Anda di halaman 1dari 5

CATATAN KAKI

a. J.S Badudu, Membina Bahasa Indonesia (Bandung : Angkasa Raya, 1980), hlm.75.
b. J.S Badudu
c. Pamusuk Eneste, Penyuntingan Naskah (Jakarta : Gramedia,1995), hlm.101
d. Gorys Keraf, Komposisi (Ende : Nusa Indah, 1995), hlm.3.
e. Pamusuk Eneste, Penyuntingan Naskah (Jakarta : Gramedia,1995), hlm.101
f. Gorys Keraf, Komposisi (Ende : Nusa Indah, 1995), hlm.20.
g. J.S Badudu, Membina Bahasa Indonesia (Bandung : Angkasa Raya, 1980), hlm.125.
h. Hernowo, Mengikat Makna (Bandung ; Kaifa, 2002), hlm.45.
i. Hernowo, Mengikat Makna (Bandung ; Kaifa, 2002), hlm.78.
j. Dori Wuwur Hendrikus, Retorika (Yogyakarta : Kanisius, 1991), hlm.204
k. Hernowo, Mengikat Makna (Bandung ; Kaifa, 2002), hlm.78.
l. Pamusuk Eneste, Penyuntingan Naskah (Jakarta : Gramedia,1995), hlm.250
m. Thomas Amstrong, Kinds of Smart (Jakarta : Gramedia, 2002).hlm.78
n. Thomas Amstrong, Kinds of Smart (Jakarta : Gramedia, 2002).hlm.78
o. Pamusuk Eneste, Penyuntingan Naskah (Jakarta : Gramedia,1995), hlm.24


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Yanuar. 1992. Dasar-Dasar Kewartawanan Teori Dan Praktik. Padang :
Angkasa Raya

Abrar, Nadia ana. 1995. Panduan buat pers Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Anwar, Rosihan. 1994. Bahasa Jurnalistik Dan Komposisi. Jakarta : paradnya
Paramita

Assegaf, G Djafar.1991. Jurnalistik Masa Kini. Jakarta : Ghalia Indonesia

Atmadi, T.1985. Bunga Rumpai Catatan Pertumbuhan Dan Perkembangan System
Pers Indonesia. Jakarta : PT Pantja Simpati

Ermanto. 2005. Menjadi Wartawan Handal Dan Professional. Yogyakarta : cinta
Pena

Ermanto. 2005. Wawasan Jurnalistik Praktis. Yogyakarta : cinta Pena

Ermanto. 2007. 6 Langkah Cepat Dan Efektif Belajar Membaca. Jakarta : Wahyu
Media

Ermanto.2008. Keterampilan Membaca Cerdas : Cara Jitu Melejitkan Kecepatan
Dan Kemampuan Membaca. Padang : UNP press

Koesworo, Fx. 1993. Dibalik Tugas Kuli Tinta. Surakarta : Sebelas Maret University
Press

Patmoko. 1993. Teknik Jurnalistik. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia

Semi, M. Atar. 1995.Teknik Menulis Berita dan Features. Bandung Mangantara

SURAT LAMARAN KERJA

Hal : Lamaran Pekerjaan

Kepada Yth.,
Manajer Sumber Daya Manusia
PT. Gunung Sebelah
Jl. Merpati Putih No 104
Jakarta Pusat

Dengan hormat,

Sesuai dengan informasi lowongan pekerjaan dari PT. Gunung Sebelah yang termuat di
harian Republika tanggal 20 Oktober 2011. Saya mengajukan diri untuk bergabung ke dalam
Tim Marketing di PT. Gunung Sebelah.

Data singkat saya, seperti berikut ini.
Nama : ......................................
Tempat, tgl. Lahir : ........................................
Pendidikan Akhir : ......................................
Alamat : ......................................
Telepon (HP) : ......................................
e-mail : ......................................
Status Perkawinan : ......................................

Saya memiliki kondisi kesehatan yang sangat baik, dan dapat berbahasa Inggris dengan baik
secara lisan maupun tulisan. Latar belakang pendidikan saya sangat memuaskan serta
memiliki kemampuan manajemen dan marketing yang baik. Saya telah terbiasa bekerja
dengan menggunakan komputer. Terutama mengoperasikan aplikasi paket MS Office, seperti
Excel, Word, Acces, PowerPoint, OutLook, juga internet, maupun surat-menyurat dalam
Bahasa Inggris.
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :
1. Daftar Riwayat Hidup.
2. Foto copy ijazah S-1 dan transkrip nilai.
3. Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
4. Pas foto terbaru.

