Anda di halaman 1dari 15

Klasifikasi Sendi Berdasarkan Adanya Gerak

Berdasarkan ada tidaknya gerakan yang terjadi, sendi dibedakan menjadi tiga, yaitu sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis (Soewolo, Soedjono Basoeki, dan Titi Yudani, 2005: 22). 1. Sinartrosis (Sendi Mati) Sinartrosis adalah persendian yang tidak memungkinkan adanya gerak sama sekali antara dua tulang yang bersambungan. Oleh karena itu, sinartrosis disebut juga sebagai sendi mati (Soewolo, Soedjono Basoeki, dan Titi Yudani, 2005: 22). Persambungan ini sangat kuat, biasanya dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa atau kartilago (Kalyani Premkumar, 2004: 125). Sendi ini biasanya digunakan untuk melindungi bagian tertentu. Terdapat empat tipe sendi sinartrosis, yaitu sutura, gomphosis, sinkondrosis, dan sinostosis (Martini, 2007: 190). a. Sutura Sutura yaitu persendian antartulang tengkorak. Sutura membentuk persendian persendian melalui hubungan dua tulang yang ujungnya kasar saling mengunci dan disatukan oleh jaringan ikat fibrosa (Soewolo, Soedjono Basoeki, dan Titi Yudani, 2005: 22).

Gambar 1. Persendian antartulang tempurung kepala (skull) yang disatukan oleh jaringan fibrosa (Marieb, 2001)

b.

Gomphosis Gomphosis merupakan persambungan antara gigi dengan soket pada maksila dan mandibula. Penghubung fibrosa pada bagian ini disebut dengan ligamen periodontal (Martini, 2007: 190).

Gambar 2. Sendi gomphosis pada persambungan antara gigi dengan soket (Marieb, 2001) c. Sinkondrosis Sendi sinkondrosis bersifat rigid (kaku). Jembatan kartilago menghubungkan kedua tulang (Martini, 2007: 190). Contohnya adalah persendian antara epifisis dan diafisis tulang panjang. Pada tulang yang sedang tumbuh, persendian disatukan oleh jaringan tulang rawan hialin yang dikenal dengan nama cawan epifiseal. Setelah tulang berbenti tumbuh, cawan epifiseal diganti oleh jaringan tulang keras sehingga epifisis dan diafisis benar-benar menyatu (Soewolo, Soedjono Basoeki, dan Titi Yudani, 2005: 22). Selain itu, sendi ini juga terdapat pada hubungan antara tulang rusuk (costae) dengan tulang dada (sternum) (Martini, 2007: 190).

Gambar 3. Persendian antara epifisis dan diafisis tulang panjang (Douglas College, 1999)

Gambar 4. Hubungan antara tulang rusuk (costae) dengan tulang dada (sternum) (Marieb, 2001)

d.

Sinostosis Persendian ini bersifat sangat kaku karena terbentuk dari persambungan tulang tanpa ada jaringan lain yang menghubungkannya. Contohnya adalah persambungan tulang dahi (tulang frontal) yang menghubungkan dahi kanan dan kiri.

Gambar 5. Persendian antara tulang dahi kanan dan kiri (Ronald A. Bergman dan Adel K. Afifi, 2013)

2.

Amfiartrosis (Sendi Kaku)

Amfiarrosis adalah persendian yang masih memungkinkan adanya sedikit gerakan antara dua tulang. Permukaan persendian dibatasi oleh jaringan antara. Jaringan antara ini dapat berupa jaringan fibrosa dan jaringan tulang rawan (Soewolo, Soedjono Basoeki, dan Titi Yudani, 2005: 23). Sendi ini memiliki dua tipe, yaitu sindesmosis dan simfisis (Kalyani Premkumar, 2004: 125). a. Sindesmosis Sindesmosis merupakan persambungan antartulang yang dihubungkan oleh ligamen. Contohnya adalah persendian antara tibia dan fibula (Kalyani Premkumar, 2004: 125).

Gambar 6. Persendian antara tibia dan fibula (Marieb, 2001) b. Simfisis Simfisis merupakan persendian yang dihubungkan oleh fibriokartilago. Contohnya adalah persendian antara tulang pubis dan antara ruas-ruas tulang belakang (Kalyani Premkumar, 2004: 125).

Gambar 7. Sendi simfisis (Douglas College. 1999) 3. Diartrosis (Sendi Gerak) Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan adanya gerak bebas antartulang. Diartrosis juga disebut sebagai persendian sinovial (synovial joint) (Soewolo, Soedjono Basoeki, dan Titi Yudani, 2005: 23). Persendian diselubungi oleh kapsul dari jaringan ikat fibrosa yang disebut kapsul sendi (articular capsule). Kapsul terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan fibrosa eksternal dan lapiran sinovial internal atau yang sering disebut dengan membrane sinovial. Lapisan fibrosa

a. b. c. d.

tersusun atas jaringan yang tebal dan tidak beraturan, namun fleksibel dan kuat. Fleksibilitas ini memungkinkan pergerakan yang lebih leluasa. Jaringan yang kuat mencegah terjadinya dislokasi tulang. Kapsul fibrosa kadang-kadang diperkuat oleh ligament. Membran sinovial terdapat dibagian permukaan kapsul bagian dalam. Membran sinovial berfungsi menghasilkan cairan sinovial. Cairan ini berfungsi: sebagai pemulas untuk megurangi gesekan antartulang, menyalurkan nutrisi dan membuang zat sisa, mengurangi getaran, pertahanan. Bagian permukaan tulang satu dengan yang lain tidak berhubungan secara langsung karena terdapat kartilago (articular cartilage) (Kalyani Premkumar, 2004: 125-126).

Gambar 8. Struktur persendian synovial (Kalyani Premkumar, 2004: 126) Sebagian besar persendian rangka tubuh manusia adalah diartrosis. Persendian diartrosis dibedakan menjadi enam macam, yaitu sendi luncur, sendi engsel, sendi putar, sendi pelana, sendi peluru, sendi ellipsoidal (Soewolo, Soedjono Basoeki, dan Titi Yudani, 2005: 23). a. Sendi Luncur Permukaan sendi biasanya datar. Sendi ini hanya mungkin melakukan gerakan kiri kanan dan muka belakang. Persendian yang memungkinkan gerak pada dua bidang datar seperti ini disebut persendian dua sumbu (biaksial). Contohnya adalah persendian antara tulang-tulang karpal, antara tulang-tulang tarsal, antara sternum dan klavikula, dan antara scapula dan klavikula (Soewolo, Soedjono Basoeki, dan Titi Yudani, 2005: 24).

Gambar 9. Sendi luncur antartulang karpal (Marieb, 2001)

b.

Sendi Engsel Permukaan sendi tulang pertama cekung, sedangkan permukaan sendi tulang kedua cembung. Permukaan cembung tepat dapat masuk pada permukaan cekung. Persendian ini memungkinkan gerakan hanya pada satu bidang datar sehingga termasuk persendian satu sumbu (monoaksial). Persendian ini dapat menghasilkan gerak fleksi-ekstensi seperti gerak membuka dan menutup pintu. Gerak fleksi adalah suatu gerakan yang mengacu pada gerak mengecilkan sudut. Gerak ekstensi mengacu pada gerak membesarkan sudut. Contoh sendi ini adalah sendi pada siku dan lutut (Soewolo, Soedjono Basoeki, dan Titi Yudani, 2005: 24).

Gambar 10. Sendi engsel pada siku (Marieb, 2001)

c.

Sendi Putar Pada sendi putar, permukaan tulang pertama yang membulat, meruncing, aau berbentuk kerucut bersendi dengan lekuk yang dangkal dari tulang lain. Sendi ini memungkinkan gerakan utama berupa putaran (memutar) dan termasuk persendian monoaksial. Contoh sendi putar adalah persendian antara tulang atlas dengan dasar tulang tengkorak yang menghasilkan gerakan menggelengkan kepala, persendian antara ujung proksimal tulang radius dan ulna yang menghasilkan gerakan supinasi dan pronasi tapak tangan (Soewolo, Soedjono Basoeki, dan Titi Yudani, 2005: 24).

