Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PEDAHULUAN ABDOMINAL PAIN

A. PENGERTIAN
Nyeri abdomen merupakan sensasi subjektif tidak menyenanngkan yang terasa
disetiap regio abdomen (Pierce A. Grace &Neil R.Borley, !!"#. Nyeri abdomen ada dua
yaitu, nyeri abdomen akut dan nyeri abdomen kronis.
Nyeri Abdomen Akut
Nyeri abdomen akut biasanya digunakan untuk menggambarkan nyeri dengan
onset mendadak, dan$durasi pendek. Nyeri ali% (referred pain# adala% persepsi nyeri pada
suatu daera% yang letaknya jau% dari tempat asal nyeri.
&elu%an yang menonjol dari pasien dengan abdomen akut adala% nyeri perut.
Rasa nyeri perut dapat disebabkan ole% kelainan'kelainan di abdomen atau di luar
abdomen seperti organ'organ di rongga toraks. Nyeri abdomen dibedakan menjadi dua
yaitu nyeri (isceral dan nyeri somatik.
). Nyeri *iseral +
Nyeri (isceral terjadi karena rangsangan pada peritoneum yang meliputi organ
intraperitoneal yang dipersarafi ole% susunan saraf otonom. Peritoneum (iseral tidak
sensitif ter%adap rabaan, pemotongan atau radang. &ita dapat melakukan sayatan atau
ja%itan pada usus tanpa dirasakan ole% pasien, akan tetapi bila dilakukan tarikan,
regangan atau kontraksi yang berlebi%an dari otot (spasme# akan member rasa nyeri yang
tumpul disertai rasa sakit.
Pasien biasanya tidak dapat menunjukkan secara tepat lokalisasi nyeri,
digambarkan pada daera% yang luas dengan memakai seluru% telapak tangan. &arena
nyeri ini tidak pengaru%i ole% gerakan, pasien biasanya bergerak aktif tanpa
menyebabkan bertamba%nya rasa nyeri.
. Nyeri somatik +
,erjadi karena rangsangan pada peritoneum parietale yang dipersarafi ole% saraf
tepi diteruskan ke susunan saraf pusat. Rasa nyeri seperti ditusuk'tusuk atau disayat
dengan pisau yang dapat ditunjukkan secara tepat ole% pasien dengan menunjukkannya
memakai jari. Rangsanagn dapat berupa rabaan, tekanan, peruba%an su%u, kimia-i atau
proses peradangan.
Pergeseran antara organ (iseral yang meradang dengan peritoneum parietal akan
menimbulkan rangsangan yang menyebabkan rasa nyeri. Baik akibat peradangannya
sendiri maupun gesekan antara kedua peritoneum dapat menyebabkan rasa nyeri atau
peruba%an intensitas rasa nyeri. &eadaan inila% yang menjelaskan nyeri kontralateral
pasien dengan apendisitis akut. .etiap gerakan dari pasien juga akan menamba% rasa
nyeri, baik itu berupa gerakan tubu% maupun gerakan pernafasan yang dalam atau batuk.
/al inila% yng menerangkan mengapa pasien dengan abdomen akut biasanya berusa%a
untuk tidak bergerak, bernafas dangkal dan mena%an batuk.
0okalisasi nyeri, sifat nyeri serta %ubungannya dengan gejala lain memungkinkan
kita dapat lebi% mendekati diagnosis kemungkinan.
Nyeri Abdomen Kronis
Nyeri abdomen kronis biasanya digunakan untuk menggambarkan nyeri berlanjut,
baik yang berjalan dalam -aktu lama atau berulang$%ilang timbul. Nyeri kronis dapat
be%ubungan dengan ekserbasi akut.
B. ETIOLOGI
Nyeri abdomen dapat disebabkan ole% masala% disepanjang saluran pencernaan
atau diberbagai bagian abdomen, yang bisa berupa +
a. ulkus yang mengalami perforasi
b. irritable bo-el syndrome
c. apendisitis
d. pankreasitis
e. batu empedu.
Beberapa kelainan tersebut bersifat relati(e ringan 1 yang lain mungkin bisa
berakibat fatal.
. PATO!I"IOLOGI
Rasa nyeri pada abdominal baik mendadak maupun berulang, biasanya selalu
bersumber pada+ (isera abdomen, organ lain di luar abdomen, lesi pada susunan saraf
spinal, gangguan metabolik, dan psikosomatik. Rasa nyeri pada abdomen somatik berasal
dari suatu proses penyakit yang menyebar ke seluru% peritoneum dan melibatkan (isera
mesentrium yang beisi banyak ujung saraf somatik, yang lebi% dapat meneruskan rasa
nyerinya dan lebi% dapat melokalisasi rasa nyeri daripada saraf otonom. ,ela% diketa%ui
pula ba%-a gangguan pada (isera pada mulanya akan menyebabkan rasa nyeri (isera,
tetapi kemudian akan diikuti ole% rasa nyeri somatik pula, setela% peritoneum terlibat.
