KELOMPOK 1 INDAH PUSPA PRATIWI AIDA FITRIA QISTI BETA SONYA ANDINI E. NURAENI FEBY ARIE DWI PUTRI HINGGIT SUGIARTO MUHAMAD HARYADI RESSABELA PUTRI R SEFTI NURAENI YULIYANITA
tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Keperawatan menganut pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia biopsiko-sosial-spiritual.
kesmas merupakan fokus utama dengan target populasi total, tujuan sesuai yg dicanangkan who (1985) : 1. Pencegahan primer 2. Peningkatan kesehatan 3. Perawatan diri 4. Peningkatan kepercayaan diri
keperawatan proesionalpada kondisi sehat dan sakit, sepanjang daur kehidupan, mencangkup hal-hal berikut: Asuhan keperawatan anak, Asuhan keperawatan maternitas, Asuhan medical bedah, Asuhan keperawatan jiwa, Asuhan keperawatan keluarga, Asuhan keperawatan komunitas, Asuhan keperawatan gerontik
dalam praktik keperawatan dibagi menjadi : 1. Nilai Intelektual 2. Nilai Komitmen Moral 3. Otonomi, Kendali, dan Tanggung gugat
seperangkat undang-undang/peraturan yang mengatur praktik yang bermutu. Pengaturan ini diperlukan karena beberapa alasan berikut. Perlindungan terhadap masyarakat Perlindungan terhadap perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan(care provider):
Legislasi Keperawatan
Legislasi Keperawatan adalah proses pembuatan
undang-undang atau penyempurnaan perangkat hukumyang sudah ada yang mempengaruhi ilmu dan kiat dalam praktik keperawatan (Sand,Robbles1981). Prinsip dasar legislasi untuk praktik keperawatan Harus jelas membedakan tiap katagori tenaga keperawatan. Badan yang mengurus legislasi bertanggung jawab aatas system keperawatan. Pemberian lisensi berdasarkan keberhasilan pendidikan dan ujian sesuai ketetapan. Memperinci kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan perawat.
Mekanisme Legislasi
sistem regulasi yang ketat adalah terjadinya hal-hal berikut.(Marquis & Huston,1998;Rocchiccioli & Tilbury,1998) 1. Pelaksanaan tugas keperawatan diluar batas waktu yang ditentukan 2. Kegagalan memenuhi standar pelayanan keperawatan. 3. Mengabaikan bahaya yang mungkin timbul 4. Hubungan langsung antara kegagalan memenuhi standar pelayanan keperawatan dengan terjadinya bahaya 5. Terjadi kecelakaan/kerusakan yang dialami oleh klien
2.
3.
4.
5.
Peningkatan pendidikan bagi perawat practicioners Pengembangan ilmu keperawatan Pelaksanaan riset yang berorientasi pada masalah di klinik atau komunitas Identifikasi peran manajer perawat profesional di masa depan Menerapkan model dan metode praktik keperawatan profesinal terbaru.
adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan. Ratna Sitorus & Yulia (2006).
pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan. kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap tim keperawatan.
b. Pilar II
Registrasi dan Praktik Keperawatan Sesuai Kepmenkes No. 1239 tahun 2001.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang
Registrasi Dan Praktik Perawat Tercantum Dalam Undangundang Yang Terdiri Dari 43 Pasal Bab I Ketentuan Umum Bab II Pelaporan Dan Registrasi Bab III Perizinan Bab IV Praktik Perawat Bab V Pejabat Yang Berwenang Mengeluarkan Dan Mencabut Izin Kerja Atau Izin Praktik Bab VI Pembinaan Dan Pengawasan Bab VII Sanksi Bab VIII Ketentuan Peralihan Bab IX Ketentuan Penutup