sakit menelan. sejak 1 minggu yang lalu. Selain itu Pak Heru juga mengalami batuk-batuk berdahak dan diikuti oleh suara berubah. Sebenarnya Pak Heru sudah merasa tidak sehat sejak 4 bulan yang lalu dengan adanya pilek yang tidak sembuh dan terasa ada lendir yang mengalir ke belakang tenggorok. Lubang hidung sebelah kanan juga terasa tersumbat sejak 3 bulan yang lalu yang makin lama makin tersumbat. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak massa berwarna putih mengkilat bertangkai pada sepertiga posterior tapi tidak memenuhi kavum nasi dan sekret mukopurulen. Kavum nasi kiri sempit dan tampak sekret mukopurulen di meatus medius. Pada septum tampak tonjolan yang tajam pada sepertiga tengah yang kontak dengan konka media sinistra. Pada dinding posterior faring terdapat PND (Post Nasal Drip) yang mengalir di depan muara tuba Eustachius bilateral. Pada pemeriksaan orofaring ditemukan tonsil membesar bilateral, hiperemis, kripti melebar dan terdapat detritus. Dinding posterior faring hiperemis dengan permukaan yang granuler. Dokter keluarga memberi terapi dengan antibiotika secara empiris, dekongestan, mukolitik dan analgetik dan menganjurkan pasien untuk kontrol segera setelah obat habis. Dokter menerangkan juga apabila tidak ada perbaikan maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan penatalaksanaan selanjutnya. Bagaimana saudara menerangkan apa yang dialami Pak Heru, dan bagaimana nasehat untuk keluarga Pak Heru supaya jangan menderita penyakit yang sama ?
SKENARIO 2 BATUK-BATUK LAMA Nemo seorang siswa SMA berumur 17 tahun mengeluh sudah satu bulan ini menderit a batukbatuk dan demam yang hilang timbul. Dalam tiga hari ini keadaan Nemo tambah berat , batukbatuk dengan dahak kuning, nafas berbau, sesak dan demam tinggi. Ibu Nemo sangat k hawatirsehingga membawa anaknya ke puskesmas. Hasil pemeriksaan dokter puskesmas men dapatkanadanya demam hiperpireksia dan takipnea. Auskultasi paru terdengar ronkhi ba sah halusnyaring pada lapangan tengah paru kanan. Dokter puskesmas memutuskan untuk merawat Nemo, ia diberi obat antibiotik sertaterapi lainnya. Dari hasil pemeriksaan darah Nemo didapatkan Hb 12,1 gr/dL, leukosit15.000/mm3. Dokter juga melakukan pemeriksaan BTA sputum sebanyak tiga kali sertamengirimkan sputum Nemo untuk pemeriksaan kultur dan tes sensitif itas kuman banal.Dokter menjelaskan kepada ibu Nemo bahwa anaknya menderita suatu penya kit infeksipada saluran napas yang dapat disebabkan oleh berbagai kuman, virus dan lainnya. Diperlukanberbagai pemeriksaan untuk memastikan penyakit Nemo, dan pemberian obatobatan. KeadaanNemo dapat bertambah parah bila tidak segera ditangani dan dokter akan sege ra merujuk Nemobila keadaannya tidak membaik. Bagaimana saudara menjelaskan keadaan Nemo ini?
SKENARIO 4 NAFAS ANAKKU Nefi Asmara, perempuan umur 8 bulan, dibawa ibunya ke Puskesmas karena tiba- tiba nafasnya sesak. Dari anamnesis dokter mendapatkan terdapatbatuk dan pilek , tidak ada demam dan riwayat muntah, sesak ini baru pertama kali tidak disertai bunyi mengi dan riwaya tbiru, minum ASI lancar. Anaknya baru mulai merangkak dan suka memasukan sesuatu kemulut. Ibu Nefi khawatir anaknya tercekik karena benda asing. Dari pemeriksaan fisik tam paksakit berat, sadar, takipneu, agak sianosis, suhu 37.5 C, nafas cuping hidung, ada retraksi s uprasternalis, epigastrium, bunyi nafas eksperium memanjang, tidak ada wheezing. Dokter s egeramemberikan oksigen, memasang infus dan merujuk ke RS . Di IGD RS, dokter melakukan pemeriksaan fisik dan dilanjutkan dengan pemeriksaan foto toraks danlaboratorium. Dari anamnesis tambahan didapatkan riwayat asma pada neneknya dan kakaknya yang berumur 8 tahun mempunyai riwayat dermatitis yang suk arsembuh dan sering hilang timbul terutama bila makan coklat. Dokter memberikan obat sunti kanpada Nefi, kemudian dirawat inap di bangsal. Bagaimana anda dapat menjelaskan apa yang dialami oleh Nefi dan kakaknya?
SKENARIO 5 GUGUN YANG KHAWATIR Gugun seorang mahasiswa kedokteran, sibuk mencari di buku dan internet tentang penyakit apa yang mungkin diderita oleh pamannya. Beliau mengeluh kepalanya sering sakit dan tidak hilang dengan analgetik. Paman Gugun ( 55 tahun) juga mengalami hidung yang tersumbat dan ada tinitus serta berat badan semakin turun. Biasanya pamannya makan dengan lahap apalagi kalau ada ikan asin kegemarannya, tapi sekarang dia mengalami anoreksia. Ketika Gugun menjenguk pamannya dia menemukan benjolan sebesar kelereng dua buah dileher sebelah kiri. Gugun teringat ayah temannya yang juga ada benjolan di leher tapi di daerah supraclavicula dextra, dan ternyata ayah temannya menderita kanker paru yang sudah bermetastasis. Ayah temannya itu menjalani pemeriksaan BAJAH untuk benjolannya, disamping itu banyak pemeriksaan lain seperti CT Scan toraks dan kepala serta pemeriksaan imunohistokimia. Setelah menjalani operasi dan pengobatan yang menelan biaya yang tidak sedikit setengah tahun kemudian ayah temannya itu meninggal. Gugun berpikir apakah penyakit pamannya ini juga kanker paru atau bukan? Kalau memang bukan kanker paru, penyakit keganasan apakah yang dialami Paman Gugun , sudah stadium berapa dan apa jenis selnya?. Sebagai calon dokter bagaimana saudara menjelaskan tentang penyakit pada kedua kasus diatas ?