Anda di halaman 1dari 32

HUKUM ISLAM/SYARIAH

DAN PIQH
Ajaran islam

AQIDQH IMAN

SYARIAH ISLAM

AKHLAK IHSAN
RUKUN ISLAM
• SYAHADAT
• SHALAT
• ZAKAT
• PUASA
• HAJI
Pengertian Hukum islam
• Hukum Islam atau syariat islam adalah sistem kaidah-kaidah yang
didasarkan pada wahyu Allah SWT dan Sunnah Rasul mengenai
tingkah laku mukallaf (orang yang sudah dapat dibebani kewajiban)
yang diakui dan diyakini, yang mengikat bagi semua pemeluknya.
MUKALLAF
• Mukalaf adalah orang yang sudah dibebani perintah dan larangan
dalam agama
• Seorang muslim yang sudah mencapai akil baligh
• Unsur mukalaf adalah (1) manusia (2) Baligh (3) Berakal
• Penghalang taklif seseorang yaitu : (1) tidak berakal (gila) (2) Tidak
sadar (3) Tidur (4) Lupa (5) bodoh (6) paksaan, sesuai sabda Rasulullah
:
• Sesungguhnya Allah mengampuni umatku karena kesalahan, kelupaan
dan sesuatu yang dipaksakan kepada Mereka (HR. Ibnu Majah dan
Baihaqi)
Ciri mukalaf
BAgi laki-laki
• Berumur 15 tahun
• Keluar air mani / mimpi basah

Bagi perempuan
• Mencapai umur 9 tahun
• Menstruasi
Sumber Hukum Islam
• Al-Quran
Al-Quran menjelaskan secara rinci bagaimana seharusnya manusia menjalani kehidupannya agar tercipta masyarakat yang
ber akhlak mulia. Maka dari itulah, ayatayat Al-Quran menjadi landasan utama untuk menetapkan suatu syariat.
• Al-Hadist
segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Rasulullah SAW yang dijadikan ketetapan ataupun
hukum Islam
• Ijtihad
“pengerahan segala kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang sulit”. Atau mengerahkan segala kemampuan untuk
membuat sebuah keputusan hukum yang tidak ada di quran atau hadits
• Ijma
Kesepakatan seluruh ulama mujtahid pada satu masa setelah zaman Rasulullah atas sebuah perkara dalam agama.” Dan
ijma’ yang dapat dipertanggung jawabkan adalah yang terjadi di zaman sahabat, tabiin (setelah sahabat), dan tabi’ut tabiin
(setelah tabiin).
• Qiyas
berarti menjelaskan sesuatu yang tidak ada dalil nashnya dalam Al quran ataupun hadis dengan cara membandingkan
sesuatu yang serupa dengan sesuatu yang hendak diketahui hukumnya tersebut.
Macam-macam Hukum Islam
1. Wajib, adalah sesuatu perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapatkan pahala
dan jika ditinggalkan akan diberi siksa.
2. Sunnah, sesuatu perbuatan yang dituntut agama untuk dikerjakan tetapi
tuntutannya tidak sampai ke tingkatan wajib atau sederhananya perbuatan yang
jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak akan
mendapatkan siksaan atau hukuman.
3. Makruh suatu perbuatan yang dirasakan jika meninggalkannya itu lebih baik dari
pada mengerjakannya
4. Mubah adalah suatu perbuatan yang diperbolehkan oleh agama antara
mengerjakannya atau meninggalkannya.
5. Haram ialah sesuatu perbuatan yang jika dikejakan pasti akan mendapatkan
siksaan dan jika ditinggalkan akan mendapatkan pahala
Tujuan Hukum Islam
• 1. pemeliharaan atas keturunan
• Hukum syariat Islam mengharamkan seks bebas dan mengharuskan dijatuhkannya sanksi bagi
pelakunya. Hal ini untuk menjaga kelestarian dan terjaganya garis keturunan. Dengan demikian,
seorang anak yang lahir melalui jalan resmi pernikahan akan mendapatkan haknya sesuai garis
keturunan dari ayahnya.
• 2. Pemeliharaan atas akal
• Hukum Islam mengharamkan segala sesuatu yang dapat memabukkan dan melemahkan ingatan,
seperti minuman keras atau beralkohol dan narkoba. Islam menganjurkan setiap Muslim untuk
menuntut ilmu dan mengembangkan kemampuan berpikirnya. Jika akalnya terganggu karena pesta
miras oplosan, akalnya akan lemah dan aktivitas berpikirnya akan terganggu.
• 3. Pemeliharaan atas kemuliaan
• Syariat Islam mengatur masalah tentang fitnah atau tuduhan dan melarang untuk membicarakan
orang lain. Hal ini untuk menjaga kemuliaan setiap manusia agar ia terhindar dari hal-hal yang dapat
mencemari nama baik dan kehormatannya
• 4. Pemeliharaan atas jiwa
• Hukum Islam telah menetapkan sanksi atas pembunuhan, terhadap siapa saja yang
membunuh seseorang tanpa alasan yang benar. Dalam Islam, nyawa manusia sangat berharga
dan patut dijaga keselamatannya.
• 5. Pemeliharaan atas harta
• Syariat Islam telah menetapkan sanksi atas kasus pencurian dengan potong tangan bagi
pelakunya. Hal ini merupakan sanksi yang sangat keras untuk mencegah segala godaan untuk
melakukan pelanggaran terhadap harta orang lain.
• 6. Pemeliharaan atas agama
• Hukum Islam memberikan kebebasan bagi setiap manusia untuk menjalankan ibadah sesuai
kepercayaannya. Islam tidak pernah memaksakan seseorang untuk memeluk Islam. Akan
tetapi, Islam mempunyai sanksi bagi setiap muslim yang murtad agar manusia lain tidak
mempermainkan agamanya.
Pembagian Hukum islam
• Hukum yang berkaitan dengan ibadah mahdlah (khusus), yaitu
hukum yang mengatur ibadah manusia dengan Allah SWT seperti
sholat, puasa, zakat, dan haji.
• Hukum yang berkaitan dengan masalah muamalah, yaitu tentang
hubungan sesama manusia. Contohnya yaitu transaksi jual beli dan
perserikatan dagang.
• Hukum yang berkaitan dengan masalah keluarga (al ahwal asy
syakhsiyah) seperti nikah, talak, rujuk, iddah, dan lain-lain.
• Hukum yang berkaitan dengan jinayah (tindak pidana) seperti zina,
pencurian, perampokan, dan masih banyak lagi.
PIQH
• Secara etimologi, fiqih berasal dari kata faqqaha yufaqqhihu fiqhan
yang berarti pemahaman.
• Secara istilah, fiqih adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syariat
yang sifatnya amaliyah (dipraktikkan) dan digali dari dalil-dalil yang
jelas.
HUKUM IBADAH
TOHAROH (BERSUCI)
1. Wudlu
2. Mandi
3. Tayamum
4. Istinja
SHALAT
1. Shalat Wajib
- - Shalat 5 waktu
- - Shalat Jumat
- - Shalat jenazah
2. Shalat Sunnah
- - Shalat sunah Mutlaq
- - Shalat sunah Rawatib
- - Shalat sunah ghoero Rawatib
puasa
Puasa Wajib
• - Puasa romadhon
• - Puasa Nadzar
Puasa Sunnah
• - Puasa senin kamis
• - Puasa 10 muharam
• - Puasa Arofah
• - Yaumul bid (13,14,15) setiap bulan
• - Puasa Daud
Puasa Makruh
• - Puasa di hari jumat
• - Puasa di hari sabtu
Puasa Haram
• - Puasa di 2 hari raya
Rumpun ilmu dalam kajian Hukum Islam
• Terdapat tiga rumpun ilmu dalam kajian hukum Islam yang saling berkait satu sama lain, yakni ushul
fikih, fikih, dan kaidah fikih.
• Secara istilah fikih adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat praktis yang diperoleh
melalui proses istinbat (menggali dan menelaah) dari dalil-dalil syar’i. Ungkapan yang sangat populer
dalam pembahasan fikih, nahnu nahkumu biddhawahir (kita memutuskan dan menghukumi secara luar
saja, apa yang tampak). Sehingga, fokus sorotan fikih atau objek kajiannya adalah perbuatan
orang mukallaf. Oleh karena itu, yang dihukumi oleh fikih harus berbentuk perbuatan, bukan persoalan
keyakinan yang menjadi garapan tauhid, atau soal rasa (dzauq) yang digarap oleh ilmu tasawuf.
• ushul fikih secara sederhana adalah cara atau metode yang dijadikan perantara untuk memproduksi
sebuah hukum. Pengetahun tentang metode dan tata cara memproduksi hukum-hukum syar’i melalui
dalilnya itu yang disebut dengan ushul fikih. Misalnya, membasuh muka dalam wudlu’ merupakan
kewajiban dan salah satu unsur yang harus ada (rukun). Bagaimana metode dan cara menghasilkan
hukum wajib membasuh muka dalam wudlu’ itulah garapan ushul fikih. Proses apa yang harus ditempuh
oleh seorang mujtahid melalui sumber-sumber hukum atau dalil-dalil syar’i sehingga menghasilkan
hukum wajib.
• kaidah fikih. Secara bahasa kaidah berarti rumusan yang menjadi
patokan dan asas. Kaidah fikih didefinisikan sebagai ketentuan umum
(dominan) yang dapat diterapkan terhadap kasus-kasus yang menjadi
cakupannya agar kasus tersebut dapat diketahui status hukumnya.
Kaidah fikih menghimpun persoalan-persoalan fikih dalam satu
naungan berupa rumus dan ketentuan umum. Contoh kaidah fikih
yang berbunyi: keyakinan tidak bisa dikalahkan oleh keraguan. Kaidah
ini mencakup setiap persoalan hukum yang terkait dengan keyakinan.
Bahwa keyakinan seseorang tentang suatu perbuatan tertentu tidak
dapat dikalahkan dengan munculnya keraguan.
• Ketiga disiplin ilmu di atas dipertemukan dan bersinggungan dalam satu term hukum syar’i.
• Secara sederhana perbedaan antara tiga rumpun ilmu tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. Ushul fikih adalah
rumah produksi atau pabrik, sementara fikih merupakan produknya, sedangkan kaidah fikih adalah pengikat yang
menghubungkan produk-produk yang bertebaran dan memiliki kesamaan jenis dalam produksi.
• Pendek kata, fikih adalah hasil atau produk, ushul fikih adalah cara (proses) bagaimana memproduksi, sedangkan kaidah
fikih adalah media untuk menata dan mengkaitkan sekaligus merawat produk yang dihasilkan. Andaikan fikih adalah roti,
maka ushul fikih adalah cara membuat roti, sementara kaidah fikih mengelompokkan jenis-jenis produk roti.
• Perbedaan secara lebih detail antara ushul fikih dan kaidah fikih antara lain sebagai berikut:
• Ushul fikih berisi kaidah-kaidah yang dijadikan sarana untuk menggali hukum syar’i dari sumber hukum Al-Qur’an dan
Hadis, sedangkan kaidah fikih berfungsi sebagai pengikat dan penghubung antara kasus-kasus fikih yang serupa.
• Secara hierarkis urutan kemunculannya adalah ushul fikih sebelum fikih, sementara munculnya kaidah fikih setelah fikih.
• Objek kajian ushul fikih adalah dalil-dalil syar’i, sedangkan kaidah fikih sama dengan fikih, yakni perbuatan orang mukallaf.
• Ushul fikih menggunakan pola pendekatan deduktif, sementara kaidah fikih muncul melalui pendekatan induktif.
Perbedaan fiqh dengan Syaria’at
SYARIAT PIQH
Ketentuan syariah terdapat dalam Al Quran dan sebuah pemahaman manusia yang memenuhi
kitab-kitab hadits. Syariah yang dimaksud adalah tentang syariah dan terdapat dalam kitab-kitab
wahyu Allah dan sunah Nabi Muhammad sebagai fiqih.
Rasul-Nya
bersifat fundamental dan cakupannya lebih luas. bersifat instrumental dan cakupannya terbatas
Bahkan meliputi akhlak dan akidah. pada hukum yang mengatur perbuatan manusia.
ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-nya merupakan karya manusia dan sangat
sehingga berlaku abadi dimungkinkan mengalami perkembangan zaman.
hanya satu, berjumlah banyak karena merupakan
pemahaman manusia, seperti terlihat dalam
mazhab-mazhab fikih
menunjukkan konsep kesatuan dalam Islam, menunjukkan keragaman pemikiran yang
memang dianjurkan dalam Islam
RUKHSHAH DALAM HUKUM ISLAM
• RUKHSHAH WAJIB seperti makan bangkai bagi orang yang kelaparan
• RUKHSHAH SUNNAH Yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, contoh
menjamak shalat bagi orang yang sedang safar. Berbuka puasa bagi
musafir
• RUKHSHAH MUBAH yang boleh dikerjakan atau ditinggalkan seperti
jual beli as salam (pesanan)
• RUKHSHAH KILLAFUL AWWAL Rukhshah yang lebih baik tidak
dilakukan. Berbuka puasa bagi musafir yang tidak masyaqoh
• RUKHSAH MAKRUH ini lebih baik ditinggalkan. Seperti mengqoshor
shalat dalam perjalanan yang belum memenuhi 3 marhalah
RUKHSHAH BAGI ORANG YANG SAKIT
• Rukhsah dalam bersuci
• Jika kalian disuruh mengerjakan sesuatu perintah maka lakukanlah sebagaimana
kemampuan kalian (HR. Bukhari)
Gugurnya kewajiban menghadiri shalat jumat
• Barang siapa yang berimana kepada allah dan hari kemudian maka diwajibkan atasnya
melaksanakan shalat jumat kecuali orang sakit, musafir, perempuan, anak anak dan
budak. (HR. Abu dawud)
Pengurangan dan pengalihan beban rukun shalat
• Dari imran bi Husain Rasulullah bersabda : shalatlah dengan berdiri, jika tidak mampu
maka dengan cara duduk dan jika tidak mampu maka shalatlah dengan berbaring (HR
Bukhari)
Kebolehan mengumpulkan dua shalat dalam satu waktu
Urgensi Ijtihad
• Perubahan sosial dan politik serta perkembangan dunia global Bahwasanya
zaman modern telah membawa perubahan besar dalam semua aspek
kehidupan, baik sosial, ekonomi, politik maupun kebudayaan.
• Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
• Desakan-desakan zaman dan kebutuhannya Adanya desakan zaman dan
kebutuhannya mengharuskan seorang pakar hukum Islam masa kini untuk
memperhatikan realita, kemudahan dan keringanan dalam hukum-hukum
furu’iyah dan bersifat praktis, dalam bidang ibadah maupun muamalah. Dalam
hal ini, seorang yang berijtihad untuk kepentingan umat Islam dituntut agar
selalu memperhatikan kondisi darurat, halangan dan kondisi-kondisi
pengecualian hukum, sebagaimana arahan Al-Qur’an dalam Q.S. Al-Baqarah ayat
185
Urgensi Piqh Kedokteran
• Ilmu kedokteran terus maju dan berkembang membutuhkan
penetapan hukum fiqh untuk menerima, menolak ataupun
memodifikasinya sesuai syariat islam. Seperti :
• Timbulnya penyakit-penyakit degeneratife yang terkait dengan gaya
hidup, pekerjaan maupun dampak lingkungan
• Teknologi kedokteran yang berkembang pesat berikut penggunaanya
Baik untuk diagnose atau terapi.
Kasus kasus baru yang memerlukan Fiqh
• Inseminasi buatan dan Bayi tabung
• Bank Sperma
• Rahim titipan
• Alat bantu hidup dan penetapan kematian
• Transpalantasi organ tubuh dari orang hidup maupun jenazah
• Dan lain lain
Fiqh bayi tabung
• Program bayi tabung menjadi solusi bagi pasutri yang sangat
merindukan anak namun mengalami kendala kendala pada organ
refroduksi Wanita. Oleh karena itu mereka sepakat membolehkan
bayi tabung, apabila sperma dan ovum berasal dari pasutri yang
masih dalam ikatan pernikahan.
Urgensi Piqh Kedokteran
• Menurut ethico legal syairah Islam, ilmu kedokteran dan kesehatan termasuk
kategori ilmu fardhu kifayah. Sehingga tidak diwajibkan pada setiap Muslim
untuk mempelajari ilmu dalam kategori ini. Namun demikian, wajib hukumnya
bagi umat Islam sebagai entitas kolektif untuk mempelajarinya
• Ilmu kedokteran dan pengobatan merupakan ilmu yang cukup penting bagi manusia.
Apabila para ulama adalah orang yang mengobati penyakit hati, maka para tabib dan
dokter adalah orang yang mengobati penyakit badan. Kedua penyakit ini, yaitu
penyakit hati dan badan asalnya adalah pengganggu bagi manusia, sehingga syariat
menuntun manusia untuk menyembuhkan kedua penyakit ini.
• ‫ال أعلم علما بعد الحالل والحرام أنبل من الطب إال أن أهل الكتاب قد غلبونا عليه‬
• “Saya tidak mengetahui sebuah ilmu -setelah ilmu halal dan haram- yang lebih
berharga yaitu ilmu kedokteran, akan tetapi ahli kitab telah mengalahkan kita.” [Siyar
A’lam An-Nubala 8/528, Darul Hadits]

Anda mungkin juga menyukai