Anda di halaman 1dari 10

Christi Natalia

Ferdy saefullah
m. Irfan farhani

nurfajrina

Pemeriksaan Fisik Oksigenasi

Pemeiksaan fisik dilakukan untuk mengkaji tingkat oksigenasi jaringan klien yang meliputi evaluasi keseluruhan sistem kardiopulmunar. Teknik inspeksi , palpasi , aukultasi , dan perkusi digunakan dalam pemeriksaan fisik ini.

Inspeksi

Saat melakukan teknik inspeksi, perawat melakukan observasi dari kepala-sampai ke ujung kaki klien untuk mengkaji kulit dan warna membran mukosa, penampilan umum, tingkat kesadaran, keadekuatan, sirkulasi sistemik, pola pernapasan, dan gerakan dinding dada.

Palpasi

Palpasi juga memungkinkan perawat untuk meraba adanya massa atau benjolan di aksila dan jaringan payudara. Palpasi pada ekstremitas menghasilkan data tentang sirkulasi perifer, adanya nadi perifer, temperatur kulit, warna, dan pengisian kapiler.

Perkusi

Perkusi. Perkusi adalah tindakan mengetuk-ngetuk suatu objek untuk menentukan adanya udara. cairan, atau benda padat di jaringan yang berada di bawah objek tersebut (Malasanos, Barkauskas, dan Stoltenbergallen, 1990). Perkusi menimbulkan getaran dan daerah di bawah area yang diketuk dengan kedalaman 4 sampai 6 cm (Seidel dkk, 1995).

Lima nada perkusi adalah resonansi, hiperesonansi, redup, datar, dan timpani. Perkusi memungkinkan perawat untuk menentukan adanya cairan yang tidak normal, udara di paru-paru, atau kerja diafragma.

Auskultasi

Penggunaan auskultasi memampukan perawat mengidentifikasi bunyi paru dan jantung yang normal maupun yang tidak normal. Auskultasi sistem kardiovaskular harus meliputi pengkajian dalam mendeteksi bunyi S dan S. normal, mendeteksi adanya bunyi 53 dan 54 yang tidak normal, dan bunyi murmur, serta bunyi gesekan. Pemeriksa harus mengidentifikasi lokasi, radiasi, intensitas, nada, dan kualitas bunyi murmur.

Auskultasi juga digunakan untuk mengidentifikasi bunyi bruit di atas arteri karotis, aorta abdomen, dan arteri femoral. Auskultasi bunyi paru dilakukan dengan mendengarkan gerakan udara di sepanjang lapangan paru anterior, posterior, dan lateral.

Suara napas tambahan terdengar, jika suatu daerah paru mengalami kolaps terdapat cairan di suatu lapangan paru, atau terjadi obstruksi. Auskultasi juga dilakukan untuk mengevaluasi respons klien terhadap intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan status pernapasan.

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai