Anda di halaman 1dari 7

-1DISADUR DARI PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH I. PELAKSANAAN ANALISIS JABATAN Proses pelaksanaan analisis jabatan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: I). Persiapan: a. b. c. d. Perencanaan proses analisis jabatan. Pembentukan Tim. Pemberitahuan kepada unit organisasi yang akan menjadi sasaran Penyampaian formulir analisis jabatan dan petunjuk pengisiannya.

II). Pengumpulan Data Jabatan: a. b. c. d. Pengisian daftar pertanyaan. Interview. Observasi. Referensi.

III). Pengolahan Data Jabatan: a. Penyusunan uraian jabatan. b. Penyusunan spesifikasi jabatan. c. Penyusunan Peta Jabatan. IV). Verifikasi Jabatan Hasil-hasil pengolahan dalam langkah ke III tersebut di atas diperiksa kembali kebenarannya, dengan melakukan pengecekan untuk mengetahui ada tidaknya hal yang perlu diperbaiki. V). Penyempurnaan Hasil verifikasi selanjutnya dilakukan penyempurnaan atas hasil analisis jabatan yang diperoleh dari tahapan II, III, dan IV sebelum ditetapkan. VI). Penetapan hasil analisis jabatan Hasil analisis jabatan yang sudah disempurnakan selanjutnya dipaparkan kepada para pimpinan unit kerja yang meliputi peta jabatan, uraian jabatan, dan rekomendasi hasil temuan lapangan sebelum ditetapkan menjadi Keputusan Menteri, Keputusan Gurbernur, Keputusan Bupati/Walikota. A. Bagan Pengelompokan Informasi Jabatan Proses Mengurai Data Jabatan Menjadi Informasi Jabatan

DATA JABATAN

PROSES MENGURAI

INFORMASI JABATAN

I.

Identitas Jabatan

II.

Ringkasan Tugas

Untuk Mengidentifikasi Jabatan Secara Tepat Dan Jelas : 1. Kode Jabatan 2. Nama Jabatan 3. Unit kerja Ringkasan tugas merupakan ikhtisar dari

-2Jabatan keseluruhan tugas jabatan yang ada dan disusun dalam 1 (satu) kalimat. Ringkasan tugas dirumuskan dari tugas yang paling inti atau paling esensi dalam jabatan yang bersangkutan. : Rincian tugas adalah paparan atau bentangan atas semua tugas jabatan yang merupakan upaya pokok yang dilakukan Pemegang Jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan menggunakan perangkat kerja dan dalam kondisi pelaksanaan tertentu. Hasil kerja akhir yaitu keluaran (Out Put) kerja pemegang jabatan, dapat berupa: 1. Benda; 2. Jasa; 3. Informasi. Bahan Kerja Yaitu Masukan (Input) Kerja Yang Diperlukan Pemegang Jabatan Untuk MemPeroleh Hasil Kerja Dapat Berupa: 1. Benda; 2. Jasa; 3. Informasi. Alat kerja yang digunakan pemegang jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja, dapat berupa: 1. Mesin; 2. Perkakas Tangan; 3. Perlengkapan; 4. Alat kerja lain yang tidak termasuk mesin, perkakas tangan dan perlengkapan Segala usaha pemegang jabatan dalam bekerja: 1. Kewajiban; 2. Tugas; 3. Kegiatan; 4. Unsur(Elemen) 5. Tanggung Jawab; 6. Wewenang; 7. Fungsi Pekerja / Hubungan Pekerja Dengan Data- Orang-Benda. Hubungan dengan jabatan, bidang dan orang lain 1. Jabatan Lain: a. Jabatan Atasan b. Jabatan Bawahan 2. Bidang Kerja 3. Orang Lain. Keadaan tempat kerja adalah gambaran tentang kondisi tempat beserta lingkungan di sekitar tempat kerja 1. Keadaan ruang kerja 2. Suhu 3. Penerangan 4. Suara/ kebisingan 5. Letak 6. Getaran 7. dan aspek-aspek tempat kerja lainnya yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam

III. Rincian Tugas jabatan

IV. Hasil Kerja

V.

Bahan Kerja

VI. Perangkat Kerja

VII. Pelaksanaan Kerja

VIII. Hubungan Jabatan

IX.

Keadaan Tempat Kerja

-3bekerja. X. Upaya Fisik : Upaya fisik merupakan gambaran penggunaan anggota tubuh dalam melaksanakan tugas jabatan. Penggunaan anggota tubuh dalam upaya fisik adalah penggunaan mata, telinga, hidung, mulut, tangan, jari, bahu, kaki, dan pinggang Kemungkinan risiko bahaya adalah risiko atas bahaya yang mungkin timbul dan menimpa pegawai sewaktu melakukan tugas jabatannya. Risiko bahaya dapat berupa risiko bahaya terhadap fisik atau mental. Kualifikasi yang harus dipenuhi jabatan: 1. Pangkat 2. Pengetahuan kerja 3. Keterampilan 4. Pendidikan formal minimum 5. Pelatihan/kursus 6. Pengalaman kerja 7. Bakat kerja 8. Temperamen kerja 9. Minat kerja 10. Kondisi fisik pemegang

XI.

Kemungkinan resiko bahaya

XII. Syarat jabatan

-4-

FORMULIR ANALISIS JABATAN DAFTAR PERTANYAAN 1. Identitas Jabatan: 1.1 Nama Jabatan 1.2 Level Jabatan 1.3 Unit Kerja 1.4 Kode Jabatan 1.5 Atasan Langsung 1.6 Bawahan Langsung :Fungsional/Operator Keuangan :Staf :Kanwil Hukum dan HAM : :Ka. SUBAG (Anugrah Pratama Se. MM.) :Pengatur Muda (II.A)

2. RINGKASAN TUGAS JABATAN : (Ikhtisar dari keseluruhan tanggung jawab & tugas jabatan yang disusun dalam satu kalimat yang berisi what (kata kerja), objek, serta hasil yg diinginkan & bagaimana mengerjakannya) Bertanggung jawab untuk laporan keuangan, agar memperoleh hasil laporan keuangan yang lebih akurat dan tepat waktu dengan cara merekap seluruh laporan keuangan yang ada di satker (satuan kerja) di bawah naungan kanwil hukum dan HAM. Keterangan: 1. Kata Kerja : Bertanggung jawab 2. Obyek : laporan keuangan 3. Hasil yg diinginkan : memperoleh hasil laporan keuangan yang lebih akurat dan tepat waktu 4. Bagaimana : cara merekap seluruh laporan keuangan yang ada di setker di bawah naungan kanwil hukum dan HAM 3. RINCIAN TUGAS JABATAN & TANGGUNG JAWAB (Sebutkan apa saja yang saudara kerjakan, bagaimana cara mengerjakannya serta apa tujuan tugas yang Saudara kerjakan- What, How, Why). RINCIAN TUGAS NO Apa yang dikerjakan Bagaimana dikerjakan Apa Tujuannya 1 Memeriksa laporan keuangan satker (satuan kerja) 2 Dengan cara mengawasi angaran yang telah ditetapkan. Dengan cara mencocokan laporan rekonsiliasi satker (satuan kerja) dari KPPN. Catatan: Jika ada tugas tambahan harap disebutkan. 4. WEWENANG (hak yang dimiliki oleh pemangku jabatan untuk mengambil suatu tindakan atau keputusan mengenai suatu hal agar tugas yang dilaksanakan dapat berhasil dengan baik, dengan adanya perumusan yang jelas maka dapat dihindarkan terjadinya penyalahgunaan atau duplikasi wewenang. Wewenang umumnya meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan aktivitas operasional atau strategis, penyusunan anggaran, pengeluaran keuangan, pengelolaan personil, menjaga kerahasiaan data/ informasi, penggunaan peralatan/ fasilitas kerja, dll). NO 1 2 WEWENANG Mengawasi laporan keuangan satker (satuan kerja) maupun wilayah. Menolak dan menerima laporan keuangan satker (satuan kerja) Agar mendapatkan laporan yang lebih akurat dan akuntable.

-5maupun wilayah. 5. HASIL KERJA. (Tulislah hasil kerja yang dperoleh pemangku jabatan dalam melaksanakan tugas dan fungsi jabatan dan atau tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan) NO 1 HASIL KERJA Output laporan keuangan yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik

6. BAHAN KERJA. (Tulislah bahan-bahan yang digunakan atau obyek yang diolah pemangku jabatan dalam melaksanakan tugas misalnya peraturan perundang-undangan yang terkait, data, informasi dan lain-lain) NO 1 2 BAHAN KERJA Data laporan keuangan dari satker (satuan kerja) Data laporan keuangan dari KPPN

7. PERALATAN KERJA. (Tulislah peralatan kerja yang digunakan dalam melaksanakan tugas misalnya Internet, komputer, mesin, alat-alat tulis, dan sarana prasarana lainnya ) NO 1 2 3 4 5 6 PERANGKAT KERJA Komputer Printer Jaringan internet Fax ATK (alat tulis kantor) Aplikasi komputer (SAKPA, simak BMN, SPM)

8. HUBUNGAN JABATAN. (Dengan jabatan apa, unit kerja, atau instansi mana pemangku jabatan berhubungan, baik timbal balik maupun searah, baik vertikal, horizontal maupun diagonal dan sebutkan untuk tugas apa pemangku jabatan berhubungan misalnya: bidang kepegawaian berhubungan dengan Kementerian PAN dan RB, BKN, LAN ). NO 1 2 JABATAN Staf Staf UNIT KERJA/INSTANSI Lembaga permasyarakatan imigrasi HUBUNGAN TUGAS Laporan beras untuk nara pidana Laporan PNBP pasport

9. KEADAAN TEMPAT KERJA. (Sebutkan pula hal-hal yang menjadikan tempat kerja tidak nyaman, dan sebutkan pula penyebabnya. Misalnya : panas karena di lapangan terbuka, sangat dingin karena AC, bising karena ruangan dekat mesin produksi, dan sebagainya). NO 1 HAL-HAL YANG TIDAK NYAMAN Ruangan kerja panas PENYEBAB Rungan kerja tidak memadai (sempit)

10. UPAYA FISIK & MENTAL (Sebutkan upaya fisik yang banyak digunakan dalam melaksanakan tugas, misalnya mata untuk operator komputer, sering naik turun tangga, sering berdiri lama, duduk terus menerus, kecekatan jari, stress kerja, tekanan deadline, menghadapi customer dsbnya). NO UPAYA FISIK

-6-

1 2 3 4 5

Mata lelah karena terlalu lama berhadapan dengan komputer. Duduk terus menerus. Stress kerja. Dikejar deadline. Melayani satker (satuan kerja)

11. KEMUNGKINAN RESIKO BAHAYA (Sebutkan penyakit atau kecelakaan fisik yang dapat ditimbulkan sebagai akibat melaksanakan tugas, misalnya arsiparis beresiko terkena penyakit asthma, terpapar debu & bahan kimia berbahaya, resiko jatuh dari tempat ketinggian, dsbnya). NO 1 2 3 NAMA PENYAKIT/JENIS KECELAKAAN FISIK Penyakit mata Obesitas Sakit kepala PENYEBAB Karena terlalu lama menatap layar komputer Karena kurang bergerak dalam bekerja Karena sering menghitung jumlah angka

12. SYARAT JABATAN 13.1 PANGKAT (Pangkat dan golongan minimal yang dapat menduduki jabatan ini) PANGKAT Penata muda III.A GOLONGAN

13.2 PENGETAHUAN (Pengetahuan yang diperlukan untuk menduduki jabatan ini) NO 1 2 3 PENGETAHUAN Loyalitas terhadap pekerjaan Menguasai ilmu akutansi Memiliki tingkat kejujuran yang tinggi

13.3 KETERAMPILAN (Ketrampilan yang diperlukan untuk menduduki jabatan ini) NO 1 KETERAMPILAN Menguasai komputer (Aplikasi SAKPA, simak BMN, SPM)

13.4 PENDIDIKAN / SERTIFIKASI (Latar Belakang Pendidikan/ Sertifikasi minimal yang dibutuhkan) NO 1 2 3

PENDIDIKAN/PELATIHAN S1 S1 S1

JURUSAN Sitem informasi komputer Akutansi manajement

13.5 PENGALAMAN KERJA (Pengalaman kerjadi bidang apa dan berapa lama dibutuhkan untuk jabatan ini) 13.6 BAKAT KERJA (Bakat yang diperlukan untuk menduduki jabatan ini)

-7-

Anda mungkin juga menyukai