Anda di halaman 1dari 13

Penelitian Eksperimen dan Kuasi Eksperimen

Oleh: Nunuk Mulandari

Kelebihan Penelitian Eksperimental

Penelitian eksperimental mempunyai dua kelebihan, yaitu (Christensen, 2001):


1.

Kemampuan untuk membuktikan ada tidaknya

2.

hubungan sebab-akibat Kemampuan untuk memanipulasi secara tepat satu atau lebih veriabel yang diinginkan peneliti

Hubungan Sebab-Akibat (kausalitas)

Hubungan sebab-akibat yang dihasilkan pada penelitian eksperimen lebih kuat atau bahkan paling kuat dibandingkan penelitian non-eksperimental.

VT yang terjadi atau muncul dalam penelitian eksperimen hanya disebabkan oleh VB dan bukan oleh VS atau faktor-faktor lainnya.
Artinya,

John Stuart Mill mengemukakan Hukum hubungan sebab-akibat (dalam Christensen, 2001). Hukum ini membantu peneliti untuk menyimpulkan hubungan sebab-akibat antara VB dan VT, baik dalam penelitian eksperimental maupun non-eksperimental. Kelima metode dalam hukum tersebut adalah:
1. 2. 3.

4.
5.

Metode Persamaan Metode Perbedaan Metode Gabungan Metode Variasi Seirama Metode Sisa

1.

Metode Persamaan (Method

of Agreement)

Dalam metode ini kita mengetahui hubungan sebabakibat dengan mengamati satu faktor yang sama pada dua atau lebih contoh kejadian. Faktor yang sama tersebut kemudian dianggap sebagai penyebab dari kejadian itu.
ABC FGE BDC GHE ADC FHE ---------------------------------------C E Kehadiran C selalu disertai dengan munculnya E pada setiap kejadian. Karenanya, C dianggap sebagai penyebab dari E.

2.

Metode Perbedaan (Method

of Difference)

Metode ini dilakukan dengan mengamati dampak atau hasil yang berbeda pada dua kejadian yang sama pada semua faktor, kecuali satu faktor berbeda. Karena hanya ada satu faktor yang berbeda, maka faktor yang berbeda tersebut menjadi penyebab dari kejadian itu.
AB FG ABC FGE -----------------------------C E Ketika C ada, maka E muncul. Namun ketika C tidak ada, maka E tidak muncul. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa C menyebabkan E.

3.

Gabungan Metode Persamaan dan Perbedaan (Joint Method of Agreement and Difference)
Metode ini menggunakan dua metode yang berbeda, yaitu metode persamaan dan perbedaan. Metode persamaan digunakan untuk mencari satu faktor yang sama sebagai penyebab dari beberapa kejadian yang sama. Hasil ini kemudian digunakan untuk membuat hipotesis yang akan diuji dengan metode perbedaan. Dengan metode gabungan ini, keyakinan hubungan sebabakibat antara VB dan VT yang dihasilkan menjadi lebih kuat dibanding hanya dengan metode persamaan atau perbedaan saja.

Metode ini tidak lazim digunakan dalam penelitian eksperimental karena penggunaan metode ini lebih untuk
memperkuat hubungan sebab-akibat antara VB dan VT yang dihasilkan oleh penelitian non-eksperimental sebelumnya.

4.

Metode Variasi Seirama (Method Variation)

of Concomitant

Metode ini menyatakan bahwa hubungan sebab-akibat terjadi apabila variasi VT berparalel (berkorelasi positif) dengan variasi VB.
ab (1C) ab (2C) ab (3C) df (1E) df (2E) df (3E)

Metode ini digunakan dalam penelitian eksperimental

analitis, yaitu untuk melihat bagaimana pengaruh VB yang


bervariasi, dilihat dari perbedaan hasil pada lebih dari dua kelompok penelitian.

Penelitian eksperimental analitis merupakan kelanjutan dari

penelitian eksperimental eksploratif

5.

Metode Sisa (Method of Residue)


Metode ini menyatakan bahwa apabila faktor spesifik telah diketahui menyebabkan satu kejadian tertentu, dan hanya tersisa satu faktor spesifik, serta satu kejadian yang belum diketahui penyebabnya, maka dapat disimpulkan bahwa faktor spesifik yang tersisa tersebut menyebabkan kejadian itu.

ADGC BFHE A B D F hubungan kausal yang diketahui G H ------------------------C E hubungan kausal yang disimpulkan

Manipulasi Variabel Bebas

Dalam penelitian eksperimental, peneliti dapat memanipulasi VB untuk dilihat pengaruhnya terhadap VT. Manipulasi dapat dilakukan dengan bermacammacam cara. Manipulasi VB tidak dijinkan untukdilakukan pada penelitian non-eksperimental.

Kelemahan Penelitian Eksperimental


1.

Penelitian eksperimental sulit untuk digeneralisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini disebabkan oleh kondisi penelitian eksperimental yang sangat terkontrol (buatan), sehingga situasinya tidak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Itu berarti bahwa kontrol selain memiliki kelebihan (memperkuat hubungan sebab-akibat), juga memiliki kelemahan (menyebabkan situasi menjadi tidak alamiah).

2.

Pelaksanaan penelitian eksperimental umumnya membutuhkan waktu yang relatif lebih lama.

Penelitian Eksperimental Kuasi

Penelitian eksperimen kuasi seringkali disebut juga dengan penelitian semi eksperimental.

Penelitian ini berbeda dari penelitian eksperimental karena tidak memenuhi 3 karakteristik utama penelitian eksperimental, yaitu kontrol, manipulasi, dan randomisasi
Persamaan penelitian eksperimental dan eksperimental kuasi adalah:
1. 2.

3.

Meneliti hubungan sebab-akibat Bersifat prospektif, yaitu menciptakan sesuatu (VT) agar terjadi di masa mendatang Adanya atau dimungkinkannya kelompok kontrol pada kedua penelitian.

Desain dalam penelitian eksperimental kuasi ini antara lain:


1.
2. 3.

Nonequivalent control group design Static group design Interrupted time series design

Anda mungkin juga menyukai