Anda di halaman 1dari 25

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri dewasa ini kita tidak asing lagi dengan alat yang disebut pompa, pompa sangat diperlukan untuk memindahkan fluida yang tak bisa lepas sebagai bahan baku atau bahan pendukung produksi atau bahkan hasil prosuksi sebuah industri. Pompa sekarang sudah terdapat berbagai macam jenis sesuai dengan cara kerja dan fluida yang akan dipindahkan, pompa yang paling sering digunakan di sebuah industri adalah pompa sentrifugal (centrifugal pump). Mengingat pompa adalah salah satu alat yang vital maka perawatan dan perbaikan pompa sangatlah diutamakan . 1.2 Perumusan Masalah Pada saat penulis menjalani rutinitas kerja praktek di PT PUSRI Palembang penulis banyak menemukan/menemui permasalahan vibrasi pada pompa, vibrasi tersebut biasanya di akibatkan oleh kondisi bearing yang sudah haus atau rusak, selain itu kondisi shaft pompa yang sudah tidak rata, oleh karena itu perlu di lakukan pengecekan secara berkala agar kondisi pompa tetap dalam keadaan baik. 1.3 Batasan Masalah Dalam penulisan laporan ini penulis membatasi masalah yang akan di bahas yaitu pembongkaran, analisa kerusakan Impeler dan shaft pada pompa sentrifugal 107 JHT & pemasangan pompa

1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan 1.4.1 Tujuan Penulisan Tujuan-tujuan itu diantaranya : 1. Syarat yang ditentukan untuk memenuhi mata kuliah di Politeknik Negeri Sriwijaya. 2. Menuangkan pengetahuan dalam suatu laporan sebagai tolok ukur penilaian kerja praktek yang telah dilakukan. 1.4.2 Manfaat Penulisan Manfaat-manfaat yang didapat dalam pembuatan laporan kerja praktek : 1. Menambah wawasan mahasiswa dalam membuat laporan yang dapat membantu dalam penyusunan Laporan Akhir. 2. Membiasakan mahasiswa dalam membuat laporan-laporan tertulis. 3. Mahasiswa memahami skema - skema penulisan laporan

BAB II TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Perusahaan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan anak perusahaan dari PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang menjalankan usaha di bidang produksi dan pemasaran pupuk terutama pupuk urea. Rencana pendirian pabrik pupuk urea tercantum dalam repelita 1956-1960 dan pelaksanaannya diserahkan pada biro perencanaan Negara tahun 1957. Perusahaan yang dikenal dengan sebutan PT. PUSRI ini juga merupakan produsen pupuk urea pertama di Indonesia. Pembangunannya diawali dengan didirikannya Perusahaan Pupuk pada tanggal 24 Desember 1959. Sriwidjaja diambil sebagai nama perusahaan untuk mengabadikan sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya ssdi Palembang, Sumatera Selatan yang sangat disegani di Asia Tenggara hingga daratan Cina, pada abad ke tujuh Masehi.

Gambar 2.1 : Pabrik PT Pupuk Sriwijaya Palembang

Gambar 2.2 Lokasi dan tata letak pabrik PUSRI Tanggal 14 Agustus 1961 merupakan tonggak penting sejarah berdirinya PUSRI, karena pada saat itu dimulai pembangunan pabrik pupuk pertama kali yang dikenal dengan Pabrik PUSRI I. Pada tahun 1963, Pabrik Pusri I mulai berproduksi dengan kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton amonia per tahun. Seiring dengan kebutuhan pupuk yang terus meningkat, maka selama periode 1972-1977, perusahaan telah membangun sejumlah pabrik PUSRI II, PUSRI III, dan Pusri IV. Pabrik PUSRI II memiliki kapasitas terpasang 380.000 ton per tahun. Pada tahun 1992 Pabrik PUSRI II dilakukan proyek optimalisasi urea menjadi 552.000 ton per tahun. PUSRI III yang dibangun pada 1976 dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun. Sedangkan pabrik urea PUSRI IV dibangun pada tahun 1977 dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun. Upaya peremajaan dan peningkatan kapasitas produksi pabrik dilakukan dengan membangun pabrik pupuk

urea PUSRI IB berkapasitas 570.000 ton per tahun menggantikan pabrik PUSRI I yang dihentikan operasinya karena alasan usia dan tingkat efisiensi yang menurun. Mulai tahun 1979, PT. PUSRI Palembang diberi tugas oleh Pemerintah untuk melaksanakan distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi yang meliputi urea, TSP, ZA, dan pupuk import KCL kepada petani sebagai bentuk pelaksanaan Public Service Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan nasional dengan

memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani di seluruh wilayah Indonesia. Agar usaha pendistribusian berjalan lancar, PT. PUSRI Palembang membangun 26 Kantor Pemasaran Wilayah (KPW), 6 unit pengantongan pupuk, 82 gudang penyediaan pupuk di seluruh tanah air, dan 600 gerbong kereta api yang beroperasi di pulau jawa serta 7 kapal pengangkutan pupuk. PT Pupuk Sriwidjaja ditunjuk oleh pemerintah menjadi perusahaan induk (holding company) PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero), berdasarkan PP No.28/1997. Sejak Pemerintah Indonesia mengalihkan seluruh sahamnya yang ditempatkan di Industri Pupuk Dalam Negeri dan di PT Mega Eltra kepada PUSRI, melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 28 tahun 1997 dan PP nomor 34 tahun 1998, maka PUSRI, yang berkedudukan di Palembang, Sumatera Selatan, menjadi Induk Perusahaan (Operating Holding) dengan membawahi 6 (enam) anak perusahaan termasuk anak perusahaan penyertaan langsung yaitu PT. Rekayasa Industri, masing-masing perusahaan bergerak dalam bidang usaha : PT. Petrokimia Gresik yang berkedudukan di Gresik, Jawa Timur. Memproduksi dan memasarkan pupuk urea, ZA, SP-36/SP-18, Phonska, DAP, NPK, ZK, dan industri kimia lainnya serta Pupuk Organik. PT. Pupuk Kujang, yang berkedudukan di Cikampek, Jawa Barat. Memproduksi dan memasarkan pupuk urea dan industri kimia lainnya. PT. Pupuk Kalimantan Timur, yang berkedudukan di Bontang, Kalimantan Timur. Memproduksi dan memasarkan pupuk urea dan industri kimia lainnya.

PT. Pupuk Iskandar Muda, yang berkedudukan di Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darussalam. Memproduksi dan memasarkan pupuk Urea dan 15 industri kimia lainnya.

PT. Rekayasa Industri, yang berkedudukan di Jakarta, Bergerak dalam penyediaan Jasa Engineering, Procurement & Construction (EPC) guna membangun industri gas & minyak bumi, pupuk, kimia dan petrokimia, pertambangan, pembangkit listrik (panas bumi, batu bara, micro-hydro, diesel).

PT. Mega Eltra, yang berkedudukan di Jakarta dengan bidang usaha utamanya adalah Perdagangan Umum.

Kerajaan Laut Sriwidjaja Abad ke-7 menyaksikan bangkitnya sebuah kerajaan Indonesia pertama yang besar, Sriwidjaja. Kerajaan ini adalah kerajaan Hindu yang terletak di Sumatera Selatan. Pada masa keemasannya, kerajaan Bahari ini amat berkuasa dan berpengaruh yang dipimpin oleh raja-raja keturunan dinasti Syailendra. Armada-armadanya berjaya dan dapat menguasai kawasan Samudera Hindia dan Pasifik. Kerajaan berkuasa atas seluruh Sumatera, Jawa, Malaya dan sebagian kawasan Indo China, dan telah melakukan perdagangan luas dengan India dan daratan Cina. Bukit Siguntang yang terletak di Muara Sungai Musi dan kini bernama Palembang, adalah pusat perniagaan kerajaan. Dari Kalimantan datanglah kayu, Emas dan perak dari Sumatera, Rempah-rempah dari Maluku, Beras dari Jawa. Porselen dan sutera dari negeri Cina. Tenunan halus dari India dan permadani dari Persia.Kini, puluhan abad kemudian, Bukit Siguntang menjadi Palembang. Kejayaannya tak kunjung padam, kemasyhurannya tetap dikenang orang.

Nama Perusahaan Nama sriwidjaja diabadikan pada perusahaan yang baru tumbuh ini, untuk mengenang kembali kejayaan kerajaan Indonesia pertama yang telah termasyhur di segala penjuru dunia. Di samping itu penggunaan nama Sriwidjaja merupakan penghormatan bangsa Indonesia kepada leluhurnya yang pernah membawa Nusantara ini ke puncak kegemilangan pada sekitar abad ke tujuh yang silam. Dengan demikian pendirian pabrik pupuk yang dikaitkan dengan keluhuran "Sriwidjaja" mempunyai relevansi bagi kebesaran cita-cita khususnya dalam kesatuan dan ketahanan wawasan nusantara. Sedang perahu Kajang yang merupakan legenda rakyat di sepanjang Sungai Musi diangkat menjadi merk dagang PT Pupuk Sriwidjaja. 2.2 Sistem Manajemen dan Struktur Organisasi Perusahaan Dengan berkembangnya peranan dan tanggung jawab perusahaan, maka saat ini kondisi organisasi di lingkungan PT. PUSRI Palembang semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan yang ada. Untuk mencapai efisiensi yang tinggi, diperlukan struktur organisasi yang baik yang akan menentukan kelancaran aktivitas perusahaan sehari hari untuk memperoleh laba yang maksimal, sehingga dapat berproduksi secara kontinyu dan berkembang dengan baik. PT. PUSRI Palembang berbentuk BUMN yang seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Pemerintah selaku pemegang saham menjadi dewan komisaris yang diwakili oleh : 1. Departemen Pertanian 2. Departemen Keuangan 3. Departemen Perindustrian 4. Departemen Pertambangan dan Energi

PT. PUSRI Palembang mengikuti sistem organisasi garis dan staf dengan bentuk perusahaan perseroan terbatas. Dewan komisaris bertindak sebagai pengawas semua kegiatan dan menetapkan kebijakan umum yang harus dilaksanakan. Untuk tugas operasional PT. PUSRI Palembang dipimpin dewan direksi sebagai mandataris dewan komisaris yang terdiri dari lima direktur yaitu : 1. Direktur Utama 2. Direktur Produksi 3. Direktur Komersil 4. Direktur Teknik dan Pengembangan 5. Direktur SDM dan Umum Organisasi PT. PUSRI Palembang dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan dibantu oleh empat orang direksi. Direktur Utama membawahi Kepala Satuan Pengawasan Intern dan Sekretaris Perusahaan. Direktur Produksi membawahi General Manager Operasi dan General Manager Pemeliharaan. Direktur Komersil membawahi General Manager Keuangan dan General Manager Pemasaran. Direktur Teknik & Pengembangan membawahi General Manager Jasa Teknik & Perekayasaan, General Manager Perencanaan & Pengembangan Usaha, dan General Manager Perkapalan. Dan terakhir Direktur SDM & Umum membawahi General Manager SDM dan General Manager Umum.

Terdapat 5 Departemen pada PT. Pusri Palembang untuk Area Pabrik Yaitu : 1. Departemen Jasa Jasa Pabrik. Membawahi 8 divisi berikut : a. Divisi Bengkel Mesin b. Divisi Pipa & Las Lapangan c. Divisi Bengkel Fabrikasi & Perbaikan Peralatan Divisi d. Divisi Bengkel Listrik & Instrumentasi Divisi

e. Divisi Bengkel Troubleshooter f. Divisi Bengkel Alat Berat g. Divisi Pengerukan dan Pekerjaan Sipil h. Divisi Operasi Alat Berat. 2. Departemen Pemeliharaan Mekanikal, Listrik, dan Instrumen. Membawahi 6 divisi berikut : a. Divisi Pemeliharaan Lapangan P IB (Amonia, Urea, Utilitas, Listrik, Instrumen) b. Divisi Pemeliharaan Lapangan P II (Amonia, Urea, Utilitas, Listrik, Instrumen) c. Divisi Pemeliharaan Lapangan P III (Amonia, Urea, Utilitas, Listrik, Instrumen) d. Divisi Pemeliharaan Lapangan P IV (Amonia, Urea, Utilitas, Listrik, Instrumen) e. Divisi Pemeliharaan Lapangan Pengantongan Pupuk Urea (Listrik dan Instrumen) f. Divisi Pemeliharaan Listrik dan Elektronika P II 3. Departemen Operasi. Membawahi 6 divisi berikut : a. Divisi Control Room P IB dan Laboratorium b. Divisi Control Room P II dan Laboratorium c. Divisi Control Room P III dan Laboratorium d. Divisi Control Room P IV dan Laboratorium e. Divisi PU dan Angkutan f. Divisi Main Laboratorium 4. Departemen K3 dan Lingkungan Hidup. Membawahi 3 divisi yaitu : a. Divisi Fire Station I dan II

10

b. Divisi Fire Ground c. Divisi Lingkungan Hidup 5. Departemen Teknik Keandalan dan Jaminan Kualitas. Membawahi 2 divisi yaitu : a. Divisi Laboratorium NDT b. Divisi PTL P III dan P IV

Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT PUSRI Palembang

11

2.3 Tugas Pokok Sebagai Badan Usaha Milik Negara, PT. PUSRI Palembang mengemban misi pokok yaitu : 1. Sebagai Unit Usaha Sebagai unit usaha PT. PUSRI Palembang harus dapat dikelola dengan baik dengan menitikberatkan pada segi efisiensi dan produktivitas secara optimal sehingga mampu menghasilkan keuntungan untuk menunjang lancarnya operasi pabrik. Keuntungan ini dikembalikan pada pemerintah dalam bentuk bagi hasil dan pajak untuk menunjang pembangunan nasional di sektor lain. 2. Sebagai Penggerak Pembangunan Sebagai penggerak pembangunan PT. PUSRI Palembang dituntut untuk dapat menunjang pembangunan di bidang produksi dan membantu menumbuhkan mekanisme perekonomian nasional sehingga mampu berperan dalam pembangunan. 3. Sebagai Stabilisator PT. PUSRI Palembang berusaha mendukung dan menciptakan stabilitas yang mantap dalam pengandaan dan penyaluran pupuk kepada petani dengan pola enam tepat yaitu : Tepat jumlah Tepat jenis Tepat waktu Tepat tempat Tepat mutu Tepat harga

12

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian dan Fungsi Pompa Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini digunakan untuk mengalirkan cairan dan melawan hambatan yang ada sepanjang aliran fluida. Jadi pompa dalam industri biasanya digunakan untuk transportasi fluida, dimana kerja dari pompa tersebut tergantung dari sifat dan jenis fluida. 3.2 Klasifikasi Pompa Berdasarkan Prinsip Kerja. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)

maka banyak dan beraneka ragam jenis pompa yang sudah diproduksi dan digunakan baik didunia permesinan, kedokteran, pengolahan kimia maupun rumah tangga. Ditinjau dari prinsip kerja maka pompa dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 3.2.1 Pompa Desak (Positive Displacement Pump), perpindahan fluida akibat adanya dorongan dari komponen (rotor,piston) pompa yang bergerak. Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa tekan adalah sebanding dengan kecepatan pergerakan atau kecepatan putaran, sedangkan total head (tekanan)

13

yang dihasilkan oleh pompa ini tidak tergantung dari kecepatan pergerakan atau putaran. Jenis pompa ini dapat dikelompokkan menjadi : a.Oscilating Pumps : - Pompa Torak/plunger ( Tunggal dan Ganda ) - Pompa Diafragma b. Rotary Diplacement : - Rotary dan eccentris Spiral - Gear , Vane dan lainnya 3.2.2. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump), perpindahan fluida yang bersentuhan dengan impeler yang sedang berputar menimbulkan gaya sentrifugal menyebabkan fluida terlempar keluar. Kapasitas yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan putaran, sedangkan total head (tekanan) sebanding dengan kuadrat dari kecepatan putaran. Jenis pompa ini dapat dikelompokkan berdasarkan : a. Kapasitas :

Kapasitas rendah : < 20 m3 / jam Kapasitas menengah : 20 -:- 60 m3 / jam Kapasitas tinggi : > 60 m3 / jam

b. Tekanan Discharge :

Tekanan Rendah Tekanan menengah Tekanan tinggi

: < 5 Kg / cm2 : 5 -:- 50 Kg / cm2 : > 50 Kg / cm2

c. Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat :


Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam satu casing.

14

Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam satu casing.

Multi Impeller & Multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi stage.

d. Posisi Poros :

Poros tegak Poros mendatar

e. Jumlah Suction :

Single Suction Double Suction

f. Arah Aliran Keluar Impeller :


Radial flow Axial flow Mixed fllow

Gambar 4.1 Pompa Sentrifugal

15

3.2.3 Jet Pumps, Sifat dari jets pump adalah sebagai pendorong untuk mengangkat cairan dari tempat yang sangat dalam. Perubahan tekanan dari nozzle yang disebabkan oleh aliran media yang digunakan untuk membawa cairan tersebut ke atas (prinsip ejector). Media yang digunakan dapat berupa cairan maupun gas. Pompa ini tidak mempunyai bagian yang bergerak dan konstruksinya sangat sederhana. Keefektifan dan efisiensi pompa ini sangat terbatas. 3.2.4. Air Lift Pumps (Mammoth Pumps), Prinsip kerja pompa ini hampir sama dengan jet pump dan kapasitasnya sangat tergantung pada aksi dari campuran antara cairan dan gas (two phase flow). 3.2.5. Hidraulic Rams Pump, Pompa ini menggunakan energi kinetik dari aliran fluida yang menekan bandul/pegas pada suatu kolom dan energi tersebut disimpan dan kemudian melawan kembali sehingga terjadi aliran fluida secara terus menerus tanpa bantuan tenaga dari luar. 3.2.6. Elevator Pump, Sifat dari pompa ini mengangkat cairan ke tempat yang lebih tinggi dengan menggunakan roda timbah,archimedean screw dan peralatan sejenis. Ini dapat digunakan untuk zat cair yang mengandung slurry seperti pasir, lumpur dan lainnya. 3.2.7. Electromagnetic Pumps, Cara kerja pompa ini adalah tergantung dari kerja langsung sebuah medan magnet ferromagnetic yang dialirkan, oleh karena itu penggunaan dari pompa ini sangat terbatas khususnya pada pemompaan cairan metal.

16

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Data Pompa Manufacture Description : Bingham-williamette Co. : PC pump Centrifugal

Operating Conditons of Pump Liquid Pumping temperature Spec.Gravity Viscocity Pressure Discharge Installation : : : : : : Benfield 1220C 1.178 1.0 CP 28 kg/cm Outdoor

Constuction of Pump Size/ Dimension Split Impeller type Impeller Vane Bearing Radial Type Bearing Thrust Type Wearing Ring Wearing Ring Clearance Mechanical Seal Type Coupling : : : : : : : : : : 8 X 10 X 13.75 Horizontal Single Stage Closed impeller 7 Ball No. 5311 Ball No.6311 7.999 inch 0.019 inch Single Cartridge Flexible

17

Rotation

CCW

Material of Pump Case Impeller Case Wearing Ring Shaft / Poros Cast Gasket : : : : : SCS14 SCS14 SUS32 SUS32 VF590

Performance Rpm Flushing Fluid Head Capacity Temperature Weights Pump : : : : : : 3800 Self 800.520 Ft 3843.69 GPM 1120C 2900 lbs

Driver Steam turbin Rpm : 3600

4.2 Masalah yang Muncul Pada Pompa Sentrifugal 107 JHT Overhaul Pompa Sentrifugal Tata cara pembongkaran dan pemasangan kembali pompa tidak sama antara satu dengan yang lain karena tergantung pada jenis dan konstruksinya. Namun pekerjaan dasar pada pembongkaran dan pemasangan kembali berbagai pompa

18

mempunyai kesamaan tertentu. Pada bab pembahasan ini penulis akan menguraiakan pekerjaan bongkar pasang pada pompa sentrifugal . Pekerjaan pemeriksaan menyeluruh untuk pompa jenis ini dapa di lakukan dengan urutan berikut : Persiapan pembongkaran Tutup katup katup sorong Keluarkan air dari pompa Lepaskan motor dengan terlebih dahulu melepas pelindung kopling, tarik mundur motor dan tinggalkan baut kopling di tempatnya. Lepaskan baut kopling dengan menariknya 4.3 Pembongkaran No Langkah Pengerjaan Tools yang di gunakan 1 Pastikan kondisi Visual 10 menit Waktu(menit)

pompa sudah dalam keadaan off/aman

sebelum di kerjakan , check semua alat

pressure gauge dalam keadaan 0 dan jangan lupa permit operasi 2 Buka cover penutup kopling turbine to Combination wrench 15 menit minta dari safety pihak

pump dan pump to

19

turbine 3 Buka kopling turbine to pump dan pump to turbine 4 Buka bearing dan hub coupling dengan cara di panaskan dengan las argon Special tools, las argon 60 menit Kunci shock inch 20 menit

Buka flange suction pompa

Kunci pas 41

20 Menit

Buka

Flange

Kunci Pas 36

20 menit

discharge pompa 7 Buka flange line Kunci pas 27 & Kunci pipa 60 menit

drine casing pompa, Vane casing pompa, line seal flush, line mechanical seal 8 Buka Baut Pondasi Pompa 9 Angkat Pompa 107 JHT Dengan HatiHati

Kunci pas 1 1/6 inch

20 menit

Takal 2 ton (2 buah )

60 menit

Waktu yang di butuhkan untuk pelepasan unit pompa 107 JHT = 265 menit = 4.5 jam

20

4.4 Analisa Kerusakan Setelah Pembongkaran 1. Adanya Crack pada sisi suction dan discharge impeller

Gambar 4.1 crack pada section dan discharge impeller Dengan adanya crack ini, maka pompa yang mengalami vibrasi yang tinggi sebab crack dapat menimbulkan adanya unbalance pada putaran impeller. Crack ini dapat timbul karena : Adanya gangguan pada aliran pompa dapat disebabkan karena adanya karatkarat hasil korosif yang masuk kedalam pompa dan membentur impeller. Adanya perubahan tekanan dan temperatur sehingga dapat menimbulkan kavitasi atau kegagalan lain. Masuknya zat kimia yang korosif, sehingga komponen pompa menjadi tidak tahan.

21

Pada awalnya diduga crack adanya kavitasi tetapi setelah melihat dengan detail dan berdasarkan teori disimpulkan kerusakan terjadi karena adanya resirkulasi didalam pompa. Pernyataan ini dalam dikuatkan dengan teori berikut ini :

Gambar 2.2 Teory recirculation Jika terjadi kavitasi, maka awal mulanya crack berasal dari sisi depan impeller (sisi depan masuk suction). Jika terjadi recirculation, maka awal mulanya crack berasal dari sisi belakang

impeller (sisi belakang masuk suction). Dan jika dibandingkan dengan kerusakan fisik yang dialami impeller, crack dimulai dari sisi belakang impeller karenan cracknya membesar dari sisi belakang ke sisi depan. Penyebab terjadinya hal ini bisa terjadi karena kondisi discharge pompa dinecking dibawah batas yang diperbolehkan. Sehingga ada aliran balik dari discharge menuju daerah yang bertekanan yang lebih rendah.

22

2.

Tekikirnya shaft pompa

Gambar 4.2 Terkikirnya shaft pompa Dari data dilapangan didapatkan heat, debit dan daya pada tabel 4.3 sebagai berikut : Head 270 268 265 250 230 210 Debit 0 400 650 875 1050 1200 Tabel 4.3 Head, Debit dan Daya Sehingga dapat dimodelkan pump performance berikut ini :
1000 800 600 400 200 0 Head(M) Daya (W)

Daya (KW) 400 570 700 820 900 950

4.4 Grafik Performance Pump

23

Grafik diatas menunjukkan performance nilai dari head, daya dan efesiensi pompa terhadap bebagai nilai debit aliran. Best effesiency point dari pompa terletak pada debit 865,7 m3/Hr, total head 224 m dengan efesiensi 85,5 % Dari data lapangan menunjukkan bahwa, pompa bekerja pada 3748 rpm dengan debit yang dialirkan 710 m3/hr. Berikut ini adalah grafik spectrum frekuensi dari 107 JHT dan analisanya : Untuk mengetahui frekuensi getar dari impeller, dapat ditemukan dengan dengan mengalihkan jumlah vanes impeller dengan rpm pompa. Jumlah vanes pompa RPM Maka frekuensi impeller terletak pada gambar teletak pada 7x rpm pompa. 4.5. Pemasangan pompa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Check dimensi shaft Check run out shaft Pasang impeller Balancing rotor Pasang rotor di casing Pasang Mechanical Seal Pasang Bearing Pasang Housing bearing Check clearance wearing : 7 buah : 3548 : 3548 x 7 = 24836, frekuensi ini pada

10. Centering rotor 11. Pasang Cashing pompa 12. Aktifkan Mechanical seal 13. Test Kebocoran

24

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Dengan telah menjalani kerja praktek satu bulan penuh di PT. PUSRI Palembang, dapat diketahui bahwa proses overhaul pada pompa memiliki peranan penting yang dapat menunjang kemampuan produksi suatu pabrik .

5.2 Saran 1. Selalu perhatikan keselamatan kerja, 2. Sebaiknya pekerjaan overhaul di kerjakan secara bersama-sama ini di lakukan guna mempermudah suatu pekerjaan . 3. Diharapkan kepada seluruh pegawai dan mahasiswa kerja praktek untuk lebih memperhatikan kebersihan ruang kerja agar tercipta suasana kerja yang nyaman .

25

DAFTAR PUSTAKA

Ginting Mochtar. 2010. Modul Pompa dan Kompresor. Palembang

Anda mungkin juga menyukai