YAMARDI, S.IP.,MSI S1: ILMU PEMERINTAHAN FISIP UNPAD 1990 S2: ILMU ADMINISTRASI UNPAD 2002 S3: ILMU POLITIK UGM 2010 HP. 081221818419 EMAIL : yamardi@rocketmail.co m Alamat: Komplek Pemda II Blok C19 Kel. Cibeber Cimahi FISIP UNJANI 6650645
Materi Kuliah
Buku wajib: 1. Logika Scientifika karya Poespoprojo. Jakarta, Pustaka Grafika. 2007. 2. Logika karya Mundiri. Jakarta: Rajawali Pres. 2008. 3. Logika. M.Sommers. Bandung: Toko Alumni,1992. 4. Pengantar Logika. B.Arief Sidharta, Bandung. Aditama.2010 Wajib dibeli, bahan ujian dan diskusi dari buku ini.
PENDAHULUAN
ARTI LOGIKA MANFAAT LOGIKA VALIDITAS DAN KEBENARAN BENTUK DAN BENTUK LOGIKAL LAMBANG DAN LAMBANG LOGIKAL 1. ARTI LOGIKA a). Bahasa sehari-hari: logika atau logis menunjuk pada cara berfikir, yakni masuk akal, rasional dan dapat dimengerti. (Sidharta, 2010; Mundiri, 2008:1) b). Bahasa Ilmiah : menunjuk pada disiplin ilmiah (Sidharta, 2010: 1).
Arti Logika
c) Menurut asal usul kata Logos : sabda, pendapat. d) Menurut ahli: George F Kneller (1966): penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode berfikir benar. Louis Malut (1973): hukum yang memelihara hati nurani dari kesalahan berfikir. Prof. Thaid Thahir A Muin (1966) : ilmu yang menggerakan pikiran kepada jalan yang lurus dalam memperoleh suatu kebenaran. Irving M.copy (1978) ilmu yang mempelajari metode dan hukumhukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dan yang salah
Arti logika
Sommers (1992); logika: ilmu pengetahuan tentang akal budi (rasio) untuk membimbing menuju yang benar Poespoprodjo (2007) ilmu praktis normatif yang mempelajari, hukum-hukum dan prinsip-prinsip, bentukbentuk pikiran manusia yang jika dipatuhi akan membimbing kita mencapai kesimpulan-kesimpulan yang betul-betul lurus dan sah
Manfaat Logika
Mundiri (2008): keseluruhan informasi keilmuawan merupakan suatu sistem yang bersifat logis, karena science tidak mungkin melepaskan kepentingannya terhadap logika Logika membantu manusia berfikir lurus, efisien, tepat dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan.
Manfaat logia
Peospoprojo (2007) : logika sceintifika dijadikan kebiasaan ditelaah sebelum orang mempelajari filsafat atau sebelum berfilsafat. Kepentingan, peranan dan manfaat logika scientifika akan segera terasakan bagi mereka yang hendak menyempurnakan kesanggupan berfikir mereka sehari-hari, khususnya bagi mereka yang hendak memasuki dan memahami liku-liku dunia ilmu. Tidak ada ilmu yang tidak menggunakan atau tidak harus menempuh proses pemikiran, proses nalar, dan proses logika. Logika bahkan de facto merupakan pintu gerbang dari segala ilmu.
Benar
Sidharta (2010: 9) kesesuaian antara pernyataan dan fakta Mundiri (2008): hukumhukum, asas-asas, patokan logika membimbing akal menempuh jalan yang paling efisien untuk menjaga kemungkinankemungkinan salah dalam berfikir. Randal & Buchler (1964) penyesuaian antara pikiran dan kenyataan; ada tidak kesesuaian dalam dirinya sendiri Empat teori kebenaran (Sidharta, 2010: 10): a. Teori korespondensi b. Teori koherensi c. Teori pragmatik d. Teori intersubjektivitas
Teori Kebenaran
T. Korespondensi: isi sesuai dengan kenyataan T. Koherensi: kesesuaian pernyataan dengan pernyataan-pernyataan lain yg sudah diterima kebenarannya. T. Pragmatik: yang benar adalah yang efektif T. Intersubjektivitas: kebenaran adalah konsensus yang dicapai, terutama ahli. Pernyataan benar menentukan keberhasilan seseorang peneliti membuat dan membuktikan hipotesis.
BENTUK LOGIKA
sidharta
Kegiatan berfikir manusia berlangsung di dalam akal budi atau intelek (tne mind) (hal.17). Tiga langkah kegiatan berfikir (mengutip pendapat J.Maritim, hal 17). A. Kegiatan akal budi tingkat pertama: Aprehensi sederhana (menghasilkan konsep) B. Kegiatan akal budi tingkat kedua: keputusan C. Kegiatan akal budi tingkat ketiga : penalaran Aprehensi Sederhana (AS): intelek secara langsung melihat, mempersepsikan, menangkap melalui panca indera. Menghasilkan bentuk idea atau gagasan tentang objek tertentu. Objek material dari AS adalah sesuatu hal yang ditangkap akal budi. Objek formalnya adalah bagian dari sesuatu hal yang pertamatama secara langsung ditangkap akal budi, yang disebut esensi.
AS
AS diekpresikan dengan istilah konsep. Jadi hasil dari AS adalah konsep dalam pikiran. Akal Budi Tingkat Kedua. Kegiatannya adalah keputusan (judgement). Mengelompokkan Menghubungkan dua konsep Membangun proposisi (hubungan subjek dan prediket). Eks: manusia adalah makhluk rasional (ada dua konsep yaitu manusia dan makhluk rasional)
Lanjutan
Konsep
Asal kata: Latin ===Concipere : mencakup, mengandung, menyedot, menangkap. (Sidartha, Poespoprojo) Sinonimnya: Idea (Yunani): ideos : orang yang lihat, bentuk, gambar, rupa dari sesuatu. Pengertian tentang objek tertentu (Sidharta, hal 22). Dua kualitas/karakteristik konsep: kualitas primer dan kualitas sekunder Kualitas primer: dapat diamati secara langsung (panjang, lebar, luas, volume, bentuk, dll). Kualitas sekunder: kualitas yang berkaitan dengan warna, rasa, kesan, sifat, sikap, pandangan, dll.
Konsep
Bisa satu kata, beberapa kata, kata majemuk Atau disebut Term . Term bisa satu kata, bisa juga beberapa kata. Eks: kesatuan dalam perbedaan, perikemanusiaan yang adil dan beradab,dsb. Konsep memiliki lingkungan atau daerah (kata Poepoprojo). Contoh. Gajah (apayang menjadi lingkungan gajah? Anjing, kucing, dan binatang lainnya. Konsep dapat luas dan dapat sempit. Ex: hewan (luas) dan hewan bercakar tajam (sempit).
Pembagian konsep
Poesporojo (hal 94). Menurut hub---kompek dan non kompleks. Kompleks terbagi: voce et re (komplek menurut ditangkapnya, tidak menurut hakikatnya). Contoh: hewan yang berbudi, reaktor atom, kesenian daerah modern. Non kompleks menurut ditangkatnya, dan juga kompeks menurut hakikatnya : seorang filusuf, sarjana hukum internasional, kebudayaan nasional. Kompleks menurut ditangkap dan hakikatnya (contoh: ahli dalam bidang filsafat, keburukan dalam hubungan dengan tuhan.
Lanjutan
3. Terminus Mentalis: sebagai penyelesaian dan pembagian putusan dibatasi olehnya, misalnya keutamaan patut di kasihi. 4. Idea (forma, bentuk, persamaan), sebab dengan konsep itu dimiliki suatu persamaan rohani dari suatu barang 5. simplex apprehensio (penangkapan sederhana) sebab dengan konsep itu suatu barang ditangkap secara sederhana, tanpa suatu putusan
Lanjutan
Konsep objektif memiliki 2 ciri pokok ialah: A. Konprehensi isi: jumlah ciri yang dimuat dalam konsep itu. B. Eksistensi luas, yaitu jumlah subyek-subyek. Konsep-konsep dipandang tanpa hubungan dengan konsep lain: 1. atas dasar asalnya 2. atas dasar komprehensinya 3. atas dasar eksistensina 4. atas dasar kesempurnaannya.
Lanjutan
Konsep atas dasar asalnya 1. Konsep langsung dan refleks. 2. Konsep yang intuitif dan yang diskursif 3. Konsep yang khusus dan konsep umum Konsep atas dasar komprehensi 1. Konsep sederhana dan jamak 2. Konsep konkrit dan abstrak Konsep atas dasar ekstensi: 1. Singular 2. Partikular 3. Universal 4. kolektif
Lanjutan
Atas dasar kesempurnaan: 1. Konsep yang terang 2. Konsep yang distinktif 3. Konsep adekwat 4. Konsep komprehensif
PROPOSISI
Pengertian : 1. Mundiri (hal 53) adalah unit terkecil dari pemikiran yang mengandung makna. 2. Sommers (hal 30) adalah tanda atau ekspresi daripada putusan dan dapat diberi definisi. 3. Poespoprojo (hal 170) adalah (a) suatu penuturan (assertion) yang utuh. (b). Ungkapan keputusan dalam kata-kata. (c) luaran dari sebuah keputusan. Keputusan adalah suatu aksi pemikiran yang dengan itu membenarkan atau menyangkat sesuatu.
Ciri proposisi: i. Menurut Mundiri: a) Terdiri dari dua konsep atau lebih. b) Mengandung gagasan/pemikiran/per nyataan kebenaran.
Macam-Macam Proposisi
Menurut Mundiri (hal.55). Analitik, yaitu: proposisi yang prediketnya sudah terkandung dalam subyeknya. Prediket tidak mendatang pengetahuan baru; Proposisi disebut proposisi a priori Contoh: kuda adalah hewan; mangga adalah buah-buah; ayah adalah orang laki-laki. Sintetik, yaitu: proposisi yang prediketnya mempunyai pengertian yang bukan menjadi keharusan bagi subyeknya. Prediketnya mendatangkan pengetahuan baru; Proposisi sintetik adalah lukisan dari kenyataan empirik, sehingga disebut proposisi a posteriori. Contoh: pepaya itu manis; gadis itu gendut; rumahnya bagus.
Macam-macam proposisi
Menurut Sommers (hal 31). Atas dasar kebenaran Atas dasar bahan Atas dasar bentuk Atas dasar kwantitet Atas dasar komposisi Atas dasar modalitet Atas dasar adanya suatu syarat Keterangan: Atas dasar kebenaran: proposisi atas dasar kenyataan (sesuatu yang ada, dikatakan ada, maka proposisi benar; tetapi sesuatu yang ada dikatakan tidak ada, maka proposisinya palsu). Atas dasar bahan (proposisi mutlak, tidak mutlak, mungkin dan tidak mungkin). Contoh: manusia dapat mati.
lanjutan
Proposisi tidak tentu: proposisi dalam mana subyek tidak tentu. Contoh: batu adalah keras Proposisi atas dasar syarat: A. Proposisi kategoris, yaitu: proposisi dalam mana ucapan tidak memuat syarat. Contoh: Tuhan ada; manusia dapat mati. B. Proposisi hipotesis, proposisi dalam mana ucapan memuat syarat.
Terdapat tiga kelompok proposisi hipotesis, yaitu:
Sifat-sifat Proposisi
1. Menurut Sommers (hal 3951) terdiri dari: OPOSISI, yaitu proposisi yang tidak mungkin sekaligus benar. EKWIPOLENSI, yaitu proposisi yang ada arti sama, tetapi berbeda dalam kualitas dan kuantitas, sehingga yang satu sama dengan yang lainnya. KONVERSI, yaitu penukaran subyek ditempat prediket dan prediket ditempat subyek, dengan mempertahan kebenaran proposisi
Penjelasan: Ada empat macam proposisi yang mengandung sifat oposisi, yaitu: Subaltern Kontradiktoris Kontraris Sub kontraris
Penjelasan: Contoh Subaltern :Semua manusia terpelajar, beberapa manusia terpelajar. Contoh Kontradiktoris: semua manusia terpelajar, beberapa manusia tidak terpelajar. Contoh Kontraris: semua manusia terpelajar, tidak ada manusia yang terpelajar. Contoh subkontraris: beberapa manusia terpelajar, beberapa manusia tidak terpelajar
Proposisi Kategoris
Proposisi universal apabila term subyeknya universal. (semua manusia adalah fana). Proposisi partikular apabila subyeknya berupa term partikular (ontoh: beberapa bis terbakar). Proposisi yang dihasilkan dari penggabungan kualitas dan kuantitas adalah: Affirmo (A) yaitu proposisi universal affirmatif : semua, setiap. nEgo (E) yaitu proposisi universal negatif: tiada, tidak seorang pun. affIrmo yaitu proposisi partikular afirmatif : beberapa, sementara orang, seseorang. negO yaitu proposisi partikular negatif : beberapa...tidak
Lanjutan
Proposisi majemuk: proposisi yang memuat berbagai subyek atau berbagai prediket. Intinya: berbagai penuturan. Proposisi yang susunannya jelas 1. Proposisi kopulatif, yaitu yang dihubungan kata dan, atau, maupun, tidak. 2. Proposisi adversatif: dihubungkan dengan kata tetapi.
o Proposisi yang susunannya tidak jelas.
1.
2.
Proposisi ekslusif, yaitu proposisi yang subyek atau prediketnya diterangkan dengan kata hanya, saja, dll. Contoh: MPR sajalah yang berhak merubah UUD. Presiden sajalah yang berhak mengajukan rancangan undang-undang; dll Proposisi ekseptif , yaitu: proposisi yang subyeknya diterangkan dengan kata kecuali. Contoh: semua hewan, kecuali manusia adalah irasional. Indonesia akan bangkrut, kecuali mau merubah pola pembangunan.
PROPOSISI HIPOTESIS
1. Menurut Poespoprojo (hal 176) adalah proposisi antara bagian-bagiannya terdapat hubungan dependensi (ketergantungan), oposisi, kesamaan dan lain-lain. Cirinya: a. Materi proposisi bukan subyek dan prediket, melainkan terdapat hubungan antara diterangkan dan menerangkan. b. Bentuk bukanlah identitas atau kebedaan, melainkan suatu hubungan lain yang ditunjukan oleh partikelpartikel konjuntif.
...
Lanjutan
Proposisi komparatif, yaitu
proposisi yang prediketnya dibenarkan atau disangkal, terdapat dalam satu subyek dalam taraf lebih besar atau lebih kecil. Contoh: Plato lebih bijaksana daripada Aristoteles. Jakarta lebih besar dari Bandung
Proposisi Modal, yaitu proposisi yang dengan terang mengungkapkan apakah macam identitas (atau kebendaan) terdapat antara subyek dan prediket. Kata Modalitas: niscaya, tidak tentu, mungkin, tidak mungkin. Contoh: Tuhan niscaya adil; mungkin saja ia akan gugur dalam turnamen ini; tidak mungkin air mengalir mendaki gunung.