Anda di halaman 1dari 17

Senyawa Eter

Eter/Alkoksi Alkana
Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus ROR', dengan R
dapat berupa alkil maupun aril. Contoh senyawa eter yang paling umum adalah pelarut
dan anestetik dietil eter (etoksietana, CH
3
-CH

-O-CH

-CH
3
!. "ter sangat umum
ditemukan dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus
penghubung pada senyawa karbohidrat dan lignin.
1. Rumus Umum
"ter atau alkoksi alkana adalah golongan senyawa yang mempunyai dua gugus
alkil yang terikat pada satu atom oksigen. #engan demikian eter mempunyai rumus
umum $ R%O%R& dimana R dan R& adalah gugus alkil, yang boleh sama boleh tidak.
Contoh $
CH
3
%CH

%O%CH

%CH
3
R ' R&(eter homogen!
CH
3
%O%CH

%CH

%CH
3
R - R&(eter ma(emuk!
2. )enamaan "ter
*da dua +ara penamaan senyawa-senyawa eter, yaitu $
&! ,enurut -.)*C, eter diberi nama sesuai nama alkananya dengan awalan / alkoksi
/ dengan ketentuan sebagai berikut $
% rantai karbon terpendek yang mengikat gugus 0ungsi %O% ditetapkan sebagai gugus
0ungsi alkoksinya.
% rantai karbon yang lebih pan(ang diberi nama sesuai senyawa alkananya
! ,enurut aturan tri1ial, penamaan eter sebagai berikut $
- menyebutkan nama kedua gugus alkil yang mengapit gugus %O% , kemudian diberi
akhiran eter.
Contoh $
1
Tabel TATA NAMA ETER
Rumus 2truktur "ter 3ama -.)*C 3ama 4ri1ial
CH
3
%CH

%O%CH

%CH
3
"toksi etana #ietil eter 5 etil etil eter
CH
3
%O%CH

%CH

%CH
3
,etoksi propane ,etil propil eter
CH
3
%CH

%O%CH

%CH

%CH
3
"toksi propane "til propil eter
2truktur dan -katan
"ter memiliki ikatan C-O-C yang bersudut ikat sekitar &&67 dan (arak C-O sekitar
&86 pm. 2awar rotasi ikatan C-O sangatlah rendah. ,enurut teori ikatan 1alensi,
hibridisasi oksigen pada senyawa eter adalah sp
3
.
Oksigen lebih elektronegati0 daripada karbon, sehingga hidrogen yang berada pada
posisi al0a relati0 terhadap eter bersi0at lebih asam daripada hidrogen senyawa hidrokarbon.
9alau demikian, hidrogen ini kurang asam dibandingkan dengan al0a hidrogen keton.
Struktur Serupa
"ter tidak boleh disamakan dengan gugus-gugus se(enis berikut yang mempunyai
stuktur serupa - R-O-R.
2enyawa aromatik seperti 0uran di mana oksigen adalah sebahagian daripada sistem
aromatik.
2enyawa dengan atom-atom karbon yang bersebelahan dengan oksigen terikat
dengan oksigen, nitrogen, atau sul0ur$
"ster R-C('O!-O-R
*setal R-CH(-O-R!-O-R
*minal R-CH(-3H-R!-O-R
*nhidrida R-C('O!-O-C('O!-R
3. 2i0at-Sifat Eter
- Sifat-sifat fisika
,olekul-molekul eter tidak dapat berikatan hidrogen dengan sesamanya, sehingga
mengakibatkan senyawa eter memiliki titik didih yang relati0 rendah dibandingkan
dengan alkohol.
2
"ter bersi0at sedikit polar karena sudut ikat C-O-C eter adalah &&6 dera(at, sehingga dipol
C-O tidak dapat meniadakan satu sama lainnya. "ter lebih polar daripada alkena, namun
tidak sepolar alkohol, ester, ataupun amida. walau demikian, keberadaan dua pasangan
elektron menyendiri pada atom oksigen eter, memungkinkan eter berikatan hidrogen
dengan molekul air."ter dapat dipisahkan se+ara sempurna melalui destilasi.
"ter siklik seperti tetrahidro0uran dan &,8-dioksana sangat larut dalam air karena atom
oksigennya lebih terpapar ikatan hidrogen dibandingkan dengan eter-eter ali0atik lainnya.
eberapa alkil eter
"ter Struktur
Titik lebur
!"#$
Titik %i%i&
!"#$
'elarutan %alam 1
( )
2
*
Momen %ipol !+$
#imetil eter CH
3
-O-CH
3
-&3:,; -3,6 <6 g &,36
#ietil eter
CH
3
CH

-O-
CH

CH
3
-&&=,3 38,8 => g &,&8
4etrahidro0uran O(CH

!
8
-&6:,8 ==,6
?arut pada semua
perbandingan
&,<8
#ioksana O(C

H
8
!

O &&,: &6&,3
?arut pada semua
perbandingan
6,8;
.ntuk lebih spesi0iknya eter mempunyai si0at-si0at sebagai berikut $
&! 4itik didih rendah sehingga mudah menguap
! 2ulit larut dalam air, karena kepolarannya rendah
3! 2ebagai pelarut yang baik senyawa-senyawa organik yang tak larut dalam air
8! ,udah terbakar
;! )ada umumnya bersi0at ra+un
=! @ersi0at anastetik (membius!
<! "ter sukar bereaksi, ke+uali dengan asam halida kuat (H- dan H @r!
,. 'e-unaan Eter
2enyawa-senyawa eter yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara
lain $
&! #ietil eter (etoksi etana! biasanya digunakan sebagai pelarut senyawa-senyawa organik,
selain itu dietil eter banyak digunakan sebagai Aat arestesi (obat bius! di rumah sakit.
3
! ,4@" (,etil 4ertier @util "ter!,2enyawa eter ini digunakan untuk menaikan angka
oktan besin menggantikan kedudukan 4"? 5 4,?, sehingga diperoleh bensin yang ramah
lingkungan. 2ebab tidak menghasilkan debu timbal ()bB! seperti bila digunakan 4"? 5
4,?
. 'elebi&an Eter .
1. /embela&an eter
9alaupun eter tahan terhadap hidrolisis, ia dapat dibelah oleh asam-asam mineral
seperi asam bromat dan asam iodat. *sam klorida hanya membelah eter dengan sangat
lambat. ,etil eter umumnya akan menghasilkan metil halida$
ROCH
3
B H@r C CH
3
@r B ROH
Reaksi ini ber(alan 1ia Aat antara onium, yaitu DRO(H!CH
3
E
B
@r
-
. @eberapa (enis eter
dapat terbelah dengan +epat menggunakan boron tribomida (dalam beberapa
kasus aluminium klorida (uga dapat digunakan! dan menghasilkan alkil
bromida. @ergantung pada substituennya, beberapa eter dapat dibelah menggunakan
berbagai (enis reagen seperti basa kuat.
2. /embentukan peroksi%a
"ter primer dan sekunder dengan gugus CH di sebelah oksigen eter, dapat
membentuk peroksida, misalnya dietil eter peroksida. Reaksi ini memerlukan oksigen
(ataupun udaara!, dan diper+epat oleh +ahaya, katalis logam, dan aldehida. )eroksida yang
dihasilkan dapat meledak. Oleh karena ini, diisopropil eter dan tetrahidro0uran (arang
digunakan sebagai pelarut.
0. Seba-ai basa (ewis
"ter dapat berperan sebagai basa ?ewis maupun basa @ronsted. *sam kuat dapat
memprotonasi oksigen, menghasilkan Fion oniumF. Contohnya, dietil eter dapat
membentuk kompleks denganboron tri0luorida, yaitu dietil eterat (@G
3
.
O"t

!. "ter (uga
berkooridasi dengan ,g(--! dalam reagen Hrignard. )olieter (misalnya eter mahkoya!
dapat mengikat logam dengan sangat kuat.

,. Sintesis
"ter dapat disintesis melalui beberapa +ara$
+e&i%rasi alko&ol
2enyawa alkohol dapat menghasilkan eter$
R-OH C R-O-R B H

O
Reaksi ini memerlukan temperatur yang tinggi (sekitar &; 7C!. Reaksi ini dikatalisis oleh
asam, biasanya asam sul0at. ,etode ini e0ekti0 untukn menghasilkan eter simetris, namun
tidak dapat digunakan untuk menghasilkan eter tak simetris. #ietil eter dihasilkan dari
etanol menggunakan metode ini. "ter siklik dapat pula dihasilkan menggunakan metode
ini.
4
Sintesis eter 1illiamson
"ter dapat pula dibuat melalui substitusi nukleo0ilik alkil halida oleh alkoksida
R-O3a B R'-I C R-O-R' B 3aI
Reaksi ini dinamakan sintesis eter 9illiamson. Reaksi ini melibatkan
penggunaan alkohol dengan basa kuat, menghasilkan alkoksida, yang diikuti oleh adisi
pada senyawa ali0atik terkait yang memiliki gugus lepas (R-I!. Hugus lepas tersebut dapat
berupa iodida, bromida, maupun sul0onat. ,etode ini biasanya tidak beker(a dengan baik
dengan aril halida (misalnya bromobenAena!. Reaksi ini menghasilkan rendemen reaksi
yang tinggi untuk halida primer. Halida sekunder dan tersier sangat rawan men(alani reaksi
eliminasi " seketika berpaparan dengan anion alkoksida yang sangat basa.
#alam reaksi lainnya yang terkait, alkil halida men(alani substitusi nukleo0ilik
oleh 0enoksida. R-I tidak dapat digunakan untuk bereaksi dengan alkohol.
3amun, 0enol dapat digunakan untuk menggantikan alkohol. Oleh karena 0enol bersi0at
asam, ia dapat bereaksi dengan basa kuat seperti natrium hidroksida, membentuk ion
0enoksida. -on 0enoksida ini kemudian mensubstitusi gugus -I pada alkil halida,
menghasilkan eter dengan gugus aril yang melekat padanya melalui mekanisme reaksi
23.
C
=
H
;
OH B OH
-
C C
=
H
;
-O
-
B H

O
C
=
H
;
-O
-
B R-I C C
=
H
;
OR
'on%ensasi Ullmann
Jondensasi .llmann mirip dengan metode 9illiamson, ke+uali substratnya adalah aril
halida. Reaksi ini umumnya memerlukan katalis, misalnya tembaga.
A%isi elektrofilik alko&ol ke alkena
*lkohol dapat melakukan reaksi adisi dengan alkena yang diakti1asi se+ara elektro0ilik.
R

C'CR

B R-OH C R

CH-C(-O-R!-R

Jatalis asam diperlukan agar reaksi ini dapat ber(alan. @iasanya merkuri tri0luoroasetat
(Hg(OCOCG
3
!

! digunakan sebagai katalis.


eberapa eter pentin-
"tilena oksida "ter siklik yang paling sederhana.
#imetil eter ,erupakan propelan pada aerosol.
,erupakan bahan bakar alternati0
yang potensial untuk mesin
diesel karena mempunyai
5
bilangan +etansebesar ;=-;<.
#ietil eter
,erupakan pelarut umum pada
suhu rendah (b.p. 38.= 7C!, dan
dulunya merupakan Aat anestetik.
#igunakan sebagai +airan starter
kontak pada mesin diesel.
#imetoksimetana
(#,"!
)elarut pada suhu tinggi
(b.p. :; 7C!$
#ioksana
,erupakan eter siklik dan pelarut
pada suhu tinggi (b.p. &6&.& 7C!.
4etrahidro0uran (4HG!
"ter siklik, salah satu eter yang
bersi0at paling polar yang
digunakan sebagai pelarut.
*nisol
(metoksibenAena!
,erupakan eter aril dan
komponen utama minyak
esensial pada bi(i adas manis.
"ter mahkota
)olieter siklik yang digunakan
sebagai katalis trans0er 0ase.
6
)olietilen glikol ()"H!
,erupakan polieter linear,
digunakan
pada kosmetik dan 0armasi.
;. @eberapa Reaksi "ter
"ter adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-O-R'. @eberapa
reaksi dari eter diantaranya adalah$
a. /embakaran
"ter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air.
Contoh$
b. Reaksi %en-an (o-am Aktif
@erbeda dengan alkohol, eter tidak bereaksi dengan logam natrium (logam akti0!.
2. Reaksi %en-an /#l
3
"ter bereaksi dengan )Cl
;
, tetapi tidak membebaskan HCl.
%. Reaksi %en-an )i%ro-en )ali%a !)4$
"ter terurai oleh asam halida, terutama oleh H-. Kika asam halida terbatas$
Kika asam halida berlebihan$
e. Membe%akan Alko&ol %en-an Eter
*lkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan rekasinya dengan logam natrium dan
0os0orus pentaklorida.
*lkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hidrogen, sedangkan eter
tidak bereaksi.
*lkohol bereaksi dengan )Cl
;
menghasilkan gas HCl, sedangkan eter bereaksi
tetapi tidak menghasilkan HCl.
"poksida
"poksida adalah senyawa eter siklik dengan +in+in yang memiliki tiga anggota.
2truktur dasar dari sebuah epoksida berisi sebuah atom oksigen yang diikat pada dua atom
karbon berdekatan yang berasal dari hidrokarbon. 4egangan dari +in+in dengan tiga
anggota ini membuat senyawa epoksida men(adi lebih reakti0 daripada eter asiklik.
7
2truktur epoksida
Tata nama
3ama kelas 0ungsional ' alkena oksi%a misalnya etilen oksida
2ubstituen akhiran ' - ena oksi%a
)re0iL ' substituen epoxy-misalnya "poksietan
Catatan$ 4he oksiran -stilah ini (uga digunakan untuk menggambarkan epoksida.
&. Hugus "poksida
@entuk gugus epoksi, antara lain $
4erminal

