Anda di halaman 1dari 20

Audit Persediaan

Audit Persediaan adalah merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada umumnya nilainya cukup material dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun penyalahgunaan. Oleh karena itu, biasanya akun persediaan menjadi salah satu perhatian utama auditor dalam pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan. Adapun tujuan utama pemeriksaan persediaan adalah untuk menentukan bahwa : Persediaan secara fisik benar-benar ada Prosedur pisah batas (cut-off persediaan telah dilakukan dengan memuaskan Persediaan telah dinilai sesuai dengan Prinsip Akuntansi !erlaku "mum (P#A$ yang diterapkan secara konsisten Persediaan yang bergerak lambat (slow mo%ing , usang, rusak, dapat diidentifikasika dengan tepat dan dicadangkan dalam jumlah yang memadai Penghitungan matematis dalam daftar persediaan telah dibuat dengan cermat & Persediaan yang dijaminkan telah diidentifikasikan dan diungkapkan dengan jelas dalam catatan atas laporan keuangan

'alaupun tujuan-tujuan audit yang disebutkan di atas diarahkan terutama atas eksistensi dan %aluasi persediaan dalam neraca, tetapi auditor harus selalu ingat bahwa audit terhadap akun persediaan yang dilakukannya harus berhubungan dengan harga pokok penjualan dan akunakun terkait lainnya dalam laporan laba rugi. !eberapa tahapan prosedur audit yang harus dilakukan auditor dalam melakukan pemeriksaan atas akun persediaan diantaranya adalah : (. Pemahaman Bisnis Klien ) kecukupan pemahaman atas bisnis perusahaan merupakan dasar terhadap audit persediaan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh auditor melalui $uesioner Pemahaman !isnis dan *enis "saha $lien akan memberikan auditor pemahaman mengenai aspek-aspek unik dari bisnis dan jenis usaha, seperti faktor musiman dan siklus, sifat dari keuangan, metode dan kebijaksanaan penjualan, kondisi persaingan usaha, bahan baku dan sumbernya, tenaga kerja dan fasilitas pabrik yang berkaitan dengan kebijaksanaan operasi perusahaan serta karakteristik sistim informasi termasuk metode costing. Pemahaman ini memungkinkan auditor untuk mencapai kesimpulan mengenai aspek-aspek laporan keuangan sehubungan dengan persediaan. +. Penilaian Pengendalian Intern ) tujuan pengendalian intern atas persediaan adalah untuk meyakinkan bahwa (a adanya pengendalian yang memadai terhadap mutasi persediaan, (b semua transaksi persediaan telah dicatat dan diklasifikasikan dengan tepat, (c penghitungan fisik persediaan telah dijalankan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, (d harga perolehan persediaan telah ditentukan dengan tepat, (e penyesuaian atas persediaan yang bergerak lambat (slow mo%ing , usang dan rusak telah dilakukan dengan tepat.

,. Pengujian Substantif ) tujuan utama pengujian substantif terhadap persediaan adalah untuk memberikan bukti nyata dari keberadaan dan penilaian persediaan. Pengujian ini meliputi obser%asi dan pengujian penghitungan fisik (stock taking , pengujian ringkasan dan pengujian harga.

Observasi dan Pengujian Fisik Persediaan


Obser%asi penghitungan fisik merupakan prosedur pemeriksaan umum. $eikutsertaan auditor pemeriksa dalam penghitungan fisik dan obser%asinya akan memberikan kepuasan dalam menilai metode penghitungan fisik yang dilakukan dan ketaatan perusahaan atas penyajian kuantitas serta kondisi fisik persediaan. Apabila auditor tidak dapat melakukan obser%asi atas penghitungan fisik persediaan karena adanya pembatasan pemeriksaan, maka auditor dapat memberikan pendapat dengan kualifikasi atau tidak memberikan pendapat sama sekali atas laporan keuangan perusahaan yang diperiksanya. Ada beberapa metode penghitungan fisik persediaan, antara lain : (. Penghitungan fisik secara menyeluruh yang dilaksanakan setahun sekali pada tanggal neraca atau pada tanggal tertentu yang dihadiri auditor. +. Penghitungan yang kontinue yang dilakukan atas seluruh persediaan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun ,. Penghitungan ulang atas semua seksi yang terbesar dengan menghitung sekurangkurangnya sekali dalam setahun untuk seksi-seksi lainnya. #tandar Profesional Akuntan Publik (#PAP #A #eksi ,,( mengenai -#ediaan. mengatur mengenai penghitungan fisik persediaan yang dilakukan oleh auditor. /alam paragraf , diatur bahwa jika kuantitas sediaan hanya ditentukan melalui penghitungan fisik, dan semua penghitungan dilakukan pada tanggal neraca atau pada suatu tanggal dalam periode yang tepat, baik sebelum maupun sesudah tanggal neraca, maka perlu bagi auditor untuk hadir pada saat penghitungan fisik sediaan dan, melalui pengamatan, pengujian dan permintaan keterangan memadai, untuk meyakinkan dirinya tentang efekti%itas metode penghitungan fisik sediaan dan mengukur keandalan yang dapat diletakkan atas representasi klien tentang kuantitas dan kondisi fisik sediaan. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan auditor dalam penghitungan fisik persediaan, diantaranya adalah : (. #elama penghitungan fisik persediaan, auditor harus memastikan bahwa pengendalian atas prosedur pemasukan dan pengeluaran barang atau pergerakan intern barang selama penghitungan berlangsung telah diikuti sebagaimana mestinya, untuk menilai kecermatan pisah batas (cut-off yang telah dilakukan. *ika memungkinkan, sebaiknya proses produksi dihentikan sementara selama berlangsungnya penghitungan fisik persediaan ataupun penghitungan fisik dilakukan pada saat tidak adanya kegiatan penerimaan maupun pengeluaran barang di gudang.

+. Auditor harus memperhatikan kemungkinan adanya barang konsinyasi (titipan yang bukan menjadi milik perusahaan, barang jaminan dan lainnya ,. $emungkinan adanya persediaan yang tidak berada dalam pengawasan perusahaan, misalnya barang yang berada di lokasi gudang umum, barang yang dipegang oleh penjual, barang konsinyasi dan lainnya. "ntuk jenis persediaan ini, prosedur audit yang harus dilakukan adalah dengan melakukan konfirmasi langsung secara tertulis ataupun dengan penghitungan fisik. 0. Auditor harus memastikan bahwa persediaan dalam perjalanan benar-benar belum diterima sampai pada saat penghitungan fisik persediaan berlangsung. *ika penghitungan fisik persediaan dilakukan setelah tanggal neraca, auditor harus melakukan tarik mundur (draw back hasil penghitungan fisik persediaan ke saldo tanggal neraca. Prosedur ini terutama diperlukan untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa pencatatan saldo persediaan pada tanggal neraca telah sesuai dengan fisik persediaan yang ada di gudang.

Pengujian atas Penentuan Harga Pokok Persediaan


1arga pokok persediaan umumnya ditentukan dengan metode rata-rata, 232O ataupun 432O. /alam meakukan pemeriksaan atas akun persediaan, auditor harus melakukan pengujian untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa metode yang digunakan dalam menilai persediaan telah sesuai dengan kebijakan akuntansi perusahaan. Kuesioner Pengendalian Intern Persediaan $uesioner berkaitan dengan pengendalian intern persediaan di gudang yang biasanya ditanyakan oleh auditor selama berlangsungnya pemeriksaan diantaranya adalah : apakah persediaan dipisahkan secara memadai antara bahan baku, barang dalam proses, bahan pembantu maupun barang jadi apakah terdapat pengamanan yang cukup terhadap pencurian, kerusakan, kebakaran, banjir maupun risiko lainnya apakah persediaan berada di bawah pengawasan penjaga gudang apakah gudang tempat penyimpanan barang hanya dapat dimasuki oleh petugas gudang apakah barang dalam gudang hanya boleh dikeluarkan berdasarkan bukti permintaan dan bukti pengeluaran barang yang telah disetujui oleh pejabat berwenang apakah ada prosedur5pengawasan barang masuk atau keluar gudang, seperti penjaga pintu, pengecekan ulang antara barang di truk dengan dokumen bersangkutan dan lainnya jika perusahaan menggunakan sistim persediaan perpetual, apakah pencatatan di kartu persediaan dibuat terpisah untuk masing-masing kelompok persediaan

apakah orang yang melaksanan pencatatan pada kartu persediaan bukan orang yang berfungsi sebagai penjaga gudang apakah secara periodik, jumah barang yang ada di kartu persediaan dicocokkan dengan buku besar apakah saldo persediaan dihitung secara fisik sekurang-kurangnya setahun sekali dan dicocokkan dengan kartu persediaan.

PEMERIKSAAN SIKLUS PERSEDIAAN


Persediaan terdiri dari berbagai bentuk yang berbeda, tergantung pada sifat kegiatan usaha. Audit atas persedian sering kali merupakan bagian audit yang rumit dan memakan banyak waktu, karena: a. Pada umunya persediaan merupakan jenis perkiraan yang besar di dalam neraca, dan sering merupakan unsur terbesar dari keseluruhan modal kerja (working capital account b. Persediaan berada pada lokasi yang berbeda, yang menyulitkan pengendalian secara fisik serta penghitungannya c. $eanekaragaman jenis persediaan menyebabkan berbagai kesulitan bagi auditor d. Penilaian atas persediaan juga selalu menyulitkan karena adanya faktor keuangan dan kebutuhan untuk mengalokasikan biaya-biaya pabrik ke dalam persediaan e. Adanya beberapa metode penilaian persediaan yang dapat digunakan, tapi setiap klien tertentu harus menggunakan satu metode secara konsisten dari tahun ke tahun #ifat dasar audit atas siklus persediaan adalah eratnya hubungan siklus ini dengan siklus-siklus transaksi lain di dalam organisasi tersebut. 1ubunganya dengan siklus perolehan dan pembayaran serta siklus penggajian dan personalia dilihat dari pendebitan-pendebitan ke dalam perkiraan bahan baku, tenaga kerja langsung (direct labour , dan o%erhead pabrik (manufacturing o%erhead dalam bentuk-6. 1ubungannya dengan sikluspenjualan dan penagihan dapat dilihat dari pengurangan barang jadi dan pembebanan ke harga pokok penjualan.

FUN SI !ISNIS DALAM SIKLUS PERSEDIAAN DAN DOKUMEN "ERKAI"


1. Mengolah Order Pembelian #etiap permintaan pembelian (purchase re7uisition digunakan untuk meminta bagian pembelian membuat order atas persediaan. Permintaan dapat diajukan oleh karyawan bagian gudang penyimpanan jika persediaan telah dalam jumlah untuk memesan kembali atau untuk memenuhi pesanan khusus. 2. Menerima Bahan yang Baru

#etiap bahan yang diterima harus diperiksa jumlah dan kualitasnya. !agian penerimaan barang membuat laporan penerimaan barang yang menjadi bagian dari dokumen penting sebelum pelunasan dilakukan. 3. Menyim an Bahan Ba!u

!ahan-bahan yang disimpan di gudang dikeluarkan dari gudang ke bagian produksisetelah adanya penyerahan permintaan bahan yang disetujuisebagaimana mestinya, order pekerjaan, atau dokumen sejenisnya yang menunjukkan jenis dan jumlah unit bahan yang dibutuhkan. ". Mengolah Barang

Penentuan jenis dan jumlah barang yang akan diproduksi pada umumnya didasarkan pada order-order spesifik dari langganan, ramalan penjualan (sales forecast , tingkat persediaan barang jadi yang telah ditetapkan sebelumnya, dan pelaksanaan kegiatan produksi yang ekonomis. #. Menyim an Barang $adi

/alam perusahaan dengan pengendalian intern yang baik, barang jadi disimpan di tempat terpisah dengan akses yang terbatas, di bawah pengendalian secara fisik. Pengendalian barang jadi sering dipandang sebagai bagian dari siklus penjualan dan penagihan. %. Mengirim Barang jadi

#ebagai bagian integral dari siklus penjualan dan penagihan, setiap pengiriman atau transfer harus diotorisasi melalui dokumen pengiriman. "abe# $% Fungsi !isnis da#a& Sik#us Persediaan dan Doku&en "erkait

NO%

FUN SI'FUN SI DALAM SIKLUS PERSEDIAAN 8engolah order pembelian

DOKUMEN (AN

!ERHU!UN AN

$%

Permintaan pembelian, order pembelian

)%

8enerima bahan yg baru

4aporan penerimaan barang, faktur rekanan

*%

8enyimpan bahan baku

9atatan perpetual bahan baku

+%

8engolah barang

Permintaan bahan baku, catatan akuntansi biaya 9atatan perpetual barang jadi, catatan akuntansi biaya

,%

8enyimpan barang jadi

-%

8engirim barang jadi

/okumen pengiriman, catatan perpetual barang jadi, catatan akuntansi biaya

"AHAP'"AHAP AUDI" PERSEDIAAN


6ujuan menyeluruh dari audit atas persediaan adalah untuk menetapakan bahwa bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, dan harga poko penjualan telah dinyatakan secara wajar di dalam laporan keuangan. Ada 0 aspek yang menjadi perhatian auditor dalam menetapkan jenis pengujian yang akan dilakukan yaitu : $% Pengenda#ian .isik ter/ada0 0ersediaan

Pengujian auditor mengenai kecukupan pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi harus terbatas pada pengamatan dan penyelidikan. )% Doku&en'doku&en dan 1atatan untuk trans.er 0ersediaan

Perhatian utama auditor dalam %erifikasi transfer persediaan dari satu lokasi ke lokasi yang lain adalah bahwa transfer yang dicatat adalah sah, transfer yang benar-benar terjadi telah dicatat, dan kuantitas, uraian serta tanggal dari setiap transfer yang dicatat tersebut adalah akurat. *% 2atatan 0er0etua#

6erdapatnya catatan persediaan perpetual yang memadai berpengaruh terhadap waktu dan luas pemeriksaan fisik yang dilakukan auditor atas persediaan. *ika catatan perpetual dapat diandalkan, memungkinkan untuk menguji persediaan fisik sebelum tanggal neraca, penghematan biaya bagi auditor maupun klien dan memungkinkan klien memperoleh laporan keuangan yang diaudit lebih awal. +% 2atatan &engenai bia3a 0er unit

9atatan akuntansi biaya yang memadai harus dipadukan dengan kegiatan produksi dan catatan akuntansi lain agar dapat menghasilkan biaya yang akurat untuk semua hasil produksi. #istem akuntansi biaya mempunyai hubungan dengan auditor karena penilaian persediaan akhir tergantung pada perancangan dan penggunaan sistem yang tepat. Pengujian rincian saldo untuk persediaan terdiri dari: (. 8enilai materialitas dan risiko inheren dari persediaan +. 8enilai risiko pengendalian untuk beberapa siklu# ,. 8erancang dan melaksanakan pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi dan prosedur analitis untuk beberapa siklus 0. 8erancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo persediaan

:. 8erancang pengujian rincian saldo persediaan untuk memenuhi tujuan-tujuan audit yang spesifik seperti : prosedur audit, besar sampel, item yang dipilih, dan waktu audit 1asil pengujian dari beberapa siklus selain siklus persediaan dan pergudangan akan mempengaruhi pengujian rincian atas saldo-saldo persediaan. /ua aspek pengujian rincian saldo secara terpisah yaitu : obser%asi fisik dan penetapan harga serta kompilasi. Observasi Fisik Penting bagi auditor independen untuk hadir pada saat penghitungan dan obser%asi, pengujian dan tanya jawab yang sesuai untuk mengetahui keefektifan metode penghitungan persediaan (in%entory taking dan ukuran (tingkat keandalan yang mungkin diberikan pada pernyataan klien mengenai kuantitas dan kondisi fisik persediaan. $lien bertanggung jawab menetapkan prosedur-prosedur untuk melakukan penghitungan fisik yang akurat dan untuk melakukan penghitungan dan pencatatan secara aktual. Auditor bertanggung jawab menge%aluasi dan mengamati setiap prosedur fisik klien dan menarik kesimpulan mengenai kecukupan dari persediaan fisik. #eandainya persediaan yang alam kegiatan sehari-hari perusahaan berada di gudang umum atau para penyimpan pihak luar lainnya, maka konfirmasi tertulis dari penyimpanan tersebut dapat diterima dengan syarat bahwa apabila jumlah yang terkandung menunjukkan proporsi yang signifikan dari akti%a lancar atau keseluruhan akti%a tetap, keterangan-keterangan tambahan harus dibuat untuk meyakinkan auditor independen mengenai tindak kejujuran dalam situasi tersebut. Pengenda#ian /alam kaitannya dengan penghitungan fisik persediaan klien, prosedur pengendalian yang memadai terdiri dari instruksi-instruksi mengenai penghitungan fisik yang cermat, pengawasan oleh petugas yang bertanggung jawab, %erifikasi intern yang independen terhadap setiap penghitungan, rekonsiliasi independen terhadap penghitungan fisik dengan catatan perpetual, dan adanya pengendalian yang mencakup kartu-kartu atau formulir-formulir penghitungan. Ke0utusan Audit $eputusan audit terdiri dari : a. &a!tu 'timing(

Auditor memutuskan apakah penghitungan fisik dapat dilakukan sebelu akhir tahun terutama berdasarkan keakuratan catatan persediaan perpetual. b. Besar Sam el

!esar sampel (sample si;e dalam pengamatan fisik baisanya mustahil dinyatakan dalam bentuk jumlah item sebab penekanan selama pengujian terletak pada pengamatan terhadap prosedur-prosedur klien dan bukan pada pemilihan item tertentu untuk diuji. ). Pemilihan $enis Item

Pemilihan jenis item5barang tertentu untu diuji merupakan suatu bagian keputusan audit yang penting dalam obser%asi persediaan meliputi< pengamatan jenis barang yang paling signifikan dan sampel yang mewakili jenis persediaan yang khas, persediaan yang rusak atau usang, dan alasan-alasan pengecualian jenis barang yang material oleh pihak manajemen. Pengujian Observasi Fisik !agian yang paling penting dari pengamatan atas persediaan adalah penentuan apakah perhitungan fisik telah dilakukan sesuai dengan petunjuk-petunjuk klien. Audit atas Peneta0an Harga dan Ko&0i#asi Penetapan harga mencakup semua jenis pengujian harga satuan klien untuk menentukan apakah hal-hal itu telah benar. $ompilasi mencakup semua pengujian atas ikhtisar dari perhitungan fisik, hasil perkalian harga dengan kuantitas, penjumlahan dari ikhtisar persediaan, dan penelusuran jumlah persediaan keseluruhannya ke buku besar. Pengenda#ian atas Peneta0an Harga dan Ko&0i#asi Pengendalian intern yang penting adalah penggunaan sistem biaya standar yang menunjukkan setiap %arians dalam biaya bahan, tenaga kerja, dan o%erhead pabrik dan dapat digunakan untuk menge%aluasi produksi. Pengendalian intern kompilasi dibutuhkan untuk memberikan sarana guna memastikan bahwa perhitungan fisik telah diikhtisarkan sebagaimana mestinya, ditetapkan harganya dengan jumlah yang sama dengan catatan satuannya, adanya perkalian dan penjumlahan yang benar, dan dimasukkan ke dalam buku besar dengan jumlah yang tepat. Prosedur Peneta0an Harga dan Ko&0i#asi /alam membahas prosedur penetapan harga dan kompilasi, tujuan spesifik terhadap pengujian rincian saldo juga sangat bernanfaat. 6ujuan-tujuan tersebut antara lain: $elayakan secara menyeluruh yaitu saldo persediaan, rincian yang terdapat dalam daftar persediaan dan saldo-saldo perhitungan yang berhubungan adalah layak. 6ujuan khusus yaitu berkaitan dengan asersi penilaian dan pengalokasian, keberadaan dan keterjadian, serta kelengkapan. Peni#aian atas Persediaan /alam melaksanakan pengujian atas penetapan harga, ada , hal yang sangat penting mengenai metode penetapan harga klien, yaitu: metode tersebut harus sesuai dengan PA!", penerapan metode tersebut harus konsisten dari tahun ke tahun, dan harga pokok pengganti (replacement cost dibanding dengan nilai pasar harus dipertimbangkan. Peneta0an /arga 0ersediaan 3ang berasa# dari 0e&be#ian

*enis persediaan pokok yang termasuk dalam kategori ini adalah bahan baku, suku cadang yang dibeli, dan perlengkapan. Pertimbangan pertama yaitu pada metode penilaian persediaan yang digunakan apakah 232O atau 432O, rata-rata tertimbang atau yang lain. #elain itu, juga menyelidiki apakah ongkos angkut, penyimpanan, potongan, dan lainnya juga termasuk dalam nilai persediaan. Peneta0an /arga 0ersediaan 3ang di0roduksi sendiri /alam menetapkan harga barang dalam proses dan barang jadi, auditor harus memperhatikan biaya bahan baku, tenaga kerja, dan biaya o%erhead pabrik. 1al ini menyebabkan pelaksanaan audit atas barang yang diproduksi sendiri lebih rumit dibandingkan dengan audit atas persediaan dari pembelian.

PROSEDUR ANALI"IKAL
Prosedur anlitik itu penting pada audit atas persediaan dan pergudangan dan juga pada siklus siklus lain. 6abel dibawah ini mencantumkan beberapa prosedur analitik yang umum di pakai,dan kemungkinan salah saji yang diindikasikan jika ada fluktuasi. !eberapa dari prosedur analitik dibawah dibahas pada silkus lainnya. 9ontoh adalah persentase marjin kotor.

PROSEDUR ANALI"IK UN"UK SIKLUS PERSEDIAAN DAN PER UDAN AN


Prosedur analitik $emungkinan salah saji

!andingkan persentase marjin kotor dengan tahun sebelumnya. #alah saji atau kurang saji persediaan dan harga pokok penjualan. !andingkan perputaran persediaan (1arga pokok penjualan dibagi dengan persediaan ratarata dengan tahun sebelumnya. 3n%estasi keusangan persediaan yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan. #alah saji atau kurang saji persediaan !andingkan persediaan biaya perunit dengan tahun sebelumnya #alah saji atau kurang saji biaya perunit, yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan !andingkan nilai persediaan yang diperluas denan tahun sebelumnya #alah saji dalam kompilasi, biaya perunit, atau pengalian, yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan !andingkan biaya produksi tahun berjalan dengan tahun sebelumnya (biaya %ariabel harus disesuaikan jika ada perubahan %olumen #alah saji biaya perunit persediaan, khususnya biaya tenaga kerja langsung dan o%erhead pabrik, yang mempengaruhi persediaan dan 1PP

ME"ODE UN"UK MERAN2AN


"a/a0 I =

U4I DE"AIL "RANSAKSI

3dentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi siklus persediaan dan pergudangan.

= 6entukan salah saji yang dapat ditolerir dan nilailah resiko bawaan untuk siklus persediaan dan pergudangan = >ilailah resiko pengendalian untuk beberapa silklus.

"a/a0 II = ?ancang dan laksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus persediaan dan pergudangan. "a/a0 III = ?angcang dan laksanakan prosedur analitik untuk siklus persediaan dan pergudangan

= ?ancang pengujian terinci atas persediaan untuk memenuhi tujuan audit yang terkait saldo yang terdiri dari : a. b. c. d. Prosedur audit !esar sampel "nsur yang dipilih 'aktu

PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK PERSEDIAAN


8emperoleh pemahaman atas bisnis klien bahkan lebih penting untuk persedian dibandingkan untuk kelayakan aspek audit karena persediaan ber%ariasi sangat signifikan untuk perusahaan yang berbeda. Pemahaman yang baik mengenai bisnis klien dan industrinya memungkinkan auditor menanyakan dan membahas masalah semacam penilaian persediaan, potensi keusangan, dan adanya persediaan konsinyasi yang bercampur baur dengan persediaa milik sendiri. 6itik awal yang berguna untuk lebih mengenal persediaan klien yaitu auditor melakukan pemeriksaan ke fasilitas milik klien termasuk bagian penerimaan, bagian penyimpanan, produksi, perencanaan dan pembukuan. #ebagai bagian dari perolehan pemahaman mengenai dampak bisnis dan industri klien pada persediaa didalam tahap perencanaan audit, auditor tersebut harus menilai resiko bisnis klien. 6erdapat sumber yang signifikan mengenai resiko bisnis yan terkait dengan persediaan karena adanya faktor semacam siklus produk yangpendek dan resiko keusangan, penggunaan persediaan *36 dan teknik manajemen saluran pasokan lain, ketergantungan pada sedikit pemasok dan penggunaan teknologi pengelolaan yang canggih. #etelah melakukan penilaian resiko bisnis, auditor selanjutnya selanjutnya menetapkan salah saji yang ditolerir, dan menilai resiko bawaan untuk persediaan. Persediaa biasanya salah satu dari unsur paling material didala laporan keuangan untuk perusahaan manufaktur, grosir dan eceran. ?isiko bawaan seringkali dinilai relatif tinggi tingkatannya untuk perusahaan yang persediaannya signifikan. Persediaan dapat disimpan dibanyak lokasi, sehingga akan meningkatkan kekhawatiran tentang keberadaan persediaan, termasuk potensi untuk kecurian.

Penilaian harga persediaan sering kali kompleks, sehingga meningkatkan risiko salah saji untuk tujuan akurasi. 6erdapat juga kekhawatiran mengenai keusangan persediaan, yang berhubungan dengan tujuan nilai bersih yang dapat direalisasi. /alam menilai resiko pengendalian, auditor terutama tertarik pada pengendalian intern atas catatan perpectual, pengendalian fisik, perhitungan persediaan dan penilaian harga persediaan. #ifat dan luasnya pengendalian sangant ber%ariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. 9atat bahwa hasil pengujian dari beberapa siklus selain persediaan dan pergudangan juga mempengaruhi pengujian terinci atas saldo untuk persediaan. Proses 0en1atatan .isik Auditor diharuskan melaksanakan pengujian pengamatan fisik atas persediaan sejak dikemukakanyya kecurangan yang besar di tahun (@,A di 8c$esson B ?obbins 9ompany, perusahaan itu membukukan jumlah persediaan fiktif yang signifikan. 1al ini mungkin karena auditor tidak mengamati fisik persediaan. 1al penting dalam ketentuan #A# ( adalah perbedaan antara pengamatan terhadap penghitungan persediaan fisik dan tanggung jawab untuk melakukan perhitungan. $lien bertanggung jawab menyusun prosedur yang akurat untuk pehitungan fisik persediaan, serta betul-betul melakasanakannya dan membukukannya. 6anggung jawab auditor adalah menge%aluasi dan mengamati prosedur fisik klien tadi dan mengambil kesimpulan mengenai keberadaan persediaan fisik. $etentuan pemeriksaaan fisik itu tidak dapat diterapkan ke persediaan di dalam gudang umum. Persediaan di dalam gudang umum atau yang dilakukan pihak luar lainnya biasanya di%ersifikasi melalui konfirmasi terhadap orang terebut. Akan tetapi, jika jumlah persediaan mrupakan bagian yang signifikan dari akti%a lancar atau total akti%a, auditor harus menerapkan prosedur tambahan. 6ambahan ini meliputi mengin%estigasi kinerja penjaga gudang, menerima laporan akuntan independen mengenai prosedur pengendalian penjaga gudang atas barang yang di bawah tanggung jawabnyadan mengamati persediaan fisik barang yang berada di bawah tanggung jawab penjaga gudang, seandainya itu praktis. Apapun metode pembukuan persediaan klien, selalu ada perhitungan secara periodik atas persediaan fisik yang ada. $lien mungkin melakukan perhitungan pada saat atau di sekitar tanggal neraca, beberapa waktu sebelumnya, atau berdasarkan siklus sepanjang tahun. /alam hubungannya dengan perhitungan fisik persediaan, prosedur pengendalian yang memadai mencakup petunjuk yang jelas mengenai perhitungan fisik, %erifikasi intern yang independen atas perhitungan, rekonsiliasi independen antara hasil perhitungan dengan perhitungan dengan berkas induk perpetual, dan pengendalian yang cukup mengenai kartu atau kertas kerja hasil perhitungan. Aspek penting dari pemehaman auditor mengenai pengendalian fisik persediaan klien adalah pengendalian menyeluruh terhadapnya dari sejak persediaan itu ada. 1al ini perlu untuk menge%aluasi e%ektifitas prosedur klien, tetpi itu juga memungkinkan auditor untuk memberikan saran yang membangun kepada klien. $eputusan audit dalam hal pengantan persediaan secara fisik umumnya sama dengan bidang audit lainnya: memilih prosedur audit, menetapkan saat pelaksanaan, mentapkan besarnya sampel dan memilih unsur yang akan diuji. #aat pelaksanaan. Auditor memutuskan apakah pengamatan persediaan fisik dapat dilakukan sebelum tanggan neraca, terutama berdasarkan akurasi berkas induk persediaan perpetual. $alau penghitungan persediaan fisik interim diijinkan, maka auditor saat itu mengamati dan

sekaligus menguji berkas persediaan perpetual untuk transaksi dari tanggal perhitungan hingga tanggal neraca. !esarnya sampel. !esarnya sampel yang diambil dalam pengamatan fisik biasanya tidak mungkin dinyatakan dalam angka tertentu, karena penekanan dalam pengujian ini, adalah pengamatan prosedur klien, bukannya memilih unsur tertentu untuk diuji. 9ara mudah memandang besarnya sampel dalam pengamatan persediaan fisik adalah berdasarkan total jam kerja yang digunakan, bukan jumlah persediaan yang dihitung. Pemilihan unsur. Pemilohan unsur tertentu untuk diuji adalah bagian terpenting dalam keputusan audit pada pengamatan persediaan secara fisik. $ecermatan dibutuhkan untuk mengamati perhitungan unsur yang paling signifikan dan sampel yang mewakili jenis persediaan tertentu, menanyakan jenis barang yang mungkin mengalami kusangan atau rusak, dan mendiskusikan dengan manajemen alasan unuk tidak mengikutkan barang tertentu yang material. 6ujuan audit terkait sado yang sama yang telah digunakan dalam bagian sebelumnya pada pengujian terinci atas saldo memberka kerangka acuan untuk pembahasan pengujian pengamatan persdiaan fisik. 6api, sebelum membahas tujuan, perlu memahami beberapa komentar yang belaku untuk semua tujuan. !agian terpenting dari pengamatan persediaan yaitu menentukan apakah perhitungan persediaan secara fisik yang dilakukan sesuai dengan instruksi klien atau tidak. Prosedur audit pengujian terinci atas saldo yang umum dilakukan untuk pengamatan persediaan secara fisik. #ebagai tambahan atas prosedur terinci, auditor harus menelusuri semua bagian dimana persediaan digudangkan untuk memastikan bahwa semua persediaan telah dihitung dan diberi kartu yang memadai.

KASUS $ Skanda# Mani0u#asi La0oran Keuangan P"% Ki&ia Far&a "bk%

Per&asa#a/an
P6 $imia 2arma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di 3ndonesia. Pada audit tanggal ,( /esember +CC(, manajemen $imia 2arma melaporkan adanya laba bersih sebesar ?p (,+ milyar, dan laporan tersebut di audit oleh 1ans 6uanakotta B 8ustofa (168 . Akan tetapi, $ementerian !"8> dan !apepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. #etelah dilakukan audit ulang, pada , Oktober +CC+ laporan keuangan $imia 2arma +CC( disajikan kembali (restated , karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar ?p @@,:D miliar, atau lebih rendah sebesar ?p ,+,D milyar, atau +0,EF dari laba awal yang dilaporkan. $esalahan itu timbul pada unit 3ndustri !ahan !aku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar ?p +,E miliar, pada unit 4ogistik #entral berupa overstated persediaan barang sebesar ?p +,,@ miliar, pada unit Pedagang !esar 2armasi berupa overstated persediaan sebesar ?p A,( miliar dan overstated penjualan sebesar ?p (C,E miliar. $esalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga persediaan digelembungkan. P6 $imia 2arma, melalui direktur produksinya,

menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (master prices pada tanggal ( dan , 2ebruari +CC+. /aftar harga per , 2ebruari ini telah digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit distribusi $imia 2arma per ,( /esember +CC(. #edangkan kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi. !erdasarkan penyelidikan !apepam, disebutkan bahwa $AP yang mengaudit laporan keuangan P6 $imia 2arma telah mengikuti standar audit yang berlaku, namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut. #elain itu, $AP tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen melakukan kecurangan tersebut. #elanjutnya diikuti dengan pemberitaan di harian $ontan yang menyatakan bahwa $ementerian !"8> memutuskan penghentian proses di%estasi saham milik Pemerintah di P6 $AG2 setelah melihat adanya indikasi penggelembungan keuntungan (overstated dalam laporan keuangan pada semester 3 tahun +CC+. /imana tindakan ini terbukti melanggar Peraturan !apepam >o.H333.I.E tentang Pedoman Penyajian 4aporan $euangan poin + ) $husus huruf m ) Perubahan Akuntansi dan $esalahan 8endasar poin , $esalahan 8endasar, sebagai berikut: -$esalahan mendasar mungkin timbul dari kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta dan kecurangan atau kelalaian. /ampak perubahan kebijakan akuntansi atau koreksi atas kesalahan mendasar harus diperlakukan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali (restatement untuk periode yang telah disajikan sebelumnya dan melaporkan dampaknya terhadap masa sebelum periode sajian sebagai suatu penyesuaian pada saldo laba awal periode. Pengecualian dilakukan apabila dianggap tidak praktis atau secara khusus diatur lain dalam ketentuan masa transisi penerapan standar akuntansi keuangan baru..

Sanksi dan Denda


#ehubungan dengan temuan tersebut, maka sesuai dengan Pasal (C+ "ndang-undang >omor A tahun (@@: tentang Pasar 8odal jo Pasal D( Peraturan Pemerintah >omor 0: tahun (@@: jo Pasal D0 Peraturan Pemerintah >omor 0: tahun (@@: tentang Penyelenggaraan $egiatan di !idang Pasar 8odal maka P6 $imia 2arma (Persero 6bk. dikenakan sanksi administratif berupa denda yaitu sebesar ?p. :CC.CCC.CCC,- (lima ratus juta rupiah . #esuai Pasal : huruf n "ndang-"ndang >o.A 6ahun (@@: tentang Pasar 8odal, maka: (. /ireksi 4ama P6 $imia 2arma (Persero 6bk. periode (@@A ) *uni +CC+ diwajibkan membayar sejumlah ?p (.CCC.CCC.CCC,- (satu miliar rupiah untuk disetor ke $as >egara, karena melakukan kegiatan praktek penggelembungan atas laporan keuangan per ,( /esember +CC(. +. #dr. 4udo%icus #ensi ', ?ekan $AP 1ans 6uanakotta dan 8ustofa selaku auditor P6 $imia 2arma (Persero 6bk. diwajibkan membayar sejumlah ?p. (CC.CCC.CCC,- (seratus juta rupiah untuk disetor ke $as >egara, karena atas risiko audit yang tidak berhasil mendeteksi adanya penggelembungan laba yang dilakukan oleh P6 $imia 2arma (Persero 6bk. tersebut, meskipun telah melakukan prosedur audit sesuai dengan #tandar Profesional Akuntan Publik (#PAP , dan tidak diketemukan adanya unsur kesengajaan. 6etapi, $AP 168 tetap diwajibkan membayar denda karena dianggap telah gagal menerapkan Persyaratan Profesional yang disyaratkan di #PAP #A #eksi ((C ) 6anggung *awab B 2ungsi Auditor 3ndependen, paragraf C0 Persyaratan

Profesional, dimana disebutkan bahwa persyaratan profesional yang dituntut dari auditor independen adalah orang yang memiliki pendidikan dan pengalaman berpraktik sebagai auditor independen.

Keterkaitan Akuntan "er/ada0 Skanda# P" Ki&ia Far&a "bk%


!adan Pengawas Pasar 8odal (!apepam melakukan pemeriksaan atau penyidikan baik atas manajemen lama direksi P6 $imia 2arma 6bk. ataupun terhadap akuntan publik 1ans 6uanakotta dan 8ustofa (168 . /an akuntan publik (1ans 6uanakotta dan 8ustofa harus bertanggung jawab, karena akuntan publik ini juga yang mengaudit $imia 2arma tahun buku ,( /esember +CC( dan dengan yang interim ,C *uni tahun +CC+. Pada saat audit ,( /esember +CC( akuntan belum menemukan kesalahan pencatatan atas laporan keuangan. 6api setelah audit interim +CC+ akuntan publik 1ans 6uanakotta 8ustofa (168 menemukan kesalahan pencatatan alas laporan keuangan. #ehingga !apepam sebagai lembaga pengawas pasar modal bekerjasama dengan /irektorat Akuntansi dan *asa Penilai /irektorat *enderal 4embaga $euangan yang mempunyai kewenangan untuk mengawasi para akuntan publik untuk mencari bukti-bukti atas keterlibatan akuntan publik dalam kesalahan pencatatan laporan keuangan pada P6. $imia 2arma 6bk. untuk tahun buku +CC(. >amun dalam hal ini seharusnya akuntan publik bertindak secara independen karena mereka adalah pihak yang bertugas memeriksa dan melaporkan adanya ketidakwajaran dalam pencatatan laporan keuangan. /alam "" Pasar 8odal (@@: disebutkan apabila di temukan adanya kesalahan, selambat-lambamya dalam tiga hari kerja, akuntan publik harus sudah melaporkannya ke !apepam. /an apabila temuannya tersebut tidak dilaporkan maka auditor tersebut dapat dikenai pidana, karena ada ketentuan yang mengatur bahwa setiap profesi akuntan itu wajib melaporkan temuan kalau ada emiten yang melakukan pelanggaran peraturan pasar modal. #ehingga perlu dilakukan penyajian kembali laporan keuangan P6. $imia 2arma 6bk. dikarenakan adanya kesalahan pencatatan yang mendasar, akan tetapi kebanyakan auditor mengatakan bahwa mereka telah mengaudit sesuai dengan standar profesional akuntan publik. Akuntan publik 1ans 6uanakotta B 8ustofa ikut bersalah dalam manipulasi laporan keuangan, karena sebagai auditor independen akuntan publik 1ans 6uanakotta B 8ustofa (168 seharusnya mengetahui laporan-laporan yang diauditnya itu apakah berdasarkan laporan fiktif atau tidak. Keterkaitan Manaje&en "er/ada0 Skanda# P" Ki&ia Far&a "bk 8antan direksi P6 $imia 2arma 6bk. 6elah terbukti melakukan pelanggaran dalam kasus dugaan penggelembungan (mark up laba bersih di laporan keuangan perusahaan milik negara untuk tahun buku +CC(. $antor 8enteri !"8> meminta agar kantor akuntan itu menyatakan kembali (restated hasil sesungguhnya dari laporan keuangan $imia 2arma tahun buku +CC(. #ementara itu, direksi lama yang terlibat akan diminta pertanggungjawabannya. #eperti diketahui, perusahaan farmasi terbesar di 3ndonesia itu telah mencatatkan laba bersih +CC( sebesar ?p (,+,, miliar. >amun kemudian !adan Pengawas Pasar 8odal (!apepam menilai, pencatatan tersebut mengandung unsur rekayasa dan telah terjadi penggelembungan. 6erbukti setelah dilakukan audit ulang, laba bersih +CC( seharusnya hanya sekitar ?p (CC miliar. #ehingga diperlukan lagi audit ulang laporan keuangan per ,( /esember +CC( dan laporan keuangan per ,C *uni +CC+ yang nantinya akan dipublikasikan kepada publik.

#etelah hasil audit selesai dilakukan oleh $antor Akuntan Publik 1ans 6uanakotta B 8ustafa, akan segera dilaporkan ke !apepam. /an $imia 2arma juga siap melakukan re%isi dan menyajikan kembali laporan keuangan +CC(, jika nanti ternyata ditemukan kesalahan dalam pencatatan. "ntuk itu, perlu dilaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada publik. 8eskipun nantinya laba bersih $imia 2arma hanya tercantum sebesar ?p (CC miliar, in%estor akan tetap menilai bagus laporan keuangan. /alam persoalan $imia 2arma, sudah jelas yang bertanggung jawab atas terjadinya kesalahan pencatatan laporan keuangan yang menyebabkan laba terlihat di- mark up ini, merupakan kesalahan manajemen lama.

Kesa#a/an Pen1atatan La0oran Keuangan Ki&ia Far&a "a/un )55$


!adan Pengawas Pasar 8odal (!apepam menilai kesalahan pencatatan dalam laporan keuangan P6 $imia 2arma 6bk. tahun buku +CC( dapat dikategorikan sebagai tindak pidana di pasar modal. $esalahan pencatatan itu terkait dengan adanya rekayasa keuangan dan menimbulkan pernyataan yang menyesatkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. !uktibukti tersebut antara lain adalah kesalahan pencatatan apakah dilakukan secara tidak sengaja atau memang sengaja diniatkan. 6api bagaimana pun, pelanggarannya tetap ada karena laporan keuangan itu telah dipakai in%estor untuk bertransaksi. #eperti diketahui, perusahaan farmasi itu sempat melansir laba bersih sebesar ?p (,+ miliar dalam laporan keuangan tahun buku +CC(. >amun, kementerian !adan "saha 8ilik >egara selaku pemegang saham mayoritas mengetahui adanya ketidakberesan laporan keuangan tersebut. #ehingga meminta akuntan publik $imia 2arma, yaitu 1ans 6uanakotta B 8ustofa (168 menyajikan kembali (restated laporan keuangan $imia 2arma +CC(. 168 sendiri telah mengoreksi laba bersih $imia 2arma tahun buku +CC( menjadi ?p @@ milliar. $oreksi ini dalam bentuk penyajian kembali laporan keuangan itu telah disepakati para pemegang saham $imia 2arma dalam rapat umum pemegang saham luar biasa. /alam rapat tersebut, akhirnya pemegang saham $imia 2arma secara aklamasi menyetujui tidak memakai lagi jasa 168 sebagai akuntan publik.

Da&0ak "er/ada0 Pro.esi Akuntan


Akti%itas manipulasi pencatatan laporan keungan yang dilakukan manajemen tidak terlepas dari bantuan akuntan. Akuntan yang melakukan hal tersebut memberikan informasi yang menyebabkan pemakai laporan keuangan tidak menerima informasi yang fair. Akuntan sudah melanggar etika profesinya. $ejadian manipulasi pencatatan laporan keuangan yang menyebabkan dampak yang luas terhadap akti%itas bisnis yang tidak fair membuat pemerintah campur tangan untuk membuat aturan yang baru yang mengatur profesi akuntan dengan maksud mencegah adanya praktik-praktik yang akan melanggar etika oleh para akuntan publik.

PEM!AHASAN
$eterkaitan 8anajemen ?isiko Gtika disini adalah pada pelaksanaan audit oleh $AP 168 selaku badan independen, kesepakatan dan kerjasama dengan klien (P6 $imia 2arma 6bk. dan pemberian opini atas laporan keuangan klien. /alam kasus ini, jika dipandang dari sisi $AP 168, maka urutan stakeholder mana ditinjau dari segi kepentingan stakeholder adalah: (. $lien atau P6 $imia 2arma 6bk.

+. Pemegang saham ,. 8asyarakat luas /alam kasus ini, $AP 168 menghadapi sanksi yang cukup berat dengan dihentikannya jasa audit mereka. 1al ini terjadi bukan karena kesalahan $AP 168 semata yang tidak mampu melakukan review menyeluruh atas semua elemen laporan keuangan, tetapi lebih karena kesalahan manajemen $imia 2arma yang melakukan aksi manipulasi dengan penggelembungan nilai persediaan. $asus yang menimpa $AP 168 ini adalah risiko inheren dari dijalankannya suatu tugas audit. #edari awal, $AP 168 seharusnya menyadari bahwa kemungkinan besar akan ada risiko manipulasi seperti yang dilakukan P6. $imia 2arma, mengingat $AP 168 adalah $AP yang telah berdiri cukup lama. ?isiko ini berdampak pada reputasi 168 dimata pemerintah ataupun publik, dan pada akhirnya 168 harus menghadapi konsekuensi risiko seperti hilangnya kepercayaan publik dan pemerintah akan kemampuan 168, penurunan pendapatan jasa audit, hingga yang terburuk adalah kemungkinan di tutupnya $antor Akuntan Publik tersebut. /iluar risiko bisnis, risiko etika yang dihadapi $AP 168 ini cenderung pada kemungkinan dilakukannya kolaborasi dengan manajemen $imia 2arma dalam manipulasi laporan keuangan. 'alaupun secara fakta $AP 168 terbukti tidak terlibat dalam kasus manipulasi tersebut, namun hal ini bisa saja terjadi. #esuai dengan teori yang telah di paparkan diatas, manajemen risiko yang dapat diterapkan oleh $AP 168 antara lain adalah dengan mengidentifikasi dan menilai risiko etika, serta menerapkan strategi dan taktik dalam membina hubungan strategis dengan stakeholder. $% Mengidenti.ikasi dan &eni#ai risiko etika /alam kasus antara $AP 168 dan $imia 2arma ini, pengidentifikasian dan penilaian risiko etika dapat diaplikasikan pada tindakan sebagai berikut: A. 8elakukan penilaian dan identifikasi para stakeholder 168 168 selayaknya membuat daftar mengenai siapa dan apa saja para stakeholder yang berkepentingan beserta harapan mereka. /engan mengetahui siapa saja para stakeholder dan apa kepentingannya serta harapan mereka, maka $AP 168 dapat melakukan penilaian dalam pemenuhan harapan stakeholder melalui pembekalan kepada para auditor senior dan junior sebelum melakukan audit pada $imia 2arma. ! 8empertimbangkan kemampuan #/8 168 dengan ekspektasi para stakeholder, dan menilai risiko ketidak sanggupan #/8 168 dalam menjalankan tugas audit. 9 8engutamakan reputasi $AP 168 Jaitu dengan berpegang pada nilai-nilai hypernorm, seperti kejujuran, kredibilitas, reliabilitas, dan tanggung jawab. 2aktor-faktor tersebut bisa menjadi kerangka kerja dalam melakukan perbandingan.

6iga tahapan ini akan menghasilkan data yang memungkinkan pimpinan $AP 168 dapat mengawasi adanya peluang dan risiko etika, sehingga dapat ditemukan cara untuk menghindari dan mengatasi risiko tersebut, serta agar dapat secara strategis mengambil keuntungan dari kesempatan tersebut. )% Menera0kan strategi dan taktik da#a& &e&bina /ubungan strategis dengan sta!eholder $AP 168 dapat melakukan pengelompokan stakeholder dan meratingnya dari segi kepentingan, dan kemudian menyusun rencana untuk berkolaborasi dengan stakeholder yang dapat memberikan dukungan dalam penciptaan strategi, yang dapat memenuhi harapan para stakeholder 168.

KASUS )
/ua sahabat< #u;ette 'ashington (#' dan Paula $aye (P$ bekerja pada sebuah toko pakaian bernama !ertoliniKs, yang melayani pakaian remaja pria dan wanita. $eduanya masih berstatus sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Amerika 6enggara, yang letaknya tidak jauh dari !ertoliniKs. #u;ette 'ashington (#' adalah seorang mahasiwa jurusan akuntansi, sedangkan Paula $aye (P$ kuliah di jurusan pemasaran. /i !ertoliniKs, #u;ette 'ashington (#' bekerja sebagai karyawan di bagian persediaan, sedangkan Paula $aye (P$ sebagai karyawan di bagian pemasaran. /alam perusahaan tersebut, selain bagian personalia, hampir seluruh karyawannya masih berstatus sebagai mahasiwa. #uatu ketika, perusahaan mulai mengalami penyusutan jumlah persediaan pakaian pria pada tiga departemen. #uper%isor #', yang merupakan asisten manajer toko, yakin bahwa ada karyawan bagian penjualan yang telah melakukan pencurian. /ari rumor yang beredar di perusahaan, terdapat dua orang karyawan, yaitu AleL (Al dan 8att (8 , sebagai pelaku pencurian tersebut. AleL dan 8att mencuri beberapa barang setiap minggunya, yaitu berupa polo shirt, dasi sutera, jean, dan terkadang juga beberapa barang mahal seperti sweater rajut dan jaket sport.

8odus pencurian diketahui bahwa AleL menyembunyikan satu atau dua barang di dasar tong sampah di bawah cash register nomor +. #elanjutnya, 8att, yang setiap malam bertugas membuang sampah ke luar, mengambil barang-barang yang disembunyikan tersebut dan menyimpan di mobilnya. Atas rumor tersebut, #u;ette 'ashington (#' akan melaporkan ke manajemen perusahaan, namun Paula $aye (P$ tidak sependapat, dengan alasan hal itu hanya berupa rumor, tidak tahu apakah hal itu benar atau tidak. Apabila dilaporkan ke manajer, akan menimbulkan banyak pertanyaan, dan akan melibatkan polisi. !ahkan pada akhirnya orang akan menemukan siapa yang mengatakan. >amun demikian, sebulan kemudian, manajemen memperoleh surat kaleng yang menyebutkan adanya dua orang pencuri dalam toko tersebut. Atas hal tersebut, !ertoliniKs menyewa detektif untuk menyelidiki masalah tersebut. #etelah dilakukan penyidikan diketahui bahwa memang pencurian dilakukan oleh AleL dan 8att, dengan total nilai pakaian yang dicuri selama lebih dari empat minggu adalah sebesar M:CC. Atas permasalah tersebut dapat diketahui bahwa: a. !ertoliniKs merupakan toko pakaian dengan skala besar, dan tentu saja mempunyai karyawan yang banyak pula. #elain bagian personalia, sebagian besar karyawannya adalah mahasiswa. /engan demikian, karyawan yang berstatus mahasiwa bukan merupakan karyawan tetap, sehingga memungkinkan kurangnya loyalitas karyawan terhadap perusahaan. /imana hal ini dapat terjadi karena mahasiswa yang bekerja di !ertoliniKs, tujuan utamanya mencari penghasilan untuk membiayai kuliah. /engan demikian, rasa memiliki terhadap perusahaan sangatlah kecil, atau bahkan tidak ada. 1al ini ditunjukkan dengan tidak adanya keinginan dan keberanian dari karyawan yang mengetahui adanya kecurangan dalam perusahaan untuk mengungkapkannya kepada manajemen perusahaan. b. #istem pengendalian pada perusahaan masih sangat lemah. 1al ini diketahui dari adanya penyusutan jumlah persediaan barang yang tidak wajar, yang tidak segera diketahui oleh manajemen. 1al ini menunjukkan bahwa pengendalian persediaan barang pada perusahaan serta pengendalian pendapatan masih sangat lemah. /imana persediaan barang yang berkurang tidak seimbang dengan jumlah barang yang terjual. c. Pihak manajemen perusahaan kurang tanggap terhadap permasalahan yang ada. /imana ditunjukkan dengan adanya rumor pencurian oleh karyawan, bahkan sudah diketahui pula modusnya, namun tidak segera ditindaklanjuti oleh pihak manajemen.

>amun, setelah mendapat surat kaleng, barulah manajemen mulai bertindak. #ikap kehatihatian manajemen tersebut mengakibatkan manajemen kurang peka terhadap permasalahan dalam perusahaan.

PEM!AHASAN
a. !ila berada dalam situasi seperti yang dialami oleh #u;ette 'ashington (#' , maka hal yang akan dilakukan adalah segera melaporkan kepada manajemen dan super%isor yang bertindak sebagai asisten manajer toko. $arena pencurian terhadap persediaan yang terjadi adalah material jumlahnya. #emakin cepat pencurian tersebut diketahui, akan semakin cepat pula pengendalian internal diperbaiki dan akti%a perusahaan diamankan. *ika hal tersebut dibiarkan dan tidak dilaporkan maka lama kelamaan akan dapat menyebabkan kerugian. b. #angat tepat apabila #u;ette 'ashington (#' segera melaporkan pencurian tersebut kepada manajer toko. 1al itu bukan merupakan hal yang tidak etis, namun merupakan tindakan dalam rangka menjaga etika profesional seorang pegawai terhadap perusahaan dimana ia bekerja selain itu agar going concern perusahaan tetap terjaga. 1endaknya karyawan loyal terhadap perusahaan atau tempat dimana dia bekerja. /alam etika profesional terdapat prinsip-pinsip yaitu tanggung jawab, kepentingan publik, integritas, objekti%itas dan independensi, kecermatan dan keseksamaan, lingkup dan sifat jasa. c. !agian Accounting mempunyai tanggung jawab besar karena berhubungan dengan keuangan dimana dia bertugas untuk mencatat, mengidentifikasi sampai dengan melaporkannya. Oleh karena itu hendaknya haruslah orang yang jujur dan bertanggungjawab agar tidak melanggar etika atau terjadi manipulasi terhadap laporan keuangan perusahaan sehingga kredibilitas perusahaan dapat tetap terjaga. /alam sebuah perusahaan accounting akan menyusun neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan modal dan arus kas. /imana nantinya laporan keuangan tersebut akan dipublikasikan dan digunakan oleh pengguna laporan keuangan yaitu manajemen, karyawan, bank, kreditur, in%estor, pemerintah dll. d. !ertolini mempunyai pengendalian intern yg kurang baik. #eharusnya : Ada pencatatan terhadap keluar masuknya persediaan Penyimpanan persediaan dan penggunaan gudang atau ruang yang terkunci dengan akses yang terbatas pada orang-orang yang diberi otorisasi saja

merupakan hal yang penting dalam melindungi akti%a dan untuk meminimalkan terjadinya pencurian. #eharusnya dilakukan perhitungan persediaan dan pengecekan jumlah barang di setiap hari atau setiap minggu (secara periodik yang independen, pembandingannya dengan catatan tentang jumlah dan kepemilikan. 1al itu dilakukan agar jika terjadi ketidaksesuaian antara kuantitas pesediaan yang tercatat dengan kuantitas yang ada ditangan (terjadi kehilangan in%entori dapat terdeteksi sedini mungkin. $omputer mengecek kesesuaian antara catatan tambahan dan akun-akun pengendali karena nilai yang tercatat persediaan dalam buku besar pembantu atau file induk mungkin tidak sesuai dengan akun-akun pengendali (untuk menjaga kebenaran saldo persediaan /i adakannya 3nspeksi kondisi persediaan secara periodik, laporan akti%itas persediaan periodik untuk menelaah kinerja manajemen. 1al ini dilakukan untuk menghindari pencatatan persediaan dengan jumlah yang melebihi nilai pasar 6ingkat manajemen yang berwenang memantau tingkat produksi, biaya produksi dan kewajaran tingkat persediaan dibandingkan dengan %olume penjualan. 1al ini perlu dilakukan karena manajemen mungkin tidak bertanggungjawab atas sumberdaya persediaan sehingga menimbulkan berbagai salah saji dalam laporan keuangan Proteksi terhadap barang dalam proses dapat dilakukan dengan mengawasi daerah produksi oleh penyelia dan petugas keamanan perusahaan, pemberian label pada barang dan penggunaan tiket perpindahan bernomor urut untuk mengendalikan perpindahan barang dalam proses di sekitar perusahaan

Anda mungkin juga menyukai