Anda di halaman 1dari 22

Bicara Matematika

Skip to content
Home
Karya Buku
Lumbung
Siapa Saya?
Tautan

Harga Sebuah Nama
Menonton sambil Belajar Matematika
January 7, 2010 7:08 am
Jump to Comments
Tidak Kontekstual Tapi Realistik
Oleh Al Jupri
Sebuah kereta api yang panjangnya 1 kilometer melintasi terowongan yang panjangnya 1
kilometer. Jika kecepatan rata-rata kereta api itu adalah 1 kilometer per jam, berapa waktu yang
diperlukan oleh kereta api itu untuk melewati terowongan?
Demikianlah satu teka-teki yang saya obrolkan dengan adik-adik saya beberapa waktu lalu.
Ya, obrolan saat kami berkumpul bersama sambil menonton satu acara TV yang, menurut
pendapat sebagian orang, paling digemari kebanyakan masyarakat negeri ini. Tak lain dan tak
bukan, acara yang dimaksud, adalah sinetron! :mrgreen: Karena hanya sekedar ingin berkumpul
bersama, saya pun terpaksa menontonnya.
Tapi sayang, karena pada dasarnya kurang menyukai sinetron, saya pun malas melihatnya
dengan serius. Alhasil, karena bosan, saya pun mengambil buku yang memuat teka-teki tadi.
Nih, ada teka-teki! kata saya, sambil menyodorkan teka-teki tersebut kepada dua adik saya.
Mereka berdua langsung membacanya. Saat mereka membaca teka-teki tersebut, saya berharap
mereka tertarik, mau menyelesaikannya dan mengabaikan sinetron yang sedang ditonton.
Lantas, apa yang terjadi? Apa komentar mereka?
Idiiiy, teka-tekinya enggak masuk akal! kata adik pertama saya. Saya pun heran dibuatnya!
Dalam pikiran, saya bertanya pada diri sendiri, Tidak masuk akalnya di mana? Itukan teka-teki!
Kenapa dia berkata seperti itu? Sementara itu adik kedua hanya diam saja, seperti biasa.
Diamnya dia bukan berarti tidak mau berpikir, malahan dia tampak serius memikirkannya.
Enggak masuk akal bagaimana? tanya saya, sekaligus mengekspresikan apa yang ada dalam
pikiran.
Ya, masa ada kereta panjangnya 1 kilometer. Itukan enggak ada! jelas adik saya.
Ooo itu! Ya, udah, sekarang coba cari jawabnya! kata saya, sedikit memaksanya untuk
mencari jawab teka-teki tersebut. Di samping itu, saya pun berpikir, pendapat adik saya tersebut
sebetulnya keliru. Ya, kekeliruan yang umum terjadi dilakukan oleh kebanykan orang. Karena
itu, saya berkewajiban meluruskannya. Selanjutnya, sambil menonton sinetron, kedua adik saya
tadi berpikir mencari jawab teka-teki tersebut.
***
Menurut hemat saya, adik saya berpendapat bahwa teka-teki tersebut tidak masuk akal karena
dia belum pernah mengetahui adanya kereta yang panjangnya 1 km. Dalam konteks dunia
pendidikan, permasalahan teka-teki tersebut dinamakan teka-teki yang tidak kontekstual,
khususnya bagi adik saya. Ya, tidak kontekstual karena di lingkungan sehari-hari, adik saya tidak
pernah melihat adanya kereta yang panjangnya 1 km. Jadi, tidak ada dalam konteks kehidupan
sehari-hari yang dialaminya.
Dengan perkataan lain, menurut saya, teka-teki matematika tadi sifatnya tetaplah masuk akal
(realistik) tetapi tidak kontekstual! Masuk akal alias realistik karena dapat dibayangkan dan
dipikirkan, tapi tidak kontekstual karena tidak ada di lingkungan sehari-hari orang tertentu.
Lantas, mungkin Anda akan bertanya, apa sih permasalahan yang realistik itu? Jawabnya,
permasalahan realistik (khususnya dalam matematika) adalah permasalahan yang masuk akal. Ini
berarti, permasalahan realistik tidak harus permasalahan yang konkret ada di dunia nyata, tidak
mesti sesuatu yang ada di sekitar kita, tetapi cukuplah permasalahan yang dapat dibayangkan
dan dipikirkan dalam pikiran kita. Itulah yang disebut permasalahan realistik, khususnya dalam
pendidikan matematika, berdasarkan teori RME (Realistic Mathematics Education) yang pertama
kali dikembangkan di negeri Belanda sejak 1970-an.
Mudah-mudahan, dengan uraian sederhana ini, para pembaca, khususnya yang bergerak di
pendidikan matematika, dapat mengerti perbedaan antara permasalahan yang realistik dan
permasalahan yang kontekstual dalam matematika. Hal ini perlu saya ketengahkan, karena saya
sering mendapati banyak yang keliru tentang kedua istilah tersebut bahkan menganggap
keduanya sama saja. Yang keliru tak hanya masyarakat awam saja, tetapi mahasiswa calon guru
matematika, guru matematika, calon doktor matematika, dan bahkan doktor yang bergerak dalam
pendidikan matematika pun keliru mengenai keduanya.
======================================================
Ya sudah, segitu saja ya jumpa kita kali ini. Sampai jumpa di artikel mendatang.
Catatan penting banget: Artikel ini ditulis untuk seseorang yang kupanggil Cinta. Seseorang
yang katanya selalu rindu dengan tulisan-tulisan saya.
Catatan yang wajib dibaca:
Saya melarang siapapun Anda yang berminat menerbitkan ulang baik sebagian atau seluruhnya
dari karya-karya (tulisan-tulisan) saya di blog ini tanpa seijin dari saya. Atas perhatiannya saya
ucapkan terimakasih!
About these ads
Related
"Rahasia" Teka-teki MatematikaIn "Iseng"
Mengeksplorasi Teka-teki AngkaIn "Bahasa"
Rhoma Irama, Judi, Togel, dan MatematikaIn "Agama"
32 Comments
Filed under Bahasa, Cerita Menarik, Cerpen, Curhat, Indonesia, Iseng, Kenangan, Matematika,
Matematika SD, Matematika SMA, Matematika SMP, Matematika Universitas, Menulis, News,
Pembelajaran, Pendidikan, Pendidikan Matematika, Renungan, Sains, Sastra, Tokoh
32 responses to Tidak Kontekstual Tapi Realistik
1. mezzalena
January 7, 2010 at 7:41 am
Saya juga baru paham tentang bedanya realistik dan konstektual sekarang, Mas.
Tadinya saya pikir permasalahan yang realistik itu permasalahan yang sesuai dengan
kenyataan (realitas). :-)
Reply
o Al Jupri
January 8, 2010 at 9:32 am
Iya, gpp *****. :)
Reply
2. Yari NK
January 8, 2010 at 3:28 am
Kalau diprotes nggak masuk akal ganti aja teka-tekinya jadi begini:
sepuluh kereta api yang masing-masing panjangnya 100 meter. :mrgreen:
Tapi soal di atas yang paling nggak masuk akal masak sih kereta api kecepatannya
cuma 1 kilometer per jam, itu sih jalan kaki juga lebih cepet wakakakakak.. :lol:
Reply
o Al Jupri
January 8, 2010 at 9:32 am
Wakakakakaka. :mrgreen:
Reply
3. yeni
January 10, 2010 at 1:10 pm
1 jam bener g mz Jupri..
Reply
4. botolkecap
January 12, 2010 at 6:34 am
lambat bgt keretanya cmn 1KM/Jam :D
ngomong2 denger2 berita nih katany Indo mo membangun Kereta Super cepat jalur
Jakarta-Cirebon-Bandung
http://www.detiknew s.com/read/ 2010/01/06/ 165041/1272887/ 10/kereta- supercepat-
jakarta-cirebon- bandung-hadir- tidak-lama- lagi
Reply
5. Guru Go!Blog
January 13, 2010 at 2:35 am
Lalu jawaban teka-tekinya seharusnya bijimana pak? Kok sekedar ngobrol thok?
Reply
6. Wandi thok
January 13, 2010 at 2:39 am
Apakah jawabannya 1 jam pak? :roll: :lol:
Reply
7. Mariska Ayu
January 13, 2010 at 2:44 am
Mariska suka bingung pak kalau sudah berhadapan dengan matematika, apalagi guruku
galak banget.
Reply
o supriman
January 15, 2010 at 2:53 am
disenyumin ajah gurunya..
dibawa santaaaayyyy :D
Reply
8. hasan eL kyubi
January 15, 2010 at 2:26 pm
klo beneran 1 jam kayak lagu st 12 ajah haha,,,
Reply
9. administrator
January 16, 2010 at 7:07 am
2 jam dong
setelah 1 jam pertama seluruh bagian kereta berada di dalam terowongan. 1 jam
setelahnya, seluruh bagian kereta sudah keluar terowongan
OOT: Ini Taufiq Akbari Utomo, bukan administrator blog ini.
Reply
10. Wisnu Aribowo
January 17, 2010 at 11:57 pm
2 Jam, Oom :D
Btw saya juga di bidang Pendidikan Matematika, tahun pertama Sekarang jadi
mengerti tentang itu ;)
Kalau vektor di R-4 dan sterusnya itu realistik bukan?
Reply
11. agusset
January 29, 2010 at 3:28 am
OOT. Kenapa (sepengalaman saya) kebanyakan guru matematika di sekolah (terutama
SMP dan SMA) itu galak? Pernah ada data statistiknya gak ya?
Reply
o supriman
January 29, 2010 at 7:12 am
Ah itu kasuistik aj kalik pak
Guru MAtematika SD, SMP, dan SMU sy gak galak kok Malah baek bgt mau
ngasi les GRATISS di rumahny sambil disuguhi minuman :D
Reply
12. jk
February 7, 2010 at 2:12 pm
aqu mo komen pa yach????. semoga adik na bisa mberi jawaban yang masuk akal
deh. nggak kayak soal dari kakak na he he he
Reply
13. agnes sekar
February 10, 2010 at 10:14 am
Selamat sore, pernahkah anda membayangkan hal-hal yang tidak benar atau melihat
banyak hal dalam pikiran anda, yang sebetulnya anda tau bahwa itu tdk benar ? Itulah
argumentasi ( pengembangan pikiran unt mereka-reka jawaban yang dikehendaki) Untuk
itu jangan lagi bingung, krn kebingungan disebabkan oleh usaha-usaha manusia untuk
mencaricari jawaban yang sebetulnya sudah ia miliki jika ia mengupayakan. Bingung
bukan ???
Reply
14. eka viola
March 5, 2010 at 8:30 am
:roll: :lol:
Reply
15. zulhid perdana putra
March 8, 2010 at 2:30 am
lam kenal..
Reply
16. agus
May 22, 2010 at 3:31 pm
Bukannya kebalik Bang? Yang realistik itu yang sesuai dengan kenyataan kehidupan
sehari-hari sedangkan yang kontekstual adalah yang sesuai dengan akal/pikiran ..
coba baca RMI lagi Jadi bingung aku hehehe
Reply
o mathematicse
May 22, 2010 at 11:25 pm
Yang saya pahami, dan saya pelajari di The Freudenthal Institute, pengertian
realistik itu bisa bermakna dua: (i) yang konkret (yang ada di sekitar kita dan
dapat dipahami; (ii) yang dapat dipahami akal pikiran (meski tidak ada di
kenyataan).
Reply
tikno
September 1, 2010 at 5:36 am
Apakah pendapat dari The Freudenthal Institute adalah suatu pemahaman
yang tidak dapat dibantah lagi?
Tampaknya komentar dari Haryono juga menarik.
aan
November 25, 2012 at 1:17 am
salam kenal..
yang saya peroleh dari dosen2 saya, dalam matematika, antara concrete
(konkrit) dan real (nyata) itu berbeda.
misal kereta api :
mungkin itu konkrit dan nyata bagi anak2 di jakarta (jawa), tetapi tidak
konkrit untuk anak di maluku (yang belum pernah melihat kereta) walau
itu nyata.
sedangkan doraemon, mungkin ini tidak konkrit, tetapi nyata (real) buat
anak-anak pencintanya.
demikian pula dengan dongeng2, ini tidak konkrit, tapi nyata bagi anak2,
sehingga dalam pendidikan realistik, media dongeng pun bisa
dimasukkan..
17. siti nurlaela mustaqim
May 24, 2010 at 1:59 am
trus gmn buat anak2 biar lebih paham bedanya realistik n kontekstual y.??????
Reply
18. Haryono
July 31, 2010 at 8:18 am
Teka-teki mengenai kareta api itu banyak juga di sampaikan oleh guru matematika kita di
sekolah (guru selain di pulau jawa)
satu yang perlu kita pahami bersama bahwa realistik itu tidak selalu kontekstual tetapi
kontekstual itu selalu realistik.
http://rangg4disa88.blogspot.com/
Reply
o tikno
September 1, 2010 at 5:32 am
Sepertinya kata-kata Anda masuk akal.
Reply
Haryono
May 6, 2011 at 8:40 am
Realistik itu tidak selalu kontekstual tetapi kontekstual itu selalu
realistik maksudnya adalah: Seperti teka-teki yang dikemukan di atas
yaitu masalah kareta api, akan menjadi masalah realistik sekaligus
masalah kontekstual bagi siswa-siswi yang ada di pulau jawa yang sudah
mengenal dan melihat langsung kareta api, tetapi akan menjadi masalah
realistik tetapi tidak kontekstual bagi siswa-siswi yang ada di luar pulau
jawa yang tidak melihat langsung kareta api.
contoh lain pula, Jika kita sebagai guru akan membangun sesuatu konsep
kepada siswa dengan mengambil masalah tentang salju, maka salju
jelas itu adalah masalah realistik, tetapi apakah akan menjadi masalah
kontekstual untuk siswa-siswi di pulau jawa??? Jawabanyakan tentu
Tidak karena salju di Indonesia hanya ada di Irian Jaya.
http://rangg4disa88.blogspot.com/
19. Arif islami
August 28, 2010 at 12:24 pm
Salam knal aja
Reply
20. blackheart
October 4, 2010 at 3:36 pm
pake donk seru nich buat nanyain siswa ^_^
Reply
21. amingkem
March 26, 2011 at 12:37 pm
2 jam lah gitu aja kok repot
Reply
22. Informasi Terkini
May 25, 2011 at 3:03 am
hahaha. keretax mogok nih, mas kecepatanya cm 1km/jam
sesuai tekatekinya, menurut saya jawaban amingkem sesuai dengan apa saya dapat!! :)
Reply
o sitah
August 21, 2013 at 1:07 pm
-425:(-25)+25=
Reply
Leave a Reply

Blog Stats
o 1,138,103 hits
Meta
o Register
o Log in
o Entries RSS
o Comments RSS
o WordPress.com

Search for:
Pages
o Karya Buku
o Lumbung
o Siapa Saya?
o Tautan
[Semoga] Juara Olimpiade Matematika SMA

Trik Cerdas Paling Cadas Matematika SMA

Ngobrol Mat: Cara Asyik Belajar Matematika

Lulus Ujian TPA Matematika

Rangkuman Matematika SMA

Ringkasan Matematika SMP

Ringkasan Matematika SD

Recent Posts
o Cara memodifikasi soal matematika
o [Semoga] Juara Olimpiade Matematika SMA
o Difficulties in initial algebra learning in Indonesia
o Cara Cepat vs Cara Biasa
o Bilangan Bulat Berpangkat Lima
o Krisis Bawang Merah dan Bawang Putih
o Apa yang Ada dalam Pikiran Anda?
Paling Sering Dibaca
o Rahasia Rumus-rumus "Cepat" Matematika
o "Rahasia" Teka-teki Matematika
o Cara memodifikasi soal matematika
o Cara Mengajar Matematika, Bagaimana?
o Ngegombal dengan Matematika
o Dongeng Baru: Kancil "Cerdik" dan Kerbau Baik
o Mencari Akar Pangkat Tiga Sebuah Bilangan
o 2 + 2 = 2 x 2 = 4
o Open-Ended Problems dalam Matematika
o Arti dari Persen
Follow me on twitter?
o RT @WartaNU: Nahdlatul Ulama (NU), Indonesia's biggest Muslim
organization, says it will not endorse a presidential candidate,... http://t.
3 days ago
o RT @nu_online: "Pancasila bukan agama, tidak bertentangan dengan agama, dan
tidak digunakan untuk menggantikan kedudukan agama." (Gus Dur) 3 days ago
o Pak @mohmahfudmd dong ya? RT @Stakof 4 days ago
o RT @nu_online:

5 days ago
Categories
o Agama
o Bahasa
o Book
o Book(s)
o Cerita Menarik
o Cerpen
o Curhat
o Daftar Blogger
o Fisika
o Harapan
o Humor
o Indonesia
o Iseng
o Kenangan
o Matematika
o Matematika SD
o Matematika SMA
o Matematika SMP
o Matematika Universitas
o Menulis
o News
o Pembelajaran
o Pendidikan
o Pendidikan Matematika
o Renungan
o Sains
o Sastra
o Tokoh
Komentator

Cupu elite on Cara memodifikasi soal ma

bintang on Rahasia Rumus-rumus Cep

Bambang on Cara memodifikasi soal ma

Midjan Mpd on Mencari Akar Pangkat Tiga Sebu

ibotkeli on Cara memodifikasi soal ma

Al Jupri on Cara memodifikasi soal ma

apiqcipete on Cara memodifikasi soal ma

novitagc1 on Cara Mengajar Matematika,

Fajar J-rocks on Ketika Soeharto

Anonymous on Asal-Usul Rumus Kecap
Daftar Blogger
o Al Jupri
Humor
o Smile
o Lucu
o Boleh senyum
o Funny stories
o Tidak Lucu
News
o Mathematicians
o Ga Boleh Dibaca
o The Jakarta Post
o Detik
o Pikiran Rakyat
o BBC
o Republika
o Antara
o Tidur
o Penting
o Depdiknas
o Kompas
o CNN
o Euro
o Seratus

Archives

January 2010
S M T W T F S
Dec Feb
1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31

Bicara Matematika Mathematics for All
Blog at WordPress.com. The Pilcrow Theme.
Follow
Follow Bicara Matematika
Get every new post delivered to your Inbox.
Join 117 other followers
Powered by WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai