Anda di halaman 1dari 50

LOGIKA

YAMARDI, S.IP.,MSI S1: ILMU PEMERINTAHAN FISIP UNPAD 1990 S2: ILMU ADMINISTRASI UNPAD 2002 S3: ILMU POLITIK UGM 2010 HP. 081221818419 EMAIL : yamardi@rocketmail.co m Alamat: Komplek Pemda II Blok C19 Kel. Cibeber Cimahi FISIP UNJANI 6650645

Materi Kuliah
Buku wajib: 1. Logika Scientifika karya Poespoprojo. Jakarta, Pustaka Grafika. 2007. 2. Logika karya Mundiri. Jakarta: Rajawali Pres. 2008. 3. Logika. M.Sommers. Bandung: Toko Alumni,1992. 4. Pengantar Logika. B.Arief Sidharta, Bandung. Aditama.2010 Wajib dibeli, bahan ujian dan diskusi dari buku ini.

Pikirkanlah sesaat dan coba diskusikan 10 menit


Tuhan adalah Cinta Cinta adalah buta Jadi, Tuhan adalah buta Semua orang sopan adalah peramah Beberapa petenis adalah bukan peramah Jadi, beberapa petenis bukan peramah Semua mantan presiden adalah orang bertanggungjawab Sukarno adalah orang bertanggungjawab Jadi, soekarno mantan presiden Revolusi Prancis terjadi setelah revolusi Rusia Revolusi Indonesia terjadi sesudah revolusi Prancis Jadi, revolusi Indonesia terjadi sesudah revolusi Rusia.

PENDAHULUAN
ARTI LOGIKA MANFAAT LOGIKA VALIDITAS DAN KEBENARAN BENTUK DAN BENTUK LOGIKAL LAMBANG DAN LAMBANG LOGIKAL 1. ARTI LOGIKA a). Bahasa sehari-hari: logika atau logis menunjuk pada cara berfikir, yakni masuk akal, rasional dan dapat dimengerti. (Sidharta, 2010; Mundiri, 2008:1) b). Bahasa Ilmiah : menunjuk pada disiplin ilmiah (Sidharta, 2010: 1).

Arti Logika
c) Menurut asal usul kata Logos : sabda, pendapat. d) Menurut ahli: George F Kneller (1966): penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode berfikir benar. Louis Malut (1973): hukum yang memelihara hati nurani dari kesalahan berfikir. Prof. Thaid Thahir A Muin (1966) : ilmu yang menggerakan pikiran kepada jalan yang lurus dalam memperoleh suatu kebenaran. Irving M.copy (1978) ilmu yang mempelajari metode dan hukumhukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dan yang salah

Arti logika
Sommers (1992); logika: ilmu pengetahuan tentang akal budi (rasio) untuk membimbing menuju yang benar Poespoprodjo (2007) ilmu praktis normatif yang mempelajari, hukum-hukum dan prinsip-prinsip, bentukbentuk pikiran manusia yang jika dipatuhi akan membimbing kita mencapai kesimpulan-kesimpulan yang betul-betul lurus dan sah

Manfaat Logika
Mundiri (2008): keseluruhan informasi keilmuawan merupakan suatu sistem yang bersifat logis, karena science tidak mungkin melepaskan kepentingannya terhadap logika Logika membantu manusia berfikir lurus, efisien, tepat dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan.

Manfaat logia
Peospoprojo (2007) : logika sceintifika dijadikan kebiasaan ditelaah sebelum orang mempelajari filsafat atau sebelum berfilsafat. Kepentingan, peranan dan manfaat logika scientifika akan segera terasakan bagi mereka yang hendak menyempurnakan kesanggupan berfikir mereka sehari-hari, khususnya bagi mereka yang hendak memasuki dan memahami liku-liku dunia ilmu. Tidak ada ilmu yang tidak menggunakan atau tidak harus menempuh proses pemikiran, proses nalar, dan proses logika. Logika bahkan de facto merupakan pintu gerbang dari segala ilmu.

VALIDITAS DAN KEBENARAN


Arti kata validitas : 1) Berasal dari Bhs Latin Validus berarti kuat. 2) Dalam logika kata Valid dikaitkan dengan penentuan valid atau tidaknya argumen (Sidhartha, 2010: 9). Peran dalam logika 1) Suatu argumen dapat dikatakan valid apabila kesimpulannya berakar pada premispremisnya. 2) Suatu argumen valid apabila argumen itu sesuai dengan asasasas dan aturan untuk menalar.

Benar
Sidharta (2010: 9) kesesuaian antara pernyataan dan fakta Mundiri (2008): hukumhukum, asas-asas, patokan logika membimbing akal menempuh jalan yang paling efisien untuk menjaga kemungkinankemungkinan salah dalam berfikir. Randal & Buchler (1964) penyesuaian antara pikiran dan kenyataan; ada tidak kesesuaian dalam dirinya sendiri Empat teori kebenaran (Sidharta, 2010: 10): a. Teori korespondensi b. Teori koherensi c. Teori pragmatik d. Teori intersubjektivitas

Teori Kebenaran
T. Korespondensi: isi sesuai dengan kenyataan T. Koherensi: kesesuaian pernyataan dengan pernyataan-pernyataan lain yg sudah diterima kebenarannya. T. Pragmatik: yang benar adalah yang efektif T. Intersubjektivitas: kebenaran adalah konsensus yang dicapai, terutama ahli. Pernyataan benar menentukan keberhasilan seseorang peneliti membuat dan membuktikan hipotesis.

Cara Mendapatkan Kebenaran


Mundiri (2008) : 1. Melalui Metode induksi 2. Melalui Metode deduksi Induksi (Mundiri, 2008) adalah cara berfikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat individual. Keuntungan: a. Berfikir secara ekonomis b. Memungkinkan penalaran lebih lanjut Deduksi (Mundiri, 2008) adalah cara berfikir dari pernyataan bersifat umum, menuju kesimpulan khusus.

Pikirkan sejenak contoh dan diskusikan 10 menit


Batu hitam tenggelam dalam air raksa Batu lebih ringan dari kapuk Kepala nabi musa Allah menurunkan Al Quran. Bumi bergerak mengelilingi matahari Napoleon adalah panglima perang yang ulung. Besi lebih berat dari pada air tawar Ia seorang yang jujur yang suka menipu Fatimah seorang bisu yang pandai berdebat Semua filosof itu cerdas, Al Farabi adalah filosof, maka ia bodoh.

BENTUK LOGIKA

Bab II: pembahasan kata, pengertian dan term


Pengertian kata Kata sebagai prediket Konotasi dan denotasi Pengertian dan Term Menurut Mundiri (2008) kata memiliki beberapa pengertian a. Positif, Negatif dan Privatif b. Universal, Partikular, Singular, Kolektif c. Konkrit dan abstrak d. Mutlak dan Relatif e. Univok, equivok, analog f. Bermakna dan tak bermakna

Positif, negatif dan privatif


Positif apabila ada penegasan adanya sesuatu. eks (gemuk= adanya daging), kaya =adanya harta benda, pandai (adanya ilmu). Negatif apabila dengan diawali sesuatu yang tidak (eks: tidak gemuk, tak kurus, bukan kaya). Privatif apabila mengandung makna tidak adanya sesuatu (eks: kurus tidak ada daging, bodoh=tidak adanya ilmu).

Universal, partikular, dan singgular


Universal: mengikat secara keseluruhan tanpa kecuali (eks: rumah, kursi, dll). Partikular: sebagian rumah, beberapa rumah, dll. Singular: (a) nama unik (eks: sungai terpanjang di dunia, orang paling pendek di dunia, dan (b) nama diri sendiri. (eks: hasan, fatimah, dll) Kolektif:menandakan keseluruhan (eks: regu, tim dll

Konkrit dan Abstrak


Konkrit: bila mempunyai eksistensi tertentu. (eks: kursi, batu) Abstrak: menunjukan sifat (baik, buruk, keadilan, kesejahteraan, dll)

Mutlak dan Relatif


Kata dapat bermakna mutlak apabila tidak membutuhkan kata lain seperti buku, rumah, dll. Kata dapat bermakna relatif apabila membutuhkan kata lain, seperti ayah, ibu, bapak

Univok, Equivok, dan analog


Univok: kata yang bermakna tunggal dan tidak membingungkan, eks: pulpen, botol,dll Equivok: kata yang memiliki makna lebih dari satu, seperti kata bunga, bulan, suku Analog: kata dalam pemakaiannya bermakna yang berbeda dengan makna aslinya, seperti basah, bunga,

Pikiran dan Pemikiran


Poespoprojo (2007) berfikir untuk melahirkan pengertian, pemahaman. Mengapa manusia berfikir? Manusia (Poespoprojo, 2007) : 1. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya karena akalnya atau inteleknya. 2. Manusia adalah insan yg paling utama karena inteleknya atau rohaninya. 3. Manusia adalah realitas rohani jasmani dalam satu kesatuan substansial, tetapi rohanilah yang merupakan dasar dan intinya, serta sumber segala kegiatan dan prinsip hidup.

sidharta
Kegiatan berfikir manusia berlangsung di dalam akal budi atau intelek (tne mind) (hal.17). Tiga langkah kegiatan berfikir (mengutip pendapat J.Maritim, hal 17). A. Kegiatan akal budi tingkat pertama: Aprehensi sederhana (menghasilkan konsep) B. Kegiatan akal budi tingkat kedua: keputusan C. Kegiatan akal budi tingkat ketiga : penalaran Aprehensi Sederhana (AS): intelek secara langsung melihat, mempersepsikan, menangkap melalui panca indera. Menghasilkan bentuk idea atau gagasan tentang objek tertentu. Objek material dari AS adalah sesuatu hal yang ditangkap akal budi. Objek formalnya adalah bagian dari sesuatu hal yang pertamatama secara langsung ditangkap akal budi, yang disebut esensi.

AS
AS diekpresikan dengan istilah konsep. Jadi hasil dari AS adalah konsep dalam pikiran. Akal Budi Tingkat Kedua. Kegiatannya adalah keputusan (judgement). Mengelompokkan Menghubungkan dua konsep Membangun proposisi (hubungan subjek dan prediket). Eks: manusia adalah makhluk rasional (ada dua konsep yaitu manusia dan makhluk rasional)

Kegiatan akal budi tingkat ke tiga


Kegiatannya penalaran Memahami sekelompok proposisi (proposisi antesenden). Membuat proposisi konsekuen atau kesimpulan. Menghasilan argumentasi atau kesimpulan. Argumen adalah produk dari penalaran Contoh: manusia adalah makhluk fana. Mahasiswa adalah manusia Mahasiswa adalah makhluk fana

Sistematika kerja akal budi


Menurut Poesporpojo (hal 125) ada tiga cara mengetahui yang sistematik. A. Membagi B. Memberikan ketentuan atau batasan C. Menyusun Pemikiran Penjelasan: A. Pembagian: prinsip devide et impera :pecah-pecah dahulu, untuk mengetahui konsep-konsep, termterm, proposisiproposisi. (membagi untuk membuat klasifikasi).

Lanjutan

Konsep
Asal kata: Latin ===Concipere : mencakup, mengandung, menyedot, menangkap. (Sidartha, Poespoprojo) Sinonimnya: Idea (Yunani): ideos : orang yang lihat, bentuk, gambar, rupa dari sesuatu. Pengertian tentang objek tertentu (Sidharta, hal 22). Dua kualitas/karakteristik konsep: kualitas primer dan kualitas sekunder Kualitas primer: dapat diamati secara langsung (panjang, lebar, luas, volume, bentuk, dll). Kualitas sekunder: kualitas yang berkaitan dengan warna, rasa, kesan, sifat, sikap, pandangan, dll.

Konsep
Bisa satu kata, beberapa kata, kata majemuk Atau disebut Term . Term bisa satu kata, bisa juga beberapa kata. Eks: kesatuan dalam perbedaan, perikemanusiaan yang adil dan beradab,dsb. Konsep memiliki lingkungan atau daerah (kata Poepoprojo). Contoh. Gajah (apayang menjadi lingkungan gajah? Anjing, kucing, dan binatang lainnya. Konsep dapat luas dan dapat sempit. Ex: hewan (luas) dan hewan bercakar tajam (sempit).

Pembagian konsep
Poesporojo (hal 94). Menurut hub---kompek dan non kompleks. Kompleks terbagi: voce et re (komplek menurut ditangkapnya, tidak menurut hakikatnya). Contoh: hewan yang berbudi, reaktor atom, kesenian daerah modern. Non kompleks menurut ditangkatnya, dan juga kompeks menurut hakikatnya : seorang filusuf, sarjana hukum internasional, kebudayaan nasional. Kompleks menurut ditangkap dan hakikatnya (contoh: ahli dalam bidang filsafat, keburukan dalam hubungan dengan tuhan.

Sommers (hal 11)


Konsep dapat dipandang: a) secara objektif, yaitu obyek dari konsep dapat ditangkap (misal: manusia); b) secara formal yaitu pekerjaan menangkap, dengan akal budi menangkap sesuai obyek. Ada beberapa nama konsep: 1. Notio, karena barang dikenal dengan perantaraannya. 2. Verbum mentale: konsep seakan-akan merupakan kata dengan mana akal budi bicara atau menyatakan sesuatu.

Lanjutan
3. Terminus Mentalis: sebagai penyelesaian dan pembagian putusan dibatasi olehnya, misalnya keutamaan patut di kasihi. 4. Idea (forma, bentuk, persamaan), sebab dengan konsep itu dimiliki suatu persamaan rohani dari suatu barang 5. simplex apprehensio (penangkapan sederhana) sebab dengan konsep itu suatu barang ditangkap secara sederhana, tanpa suatu putusan

Lanjutan
Konsep objektif memiliki 2 ciri pokok ialah: A. Konprehensi isi: jumlah ciri yang dimuat dalam konsep itu. B. Eksistensi luas, yaitu jumlah subyek-subyek. Konsep-konsep dipandang tanpa hubungan dengan konsep lain: 1. atas dasar asalnya 2. atas dasar komprehensinya 3. atas dasar eksistensina 4. atas dasar kesempurnaannya.

Lanjutan
Konsep atas dasar asalnya 1. Konsep langsung dan refleks. 2. Konsep yang intuitif dan yang diskursif 3. Konsep yang khusus dan konsep umum Konsep atas dasar komprehensi 1. Konsep sederhana dan jamak 2. Konsep konkrit dan abstrak Konsep atas dasar ekstensi: 1. Singular 2. Partikular 3. Universal 4. kolektif

Lanjutan
Atas dasar kesempurnaan: 1. Konsep yang terang 2. Konsep yang distinktif 3. Konsep adekwat 4. Konsep komprehensif

PROPOSISI
Pengertian : 1. Mundiri (hal 53) adalah unit terkecil dari pemikiran yang mengandung makna. 2. Sommers (hal 30) adalah tanda atau ekspresi daripada putusan dan dapat diberi definisi. 3. Poespoprojo (hal 170) adalah (a) suatu penuturan (assertion) yang utuh. (b). Ungkapan keputusan dalam kata-kata. (c) luaran dari sebuah keputusan. Keputusan adalah suatu aksi pemikiran yang dengan itu membenarkan atau menyangkat sesuatu.

Ciri proposisi: i. Menurut Mundiri: a) Terdiri dari dua konsep atau lebih. b) Mengandung gagasan/pemikiran/per nyataan kebenaran.

Macam-Macam Proposisi
Menurut Mundiri (hal.55). Analitik, yaitu: proposisi yang prediketnya sudah terkandung dalam subyeknya. Prediket tidak mendatang pengetahuan baru; Proposisi disebut proposisi a priori Contoh: kuda adalah hewan; mangga adalah buah-buah; ayah adalah orang laki-laki. Sintetik, yaitu: proposisi yang prediketnya mempunyai pengertian yang bukan menjadi keharusan bagi subyeknya. Prediketnya mendatangkan pengetahuan baru; Proposisi sintetik adalah lukisan dari kenyataan empirik, sehingga disebut proposisi a posteriori. Contoh: pepaya itu manis; gadis itu gendut; rumahnya bagus.

Macam-macam proposisi
Menurut Sommers (hal 31). Atas dasar kebenaran Atas dasar bahan Atas dasar bentuk Atas dasar kwantitet Atas dasar komposisi Atas dasar modalitet Atas dasar adanya suatu syarat Keterangan: Atas dasar kebenaran: proposisi atas dasar kenyataan (sesuatu yang ada, dikatakan ada, maka proposisi benar; tetapi sesuatu yang ada dikatakan tidak ada, maka proposisinya palsu). Atas dasar bahan (proposisi mutlak, tidak mutlak, mungkin dan tidak mungkin). Contoh: manusia dapat mati.

Pembagian proposisi atas dasar bahan


Proposisi mutlak: proposisi dalam mana prediket sesuai dengan subjek. Contoh: manusia dapat mati. Proposisi yang tidak mutlak: proposisi dalam mana prediketnya sesuai dengan subyek, tetapi bisa jadi sesuai atau tidak sesuai. Contoh: hamdan itu terpelajar, kaya itu bahagia Proposisi yang mungkin: proposisi yang mana prediket tidak sesuai dengan subyek, akan tetapi bisa sesuai. Contoh Hamdan tidak terpelajar. Proposisi tidak mungkin: proposisi dalam mana prediket tidak mungkin sesuai dengan subyeknya. Contoh: manusia adalah malaikat.

Proposisi atas dasar kwantitet


Terbagi umum, partikular, singulir dan tidak tentu. Proposisi universil (umum): proposisi dalam mana subyek itu universil; subyek adalah universil. Contoh: semua manusia dapat mati; malaikat makhluk gaib. Proposisi partikulir: dalam mana subyeknya partikuler. Contoh: beberapa manusia terpelajar; beberapa negara maju mengidap penyakit kronis dalam hal kemanusiaan. Proposisi singulir: nama orang atau mencerminkan spesifik. Contoh: orang itu terpelajar

lanjutan
Proposisi tidak tentu: proposisi dalam mana subyek tidak tentu. Contoh: batu adalah keras Proposisi atas dasar syarat: A. Proposisi kategoris, yaitu: proposisi dalam mana ucapan tidak memuat syarat. Contoh: Tuhan ada; manusia dapat mati. B. Proposisi hipotesis, proposisi dalam mana ucapan memuat syarat.
Terdapat tiga kelompok proposisi hipotesis, yaitu:

1. Proposisi kondisional 2. Proposisi disjuntif 3. Proposisi konjuntif

Penjelasan proposisi Hipotesis Menurut Sommers


Proposisi kondisional, yaitu terdapat suatu syarat. Kata kunci Jikalau, kalau, seandainya. 2. Proposisi disjuntif, yaitu sesuatu yang tidak boleh dipertentangkan, kalau bukan sesuatu yang dapat dipertentangkan. Contoh: Petrus tidak sekaligus membaca dan menulis. 3. Proposisi konjuntif, yaitu kedua keadaan digabungkan dengan kata atau.

Proposisi atas dasar bentuk Proposisi Afirmatif atau negati.

Sifat-sifat Proposisi
1. Menurut Sommers (hal 3951) terdiri dari: OPOSISI, yaitu proposisi yang tidak mungkin sekaligus benar. EKWIPOLENSI, yaitu proposisi yang ada arti sama, tetapi berbeda dalam kualitas dan kuantitas, sehingga yang satu sama dengan yang lainnya. KONVERSI, yaitu penukaran subyek ditempat prediket dan prediket ditempat subyek, dengan mempertahan kebenaran proposisi

Penjelasan: Ada empat macam proposisi yang mengandung sifat oposisi, yaitu: Subaltern Kontradiktoris Kontraris Sub kontraris

Penjelasan: Contoh Subaltern :Semua manusia terpelajar, beberapa manusia terpelajar. Contoh Kontradiktoris: semua manusia terpelajar, beberapa manusia tidak terpelajar. Contoh Kontraris: semua manusia terpelajar, tidak ada manusia yang terpelajar. Contoh subkontraris: beberapa manusia terpelajar, beberapa manusia tidak terpelajar

Macam Proposisi menurut Poespoprojo (hal 1971)


A. Proposisi Kategoris, yaitu proposisi yang menerangkan identitatas atau kebedaan dua konsep objektif. Proposisi ini mengandung tiga buah unsur: subyek (hal yang diterangkan), prediket (hal yang menerangkan), hal yang menghubungkan antara subyek dan prediket. Dalam proposisi kategoris ini terdapat proposisi: a. Afirmatif atau negatif bergantung pada pembenaran atau penyangkalan terhadap hubungan dua konsep objektif itu. b. Proposisi singular apabila subyeknya term singular (cotoh: orang ini seorang pembual).

Proposisi Kategoris
Proposisi universal apabila term subyeknya universal. (semua manusia adalah fana). Proposisi partikular apabila subyeknya berupa term partikular (ontoh: beberapa bis terbakar). Proposisi yang dihasilkan dari penggabungan kualitas dan kuantitas adalah: Affirmo (A) yaitu proposisi universal affirmatif : semua, setiap. nEgo (E) yaitu proposisi universal negatif: tiada, tidak seorang pun. affIrmo yaitu proposisi partikular afirmatif : beberapa, sementara orang, seseorang. negO yaitu proposisi partikular negatif : beberapa...tidak

Pembagian Proposisi Kategoris


Proposisi bersahaja, yaitu proposisi yang subyeknya dan prediketnya berupa term-term bersahaja. (contoh: adang adalah pembantuku==satu term); satu penuturan Proposisi kompleks, yaitu prediket dan subyeknya memiliki term-term yang kompleks. (contoh: buku yang saya berikan kepadamu adalah kumpulan sajak dari WS Rendra).
Proposisi restriktif: satu penutusan. Proposisi eksplikatif: dua penutuan atau lebih (manusia makluk fana, tidak akan luput dari kekilafan.

Lanjutan
Proposisi majemuk: proposisi yang memuat berbagai subyek atau berbagai prediket. Intinya: berbagai penuturan. Proposisi yang susunannya jelas 1. Proposisi kopulatif, yaitu yang dihubungan kata dan, atau, maupun, tidak. 2. Proposisi adversatif: dihubungkan dengan kata tetapi.
o Proposisi yang susunannya tidak jelas.

1.

2.

Proposisi ekslusif, yaitu proposisi yang subyek atau prediketnya diterangkan dengan kata hanya, saja, dll. Contoh: MPR sajalah yang berhak merubah UUD. Presiden sajalah yang berhak mengajukan rancangan undang-undang; dll Proposisi ekseptif , yaitu: proposisi yang subyeknya diterangkan dengan kata kecuali. Contoh: semua hewan, kecuali manusia adalah irasional. Indonesia akan bangkrut, kecuali mau merubah pola pembangunan.

PROPOSISI HIPOTESIS
1. Menurut Poespoprojo (hal 176) adalah proposisi antara bagian-bagiannya terdapat hubungan dependensi (ketergantungan), oposisi, kesamaan dan lain-lain. Cirinya: a. Materi proposisi bukan subyek dan prediket, melainkan terdapat hubungan antara diterangkan dan menerangkan. b. Bentuk bukanlah identitas atau kebedaan, melainkan suatu hubungan lain yang ditunjukan oleh partikelpartikel konjuntif.

Macam-Macam Proposisi Hipotesis


Menurut Poespoprojo (hal 176-177):
Proposisi disjungtif, yaitu yang dua bagiannya dihubungkan kata apabila, jika tidak, dll. Contoh: jika dunia berputar, dunia bergerak; apabila semalam hujan, jalan pasti basah; Jika disebut antesenden dan bagian lainnya disebut consequent. Proposisi konjuntif Proposisi relatif Proposisi konjuntif, yaitu proposisi yang menyangkal bahwa terhadap dua prediket secara bersamaan dapat benar diterapkan pada subyek yang sama dan dalam waktu yang sama. Contoh: saudara tidak dapat menjadi pemain dan penonton sekaligus. Proposisi relatif, yaitu proposisi yang dua bagiannya dihubungkan dengan kata dimana, disitu, sebagaimana... demikian, dll. Contoh: dimana hartamu, distulah hatimu; sebagaimana kita hidup, demikianlah kita mati.

...

Lanjutan
Proposisi komparatif, yaitu

proposisi yang prediketnya dibenarkan atau disangkal, terdapat dalam satu subyek dalam taraf lebih besar atau lebih kecil. Contoh: Plato lebih bijaksana daripada Aristoteles. Jakarta lebih besar dari Bandung

Proposisi Modal, yaitu proposisi yang dengan terang mengungkapkan apakah macam identitas (atau kebendaan) terdapat antara subyek dan prediket. Kata Modalitas: niscaya, tidak tentu, mungkin, tidak mungkin. Contoh: Tuhan niscaya adil; mungkin saja ia akan gugur dalam turnamen ini; tidak mungkin air mengalir mendaki gunung.

Anda mungkin juga menyukai