Tahapan Berpikir terhadap

keterampilan menulis biografi. Dengan menggunaan metode ini peneliti berusaha melakukan kegiatan di dua kelas yakni kelas eksperimen (menggunakan Metode Enam Tahapan Berpikir ) dan kelas kontrol (menggunakan metode konvensional).

B. Desain Penelitian Desain penelitian yang akan dilakukan adalah pretest-posttest control group design, desain ini melibatkan paling tidak dua kelompok, dan mengelompokan subyek secara acak (A), dipilih kelas eksperimen (E) dan kelas kontrol (K), adanya pretest (O1) serta adanya posttest (O2) dimana pretest sama dengan postest. Kemudian kelompok yang satu memperoleh perlakuan khusus (X1) dan kelompok satunya lagi tidak diberi perlakuan atau dengan kata lain memperoleh perlakuan biasa (X2). Model dari desain kelompok kontrol pretest-posttes tampak pada gambar berikut:

11

Tabel 1 Desain Penelitian Kelompok KE KK Keterangan: KE : Kelas Eksperimen O1 (pretes) = O2 (postes) X1 : Perlakuan dengan menggunakan Metode Enam Tahapan Berpikir KK : Kelas Kontrol X2 : Perlakuan dengan model pembelajaran konvensional Pretest O1 O1 Perlakuan postest X1 O2 X2 O2 (Sugiono, 2008:112)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah Kelas Kelas X Ma Mathlaul Anwar Pusat Menes 2. Sampel Sampel dari penelitian ini adalah Kelas X A sebanyak 32 siswa sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang diberikan perlakuan yaitu pembelajaran menggunakan Metode Enam Tahapan Berpikir , dan Kelas X B sebanyak 34 siswa sebagai kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan atau pembelajaran secara konvensional. Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini sebanyak 66 siswa.

12

D. Teknik Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data Objek penelitian ini adalah karangan siswa. Siswa diberi tugas menulis biografi dengan waktu yang telah ditentukan (90 menit). Adapun rincian aspek ini adalah sebagai berikut. Tabel Penilaian Menulis Biografi Skor No. 1. 2. 3. 4. Aspek penilaian Ejaan Diksi Kalimat Efektif Paragraph Jumlah maksimum 10 10 10 10 40 siswa Skor

2. Teknik Pengolahan Data Sesuai dengan metode yang telah dilakukan, prosedur pengolahan data ditempuh melalui sejumlah tahapan, yaitu a. memeriksa karangan siswa berdasarkan aspek penilaian yang telah ditentukan; b. memberikan skor pada aspek yang diperiksa sesuai dengan ketentuan pengskoran yang telah ditetapkan. kemudian, skor yang diperoleh oleh setiap siswa dihitung sebagai nilai kemampuan siswa yang bersangkutan; c. merekap data penilain yang diperoleh siswa untuk setiap aspek yang diteliti; dan d. menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa pada setiap aspek yang diteliti, kemudian mencari nilai rata-ratanya.

13

E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang

ditempuh dalam mengumpulkan data untuk menjawab permasalahanpermasalahan atau hipotesis penelitian. Penulis mengumpulkan data dengan cara sebagai berikut. 1) Observasi Dalam penelitian ini, observasi dilakukan terhadap siswa kelas eksperimen dan kelas pembanding serta guru. Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa saat prates dan pascates. 2) Tes Menulis biografi Peningkatan hasil belajar dapat diketahui melalui tes. Dalam penelitian ini, tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu prates dan pascates pada kelas eksperimen dan kelas pembanding. Prates dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa kelas eksperimen dan pembanding dalam pembelajaran menulis biografi, sedangkan pascates dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas eksperimen dan

pembanding setelah mendapat perlakuan dengan menggunakan Metode Enam Tahapan Berpikir .

F. Teknik Pengolahan Data

14

Setelah semua perlakuan berakhir kemudian diberi tes. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah hasilnya sesuai dengan hipotesis yang diharapkan. 1. Uji Normalitas, langkah-langkah pengujian normalitas sama dengan langkah-langkah uji normalitas pada analisis data awal. 2. Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas), langkah-langkah pengujian homogenitas sama dengan langkah-langkah uji homogenitas pada analisis data awal. 3. Uji Perbedaan Rata-rata (Uji Pihak Kanan) Hipotesis yang diajukan dalam uji perbedaan rata-rata adalah sebagai berikut:

1 2

= rata-rata data kelompok eksperimen = rata-rata data kelompok kontrol Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus

sebagai berikut: 1) Jik

2) Jika

15

Dengan

keterangan: X1 = rata-rata kemampuan menulis biografi siswa pada kelas eksperimen X2 n1 n2 s12 s22 s2 = rata-rata kemampuan menulis biografi siswa pada kelas kontrol = banyaknya siswa kelas eksperimen = banyaknya siswa kelas kontrol = varians kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol = varians gabungan Dengan dk = ( n1+n2-1), kriteria pengujian tersebut ditolak jika t
hitung

t tabel dengan menentukan taraf signifikan = 5% peluang (1- ) (Sudjana, 2002: 243).

G. Hipotesis Statistik H0 : x1 = x 2 H1 : x1 x 2 (Sugiyono, 2007: 119)

16

H0 : Tidak terdapat pengaruh

Metode Enam Tahapan Berpikir

terhadap

keterampilan menulis biografi siswa Kelas Kelas X Ma Mathlaul Anwar Pusat Menes Tahun Pelajaran 2013/2014 H1 : Terdapat pengaruh Metode Enam Tahapan Berpikir terhadap

keterampilan menulis biografi siswa Kelas X Ma Mathlaul Anwar Pusat Menes Tahun Pelajaran 2013/2014

BAB IV PENUTUP

17

Demikianlah laporan penelitian yang penulis susun, semoga laporan penelitian ini tidak begitu banyak kesalahan sehingga dapat dijadikan langkah awal dalam penyusunan Penelitian. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun sehingga penelitian dan pembuatan skripsi dapat berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar. 2005. Pokoknya Menulis. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama.

18

Chrysant. 2010. Six Thinking Hats: Menyelesaikan Masalah Tanpa Masalah. [Online]. Tersedia: http://dedehsh.wordpress.com/2010/03/08/sixthinkinghats-menyelesaikan-masalah-tanpa-masalah/ [03 Juli 2013] De Bono, Edward. 2009. Pintar Memilah Informasi (6 Cara Berpikir Praktis). Tangerang: Literati Ibrahim, Idi Subandy. 2007. Kecerdasan Komunikasi (Seni Berkomunikasi Kepada Publik). Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Keraf, Gorys. 2010. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Media Pustaka Utama. Kholifah. 2009. Peningkatan Pembelajaran Menulis Argumentasi Siswa Dengan Metode Topi Pemikiran (Six Thingking Hats) De Bono . Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan. Kurniawan, Khaerudin. (2011). Model Pengajaran Menulis Indonesia bagi Penutur Asing Tingkat Lanjut. 1-9. Bahasa

Sugiyono. 2011. Metote Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D . Bandung: Alfabeta. Sugiyono, 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis berbahasa. Bandung: Angkasa. sebagai suatu keterampilan

Wulandari. 2010. Penerapan Metode Six Thingking Hats Edward De Bono Dalam Pembelajaran Berdiskusi. Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai