Anda di halaman 1dari 4

KOR PULMONAL

DEFINISI Kor pulmonal adalah hipertrofi/dilatasi dari ventrikel kanan akibat hipertensi pulmonal yang disebabkan penyakit parenkim paru atau pembuluh darah paru yang tidak berhubungan dengan kelainan jantung kiri. Insiden kor pulmonal bervarisasi antar negara yang berbeda tergantung pada prevalensi merokok, polusi udara, dan faktor-faktor resiko lain pada penyakit paru-paru.

ETIOLOGI Kor pulmonal terjadi akibat adanya perubahan akut atau kronis pada pembuluh darah paru yang menyebabkan terjadinya hipertensi pulmonal. Etiologi kor pulmonal dibagi menjadi 4 golongan yaitu: enyakit pembuluh darah paru !ekanan pada arteri pulmonal oleh tumor mediastinum, aneurisma, granuloma atau fibrosis enyakit neuro muskular dan dinding dada enyakit yang mengenai aliran udara paru, alveoli, termasuk paru intestinal dan pernapasan saat tidur. "K, penyakit "K dimana

enyebab tersering yang mendasari terjadinya kor pulmonal adalah diperkirakan sekitar #$ % &$ ' kasus. atogenesis

enyakit % penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya kor pulmonal adalah penyakit yang se(ara primer menyerang pembuluh darah paru-paru seperti emboli paru-paru berulang, penyakit pernapasan obstruktif atau restriktif. )papun penyakit a*alnya, sebelum timbul kor pulmonal biasanya terjadi resistensi vaskular paru dan hipertensi pulmonal. +ipertensi pulmonal pada akhirnya akan meningkatkan beban kerja dari ventrikel kanan, sehingga mengakibatkan hipertrofi dan pada akhirnya akan terjadi gagal jantung. ,ua mekanisme dasar yang mengakibatkan terjadinya peningkatan resistensi vaskular adalah: -. .asokontriksi pembuluh darah pulmonal akibat adanya hipoksia

/. "bstruksi dan/ obliterasi dari jaringan vaskular paru

DIAGNOSIS Anamnesis dan pemeriksaan fisik erlu dilakukan anamnesis yang teliti ada tidaknya penyakit paru yang mendasari seperti batuk kronis yang produktif, sesak napas *aktu beraktivitas, napas yang berbunyi, dan mudah lelah. 0ika masih pada fase a*al beruba pembesaran ventrikel kanan maka keluhannya lebih ke arah penyakit paru. Keluhan terkait penyakit jantungnya baru akan timbul jika sudah terjadi gagal jantung dimana pasien akan mengeluh nyeri pada perut kanan atas dan edem. ,ispneu sering terjadi akibat dari adanya peningkatan kerja pernapasan akibat adanya perubahan dalam elastisitas paru-paru 1fibrosis penyakit paru2 atau adanya overinflasi pada "K. 3yeri dada juga dapat terjadi akibat adanya iskemia ventrikel kanan atau teregangnya arteri pulmonalis. +emoptisis akibat rupturnya arteri pulmonalis yang sudah mengalami aterosklerotik atau dilatasi akibat hipertensi pulmonal juga dapat terjadi. 4ejala-gejala neurologis juga mungkin juga timbul akibat menurunnya (urah jantung dan hipoksemia. 5elanjutnya pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan keadaan yang sianosis, suara / yang mengeras dan ventrikel kanan dapat teraba di parasternal kanan. !erdapatnya murmur di daerah pulmonal dan trikuspid serta terabanya ventrikel kanan merupakan tanda yang lebih lanjut. 6ila sudah terjadi fase dekompensasi maka gallop akan terdengar, selain itu akan terdapat murmur pada daerah trikuspid akibat dari insufisiensi trikuspid. ,ilatasi dari vena jungularis, hepatomegali, splenomegali, asites dan efusi pleura merupakan tanda-tanda terjadinya overload pada ventrikel kanan. Pemeriksaan Penunjan !" F#$# $%#ra& Etiologi kor pulmonal beragam, oleh karena itu pada pemeriksaan foto thora7 akan menunjukan berbagai ma(am gambaran parenkim dan pleura yang mungkin saja menunjukan penyakit primernya. 4ambaran radiologi dari hipertensi pulmonal adalah dilatasi arteri pulmonalis utama dan (abang-(abangnya, merun(ing ke perifer, dan lapang paru perifer tampak relatif oligemia. ada hipertensi pulmonal, diameter arteri pulmonalis kanan 8-9 mm dan diameter arteri pulmonalis kiri 8-# mm pada &:' penderita. +ipertrofi dari ventrikel kanan juga dapat terlihat pada foto thora7 dimana terjadi pergeseran batas jantung kanan, pergeseran ke lateral batas jantung kiri dan pembesaran bayangan jantung ke anterior, ke daerah retrosternal pada foto dada lateral. '" E(ek$r#kardi# ram

4ambaran abnormal elektrokardiogram pada kor pulmonal dapat berupa: a. ,eviasi sumbu ke kanan. 5umbu gelombang p ; &$$ atau lebih b. !erdapat pola 5- 5/ 5: (. <asio amplitudo </5 di .- lebih besar dari pada sadapan d. <asio amplitudo </5 di .9 lebih ke(il dari pada sadapan e. !erdapat pola p pulmonal di sadapan /,: dan a.= f. !erdapat pola 5- >: dan !: dan <666 complete atau incomplete g. !erdapat t terbalik, mendatar atau bifasik pada perikordial h. 4elombang ><5 dengan voltase lebih rendah terutama pada hiperinflasi )" Ek#kardi# rafi 5alah satu pen(itraan yang dapat digunakan untuk menegakan diagnosis kor pulmonal adalah dengan ekokardiografi. ,ari ekokardiografi dapat ditemukan dimensi dari ruang ventrikel kana yang membesar, tapi struktur dan dimensi dari ventrikel kiri normal. ada gambaran ekokardiografi katup pulmonal, gelombang ?a@ hilang, menunjukan hipertensi pulmonal. Kadang-kadang dengan pemeriksaan ekokardiografi susah terlihat katup polmonal karena ?a((ousti( *indo*@ sempit akibat penyakit paru PENATALAKSANAAN enatalaksanaan (or pulmonal dari aspek jantung bertujuan untuk menurunkan hipertensi pulonal, mengobati gagal jantung kanan, meningkatan kelangsungan hidup, dan mengobati penyakit dasar dan komplikasinya. entalaksanaan (or pulmonal meliputi : -. !irah baring dan pembatasan garam !irah baring sangat penting untuk men(egah buruknya hipoksemia yang nantinya akan lenih menaikkan lagi tek darah arteri pulmonalis. 4aram perlu dibatasi vtapi tidakse(ara berlebihan karena klorida serum yang rendah akan mengalami usahan untuk menurunkan hiperkapnea, /. !h. "ksigen emakaian oksigen kontinyu selama -/ jam,-A jam,dan /4 jam meningkatkan kelangsungan hidupv dibandingkan pasien tanpa terapi oksigen. Indikasi terapi oksigen adalah "K karena adanya

a"/ BAAmm+g / 5a "/ ,##', a"/ AA-A&mm+g, dan disertai salahsatu tanda seperti e*dema yang disebabkan gagal jantung kanan, p pulmonal pd Ek4, dan eritrositosis. +ematokrit lebih dari A9 '. :. ,iuretik ,iuretik diberikan untuk mengurangi tanda gagal jantung kanan namun tidak boleh berlebihan karena akan menimbulkan alkalosis metabolik yang bisa memi(u terjadinya hiperkapnea. ,isamping itu, dengan terapi diuretik bisa menyebakan kekurangan (airan yang mengakibatkan perload ventrikel dan (urah jantung menurun. 4. .asodilator emakaian vasodilator seperti nitrat anatgonis kalsium,agoni alfa adrenergik,a(e inhibitor dan g belum direkomednasikan pemakaiannya se(ara rutin. .asodilator dapat menurunkan tekanan pulmonal pada (or pulmonal kronik, meskipun efisiensinya lebih baik pada hipertensi pulmonal primer. A. ,igitalis +anya digunakan (or pulmonal disertai gagal jantung kiri 9. )ntikoagulan ,iberikan untuk menurunkan resiko terjadinya tromboemboli akibat disfungsi dan pembesaran ventrikel kanan dan adanya faktor imobilisasi pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai