Paru collaps
Bisa inspirasi tetapi tidak bisa ekspirasi Trakhea ksigen Bergeser ke kiri Mediastinum #antung " preload Merangsang pusat pernafasan " #$P !! "
PNEUMOTHORAX
Definisi %kumulasi udara dalam rongga pleura akibat robekn&a pleura Pneumothorax adan&a gas (udara) pada rongga pleura' Ter(adin&a pneumothorax mengindikasikan ter(adin&a salah satu dari) *' %dan&a organisme &ang menghasilkan gas di dalam rongga pleura+ ,' %dan&a hubungan abnormal antara alveoli dan rongga pleura+ atau -' %dan&a hubungan abnormal antara atmosfer dan rongga pleura'
Klasifikasi *' Traumatic pneumothorax ,' .atrogenic pneumothorax -' /pontaneous pneumothorax0 dibagi men(adi) a. Primar& spontaneous pneumothorax ter(adi pada pasien &ang tidak menderita pen&akit1gangguan paru2paru' b. /econdar& spontaneous pneumothorax ter(adi pada pasien &ang memiliki ri3a&at pen&akit1gangguan paru2paru'
Pen(elasan
Primar& /pontaneous Pneumothorax (P/P) 2 2 4ebih sering ter(adi pada pria dengan usia antara ,5265 tahun 7alaupun pria lebih cenderung terkena+ tetapi 3anita pun dapat terkena ,28 tahun lebih a3al dibandingkan pria 2 2 2 9ecendrungan terkena pada orang2orang &ang tinggi dan kurus Tidak ada ri3a&at sakit paru Berhubungan dengan pengonsumsian rokok' Pria &ang sering merokok akan beresiko terkena P/P : kali lipat' ;asil penelititan membuktikan bah3a pria akan ,5 kali lipat lebih beresiko (ika merokok < bungkus1hari dan akan *55 kali lipat lebih beresiko (ika mengonsumsi * bungkus1hari' /econdar& /pontaneus Pneumothorax (//P) 2 2 2 4ebih parah bila dibandingkan P/P karena pasien telah memiliki ri3a&at sakit paru 4ebih sering ter(adi pada pria+ rata2rata pasien //P *82,5 tahun lebih tua dari P/P =tiologi )
.diopathic pulmonar& fibrosis (usual interstitial pneumonitis @U.PA Bon2specific interstitial pneumonitis =osinophilic granuloma 4&mphaioleiom&omatosis /arcoidosis 4angerhans cell granulomatosis !adiation pneumonitis or fibrosis ;istoc&sis C .nfection P' (erovici pneumonia Tuberculosis >occidioidom&cosis %cute bacterial pneumonia Malignanc& Primar& lung >a Pulmonar& metastasis >omplication of chemotherap& >onnective tissue disease !heumatoid arthritis
MarfanDs s&ndrome /cleroderma ther >atamenial pneumothorax Tuberous sclerosis Epidemiologi Biasan&a+ primar& spontaneous pneumothorax ter(adi pada laki2laki de3asa dan anak laki2laki antara usia *5 dan -5 tahun' Bisa (uga ter(adi pada 3anita+ tetapi insidensin&a lebih kecil' 4ebih sering ter(adi pada orang &ang tinggi2kurus &ang perokok atau mantan perokok' /edangkan+ secondar& spontaneous pneumothorax ter(adi pada pasien pada beberapa kelompok demografis &ang memiliki ri3a&at pen&akit paru' Patogenesis 1. Primar& /pontaneous Pneumothorax diakibatkan oleh pecahn&a apical subpleural bullae+ dimana bullae bisa timbul akibat congenital ataupun didapat (akibat merokok)' 2. /econdar& /pontaneous Pneumothorax ter(adi mekanisme2mekanisme antara lain) Pecahn&a bullae1blebs (dengan mekanisme &ang sama dengan primar& spontaneous pneumothorax) Berhubungan dengan pulmonar& necrosis 9ondisi &ang men&ebabkan tekanan alveolar melebihi tekanan interstisial sehingga ter(adi pneumomediastinum dan1atau pneumothorax'
Etiologi pneumot o!a"# Spontaneous Primar& /econdar& > P? Pneumoc&cstis carinii pneumonia Pulmonar& fibrosis (advanced) %sthma >&stic fibrosis >atamenial pneumothorax =osinophilic granuloma Pulmonar& tissue necrosis Patofisiologi Pneumothorax T!auma Penetrating chest trauma Blunt trauma Iat!ogeni$ Transthoracic needle biops& .nsertion of central venous catheter Mechanical ventilation Thoracentesis Transbronchial lung biops& Pleural biops&
Paru2paru kolaps
dada
meluas
%e&ala dan tanda >hest pain ( E82:5F pasien) , tipe ge(ala utama &ang biasan&a bersifat akut+
Trakea deviasi men(auhi bagian &ang terkena pneumothoraks Tach&cardia >&anosis Pergerakan dada berkurang dan terhambat pada bagian &ang terkena pneumothoraks Perkusi hipersonor di atas penumothoraks Perkusi meredup (dullness) di atas paru2paru &ang kolaps /uara napas berkurang pada sisi &ang terkena $ocal fremitus dan raba berkurang P 'si$al e"amination ( *' $ital sign biasan&a normal atau disertai dengan moderate tach&cardia
2. %ffected side larger and move less during respiration 3. Tactile fremitus absent 4. Percussion h&perresonant 5. Breath sound absent or reduced on affected side
H' ;ammanDs sign (crunching or clicking noises s&nchronous 3hit the heartbeat but influenced b& respiration and bod& position)
7. /evera
cardiovascular collapse
8. Tracheal deviation tension pneumothorax'
)a*o!ato!ium e"amination (
Diffe!ential diagnosis *' =mfisema pulmonum ,' 9avitas raksasa -' 9ista paru 6' .nfark(antung 8' .nfark paru H' Pleuritis E' %bses paru dengan kavitas Diagnosis *' %namnesa ,' Pemeriksaan fisik 3. >hest radiograph&1 >T /can (untuk konfirmasi) pada pneumothorax biasan&a tidak terdapat atau berkurangn&a vascular marking pada paru'
Komplikasi
Pe!sistent ai! leak# 9arena chest tube dimasukan untuk men&edot udara agar keluar+ terkadang udara terus menerus bocor (ika bukaan&a tidak tertutup' /etelah beberapa hari atau minggu+ penting untuk dioprasi untuk menutup kebocoran'
9arena
tension pneumothorax
mengakibatkan n&aris atau total collapse pada satu paru dan dapat mengkompresi satun&a+ oksigen &ang masuk ke peredaran darah men(adi lebih sedikit' %kibatn&a+ oksigen &ang dikandung darah (aun lebih sedikit dibandingkan darah normal' 9ekurangan oksigen ini dapat mengganggu metabolisme tubuh dan membutuhkan pertolongan segera'
/a!dia$ a!!est# #ika udara terus meningkat+ akan ter(adi peningkatan &ang dapat menekan (antung dan pembuluh darah ke arah paru &ang tidak kolaps' Maka (antung dan paru akan sma2sama tertekan' Penekanan ini &ang akan mengakibatkan (antung akan kehilangan fungsi' ;al ini dapat men(adi fatal (ika tidak ditangani dengan segera'
Respi!ato!' failu!e# ;al ini ter(adi ketika kadar oksigen dalam darah terlalu rendah+ dan kadar karbon dioksida men(adi terlalu tinggi' 4evel oksigen &ang terlalu rendah dapat memicu ter(adin&a aritmia dan kehilangan kesadaran+ terlalu tinggin&a karbon dioksida dapat mengakibatkan kebingungan+ mengantuk dan koma'
S o$k# 9ondisi kritis ini ter(adi ketika tekanan darah menurun sangat rendah sehingga organ vital kekurangan oksigen dan nutrisi' /hock ini adalah komplikasi terparah &ang harus segera mendapatkan penanganan'
TENSION PNEUMOTHORAX
Definisi Tension pneumotoraks adalah akumulasi udara di ba3ah tekanan dalam rongga pleura' 9ondisi ini ter(adi ketika (aringan terluka membentuk *23a& valve+ &ang memungkinkan udara masuk rongga pleura dan mencegah udara keluar lagi'9ondisi ini cepat berkembang men(adi insufisiensi pernapasan+ kardiovaskular collapse+ dan+ kematian (ika tidak dikenal dan tidak diobati' Pasien memerlukan diagnosis segera dan mendesak untuk mana(emen'
Tension pneumotoraks adalah diagnosis klinis &ang sekarang lebih mudah dikenali karena perbaikan dalam la&anan medis darurat (=M/) dan meluasn&a penggunaan x2ra& dada'
Etiologi =tiologi &ang paling umum dari tension pneumotoraks baik iatrogenik atau terkait dengan trauma'
Meliputi)
J Trauma (blunt or penestrated) 2 Meliputi gangguan baik visceral atau Pleura parietalis dan sering dikaitkan dengan rib fractures' (rib
Barotrauma sekunder terhadap tekan ventilasi positive+ terlebih (ika sedang ter(adi positive end expirator& pressure &ang tinggi'
Pneumomediastinum f!om *a!ot!auma ma' !esult in tension pneumot o!a" and o*st!u$ti,e s o$k#
>entral venous catheter replacement+biasan&a subclavian or internal (ugular 9onversi dari idiopathic+ spontaneous+ simple pneumothorax ke tension
pneumothorax
>hest compressions ketika cardiopulmonar& resuscitation (>P!) Pneumoperitoneum Fiberoptic bronchoscop& deng biops& paru tertutup' Markedl& displaced thoracic spine fractures %cupuncture (uga dapat men&ebabkan pneumothorax'
Manifestasi Klinis Manifestasi klinis pada pasien dengan tension pneumothorax harus benar K benar diperhatikan karena sangat penting untuk mendiagnosa dan mengobati kondisin&a'
=arl& findings
o
>hest pain ?&spnea %nxiet& Tach&pnea Tach&cardia ;&perresonance pada dinding dada &ang mengalami kerusakan' Berkurangn&a suara nafas pada dindin dada &ang mengalami kerusakan'
4ate findings
o
Penurunan evel kesadaran' ?eviasi trachea ke sisi &ang contralateral' ;&potensi' ?istensi vena leher' >&anosis
Diagnosis Untuk mendiagnosa tension pneumothorax harus dilakukan secara cepat+ karena keadaan psien mendesak dan prognosisn&a akan buruk apabila tidak ditangani dengan benar' /elain melihat ge(ala K ge(ala &ang ada pada manifestasi klinis+ pemeriksaan lain pun dilakukan kembali secara cepat untuk mendiagnosa tension pneumothorax' ?iantaran&a )
1.
Tidak terdengarn&a suara napas melalui stetoskop dapat menun(ukkan bah3a paru2 paru tidak membuka lipatan dalam rongga pleura' .ni disertai oleh h&perresonance (suara
bernada lebih tinggi dari biasan&a) untuk perkusi dinding dada' LTes koinL mungkin positif' ?ua koin ketika diketuk pada sisi &ang terkena+ menghasilkan resonansi suara denting &ang terdengar pada auskultasi'
2.
#ika tanda2tanda dan ge(ala meragukan+ v2 ra& dada dapat dilakukan+ tetapi dalam hipoksia berat+ atau bukti tension pneumotoraks &ang (elas+ pera3atan darurat harus
diberikan terlebih dahulu' Cra& dapat menggambarkan kolapsn&a paru2paru sebagai tambahan
ruang hitam (radioluscent)+ menun(ukkan keberadaan udara+ akan terlihat di x2ra& di sekitar paru2paru' Paru2paru mengerut akan terlihat dimana bagian sekeliingn&a akan hilang dan mediastinum (trakea dan komponen lainn&a) akan bergeser ke sisi &ang terkena'
3.
?alam C2ra& pada keadaan terlentang+ sulkus &ang dalam men(adi tanda diagnostik+ &ang dicirikan oleh sudut costophrenic lateral rendah di sisi &ang terkena+ tempat bertemu rusuk dan diafragma lebih rendah pada C2ra& dengan sulkus &ang dalam tanda dan
menun(ukkan diagnosis pneumotoraks'
MANA%EMENT
Prinsip dasar terapi pneumothorax adalah untuk mengembalikan space seperti semula+ menutup kebocoran dan menghitung kemungkinan kekambuhan serta memastikan resiko ini tereduksi' Metode treatment &ang dilakukan bervariasi+ bergantung pada ban&ak faktor termasuk keadaan klinis pasien+ pen&ebab pneumothoraxn&a+ bukti adan&a pen&akit &ang men&ertai+ ri3a&at pneumothorax resiko kekambuhann&a dan pengalaman dari doktern&a sendiri'
O*se!,ation
bservasi sederhana pasien pneumothorax diperlukan untuk mencari bukti adan&a kebocoran &ang tersegel' ;al ini penting untuk pasien &ang asimtomatik dengan unilateral pneumothorax kecil (M,5 persen)' Protokol &ang disarankan adalah melakukan serial chest radiograph selama ,6 (am a3al untuk menilai apakah terdapat progres pneumothorax lebih (auh' Beberapa mengusulkan+ pasien bisa ra3at (alan dengan observasi tertutup dan pembatasan aktifitas' Bamun bentuk mana(emen ini beresiko karena dapat menimbulkan peningkatan resiko kekambuhan serta berpotensi menimbulkan kecacatan' Pasien dira3at &ang dimonitoring selama terapi fase inisial (uga memungkinkan untuk dilakukan langkah tambahan seperti pemberian suplemen oksigen'
Aspi!ation Pada penelitian &ang dilakukan secara random terhadap needle aspiration dan tube torachostom& didapatkan hasil bah3a needle aspiration lebih sering mengakibatkan kekambuhan+ meskipun HH persen pasien mengalami resolusi' Bamun+ needle aspiration ini seringkali di(adikan first2line therap&' %spirasi ini berhasil sebesar H8F pada primar& spontaneus pneumothorax namun han&a -8F pada secondar& tension pneumothorax' Prosedurn&a dilakukan dengan insersi French Plastic >atheter Bo' *H atau *G &ang sebelumn&a telah diberi anastesi lokal dengan menggunakan teknik steril' Titik insersi &ang dian(urkan adalah pada second anterior intercostal space pada midclavicula line' 9ateter terhubung dengan three-way stopcock dan s&ringe berukuran besar' %spirasi dilakukan hingga tidak ada lagi udara &ang dapat ditarik' Follo32up radiograph& perlu dilakukan+ dengan aspirasi &ang diulang dalam ,6 (am (ika prosedur pertama gagal dilakukan' #ika
volume terlalu besar ditandai dengan aspirasi tanpa resolusi atau prosedur kedua gagal dilakukan+ tube thoracostom& harus dilakukan'
)ong0Te!m Aspi!ation .ni adalah penempatan tetap kateter kedalam pleural space untuk removal udara intrapleural secara terus2menerus' Metode klasik &ang digunakan adalah standart tube tracheostom&' Untuk pneumothorax tanpa komplikasi tanpa adan&a bukti se(umlah darah atau cairan &ang signifikan+ digunakan tube &ang berukuran Bo' *H hingga ,6 French untuk meminimalisir ketidak n&amanan dengan tube &ang besar di intercostal space' Tube kemudian dihubungkan dengan pleural drainage s&stem' /istem ini terdiri dari chamber &ang terdiri dari fluid collection chamber &ang menempel pada 3ater seal chamber untuk memungkinkan keluarn&a udara dari pleural space+ namun han&a dengan rute one-way' /ambungan terakhir adalah manometer bottle+ &ang meregulasi dera(at suction &ang diterapkan oleh sistem' Pada keban&akan kasus+ setelah penempatan tube tracheostom&+ suction insial dilakukan ,6 (am' /etelah ,626G (am kemudian kembali diobservasi (ika tidak ter(adi kekambuhan tube dapat dilepas'
Eme!gent Needle De$omp!ession Prinsip dasar emergent needle decompression ini adalah memasukan kateter ke dalam pleural space &ang memberikan (alan kepada udara &ang terperangkap dan mengembalikan tekanan ke normal' Berikan *55F oksigen Tandai lokasi anatomis dan secara cepat persiapkan area tersebut untuk di puncture dengan menggunakan betadine
Masukan large-bore needle dengan kateter di intercostal space kedua+ tepat di superior hingga ke tulangsuruk ketiga pada garis midclavicular+ *2, cm dari sisi intercostal' Nunakan kateter atau needle &ang memiliki pan(ang I6'8 cm dan tahan perpendicular pada dinding dada ketika memasukan' Pada beberapa pasien+ dinding dadan&a lebih tebal dari 6'8 cm'
/etelah needle terpasang di pleural space+ dengarkan bun&i suitan udara &ang ter(ebak kemudian lepaskan needle dan buarkan kateter pada tempatn&a
Pastikan kateter pada kokoh dan pasang katup flutter Persiapkan pasien untuk tube thoracostom&
Tu*e T o!a$ostom' Tube thoracostom& adalah treatment &ang tepat untuk tension pneumothorax+ dan needle decompression difollo3 up dengan tube trcheostom& Pasien &ang sadar harus dalam keadaan tenang0 narkotik dapat digunakan Tandai lokasi anatomisn&a dan berikan lokal anastesi /iapkan area dengan betadine dan drape Buat insisi horOontal - cm pada kulit+ diatas rusuk ke lima dan ke enam sepan(ang midaxillar& line Nunakan curved hemostat dan potong (aringan lunak kearah ba3ah tulang rusuk Tekan hemostat dibagian superior tulang rusuk+ kemudian puncture otot intercostal dan parietal pleura Pertahankan posisi intrapleura dengan menginsersi (ari kita di sisi hemostat+ kemudian ambil hemostatn&a
Masukan chest tube melalui hari kedalam pleural space' 9lem mungkin dibutuhkan untuk menguide thoracostom& tube masuk hingga u(ung proximal'
4ihat kondensasi pada tube sebagai tanda bah3a penempatan sudah tepat dan ter(adi evakuasi udara
;ubungkan thoracostom& tube dengan under3ater seal apparatus dan suction #ahit tube pada tempatn&a+ tutupi luka dan plester tube ke chest P9emudian lakukan follo32up chest x2ra& untuk menilai posisi tube dan ekspansi kembali paru'