Anda di halaman 1dari 3

Terapi iodium radioaktif (RAI) untuk hipertiroid

Terapi iodium radioaktif merupakan terapi untuk penderita hipertiroid yang paling sering diberikan oleh dokter di Amerika Serikat. Walaupun kerjanya kurang cepat bila dibandingkan dengan Obat Anti-tiroid (OAT) atau operasi pengangkatan kelenjar tiroid (tiroidektomi) namun terapi iodium radioaktif sangat efektif dan aman serta tidak memerlukan ra!at inap. "engenai paparan radiasi yang terjadi setelah pemberian terapi telah dibuatkan regulasinya oleh #A$%T%& (#adan $enga!as Tenaga &uklir). 'egulasi ini merupakan panduan bagi dokter dan pasien dalam memberikan terapi iodium radioaktif untuk menjaga keamanan radiasi dari keluarga dan lingkungan pasien. Terapi iodium radioaktif diberikan melalui oral (diminum) dalam bentuk kapsul atau cairan. (odium akan segera diserap dengan cepat dan ditangkap oleh kelenjar tiroid. Tidak ada jaringan atau organ lainnya yang dapat menangkap iodium radioaktif sehingga efek samping dari terapi ini sangat sedikit. Terapi iodium radioaktif ini akan mengakibatkan respon peradangan di kelenjar tiroid dan menyebabkan penghancuran kelenjar tiroid selama beberapa minggu sampai bulan. Secara umum dosis pemberian iodium radioaktif adalah )*-+,, u-i.gram kelenjar tiroid dan berbanding terbalik dengan persentase nilai tangkap tiroid. /osis ini dapat menghindari terjadinya hipotiroid. 0ithium diberikan selama beberapa minggu setelah pemberian terapi iodium radioaktif dengan tujuan untuk memperpanjang retensi dari iodium radioaktif dan meningkatkan efekti1itas dari terapi. &amun hasil penelitian mengenai lithium ini masih kontro1ersi terutama mengenai efek samping dari pemberian lithium. /i Amerika Serikat hipotiroid dianggap sebagai tujuan dari terapi iodium radioaktif. Tidak terdapat bukti adanya keganasan tiroid pada penderita hipertiroid yang diberikan terapi iodium radioaktif. 2uga tidak ada bukti mengenai peningkatan angka kematian pada penderita kanker lain (termasuk leukemia) yang diberikan terapi iodium radioaktif untuk hipertiroid. /ata mengenai penderita hipertiroid pada anak dan remaja masih sedikit. Sehingga disarankan untuk memberikan OAT jangka panjang pada penderita hipertiroid anak dan remaja. (odium radioaktif tidak boleh diberikan pada !anita hamil atau menyusui karena iodium radioaktif dapat mele!ati plasenta dan dikeluarkan melalui kelenjar susu sehingga dapat merusak kelenjar tiroid pada janin atau bayi dan mengakibatkan hipotiroid. $eriksakan adanya kehamilan sebelum terapi iodium radioaktif diberikan dan disarankan kepada penderita untuk tidak hamil selama 3-4 bulan kemudian setelah pemberian terapi iodium radioaktif dan setelah hormon tiroid kembali normal. /ari hasil penelitian menunjukkan bah!a tidak ditemukan adanya kelainan janin ataupun keguguran pada !anita yang sebelumnya pernah diberikan terapi iodium radioaktif. Terapi iodium radioaktif sebaiknya tidak diberikan pada penderita hipertiroid dengan keluhan pada mata (oftalmopati) karena diketahui bah!a iodium radioaktif dapat memperburuk keluhannya. 'isiko terjadinya perburukan pada oftalmopati ini meningkat pada penderita yang merokok namun oftalmopati ini dapat diatasi dengan pemberian steroid (prednison ,.5 mg.kg selama 6 bulan dengan penghentian secara bertahap) setelah iodium radioaktif diberikan. (Translate from: Hyperthyroidism Author: Author: Stephanie L Lee, MD, PhD Stephanie L Lee, MD, PhD Chief Editor: Chief Editor: Geor e T Griffin , MD! meds"ape#

Anda mungkin juga menyukai