TOPIK 2
Kenapa memahami sumber hukum Islam? Apakah sumber utama hukum? Apakah sumber hukum tambahan? Kaedah-kaedah fiqh utama
Falsafah perundangan Islam melibatkan elemen maqasid syariah/ matlamat syariah iaitu
Memelihara nyawa / Maintenance of life Menjaga agama / Protection of an individuals freedom of belief Memelihara akal / Maintaining the intellect Memelihara maruah / Preservation of honor and integrity Melindungi harta / Protection of property
1. 2. 3. 4.
Quran
The term Quran has its roots in the Arabic word Qurra
and refers to the reading or what ought to be read. Define: Al-Quran is the compilation of revelations (wahyu) from Allah to his messenger Muhammad (peace be upon him) verbally revealed through angle Gabriel (Jibril) as a guidance for the life of mankind in this world. The first revelation (Wahyu) came to the Prophet in 609 A.D. They continued for about 23 years.
Al-Quran
SALIENT (SIGNIFICANT) FEATURES OF QURAN 1) Divine Origin:
The religious book has a divine origin. the words of God himself and the Prophet mere uttered these words. Thus, it is unchangeable and its authority is beyond reproach. shows the truth from falsehood and the right from the wrong. It is the first and fundamental source of Muslim law and Islamic principles ultimate source of laws
It is in form of verses, each verse is called an Ayat. There are 6237 ayats in 114 chapters, each called Sura. The holy book is arranged topic wise with respective titles.
The first chapter is Sura al Fatihah (C1) and the last chater (C114) Sura an-Nas. the verses relating to syariah laws, stories of the prophets, Ibadah, morality, day of judgement, future events, etc. The Quran can be in no way altered or changed, thus, even the courts of law have no authority to change the apparent meaning of the verses as it does not have an earthly origin.
Samb.
a. Ibadat
- Habluminallah hubungan manusia dgn Allah - Sembahyang, puasa, zakat, zikir, Haji, jihad dan sebagainya.
b.
Muamalat - Hubungan manusia dengan manusia: - Kekeluargaan - Ekonomi, perniagaan, kepimpinan kemasyarakatan - Kehakiman, balasan, jenayah - Pentadbiran negara
Quran Kehidupan Harian 80 ayat Kehakiman, balasan dsbnya. - 53 ayat Pentadbiran negara 25 ayat
2. AHadis or Sunna
Second hierarchy in primary sources of Islamic law. Sunna literally means the trodden path. Sunna or
Ahadis means the traditions of the Prophet. Sunnah, refers to the actions, sayings and silent permissions (or disapprovals) of the Prophet. The Prophets acts and words are believed to have been inspired by God. Wherever the Quran is silent, the Sunna /Ahadis were referred to.
[Say: Obey Allah and obey the Messenger, but if you turn away, he (the Prophet) is only responsible for the duty placed on him (i.e. to convey Allah's Message) and you for that placed on you. If you obey him, you shall be on the right guidance. The Messenger's duty is only to convey (the message) in a clear way.] (An-Nur 24:54)
kamu maka ambillah serta amalkan, dan apa jua yang dilarangnya kamu melakukannya maka jauhilah
(Surah al-Hasyr:7)
TYPES OF HADITH
i) Sunnat-ul-Qaul: refers the words spoken by the Prophet. ii) Sunnat-ul-Fail: includes the conduct and behaviour of the Prophet. iii) Sunnat-ul-Taqrir: by his silence (not telling whether agree or not), the
Prophet gave an implied approval to pre-islamic customs, practices and questions.
Hadith is a story or occurrence of an incident Sunna refers to the law that was derived of such conduct of the Prophet.
hukum apabila dibawa kepada kamu sesuatu permasalahan? Muaz menjawab: Saya akan menghukum berdasarkan Al-Quran. Nabi bertanya lagi: Jika tidak ada Al-Quran? Muaz menjawab: Saya akan menghukum dengan sunnah Rasulullah. Nabi bertanya lagi: Jika tidak ada dalam sunnah? Jawab Muaz: Saya akan berijtihad dan saya tidak mengabaikan perkara tersebut.
Third source of Islmaic law Ijma is the unanimous decision of jurists for a particular
question with reference to communal legislation.
mengeluarkan hukum syarak daripada dalil yang terperinci, dan mestilah dilakukan oleh umat Nabi Muhammad sahaja
Example of Qiyas
Examples of qiyas is, that God has forbidden wine with texts in Qur'an, being
'illat of the forbidden is because alcohol is intoxicating and eliminate common. Thus, if we find any other beverage, though his name is not alcohol, but it was intoxicating drinks, then we punishment that the drinks are haram, because the qiyas to wine. Because 'illat prohibition - that is intoxicating contained in the drink. Thus, he was convicted as illegal liquor A woman came to the Prophet SAW and said that her father had died without performing the hajj. Will it benefit him if she perform the hajj on the fathers behalf? The Prophet told her: Supposing your father had a debt to pay and you pay it on his behalf, would this benefit him? To this her reply was affirmative and the Prophet said, The debt owed to Allah merits even greater consideration. The Quran forbids selling or buying of goods after the last call for Friday prayers until the end of the prayer as stated in Surah al-Jumuah 62:9. By analogy, this prohibition is extended to all kinds of transactions and activities such as agricultures, administrations and others.
Rukun Qiyas
1)Sumber asal hukum Al-Quran, Hadis, Ijma. Arak sabit hukumnya berdasarkan Al-Quran. 2)Hukum Asal hukum yang ditetapkan atau dijelaskan dalam AlQuran, Hadis dan Ijma. Hukum arak haram 3) Perkara/masalah baru tidak dinyatakan hukumnya dalam Al-Quran, hadis dan Ijma. Contohnya todi, dadah, wain, whisky dan lain-lain seumpamanya. 4) Illah/illat/sebab, sifat yang menyebabkan lahir hukum asal yang sama dengan hukum furu atau baru. Contohnya: Sifat mabuk pada arak.
adalah juga sumber hukum Islam yang boleh dijadikan rujukan dalam membuat hukkum-hukum baru, cuma ia tidak disepakati oleh semua ulamak mujtahid, namun masih digunakan terutamanya dalam muamalat. Terdapat 4 sumber-sumber Tambahan Hukum Islam: 1. Istihsan 2. Masalih al-Mursalah 3. Uruf 4. Istishab
1. Istihsan
Menentukan hukum berdasarkan
kepentingan (maslahah) dengan menolak hukum qiyas kerana ia bertetangan dengan kepentingan secara khusus. Mengenepikan hukum yang ada dalil dgn mengambil hukum lain yg lbh kukuh berasaskan dalil syarak yg membolehkan tindakan sedemikian. Apa yang dinilai oleh orang-orang Islam itu
baik, maka ia adalah baik di sisi Allah, dan apa yang dinilai oleh orang-orang Islam itu buruk, maka ia adalah buruk di sisi Allah.
(Riwayat Bukhari)
Istihsan (Juristic Preference) literally means to deem something preferable. Istihsan is a method of exercising personal opinion (ray) in order to avoid any rigidity and unfairness that might result from literal application of law. Istihsan as a concept is close to equity in western law. However equity in western law is based on natural law, whereas Istihsan is essentially based on divine law.
Samb..
Perkara yang baik dilahirkan oleh ulamak mujtahid dalam perkara yang bertentangan dengan hukum alqisas yang terang. Juga mempunyai sandaran dari sumber utama. Berhajat dan kebiasaan Contoh: Syarak menegah melakukan akad atau jual beli
terhadap barangan yang tidak ada pada waktu akad. Berdasarkan istihsan, harus akad jual beli bagi barang yang tiada pada
waktu akad seperti salam, sewa-menyewa, upah-mengupah atau membuat tempahan atau semua bentuk urusan barangan yang tiada pada waktu akad. Hujah - manusia memerlukan dan berhajat dan sudah menjadi kebiasaan mereka menjalankan urusan dengan cara tersebut. Waqaf tanah untuk pertanian - Qiyas hanya tanah diwaqafkan tetapi Istihsan semua yang perlu untuk membangunkan tanah itu adalah waqaf spt terusan
2. Masalih Al-Mursalah
untuk kepentingan manusia demi mencegah kemudaratan. Tiada ada dalil atau nas syarak untuk dijadikan bukti sebagai dasar Prinsip: memberi manfaat dan mencegah/menolak kemudaratan menjaga agama, jiwa, keturunan, akal dan harta manusia
Masalih Al-Mursalah
Also called Maslahah Mursalah (also known as Maslahah Mutlaqah). Maslahah literally means benefit or interest. When qualified as Maslahah Mursalah it refers to unrestricted public interest. Al Ghazali thinks Maslahah consists of considerations which secure a benefit or prevent a harm. Protection of life, religion, intellect, lineage and property is Maslahah.
Kerajaan mengeluarkan lesen memandu Denda bawa motor laju/tak ada lesen Peraturan mengeluarkan permit Peraturan jalan raya
genuine) Penetapan hukum memberi manfaat kepentingan umum bukan peribadi (must be general (Kulliyah) - that is it secures Maslahah for all). Tidak bertentangan dengan hukum dan prinsip - (it must not be in conflict with clear Nass)
3. Uruf
Bahasa: adat atau perkara yang senang dan diterima pada
perasaan manusia. Syarak: Apa saja yang menjadi kebiasaan sekumpulan manusia serta diikuti oleh orang lain sama ada dalam percakapan atau amalan. Uruf tidak dianggap sebagai hujah jika menyalahi dalil-dalil dan hukum syarak yang tetap dan tidak berubah, walaupun suasana dan adat berubah. Syarak mengambikira adat masyarakat dalam menentukan hukum Urf (custom) is defined in Usul as "recurring practices which are acceptable to people of sound nature - has been used in the sense of custom. Urf and its derivative 'Maruf' both occur in the Quran, mostly in the sense of "good" (as opposed to "bad or evil") adherence to Allah's injunctions,
4. Istishab
Istishab literary means courtship or companionship. Ialah satu perkara atau keadaan yang dihukum pada
zaman kedua (zaman sahabat) berdasarkan hukum zaman pertama (zaman nabi) Istishab means presumption of existence or nonexistence of facts. It can be used in the absence of other proofs (dalil). Menetapkan hukum masa kini berdasarkan hukum masa lalu Berubah jika ada nas atau kajian oleh ulamak mujtahid Jika tidak ianya kekal Because of its basis in probability, Istishab is not a strong ground for deduction of the rules of Shariah.
KAEDAH FIQH
Bukan sumber hukum prinsip umum yang boleh dijadikan sebagai satu panduan umum
dalam pembinaan hukum-hukum Islam terutamanya apabila terdapat masalah-masalah baru yang memerlukan keputusan hukum yang cepat. Prinsip umum ini membolehkan sesuatu masalah baru yang timbul boleh dicarikan keputusan/hukumnya dengan mudah sebelum dicarikan hukum yang sebenar dengan merujuk kepada sumber-sumber hukum yang telah dibincangkan Hukum yang secara umumnya terpakai keatas kebanyakkan masalah cabang atau furu (syarak) Contoh: al-Dararutul Yuzal seuatu yamg memberi mudharat atau bahaya perlu dihapuskan. Prinsip ini menjelaskan bahawa semua hukum Islam menentang sesuatu yang memberi bahaya kepada manusia. Sesuatu yang merbahaya kepada manusia hendaklah dihapuskan.
KAEDAH FIQH
Bukan sumber hukum prinsip umum yang boleh dijadikan sebagai satu panduan umum
dalam pembinaan hukum-hukum Islam terutamanya apabila terdapat masalah-masalah baru yang memerlukan keputusan hukum yang cepat. Prinsip umum ini membolehkan sesuatu masalah baru yang timbul boleh dicarikan keputusan/hukumnya dengan mudah sebelum dicarikan hukum yang sebenar dengan merujuk kepada sumber-sumber hukum yang telah dibincangkan Hukum yang secara umumnya terpakai keatas kebanyakkan masalah cabang atau furu (syarak) Contoh: al-Dararutul Yuzal seuatu yamg memberi mudharat atau bahaya perlu dihapuskan. Prinsip ini menjelaskan bahawa semua hukum Islam menentang sesuatu yang memberi bahaya kepada manusia. Sesuatu yang merbahaya kepada manusia hendaklah dihapuskan.
KAEDAH-KAEDAH FIQH
Kaedah 1: Setiap Perkara Berdasarkan Niat Kaedah 2: Keyakinan Tidak Hilang dengan Keraguan Kaedah 3: Kesukaran Membawa Kemudahan Kaedah 4: Bahaya Mesti Dihapuskan Kaedah 5: Adat Menjadi Hukum
Al-qawaidal-fiqhiyyahal-asliyyah
(The Normative Maxims) KAEDAH-KAEDAH FIQH
MAXIM 1 : Al-umurubi-maqasidiha
Acts are judged by the intention behind them / Setiap perkara dinilai
berdasarkan niat/matlamat This maxim is about claim and practice, where Muslims are required to demonstrate consistency in faith and practice, and in words and deeds. It embodies the relationship between intention and deed; claims and acts. It is about how legality and illegality is determined through intention and deed. For example : A man makes an earning for (a) the satisfaction of his selfish urges; (b) personal consumption and demonstration effects; or (c) complying with the divine command to earn for the sake of survival and spending on noble causes. The act of earning may be the same, but the intention behind the act itself determines its standing.
Hardship begets facility / Kesukaran Membawa Kemudahan The Third Principle: The presence of difficulty requires that allowances be made to
effect ease
This principle embodies the fact that Islamic Law is built upon achieving ease and not upon
imposing hardships. Whenever difficulties present themselves, the Law makes provisions to facilitate matters. The condition for such measures to be taken is that the difficulties are real and not imagined. Allah says: Allah intends for you ease and does not intend for you hardship. [ Srah alBaqarah : 185] The Prophet (peace be upon him) said: You have been sent forth to make things easy, not to impose difficulties. [ Sahh al-Bukhr ] `'ishah said: The prophet (peace be upon him) had never been given the choice between two things except that he would choose the easiest of the two, so long as there was no sin in it. [ Sahh al-Bukhr ] Meringankan perlaksanaan - eg musafir, sakit, dipaksa, lupa, jahil
MAXIM 4 : Ad-dhararuyuzal
Prophet's statement: There must be neither harm nor the imposition of harm. (Bukhari / Muslim) [ Sunan al-Daraqutn (3/77), alMustadrak (2/57), and Sunan al-Bayhaq(6/69)]"
Ada 5 pecahan kaedah bagi kaedah Bahaya Mesti Dihapuskan 1. Keadaan darurat mengharuskan benda yang dilarang. Eg. Sesat dalam hutan makan bangkai. 2. Apa yang diharuskan dalam dharurat itu mengikut kadar daruratnya sahaja. Eg. Makan bangkai hanya untuk hidup. 3. Kemudaratan tidak boleh dihilangkan dengan kemudaratan. Eg menolong orang lemas jangan pula kita lemas. 4. Apabila ada dua kemudharatan maka diambil yang lebih ringan dan
Kesimpulan
Sumber hukum dalam Islam adalah untuk
membantu kehidupan manusia dengan tertib dan betul Setiap perbuatan perlulah berlandaskan syariat untuk mendapat ganjaran pahala dan memenuhi tuntutan ibadat.
tidak ingat berapa rakaatkah yang telah dilakukan sama tiga atau empat, maka ketepikan keraguan tersebut dengan keyakinan. (Riwayat Muslim)
Prinsip ini memberi kemudahan kepada manusia
melaksana perintah Allah apabila terdapat sesuatu kesusahan atau kesukaran (yang diterima syarak) dalam melaksanakan perintah Allah maka dibolehkan dibuat sesuatu yang lebih ringan atau lebih mudah "Allah menghendaki kamu beroleh
kemudahan dan ia tidak menghendaki kamu menanggung kesukaran " (Surah Al-Baqarah: 185)
Tiap-tiap perkara yang boleh mendatangkan bahaya hendaklah dihapuskan. Maksud Hadis (Islam itu) tidak boleh bahaya dan membahayakan. (Riwayat Bukhari dan Muslim) Ada 5 pecahan kaedah bagi kaedah Bahaya Mesti Dihapuskan 1. Keadaan darurat mengharuskan benda yang dilarang. Eg. Sesat dalam hutan makan bangkai. 2. Apa yang diharuskan dalam dharurat itu mengikut kadar daruratnya sahaja. Eg. Makan bangkai hanya untuk hidup. 3. Kemudaratan tidak boleh dihilangkan dengan kemudaratan. Eg menolong orang lemas jangan pula kita lemas. 4. Apabila ada dua kemudharatan maka diambil yang lebih ringan dan tinggalkan yang lebih berat. Eg. Tiada kelengkapan sembahyang buat yang termampu, hukum penjenayah. 5. Menolak kemudaratan adalah lebih utama dari mengambil kebaikan. Eg. Iklan rokok untung?, membunuh binatang berbisa.
Maksud bahawa adat kebiasaan sesuatu tempat dari
amalan masyarakat sama ada perkataan atau perbuatan. boleh dijadikan sumber hukum dalam menentukan hukum-hukum tertentu yang tiada dalil sumber hukum Islam yang sedia ada. Adat merujuk kepada Urf mesti mengikuti keadaan berikut:
Tidak bercanggah dengan hukum Islam. Diamalkan oleh setiap orang. Tidak bias kepada golongan tertentu sahaja.
muslimin maka ia dianggap baik disisi Allah sementara apa-apa yang dipandang buruk oleh kaum muslimin itu maka ia dianggap buruk oleh Allah.
Kesimpulan
Sumber hukum dalam Islam adalah untuk
membantu kehidupan manusia dengan tertib dan betul Setiap perbuatan perlulah berlandaskan syariat untuk mendapat ganjaran pahala dan memenuhi tuntutan ibadat.