Anda di halaman 1dari 34

Petunjuk Praktikum Farmasi Blok 12 Bentuk sediaan obat

Oleh Enny Kusumastuti

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya 201

TATA TERTIB PRAKTIKUM


1. Pembagian grup : satu kelompok praktikan dibagi menjadi beberapa grup , setiap grup terdiri dari 5-6 praktikan. 1. Tata tertib laboratorium : a. Praktikan diharuskan memakai jas laboratorium dan sandal yang bersih. b. Membawa peralatan khusus untuk pembersihan yaitu serbet lap bersih. !. "ehadiran 1##$, apabila berhalangan harus ada keterangan resmi. d. Tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan selama praktikum. e. Tidak diperbolehkan menggunakan alat komunikasi %&P' selama praktikum. (. Tidak diperbolehkan pindah grup atau pindah kelompok . ). *isiplin kerja : g. *atang 5 menit sebelum praktikum dimulai. h. Pekerjaan dilakukan grup. i. Tanggung jawab pengerjaan tugas merupakan tanggung jawab bersama. j. +emua peralatan harus bersih baik sebelum dan sesudah praktikum. k. "ehilangan atau kerusakan alat praktikum menjadi tanggung jawab yang bersangkutan atau grup. ,. Tugas praktikan : l. Masing-masing peserta praktikum mengerjakan tugas yang telah diberikan. m. &asil akhir sediaan obat harus diserahkan kepada pembimbing praktikum. n. +etiap peserta praktikum harus membuat jurnal praktikum dan membuat laporan hasil praktikum .

PERATURAN UMUM PENGGUNAAN ALAT DAN BAHAN DI LABORATORIUM FARMASI KEDOKTERAN 1. -erat bahan obat yang dapat ditimbang minimum 5# mg. .pabila diperlukan bahan kurang dari 5# mg, maka dilakukan pengen!eran dengan bahan inert atau bahan pembawa yang sesuai. ). .lat-alat yang digunakan harus bersih dan kering. ,. Pada saat menimbang, kedua piring timbangan harus diberi alas kertas untuk menimbang. /. Pada penimbangan bahan, saat menambah atau mengurangi bahan , timbangan harus dalam keadaan 0o((.0 5. +ebelum dan sesudah menimbang bahan, etiket pada wadah botol agar diba!a untuk menghindari kesalahan pengambilan bahan. 6. -ahan obat yang sudah selesai ditimbang agar dikembalikan ke tempatnya. 1. 1ntuk bahan berbentuk !air, setiap menuang dari wadah, etiket harus di sebelah atas. ). +ebelum di!ampur, bahan-bahan harus digerus terlebih dahulu, terutama untuk bentuk sediaan padat dan setengah padat. ,. Penggunaan etiket disesuaikan : warna putih untuk obat dalam dan warna biru untuk obat luar. /. Penggunaan label disesuaikan dengan si(at bentuk sediaan misal : 0"232" *.&1410 untuk suspensi dan emulsi.

56+6P 7.89 4689".P +uatu resep disebut lengkap apabila terdapat : 1. 8ama, alamat, dan nomor i:in praktek serta hari praktek dan jam praktek, bila ada nomor telepon. ). 8ama kota serta tanggal resep tersebut ditulis. ,. +upers!riptio : tanda 5 , singkatan dari re!ipe yang berarti harap diambil. /. ;ns!riptio : nama obat yang diberikan dan jumlahnya. .pabila obat yang diminta berupa ra!ikan maka terdapat : a. Remedium cardinale atau obat pokok, dapat terdiri dari satu atau lebih bahan obat. b. Remedium adjuvans yaitu bahan yang membantu bahan obat pokok, tidak selalu ada dalam resep ra!ikan. !. Corrigens yaitu bahan yang digunakan untuk memperbaiki rasa, bau, atau warna %!orrigens saporis, odoris, dan !oloris'. d. Vehiculum atau constituents yaitu bahan pembawa atau pelarut misalnya air pada sediaan larutan. 1. +ubs!riptio : !ara pembuatan atau bentuk sediaan yang dikehendaki, ditulis m(la %mis!e (a! lege artis' yang berarti !ampur dan buatlah sesuai dengan aturan. 1. +ignatura : aturan pakai, umumnya ditulis dengan singkatan latin. ). Pro : nama penderita yang merupakan identitas penderita, sebaiknya dilengkapi umur dan berat badan terutama untuk bayi dan anak-anak serta alamat penderita. ,. Tanda tangan atau para( dokter : untuk menjadikan suatu resep otentik, sedangkan obat-obat narkotika harus dilengkapi tanda tangan dokter. 328T2& 56+6P 7.89 4689".P 1. 5esep pribadi

). 5esep 5umah sakit Rumah Sakit Muh. Husin Plg *okter : *ena -agian : .nak Tanggal : ) -1#-)#1, 5 .moksisilin sirup btl + t dd !th ; a! 5 Parasetamol sirup + t dd !th ; prn Pro : 5ina %, th' ; btl ;

dr. Prawesti +;P : 1), ;* )##/ Praktek : +enin-<umat <l. Mahakam - 5 Tlp. =1#,>/ Plg
Plg, )-1#-)#1, 5 .moksisilin mg 1## 4aktosa ?s M(la pul@ dtd no. AB + t dd p ; Pro : *odo %) th'

P65&;T189.8 *2+;+ 2-.T 18T1" .8." 1ntuk menghitung dosis obat yang diberikan kepada penderita terutama anak-anak, ada beberapa rumus yang dapat digunakan. Perhitungan dengan rumus-rumus tersebut berdasarkan perbandingan umur anak dengan umur dewasa, perbandingan berat badan, perbandingan luas permukaan tubuh. *ari beberapa rumus tersebut yang sering digunakan adalah rumus 7oung %untuk anak umur 1) tahun ke bawah' dan rumus *illing %untuk anak umur 1) tahun ke atas' serta rumus 3lark %berdasarkan berat badan anak' n 5umus 7oung: 5umus *illing: *Ma C n E 1) n *Ma C D *M n : umur %tahun' )# *Ma : dosis maksimum anak *M 5umus 3lark : : dosis maksimum dewasa %dapat dilihat di Farmakope ;ndonesia ;;;' w anak *Ma C w dewasa "etentuan umum : 1. 1mur orang dewasa adalah )# tahun ). -erat badan orang dewasa adalah G# kg Bentuk sediaan padat. Perhitungan dosis pada bentuk sediaan padat umumnya diperlukan untuk pemakaian dalam ke!uali bila dinyatakan lain. Terutama digunakan bila akan menghitung dosis obat pada resep ra!ikan bentuk serbuk %pul@eres' untuk anak-anak. 3ontoh : 1. 5 .mino(ilin +. tdd pul@ ; Pro: 8orma %, thn' *osis maksimum anak : sekali : , %1) E ,' D 5## mg C 1## mg sehari : , %1) E ,' D 15## mg C ,## mg *osis sekali pakai .mino(ilin adalah 1## mg dan sehari , D 1## mg C ,## mg Perhitungan persen dosis pakai terhadap dosis maksimum: +ekali : 6# mg 1## mg D 1##$ C 6#$ %H dosis maksimum' +ehari : ,D6# mg ,## mg D 1##$ C 6#$ %H dosis maksimum' mg 6# *osis maksimum dewasa : sekali 5## mg sehari 15## mg M(la pul@. dtd 8o. A;; D *M w : berat badan %kg' D *M

). 5

5i(ampisin

m(la pul@. 8o. AB +. 1dd pul@. ; m.a.! Pro: -ona %/ tahun' *iketahui: *osis maksimum 5i(ampisin )5 mg kg--, perhitungan dosis pakai anak berdasarkan berat badan indi@idu anak, misal berat badan anak %-ona' C1/ kg. Maka *.M... berdasarkan perhitungan berat indi@idu adalah C 1/ D )5 mg C ,5# mg. Pada resep tersebut 5i(ampisin sebanyak 3000 mg untuk 15 bungkus , sedangkan pemberian obat adalah satu kali sehari, sehingga: *osis satu kali sehari: ,### mg 15 C )## mg Persen dosis pakai obat satu kali atau satu hari adalah : )## ,5# D 1##$ C 6).=$ Pada resep nomor ), dosis yang diberikan tidak melebihi dosis maksimum, tetapi untuk mengetahui berapa dosis pakai pada penderita, prosentase dosis harus dihitung. Bentuk sediaan setenga padat +ediaan setengah padat umumnya digunakan untuk pemakaian luar. .da beberapa bahan obat yang digunakan untuk pemakaian luar yang mempunyai dosis maksimum antara lain: kreosol, -na(tol, guaia!ol, resor!inol. 1ntuk sediaan yang mengandung bahan tersebut harus diperhitungkan dosis pakainya.,!ontoh : 1. 5 -eta na(tol .sam salisilat Baselin ad M(la ungt. + b dd part 1 1# Pro: *ono %/ tahun' *M anak C / %/ E1)' D 5## mg 1### mg C 1)5 mg )5# mg <umlah beta na(tol dalam resep adalah 5$ dari )# gram C 1 gram C1### mg *osis satu kali pakai C 1### mg 1# C 1## mg, satu hari C ) D 1## mg C )## mg *osis Pakai I-na(tol satu kali C 1## 1)5 D 1##$ C =#$ dan satu hari 1## D) )5# D 1##$ C =#$ 1ntuk sediaan luar yang mempunyai dosis maksimum harus jelas aturan pakainya, misalnya seperti !ontoh diatas ditulis s b dd part 1 1#, tidak ditulis s.u.! %signa usus !ognitus' ). 5 -na(tol .s. +alisilat Baselin M(la ungt. 5.#$ ).#$ ad )# 5.#$ ).#$ )# *.M. -na(tol untuk pemakaian luar 5##mg 1### mg %Ph. -elanda B'

+ bdd 1gram ue Pro: *oni %/ tahun' .turan pakai resep di atas : dua kali sehari, untuk satu kali pakai satu gram. *osis pakai I-na(tol: +atu kali: 1 )# D 1### mg C 5# mgJ sehari , D 5# mg C 15# mg Persen dosis pakai : +atu kali +ehari 5# mg 1)5 mg D 1##$ C /#$ 15# mg )5# mg D 1##$ C 6#$

+ediaan yang dibuat diserahkan sudah terbagi dalam )# bungkus masing-masing 1 gram, sehingga dosis pakai tidak melebihi dosis maksimum. Bentuk sediaan !ai" <umlah sediaan !air dalam resep dapat dinyatakan dalam @olume %ml' atau dalam berat %gram' dan $ %persen', !ontoh : 1. 5 4uminal #, )/ ). 5 4uminal mg )/# .?ua ad M( susp. +. tdd !th ; Pro: 4indri %/ tahun' Perhitungan dosis: Carilah dosis maksimum dari luminal/ enobarbital. *osis maksimum dewasa : satu kali ,## mg J satu hari 6## mg !itung dosis maksimum untuk anak. +atu kali : +atu hari : / / / E 1) D ,## mg 6## mg C G5 mg C 15# mg / E 1) D %F; ;;;' ml 6# .?ua ad 6# M( susp. +. tdd !th ; Pro: 4indri%/ tahun'

!itung dosis pakai dari resep di atas untuk pemakaian satu kali dan satu hari . .turan pakai: +ehari tiga kali satu sendok teh. +atu sendok teh C 5 ml , sehingga : satu hari , D 5 ml C 15 ml. *alam hal ini untuk resep 1 dan ) tidak ditambahkan bahan-bahan yang kental yang dapat mengubah kekentalan sediaan,maka berat jenis dari sediaan tersebut adalah 1.#. Pada resep no. ) jumlah akhir sediaan dinyatakan dalam berat %gram', sehingga @olume dari sediaan tersebut : 6# 1 C6# ml. *osis pakai 4uminal untuk resep 1 dan ) : +atu kali pakai : 5 ml 6# ml +atu hari +atu kali +atu hari D )/# mg C )# mg : 15 ml 6# ml D )/# mg C 6# mg : )# mg G5 mg D 1##$ C )6,66$ : 6# mg 15# mg D 1##$ C /#$

Persentase dosis pakai terhadap dosis maksimum anak:

*osis pakai resep 1 dan ) tidak melebihi dosis maksimum .

,. 5

4uminal +irupus simpleks .?ua ad M( susp. +. tdd !th ;

mg )/# ml 6# )#

Pro: +inta %/ tahun' Pada sediaan di atas ditambahkan sirupus simpleks sebanyak )# ml atau sepertiga dari jumlah sediaan. .pabila dalam sediaan ditambahkan sirupus simpleks sejumlah lebih dari seperenam bagian dari @olume atau berat akhir sediaan, maka berat jenis sediaan menjadi lebih dari 1.#. *alam hal ini berat jenis sediaan C 1.,, sehingga perhitungan dosis menjadi: *osis pakai satu kali : satu sendok teh C 5.# ml C 5.# ml D 1., g ml C 6.5 g. <umlah 4uminal dalam satu sendok teh C 6.5 g 6# g D )/# mg C )6 mg Persen dosis luminal satu kali C )6 G5 D 1##$ C ,/,66$ *osis pakai 4uminal satu hari : , D satu sendok teh C , D )6 mg C G= mg *osis pakai 4uminal sehari C G= 15# D 1##$ C 5)$ /. 5 6ritromisin +irupus simpleks M(. +usp. + tdd gtt A Pro: .ndi %) tahun' -ila !ara pemakaian dinyatakan dalam tetesan, maka perlu diperhitungkan @olumenya. *alam hal ini digunakan a!uan tetesan internasional yaitu 1.# ml C )# tetes untuk !airan dengan berat jenis C 1.#. +ehingga perhitungan dosis untuk resep no. / sbb: a. *osis maksimum dewasa : satu kali 5## mg J satu hari / g %Farmakope ;ndonesia ;;;' b. *osis anak : *osis pakai: .turan pakai : Tiga kali sehari 1# tetes +atu kali C 1# tetes C #.5 ml C #,5 ml )# ml D )### mg C 5# mg +atu hari C , D 1# tetes C 1.5 ml C 1.5 ml )# ml D )### mg C 15# mg Persentase dosis pakai terhadap dosis maksimum: +atu kali C ) %1) E )' D 5## mg C G1.5 mg +atu hari C ) %1) E )' D /### mg C 5G1 mg ad ml )# ).# ml 5

+atu kali C 5# mg G1.5 mg D 1##$ C 6>.>,$ %H dosis maksimum' +atu hari C 15# mg 5G1 mg D 1##$ C )6.)6$ %H dosis maksimum'

#ARA MEN$ELESAIKAN SEBUAH RESEP %OBAT RA#IKAN& +ebelum kita mengerjakan suatu resep, hal yang perlu diperhatikan dari resep tersebut adalah: "elengkapan resep: apakah sudah memenuhi syarat sebuah resep yang lengkap. "omposisi obat: apakah mengandung obat paten, obat jadi, atau obat standar. ;nteraksi obat: apakah terdapat interaksi baik se!ara (isika, kimia atau (armakologi. .da tidaknya obat narkotika dan atau obat keras. .pabila resep yang akan dibuat telah diteliti sebagaimana disebut di atas, langkah selanjutnya adalah: 4engkapilah resep tersebut apabila ada kekurangan dalam penulisan misalkan: jumlah obat, tanggal, signa aturan pakai. "omposisi dari obat paten, obat jadi, atau obat standar dapat dilihat dalam bukubuku antara lain: *a(tar 2bat ;ndonesia %*2;', ;n(ormasi +pesialite 2bat ;ndonesia %;+2', ;ndonesia ;ndeD o( Medi!al +pe!ialities %;;M+', Formularium 8asional . .pabila terdapat interaksi dalam resep tersebut, maka harus di!ari !ara pengatasannya. -ahan-bahan yang dapat berinteraksi misalkan: dipisahkan,

*r. Mustika +;* : #5=6 "anwil ;* >= diganti, atau dikeluarkan. +;P : #1/ "anwil ;* >> 5umah: Praktek: 5esep yang mengandung obat narkotika atau obat keras harus dihitung dosis <l. Musi 1# <l. ;ndragiri 1/ pakainya. Palembang Palembang 328T2&: Palembang, ) 2kt 1, 5 6ritromisin kap. 1 ) Parasetamol tab. 1/ 3odein &3l. mg M( pul@. dtd no. A + tdd pul@

Pro: 9ilang %) tahun'

Penyelesaian !ontoh resep di atas sebagai berikut: Ke'engkapan "esep: tidak lengkap. *alam hal ini tidak ditulis tempat dan tanggal resep dibuat, sehingga perlu dilengkapi. K()p(sisi (*at: terdapat obat jadi yaitu 6ritromisin dan Parasetamol, maka perlu di!ari di ;+2 atau *2;. *ari buku didapat bahwa 6ritromisin kapsul mengandung )## mg erotromisin kapsul, Parasetamol mengandung .setamino(en 5## mg. ,. Inte"aksi (*at + 6ritromisin adalah antibiotika yang potensinya akan turun jika di!ampur dengan obatobat lain sehingga perlu dipisahkan dari bahan obat lainnya. Parasetamol berkhasiat analgesik-antipiretik yang digunakan apabila pasien panas saja, sebaiknya dibuat sediaan terpisah. /. Pe" itungan d(sis pakai (*at : *alam resep terdapat narkotika yaitu 3odein &3l dan obat keras yaitu 6ritromisin sehingga perlu diperhitungkan dosis pakainya terhadap dosis maksimum untuk pasien *r. Mustika tersebut. +;* : #5=6 "anwil ;* >= +;P : #1/ "anwil ;* >> *ari Farmakope ;ndonesia ;;; diketahui bahwa: 5umah: Praktek: *osis maksimum 3odein &3l : satu kali 6# mg dan satu hari ,## mg. <l. Musi 1# <l. ;ndragiri 1/ Palembang *osis maksimum 6ritromisin : satu kali 5## mg dan satu Palembang hari /### mg. Palembang, ) 8o@ 1) +elanjutnya dihitung dosis maksimum anak umur / tahun dan seterusnya sebagaimana 5 6ritromisin kap K telah ditulis pada bab perhitungan dosis untuk anak,dtd juga proses M( pul@. no. A dosis pakainya. + tdd pul@ ; "ika dosis pakai melebihi dosis maksimum# maka dosis pakai harus dipertimbangkan lagi LLLLLLLLLLLLLLLLLL k apakah memang dikehendaki demikian atau diturunkan. 5 dosisnya Parasetamol tab. M M( pul@. dtd no. A ,. Penu'isan "esep -ang "asi(na'. + tdd p ; prn LLLLLLLLLLLLLLLLLLL k 5 3odein &3l. mg 1# M( pul@. dtd no. A + tdd pul@ ; LLLLLLLLLLLLLLLLLLL k Pro: 9ilang %) tahun'

6. Peni)*angan dan pe)*uatan (*at. 4angkah-langkah pembuatan sediaan se!ara garis besar sebagai berikut: 4akukan penimbangan bahan obat %untuk obat yang jumlahnya H 5# mg, dilakukan pengen!eran dengan menambahkan @ehikulum pada bahan obat'. 4akukan pembuatan sediaan sesuai dengan bentuk sediaan yang ditentukan si(at bahan obat %se!ara lege artis'. 4akukan pengemasan yang rapi dan bersih. Tulis etiket dan label untuk sediaan sesuai aturan pakai dan nama penderita dalam resep.

.P2T;" F" 1nsri .poteker: *ra. 6nny "usumastuti .lamat : <l. M..li "ompl 5+1P Plg 8o.1 Tgl. ) 2kt 1, 9ilang Tiga kali sehari satu bungkus

.P2T;" F" 1nsri .poteker: *ra. 6nny "usumastuti .lamat : <l. M..li "ompl 5+1P Plg 8o.1 Tgl. ) 2kt 1, 9ilang Tiga kali sehari satu bungkus -ila perlu

A. BENTUK SEDIAAN PADAT

1.Pu'.e"es e/ pu-e" 7ang dimaksud dengan pul@eres adalah bentuk sediaan padat yang berupa serbuk halus dan kering, dalam bentuk terbagi untuk satu kali pemakaian. Pul@eres mengandung bahan berkhasiat tunggal atau !ampuran lebih dari satu bahan berkhasiat. Pul@eres harus memenuhi persyaratan : halus# kering# dan bila mengandung lebih dari satu bahan obat harus homogen. -eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bentuk sediaan pul@eres: -erat setiap bungkus antara ,## - 1### mg. Tujuan pembatasan berat setiap bungkus serbuk adalah agar obat bisa diminum penderita dan !ampuran obat bisa ter!ampur se!ara homogen. Nat tambahan %@ehikulum' yang umum digunakan adalah sa!!harum la!tis %laktosa' yang bersi(at inert. 1ntuk penderita diabetes dapat digunakan manitol. 1ntuk men!ampur bahan obat berkhasiat keras sebaiknya ditambahkan bahan pewarna kontras yang bersi(at inert agar mudah mengetahui homogenitas dari !ampuran. -ahan pewarna yang sering digunakan adalah karmin. -ahan-bahan yang bersi(at higroskopis %menyerap air' digerus dalam mortir hangat kemudian ditambahkan bahan pengisi %laktosa'. -ila dosis pakai dari sediaan =#$ dari dosis maksimum, maka pembagian tiap bungkusnya harus ditimbang satu persatu. -ila terdapat bahan obat yang berupa kristal atau tablet maka bahan tersebut harus digerus terlebih dahulu sebelum di!ampur dengan bahan obat lain. -ila terdapat bahan obat yang berbentuk !air misalkan tingtur, ekstrak !air maka harus diuapkan terlebih dahulu kemudian dikeringkan dengan bahan pengisi. -ahan yang berbobot ringan misal: Mg2, Mg32, dan bahan yang mudah menguap misal: minyak atsiri dan tingtur, ditambahkan terakhir. -eberapa bahan obat dan bentuk sediaan yang sebaiknya tidak diberikan dalam bentuk serbuk: 6tambutol, heksamin : karena bersi(at higroskopis. +ediaan tablet retard, tablet sustained release, atau semua sediaan tablet long a!ting. +ediaan tablet entero!oated, sediaan tablet salut gula. +ediaan tablet yang sangat keras misal : my!ostatin, karena sulit homogen. Pengerjaan bahan obat yang tidak di!ampur langsung dengan bahan obat lain

6kstrak kental: tambahkan beberapa tetes alkohol G#$ dalam mortir panas kemudian gerus dengan bahan pengisi sampai kering dan homogen. Minyak atsiri : dipakai sebagai pemberi rasa bau aroma, maka ditambahkan pada bahan pengisi. -ahan obat yang mengandung air kristal : diganti dengan bahan yang tidak mengandung air kristal 3amphora, menthol, asetosal: ditetesi dengan spiritus (ortior %alkohol >5$' se!ukupnya sampai larut di dalam mortir hangat, kemudian digerus dengan bahan pengisi sampai kering dan homogen. #(nt( "esep. 1.

*r. "artika +;P )1/5 ;P 1>=# <l. &ang Tuah no. 1# Palembang
Plg, 1 2kt 1, 5 Parasetamol tab K 3TM tab K +a!!h. 4a!tis ?.s. m( pul@ dtd 8o. AB + tdd pul@ ; Pro: 9undu % / th '

).

*r. "artini +;P )1>5 ;P 1>=1 <l. 8uri 11 Palembang


Plg, 1 2kt 1, 5 .moksisilin , Parasetamol , +a!!h. 4a!tis ?.s. m( pul@ 8o.AB + bdd pul@ ;

Pro: -intang % , th '

Pu'.is %+erbuk tak terbagi' eD obat semau kita, bhn lbhhalus -entuk sediaan pul@is berupa serbuk tak terbagi yang halus dan kering dan apabila mengandung lebih dari satu bahan harus homogen. Pul@is pada umumnya merupakan sediaan yang dimaksudkan untuk pemakaian luar, misal serbuk tabur. Penggunaan pul@is untuk pemakaian dalam menggunakan takaran sendok %sendok teh, sendok bubur, atau sendok makan' tetapi karena penentuan dosisnya sulit maka sudah tidak digunakan lagi. +erbuk yang tak terbagi-bagi diayak dengan ayakan tertentu. Taka"an %d(sis& : 2bat luar : misalnya O na(tol, ditanyakan berapa kali pakai seharinya dan berapa jumlah satu kali pakai. -ila tidak ada ketentuan, dihitung semua serbuk untuk satu kali pakai. 2bat dalam : bila mempunyai dosis maksimum, harus dibuat serbuk per!obaan. -ila dosis pakai tidak terlewati serbuk per!obaan tidak perlu dibuat. Sediaan pu'.is di*edakan *e"dasa"kan pe)akaiann-a+ Pul@is stoma!hi!us: serbuk yang digunakan untuk pengobatan lambung.

Pul@is aerophorus: serbuk yang pada saat akan digunakan harus dilarutkan dahulu dalam air dan menghasilkan gas 32). *igunakan untuk obat dalam. Pul@is adspersorius %serbuk tabur' : serbuk yang digunakan untuk obat luar dan tidak boleh digunakan untuk mengobati luka. Pul@is sternutationes: serbuk yang digunakan dengan !ara disedot atau dihisap. *igunakan untuk obat luar dan bere(ek lokal. Pul@is denti(ri!us: +erbuk yang digunakan untuk gosok gigi. Penge"0aan *e*e"apa *a an pada pe)*uatan pu'.is+ .deps lanae, lanolin, i!htyol: dilarutkan dengan spiritus (ortior dalam mortir hangat, kemudian dikeringkan dengan talk dan digerus sampai homogen. -alsamum peru@ianum, !amphora, menthol, thymol, beta-na(tol: dilarutkan dengan spiritus (ortior, kemudian dikeringkan dengan talk. 3era (la@a dan para(in solidum, @aselin: dalam jumlah sedikit dilarutkan dengan spiritus (ortior dan dikeringkan dengan talk. .pabila dalam jumlah banyak maka dilumerkan di atas penangas air lalu ditambah talk sedikit demi sedikit dan digerus sampai kering dan homogen. 3eta!eum: apabila jumlahnya banyak maka dilarutkan dengan eter, jika jumlahnya sedikit maka dilarutkan dengan spiritus (ortior. ;!htyolum : dilarutkan dengan spiritus (ortior. Para((in li?uidum: dalam jumlah banyak maka ditambahkan talk sedikit demi sedikit. .pabila jumlahnya sedikit maka ditambahkan eter kemudian digerus dengan talk. Baselinum : dilumerkan di penangas air %waterbath' dengan talk. Pada pembuatan sediaan pul@is, setelah semua bahan di!ampur dan digerus sampai halus dan homogen, !ampuran tersebut harus diayak dengan ayakan ukuran - 6# kemudian di!ampur lagi. 1ntuk serbuk yang mengandung lemak diayak dengan ayakan - //. 3ontoh resep *r. .minah +;P 6/1 ;P 1>=5 <l. -rantas ) Palembang
Plg, 1 2kt 1,

1.

).

*r. .miruddin +;P 6G1 ;P 1>=5 <l. -ali > Palembang


Plg, 1 2kt 1,

5 *i(enhidramin 1$ 3amphor )$ .mylum ,$ Talkum ad )# M( pul@. adsp. +ue Pro: -imbi

.sam salisil #.5 .sam ben:oat #.5 .deps lanae #.5 Talk ad 1# M( pul@ adsp. +u!

Pro: <ojo

Kapsu' "apsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus !angkang kapsul, keras atau lunak. *apat berisi bahan obat padat %serbuk, granul, pelet' atau berisi bahan !air yang dikentalkan. +ediaan kapsul dimaksudkan antara lain untuk: menutupi rasa atau bau yang kurang enak sedap, untuk bahan-bahan higroskopis atau bahan yang tidak stabil oleh pengaruh suhu dan udara. Terdapat dua ma!am kapsul yaitu: "apsul pati %!apsulae amyla!eae': terbuat dari tepung gandum, sekarang tidak dibuat lagi. "apsul gelatin %!apsulae gelatinae' yang terdapat dua ma!am: "apsul keras gelatin: dibuat dari gelatin, gula dan air . -iasanya berbentuk silindris, terdiri dari wadah dan tutup. "apsul lunak gelatin: dibuat dari ,5$ gelatin dan 65$ gliserol. -entuknya bundar, bulat lonjong atau tabung. "apsul mempunyai banyak ukuran tergantung banyak sedikitnya jumlah sediaan yang dimasukkan ke dalam !angkang. 1kuran dari besar ke ke!il : ###, ##, # , 1, ), ,. -eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan kapsul: -ahan-bahan yang merusak kapsul: !airan yang mengandung air, !airan yang mengandung etanol dengan kadar H >#$, (enol dan sediaannya dengan kadar lebih dari /#$, kreosol, i!htyol. -ahan-bahan yang tidak merusak dinding kapsul: etanol dengan kadar P >#$, minyak lemak, minyak atsiri, ol.!aryophylli, etilen triklorida, 33l /, bensol, eter, dan sebagainya. Pada dasarnya pengerjaan sediaan kapsul sama dengan pul@eres, perbedaannya adalah pada tahap pengemasan, pul@eres dibagi kemudian dibungkus, sedangkan pada kapsul setelah dibagi maka serbuk dimasukkan ke dalam !angkang kapsul. #(nt( "esep

).

*r. "inanti +;P )1/= ;P 1>=# <l. -angau > Palembang


Plg,) 2kt 1, 5 5 .moksisislin ,## mg Parasetamol )## mg M( pul@ da in !ap dtd no. A s tdd !ap ; k

*r. .miruddin +;P 6G1 ;P 1>=5 <l. -ali > Palembang


Plg, ) 2kt 1, 5i(ampisin )## mg M( pul@ da in !ap no. AAA + s dd !ap ; m.a.! k 5 ;sonia:id )## mg M( pul@ da in !ap no. AAA + s dd !ap ; m.a.! k

Pro: Qisnu %1G th'

Pro : 5iri % 15 th '

B. BENTUK SEDIAAN SETENGAH PADAT


-entuk sediaan ini umumnya digunakan untuk memberikan e(ek lokal pada atau di dalam kulit. Terdapat tiga ma!am bentuk sediaan setengah padat: +alep %unguentum', %!ream', Pasta. Sa'ep %unguentum'. +alep adalah gel dengan perubahan bentuk plastis, digunakan untuk kulit sehat, sakit atau terluka atau pada selaput lendir %hidung, mata'. +ediaan salep mengandung bahan obat yang terlarut %salep larutan' atau bahan obat yang tersuspensi %salep suspensi' dalam dasar salep. Menu"ut da-a te"apin-a, salep dapat dibagi sebagai berikut: +alep epidermik : yaitu salep yang dimaksudkan bekerja hanya pada permukaan kulit dengan e(ek lokal. Pada umumnya digunakan sebagai pelindung, antiseptik, adstringensia dan parasitisida. *asar salep yang digunakan adalah @aselin. +alep endodermik : yaitu salep yang dimaksudkan untuk melepaskan obat agar memasuki kulit, tetapi tidak menembus kulit, sebagian diserap dan bersi(at sebagai emollientia, stimulantia dan lokal irritant. *asar salep yang digunakan adalah minyak tumbuhan dan minyak alami. +alep diadermik : yaitu salep yang dapat melepaskan obat menembus kulit dan menimbulkan e(ek konstitusi. +alep diadermik hanya untuk pemakaian khusus misal: bahan obat berupa senyawa raksa, iodida, belladona. *asar salep yang baik adalah: lanolin, adeps lanae, oleum !a!ao. Menu"ut dasa" sa'epn-a1 terdapat ) jenis salep: +alep hidro(ob : yaitu salep dengan dasar berlemak, mengandung !ampuran lemak, minyak, malam dan tidak dapat di!u!i dengan air. 3ontoh: salep ben:o!aina F;. +alep hidro(il : yaitu salep dengan dasar salep emulsi w o atau o w, mempunyai daya serap air !ukup besar. +alep jenis ini lebih mudah di!u!i dengan air, terutama dasar salep o w. Penge"0aan *a an2*a an te"tentu da'a) pe)*uatan sa'ep+ a. $sam salisilat# ben%ocain: karena bahan-bahan tersebut sukar larut dalam lemak maupun air, maka digerus dalam mortir hangat sambil ditetesi alkohol >#$ sampai larut %/ - 5 tetes', kemudian ditambahkan dasar salep sedikit demi sedikit. b.&n', asam borat# sul onamida: mula-mula digerus halus, kemudian diayak dengan ayakan --/# baru kemudian dengan dasar salep sejumlah setengahnya atau sama dengan bobot bahan obat. -ila perlu dasar salep di!airkan dahulu. "rim

c.(chtyolum#balsam peru: bahan ini harus ditambahkan terakhir dan dasar salep dalam keadaan dingin.

d.)eta-na tol: karena mempunyai dosis maksimum maka harus dihitung dosis pakainya dan dibuat dalam bentuk salep yang terbagi. e.Cairan-cairan alcohol dalam salep * bila :at berkhasiat tidak menguap dan tahan panas, diuapkan sampai konsistensinya menyerupai sirup, kehilangan berat :at diganti dengan dasar salep, !ontoh : T!t. 2pii, ekstrak li?uidum. -ila :at berkhasiat mudah menguap, tidak tahan pemanasan maka !ampurkan sedikit-sedikit. #(nt( "esep

1.

*r. *imas +;P 1),1 ;P )### <l. Mahakam 5 Palembang


Plg, , 2kt 1, 5 3amphora 1$ 2l 3ayuputi ml 1 Metil salisilat ml ) Baselin ad )# m( ungt sue

).

*r. 8adia +;P /,11 ;P )##1 <l.Musi = Palembang


Plg, , 2kt 1, 5 9aramisin #,,$ &idrokortison .!. 1,#$ Baselin ad 1# m( ungt sue : 7uni

Pro : .ndi

Pro

K"i) "rim merupakan sediaan setengah padat , berupa emulsi, mengandung air tidak kurang dari 6#$. +ediaan untuk kosmetika mengandung air lebih besar dari 6#$. "rim dimaksudkan untuk terapi lokal, selain untuk kulit juga untuk membran mukosa. *asar krim adalah emulsi tipe w o atau o w. Pada pembuatan emulsi sebagai dasar krim digunakan suatu emulgator agar dasar krim tidak rusak %stabil'. 6mulgator yang sering digunakan: emulgide, trietanolaminstearat %T6. '. "rim stearat dibutuhkan dalam kosmetik sebagai @anishing !ream, sebagai emulgator adalah garam-garam natrium, kalium, atau ammonium dari asam stearat seperti trietanolaminstearat. 1ntuk penyiapannya digunakan komponen alkali dan asam stearat dalam suatu perbandingan, sehingga terbentuk 15 - )#$ senyawa garam. Penambahan gliserol 1#$ sebagai pelembut atau pelunak, lihat komposisi dasar krim 3 %krim stearat beralkali lemah dengan p& G,) - =,/, perhatikan p& lingkungan kulit /,= - 5,='. K()p(sisi dasa" k"i) .. 2leum sesami 15 6mulgide 15 .?ua ad 1## -. 2leum sesami 6mulgide .?ua ad ,# 1# 1## 3. .s. +tearat 1/.)# 9liserin 1#.# -oraD #.)5 T6. 1.#

.?ua

G5

Pasta Pasta adalah sediaan setengah padat berupa massa lembek, dibuat dengan men!ampurkan bahan padat dalam @aselin atau bahan lain yang !o!ok. "onsentrasi bahan padat yang diperlukan untuk pembentukan pasta umumnya ,# - G#$. 1ntuk penyiapan pasta, serbuk terdispersi halus disuspensikan dalam (ase luar, bila digunakan pembawa salep sebagai bahan dasar, boleh dipanaskan atau dileburkan. +e!ara terapeutik pasta berada di antara salep dan bubuk. Pasta bekerja pada permukaan kulit. +i(at menghisap dan si(at mengeringkannya digunakan untuk penanganan Pasta dioleskan dulu pada kain kasa sebelum digunakan. +ediaan dalam bentuk pasta ber(ungsi sebagai: pengobatan setempat, pelindung atau pembersih dan pengering. #(nt( "esep

1.

*r. &anan +;P 55) ;P 1>>, <l. +erayu = Palembang Plg, , 2kt 1, 5 .s. salisilat Nink oDyd .mylum Baselin alb ad M( pasta +ue Pro: Trini #.5 ).# ,.# 1#

).

*r. Mita +;P ,,, ;P 1>>> <l. 8uri ) Palembang Plg, , 2kt 1, 5 5esor!inol #.5 +ul(ur presp. 1.# "alamin ).# .deps lanae 1.# Bas. album ad 1# M( pasta +ue Pro: Menik

#. BENTUK SEDIAAN #AIR Faktor-(aktor yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan sediaan !air adalah : a. +tabilitas, b. "elarutan, !. "easaman-kebasaan, d. Tonisitas, e. Biskositas LARUTAN %solutio' 7ang dimaksud dengan bentuk sediaan larutan adalah suatu sediaan yang mengandung bahan obat terlarut, dalam pelarut air atau sebagian besar air dengan !airan lain. 4arutan harus jernih. +olutio adalah larutan dari satu ma!am :at dalam pelarut. .pabila bahan obat terlarut lebih dari satu maka sediaan disebut mikstura. +;51P: adalah sediaan !air kental untuk keperluan dalam yang mengandung minimum 5# $ sakarosa, dapat ditambahkan bahan obat atau sari tumbuhan. "andungan sakarosa dalam sirup antara 5#$ sampai 65$ %Farmakope ;ndonesia' akan tetapi pada umumnya antara 6#$-65$. "andungan gula dalam sirup menentukan daya tahan sirup. Pada kadar jenuh % 66$' tidak terjadi pertumbuhan jamur karena air yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganisme akan ditarik melalui proses osmosis. +ermbuatan sirup * +akarosa 6#$ -65$ dilarutkan dalam air, panaskan dan lakukan pengadukan. *idihkan selama 1)# detik, kemudian disaring. +irup yang dibuat dengan !ara demikian disebut ,irupus ,impleks. Ha'2 a' -ang pe"'u dipe" atikan pada pe)*uatan sediaan 'a"utan + Pembawa yang umum digunakan adalah air yang telah dimasak dan atau disuling. "elarutan bahan obat harus diketahui. .pabila bahan obat tidak larut dalam pembawa air maka bahan obat diganti bentuk lainnya yang larut misal : bentuk garamnya atau ester. *alam hal ini sediaan dapat dibuat dalam bentuk eliksir dengan pembawa !ampuran air dan pembawa organik %alkohol, gliserin'. -ahan obat berkhasiat keras dilarutkan terpisah kemudian baru di!ampur, ke!uali jika ada prosedur lain yang dapat meningkatkan kelarutan bahan obat tersebut. Misal : !o((ein dengan natrium ben:oatJ kloram(enikol dengan dapar borat. -ahan-bahan yang mudah menguap ditimbang dan ditambahkan terakhir. 4arutan harus jernih dan bebas partikel, bila perlu disaring. Mikstura adalah larutan yang mengandung :at berkhasiat lebih dari satu dalam pelarut,.

#(nt( "esep

5+M& P.46M-.89 *okter : Mustika -agian : kulit kelamin Tanggal : 5 2kt 1, 5 +ol. ". Permanganas #,1$ 1## ml + ue

Pro : <uju%, th'

SUSPENSI 7ang dimaksud dengan sediaan suspensi adalah suatu sediaan !air yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam !airan pembawa. -ahan yang terdispersi harus halus dan tidak boleh !epat mengendap. <ika diko!ok perlahanlahan endapan harus segera terdispersi kembali. +ediaan suspensi dapat dipakai untuk penggunaan oral maupun topikal. 1ntuk pemakaian luar disebut 42T;2. Pada pembuatan sediaan suspensi ditambahkan suatu bahan pensuspensi yang ber(ungsi untuk menstabilkan dispersi padat dalam !air. -ahan pensuspensi yang sering digunakan adalah : 9om .rab 1-)$ , Tragakan 1-)$, Metilselulosa #,5-)$, -entonit )$, "arboksimetilselulosa natrium #,5-)$ Teknik pembuatan suspensi ada dua !ara: -ahan suspensi dibuat mu!ilago dengan sejumlah 1# kali jumlah bahan pensuspensi. -ahan-bahan dapat di!ampur dengan mu!ilago bahan suspensi dan digerus sampai terbentuk pasta yang homogen. "emudian ditambahkan pembawa sedikit demi sedikit. -ahan-bahan padat dan serbuk bahan pensuspensi digerus homogen, kemudian ditambahkan air sedikit demi sedikit sampai terbentuk pasta yang baik setelah terbentuk pasta, sisa air ditambahkan sedikit demi sedikit.

#(nt( "esep

1.

*r. &anani +;P: #>= ;P 1>=G <l. &ang <ebat no. ) Plg
Plg, / 2kt 1,

).

*r. &asnan +;P: =G1 ;P 1>># <l. Merdeka no. 6 Plg


Plg, / 2kt 1, 5 Mg.hidroksid ) .l hidroksid ) +ir.+impl. ml 15 M( susp. ad 6# ml + , dd !th ; 1 h.a.!

Parasetamol , +ir.+impl. ml 1# M( susp. ad 6# ml + tdd !th 1 p.!. prn

Pro : +andy %) th'

Pro : "ansa%1) th'

EMULSI 6mulsi adalah suatu sediaan !air yang berupa sistem dispersi !air dalam !air, yang mana !airan-!airan tersebut tidak ter!ampur satu sama lain. Terdiri dari dua (ase !air yaitu (ase hidro(il %umumnya air' dan (ase lipo(il yang berupa suatu minyak tumbuhan atau lemak %minyak lemak, para((in, @aselin dll' atau pelarut lipo(il %kloro(orm, ben:ena'. Pada pembuatan emulsi agar kedua (ase dapat ter!ampur ditambahkan suatu bahan yang disebut emulgator. Terdapat berma!am-ma!am emulgator antara lain : 6mulgator anion akti( : 8atrium palmitat, 8atrium stearat, "alsium palmitat, aluminium palmitat, trietanolamin stearat, gom arab. 6mulgator kation akti( : +etrimid, ben:alkonium bromida. 6mulgator non ionik : setil alkohol, stearil al!ohol, +pan )#, /#, 6# dan =#J Tween )#, )1, /#, 6#, 61, 65, =# dan =5. 6mulgator am(oter : gelatin, kasein, kuning telur, lesitin. Farmakope menyatakan bahwa bila tidak disebut lain maka sediaan emulsi dibuat dengan menambahkan gom arab. Terdapat dua ma!am emulsi yaitu : 1 .6mulsi air dalam minyak %. M' atau water in oil %Q 2' , minyak adalah (ase ekternal dan air adalah (ase internal ). 6mulsi minyak dalam air %M .' atau oil in water %2 Q' , minyak adalah (ase internal dan air merupakan (ase eksternal +i(at 6mulsi:

1. 6mulsi alami disebut emulsi @era yaitu emulsi dengan bahan dasar sudah mengandung minyak dan diemulsikan dengan emulgatornya sehingga terbentuk emulsi pada pen!ampuran yang baik dengan air. ). 6mulsi buatan disebut emulsi spuria emulgator. Met(de pe)*uatan !("pus e)u'si .. 3ontinental methods %metode suspensi'. <umlah bahan yang digunakan untuk membuat inti emulsi %!orpus emulsi ' adalah minyak : air : gom arab C / : , : ). 9om arab dimasukkan ke dalam mortir yang kering, kemudian ditambahkan minyak, diaduk !epat sampai !ampuran homogen. +etelah itu air dimasukkan dan !ampuran segera diaduk dengan !epat sampai terbentuk emulsi yang berwarna putih dan homogen. -. 6nglish methods %metode larutan'. <umlah bahan yang digunakan sama dengan .. 9om arab dibuat musilago dengan air. "emudian satu bagian minyak ditambahkan kedalam musilago sambil diaduk terus, selanjutnya dilakukan hal yang sama untuk sisa munyak. Pengadukan dilakukan terus menerus sampai terbentuk emulsi yang putih dan homogen. #(nt( "esep yaitu emulsi yang dibuat dengan penambahan

*r. 4intang +;P :)))) ;P )##) <l. -rantas no. 1 Plg


Plg, / 2kt 1, 5 Para((in li? 1# ml *ul!olaD tab ;; M( emulsi ad 5# ml + b dd !th ;

*r. 2mar +yari( +;P: 6>= ;P 1>>, <l. +erayu G Plg ).


5 Plg,/ 2kt 1, 2leum 5i!ini 1# ml 9aram ;nggris ) M( emulsi ad 5# ml + s dd 33 ; a.n

1.

Pro : 5ana

Pro : +isi

GUTTAE 7ang dimaksud dengan sediaan guttae atau obat tetes adalah sediaan !air berupa larutan, suspensi atau emulsi yang dimaksudkan untuk pemakaian dalam atau luar, digunakan dengan !ara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku Farmakope ;ndonesia. 9uttae diberikan untuk pemakaian dalam dan pemakaian luar, !ontoh guttae untuk pemakaian dalam adalah obat tetes yang diberikan se!ara oral antara lain : @itamin, antibiotika, obat penurun panas, dan lain-lain. 9uttae yang diberikan untuk pemakaian luar : 9uttae auri!ulares %tetes telinga' "e!uali dinyatakan lain, sediaan tetes telinga dibuat dengan menggunakan !airan pembawa, mempunyai kekentalan yang sesuai agar obat mudah menempel pada dinding telinga. Pembawa yang sering digunakan : gliserol, propilenglikol, dapat juga digunakan etanol, heksilenglikol, minyak lemak nabati. 9uttae nasales %tetes hidung' +ediaan yang digunakan untuk hidung dengan !ara meneteskan obat ke dalam rongga hidung, dapat mengandung bahan pensuspensi, bahan dapar, dan pengawet. Pembawa yang digunakan biasanya air, apabila digunakan pembawa selain air maka sedapat mungkin mempunyai p& antara 5,5 sampai G,5, kapasitas dapar sedang. 9uttae opthalmi!ae % tetes mata' +ediaan steril berupa larutan atau suspensi, digunakan untuk mata dengan !ara meneteskan obat pada selaput lendir mata sekitar kelopak mata . +ediaan tetes mata harus memenuhi syarat dalam hal : sterilitas dan kejernihan %untuk larutan'. Pada sediaan guttae perlu ditambahkan bahan pengawet, terutama sediaan tetes mata dosis ganda. 3ontoh bahan pengawet : tiomersal #,##)$, garam (enilmerkuri #,##)$, klorheksidin #,###5$-#,#1$, bensilakohol #,5$-1.#$. &al yang perlu diperhatikan pada pembuatan sediaan guttae : "elarutan dan si(at bahan obat harus diketahui. "arena @olume yang dibuat pada umumnya ke!il, maka pada saat melarutkan bahan obat perlu diperhatikan !ara melarutkannya. +ediaan tetes mata berupa larutan harus jernih, maka perlu dilakukan penyaringan dua

kali. 2leh karenanya pada pembuatan @olume yang dibuat ditambah )#$ dari @olume yang diminta.

TONISITAS +uatu larutan dikatakan mempunyai tonisitas yang sama dengan serum atau !airan mata atau ;+2T28;+ apabila : Mempunyai titik beku yang sama dengan serum atau !airan mata yaitu -#.5) %dihitung berdasarkan penurunan titik beku :at berkhasiat'. Mempunyai konsentrasi sama dengan serum yaitu #., M %dihitung berdasarkan molaritas larutan :at berkhasiat'. Mempunyai tonisitas sama dengan #,>$ 8a3l %dihitung berdasarkan eki@alensi :at berkhasiat dengan 8a3l'. +uatu larutan dapat bersi(at hipertonis atau hipotonis. .pabila suatu larutan hipertonis akan dibuat isotonis maka konsentrasi bahan yang harus dikurangi, sedangkan untuk larutan hipotonis harus ditambahkan suatu bahan pengisotoni hingga men!apai tonisitas yang sama dengan serum. #(nt( "esep+

1.

*r. .ndra +;P : ,)/ ;P 1>=5 <l. Merawan no. 5 Plg Plg, / 2kt 1, 5 Pilokarpin &3l 1$ Nink +ul(. 1$ .?ua ad )# ml M(la gutt.2pht.isot. + tdd gtt. ;B o.s.

).

*r. Fathia 5 +;P :),/5 ;P )### <l. *iponogoro no. 1 Plg


Plg, / 2kt 1, 5 .lbu!id &3l 5$ 4idokain &3l 1$ .?ua ad 1# ml M(la gutt.auri!. isotoni + t dd gtt. ;;; a.s.

Pro : 8urma

Pro : -ani

Tugas p"aktiku) + Membuat obat bentuk sediaan padat, setengah padat dan !air Membuat laporan %jurnal praktikum'

Tugas pe)*uatan (*at Pe)*uatan sediaan padat %pu'.e"es&. .mbil Parasetamol ) gram, buat menjadi 1# bungkus. .turan pakai , D sehari 1 bungkus bila perlu, untuk Mimi , tahun .mbil .moksisilin sebanyak 15# mg untuk setiap bungkusnya. -uat sebanyak 1# bungkus dengan aturan pakai , D sehari 1 bungkus, untuk 9ugun / tahun .mbil Teo(ilin 5# mg untuk setiap bungkusnya. -uat sebanyak 1# bungkus dengan aturan pakai , D sehari 1 bungkus 1 jam sebelum makan, untuk .rumi 6 tahun .mbil "otrimoksa:ol ),/ gram, buat menjadi 1# bungkus. .turan pakai ) D sehari 1 bungkus sesudah makan, untuk *udung , tahun .mbil luminal #,, gram, buat menjadi 1# bungkus. .turan pakai , D sehari 1 bungkus , untuk 8ada , tahun .mbil .setosal 1 gram, buat menjadi 1# bungkus. .turan pakai ) D sehari 1 bungkus , untuk Ni:i / tahun .mbil 9liserilguaiyakolat #,, gram, buat menjadi 1# bungkus. .turan pakai , D sehari 1 bungkus, untuk <aja / tahun .mbil 5i(ampisin 1## mg untuk setiap bungkusnya. -uat sebanyak 1# bungkus dengan aturan pakai 1 D sehari 1 bungkus 1 jam sebelum makan pagi, untuk Minuk ) tahun .mbil ;sonia:id )## mg untuk setiap bungkusnya. -uat sebanyak 1# bungkus dengan aturan pakai 1 D sehari 1 bungkus 1 jam sesudah makan pagi, untuk +omad , tahun .mbil .setamino(en 1## mg untuk setiap bungkusnya. -uat sebanyak 1# bungkus dengan aturan pakai , D sehari 1 bungkus bila perlu, untuk Tinuk ) tahun Pe)*uatan sediaan padat %pu'.is adspe"s("ius&
.sam salisilat 1$, amylum )$,buat bedak tabur ad )# g untuk &indun / tahun, aturan pakai untuk obat luar Nink okDyd ,$, asam salisilat 1$ buat bedak tabur ad )# g, untuk 4ina 5 tahun, aturan pakai diketahui .sam salisilat #,5$, !alamin 1$, buat bedak tabur ad )# g, untuk .ming 6 tahun, obat luar. *i(enhidramin &3l #.5$ , :ink oDyd )$, buat bedak tabur ad ,# g, untuk Murni, obat luar. Nink oksid )$, !alamin 1$, talk ad )# g, untuk -oim = tahun, pemakaian diketahui. .sam salisilat #,5$, amylum )$,buat bedak tabur ad )# g untuk &adi / tahun, aturan pakai untuk obat Jluar

Nink okDyd )$, asam salisilat #,5$ buat bedak tabur ad )# g, untuk 5indu , tahun, aturan pakai diketahui .sam salisilat #,5$, !alamin 1,5$, buat bedak tabur ad )# g, untuk .nang G tahun, obat luar. *i(enhidramin &3l #.5$ , amylum ,$, buat bedak tabur ad ,# g, untuk +usan obat luar. Nink oksid )$, mentol 1$ 1$, talk ad )# g, untuk -ondan = tahun, pemakaian diketahui.

Pe)*uatan sediaan setenga padat %unguentu)&


Nink oksid ,$, @aselin ad 1# g, untuk -runo .sam salisilat 1$, @aselin album ad 1# g, untuk 9runo .sam salisilat #,5$, sul(ur 1$ @aselin album ad 1# g, untuk Mo:a 2l. !ayuputi 1, mentol #,5, @aselin album ad 1# g, untuk "aka 3amphor #,5, mentol #,5 @aselin album ad 1# g, untuk ;wa

Pe)*uatan sediaan setenga padat %k"i)& Basis k"i) + k"i) stea"at %*asis k"i) #&
Metil +alisilat 1$, basis krim 3 ad 1# g, pro: ;nul, sue 2l. 3ayuputi )$, basis krim 3 ad 1# g, pro : Qini, su! 3amphora )$, basis krim 3 ad 1# g, pro : 6ga, sue Mentol 1$, basis krim 3 ad 1# g, pro : Peri, su! &idrokortison #.5$, basis krim 3 ad 1#g, pro : *odi, sue

Pe)*uatan sediaan !ai" %e)u'si& Para(in li?uidum , ml, buat emulsi ad ,# ml Para(in li?uidum / ml , buat emulsi ad ,# ml Para(in li?uidum 5 ml, buat emulsi ad ,# ml Para(in li?uidum 6 ml, buat emulsi ad ,# ml l Para(in li?uidum ) ml, buat emulsi ad ,# ml
3. Pe)*uatan sediaan !ai" %suspensi& 4. 4otio "alamin 5# ml ). 3alame! 4otion 5# ml ,. 4otio "ummer(eldi 5# ml /. 3aladryl lotion 5# ml 5. 3aladine lotion 5# ml

5URNAL RESEP SEDIAAN PADAT


1. "64689".P.8 56+6P : lengkap tidak lengkap a. 8ama dokter : b. .lamat praktek : !. Tempat tanggal resep ditulis : d. 8ama obat dan jumlah obat : e. 3ara pembuatan dan +ignatura : (. 8ama penderita dan umur : g. .lamat penderita : ). "2MP2+;+; 2-.T : (*at paten6standa" + ada6 tidak -uku : ;+2 *2; ;;M+ F25M.;8* F25M. 8.+.hal :

,. P65&;T189.8 *2+;+ P.".; *2+;+ M."+;M1M : (*at na"k(tika6ke"as. -uku : Farmakope ;ndonesia ;;;, 8ederlandse Pharma!opee B dan lainnya.

P6814;+.8 56+6P 7.89 -68.5 . 5. P6M-1.T.8 2-.T : %dengan penimbangan terperin!i'

6T;"6T :

putih %obat dalam', biru %obat luar' .potik 4aboratorium Farmasi F" 1nsri

"ampus F ;ndralaya 2gan ;lir .poteker : *ra. 6nny "usumastuti .pt. M."es +.;.P.F. : #1) )##, +.;... : 1), )##, 8o. Plg, Pro :

4.-64 : Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

5URNAL RESEP SEDIAAN SETENGAH PADAT


1. "64689".P.8 56+6P : lengkap tidak lengkap a. 8ama dokter : b. .lamat praktek : !. Tempat tanggal resep ditulis : d. 8ama obat dan jumlah obat : e. 3ara pembuatan dan +ignatura : (. 8ama penderita dan umur : g. .lamat penderita : ). "2MP2+;+; 2-.T : .pakah ada (*at paten6standa" -uku : ;+2 *2; ;;M+ F25M.;8*. F25M. 8.+., &al :

,. P65&;T189.8 *2+;+ P.".; *2+;+ M."+;M1M : (*at na"k(tika6ke"as. -uku : Farmakope ;ndonesia ;;;, 8ederlandse Pharma!opee B dan lainnya.

P6814;+.8 56+6P 7.89 -68.5 5. P6M-1.T.8 2-.T : %dengan penimbangan terperin!i'

6. 6T;"6T :

putih %obat dalam', -iru %obat luar'

.potik 4aboratorium Farmasi F" 1nsri "ampus F ;ndralaya 2gan ;lir .poteker : *ra. 6nny "usumastuti, .pt.M."es +.;.P.F. : #1) )##, +.;... : 1), )##, 8o. Plg, Pro :

4.-64 : Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

5u"na' sediaan !ai"


1. "64689".P.8 56+6P : lengkap tidak lengkap a. 8ama dokter : b. .lamat praktek : !. Tempat tanggal resep ditulis : d. 8ama obat dan jumlah obat : e. 3ara pembuatan dan +ignatura : (. 8ama penderita dan umur : g. .lamat penderita : ). "2MP2+;+; 2-.T : (*at paten6standa"+ ada6tidak -uku : ;+2 *2; ;;M+ F25M.;8*. F25M. 8.+., &al :

,. P65&;T189.8 *2+;+ P.".; *2+;+ M."+;M1M : (*at na"k(tika6ke"as. -uku : Farmakope ;ndonesia ;;;, 8ederlandse Pharma!opee B dan lainnya.

P6814;+.8 56+6P 7.89 -68.5

5. P6M-1.T.8 2-.T : %dengan penimbangan terperin!i'

6. 6T;"6T :

putih %obat dalam', -iru %obat luar'

.potik 4aboratorium Farmasi F" 1nsri "ampus F ;ndralaya 2gan ;lir .poteker : *ra. 6nny "usumastuti, .pt. M."es. +.;.P.F. : #1) )##, +.;... : 1), )##,

8o. Pro.

Plg,

4.-64 : a.

"o!ok dulu

Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

*a(tar Pustaka
Farmakope ;ndonesia, 6disi ;;;, *epartemen "esehatan 5. ;, 1>=5. Farmakope ;ndonesia, 6disi ;B, *epartemen "esehatan 5. ;, 1>>5. 9ennaro, .l(onso 5, 5emington : The +!ien!e and Pra!ti!e o( Pharma!y, Bol. ;;, Ma!k Publishing 3ompany, Pennsyl@ania, 1>>5. 9lenn 4, et al, +!o@illeRs : The .rt o( 3ompounding, The -lakiston *i@ision, 8ew 7ork, 1>5G. &oo@er, <ohn 6, *ispensing o( Medi!ation, Ma!k Publishing 3ompany, 8ew 7ork, 1>G6. "umpulan Peraturan Perundang-undangan ke Farmasian, *epartemen "esehatan 5.;, 1>=/. 4und, Qalter., The Pharma!euti!al 3odeD, The Pharma!euti!al Press, 4ondon, 1>>/. 8ani:ar., N.<., .rs Pres!ribendi 1, .irlangga 1ni@ersity Press, +urabaya, 1>>5. 8ani:ar., N.<., .rs Pres!ribendi ), .irlangga 1ni@ersity Press, +urabaya, 1>>5. 8ani:ar., N.<., .rs Pres!ribendi ,, .irlangga 1ni@ersity Press, +urabaya, 1>>5. 11.Todd. 5.g., Parma!euti!al handbook, The Pharma!euti!al Press, 4ondon, 1>G#. 1). "umpulan Peraturan Perundang-undangan -idang 8arkotika, Psikotropika dan -ahan -erbahaya, *epartemen "esehatan 5.;, 1>>G.

Anda mungkin juga menyukai