Anda di halaman 1dari 3

Pedikulosis Pubis

Tingkat kemampuan : 4A

Masalah kesehatan
Pedikulosis pubis adalah infeksi dan infestasi kulit dan rambut pubis manusia yang
disebabkan oleh kutu Phthirus pubis, varian dari Pediculus humanus.
Penularan melalui kontak langsung dengan agen penyebab.
Penularan melalui hubungan seksual lebih dominan.
penularan secara non-seksual melalui pemakaian tempat tidur atau pakaian yang
digunakan bersama juga dapat terjadi, kasus seperti ini terutama ditemukan pada
anak-anak.

Hasil Anamnesis (Subjective)

Keluhan
Pasien umumnya datang dengan keluhan utama gatal terutama di daerah pubis, dan dapat
meluas sampai ke daerah paha, abdomen, dada, aksila, dan bulu mata atau alis mata.
Gatal muncul akibat hipersensitivitas terhadap saliva dan ekskreta kutu.

Faktor Risiko
Status sosioekonomi yang rendah
Higienitas perorangan yang rendah
Kontak erat baik secara seksual maupun non-seksual dengan penderita

Hasil Pemeriksaan Fisik dan penunjang sederhana (Objective)

Pemeriksaan Fisik
Lesi kulit berupa bercak makula dengan batas yang tidak tegas, berdiameter 0.5 - 1 cm,
berwarna abu-abu atau kebiruan yang disebut sebagai macula serulae. Dapat pula
ditemukan black dot, yaitu adanya bercak-bercak hitam yang tampak jelas pada celana
dalam yang berwarna putih yang dilihat oleh penderita pada saat bangun tidur. Selain itu,
dapat pula ditemukan eritema di sekitar folikel rambut dan ekskoriasi, serta limfadenopati
inguinal dan limfadenopati aksila.

Pemeriksaan Penunjang
Ditemukan telur dan kutu yang hidup pada kulit dan rambut pubis.


Penegakan Diagnosis (Assessment)

Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan menemukan
telur dan kutu di kulit dan rambut pubis.

Diagnosis Banding
1. Skabies
2. Folikulitis
3. Tinea kruris

Komplikasi
Infeksi sekunder bila pedikulosis berlangsung kronis.

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Penatalaksanaan
Pengobatan ditujukan untuk membersihkan kutu dan telurnya. Idealnya digunakan
pedikulosid yang efektif membunuh baik kutu dewasa maupun telurnya. Pasangan
seks pasien juga harus diterapi, meskipun tidak ditemukan kutu. Keluarga pasien
tidak perlu diterapi apabila tidak ada bukti infestasi kutu.
Pengobatan topikal merupakan terapi terbaik
Permetrin 5% cream
Area lesi dibersihkan, kemudian dioleskan permetrin, didiamkan selama 8-12
jam, dapat diulangi dalam 7-10 hari.
Vaselin
Diaplikasikan pada bulu mata dua kali sehari selama 8 hari; pengeluaran telur
kutu secara manual.

Konseling & Edukasi
Edukasi pasien dan keluarga mengenai Pedikulosis penting untuk pencegahan. Sarung
bantal, sprei, pakaian, dan barang-barang yang digunakan serta kontak dengan pasien
harus dicuci dan direndam dengan air panas. Pengobatan terhadap pasangan seksual juga
penting untuk penularan kembali.

Kriteria Rujukan
Pasien dirujuk apabila terjadi infeksi kronis dan tidak sensitive terhadap terapi yang
diberikan.

Sarana Prasarana
Lup.
Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan sediaan langsung.

Prognosis
Prognosis umumnya bonam.

Referensi
1. Barakbah, J. Pohan, S.S. Zulkarnain, I. Murtiastutik, D. dkk. Atlas Penyakit Kulit dan
Kelamin, 4
th
Ed. Airlangga University Press. Surabaya. 2008.
2. Djuanda, A. Hamzah, M. Aisah, S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, 5
th

Ed. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2007.
3. James, W.D. Berger, T.G. Elston, D.M. Andrew's Diseases of the Skin: Clinical
Dermatology. 10
th
Ed. Saunders Elsevier. Canada. 2000.

Anda mungkin juga menyukai