SAANIN PADANG
OLEH : KELOMPOK II
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Program kesehatan jiwa di Indonesia bermula dari program pelayanan pasien gangguan jiwa berat (psikosis) di dalam RSJ Dari data yang diperoleh diruang Nuri RSJ Prof. HB. Saanin Padang pada 6 bulan terakhir di dapatkan jumlah pasien dirawat semuanya 336 org, dan 44 org di antaranya dengan dx kep Harga diri Rendah
Alasan Masuk Klien kurang tidur sejak 3 bulan terakhir, suka membongkar isi lemari, suka tertawa sendiri, suka membawa senjata tajam, jarang bicara, suka mengurung diri dikamar
Faktor Predisposisi Gangguan jiwa pertama kali Maret 2011 dengan gejala suka menyendiri, suka tertawa sendiri dan jarang bicara dengan orang lain. Kemudian pada September 2012 dirawat lagi dengan gejala suka keluyuran dan mencuri.
Adik kandungnya dengan gejala suka bicara dan tertawa sendiri, mengurung diri dan berobat di Puskesmas setempat
Konsep Diri
Klien malu dengan gigi nya yang ompong Klien ingin jadi polisi, tapi tubuhnya kurang tinggi Klien mengatakan dia hanya seorang pengangguran Klien mengatakan tidak puas dengan hanya tamat SMP Klien tidak dihargai dalam keluarga Klien dikucilkan di masyarakat
Hubungan Sosial klien mengatakan orang terdekatnya adalah ayahnya klien tidak ikut organisasi apapun
Status Mental Tidak rapi Pakaian jarang ditukar Rambut kotor Gigi kuning Kulit kering Bicara lambat Tremor pada jari tangan Suka bernyanyi sendiri Ingin jadi artis orgen, tapi tidak tercapai Mudah tersinggung
Mandi
1 Kali sehari tanpa sabun, tanpa handuk dan tidak ganti baju
Mekanisme koping Adaptif : jika ada masalah berbicara kepada ayahnya, jika tidak puas memilih berdiam diri
Masalah psikososial dan lingkungan Pernah dikucilkan dimasyarakat, pernah meninggalkan rumah dengan membawa senjata tajam dan klien hanya pengangguran
Kurang pengetahuan tentang klien mengatakan tidak mengetahui tetntang penyakit nya
ANALISA DATA
Data Subjektif
Klien mengatakan malu dengan giginya ompong Klien mengatakan Dia hanya pengangguran Klien mengatakan Dia tidak tamat SLTA Klien mengatakan tidak mampu membahagiakan orang tua Klien tampak kurang kontak mata Klien menunduk saat diajak bicara Klien kelihatan sering menyendiri
Data objektif
Data Subjektif
Klien mengatakan mengalami aniaya fisik Klien mengatakan pernah diikat selama 7 hari Klien mengatakan pernah dikucilkan dimasyarakat Klien mudah tersinggung
Data objektif
Klien tampak lesu Klien ada bekas luka di pergelangan tangan Klien tampak suka mengepal tangan
Data Subjektif
Klien mengatakan orang terdekat adalah ayahnya Klien mengatakan bila ada masalah bercerita kepada ayahnya Klien mengatakan tidak punya kegiatan apa-apa di masyarakat Klien lebih suka menyendiri Klien medenunduk saat diajak bicara Kontak mata klien kurang
Data objektif
DAFTAR MASALAH
1.
2. 3.
4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Harga Diri Rendah Resiko Perilaku Kekerasan Isolasi Sosial Defisit Perawatan Diri Berduka Disfungsional Ketidakmampuan Ketidakberdayaan Hambatan Komunikasi Gangguan Proses Pikir Gangguan Pola Tidur Gangguan Penyesuaian Diri Kurang Pengetahuan
POHON MASALAH
Resiko Perilaku Kekerasan Hambatan Interaksi Sosial Gangguan Proses Pikir
DAFTAR DIAGNOSA
HARGA DIRI RENDAH RESIKO PERILAKU KEKERASAN ISOLASI SOSIAL DEFISIT PERAWATAN DIRI
BAB IV PEMBAHASAN
Kami menguraikan kasus yang diamati serta membandingkan dengan teori yang didapat untuk mengetahui sejauh mana faktor pendukung, penghambat dan solusinya dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien Tn. R dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah diruang Nuri RSJ Prof. HB. Saanin Padang selama 10 hari mulai tanggal 20 s.d 29 Januari 2014
BAB V PENUTUP
KESIMPULAN Pengkajian yang dilakukan pada Tn. R kami menemukan bahwa klien mengatakan tidak memiliki kemampuan apa-apa dan pasien mengatakan tidak mampu melakukan suatu kegiatan yang sebenarnya Diagnosa keperawatan yang didapat pada Tn. R adalah harga diri rendah dan defisit perawatan diri
Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki dan menilai kemampuan yang dapat dilakukan dengan cara membuat kegiatan harian Sedangkan untuk DPD yang dilakukan adalah menjaga kebersihan diri, melatih pasien menjaga kebersihan diri, cara berdandan yang baik, cara makan yang baik dan cara eliminasi yang baik serta membuat jadwal kegiatan harian pasien
SARAN Bagi Mahasiswa Diharapkan agar lebih menambah pengetahuan mengenai pelaksanaan asuahan keperawatan pada pasien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah
Bagi Rumah Sakit Diharapkan terjanlinnya kerjasama yang lebih tinggi antara tim kesehatan yang ada di RSJ Prof. HB. Saanin Padang
TERIMA KASIH