Anda di halaman 1dari 17

METODE PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT

Oleh : Mohamad Ikbal Bahua I. PENDAHULUAN Salah satu persoalan mendasar kehidupan bernegara dalam proses penyelenggaran pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah adalah bagaimana membangun atau menciptakan mekanisme pemerintahan yang dapat mengemban misinya untuk mewujudkan raison deetre pemerintahan yaitu mensejahterakan masyarakat secara berkeadilan. Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat tersebut, pemerintah harus melaksanakan pembangunan. Selain untuk memelihara keabsahannya (legitimasi), pemerintah juga akan dapat membawa kemajuan bagi masyarakatnya sesuai dengan perkembangan jaman. Terdapat dua hal yang harus dilaksanakan oleh pemerintah, pertama : perlu aspirati terhadap aspirasi!aspirasi yang disampaikan oleh masyarakatnya, dan perlu sensiti"e terhadap kebutuhan rakyatnya. #emerintah perlu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh rakyatnya serta mau mendengarkan apa kemauannya. $edua : pemerintah perlu melibatkan segenap kemauan dan kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. %engan kata lain pemerintah perlu menempatkan rakyat sebagai subjek pembangunan, bukan hanya sebagai objek pembangunan. $eberhasilan pelaksanaan pembangunan masyarakat Community development sangat bergantung kepada peranan pemerintah dan masyarakatnya. $eduanya harus mampu menciptakan sinegri. Tanpa melibatkan masyarakat, pemerintah tidak akan dapat mencapai hasil pembangunan secara optimal. #embangunan hanya akan melahirkan produk!produk baru yang kurang berarti bagi masyarakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. %emikian pula sebaliknya, tanpa peran yang optimal dari pemerintah, pembangunan akan berjalan secara tidak teratur dan tidak terarah, yang akhirnya akan menimbulkan permasalahan baru. Selain memerlukan keterlibatan masyarakat, pembangunan juga membutuhkan strategi yang tepat agar dapat lebih e isien dari segi pembiayaan dan e ekti dari segi hasil. #emilihan strategi pembangunan ini penting karena akan menentukan dimana peran pemerintah dan dimana peran masyarakat, sehingga kedua pihak mampu berperan secara optimal dan sinergis. Selain dengan amanat yang diemban dalam UU &o. '' ( )***, perencanaan pembangunan dan pelaksanaannya harus berorientasi

ke bawah dan melibatkan masyarakat luas, melalui pemberian wewenang perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di tingkat daerah. %engan cara ini pemerintah makin mampu menyerap aspirasi masyarakat banyak, sehingga pembangunan yang dilaksanakan dapat memberdayakan dan memenuhi kebutuhan rakyat banyak. +akyat harus menjadi pelaku dalam pembangunan, masyarakat perlu dibina dan dipersiapkan untuk dapat merumuskan sendiri permasalahan yang dihadapi, merencanakan langkah! langkah yang diperlukan, melaksanakan rencana yang telah diprogramkan, menikmati produk yang dihasilkan dan melestarikan program yang telah dirumuskan dan dilaksanakan. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pe !e"#$a Pe"e %a aa

#engertian perencanaan memiliki banyak makna sesuai dengan pandangan masing!masing ahli dan belum terdapat batasan yang dapat diterima secara umum. #engertian atau batasan perencanaan tersebut antara lain sebagai berikut : ). #erencanaan adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan!kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. ,leh karena itu pada hakekatnya terdapat pada setiap jenis usaha manusia ($hairuddin, )**' : -.). '. #erencanaan adalah merupakan suatu upaya penyusunan program baik program yang si atnya umum maupun yang spesi ik, baik jangka pendek maupun jangka panjang (Said / 0ntan, '11) : -- ). 2. #erencanaan sebagai 3nalisis $ebijakan (#lanning as #olicy 3nalysis) yaitu, merupakan tradisi yang diilhami oleh logika! logika berpikir ilmu manajemen, administrasi publik, kebangkitan kembali ekonomi neoklasik, dan teknologi in ormasi yang disebut sibernetika (3risto, '11-). #erencanaan, meskipun mengandung pengertian masa depan, bukanlah hipotesis yang dibuat tanpa perhitungan. 4ipotesis dalam perencanaan selalu didasarkan atas data!data dan perkiraan yang telah tercapai, dan juga memperhitungkan sumber daya yang ada dan akan dapat dihimpun. %engan demikian, perencanaan ber ungsi sebagai pedoman sekaligus ukuran untuk menentukan perencanaan berikutnya. 5osher ()*67 : )*)) menyatakan bahwa, seringkali perencanaan hanya meliputi kegiatan!kegiatan baru, atau alokasi keuangan untuk kegiatan!kegiatan lama, tanpa menilai kembali kualitasnya secara kritis. 3capkali lebih banyak sumbangan dapat