Saya berharap Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu untuk memberikan kesempatan
wawancara, sehingga saya dapat menjelaskan secara lebih terperinci tentang potensi diri saya.

Demikian surat lamaran ini, dan terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu.

Hormat saya,



Dewi Yolanda
CONTOH PIDATO

PENDIDIKAN UNTUK PERBAIKAN KUALITAS BANGSA

Yang terhormat Bapak kepala Sekolah beserta wakil
Yang terhormat Bapak Ketua Komite
Dan seluruh hadirin yang hadir
Bissmillahirrahmani rahim
Assalamu Alaikum warahmatullahi Wabarakatu
Assalatu assalamu ala asrafil ambiyaain wal mursalim waala alihi ajmain amma
baad, seraya memuja dan memuji syukur kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan
rahmat dan hinaya-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di sini pada acara
ini.
Kemudian Shalawat dan salam atas junjungan Nabiullah Muhammad SAW yang
memberikan kita pencerahan tentang ajaran Islam, ajaran keselamatan bagi seluruh Ummat
manusia.
Hadirin Yang saya hormati Pada kesempatan kali ini izinkan saya menyampaikan
pidato singkat dengan tema PENDIDIKAN.

Perbaikan kualitas bangsa harus ditempuh dan terutama melalui pendidikan.
Pendidikan itu proses yang panjang, yang tak henti-hentinya untuk mencapai satu tujuan dan
terbuka untuk menerima ide-ide dan konsep-konsep baru. Itu makna pendidikan, sehingga
suatu saat hasil dari pendidikan itulah yang akan menumbuhkan budaya baru dengan manusia
yang cerdas.
Selama manusianya cerdas maka ia mempunyai kebijakan dan kebajikan dalam
jiwanya. Barulah setelah itu dia mampu menguasai sains dan teknologi. Budaya baru itulah
yang menjadi kontra budaya yang kemudian masuk ke dalam tatanan menjadi masyarakat
(budaya) alternatif yang akan dipilih oleh bangsa ini.
Semuanya melalui pendidikan yang tertata rapi: pendidikan yang mampu
mencerdaskan, mampu menumbuhkan jiwa yang bajik dan bijak, dan menguasai sains dan
teknologi. Itulah nanti yang akan mengubah bangsa Indonesia menjadi Indonesia baru.
Hal ini tampaknya akan menjadi momok bagi pendidikan di Indonesia. Belum lagi
persoalan kekurangan tenaga pendidik terselesaikan, masalah sarana pendidikan yang tidak
memadai muncul, dan menyusul persoalan mahalnya biaya pendidikan.
Kita masih merasa sebagai bangsa yang tertinggal dalam berbagai hal dibandingkan
dengan bangsa lain. Oleh karena itu satu-satunya jalan untuk mencerdaskan bangsa adalah
dengan meningkatkan pendidikan demi untuk menjadikan bangsa yang cerdas melalui sistem
pendidikan nasional yang menyeluruh dan terencana.
Namun untuk menuju ke arah itu, jalan yang ditempuh sangat panjang dan berliku
karena persoalan pendidikan sangat terkait dengan faktor lain, termasuk masalah ekonomi,
keamanan dan masalah sosial lainnya.
Para guru pun diharapkan mulai mengubah cara belajar kepada siswa. Para guru pun
tidak boleh lagi memberikan tekanan kepada siswa seperti pelajaran menghafal dan
memberikan soal pilihan ganda (multiple choice) karena bisa berdampak pada pembentukan
kepribadian.
Peran pendidikan, sebagai sarana pemberdayaan, harus secara sadar menyiapkan
peserta didik dalam kehidupan masyarakat baik sebagai individu maupun anggota
masyarakat. Pemberdayaan hanya mempunyai makna jika proses pemberdayaan menjadi
bagian dan fungsi dari kebudayaan.
Oleh karena itu, pendidikan harus menumbuhkan jiwa independensi, menggerakkan
pernyataan diri dan para pendidik mengajar siswa untuk hidup dalam harmoni dengan
menghargai adanya perbedaan.
Ke depannya, sistem pendidikan harus berubah dari instruksional menjadi
motivasional berprestasi, berkreasi, dan berbudi pekerti.
Demikian pidato singkat ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Anda mungkin juga menyukai