Anda di halaman 1dari 21

BAB II

KANAL ION






Dr. Gunawan Pamudji Widodo, M.Si., Apt.
Dr. Rina Herowati, M.Si., Apt.








DAFTAR ISI

BAB II : KANAL ION

Halaman

1. Pengantar 2.1

2. Tujuan Instruksional Umum 2.1

3. Tujuan Instruksional Khusus 2.1

4. Kegiatan Belajar
4.1 Kegiatan Belajar I : KANAL ION SEBAGAI TARGET OBAT
Uraian 2.2
Rangkuman 2.4
Tes Formatif 1 2.4
Umpan Balik dan Tindak Lanjut 2.5

4.2 Kegiatan Belajar II : KANAL NATRIUM
Uraian 2.6
Rangkuman 2.8
Tes Formatif 2 2.9
Umpan Balik dan Tindak Lanjut 2.9

4.3 Kegiatan Belajar III : KANAL KALIUM
Uraian 2.10
Rangkuman 2.12
Tes Formatif 3 2.13
Umpan Balik dan Tindak Lanjut 2.13

4.4. Kegiatan Belajar IV : KANAL KALSIUM
Uraian 2.14
Rangkuman 2.16
Tes Formatif 4 2.16
Umpan Balik dan Tindak Lanjut 2.17
5. Referensi 2.17

6. Kunci Jawaban Tes Formatif 2.17
2.1
KANAL ION

1. Pengantar
Farmakologi Molekuler merupakan mata kuliah yang mempelajari aksi obat pada
tingkat molekuler, meliputi berbagai molekul biologis sebagai target obat, interaksi dengan
obat serta efek yang dihasilkan. Mata kuliah ini memerlukan pengetahuan dasar tentang
biologi molekuler dan reaksi-reaksi biokimia.
Pada bab ini akan dibahas tentang berbagai fungsi dan struktur berbagai kanal ion
serta tinjauan farmakologi molekuler obat-obat yang bekerja pada kanal ion.

2. Tujuan Instruksional Umum
Dengan mempelajari buku ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan tentang aksi obat pada tingkat kompleksitas organisasi, konsep reseptor,
interaksi obat-reseptor, reseptor enzim, neurotransmitter, efek dan mekanisme kerja obat
dan pada neurotransmiter, hormon.

3. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan fungsi dan
struktur kanal ion serta menjelaskan aksi obat pada berbagai kanal ion dan efek
farmakologis yang dihasilkan.
2.2
4. Kegiatan Belajar

4.1. Kegiatan Belajar 1

KANAL ION SEBAGAI TARGET OBAT

4.1.1. Uraian

Struktur dan Kerja Kanal Ion
Kanal ion merupakan protein penyusun pori yang mengontrol gradien voltage
melintasi membran plasma (mengontrol potensial sel) dengan memungkinkan aliran ion
berdasarkan gradien elektrokimia. Mekanisme kerja kanal ion pertama kali dihipotesiskan
oleh ahli biofisika (Alan Hodgkin dan Andrew Huxley, 1951), yang menyatakan bahwa ion
bergerak melalui lubang di membran sebagai hasil daya elektrokimia (aliran arus listrik).
Lubang bersifat selektif, hanya ion tertentu yang bisa lewat (misalnya Na
+
, K
+
, Ca
2+
dan
lain-lain).
Lubang atau kanal membuka dan menutup secara random, tapi pembukaan secara
kinetik dipengaruhi oleh voltase dan waktu. Hodgkin and Huxley membuktikan bahwa
untuk membuka dan menutup kanal mengalami berbagai kondisi konformasi, sebagai
berikut :
a. Aktivasi, yaitu proses pembukaan kanal saat terjadi depolarisasi
b. Inaktivasi, yaitu kanal menutup selama depolarisasi berlangsung



Gambar 1. Arus yang terekam saat pembukaan dan penutupan kanal

Pemahaman tentang kerja kanal lebih lanjut dibuktikan dengan teknik perekaman elektrik
(metode Patch Clamping) oleh Erwin Neher &Bert Sakman (1970).
2.3
Komponen molekuler kanal teridentifikasi pertama kali dengan metode kloning molekuler.
Kanal ion tersusun dari beberapa sub-unit protein membentuk suatu pori-pori. Lubang
kanal disusun oleh subnit utama (subunit a), yang menentukan infrastruktur kanal. Selain
itu beberapa kanal (kanal K
+
, Na
+
dan Ca
2+
), mengandung protein pelengkap yang dapat
memodifikasi sifat kanal.


Gambar 2. Arus keluar dan masuknya ion dari dan ke dalam sebuah sel

Fungsi kanal ion
Kanal ion terdapat pada hampir setiap sel. Kanal ion berfungsi untuk transport ion,
pengaturan potensial listrik melintasi membran sel, serta sinyaling sel. Kanal ion berperan
penting dalam proses normal tubuh. Beberapa penyakit terkait dengan disfungsi kanal ion
misal aritmia jantung, diabetes, epilepsi, hipertensi, cystic fibrosis, dan lain-lain.

Klasifikasi Kanal Ion
Berdasarkan penyebab terbukanya kanal, kanal ion diklasifikasikan :
a. Voltage-gated channel: kanal membuka dan menutup berdasarkan potensial
membran
b. Ligand-gated channel (reseptor ionotropik): kanal terbuka setelah berikatan dengan
ligan pada domain ekstraselular, kemudian terjadi perubahan konformasi, diikuti
dengan aliran ion
Arus masuk
Arus keluar
Na
+

K
+

Ca
++

K
+

Na
+

Ca
++

+
+
Cl
-

Cl
-
Cl
-

2.4
c. Other-gated channel: aktivasi/inaktivasi oleh second messenger di bagian dalam
sel.

Berdasarkan ion yang melintasi kanal:
a. Kanal Na
+

b. Kanal K
+



c. Kanal Ca
2+

d. Kanal Cl
+
atau kanal ion

4.1.3. Rangkuman
Kanal ion merupakan protein penyusun pori yang mengontrol gradien voltage
melintasi membran plasma (mengontrol potensial sel) dengan memungkinkan aliran
ion berdasarkan gradien elektrokimia.
Kanal mengalami berbagai kondisi konformasi : Aktivasi, yaitu proses pembukaan
kanal saat terjadi depolarisasi, serta Inaktivasi, yaitu kanal menutup selama
depolarisasi berlangsung.
Kanal ion berfungsi untuk transport ion, pengaturan potensial listrik melintasi
membran sel, serta sinyaling sel.
Berdasarkan penyebab terbukanya kanal, kanal ion diklasifikasikan: Voltage-gated
channel, ligand-gated channel dan other-gated channel.

4.1.4. Test Formatif 1
1. Protein penyusun pori yang mengontrol gradien voltage melintasi membran plasma
dengan memungkinkan aliran ion berdasarkan gradien elektrokimia, adalah:
A. Membrane transporter C. Kanal ion
B. Reseptor terkopling kanal ion E. Reseptor sitosolik
2. Hodgkin and Huxley menyatakan bahwa pembukaan kanal ion:
A. Merupakan hasil perbedaan tekanan osmose
B. Tidak selektif, semua ion bisa lewat
C. Terjadi secara beraturan, tidak random
D. Secara kinetik dipengaruhi voltase dan waktu


2.5
3. Pada saat konformasi aktivasi kanal ion:
A. kanal membuka saat terjadi depolarisasi
B. kanal membuka selama depolarisasi berlangsung
C. kanal menutup saat terjadi depolarisasi
B. kanal menutup selama depolarisasi berlangsung
4. Pernyataan berikut ini benar tentang arus keluar masuk ion, kecuali:
A. kadar Na
+
ekstrasel lebih besar dari pada intrasel, Na
+
cenderung masuk
B. kadar Cl
-
ekstrasel sama dengan intrasel, Cl
-
keluar dan masuk secara ekivalen
C. kadar K
+
ekstrasel lebih kecil dari pada intrasel, K
+
cenderung keluar
D. kadar Ca
++
ekstrasel lebih kecil dari pada intrasel, Ca
++
cenderung keluar

5. Kanal ion yang membuka dan menutup berdasarkan potensial membran:
A. Voltage-gated channel C. Ligand-gated channel
B. reseptor ionotropik D. Other-gated channel

4.1.5 Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban test formatif 1 yang ada di bagian akhir
bab ini. Berdasarkan jumlah jawaban benar dapat diketahui tingkat penguasaan yang anda
capai:
5 jawaban benar = baik sekali
4 jawaban benar = baik
3 jawaban benar = cukup
< 3 jawaban benar = kurang
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan baik atau baik sekali anda dapat meneruskan
kegiatan belajar selanjutnya. Tetapi kalau cukup atau kurang anda harus mengulang
terutama bagian yang belum anda kuasai.

2.6
4.2. Kegiatan Belajar 2

KANAL Na

4.2.1. Uraian
Fungsi dan Struktur Kanal Na
Kanal Na tergantung voltage merupakan golongan protein membran yang memediasi
masuknya dengan cepat ion Na
+
, sebagai respon depolarisasi membran untuk
membangkitkan potensial aksi dalam sel yang dapat teraktivasi. Kanal Na berperan penting
dalam inisiasi potensial aksi. Aktivasi kanal menyebabkan masuknya Na
+
ekstraseluler ke
dalam sel.
Kanal Na merupakan heterooligomer yang tersusun dari subunit dan . Subunit
terdiri 4 domain, masing-masing terlipat menjadi 4 heliks transmembran, terhubung
dengan potein lain seperti subunit . Keempat domain terlipat bersama membentuk pusat
pori. Subunit merupakan protein membran dengan domain transmembran tunggal dan
berperan mengatur kanal Na. Subunit 1 mempercepat kinetika aktivasi dan inaktivasi.
Subunit 2 secara kovalen terikat pada subunit, dan diperlukan untuk efisiensi kerja
kanal.


Gambar 3. Struktur Kanal Na
Keterangan : G: glikosilasi, P: posforilasi, S:selektivitas ion,
I: inaktivasi, muatan positif (+) di S4 penting untuk sensor voltase membran

2.7
Fase-fase perubahan konformasi kanal Na
Pembukaan dan penutupan kanal ion terjadi dalam 3 fase tahapan seperti ditunjukkan pada
gambar 4. Ketiga fase tersebut adalah:
a. deaktivasi/fase istirahat, kanal diblok pada sisi intraseuler oleh gerbang
aktivasi(m), yang dibentuk oleh domain III & IV subunit
b. aktivasi, terjadi depolarisasi dimana kanal terbuka, Na
+
masuk
c. inaktivasi, terjadi repolarisasi dimana kanal tertutup segera sesudah depolarisasi
oleh partikel inaktivasi (h).


Gambar 4. Fase perubahan konformasi kanal Na

Pembukaan kanal Na terjadi sangat singkat. Gambar 5 menampilkan tahapan ketiga fase
dalam hitungan milidetik.

Gambar 5. Tahapan pembukaan-penutupan kanal Na dalam 1 milidetik

Farmakologi :
Anestesi lokal (kokain, lidokain, prokain) dapat melintasi membran sehingga berikatan
dengan sisi sitoplasmik kanal Na menyebabkan kanal terinaktivasi. Terjadinya blokade
kanal menghambat hantaran transmisi impuls rasa sakit (gambar 6).
2.8

Gambar 6. Mekanisme kerja anestesi lokal pada kanal Na

Fenitoin dan karbamazepin juga bekerja terhadap kanal Na. Kedua obat ini bekerja dengan
cara menstabilkan/memperlama fase inaktivasi kanal Na dimana akan mengurangi firing
rate, dengan demikian mengakibatkan impuls saraf tidak segera dihantar dan sel saraf tidak
mudah dipicu. Efeknya dapat mencegah kejang.

4.2.3. Rangkuman
Kanal Na tergantung voltage merupakan golongan protein membran yang memediasi
masuknya dengan cepat ion Na
+
, sebagai respon depolarisasi membran untuk
membangkitkan potensial aksi dalam sel yang dapat teraktivasi.
Kanal Na berperan penting dalam inisiasi potensial aksi.
Kanal Na merupakan heterooligomer yang tersusun dari subunit dan . Subunit
terdiri 4 domain, masing-masing terlipat menjadi 4 heliks transmembran, terhubung
dengan potein lain seperti subunit .
Pembukaan dan penutupan kanal ion terjadi dalam 3 fase, yaitu deaktivasi, aktivasi
dan inaktivasi.
Obat yang bekerja menghambat kanal Na adalah anestesi lokal dan antikejang seperti
fenitoin dan karbamazepin.



2.9
4.2.4. Test Formatif 2
1. Fase pada saat kanal Na diblok pada sisi intraseluler oleh gerbang aktivasi yang dibentuk oleh
domain III & IV subunit , adalah :
A. Inaktivasi C. Aktivasi
B. Depolarisasi D. Fase istirahat
2. Pada fase inaktivasi kanal Na :
A. Kanal diblok oleh gerbang aktivasi
B. Kanal diblok oleh partikel inaktivasi
C. Terjadi depolarisasi
D. Ion Na masuk ke dalam sel
3. Contoh obat yang bekerja menghambat kanal Na:
A. Digoksin C. Anestesi lokal
B. Glibenklamida D. Thiazida
4. Struktur yang membentuk pusat pori pada kanal Na:
A. subunit 1 C. domain heliks transmebran
B. subunit 2 D. domain ekstraseluler
5. Karena aktivitasnya menstabilkan fase inaktivasi kanal Na, fenitoin dapat digunakan
untuk:
A. antihipertensi C. antitusif
B. antikonvulsan D. antiaritmia

4.2.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban test formatif 2 yang ada di bagian akhir
bab ini. Berdasarkan jumlah jawaban benar dapat diketahui tingkat penguasaan yang anda
capai:
5 jawaban benar = baik sekali
4 jawaban benar = baik
3 jawaban benar = cukup
< 3 jawaban benar = kurang
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan baik atau baik sekali anda dapat meneruskan
kegiatan belajar selanjutnya. Tetapi kalau cukup atau kurang anda harus mengulang
terutama bagian yang belum anda kuasai.

2.10
4.3. Kegiatan Belajar 3

KANAL K
+


4.3.1. Uraian

Fungsi dan Struktur Kanal K
+

Kanal K merupakan protein transmembran yang membentuk pori selektif terhadap
ion kalium. Umumnya kanal K terletak di membran plasma. Kanal K bertanggung jawab
pada repolarisasi potensial aksi dan refraktori (konsekuensi untuk kontraktilitas dan
aritmia). Kanal K juga berperan mengontrol durasi potensial aksi, mengatur potensial
istirahat dan otomatisitas.

Struktur Kanal K terdiri dari subunit (principal) dan (auxiliary). Gambar 7
merupakan struktur subunit penyusun kanal K.


Gambar 7. Struktur subunit kanal K

2.11
Ada hubungan antara sistem klasifikasi berdasarkan fungsi dan struktur. Gambar 8
menampilkan struktur utama berbagai jenis kanal K.
Klasifikasi utama kanal K:
Ca activated K
+
channel: terbuka dengan adanya ion Ca atau sinyal lain
Inwardly retifying K
+
channel: muatan positif lebih mudah masuk
Leak K
+
channel: terbuka secara konstitutif, untuk menjaga potensial membran
neuron tetap positif
Voltage gated K
+
channel: terbuka/tertutup tergantung voltase transmembran


Gambar 8. Domain transmembran berbagai jenis kanal K

Dalam sistem biologis manusia, contoh fungsi kanal K adalah :
Pada sel eksitasi (contoh: neuron) berfungsi membangkitkan potensial aksi dan
mengistirahatkan potensial membran (gangguan terhadap kanal K pada otot jantung
dapat menyebabkan aritmia)
Regulasi proses seluler seperti sekresi hormon (contoh: sekresi insulin dari sel beta
pankreas, sehingga gangguan kanal K dapat menyebakan diabetes).
2.12
Farmakologi
Antiaritmia kelas III: dofetilide, ibutilide, dan azimilide memblok Voltage-Gated K
+

Channels sehingga memperpanjang potensial aksi jantung dan mempunyai efek antiaritmia
(gambar 9).

Gambar 9. Mekanisme kerja antiaritmia golongan III

Glibenclamide dan glipizide memblok kanal K-ATP pankreas, sehingga digunakan untuk
terapi diabetes. Tahapan kerja:
1. Menghambat kanal K tergantung ATP pada memberan sel beta
2. Mencegah efflux K
+

3. Depolarisasi membran
4. Kanal Ca tergantung voltage terbuka
5. Influx Ca subsequent
6. Peningkatan kadar Ca intrasel
7. Induksi sekresi insulin dari sel beta
8. Penurunan kadar gula darah

4.3.3. Rangkuman
Kanal K merupakan protein transmembran yang membentuk pori selektif terhadap ion
kalium.
Fungsi kanal K: repolarisasi potensial aksi dan refraktor, mengontrol durasi potensial
aksi, mengatur potensial istirahat dan otomatisitas.
2.13
Struktur Kanal K terdiri dari subunit dan , dimana ada hubungan antara struktur
dengan klasifikasi berdasarkan fungsi.
Jenis kanal K meliputi: Ca activated, Inwardly retifying, Leakdan Voltage gated K
+

channel.
Contoh obat yang bekerja pada kanal K adalah antiaritmia golongan III dan
antidiabetik glibenklamid dan glipizid.

4.3.4. Test Formatif 2
1. Jenis kanal K yang terbuka secara konstitutif untuk menjaga potensial membran tetap positif
A. Ca activated K
+
channel C. Inwardly rectifier K
+
channel
B. Leak K
+
channel D. Voltage gated K
+
channel
2. Jenis kanal K di mana muatan positif lebih mudah masuk :
A. Ca activated K
+
channel C. Inwardly rectifier K
+
channel
B. Leak K
+
channel D. Voltage gated K
+
channel
3. Glibenklamid dan gipizid bekerja dengan cara:
A. memblok kanal K-ATP pankreas
B. memblok kanal K tergantung voltase pada sel otot jantung
C. menunda potensial aksi jantung
D. meningkatkan efflux K
+
4. Blokade kanal K oleh obat antiaritmia kelas III menyebabkan:
A. memperpendek potensial aksi C. repolarisasi tertunda
B. mempercepat potensial aksi D. mempercepat repolarisasi
5. Kanal K yang strukturnya mengandung 2 domain transmembran:
A. Ca activated K
+
channel C. Inwardly rectifier K
+
channel
B. Leak K
+
channel D. Voltage gated K
+
channel A.

4.3.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban test formatif 3 yang ada di bagian akhir
bab ini. Berdasarkan jumlah jawaban benar dapat diketahui tingkat penguasaan yang anda
capai:
5 jawaban benar = baik sekali
4 jawaban benar = baik
3 jawaban benar = cukup
2.14
< 3 jawaban benar = kurang
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan baik atau baik sekali anda dapat meneruskan
kegiatan belajar selanjutnya. Tetapi kalau cukup atau kurang anda harus mengulang
terutama bagian yang belum anda kuasai.

4.4. Kegiatan Belajar 4

KANAL Ca
2+


4.4.1. Uraian
Fungsi dan Struktur Kanal Ca
2+
Ion Ca
2+
merupakan second messenger penting yang mengontrol fungsi seluler termasuk
kontraksi otot polos & otot jantung.
Kanal Ca tergantung voltase (Voltage-activated calcium channels) mengatur kadar Ca
intraseluler dan berkontribusi dalam sinyaling kalsium dalam berbagai jenis sel, baik sel
tereksitasi atau non-eksitasi. Pembukaan kanal ini terutama dipicu oleh depolarisasi
potensial membran tapi juga dimodulasi oleh berbagai hormon, protein kinase, protein
posfatase, toksin dan obat.

Klasifikasi Voltage-gated Ca channel berdasarkan tipenya : tipe L, tipe P/Q, tipe N, tipe R
dan tipe T. Sedangkan berdasarkan voltase aktivasi : high volatage activated (HVA) dan
low volatage activated (LVA).

Struktur kanal Ca terdiri dari subunit , , , dan . Gambar 10 menampilkan komposisi
subunit dalam kanal Ca HVA. Bagian yang merupakan filter selektivitas kanal adalah
empat gugus glutamat (E).
2.15

Gambar 10. Komposisi subunit dalam kanal Ca HVA

Gambar 2 menampilkan struktur pembentuk pusat pori yang disusun oleh subunit .


Gambar 2. Struktur subunit kanal Ca

Farmakologi
Obat-obat pemblok kanal Ca (Ca
2+
channel blocker) bekerja dengan menghambat
depolarisasi sehingga menghambat masuknya Ca
2+
sel ke dalam sel otot. Hal ini
menyebabkan penurunan tekanan darah, penurunan kontraksi kardiak dan efek antiartimia,
sehingga golongan pemblok kanal Ca dapat digunakan untuk terapi hipertensi, iskhemia
muikardial, aritmia.

Klasifikasi utama pemblok kanal Ca:
Phenylalkylamines (verapamil)
Benzothiazipines (diltiazem)
Dihydropyridines (nifedipine)
2.16
Mekanisme pemblokan identik dengan bloking kanal Na oleh anestesi lokal:
Seperti voltage-gated cation channels lain, kanal Ca
2+
bisa berada pada minimal 3
fase.
Fase istirahat : pada potensial negatif (tertutup).
Pembukaan kanal diinduksi oleh depolarisasi.
Kanal tidak membuka untuk jangka waktu lama, karena depolarisasi panjang
(prolonged depolarization) menyebabkan transisi ke fase inaktivasi.
Kanal inaktivasi kemudian mengalami repolarisasi dan kembali ke fase istirahat,
kanal siap terbuka.
Ca
2+
channel blockers menghambat aliran Ca
2+
terutama dengan menstabilkan fase
inaktivasi secara alosterik, serta beberapa dengan menunda transisi ke fase istirahat.

4.4.3. Rangkuman
Kanal Ca tergantung voltase mengatur kadar Ca intraseluler dan berkontribusi dalam
sinyaling kalsium dalam berbagai jenis sel.
Struktur kanal Ca terdiri dari subunit , , , dan . Bagian yang merupakan filter
selektivitas kanal adalah empat gugus glutamat (E).
Obat-obat pemblok kanal Ca (Ca
2+
channel blocker) dapat menyebabkan penurunan
tekanan darah, penurunan kontraksi kardiak dan efek antiartimia karena menghambat
depolarisasi sehingga menghambat masuknya Ca
2+
sel ke dalam sel otot.

4.4.4. Test Formatif 2
1. Hambatan terhadap kanal Ca dapat menyebabkan efek berikut ini kecuali:
A. penghambatan depolarization C. penurunan tekanan darah
B. peningkatan kontraksi kardiak D. efek antiartimia
2. Contoh obat yang bekerja sebagai antagonis kanal Ca adalah :
A. Glibenklamid C. Digoksin
B. Nifedipin D. Captopril
3. Pembukaan kanal Ca bisa terjadi karena hal-hal berikut kecuali:
A. depolarisasi potensial membran C. hormon
B. protein kinase, protein posfatase D. repolarisasi potensial membran


2.17
4. Struktur kanal Ca disusun oleh subunit-subunit:
A. , , , dan C. , , dan
B. , dan D. , , dan
5. Penghambatan kanal Ca oleh antagonis Ca terutama dilakukan dengan:
A. mempercepat transisi ke fase istirahat
B. menunda fase inaktivasi
C. menstabilkan fase inaktivasi secara alosterik
D. mempercepat repolarisasi

4.4.5. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban test formatif 4 yang ada di bagian akhir
bab ini. Berdasarkan jumlah jawaban benar dapat diketahui tingkat penguasaan yang anda
capai:
5 jawaban benar = baik sekali
4 jawaban benar = baik
3 jawaban benar = cukup
< 3 jawaban benar = kurang
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan baik atau baik sekali anda dapat meneruskan
kegiatan belajar selanjutnya. Tetapi kalau cukup atau kurang anda harus mengulang
terutama bagian yang belum anda kuasai.

5. Daftar Pustaka
1. Korolkovas, A., 1970, Essentials of Molecular Pharmacology : Background for
Drug Design, Wiley-Interscience, New York.
2. Brody, T. M., Larner, J. and Minneman, K. P. (Eds.), 1998, Human Pharmacology :
Molecular to Clinical, 3
th
ed., Mosby Inc., St. Louis, Missouri.
3. Offermanns,S. and Rosenthal,W.,(Eds), 2008, Encyclopedia of Molecular
Pharmacology, USA.

6. Jawaban Tes Formatif
Jawaban Tes Formatif 1 :
1. C 2. D 3. A 4. D 5. A


2.18
Jawaban Tes Formatif 2 :
1. D 2. B 3. C 4. C 5. B

Jawaban Tes Formatif 3 :
1. B 2. C 3. A 4. C 5. C

Jawaban Tes Formatif 4 :
1. B 2. B 3. D 4. A 5. C

Anda mungkin juga menyukai