Rasa nyeri somatik yang dalam akan disertai ole% tegangan otot dan rasa mual yang
merupakan gejala k%as peritonitis. Reflek rasa nyeri abdomen dapat timbul karena adanya
rangsangan ner(us frenikus, misalnya pada pneumonia. Rasa nyeri yang berasal dari usus
%alus akan timbul didaera% abdomen bagian atas epigastrium, sedangkan rasa nyeri dari
usus besar akan timbul dibagian ba-a% abdomen. Reseptor rasa nyeri didalam traktus
digesti(us terletak pada saraf yang tidak bermielin yang berasal dari sistem saraf otonom
pada mukosa usus. 2aras sasaraf ini disebut sebagai serabut saraf 3 yang dapat
meneruskan rasa nyeri lebi% menyebar dan lebi% lama dari rasa nyeri yang di%antarkan
dari kulit ole% serabut saraf A. reseptor nyeri pada abdomen terbatas di submukosa,
lapisan muskularis, dan serosa dari organ abdomen. .erabut 3 ini akan bersamaan dengan
saraf simpatis menuju ke ganglia pre dan para(ertebra dan memasuki akar dorsa ganglia.
4mpuls aferen akan mele-ati medula spinalis pada traktus spinotalamikus lateralis
menuju talamus, kemudian ke korteks serebri. 4mpuls aferen dari (isera biasanya dimulai
ole% regangan atau akibat penurunan ambang nyeri pada jaringan yang meradang. Nyeri
ini k%as bersifat tumpul, pegal, dan berbatas tak jelas serta sulit dilokalisasi. 4mpuls nyeri
dari (isera abdomen atas ( lambung, duodenum, pankreas, %ati, dan sistem empedu #,
mencapai medula spinalis pada segmen torakalis ",5,6 serta dirasakan didaera%
epigastrium. 4mpuls nyeri yang timbul dari segmen usus yang meluas dari ligamentum
,reit7 sampai fleksura %epatika memasuki segmen torakalis 8 dan )!, dirasakan di sekitar
umbilikus. 9ari kolon distalis, ureter, kandung kemi%, dan traktus gnetalia perempuan,
impuls nyeri mencapai segmen torakal )) dan ) serta segmen lumbalis pertama. Nyeri
dirasakan pada daera% suprapubik dan kadang'kadang menjalr ke labium atau skrotum.
2ka proses penyakit meluas ke peritorium maka impuls nyeri di%antarkan ole% serabut
aferen somatis ke radiks spinal segmentalis ),:. nyei yang disebabkan ole% kelainan
metabolik seperti pada keracunan tima%, dan porfirin belum jelas patofisiologi dan
patogenesisnya.
D. MANI!E"TA"I KLINI"
). Nyeri abdomen
. ;ual, munta%
:. ,idak nafsu makan
<. 0ida% dan mukosa bibir kering
=. ,urgor kulit tidak elastis
". >rine sedikit dan pekat
7. 0ema% dan kelela%an
E. KOMPLIKA"I
a. Perporasi gastrointestinal
b. ?bstruksi gastrointestinal
!. PEMERIK"AAN PENUN#ANG
a. Pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan 90
c. Amilase +&adar serum @:A batas atas kisaran normal merupakan diagnostik
pankreatitis.
d. B'/3G(serum# + &e%amilan ektopik (kadar B'/3G dalam serum lebi% akurat
daripada dalam urine#
e. Gas dara% arteri +Asidosis metabolik(iskemia usus, peritonitis, pankreatitis#
f. >rin porsi tenga% (;.>#+infeksi saluran kemi%
g. C&G+4nfark miokard
%. Rotgen t%orak+*iskus perforasi(udara bebas#,Pneumonia
i. Rotgen Abdomen +>sus iskemik(dilatasi,usus yang edema dan
menebal#,Pankreatitis(pelebaran jejunum bagian atas Dsentimel#,&olangitis(udara
dalam cababg bilier#,&olitis akut(&olon mengalami dilatasi,edema dan gambaran
meng%ilang#,obstruksi akut(>sus mengalami dilatasi,tanda Dstring of pearlD# Batu
Ginjal (Radioopak dalam saluran ginjal #
j. >ltrasonografi
k. 3, scan + merupakan pemeriksaan penunjang pili%an untuk inflamasi peritonium
yang tidak terdiagnosis (terutama pada orang tua yang didiagnosis bandingnya
luas,pada pasien yang dipertimbangkan untuk dilakukan laparotomi dan diagnosis
belum pasti,,pankreatitis,trauma %ati$limpa$mesenterium,di(ertikulitis,aneurisma
l. 4*> (urografi intra(ena# + batu ginjal,obtruksi saluran ginjal
G. PENATALAK"ANAAN MEDI"
a. Pemberian analgetik
b. Pembeda%an
H. PENATALAK"ANAAN KEPERA$ATAN
a. &aji nyeri dengan te%nik PER.,
b. Ajarkan te%nik distraksi dan relaksasi
c. Berikan posisi yang nyaman pada klien
d. Berikan /C tentang nyeri

Anda mungkin juga menyukai