Anda di halaman 1dari 23

Didik Setiyo W.

Pendahuluan
SOLVEN dapat berupa fasa
cairan molekuler (paling banyak aplikasinya, liquid state)
Lelehan garam (nonaqueous inorganic solvent, sebagai media
preparasi beberapa senyawa pada temperatur > T kamar,
endotermik pada T kamar)
Logam-logam dengan titik leleh rendah (Na dan Hg)

Klasifikasi atas sifat donor proton
tinggi
Solven amfiprotik (asam maupun basa, spt. air, metanol)
Solven protogenik (asidik, spt HF, H
2
SO
4
)
Protofilik (basic, spt. tetrametil urea)
Aprotik (netral, spt. asetonitril)
rendah
Solven amfiprotik (baik asam maupun basa, spt. alkohol
rantai lebih panjang)
Solven protogenik (yang asidic, spt. asam asetat glasial)
Protofilik (basic, spt. amina)
Aprotik ( netral, spt. benzena, CCl
4
)



Klasifikasi atas sifat kemampuan meng-
ionisasi

Ionozing solvent (air, alkohol, asam asetat dll.)
yg berkarakter polar dan larutan yang terbentuk
bersfat konduktor
non-ionozing solvent (CCl
4
, CS
2
, hidrokarbon,
dll) yg biasanya apolar, dapat melarutkan
senyawa ionik (sedikit) dan kovalen (terutama),
sifat konduktivitas larutan rendah.

Klasifikasi atas dasar afinitas
terhadap air

Hidrofilik (DMSO, aseton, dll)
Hidrofobik (CCl4, HK, dll.)

Klasifikasi atas dasar sifat rekasi ttt.
Sbg pengembangan konsep asam-basa
Bronsted-Lowry:
Protik (strong hydrogen donor properties, spt.
alkohol, alkohol terfluorinasi, formamida,
ammonia, HF, dll)
Aprotik atau dipolar aprotic solvent (biasanya dg
> 15, tapi tidak memiliki hidrogen yang bisa
dilepaskan) spt. DMF, DMSO, HMPA, aseton,
asetonitril, nitrometana, dll.
Klasifikasi berdasarkan konsep asam-basa
Pearson

Hard character (protic solvent), dapat
mensolvasi anion kecil dg ikatan H yang kuat
Soft character (dipolar aprotik solvent), yang
berinteraksi dengan anion besar dan polarizable

Klasifikasi atas dasar konduktivitas
HCl
Atas dasar perbedaan kemampuan mensolvasi
anion
Levelling solvent ( berkemampuan membuat ikt. H
yang kuat, shg. mensolvasi dg kuat anion-anion
keciltermasuk klorida yang menyebabkan
dissosiasi hidrogen klorida), spt, metanol
Differentiating solvent, tidak membentuk ikt. H,
shg kemampuan mensolvasi anion rendah, contoh
asetonitril, DMSO, nitrobenzena. Di dalam solven
ini kemampuan berdissodiasi bergantung pada
dan kemampuan solven mensolvasi proton.
Klasifikasi dalam aplikasi asidimetri dan alkalimetri
Asidic solvent, donor proton
Basic solvent, akseptor proton
Atas dasar ini: basa dapat dititrasi dalam solven asam
yang dapat dg mudah mentransfer proton ke basa yang
terlarut di dalamnya, dan asam dapat dititrasi dalam solven
basa yang dapat dg mudah menerima proton dari asam
yang terlarut di dalamnya.
Kekuatan basa semakin meningkat dalam
solven asam, dan sebaliknya
Contoh penting
solven asam: asam asetat glasial
Solven basa: piridin, etilendiamin, DMF

Klasifikasi yang lebih umum,
berdasarkan teori Asam-basa Lewis
Penting dalam kajian kimia koordinasi
Donor solvent (basa Lewis) yang berkemampuan
mendonasikan pasangan elektron
Solven donor bereaksi dg mlk penerima dan ion

SbCl
5
+ D DSbCl
5

Co
2+
+ 6D CoD
6
2+

Acceptor Solvent, (asam Lewis) yang mampu
menerima pasangan elektron
Solven akseptor, A biasanya bereaksi dengan senyawa
donor:

KF + A K
+
+ AF
-


Analisis wacana
Ex.1:
Penggolongan atas dasar konstanta dielektrik:




r
tinggi
sedang
rendah

batas masing-masing tidak jelas !!! (dan overlaping)

Biasanya berkemampuan
ionisasi dan solvasi yang tinggi
terhadap ion-ion

Self-dissociation:
H
2
O H
+
+ O
-

Ex. 2:
Penggolongan atas prinsip like dissolve like malahan hanya
membedakan
r
yang tinggi dan rendah

Klasifikasi Lain:
Perpaduan model klasifikasi dan golongan sumber
solven
Atas dasar kemampuan menangkap dan
melepas proton (konsep Brnsted-Lowry)
Protik (solven-solven yang berkemampuan
melepaskan proton)
Aprotik




Sumber (organik atau anorganik)
Organic and Amphiprotic inorganic solvents
Meliputi pelarut-pelarut organik dan anorganik yang
mampu mendonorkan atau menerima proton (seperti
H
2
SO
4
, NH
3
)

Inorganic Aprotic solvents
Meliputi solven molekuler, spt. SO
2
dan solven
anorganik amfoter

Organic and Amphiprotik
inorganic solvents
PROTIK
(Amfiprotik )
Capable of
accepting or
donating
protons
Protofilik
Terutama basa piridin, amina, amonia
cair, eter (dioksan,
THF) tetrametilurea,
Protogenik Terutama asam As.asetat, HF, HI,
H
2
SO
4
, HCl
Netral Alkohol (metanol, air)
APROTIK
Incapable of
transferring
protons
Dipolar
aprotik
protofilik DMF, DMS, aseton,
asetonitril
protofobik Keton, nitrometana
Inert
(nonpolar)
HK (benzena), HK
terhalogenasi
(kloroform)
Inorganic Aprotic Solvent
Molecular solvent, no measureble self-ionization
Contoh: SO
2
. N
2
O
4

Self-ionizaton
N
2
O
4
NO
+
+ NO
3
-

Amphoteric Solvent, exibit a measureble degree of self-
ionization terhadap kation dan anion menurut skema
umum
nS s
+
+ s
-


meskipun solven adl. aprotik (tidak
ada transfer proton) tapi
kesetimbangan ini identik dengan
autoprotolisi senyawa amphiprotik
Karakteristik Sifat Pelarut
Sifat suatu solven ditentukan oleh sifat kimia dan fisika
Sifat fisika terpenting (yg menyumbang bagaimana sifat
umum solven):
Titik leleh
Titik didih menentukan rentang T solven dapat digunakan
Tekanan uap
Indeks bias
Kerapatan
Viskositas mempengaruhi mobilitas ion.reaktivitas ?
Konduktivitas (dpt mengindikasikan kritria kemurnian solven)
Panas penguapan (>> berarti seberapa kuat asosiasi mlk solven)
Momen dipol (momen dipol >>, interaksi elektrostatik solven
dan ion yg dilarutkan ?
(>> spesies bermuatan semakin terdispersi)

Physicochemical Properties of
Typical Solvents
WATERNeutral Amphiprotic Solvent:a
Comparative Framework
Self-Dissociation
2 H
2
O H
3
O
+
+ OH
-
dengan K = 10
-14

acidic basic properties
pada konsentrasi encer,
proton diyakini
berasosiasi dg 4 mlk air
pada primary solvation
shell (PSS), H
2
O
4
+

Ion hidroksida dipercaya
terhidrasi oleh tiga mlk air
pada lapisan PSS
Konsentrasi masing-masing ion,
[H
3
O
+
] = [OH
-
] = 10
-7
M.
Next.
pH:
pa
H
- log a
H

dan pa
OH
-log a
OH

pd air murni, pa
H
= pa
OH
= 7
rentang pH antara 0-14

Asam dan Basa
Suatu asam HA dalam air akan meningkatkan
konsentrasi ion H
3
O
+
melebihi konsentrasi ion tsb.
pada air murni
Proses dissosiasi ionik (ionisasi):
dua tahap
Air sbg basa menerima sebuah proton dari asam,
menghasilkan ion hidronium, H
3
O
+
dan anion asam, A
-


HA + H
2
O H
3
O
+
..A
-
ionisasi
ion pair




Kedua:
Ion pair mengalami disosiasi menjadi ion bebas:

H
3
O
+
..A
-
H
3
O
+
+ A
-


Proses ionisasi, tak teridentifikasi (karena air yang >>),
dan proses dapat disederhanakan sbg

HA + H
2
O H
3
O
+
+ A
-

H
3
O
+
+ A
-

Bila media kecil, tahap ionisasi menjadi step yang
penting dibanding disosiasinya. Shg dalam larutan
berair, kekuatan asam diukur dari konstanta
kesetimbangan reaksi terakhir di atas:

] [
] [ ] [
3
HA
OH O H
K
a

dengan [ ] = aktivitas
Analogikan untuk suatu BASA!
Kelarutan

Anda mungkin juga menyukai