Gambar 11. Sendi putar pada ujung proksimal tulang radius dan ulna (Marieb, 2001) d. Sendi Pelana Permukaan ujung tulang pertama pada sendi pelana berbentuk cekung. Permukan tulang ini masuk ke permukaan tulang kedua yang berbentuk cembung. Persendian ini memungkinkan gerakan menyamping (kanan-kiri) dan gerak muka belakang sehingga termasuk persendian biaksial. Contoh sendi pelana adalah persendian antara tulang trapesium dan metacarpal dari ibu jari (Soewolo, Soedjono Basoeki, dan Titi Yudani, 2005: 24).

Gambar 12. Sendi pelana antara tulang trapesium dan metacarpal dari ibu jari (Marieb, 2001)

e.

Sendi Peluru Pada sendi peluru, permukaan sendi tulang pertama berbentuk seperti bola dan permukaan tulang kedua berbentuk cekung seperti mangkuk. Permukaan sendi pertama masuk ke permukaan sendi kedua. Persendian ini memungkinkan terjadinya gerakan triaksial, yaitu gerakan fleksi dan ekstensi, abduksi dan aduksi, serta gerakan rotasi. Contoh sendi peluru adalah persendian antara tulang lengan atas dengan tulang belikat dan persendian antara tulang paha dengan tulang pinggul (Soewolo, Soedjono Basoeki, dan Titi Yudani, 2005: 24).

Gambar 13. Sendi peluru antara tulang lengan atas dengan tulang belikat (Marieb, 2001)

f.

Sendi Elipsoidal Pada sendi ellipsoidal, ujung tulang yang berbentuk oval masuk ke cekungan tulang lain yang berbentuk elips. Persendian ini memungkinkan gerakan kiri kanan dan muka belakang sehingga termasuk persendian biaksial. Contoh sendi ellipsoidal adalah persendian antara tulang radius dan tulang karpal yang memungkinkan gerak tapak kanan ke atas dan ke bawah dan ke kanan kiri, serta sendi antara phalanges dan metacarpal (Soewolo, Soedjono Basoeki, dan Titi Yudani, 2005: 24).

Gambar 14. Sendi phalanges dan metacarpal (Marieb, 2001) Untuk melihat video tentang sendi diartrosis klik di sini. Daftar Pustaka: Martini, Frederic H. 2007. Anatomy and Physiology 1st Edition. Jurong: Pearson education South Asia Pte. Ltd. Premkumar, Kalyani. 2004. The Massage Connection Anatomy and Physiology 2nd Edition. USA: Lippincott Williams and Wilkins.

Soewolo, Soedjono Basoeki, dan Titi Yudani. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: UM Press.

Sumber Gambar: Bergman, Ronald A. dan Adel K. Afifi. 2013. The Bones of The Skull Seen From the Front. Diakses dari http://www.anatomyatlases.org/atlasofanatomy/plate01/01skullfront.shtml pada 12 Juni 2013 pukul 13.00 WIB. Douglas College. 1999. Articulations. Diakses dari http://people.douglas.bc.ca/mcgregor/project/articulations.html pada 12 Juni 2013 pukul 13.30 WIB.

Marieb. 2001. Human Anatomy and Physiology 5th Edition. San Fansisco: Benjamin Cummings. Premkumar, Kalyani. 2004. The Massage Connection Anatomy and Physiology 2nd Edition. USA: Lippincott Williams and Wilkins. Sumber Video: Cork, Alejandra. 2011. 3D Medical Animation-Ankle Joint-Bones of Foot. Diakses dari http://www.youtube.com/watch?v= NbrvU7MgY0 pada 15 April 2013 13:15 PERSENDIAN MENURUT TEMPAT a. Sendi Pergelangan Bahu Art. Sternoklavikular. Sendi ini adalah hubungan antara gelang bahu batang badan, antara pars sternalis klavikula manubrium sterni rawan iga I, sebelah atas berhubungan dengan klavikula dan sebelah bawah dengan sternum. Alat-alat khususnya antara lain: kapsula artikularis, jaringan fibrosa sekeliling sendi. Ligamentum sternoklavikular yang menghubungkan ujung medialis klavikula dengan manubrium sterni. Ligamentum interklavikular menghubungkan kedua ujung klavikula dengan ujung kranialis sternum. Ligamentum kostklavikular menghubungkan tuberositas kostalis klavikula dengan rawan iga I. Discus artikularis terletak antara permukaan sendi strenalis klavikula, melekat pada tepi atas belakang permukaan sendi klavikula.

