Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

COXITIS TUBERCULOSA

IDENTITAS
Nama : An. Mashudi Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 2 th Berat badan : 9,5 kg Alamat : Jl. Klampis selatan 13/04 Klampisrejo Kraton Pasuruan Agama : Islam MRS : 27 Oktober 2012 Tanggal Pemeriksaan : 30 Oktober 2012

ANAMNESA
(Heteroanamnesa dari Ibu kandung pasien) Keluhan Utama : Tidak bisa jalan Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke RSUD Bangil dengan keluhan tidak bisa jalan sejak 2 minggu sebelum MRS. Pasien tiba-tiba tidak bisa berjalan, kedua kaki lemas saat di buat berdiri namun masih bisa di gerakkan. Trauma (-), Panas (+) sejak 2 minggu sebelum MRS , batuk (+) ,BB , Ibu pasien juga mengatakan perut anaknya sempat kembung 2 hari, muntah (-), flatus (+), BAB/BAK (+) biasa, makan /minum (+) Tetangga pasien ada yang sakit TBC dan sedang dalam masa pengobatan selama 2 bulan.

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak pernah sakit sebelumnya

seperti

ini

Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang sakit seperti pasien Riwayat Persalinan Bayi lahir spontan di bidan, Apgar score 7-8, G1P0000Ab000, BB = 3600 gr, jenis kelamin

Riwayat Imunisasi BCG (+) Hepatitis B (+) Polio (+) DPT (+) Campak (+)

PEMERIKSAAN FISIK
Vital sign Nadi Suhu Respiratory rate bentuk badan

Status gizi

: 120 x/menit : 37,2 oC : 52 x/menit : tidak ada deformitas : cukup

Keadaan umum Kepala : a/i/c/d -/-/-/-, mata cowong (-), edema palpebral (-) Leher : PKGB (-), JPV (-) Thorax : Bentuk dada simetris (+), gerak pernapasan simetris (+) Cor : S1S2 tunggal, m (-), g (-) Pulmo : ves/ves, RH (-), Wh (-) Abdomen : Supel, BU (+) normal, hepatomegaly (-), met (-) Genetalia : anus (+) Ekstremitas : akral hangat, edema (-),

PEMERIKSAAN PENUNJANG
LAB :
WBC = 19,2 K/UL Neu = 7.76 40.4 % Lym = 8.91 46.4% var lym Mono = 2.00 10.4% M NWBC Eos = 330 1.72 % E Baso = .199 1.04% B RBC = 4.45 M/UL HGB =10.5 g/dl HCL = 33.7% MCV = 75.8 fl MCH = 23.6 Pg MCHC = 31.2 g/dl RDW =15.0 % PLT = 538 K/UL MPV = 5.02 fl

RBC Morph

DIAGNOSA
Diagnosa Kerja : Koksitis TB Diagnosa Banding :
Osteomielitis

Diagnosa akhir : Koksitis TB

PLANNING
Diagnosa : Pemeriksaan radiologis :
Foto thorax PA dan lateral Foto polos pelvis AP

Pemeriksaan mikrobiologi : pemeriksaan langsung BTA (mikroskopik) dan kultur sputum Tuberkulin tes

PLANNING
Terapi : Inf. D5 NS 10 tpm makro Inj. Viccilin 4 x 250 mg Inj. Piracetam 3 x 100 mg Inj. Vit K 1 mg PO:
2 bulan pertama : Isoniazid 100 mg / Rifampicin 150 mg / Pirazinamid 200 mg Meloxicam 3 x 5 mg
Monitoring : Vital sign, keluhan Edukasi : Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang penyakit, prognosa dan pengobatan Prognosis : dubia at bonam

COXITIS TUBERCULOSA

DEFINISI
Suatu proses peradangan kronik dan destruktif pada tulang panggul yang disebabkan basil tuberkulosa yang menyebar secara hematogen dari focus jauh, dan hampir selalu berasal dari paruparu. Penyebaran basil ini dapat terjadi pada waktu infeksi primer atau pasca primer. Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak.

INSIDEN
Insidens TB sendi berkisar 1-7% dari seluruh TB, yang mana TB sendi tulang belakang merupakan kejadian tertinggi, di ikuti dengan TB sendi panggul dan sendi lutut

ETIOLOGI
Tuberkulosis tulang panggul merupakan infeksi sekunder dari tuberkulosis di tempat lain di tubuh, 90 95 % disebabkan oleh mikobakterium tuberkulosis tipik ( 2/3 dari tipe human dan 1/3 dari tipe bovin ) dan 5 10 % oleh mikobakterium tuberkulosa atipik.

FAKTOR RESIKO
Resiko Infeksi TB
Terpajan dengan orang dewasa dengan TB aktif Daerah endemis Kemiskinan Lingkungan yang tidak sehat.

PATOFISIOLOGI
Tuberkulosis Osteoarticular merupakan hasil penyebaran secara hematogen dari suatu infeksi primer fokus jauh. Fokus primer mungkin terjadi di paru-paru atau di lymphonode mediastinum, mesentry, daerah cervical dan ginjal. Infeksi menjangkau sistem tulang melalui saluran vaskuler, yang biasanya arteri sebagai hasil bacillemia atau kadang-kadang di dalam tulang belakang (axial skeleton) melalui vena plexus batsons . Tuberculosis tulang & sendi dikatakan akan berkembang 2 sampai 3 tahun setelah fokus primer. Basil Tuberkulosis biasanya menyangkut dalam spongiosa tulang. Pada tempat infeksi timbul osteitis, kaseasi dan likuifaksi dengan pembentukan pus yang kemudian dapat mengalami kalsifikasi. Berbeda dengan osteomielitis piogenik, maka pembentukan tulang baru pada tuberculosis tulang sangat sedikit atau tidak ada sama sekali. Disamping itu periostitis dan sekwester hampir tidak ada. Pada tuberculosis tulang ada kecenderungan terjadi perusakan tulang rawan sendi atau discus intervertebra.

MANIFESTASI KLINIS
Koksitis Tuberkulosa berlangsung lambat, kronik dan biasanya hanya mengenai 1 sendi Subfebris Penurunan berat badan Pada sendi : bengkak, nyeri dan keterbatasan lingkup gerak sendi. Kelemahan otot bisa terjadi sangat cepat menyerupai kelumpuhan. Bila pinggul yang terkena, maka terjadi kelemahan tungkai dengan sedikit rasa tidak enak. Dalam keadaan lanjut, pasien sukar menggerakkan dan mengangkat tungkai pada sendi pinggul yang terkena, disertai rasa sakit yang sangat mengganggu disekitar paha dan daerah pinggul tersebut.

DIAGNOSIS
Pemeriksaan radiologis :
Foto thorax PA dan lateral Foto polos pelvis AP

Pemeriksaan mikrobiologi : pemeriksaan langsung BTA (mikroskopik) dan kultur sputum Tuberkulin tes

PENATALAKSANAAN
Pengobatan terdiri atas :
Terapi konservatif berupa : Tirah baring Memperbaiki keadaan umum penderita pemberian obat anti tuberkulosa

Obat obatan yang diberikan terdiri atas :


Isoniazid ( INH ) dengan dosis oral 10 mg / kg BB. Etambutol. Dosis oral 15- 25 mg /kg BB per hari Rifampisin. Dosis oral 10 mg / kg BB

Pada TBC berat dan ekstrapulmonal biasanya pengobatan dimulai dengan kombinasi 4-5 obat selama 2 bulan (ditambah Etambutol dan Streptomisin), dilanjutkan dengan INH dan Rifampicin selama 4-10 bulan sesuai perkembangan klinis.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai