Anda di halaman 1dari 15

1

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah subhanahu wataala yang telah memberikan segala nikmat, yang
diantaranya nikmat sehat, akal, dan iman, hingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Tidak
shalawat serta salam kepada junjungan nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju jalan islamiyyah.
Pada tugas kali ini, kami sebagai penyusun member judul MAKALAH ELEMEN MESIN, yang
didalamnya membahas tentang Solder untuk menyimpulkan apa yang telah didapat dan dikerjakan.
Pada khususnya, tugas ini disusun guna memenuhi tugas dari matakuliah teori ELEMEN MESIN. Tetapi
tidak hanya itu,tugas ini diharapkan bisa menjadi suatu referensi saat pembelajaran pada saat teori
maupun praktek, khususnya saya sebagai penyusun.
Tetapi sangat disadari bahwa dalam penyusunan tugas ini, banyak kekurangan dan
ketidaksempurnaannya. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun mengharapkan adanya berbagai kritik
dan saran yang disampaikan dan sifatnya untuk membangun dari berbagai pihak, guna
penyempurnaannya. Semoga tugas ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya penyusun. Dan
mudah-mudahan tugas ini bisa termasuk criteria pada mata kuliah teori ELEMEN MESIN, sehingga bisa
mendapat nilai dan status kelulusan yang layak dengan kategori baik.





Bandung, 15 Juni 2014


Penyusun










2
DAFTAR ISI


halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
BAB II ISI PERMASALAHAN.............................................................................4
BAB III PENUTUP............................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15




















3
BAB I
PENDAHULUAN

Pengertian Solder
Solder adalah alat yang digunakan untuk mematri atau menyolder sambungankawat atau
komponen dengan menggunakan kawat timah. Pada umumnya, untuk rangkaian elektronika
digunakan solder dengan daya (kekuatan) sebesar 25 watt s/d40 watt. Setiap solder sebaiknya
memakai tempat selama solder dipakai, karena panas, sehingga tidak disimpan dimana saja.
Bila solder telah dipakai atau tidak terpakai lagi, sebaiknya diputuskan dari aliran listrik. (Drs.
Ahmad Rahman, 1995)Solder adalah alat elektronika yang berfungsi sebagai penghisap timah
padaPCB dengan jalan bersamaan/dipanasi dengan solder listrik yang bertujuan
hendak melepas kaki komponen yang terlanjur disolder. Ada pula yang berpendapat
bahwasolder adalah alat pemanas untuk melelehkan patri sehingga menempel pada kaki-kaki
transistor atau komponen elektronika lainnya, sehingga kaki-kaki tersebut bersatu dengan
jalur pada pcb (printed circuit board).Solder yang digunakan adalah solder listrik ukuran 30
watt atau 40watt.ukuran solder yang terlalu besar wattnya, akan merusak komponen pada
saatdisolder, karena terlalu panas.

Gambar Solder Listrik

Mata solder dapat dipasang dan dilepas serta
dapat digantikan menurutkebutuhan kualitas
yang diinginkan. Mata solder harus selalu di
jaga kebersihannyadan usahakan selalu dalam
keadaan runcing. Untuk mencegah keamanan
dalam pemakaian solder, maka perlu di
lengkapi lsannya (penyangga solder). Mata
solder harus selalu dijaga kebersihannya dan
usahakan selalu dalam keadaan runcing.
Untuk menjaga keamanan dalam pemakaian
solder, maka perlu di lengkapi
lsannya(penyangga solder).

Sambungan solder sifatnya permanen. Merupakan penyambungan dari logam (Besi, baja,
tembaga, kuningan, seng, dan baja paduan. Untuk aluminium dan paduannya sebaiknya dilas
dengan pengikatan oleh bahan tambah yang dicairkan, dimana titik cair bahan tambah lebih
rendah dari titik cair logam yang disambungkan.



4
BAB II
ISI

Pengertian Menyolder
Soldering (proses menyolder) didefinisikan dengan menggabungkan beberapa logam
(metal) secara difusi yang salah satunya mempunyai titik cair yangrelatif berbeda. Dengan
kata lain, kita bisa menggabungkan dua atau lebih bendakerja (metal) dimana salah satunya
mempunyai titik cair relatif lebih rendah,sehingga metal yang memiliki titik cair paling rendah
akan lebih dulu mencair.Ketika proses penyolderan (pemanasan) di hentikan, maka logam
yang mencair tesebut akan kembali membeku dan menggabungkan secara bersama-sama
metalyang lain. Proses menyolder biasanya diaplikasikan pada peralatan elektronik
untuk menempelkan/menggabungkan komponen elektronika pada papan circuit (PCB).

Keuntungan
Pada penyolderan lunak tidak merusak permukaan.
Tidak menghambat aliran listrik.
Dibandingkan pengelingan, tidak ada pelubangan yang melemahkan konstruksi.
Umumya kedap fluida.
Pada pengerjaan masal, dapat dilakukan secara bersamaan.
Mampu menyambung pelat-pelat tipis

Kerugian
Untuk penyolderan masal biayanya besar (karena bahan tambahan harus campuran
timahputih atau tembaga).
Bahan pengalir yang tersisa dapat menimbulkan korosi listrik.

Metode Penyambungan (DIN 8505)
Penyolderan lunak
Digunakan pada semua logam terutama untuk logam-logam tipis dengan beban ringan
serta kedap udara dan air
titik lebur bahan tambah maksimal 450 C
Penyolderan keras
Lebih sering digunakan untuk penyambungan plat-plat dari logam berat dan menerima
beban yang besar
titik lebur bahan tambah lebih dari 45o C



5
Penyolderan Lunak ( Patri )
Penyolderan lunak digunakan pada semua logam terutama untuk logam-logam tipis
dengan beban ringan serta kedap udara dan air.
Pelat-pelat pendingin pada kendaraan
Tangki air/minyak
Wadah/kotak peralatan
Instalasi pipa tekanan rendah
Sambungan kabel
Talang air dan tutup atap
Penyambungan logam yang dilapisi seng.

Penyolderan Keras
Penyolderan keras lebih sering digunakan untuk penyambungan pelat-pelat dari logam
berat dan menerima beban yang besar.Pelat-pelat pendingin pada kendaraan.

Flens pada pipa
Instalasi pipa tekanan besar
Penyangga dan rangka kendaraan
Tangki uap
Peralatan dari logam keras
Konstruksi alat-alat ringan

BAHAN TAMBAH PENYOLDERAN KERAS
Jenis Bahan Tambah Kandungan Pemakaian

CuZn46
53-55 % Cu, sisanya Zn Penyolderan pada:
- Instalasi pipa-pipa
- Konstruksi kendaraan

Ag15P
15 % Ag, 5 % P, sisanya Cu Penyolderan pada:
- Pelat-pelat,perpipaan,kawat
- Industri optic
- Peralatan mekanik yang kecil

Ag45Cd
45 % Ag, 20 % Cd, 18 % Cu, sisanya Sn Peyolderan pada:Logam-logam mulia dengan bahan


6
seperti:
- perak (Ag)
- emas (Au)
- platina (Pt)

AlSiSn Minimal 72 % Al, 10-12 % Si, 8-12 % Sn, dan Cd, sisanya Cu dan Ni Penyolderan pada :
-Benda tuangan
- pelat, kawat
- profil aluminium dan paduannya

AlSi13
Minimal 72 % Al, 13 % Si, sisanya Cu,dan Ni Penyolderan pada konstruksi logam-logam ringan
Penyolderan pada konstruksi yang menggunakan baja,tuangan, juga baja temper

Bahan Pengalir (Fluks)
Untuk memperoleh hasil penyambungan yang sempurna maka permukaan logam yang
akan disambung harus benar-benar bersih. Karat atau debu-debu pada permukaan logam akan
menghambat aliran bahan tambah. Untuk memudahkan pengaliran bahan keseluruh
permukaan penyambungan, digunakan bahan pengalir yang berfungsi menghilangkan karat
dan memudahkan pengaliran bahan tambah. Bahan ini diberikan pada seluruh permukaan
yang akan disolder.


BAHAN PENGALIR
Nama Pemakaian
Seng khlorida (air solder, pasta solder), asam garam,Resin Umum Khusus untuk seng pada
kelistrikan dan tangki
Penyolderan lunak
Suhu kerja sampai 1000 C, ditambah unsure P dan Si Penyolderan keras Khlorida, bromide,
Fluorida Khusus untuk aluminium dan paduannya.


7
Teknik Penyolderan
Dalam dunia industri dikenal berbagai teknik penyolderan. Untuk menentukan teknik
penyolderan yang dipakai, perlu memperhatikan hal-hal berikut:
- fungsi benda kerja
- bahan dari benda kerja
- jumlah.
Tetapi pada prinsipnya semua teknik dapat digunakan untuk penyolderan lunak dan
penyolderan keras.
Macam Teknik Penyolderan
1. Penyolderan batang
2. Penyolderan busur api
3. Penyolderan celup
4. Penyolderan dalam oven
5. Penyolderan tahanan dan induksi
6. Penyolderan sinar.

1. Penyolderan Batang /Kawat
Penyolderan menggunakan bahan tambah (biasanya tembaga)berupa batang yang
dipanaskan. Lebih sesuai untuk penyolderan lunak. Membutuhkan bahan pengalir, serta lebih
sering untuk pekerjaan tunggal dengan bagian-bagian yang kecil.

2. Penyolderan Busur Api
Bahan tambah dicairkan dengan busur api dari peralatan solder atau gas asetilen.
Membutuhkan bahan pengalir. Pemakaian pada penyolderan lunak dank eras, serta sesuai
untuk pekerjaan tunggal.


8

3.Penyolderan Celup
Untuk penyolderan lunak atau keras. Bahan tambah dalam bentuk
cair ditempatkan pada sebuah bak. Bisa juga bahan tambahnya
berupa larutan garam yang dipanaskan. Logam yang akan disolder
dicelupkan kedalam bak.


4. Penyolderan dalam Oven
Bagian logam yang akan disolder dipersiapkan, demikian pula bak
garamnya. Kemudian dilewatkan kedalam oven yang memberi panas
terus-menerus dengan pengurangan gas disekelilingnya, tanpa
penambahan bahan pengalir.

5. Penyolderan Tahanan dan Induksi
Bagian bahan yang akan disolder bersama bahan tambah dan bahan
pengalir dipanaskan dengan gulungan induksi listrik. Sangat sesuai dan
menghemat waktu untuk pengerjaan masal dengan ban berjalan.

6. Penyolderan Sinar
Panas dipanaskan dari sinar lampu Halogen ( Daya sekitar 150-4000W)
yang difokuskan lensa cekung. Daerah panas yang dihasilkan mencapai diameter 15 mm.
Metode ini sangat cocok untuk penyolderan benda-benda teknik yang presisi dan peralatan
listrik.

Masih ada beberapa metode penyolderan lain yang digunakan untuk pemakaian khusus.
Misalnya metode penyolderan ultrasonik, memungkinkan penyambungan aluminium dan paduannya.




9
Kekuatan Solder
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kekuatan solder.

Material yang disolder
Bahan solder
Macam sambungan (sambungan tumpul, sambungan tumpang)
Metoda penyolderan (solder lunak,solder keras)

Tabel Bahan

Pemakaian solder
Dalam era globalisasi industri segala jenis produk industri manufaktur sangatlah beragam
sekali dan berkembang sangat pesat seiring dengan tuntutan permintaan pasar dan kemajuan
industri. Persaingan yang sangat nyata(signifikan) yaitu pada kualitas produk, maka oleh
karena itu, pada penyolderanpun dibutuhkan teknologi yang tinggi dan dan pekerjaan
profesional.
Pemakaian peyolderan(soldering application) dikelompokkan menjadi :
Untuk pemakaian industri rumah tangga(home industri)
Untuk pemakaian industri kemasan ringan(light container)
Untuk pemakaian industri fabrikasi pelat tipis(light sheet metal fabrication)
Untuk pemakaian industri elektronika,listrik, telekomunikasi dan intrumentasi
Industri rumah tangga yaitu pembuatan perkakas dapur seperti tempat air, jolang dan alat
masak lainnya. Pekerjaan talang(guthering) pada saluran air diatas atap.


10











Gambar.12 Tempat air
Industri kemasan ringan, seperti untuk pembuatan kemasan makanan, minuman, oli dan
sebagainnya.
Industri fabrikasi pelat tipis, meliputi pekerjaan pembuatan pipa saluran(ducting) dengan
menggunakan bahan pelat baja lapis seng(BJLS) pelat aluminium,.pelat baja tahan karat










Gambar. 14 Pipa saluran(Ducting)

Industri elektronika
Pekerjaan patri merupakan pekerjaan yang sangat vital dan dominan. Seperti pada
penyambungan komponen, penyambungan kabel-kabel, bahkan pada produk elektronika
sekarang sangat modern, komponennya kecil-kecil sangat rumit dan menggunakan rangkaian
semiconductor
Pekerjaan soldering di industri
Pekerjaan patri di industri dilakukan secara manual maupun otomatis, tergantung pada
jenis dan jumlah pekerjannya. Pekerjaan yang jumlahnya relatip kecil atau pekerejaan
perbaikan, penyolderan dikerjakan dengan cara manual. Akan tetapi bila pekerjaannya dalam
jumlah yang banyak dan bentuknya seragam serta berlangsung terus-menerus menggunakan
Keterangan
A,B dan C Disolder


11
sistim ban berjalan (conveyor), penyolderan dengan cara semi-otomstis, otomatis-penuh
bahkan dengan cara robot seperti yang dilakukan pada industri elektronika.
Pada pekerjan industri fabrikasi logam, ada dua jenis patri yaitu patri-keras (hard-
soldering) dan patri-lunak(soft-soldering). Perbedaan dari kedua pekerjaan pematrian tersebut
yaitu karena prosesnya, suhu pemanasannya dan kekuatannya.
Patri lunak dilakukan pada pelat tipis dengan menggunakan timah patri, sedangkan
patri keras dilakukan pada logam yang lebih tebal, sebagai bahan patri dipakai
kuningan(brass), atau perak(silver).
Oleh karena itu pekerjan patri keras disebut juga brazing, sedangkan patri perak disebut silver-
soldering.
Patri-perak banyak dilakukan pada pekerjaan pembuatan barang-barang hiasan (ornament),
pembuata alat-alat laboraratorium medis dan instrummentasi.


Pemakaian khusus dari penyolderan selain dari logam-logam yang telah diterangkan diatas
adalah.:
Penyolderan aluminium dan paduannya.; Kesulitan yang dijumpai dalam penyolderan
aluminium ialah, karena pada permukaan alumiunium terdapat lapisan oksid yang kuat dan
sulit dihilangkan dengan suhu penyolderan, maka diperlukan bahan tambah yang kuat yang
dapat membersihkan permukaan selama berlangsung penyolderan. Dengan menggunakan
bahan tambah khusus atau dengan pemanasan ultrasonik yang dapat menghilangkan lapisan
oksid tersebut.
Memilih bahan tambah untuk aluminium tergantung daru jenis paduan aluminium itu sendiri,
contohnya : fluorida logam, chlorida inorganik dan paduan ammoniak.
Penyolderan tembaga beryllium. Kesulitan dalam penyolderan logam ini ialah, hampir sama
dengan logam aluminium pada permukaannya terdapat lapisan oksid yang kuat, lapisan ini
terbentuk ketika terjadi pemanasan yang tdak terkontrol sebelum dilakukan penyolderan.
Lapisan oksid ini dapat dihilangkan dengan cara dicungkil sebelum disolder. Penyungkilan
lapisan oksid ini dengan cairan asam sulfat(sulfuric acid) konsentrasi 20% dicampur air,
daipanaskan pada suhu 71
o
s.d 82
o
C. Setelah itu untuk kulitnya dibersihkan dengan asam
nitrat(nitrid acid). Setelah itu bersihkan dengan air dan detergen untuk mencegah keracunan.
Setelah lapisan permukaannya dibersihkan penyolderan dapat dilakukan dengan
menggunakan bahan tambah rosin
Penyambungan logam dan keramik atau pencangkokan(hybrid)
Secara langsung penyolderan keramik dan logam tidak bisa dilakukan harus menggunakan
lapisan khusus, proses ini disebut meluluhkan(scavenging or leaching)
Penyolderan tembaga dan paduannya. Tembaga adalah logam yang pling mudah disolder,
karena lapisan kilap soder(tarnis) mudah terjadi pada permukaan logam. Sebagai bahan