Art. Akromioklavikular. Sendi ini merupakan hubungan antara ekstremitas akromialis dan klavikula. Alat-alat khususnya antara lain:

Kapsula artikularis, terletak di atas dan di bawah ligamentum akromioklavikularis superior dan inferior.

Ligamentum akromioklavikularis superior, menghubungkan bagian atas ekstremitas akromialis klavikular dengan permukaan atas acromion.

Ligamentum akromioklavikularis inferior, di bawah artikulasi akromioklavikularis. Ligamentum korakoklavikular, menghubungkan prosesus korakokoideus dengan tuberositas korakoklavikula.

Ligamentum trapezoideum, bagian anterior dan lateral.

Art. Humeri. Persendian ini merupakan sendi peluru karena kaput humeri merupakan sebuah bola yang melekat pada bagian dalam bidang scapula dengan kaput humeri. Gerakan antefleksi dan retrofleksi, gerakan berlangsung sekeliling sumbu dengan gerakan horizontal. Gerakan abduksi dan adduksi, gerakan berlangsung dalam bidang scapula sekeliling sumbu, gerak yang sagitalis dan tegak lurus pada bidang scapula. Gerakan rotasi, gerak sekeliling sumbu yang memanjang pada sumbu humerus, ketiga sumbu bergerak pada potongan tegak lurus dikaput humeri.

b. Sendi Siku (Art. Cubiti) Bagian ini merupakan artikulasiokomposita, pada sumbu ini bertemu humerus, ulna dan radius. Sedangkan menurut faalnya sendi ini merupakan suatu sendi engsel yang terdiri dari tiga bagian: Art. humeroulnaris : sendi antara trokhlea humeri dan insisura semilunaris ulnae. Kedua permukaan sendi mempunyai bidang pertemuan yang terlebar pada sikap lengan yang sedikit diketulkan sehingga merupakan sikap terbaik bagi lengan untuk menerima tumpuan. Art. Humeroradialis : sendi antara capitulum humeri fovea capitulum radii. Art. Radio ulnaris proksimal : sendi antara sirkumferensia artikularis radii dan insisura radialis ulna.

Alat-alat khususnya : Kapsula artikularis melekat pada epikondilus medialis permukaan depan. Huimrus diatas fossa koronoidea dan fossa radialis sebelah bawah melekat pada permukaan anterior prosessus koronoideus ulnae.

Ligamentum kolateral ulnae, ligamentum ini tebal merupakan tiga 3 buah pita yang berbentuk segitiga, ligamentum ini berhubungan dengan M. triseps brachii, flexorcarpi ulnaris, nervus ulnaris merupakan origo dari M. flexor digitorum sublimis.

Ligamentum kolateral radiale merupakan pita sederhana yang menghubungkan epikondilus lateralis humeri dengan ligamentum ulnare berhubungan dengan tendo M. supinator

Art. Radioulnaris proksimal, merupakan sendi antara sirkumferensia artikularis radii dengan insisura radialis ulna dan ligamentum ulnare.

Art. Radioulnaris distalis, sendi antara sirkumferensia artikularis capituli ulna dengan insissura radii. Rongga sendi berbentuk huruf L dibentuk oleh ulna dan radius permukaan sendi sangant luas sehingga terdapat kemungkinan yang luas untuk pergerakan spinalis dan pronasi.

Sinartrosis, kedua ulna dan radius dihubungkan oleh koroidea oblique dan membrane interrosa antebrakhii.

c. Sendi Lengan Bawah Dan Tangan. Art. Radiokarpal, merupakan sendi ellipsoid, hubungan antara ujung distal radialis yang merupakan lerkuk sendi dan os. navikulare, lunatum dan triquitrum merupakan kepala sendi terletak di sebelah distal. Art. karpometacarpa, terdiri dari: Art. Carpometacrpa I ( policis ), hubungan antara os metacarpal I dan os multangulum manus merupakan sendi pelana simpai sendi sangat longgar pergerakan lebih luas. Articulations carpometacarpa II-V, sendi antara ossa carpalia dan ossa metacarpalia II-V. Art. intermetacarpa, basis ossis metacarpalia II-V bersendi satu sama lainnya dengan satu permukaan sendi yang kecil. Art. metacarpophalangeal, merupakan sendi antara ossis metakarpalia, kepala sendi dengan basis ossis phalanx I merupakan lekuk sendi. Art. digitrorum manus, sendi antara palanx I, II, III merupakan sendi sendi engsel yang diperkuat oleh( lig. Vaginale, lig.kollateral, lig. Posterior).

d. Persendian Gelang Panggul Sendi panggul adalah sendi synovial dari varietas sendi putar. Kepala sendi femur ke dalam asetabulum tulang koksa. Sendi ini tebal dan kuat, membatasi gerakan sendi ke seluruh arah dan membentuk sikap tegak tubuh dalam keadaaan terdiri, gerakan sendi fleksi, ekstensi, abduksi,endorotasi dan eksorotasi.

Articulation Sakroiliaka Persendian antara os sacrum dan os ileum melalui fascies artikularis ossis illi dan fasies artikularis osssis sacrum. Sendi ini merupakan hubungan antara gelang panggul dan rtangka badan yang identik dengan artikulasio sternoklavikularis. Artikulasio ini mempunyai gerakan yang kecil karena banyak cekungan,cembungan dan persedian tidak rata, di samping itu banyak ligamentum pada sendi.

Art. Simfisis Pubis Hubungan antara kedua os pubis. Di dalamnya ada suatu kavum yang disebut

pseudokruris berupa kartilago dinamakan firokartilago interpubis. * Art. Koxae Persendian ini merupakan enarthrosis spheroidea, diperkuat oleh ligametum illeo femoral sehingga caput femoris bisa keluar dari lekuknya dan berada di bawah os ileum. * Persendian tingkat atas dan lutut. Articulation genu menghubungkan permukaan ujung tulang distal os femur dengan permukaan ujung proksimal tiba yaitu antara condilus medialis dan lateralis ossis femur dengan fascies articularis superior ossis tibia. Di depan sendi ini terdapat patella. Sendi lutut adalah sendi engsel yang dibentuk oleh kondilus femoralis yang bersendi dengan permukaan dari kondilus tibia. Patella terletak di atas permukaan yang halus pada femur tetapi tidak termasuk dalam sendi lutut.

e. Persendian tungkai bawah Persendian ini merupakan persendian antara tibia dan fibula. * Artikulatio tibia-fibula proximal Sendi yang terdapat antara fascies artikularis kapitulum fibula ossis pada kondilus dengan fascies articularis fibularis ossis pada kondilus tbia,ikat sendi ligamentum tibio fibularis proximal. * Sindesmosis tibio fibularis Persendian antara fasies artikularis tibiasis ossis fibulae dengan insusura fibularis ossis tibialis. Ikat sendi terdiri dari : * Ligamentum tibio fibularis inferior-anterior Ligamentum tibio fibularis inferior-posterior Ligamentum tibio fibularis transversa Hubungan antara Krista interosea fibula dan Krista interrosea tibia.

Hubungan ini terbentang melalui membrane interrosa kruris yang terbentang dari proksimalis di bawah colum fibulae ke distal sampai batas 1/3 distal os tibia dan os fibula. Arah serabut membrane unterosa cruris dari medial atas os tibia ke lateral bawah menuju os fibula.

Persendian kaki Art. Talo tibia fibularis. art. talo tibia fibularis(pergelangan kaki), antara fascies artikularis tali os tibia dan os fibula dengan trochlea tali bagian medial dan lateral. Bentuk sendi engsel gerakan sendi ini dapat dilakukan dorsal flexio dan plantar flexio (extension ). Sendi tibio fibular dibentuk antara ujung atas dan ujung bawah kedua tulang tungkai bawah batang dari tulang- tulang itu digabungkan oleh sebuah ligament antara tulang yang membentuk sebuah sendi ketiga antara tulang-tulang itu. Art. Talo tarsalia. Art. Talo tarsalia(sendi loncat), karena pada gerakan meloncat ada dua bagian:

Art. Talo calcaneo (sendi loncat atas ), antara fascies articulariscalcanei posterior assis talus dan fasciesarticularis tali posteriorossis calcaneus.

Art. Talo calcaneo navicularis ( sendi loncat bagian bawah), antara fascies artikular naviculare kalkanel media anterior dan fascies artikularis naviculare ossis talus dengan fascies tali media anterior ossis calcaneusdan fascies artikularis tali ossis naviculatri pedis. Gerakan sendi dapat dilakukan dngan dua cara yaitu gerakan plantar fleksi dan adduksi dan gerakan dorsal fleksi kaki disertai adduksi. Art. Talo transversa. Art. talo transversa merupakan linea amputasiones choparti. Ada dua bagian yaitu art. Talo navikularis pedis ( antara kapitulum tali fascies artikulairs talo os navikularis pedis ) dan art. Kalkanea kuboidea ( antara artikularis kuboidea dari os kolumnae fascie artikularis kalkanel dari os kuboideum). Gerakan rotasi sumbu gerak searah dengan panjang kaki. Art. Talo metatarsea. Sendi ini ada diantara permukaan distal os kunaiformirenon I, II, IIIdengan permukaan proksimal ossa metatarsalia I,II, III. Permukaan sendi distal os koboideum dengan permukaaan proksimal ossa metatarsalia IV, V. antara permukaan distal ossa metatarsalia dengan permukaan proksimal ossa falangea I,digiti I, II,III,IV,V. Art. Interfalangeal . ada diantara ruas jari I,II,III masing- masing jari (digiti) I,II,III,IV,V untuk gerakan flexio dan extension(sendi engsel).

f.

Sendi kolumna vertebralis. Kecuali vertebrae servikalis I, semua vertebrae lainnya saling berartkulasi dengan perantaraan artikulasio kartilaginea dan artikulasio synovial.

Sendi antara korpus vertebrae Permukaan atas dan bawah korpus vertebrae yang berdekatan dilapisi oleh tulang rawan hialin tipis. Di antara lempeng tersebut terdapat diskus intervertebralis yang tersusun oleh jaringan vibrokartilago. Did daerah serevikal bawah ditemukan banyak sendi kecil, yaitu di kiri-kanan diskus intervertebralis antara permukaan atas dan bawah korpus vertebrae. Ligamentum longitudinal anterior dan posterior berjalan turun menyusuri permukaan anterior dan posterior kolumna vertebralis dari cranium sampai sacrum. Ligamentum anterior lebar menempel kuat pada tepi depan sisi kornu vertebrae dan diskus intervertebralis. Sedangkan ligamentum posterior lemah dan sempit, melekat pada posterior diskus.

Sendi diantara arkus vertebrae Sendi ini terdiri dari dua sendi synovial diantara prossesus artikularis superior dan Inferior vertebrae. Fascies artikularis tertutup oleh tulang rawan hialin dan sendi dikelilingi oleh ligamentum kapsularis. Ligament supraspinalis menghubungkan ujung tulang prossesus vertebrae. Ligament intersoinalis berjalan diantara prossesus spinosus yang berdekatan. Ligament plava menghubungkan dua lamina, berdekatan pada daerah servikal ligamentum supraspinalis dan interspinalis, sangat tebal membentuk lig. Nuchea meluas dari prossesus spinosus sampai ke protuberonsia oksipitalis eksterna. Permukaan anteriornya melekat erat pada prossesus spinosus servikalis.

Artikulatio Atianto Oksipitalis Sendi ini merupkan sendi synovial antara kondilus oksipitalis kiri-kanan,foramen magnum, diatas fascies artikularis massa lateral, atlas bagian bawah. Membrane atianto oksipitalis anterior merupakan lanjutan ligamentum longitudinale anterius, menghubungkan arcus anterior atas dengan tepi anterior foramen magnum, membrane atianto oksipitalis superior menghubungkan arcus posterior atlas dengan tepi posterior foramen magnum.

Artikulatio Atianto Aksilaris Sendi ini terdiri atas 3 sendi synovial antara dens aksis dengan arkus anterior atlas yang lain diantara massa lateralkis kedua tulang:

Lig. Apisis dentis, terletak ditengah, menghubungkan apeks dentis dengan tepi anterior foramen magnum.

Lig. Alaria, terletak di kiri kanan ligamentum apisis dentis menghubungkan dens ajsis dengann sisi medial kondilus oksipitalis.

Lig. Cruciform atiantis terdiri dari lig. Transversum atiantis yang kuat dan fasculi longitudinalis yang lemah, ujung transversum melekat pada bagian dalam massa lateralis atlas dan mengikat aksis.

Anda mungkin juga menyukai