Laporan Awal Balmer
Laporan Awal Balmer
Postulat 2.
- Dalam tiap lintasannya elektron mempunyai tingkat energi tertentu (makin
dekat dengan inti tingkat energinya makin kecil dan tingkat energi paling kecil n
= 1)
- Bila elektron pindah dari kulit luar ke dalam maka akan memancarkan energi
berupa foton. Sebaliknya bila pindah dari kulit dalam ke luar akan menyerap
energi. Atau
Namun demikian model atom Bohr masih mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:
1) Model atom Bohr hanya dapat menjelaskan atom hydrogen,sedangkan untuk atom
berelektron banyak tidak dapat dijelaskan
2) Lintasan elektron sebenarnya tidak sesederhana seperti yang diajukan
Bohr(lintasan lingkaran),tetapi juga ellips(menurut Sommerfeld)
3) Tidak dapat menerangkan garis-garis halus pada spektrum yang semula diketahui
hanya satu garis saja
4) Teori atom Bohr tidak dapat menjelaskan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia
dan tidak dapat menjelaskan pengaruh medan magnet terhadap spektrum atom.
Model atom Bohr untuk atom hidrogen diperlihatkan seperti gambar di bawah ini
Jari-jari orbit elektron adalah r, dan massanya m bergerak dengan laju singgung tetap
v. Gaya tarik Coulomb berperan memberikan percepatan sentripetal, sehingga:
Sehingga besar energi kinetik T adalah:
-e
+Ze
F
v
Besar energi potensial antara elektron dan inti yang merupakan energi potensial
Coulomb adalah :
Sehingga energi total sistem diberikan oleh:
Menurut teori Bohr, besar momentum anguler elektron sebanding dengan kelipatan
bulat dari , sehingga :
Dengan mensubtitusi persamaan (8) ke persamaan (4), maka diperoleh:
Maka kita akan peroleh beberapa nilai r yang tergantung pada n, yaitu:
Sehingga diperoleh besar jari-jari Bohr untuk n =1, dan dapat dituliskan dalam bentuk
(10)
Dengan mensubtitusi nilai r pada persamaan (9) ke persamaan (7) akan diperoleh:
Bohr menjelaskan bahwa jika elektron melompat dari tingkat energi yang lebih besar
dengan jari-jari orbit r
B
ke lintasan lebih dalam r
A
, maka energinya akan berkurang
berupa radiasi foton,
E
B
E
A
= h
Sehingga menghasilkan:
)
Atau
)
Dengan R adalah konstanta Rydberg, yaitu:
Pengukuran panjang gelombang dapat dilakukan dengan menggunakan kisi difraksi
yang diletakkan pada meja spektrometer. Saat cahaya melewati kisi, terjadi peristiwa
difraksi :
d sin u = n atau =
n
d u sin
(14)
dengan : d = jarak antara celah kisi ( m)
n = orde spektrum ( = 1,2,3,....)
Elektron dalam atom hidrogen berputar mengelilingi inti untuk
mempertahankan diri agar tidak tertarik ke dalam inti, tetapi elektron itu juga
memancarkan radiasi energi elektromagnetik terus-menerus. Dalam dunia atom,
materi terdiri dari partikel-partikel elementer yang memiliki massa diam tertentu,
muatan selalu merupakan kelipatan bilangan bulat dari +e atau e, gelombang
elektromagnetik dalam frekuensi v muncul sebagai arus foton, masing-masing dengan
energi sebesar hv.
E
tot
= E
awal
- E
akhir
E
awal
= Ei = -
2 2
4
8 h
me
o
c
2
1
ni
E
akhir
= E
f
= -
2 2
4
8 h
me
o
c
2
1
nf
E
tot
= -
2 2
4
8 h
me
o
c
2
1
ni
+
2 2
4
8 h
me
o
c
2
1
nf
E
tot
= -
2 2
4
8 h
me
o
c
|
|
.
|
\
|
2 2
1 1
nf ni
=
2 2
4
8 h
me
o
c
|
|
.
|
\
|
2 2
1 1
ni nf
(15)
Atom dalam suatu unsur dapat menghasilkan spektrum emisi (spektrum
diskret) dengan menggunakan alat spectrometer, sebagai contoh spectrum hidrogen.
Atom hidrogen memiliki struktur paling sederhana dan spektrum yang dihasilkan
oleh atom hidrogen merupakan spektrum paling sederhana . Oleh karena itu,
spektrum hidrogen dijadikan prototipe untuk mempelajari spektrum atom yang lebih
rumit. Untuk menghasilkan spektrum atom hidrogen digunakan gas hidrogen yang
disimpan dalam tabung dengan tekanan yang sangat rendah. Beda potensial diberikan
kepada ujung-ujung tabung tersebut. Molekul-molekul gas hidrogen terurai menjadi
atom-atom hidrogen dan memancarkan energi foton atau cahaya.
Spektrum yang dihasilkan adalah atom hidrogen yang merupakan spektum
yang paling sedehana. Spektrum garis atom hydrogen berhasil dijelaskan oleh Niels
Bohr pada tahun 1913.
Gambar 1. Spektrum garis berbagai gas
Spektrum garis membentuk suatu deretan warna cahaya dengan panjang
gelombang berbeda. Untuk gas hidrogen yang merupakan atom yang paling
sederhana, deret panjang gelombang ini ternyata mempunyai pola tertentu yang dapat
dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis. Seorang guru matematika Swiss
bernama Balmer menyatakan deret untuk gas hidrogen sebagai persamaan berikut ini.
Selanjutnya, deret ini disebut deret Balmer.
2
1 1 1
4
R
n
| |
=
|
\ .
, n = 3, 4, 5, ..
Dimana panjang gelombang dinyatakan dalam satuan nanometer (nm).
Garis Balmer secara historis disebut sebagai H-alpha. H-beta, H-
gamma dan seterusnya, dimana H adalah unsur Hidrogen. Empat dari garis Balmer
merupakan bagian dari spektrum garis yang terlihat, dengan panjang gelombang lebih
panjang dari 400 nm. Bagian dari deret Balmer dapat dilihat pada spektrum cahaya
matahari. H-alpha adalah garis penting yang digunakan dalam astronomi untuk
mendeteksi keberadaan Hidrogen.
Beberapa orang yang lain kemudian menemukan deret-deret yang lain selain
deret Balmer sehingga dikenal adanya deret Lyman, deret Paschen, Bracket, dan
Pfund. Pola deret-deret ini ternyata serupa dan dapat dirangkum dalam satu
persamaan. Persamaan ini disebut deret spektrum hidrogen.
Dimana R adalah konstanta Rydberg yang nilainya 1,097 10
7
m
1
.
o Deret Lyman (m = 1) terletak pada daerah ultra violet
dengan n = 2, 3, 4, .
o Deret Balmer (m = 2) terletak pada daerah cahaya tampak
dengan n = 3, 4, 5 .
o Deret Paschen (m = 3) terletak pada daerah infra merah 1
dengan n = 4, 5, 6 .
o Deret Bracket (m = 4) terletak pada daerah infra merah 2
dengan n = 5, 6, 7, .
o Deret Pfund (m = 5) terletak pada daerah infra merah 3
dengan n = 6, 7, 8 .
Bab III
Metodologi Percobaan
Alat Percobaan :
Gambar 1. Susunan Peralatan Percobaan untuk Deret Balmer
1 Balmer lamp, power supply unit
1 Bench top clamp
1Small optical bench
6 Leybold multiclamps
1 Adjustable slit
1 Spring clamp holder
1 Copy of the Rowland grating
1 Lens f = 50 mm
1 Lens f = 100 mm
1 Translucent
Prosedur Percobaan :
(Perhatikan! Jangan menyalakan lampu Balmer lebih dari 30 detik, dinginkan
selama minimal 30 detik sebelum dinyalakan kembali)
1. Menyusun peralatan optis seperti pada gambar diatas
2. Menyalakan lampu Balmer, mengukur pita spektrum biru, biru-hijau dan merah
dari terang pusat.
3. Memvariasikan jarak kisi ke layar (3-5 variasi), melakukan pengukuran seperti
pada poin nomer 2.
Daftar Pustaka
http://kimiamifkho.wordpress.com/2009/07/22/perkembangan-teori-atom/
Krane, Kenneth . 1986 . Fisika Modern . UI-Press : Jakarta
Zeemansky, Sears. 1987 . Fisika Universitas 3, Optika dan Fisika Modern . Trimitra
Mandiri : Jakarta