12
tambah pada penyolderan tembaga adalah rosin air putih(white water rosin). Penyolderan
logam tembaga sangat umum dan bervariasi seperti penyolderan tembaga dengan timah
hitam
Seperti terdapat pada komponen listrik dan komponen elektronik
Penerapan penyolderan dalam otomotif listrik :
menyambung kawat alat ukur
menyambung terminal sikat pada motor starter atau alternator
menyambung kabel baterai pada terminalnya
memasang komponen pada PCB


Persyaratan Menyolder

Agar diperoleh hasil ikatan vang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam
pekerjaan menyolder, antara lain :
a). Bidang solder harus bersifat logam murni (mengkilap).
? Pada bidang solderan yang mengkilap, solder akan merambat dengan baik.
? Apabila bidang solderan kotor, misalnya ada cat, karat, gemuk, kotoran, keringat tangan,
dan lapisan oksid, maka akan berakibat penggelembungan solder yang cair dan menghalangi
ikatan.
? Harus menggunakan bahan pelumer (fluks). Bahan pelumer disalurkan sebelum dan selama
proses penyolderan. Gunanya untuk melarutkan lapisan oksid yang selalu ada pada
permukaan bahan dasar dan bahan solder secara kimiawi, dan mengubahnya menjadi terak
cair, juga mencegah pembentukan oksid baru selama penyolderan.
b). Suhu pemanasan harus tetap.
? Suhu pemanasan harus sesuai dengan ketentuan jenis soldernya. Jika suhu terlalu rendah,
solder cair akan membentuk butiran bola dan akan merembes. Jika suhu terlalu tinggi solder
akan menguap.
? Suhu terendah pada bidang penyolderan yang masih memungkinkan perembesan dan
pengikatan solder cair disebut suhu Izerja. Suhu kerja ini berada di bawah titik lebur bahan
dasar.
c). Besar celah harus tetap.
? Besar celah penyambungan sangat menentukan kekuatan ikatan solder. Celah penyolderan
hendaknya dibuat sempit, agar didapat efek isap yang baik oleh celah dan pori-pori bahan
dasar. Semakin encer solder, harus semakin sempit pula celah. Solder dari tembaga dan
perak yang encer menuntut celah yang lebih sempit dibanding yang dibutuhkan oleh
kuningan dan solder lunak yang kental.
Dalam proses penyolderan bahan pelumer (fluks) sangat diperlukan. Bahan pelumer
disalurkan sebelum dan selama proses penyolderan. Gunanya untuk melarutkan lapisan
oksid yang selalu ada pada per mukaan bahan dasar dan bahan solder secara kimiawi, dan
mengubahnya menjadi terak cair, juga mencegah pembentukan oksid baru selama


13
penvolderan. Suhu pemanasan dan besar celah harus tetap, oleh sebab itu perlu dicek ketika
proses penyolderan berlangsung. Penggunaan fluks yang tepat adalah :
- Fluks harus dapat mengatasi oksid pada awal dan selama proses penyolderan.
- Fluks dapat ditambah air murni hingga berbentuk pasta dan dapat dicatkan pada
permukaan yang akan disambung.
- Penyolderan dilakukan saat fluks masih lembab
- Pemakaian fluks dapat juga dilakukan dengan cara mencelupkan bahan tambah yang masih
panas pada fluks.




























14
BAB III
PENUTUP
Sambungan solder sifatnya permanen. Merupakan penyambungan dari logam (Besi,
baja, tembagakuningan, seng, dan baja paduan. Untuk aluminium dan paduannya sebaiknya
dilas dengan pengikatan oleh bahan tambah yang dicairkan, dimana titik cair bahan tambah
lebih rendah dari titik cair logam yang disambungkan.






























15
DAFTAR PUSTAKA

- Budi Martono, dkk.2008. Teknik Perkayuan untuk SMK, Jilid 1.Direktorat PSMK,
Jakarta
- Haroen, 1983. Teknologi Kerja Kayu. Penerbit Erlangga, Jakarta
- http://www.scribd.com/doc/92964689/Sambungan-Solder#download
- http://www.scribe.com/bahanperekat
- http://teknikmesinpnup.blogspot.com/2010/05/elemen-mesin-1_28.html

Anda mungkin juga menyukai