diberikan kepada pembangunan dengan memperbaiki kualitas kegiatan yang sedang dalam pelaksanaan daripada memulai yang baru. #erencanaan pada dasarnya adalah penetapan alternati , yaitu menentukan bidang!bidang dan langkah!langkah perencanaan yang akan diambil dari berbagai kemungkinan bidang dan langkah yang ada. 8idang dan langkah yang diambil ini tentu saja dipandang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, sumber daya yang tersedia dan mempunyai resiko yang sekecil!kecilnya. ,leh sebab itu, dalam penentuannya timbul berbagai bentuk perencanaan yang merupakan alternati !alternati ditinjau dari berbagai sudut, seperti yang dijelaskan oleh 9estra ()*:1) dalam $hairuddin ()**' : -:), antara lain : ). %ari segi jangka waktu, perencanaan dapat dibedakan : (a) perencanaan jangka pendek () tahun), dan (b) perencanaan jangka panjang (lebih dari ) tahun). '. %ari segi luas lingkupnya, perencanaan dapat dibedakan : (a) perencanaan nasional (umumnya untuk mengejar keterbelakangan suatu bangsa dalam berbagai bidang), (b) perencanaan regional (untuk menggali potensi suatu wilayah dan mengembangkan kehidupan masyarakat wilayah itu), dan (c) perencanaan lokal, misalnya; perencanaan kota (untuk mengatur pertumbuhan kota, menertibkan penggunaan tempat dan memperindah corak kota) dan perencanaan desa (untuk menggali potensi suatu desa serta mengembangkan masyarakat desa tersebut). 2. %ari segi bidang kerja yang dicakup, dapat dikemukakan antara lain : industrialisasi, agraria (pertanahan), pendidikan, kesehatan, pertanian, pertahanan dan keamanan, dan lain sebagainya. -. %ari segi tata jenjang organisasi dan tingkat kedudukan menejer, perencanaan dapat dibedakan : (a) perencanaan haluan policy planning, (b) perencanaan program (program planning) dan (c) perencanaan langkah operational planning. 2.2. Pe"e %a aa Pemba !u a Ma&'a"aka#

Soetomo ('116 : 76) menjelaskan bahwa, pembangunan masyarakat dilihat dari mekanisme perubahan dalam rangka mencapai tujuannya, kegiatan pembangunan masyarakat ada yang mengutamakan dan memberikan penekanan pada bagaimana prosesnya sampai suatu hasil pembangunan dapat terwujud, dan adapula yang lebih menekankan pada hasil material, dalam pengertian proses dan mekanisme perubahan untuk mencapai suatu hasil material tidak begitu dipersoalkan, yang penting dalam waktu

relati singkat dapat dilihat hasilnya secara isik. #endekatan yang pertama seringkali disebut sebagai pendekatan yang mengutamakan proses dan lebih menekankan pada aspek manusianya, sedangkan pendekatan yang kedua disebut sebagai pendekatan yang mengutamakan hasil!hasil material dan lebih menekankan pada target. Secara umum community development adalah kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi dan kualitas kehidupan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan kegiatan pembangunan berikutnya. %engan dasar itulah maka pembangunan masyarakat secara umum ruang lingkup program!programnya dapat dibagi berdasarkan kategori sebagai berikut : ()) community service, (') community empowering, dan (2) community relation (+udito / 8udimanta, '112 : '*, 22). Solihin ('116), mengungkapkan tiga tahapan perencanaan pembangunan yaitu : ()) perumusan dan penentuan tujuan, (') pengujian atau analisis opsi atau pilihan yang tersedia, dan (2) pemilihan rangkaian tindakan atau kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan telah disepakati bersama. %ari ketiga tahapan perencanaan tersebut dapat dide enisikan perencanaan pembangunan wilayah atau dearah sebagai berikut yaitu : suatu usaha yang sistematik dari berbagai pelaku (aktor) baik umum (publik) atau pemerintah, swasta, maupun kelompok masyarakat stakeholder lainnya pada tingkatan yang berbeda untuk menghadapi saling ketergantungan dan keterkaitan aspek isik, sosial, ekonomi dan aspek lingkungan lainnya. Selanjutnya 3di ('112 : :)!:'), pada perencanaan sosial tidak ada asumsi yang per"asi mengenai tingkat intraktabilitas ataupun kon lik kepentingan. %alam perencanaan sosial klien lebih dilihat sebagai konsumen dari suatu layanan (ser"ice), dan mereka akan menerima serta meman aatkan program dan layanan sebagai hasil dari proses perencanaan. Su<etta ('11.) menjelaskan bahwa, Sistem #erencanaan #embangunan &asional, telah dijabarkan lebih lanjut ke dalam #eraturan #emerintah (##) &o. 2* dan &o. -1 Tahun '116. Sistem perencanaan ini diharapkan dapat mengkoordinasikan seluruh upaya pembangunan yang dilaksanakan oleh berbagai pelaku pembangunan sehingga menghasilkan sinergi yang optimal dalam mewujudkan tujuan dan cita!cita bangsa 0ndonesia. 8erdasarkan hal tersebut, maka #roses perubahan sosial (atau =pembangunan>) tersebut perlu dilakukan secara terencana, terkoordinasi, konsisten, dan berkelanjutan, melalui =peran pemerintah bersama masyarakat> dengan memperhatikan kondisi ekonomi, perubahan!

perubahan sosio!politik, perkembangan sosial!budaya yang ada, perkembangan ilmu dan teknologi, dan perkembangan dunia internasional atau globalisasi. 2.(. Pe"e %a aa 1. Pe !e"#$a Pemba !u a Pa"#$&$)a&$

Pa"#$&$)a&$

0stilah partisipasi sekarang ini menjadi kata kunci dalam setiap program pengembangan masyarakat dimana!mana, seolah!olah menjadi =lebel baru> yang harus melekat pada setiap rumusan kebijakan dan proposal proyek. %alam perkembangannya seringkali diucapkan dan ditulis berulang!ulang tetapi kurang dipraktekkan, sehingga cenderung kehilangan makna. #artisipasi sepadan dengan arti peranserta, ikutserta, keterlibatan, atau proses belajar bersama saling memahami, menganalisis, merencanakan dan melakukan tindakan oleh sejumlah anggota masyarakat. 3sngari ('11): '*) menyatakan bahwa, penggalangan partisipasi itu dilandasi adanya pengertian bersama dan adanya pengertian tersebut adalah karena diantara orang!orang itu saling berkomunikasi dan berinteraksi sesamanya. %alam menggalang peran serta semua pihak itu diperlukan : ()) terciptanya suasana yang bebas atau demokratis, dan (') terbinanya kebersamaan. Selanjutnya Slamet ('112: :) menyatakan bahwa, partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah sebagai ikut sertanya masyarakat dalam pembangunan, ikut dalam kegiatan!kegiatan pembangunan, dan ikut serta meman aatkan dan menikmati hasil! hasil pembangunan. ?a"enta dan @alderama ()***) dalam 3rsito ('11-), mencatat ada tiga tradisi konsep partisipasi terutama bila dikaitkan dengan pembangunan masyarakat yang demokratis yaitu: )) partisipasi politik Political Participation, ') partisipasi sosial Social Participation dan 2) partisipasi warga Citizen Participation/Citizenship, ke tiga hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : ). #artisipasi #olitik, political participation lebih berorientasi pada >mempengaruhi> dan >mendudukan wakil!wakil rakyat> dalam lembaga pemerintahan ketimbang partisipasi akti dalam proses!proses kepemerintahan itu sendiri. '. #artisipasi Sosial, social Participation partisipasi ditempatkan sebagai keterlibatan masyarakat terutama yang dipandang sebagai bene iciary atau pihak di luar proses pembangunan dalam konsultasi atau pengambilan keputusan dalam semua tahapan siklus proyek pembangunan dari e"aluasi kebutuhan sampai penilaian, implementasi, pemantauan dan e"aluasi. #artisipasi sosial sebenarnya dilakukan untuk memperkuat proses pembelajaran dan mobilisasi sosial. %engan kata lain,

tujuan utama dari proses partisipasi sosial sebenarnya bukanlah pada kebijakan publik itu sendiri tetapi keterlibatan komunitas dalam dunia kebijakan publik lebih diarahkan sebagai wahana pembelajaran dan mobilisasi sosial. 2. #artisipasi 9arga, citizen participation/citizenship menekankan pada partisipasi langsung warga dalam pengambilan keputusan pada lembaga dan proses kepemerintahan. #artisipasi warga telah mengalihkan konsep partisipasi =dari sekedar kepedulian terhadap Apenerima derma atau Akaum tersisih menuju ke suatu kepedulian dengan berbagai bentuk keikutsertaan warga dalam pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan di berbagai gelanggang kunci yang mempengaruhi kehidupan mereka>. 5aka berbeda dengan partisipasi sosial, partisipasi warga memang lebih berorientasi pada agenda penentuan kebijakan publik oleh warga ketimbang menjadikan arena kebijakan publik sebagai wahana pembelajaran. 2. P"o&e& Pe"e %a aa Pemba !u a Pa"#$&$)a&$

&draha ()**1 : )1-) menyatakan bahwa, dalam menggerakkan perbaikan kondisi dan peningkatan tara hidup masyarakat, maka perencanaan partisipasi harus dilakukan dengan usaha : ()) perencanaan harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang nyata ( elt need), (') dijadikan stimulasi terhadap masyarakat, yang ber ungsi mendorong timbulnya jawaban (response), dan (2) dijadikan moti"asi terhadap masyarakat, yang ber ungsi membangkitkan tingkah laku (beha"ior). %alam perencanaan yang partisipati (participatory planning), masyarakat dianggap sebagai mitra dalam perencanaan yang turut berperan serta secara akti baik dalam hal penyusunan maupun implementasi rencana, karena walau bagaimanapun masyarakat merupakan stakeholder terbesar dalam penyusunan sebuah produk rencana. Su<etta ('11.), sebagai cerminan lebih lanjut dari demokratisasi dan partisipasi sebagai bagian dari good go"ernance maka proses perencanaan pembangunan juga melalui proses partisipati . #emikiran perencanaan partisipati diawali dari kesadaran bahwa kinerja sebuah prakarsa pembangunan masyarakat sangat ditentukan oleh semua pihak yang terkait dengan prakarsa tersebut. Sejak dikenalkannya model perencanaan partisipati , istilah =stakeholders> menjadi sangat meluas dan akhirnya dianggap sebagai idiom model ini. Slamet ('112 : ))) menegaskan bahwa usaha pembangunan pedesaan melalui proses perencanaan partisipasi perlu didekati dengan berbagai cara yaitu : ()) penggalian potensi!potensi dapat

dibagung oleh masyarakat setempat, (') pembinaan teknologi tepat guna yang meliputi penciptaan, pengembangan, penyebaran sampai digunakannya teknologi itu oleh masyarakat pedesaan, (2) pembinaan organisasi usaha atau unit pelaksana yang melaksanakan penerapan berbagai teknologi tepat guna untuk mencapai tujuan pembangunan, (-) pembinaan organisasi pembina(pendukung, yang menyambungkan usaha pembangunan yang dilakukan oleh indi"idu!indi"idu warga masyarakat pedesaan dengan lembaga lain atau dengan tingkat yang lebih tinggi (kota, kecamatan, kabupaten, propinsi, nasional), (7) pembinaan kebijakan pendukung, yaitu yang mencakup input, biaya kredit, pasaran, dan lain!lain yang memberi iklim yang serasi untuk pembangunan. Bahyono ('116), proses perencanaan pembangunan berdasarkan partisipasi masyarakat harus memperhatikan adanya kepentingan rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga itu dalam proses perencanaan pembangunan partisipasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain : ()) perencanaan program harus berdasarkan akta dan kenyataan dimasyarakat, (') #rogram harus memperhitungkan kemampuan masyarakat dari segi teknik, ekonomi dan sosialnya, (2) #rogram harus memperhatikan unsur kepentingan kelompok dalam masyarakat, (-) #artisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program (7) #elibatan sejauh mungkin organisasi!organisasi yang ada (6) #rogram hendaknya memuat program jangka pendek dan jangka panjang, (.) 5emberi kemudahan untuk e"aluasi, (:) #rogram harus memperhitungkan kondisi, uang, waktu, alat dan tenaga ($U93T) yang tersedia. III. PEMBAHASAN #embangunan melalui partisipasi masyarakat merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan potensi masyarakat dalam merencanakan pembangunan yang berkaitan dengan potensi sumber daya lokal berdasarkan kajian musyawarah, yaitu peningkatan aspirasi berupa keinginan dan kebutuhan nyata yang ada dalam masyarakat, peningkatan moti"asi dan peran!serta kelompok masyarakat dalam proses pembangunan, dan peningkatan rasa!memiliki pada kelompok masyarakat terhadap program kegiatan yang telah disusun. #rinsip kerja dari pembangunan melalui partisipasi masyarakat adalah sebagai berikut : ()) program kerja disampaikan secara terbuka kepada masyarakat dengan melakukan komunikasi partisipati agar mendapat dukungan masyarakat, (') program kerja dilaksanakan melalui kerjasama dan kerja bersama kelompok

antara masyarakat, pejabat desa dan segenap warga dalam rangka memperkecil hambatan dalam program, (2) program kerja tidak mengarah pada golongan tertentu di masyarakat atau kelompok agar tidak menimbulkan perpecahan, (-) selama program berjalan, koordinasi selalu dilakukan secara "ertikal maupun hori<ontal, (7) tidak perlu bersikap superior atau =merasa paling tahu> dalam setiap kesempatan pelaksanaan program kerja, (6) tidak perlu memberikan janji kepada siapapun tetapi kesungguhan kerja dalam konteks program kerja yang sudah ditentukan. Bommunity %e"elopment dengan segala kegiatannya dalam pembangunan sebaiknya menghindari metode kerja Cdoing or the communityC, tetapi mengadopsi metode kerja Cdoing with the communityC. 5etode kerja doing or, akan menjadikan masyarakat menjadi pasi , kurang kreati dan tidak berdaya, bahkan mendidik masyarakat untuk bergantung pada bantuan pemerintah atau organisasi!organisasi sukarela pemberi bantuan. Sebaliknya, metode kerja doing with, merangsang masyarakat menjadi akti dan dinamis serta mampu mengidenti ikasi mana kebutuhan yang si atnya ! real needs, elt needs dan eDpected need . 5etode kerja doing with, sangat sesuai dengan gagasan besar $0 4ajar %ewantara tentang kepemimpinan pendidikan di 0ndonesia ! ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani ! yang ber okus akan perlunya kemandirian yang partisipati di dalam proses pembangunan (Tampubolon, '116). 8erdasarkan berbagai pejelasan di atas, maka berbagai metode yang digunakan dalam proses perencanaan partisipasi pembangunan masyarakat adalah sebagai berikut : 1. Participatory Rural Appraisal *P+A, 3nonim ('11'), pendekatan, metode dan teknik #+3 (#articipatory +ural 3ppraisal) berkembang pada periode )**,!an. #articipatory +ural 3ppraisal (#+3) adalah sebuah metode pemahaman lokasi dengan cara belajar dari, untuk dan bersama dengan masyarakat untuk mengetahui, menganalisa dan menge"aluasi hambatan dan kesempatan melalui multi!disiplin dan keahlian untuk menyusun in ormasi dan pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan. #+3 mempunyai sejumlah teknik untuk mengumpulkan dan membahas data. Teknik ini berguna untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat. Teknik!teknik #+3 antara lain : ). Secondary Data Review (S%+) E +e"iew %ata Sekunder. 5erupakan cara mengumpulkan sumber!sumber in ormasi yang telah diterbitkan maupun yang belum disebarkan. Tujuan dari usaha ini adalah untuk mengetahui data manakah yang telah ada sehingga tidak perlu lagi dikumpulkan.

'. Direct Observation E ,bser"asi Fangsung. %irect ,bser"ation adalah kegiatan obser"asi langsung pada obyek!obyek tertentu, kejadian, proses, hubungan!hubungan masyarakat dan mencatatnya. Tujuan dari teknik ini adalah untuk melakukan cross!check terhadap jawaban!jawaban masyarakat. 2. Semi-Structured nterviewing (SS0) E 9awancara Semi Terstruktur. Teknik ini adalah wawancara yang mempergunakan panduan pertanyaan sistematis yang hanya merupakan panduan terbuka dan masih mungkin untuk berkembang selama inter"iew dilaksanakan. SS0 dapat dilakukan bersama indi"idu yang dianggap mewakili in ormasi, misalnya wanita, pria, anak!anak, pemuda, petani, pejabat lokal. -. !ocus "roup Discussion E %iskusi $elompok Ter okus. Teknik ini berupa diskusi antara beberapa orang untuk membicarakan hal!hal bersi at khusus secara mendalam. Tujuannya untuk memperoleh gambaran terhadap suatu masalah tertentu dengan lebih rinci. 7. Pre#erence Ran$ing and Scoring% 3dalah teknik untuk menentukan secara tepat problem!problem utama dan pilihan!pilihan masyarakat. Tujuan dari teknik ini adalah untuk memahami prioritas!prioritas kehidupan masyarakat sehingga mudah untuk diperbandingkan. 6. Direct &atri' Ran$ing. 3dalah sebuah bentuk ranking yang mengidenti ikasi da tar criteria obyek tertentu. Tujuannya untuk memahami alasan terhadap pilihan!pilihan masyarakat, misalnya mengapa mereka lebih suka menanam pohon rambutan dibandingkan dengan pohon yang lain. $riteria ini mungkin berbeda dari satu orang dengan orang lain, misalnya menurut wanita dan pria tentang tanaman sayur. .. #eringkat $esejahteraan. +angking $esejahteraan 5asyarakat di suatu tempat tertentu. Tujuannya untuk memperoleh gambaran pro il kondisi sosio!ekonomis dengan cara menggali persepsi perbedaan!perbedaan kesejahteraan antara satu keluarga dan keluarga yang lainnya dan ketidak seimbangan di masyarakat, menemukan indicator!indikator lokal mengenai kesejahteraan. :. #emetaan Sosial. Teknik ini adalah suatu cara untuk membuat gambaran kondisi sosial!ekonomi masyarakat, misalnya gambar posisi pemukiman, sumber!sumber mata pencaharian, peternakan, jalan, dan sarana!sarana umum. 4asil gambaran ini merupakan peta umum sebuah lokasi yang menggambarkan keadaan masyarakat maupun lingkungan isik. *. (ranse$ (#enelusuran). Transek merupakan teknik penggalian in ormasi dan media pemahaman daerah melalui penelusuran

dengan berjalan mengikuti garis yang membujur dari suatu sudut ke sudut lain di wilayah tertentu. )1. $alender 5usim. 3dalah penelusuran kegiatan musiman tentang keadaan!keadaan dan permasalahan yang berulang! ulang dalam kurun waktu tertentu (musiman) di masyarakat. Tujuan teknik ini untuk mem asilitasi kegiatan penggalian in ormasi dalam memahami pola kehidupan masyarakat, kegiatan, masalah!masalah, okus masyarakat terhadap suatu tema tertentu, mengkaji pola peman aatan waktu, sehingga diketahui kapan saat!saat sibuk dan saat!saat waktu luang. )). 3lur Sejarah. 3lur sejarah adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui kejadian!kejadian dari suatu waktu sampai keadaan sekarang dengan persepsi orang setempat. Tujuan dari teknik ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai topik!topik penting di masyarakat. )'. 3nalisa 5ata #encaharian. 5asyarakat akan terpandu untuk mendiskusikan kehidupan mereka dari aspek mata pencaharian. Tujuan dari teknik ini yaitu mem asilitasi pengenalan dan analisa terhadap jenis pekerjaan, pembagian kerja pria dan wanita, potensi dan kesempatan, hambatan. )2. %iagram @enn. Teknik ini adalah untuk mengetahui hubungan institusional dengan masyarakat. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh masing!masing institusi dalam kehidupan masyarakat serta untuk mengetahui harapan! harapan apa dari masyarakat terhadap institusi!institusi tersebut. )-. $ecenderungan dan #erubahan. 3dalah teknik untuk mengungkapkan kecenderungan dan perubahan yang terjadi di masyarakat dan daerahnya dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya untuk memahami perkembangan bidang!bidang tertentu dan perubahan!perubahan apa yang terjadi di masyarakat dan daerahnya. 2. Ka-$.T$ dak Pa"#$&$)a#$/ *KTP, 3gusta ('117) menyatakan bahwa $aji!Tindak #artisipati ($T#) adalah istilah program sedangkan esensinya menunjuk pada metodologi #articipatory Fearning and 3ction (#F3) atau belajar dari bertindak secara partisipati ; belajar dan bertindak bersama, aksi! re leksi partisipati . #enggunaan istilah #F3 dimaksudkan untuk menekankan pengertian partisipati pada proses belajar bersama masyarakat untuk pengembangan. $aji!Tindak #artisipati , dan nama kegiatan mencerminkan suatu dialektika yang dinamis antara kajian dan tindakan secara tak terpisahkan. $ajian partisipati menjadi dasar bagi tindakan partisipati . Gika dari suatu tindakan terkaji masih ditemui hambatan dan masalah, maka kajian partisipati diulang kembali untuk menemukan jalan keluar,

demikian seterusnya. Sebuah kajian partisipati dalam masyarakat meletakkan semua pihak yang berpartisipasi apakah sebagai petani, nelayan, pedagang, aparat desa, atau petugas pelayan masyarakat dalam posisi yang setara ungsional, dan menghindar dari adanya pihak yang memiliki posisi istimewa dalam menggali dan merumuskan proses dan hasil kajian. (. Participatory Research and Development *P+D, #enelitian mengenai partisipasi dan pembangunan masyarakat memiliki okus terhadap upaya menolong anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama, mengidenti ikasi kebutuhan bersama dan kemudian melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan tersebut. #+% yang merupakan wujud nyata dari pengembangan masyarakat seringkali diimplementasikan dalam bentuk (a) proyek!proyek pembangunan yang memungkinkan anggota masyarakat memperoleh dukungan dalam memenuhi kebutuhannya, dan (b) melalui kampanye dan aksi sosial yang memungkinkan kebutuhan!kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh pihak!pihak lain yang bertanggungjawab (Suharto, '11'). 0. Metode Rapid Rural Appraisal *++A, Teknik ++3 mulai berkembang pada akhir )*.1!an dan diterima secara akademis pada akhir tahun )*:1!an. Teknik ++3 berkembang karena adanya ketidak puasan penggunaan kuisioner pada metode penelitian kon"ensional. $uisioner seringkali menghasilkan suatu hasil yang tidak tuntas dan in ormasi yang diperoleh seringkali tidak meyakinkan. Selain itu, adanya bias dalam melihat kaum miskin, pada metode penelitian kon"ensional. Sebagai contoh, kuisioner hanya melihat masyarakat kelas atas, orang berpendidikan tinggi dan kurang menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. #endekatan dalam ++3 hampir sama dengan #+3 antara lain : secondary data re"iew, direct obser"ation, semi!strucuted inter"iew, workshop dan brainstorming, transect, mapping, ranking and scoring, de"eloping chronologies o local e"ents, dan case studies (3nonim, '11'). #erbedaan yang menonjol dari kedua pendekatan ini adalah dari segi partisipasi masyarakat. %alam ++3, in ormasi dikumpulkan oleh pihak luar (outsiders), kemudian data dibawa pergi, dianalisa dan peneliti tersebut membuat perencanaan tanpa menyertakan masyarakat. ++3 lebih bersi at penggalian in ormasi, sedangkan #+3 dilaksanakan bersama!sama masyarakat (let them do it), mulai dari pengumpulan in ormasi, analisa sampai pada perencanaan program. 1. Metode Participatory Action Research *PA+,

Teoritisasi dalam #3+ dimulai dengan pengungkapan!pengungkapan dan penguraian secara rasional dan kritis terhadap praktek!praktek sosial mereka. %ari kesemua prinsip!prinsip #3+ yang ada, yang terpenting adalah dalam #3+ tidak mengharuskan membuat dan mengelola catatan rekaman yang menjelaskan apa yang sedang terjadi se!akurat mungkin, akan tetapi merupakan analisa kritis terhadap situasi yang secara kelembagaan diciptakan (seperti melalui proyek!proyek, program!program tertentu atau sistem. Salah satu prinsip dalam #3+ yang paling uniHue adalah menjadikan pengalaman!pengalaman mereka sendiri sebagai sasaran pengkajian (objecti ying their own eDperience). 5ahmudi ('11-), ada beberapa prinsip!prinsip #3+ yang yang harus dipahami terlebih dahulu. 3ntara lain, ()) #3+ harus diletekkan sebagai suatu pendekatan untuk memperbaiki praktek!praktek sosial dengan cara merubahnya dan belajar dari akibat!akibat dari perubahan tersebut. ('), secara keseluruhan merupakan partisipasi yang murni (autentik) dimana akan membentuk sebuah spiral yang berkesinambungan sejak dari perencanaan (planing), tindakan (pelaksanaan atas rencana), obser"asi (e"aluasi atas pelaksanaan rencana), re leksi (teoritisi pengalaman). (2), #3+ merupakan kerjasama (kolaborasi), semua yang memiliki tanggungjawab atas tindakan perubahan dilibatkan dalam upaya!upaya meningkatkan kemampuan mereka. (-) #3+ merupakan suatu proses membangun pemahaman yang sistematis (systematic learning process), merupakan proses penggunaan kecerdasan kritis saling mendiskusikan tindakan mereka dan mengembangkannya, sehingga tindakan sosial mereka akan dapat benar!benar berpengaruh terhadap perubahan sosial. (7), #3+ suatu proses yang melibatkan semua orang dalam teoritisasi atas pengalaman!pengalaman mereka sendiri. 2. Me#ode PPKP *Pemahama Pa"#$&$)a#$/ Ko d$&$ Pede&aa ,

Saharia ('112), metode ##$# adalah salah satu metode perencanaan partisipati yang bertujuan untuk menggali permasalahan yang ada di masyarakat, penyebab terjadinya masalah, dan cara mengatasinya dengan menggunakan sumberdaya lokal atas prinsip pemberdayaan masyarakat yang acuannya sebagai berikut : ). 5engumpulkan in ormasi yang dilakukan oleh petani sendiri. 8ahan in ormasi ini dapat digunakan oleh orang lain atau suatu lembaga yang akan membantu petani. '. 5empelajari kondisi dan kehidupan pedesaan dari dan oleh masyarakat desa untuk saling berbagi, berperan akti dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian serta tidak lanjutnya.

2. 0n ormasi yang diperoleh dengan 5etode ##$# dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan dalam pemberdayaan masyarakat desa (petani). -. 5etode ##$# ini dilaksanakan oleh pengambil kebijakan bersama petani, kelompok pendamping lapangan, dan dari unsur pemerintah desa. %alam 5etode ##$# ini kelompok pendamping lapangan hanya sebatas asilitator. 3. Metode Participatory Learning Methods *PLM, Thoyib ('11.), model pembelajaran partisipati sebenarnya menekankan pada proses pembelajaran, di mana kegiatan belajar dalam pelatihan dibangun atas dasar partisipati (keikutsertaan) peserta pelatihan dalam semua aspek kegiatan pelatihan, mulai dari kegiatan merencanakan, melaksanakan, sampai pada tahap menilai kegiatan pembelajaran dalam pelatihan. Upaya yang dilakukan pelatih pada prinsipnya lebih ditekankan pada moti"asi dan melibatkan kegiatan peserta. #ada awal kegiatan pelatihan, intensitas peranan pelatih adalah tinggi. #eranan ini ditampilkan dalam membantu peserta dengan menyajikan in ormasi mengenai bahan ajar (bahan latihan) dan dengan melakukan moti"asi dan bimbingan kepada peserta. 0ntensitas kegiatan pelatih (sumber) makin lama makin menurun, sehingga perannya lebih diarahkan untuk memantau dan memberikan umpan balik terhadap kegiatan pelatihan dan sebaliknya kegiatan peserta pada awal kegiatan rendah, kegiatan awal ini digunakan hanya untuk menerima bahan pelatihan, in ormasi, petunjuk, bahan!bahan, langkah!langkah kegiatan. $emudian partisipasi warga makin lama makin meningkat tinggi dan akti membangun suasana pelatihan yang lebih bermakna. 8eberapa teknik yang dapat dipergunakan pada model pelatihan ini adalah : ). Teknik dalam tahap pembinaan keakraban : teknik diad, teknik pembentukan kelompok kecil, teknik pembinaan belajar berkelompok, teknik bujur sangkar terpecah '. Teknik yang dipergunakan pada tahap identi ikasi : curah pendapat, dan wawancara 2. Teknik dalam tahap perumusan tujuan : teknik %elphi dan diskusi kelompok (round table discussion) -. Teknik pada tahap penyusunan program adalah : teknik pemilihan cepat (I!shot techniHue) dan teknik perancangan program 7. Teknik yang dapat dipergunakan dalam proses pelatihan : Simulasi, studi kasus, cerita pemula diskusi (discussion starter story), 8u<< group, pemecahan masalah kritis, orum, role play, magang, kunjungan lapangan dll

6. Teknik yang dapat dipergunakan dalam penilaian proses pelatihan, hasil dan pengaruh kegiatan : respon terinci, cawan ikan ( ish bowl techniHue), dan pengajuan pendapat tertulis. 4. Metodologi Participatory Assessment *MPA, %ayal, et, al ('111), 5ethodology or #articipatory 3ssessments (5#3) adalah metode yang dikembangkan untuk menjalankan penilaian suatu proyek pembangunan masyarakat (community de"elopment). 5#3 merupakan alat yang berguna bagi pembuat kebijakan, manajer program dan masyarakat, sehingga masayarakat setempat dapat memantau kesinambungan pembangunan dan mengambil tindakan yang diperlukan agar menjadi semakin baik. 5etodologi tersebut mengungkapkan bagaimana caranya kaum perempuan dan keluarga yang kurang mampu dapat ikut berpartisipasi, dan mengambil man aat dari pembangunan, bersama!sama dengan kaum lelaki dan keluarga dimana mereka berada. 5#3 merupakan pengembangan dari pendekatan!pendekatan partisipati misalnya #+3 yang merupakan perangkat peralatan dan metode yang selama bertahun!tahun telah terbukti e ekti untuk membuat masyarakat berpartisipasi. 5#3 mempunyai ciri!ciri sebagai berikut: ). 5#3 merupakan metode yang ditujukan baik kepada instansi pelaksana maupun kepada masyarakat untuk mencapai kondisi pengelolaan sarana yang berkesinambungan dan digunakan secara e ekti . %irancang sedemikian rupa untuk melibatkan pihak yang berkepentingan (stakeholder) utama dan menganalisis keberadaan masyarakat yang memiliki komponen penting: lelaki miskin, perempuan miskin, lelaki kaya, perempuan kaya. '. 5#3 menggunakan satu set indikator yang =sector speci ic> untuk mengukur kesinambungan, kebutuhan, gender dan kepekaan akan kemiskinan. 5asing!masing diukur dengan menggunakan urutan alat partisipati i pada masyarakat, instansi pelaksana dan pembuat kebijakan. 4asil dari penilaian pada tingkat masyarakat dibawa oleh wakil!wakil masyarakat pengguna dan instansi pelaksana ke dalam rapat pihak berkepentingan (stakeholder), dengan tujuan untuk secara bersama menge"aluasi aktor! aktor kelembagaan yang berpengaruh pada dampak proyek dan kesinambungan pada tingkat lapangan. 4asil dari penilaian kelembagaan digunakan untuk melakukan peninjauan ulang atas kebijakan pada tingkat program atau tingkat nasional.

2. 5#3 menghasilkan sejumlah data kualitati tingkat desa, sebagiannya dapat dikuantitati kan kedalam sistem ordinal oleh para warga desa itu sendiri. %ata kuantitati ini dapat dianalisis secara statistik. -. %engan cara ini kita dapat mengadakan analisis antar masyarakat, antar proyek dan antar waktu, serta pada tingkat program. %engan demikian 5#3 dapat digunakan untuk menghasilkan in ormasi manajemen untuk proyek skala besar dan data yang sesuai untuk analisis program. I5. KESIMPULAN ). Terdapat berbagai metode pembangunan partisipasi yang dapat dijadikan dasar dalam pembangunan masyarakat seperti, metode #+3 (participatory rural appraisal), $T# (kaji! tindak partisipati ), #+% (participatory research de"elopment), ++3 (rapid rural appraisal), #3+ (participatory action research), ##$# (#emahaman #artisipati $ondisi #edesaan), #F5 (#articipatory Fearning 5ethods), dan 5#3 (5etodologi #articipatory 3ssessment). 8erbagai metode tersebut dapat dilaksanakan sesuai tujuan pelaksanaan pembangunan yang diharapkan oleh masyarakat yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. '. #artisipasi masyarakat dalam manajemen pembangunan akan menghantarkan masyarakat untuk dapat memahami masalah! masalah yang dihadapi, menganalisa akar!akar masalah tersebut, mendesain kegiatan!kegiatan terpilih, serta memberikan kerangka untuk pemantauan dan e"aluasi pelaksanaan pembangunan. 2. #roses penyusunan rencana pembangunan secara demokratis dan partisipatoris dilakukan melalui orum 5usyawarah #erencanaan #embangunan (5usrenbang), mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten atau kota, kemudian pada tingkat #ro"insi. 4asil dari 5usrenbang #ro"insi kemudian dibawa ke 5usrenbang &asional yang merupakan sinkronisasi dari #rogram $ementerian dan Fembaga dan harmonisasi dekonsentrasi dan tugas perbantuan. DA6TA+ PUSTAKA Med$a I #e" e# *Ema$l78eb&$#e da 3nonim. '11'. Participatory #erkumpulan 5asyarakat http:((pmpbencana.org. %i Blo!&)o#,

Rural )ppraisal (#+3). 9ebsite. #enanggulangan 8encana. akses, ' &o"ember '11..

3gusta, 0. '11.. )ne$a &etode Partisipasi *ntu$ Pembangunan Desa. 8logspot http:((iagusta.blogspot.com(. Sosiolog #edesaan 0nstitut #ertanian 8ogor. %i akses, ' &o"ember '11.. Bahyono. 8.J. '116. &etode Pende$atan Sosial Dalam Pembangunan Partisipati#. lppm.petra.ac.id(ppm(B,#(download. %i akses, ' &o"ember '11.. %ayal. +. Bhristine "an 9ijk, and &ilanjana 5ukherjee. '111. &ethodology #or Participatory )ssessments with Communities, nstitutions and Policy &a$ers% 9ebsite. http:((www.waspola.org(de ault(policy(web. %i akses, ' &o"ember '11.. 5ahmudi, 3. '11-. &etode Penelitian +ritis dan Prinsip-prinsip Participatory )ction Research (#3+). Gurnal 0no"asi #endidikan Tinggi 3gama 0slam Swara %itpertais: &o. )* Th. 00, )7 &o"ember '11-. http:((www.ditpertais.net(swara . %i akses, ' &o"ember '11.. Saharia. '112. Pemberdayaan &asayara$at Di Pedesaan Sebagai Salah Satu *paya Peman#aatan Potensi Sumberdaya &anusia Secara Optimal% 5akalah 0ndi"idu #engantar Kalsa ah Sains (##S.1'). Sekolah #ascasarjana ( S2 0nstitut #ertanian 8ogor. L! mail: sahauntadMyahoo.com. %i akses, 2 &o"ember '11.. Suharto, L. '11'. &etodologi Pengembangan &asyara$at% Bommunity work in &ew Nealand. http:((www.policy.hu(suharto(modulOa(makindoO)*.htmn . %i akses, 2 &o"ember '11.. Su<etta, #. '11.. #erencanaan #embangunan 0ndonesia. 5enteri &egara #erencanaan #embangunan &asional($epala 83##L&3S. www.bappenas.go.id. (pd ) %i akses, 2 &o"ember '11.. Thoyib, 5. '11.. &odel pembela,aran partisipati#% 9ebsite. %epartemen Sosial +0. http:((www.mirror.depsos.go.id(, %i akses, 2 &o"ember '11.. Buku da Makalah Sem$ a"

3di, +.S. '112. Pemberdayaan, Pengembangan &asyara$at dan ntervensi +omunitas% -embaga Penerbit% Kakultas Lkonomi Uni"ersitas 0ndonesia. 3sngari, #.S. '11). Perenan )gen Pembaruan/Penyuluh Dalam *saha &emberdaya$an ./mpowerment0 Sumberdaya &anusia

Pengelola )gribisnis% ,rasi 0lmiah ?uru 8esar Tetap 0lmu Sosial Lkonomi. Kakultas #eternakan. 0nstitut #ertanian 8ogor. 3risto, %.3. '11-. Re,uvinasi Peran Perencana Dalam &enghadapi /ra Perencanaan Partisipati# 1Sebuah (ahapan )wal dalam Pembentu$an +ultur &asyara$at Partisipati#2 . %isampaikan %alam : Seminar Tahunan 3S#0 (3sosiasi Sekolah #erencana 0ndonesia) Uni"ersitas 8rawijaya, 5alang Guli '11-. Teknik #lanologi 0T8. $hairuddin. )**'. Pembangunan &asyara$at% Tinjauan 3spek; Sosiologi, Lkonomi, dan #erencanaan. Fiberty. Jogyakarta. 5osher, 3.T. &enggera$$an dan &embangun Pertanian% Syarat! Syarat 5utlak #embangunan dan 5odernisasi. %isadur oleh : 0r. S. $risnandhi dan 8ahrin Samad. B.@. Jasaguna. Gakarta. &draha, T. &asyara$at )**1. &embangun (inggal -andas% &asyara$at &empersiap$an +ineka Bipta. Gakarta.

+udito, 8. dan 8udimanta, 3. '112. Pengelolaan Community Development% 0ndonesia Benter Kor Sustainable %e"elopment. Gakarta. Said, ? dan 0ntan, 3.4. '11). &ana,emen )gribisnis. ?halia 0ndonesia. Slamet, 5. '112. &embentu$ Pola Perila$u &anusia Pembangunan. 0#8. #ress. 8ogor. Solihin, %. '116. Perencanaan Pembangunan Partisipati#. 5akalah disampaikan pada #elatihan 3paratur #emerintahan %aerah. Gakarta, '. %esember '116. Sekolah Tinggi #emerintahan 3bdi &egara. Soetomo, #ustaka '116. Strategi-Strategi #elajar. Pembangunan &asyara$at. Jogyakarta.

Tampobulon, 5. '116. Pendidi$an Pola Pemberdayaan &asyara$at Dan Pemberdayaan Partisipasi &asyara$at Dalam Pembangunan Sesuai (untutan Otonomi Daerah . Kakultas 0lmu #endidikan. Uni"ersitas &egeri 5edan. Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai