Anda di halaman 1dari 16

DIMENSI HUKUM

ISLAM
Apakah akal cukup kuat untuk
mengetahui setiap kebenaran?
• Jawabannya: Tidak, maka manusia membutuhkan Agama
yang datangnya dari Tuhan yang menciptakan mereka dan
yang maha mengetahui lagi maha bijak.

“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada


jalan hidup yang lebih lurus” (QS al-Isra: 9)
Anda yakin bahwa Allah maha tahu dan
maha bijaksana?

Segala sesuatu yang diperintahkan Allah pasti


bermanfaat bagi manusia, dan semua yang
dilarangnya pasti tidak baik bagi manusia

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah ajakan


Allah dan ajakan Rasul apabila Rasul
mengajakmu kamu kepada suatu yang
membuatmu hidup ... “ (QS al-Anfal: 24)
Tuntunan Allah dalam al-
Qur’an dan Hadits di sebut
juga dengan Syari’at
Pengertian SYARIAH

Secara Bahasa
ٌ ْ َ ََ َ
Syariah berasal dari pada akar kata syara’a – syar’un (‫ ش رع‬- ‫)ش رع‬
yang memberi makna:
1. Jalan lurus yang membawa manusia kepada kebaikan.
2. Sumber air mengalir yang menjadi tempat tumpuan
kehidupan

ISTILAH
Maka pengertian Syariah Islamiyyah pada istilah ialah :
" Segala hukum-hukum yang ditetapkan Allah kepada
hambaNya yang terkandung di dalam Al-Quran dan
sunnah Nabi Muhammad s.a.w."
SYARIAH ISLAMIYYAH
Pengertian Fiqih
ٌ ْ
Secara bahasa, fikih itu faham, asal katanya [ ‫ ] ِف قه‬yang
berarti faham dan mengerti.

Adapun definisi secara istilah:

َّ َ َّ ‫َّ ْ َّ ْ َ َ َّ مْل ُ ْ َ َ ُ ْ َأ‬


َّ‫الت ْفصيلية‬ َ ْ ‫ْ ْ ُ ْأل‬
ِ ِ ِ ‫ال ِعلم ِبا حك ِام الشر ِعي ِة العم ِلي ِة ا كتسب ِمن ِدل ِتها‬
“Ilmu yang membahas hukum-hukum syariat bidang
amaliyah (perbuatan nyata) yang disimpulkan dari
dalil-dalil yang spesifik”
BEDA SYARI’AH DAN FIQIH
• Syari’ah dan Fiqh dalam bahasa non-Arab biasa
disebut “hukum Islam” atau “Islamic law”.
• Syari’ah itu merupakan hukum-hukum yang difahami
secara eksplisit dari al-Qur’an dan Hadits.
• Fiqih adalah hukum-hukum yang disimpulkan melalui
ijtihad (berfikir) dan penafsiran para mujtahid (para
Imam) terhadap al-Qur’an dan Hadits. Dengan kata
lain, hukum-hukum fiqih tidak disebut dalam al-
Qur’an atau Hadits secara eksplisit.
DALIL/ SUMBER HUKUM ISLAM

AL-QUR’AN

HADIS

IJMA

QIYAS
SUMBER HUKUM ISLAM
• Sumber hukum Islam yang disepakati para ulama
adalah: (1) Al-Qur’an, (2) Hadits/Sunnah,

(3) Ijma’: konsensus atau kesepakatan para ulama


(4) Qiyas: logika mencari kesamaan ‘illat (sebab)
antara hukum yang sudah ditetapkan syariat dengan
hukup yang belum ditetapkan. Kemudian memberi
hukum yang sama pada hukum yang belum
ditetapkan atas dasar kesamaan ‘llat.
Hukum Islam
• Syariat Islam dan Fiqih sudah dibukukan, dirapihkan, dibuat
sistematis oleh para Ulama salaf yang sekarang dikenal
dengan Madzhab.
• Madzhab yang diakui ke-otentikan-nya oleh para ulama ada 4
Madzhab:
1. Madzhab Hanafi – Imam Abu Hanifah
2. Madzhab Maliki – Imam Malik bin Anas
3. Madzhab Syafi’i – Imam Muhammad bin Idris as-Syafi’i
4. Madzhab Hanbali – Imam Ahmad bin Hanbal
• Madzhab membantu kaum muslimin untuk memahami ajaran
dan hukum yang terkandung dalam al-Qur’an dan Sunnah
• Madzhab yang paling banyak dianut di Indonesia adalah
Madzhab Syafi’i
HUKUM TUNTUTAN
WAJIB Dikerjaan mendapat pahala, tidak
dikerjakan berdosa

SUNNAH Dikerjaan mendapat pahala, tidak


dikerjakan tidak berdosa

HARAM Dikerjaan berdosa, tidak dikerjakan


mendapat pahala

MAKRUH Dikerjaan tidak berdosa, tidak


dikerjakan mendapat pahala

MUBAH Dikerjaan atau tidak boleh saja


HUKUM TAKLIFI/ TUNTUTAN
KEWAJIBAN YANG DIBEBANKAN KEPADA
AIN SETIAP INDIVIDU, CONTOH SHALAT,
WAJIB ZAKAT PUASA.
atau

FARDU
KEWAJIBAN YANG DIBEBANKAN KEPADA
KIFAYAH
KELOMPOK , CONTOH SHALAT JENAZAH

PERBUATAN HARAM YANG TELAH


ZAT DITENTUKAN HUKUM, MISALNYA:
DAGING BABI, ZINA, DLL
HARAM
SEBAB PERBUATAN HALAL DIIKUTI OLEH
PERBUAT PERBUATAN HARAM, MISALNYA JUAL
AN LAIN BELI DENGAN MENIPU, DLL
Sudah ada al-Qur’an
dan Sunnah, mengapa
harus bermadzhab?
Kenapa kita tidak langsung mengambil dari al-
Qur’an dan Hadits sendiri?
Karena kita tidak mempunyai cukup “alat”
untuk memahami semua hukum al-Qur’an dan
Hadits secara lansung. ???
Bahkan para Imam Hadits pun
1. Imam Bukhari 11. Imam as-Suyuti
2. Imam Muslim 12. Imam Ibnu Katsir
3. Imam Nasa’I 13. Imam adz-Dzahabi
4. Imam Baihaqi 14. Imam al-Hakim
5. Imam Turmudzi
6. Imam Ibnu Majah
7. Imam Tabari
8. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani
9. Imam Abu Daud
10. Imam Nawawi

Semuanya bermazhab Mazhab Syafi’ie


REFERENSI
• Abdillah, Masykuri, “ Pertumbuhan Ilmu Fiqh, Ushul Fiqh, dan
Qawaid Fiqhiyyah,” dalam Mimbar Agama & Budaya, Vol.
XVII, No. 3, 2000.
• Ashshiddieqy, T.M. Hasbi, Pengantar Ilmu Fiqh (Jakarta: CV
Mulya, 1967).
• Ahmad, Zainal Abidin, Ushul Fiqh (Jakarta: Bulan Bintang,
1974)
• Zein, Satria Effendi Muh., “Usul Fikih,” dalam Ensiklopedi
Tematis Dunia Islam: Ajaran (Jakarta: Ikhtiar Baru van Houve,
2002)

Anda mungkin juga menyukai