Anda di halaman 1dari 30

GENETIKA MIKROBA

NURHASANAH, S.SI., MH.KES., APT


Material genetik bakteri terdiri atas
kromosom dan plasmid.
Keduanya terdiri atas DNA
Dua fungsi utama materi genetik adalah
replikasi dan ekspresi.
KROMOSOM
Kromosom menurut bahasa Yunani:
chroma, warna; dan
soma, badan
Kromosom secara istilah merupakan struktur
di dalam sel berupa deret panjang molekul
yang terdiri dari satu molekul DNA
[1]
dan
berbagai protein terkait yang merupakan
informasi genetik suatu organisme
Kromosom terdapat dalam molekul DNA
tunggal (haploid).
Berbentuk sirkuler,panjangnya 1mm,
beratnya 2-3% dari berat kering satu sel,
disusun sekitar 4 juta kpb
DNA, makromolekul yang sangat banyak ini
dikemas agar tidak berubah dalam bentuk
superkoil ( 70-130 superkoil domain)
Kromosom bervariasi antara organisme yang
berbeda.
Biasanya sel-sel eukariotik (sel dengan inti)
memiliki kromosom linier besar
sel prokariotik (sel-sel tanpa inti didefinisikan)
memiliki kromosom melingkar kecil.
sel dapat mengandung lebih dari satu jenis
kromosom.

Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu
1. sentromer / kinekthor yang merupakan pusat
kromosom berbentuk bulat dan
2. lengan kromosom yang mengandung
kromonema & gen berjumlah dua buah
(sepasang).
PLASMID
Plasmid adalah material genetik
ektrakromosomal.
Ukuran plasmid lebih kecil daripada
kromosom.
Plasmid berbentuk sirkuler, tetapi terdapat
plasmid berbentuk linier.

Tersebar luas dalam populasi bakteri.
Terdiri dari beberapa 100 kpb, beratnya 1-
3 %dari kromosom bakteri.
Berada bebas dalam sitoplasma bakteri.
Kadang-kadang dapat bersatu dengan
kromosom bakteri.
Dapat berpindah dan dipindahkan dari satu
spesies ke spesies lain.
Jumlahnya dapat mencapai 30 atau dapat
bertambah karena mutasi.

Plasmid dibedakan menjadi 2, yaitu plasmid
konjugatif dan non-konjugatif.
a. Plasmid konjugatif : plasmid yang mampu
didonorkan ke resepien.
B. Plasmid non konjugatif : plasmid yang tidak
dapat didonorkan ke resepien
Sifat-sifat plasmid
Plasmid adalah molekul DNA yang bulat atau
sirkuler, sifat-sifat plamid adalah:
a. Kira-kira mempunyai berat 1-3% dari
kromosom bakteri
b. Berada bebas dan bergerak dalam
sitoplasma bakteri
c. Adalanya dapat bersatu ke dalam
kromosom bakteri

d. Dapat melakukan replikasi sendiri secara
otonom
e. Dapat berpindah atau dipindahkan dari satu
species ke species lain


2. Jenis-jenis plasmid
Ada beberapa jenis-jenis plasmid yaitu:
(1) Faktor R
Faktor R adalah satu golongan plasmid yang
membawa gen-gen untuk resistensi terhadap
satu atau lebih antibiotika dan logam berat.
Gen dalam plasmid yang menyebabkan
resistensi obat seringkali memproduksi enzim-
enzim yang dapat merusak daya kerja obat.

Contoh: plasmid yang menentukan resistensi
untuk penecilin dan sefalosporin
memproduksi enzim beta laktamase.
(2)Toksin
Ada beberapa toksin dari kuman yang
merupakan produk dari plasmid misalnya
Enterotoksigenik Escherichia coli memproduksi
toksin yang menyebabkan diare pada anak.
(3) Faktor F
Faktor F = fertility faktor memegang peranan
dalam proses konjugasi bakteri.


. Fungsi plasmid
plasmid memiliki beberapa peranan yang
cukup penting, (bagi bakteri yang memiliki
plasmid itu sendiri maupun penelitian di
bidang genetika).
Dale dan Park (2004) menyebutkan bahwa
plasmid menyediakan sebuah dimensi ekstra
yang penting terhadap fleksibilitas respon
organisme terhadap perubahan lingkungan,
baik perubahan itu bersifat
antagonis/menguntungkan

Sebagai produksi protein yang berfungsi
sebagai zat antimikrobial untuk melawan
organisme bakteri yang saling berdekatan.
Secara umum, plasmid memiliki peran penting
di dalam menberikan kemampuan adaptif
yang kuat bagi bakteri. Sesuai dengan sifat
plasmid yang dapat keluar atau masuk ke
dalam sel bakteri.
Dari segi penelitian genetika, plasmid telah
lama dikenal sebagai vektor dalam teknik
rekayasa genetika.
Contoh yang cukup popular adalah bakteri
penghasil insulin, bakteri ini dihasilkan dengan
menanamkan plasmid yang telah di modifikasi
dengan disisipi gen pengkode insulin, dengan
memiliki plasmid tersbut, bakteri itu mampu
memproduksi insulin.

PERTUKARAN MATERI GENETIK PADA BAKTERI

. Rekombinasi atau pertukaran gen ini dapat
dilakukan melalui berbagai cara yaitu:
1. Transfer Gen
Materi genetik dan plasmid dapat berpindah
atau dipindahkan melalui berbagai mekanisme
sebagai berikut:
PERTUKARAN MATERI GENETIK PADA BAKTERI
a. Transformasi
tanpa kontak langsung antara 2 sel
fragmen atau dapat masuk secara langsung
tanpa jembatan sitoplasma
Fragmen DNA bebas dapat melewati dinding
sel dan kemudian bersatu dalam genom sel
tersebut sehingga mengubah genotipnya.
Hal ini biasanya dikerjakan di laboratorium
dalam penelitian rekayasa genetika, tapi dapat
pula terjadi secara spontan meskipun dalam
frekuensi yang kecil.
awalnya diteliti oleh Frederick Griffith (Inggris,
1928) pada Streptococcus pneumoniae


terjadi pada : Haemophilus, Neiseria,
Rhizobium, dan Bacillus. Bakteri jenis tertentu
seperti Escherechia coli tidak dapat melakukan
transformasi sebab sel donor tidak mampu
menembus sel resipien (penerima)

2. Transduksi
kata kunci : dibantu oleh bakteriofag (faga/virus
bakteri)
bakteriofag membawa plasmid atau fragmen dari
suatu bakteri ke bakteri lain saat menginfeksi bakteri
(ingat fase litik dan lisogenik)
awalnya diteliti oleh J. Lederbergh dan Norton Zinder
(1952)
terjadi pada : Escherechia coli, Salmonella, Shigella,
Proteus, Pseudomonas, Staphylococcus, Bacillus, dan
Corynobacterium

3. Konjugasi
kata kunci : jembatan sitoplasma
pemindahan secara langsung materi genetik (DNA)
antara dua bakteri melalui jembatan sitoplasma yang
terbentuk dari pilus seks (pilus F)
awalnya diteliti J. Lederberg dan Edward L. Tatum
(1946)
salah satunya terjadi pada : Escherechia coli
pada konjugasi mungkin dipindahkan fragmen
(potongan yang tersusu dari beberapa gen) yang
lebih besar, sedangkan pada transduksi dan
transformasi hanya fragmen-fragmen kecil

Kisi Kisi
1. Perbedaan asam nukleat dan protein
2. proses biologi dalam sel prokariotik dan
eukariotik.
3. Jenis-jenis asam amino
4. Jelaskan proses pertukaran materi genetik
5. Istilah-istilah :
A. DNA dan RNA
b. Intron dan Ekson

C. Kodon dan antikodon
D. Leading strand dan lagging strand
E. Repressor dan Activator (Effector)
F. Kromosom dan plasmid
G. Sel prokariotik dan eukariotik
H. nukleotida dan nukleosida
i. peptidoglikan dan polipeptida
J. Operon dan regulon
30

Anda mungkin juga menyukai