-nternal

#an mungkin memiliki pengganti pada atom karbon selain hidrogen, misalnya$
Hugus epoksi dapat pula men(adi bagian dalam sebuah struktur +in+in, seperti$
2enyawa epoksida dapat dibuka dengan mudah, di bawah kondisi asam atau basa.
Contohnya, hidrolisis propilen oksida yang dikatalis dengan senyawa asam atau basa
8
untuk menghasilkan propilen glikol.
"poksida merupakan gugus yang sangat reakti0, terutama dalam larutan asam karena
akan menaikkan ke+epatan pembukaan +in+in oksida dengan +ara protonasi kepada atom
oksigen dan berinteraksi dengan berbagai ma+am reagen nukleo0ilik (Hunstone, &>>=!.

"poksida adalah eter siklik, +in+in beranggota 3 (lihat di atas diagram!. Reakti1itas
mereka sedemikian rupa sehingga mereka sebenarnya adalah kelompok 0ungsional
yang terpisah.
*da dua metode untuk penamaan epoksida$
o sebagai oksi%a dari alkena yang sesuai (ini berhubungan dengan suatu
metode sintesa mereka!.
o menggunakan epo5y awalan - untuk menun(ukkan epoksida sebagai
substituen a.
Alkena oksi%a
3ama akar yang sesuai untuk alkena (memikirkan melepaskan oksigen dan
menambahkan C ' C di lokasi itu!.
4ambahkan oksi%a akhiran.
Hal ini umum untuk epoksida yang sangat sederhana.
Epo5y-
3ama root didasarkan pada rantai terpan(ang dengan dua ikatan CO terpasang.
Rantai diberi nomor sehingga memberikan unit epoksida yang lo+ant serendah
mungkin (lagi seperti alkena!
9
*walan epoksida dimasukkan sebelum nama akar bersama dengan kedua lo+ants
misalnya &,-epoLypropane.
Jedua lo+ants disertakan karena metode ini (uga digunakan untuk penamaan eter
siklik lainnya.
Alkena oksi%a -aya6
Jelompok Gungsional adalah epoksida, sehingga
akhiran ' - ena oksi%a
Rantai terus menerus terpan(ang adalah C3 sehingga
root ' prop
?okasi FalkenaF adalah (elas, sehingga lo+ant tidak
diperlukan.
propena oksi%a
Epo5y -aya6
Rantai terus menerus terpan(ang adalah C3 sehingga
root ' prop
"poksida adalah substituen sehingga pre0iL ' epo5y
3omor untuk memberikan epoksida (hanya hadir
group! yang lo+ants terendah ' 172 - 172
epo5ypropane
Alkena oksi%a -aya6
Jelompok Gungsional adalah epoksida, sehingga
akhiran ' - ena oksi%a
Rantai terus menerus terpan(ang adalah C= sehingga
root ' &e5
2istem ini siklik sehingga pre0iL ' 2y2lo
?okasi FalkenaF adalah (elas, sehingga lo+ant tidak
diperlukan.
siklo&eksena oksi%a
Epo5y -aya6
Rantai terus menerus terpan(ang adalah C= sehingga
root ' &e5
2istem akar siklik sehingga pre0iL ' 2y2lo
"poksida adalah substituen sehingga pre0iL ' epo5y
3omor untuk memberikan epoksida (hanya hadir
group! yang lo+ants terendah ' 172 -
172-epo5y2y2lo&e5ane
10
Alkena oksi%a -aya6
Jelompok Gungsional adalah epoksida, sehingga
akhiran ' - ena oksi%a
Rantai terus menerus terpan(ang adalah C= sehingga
root ' &e5
*da substituen alkil C& ' metil
4itik pertama aturan perbedaan membutuhkan
penomoran dari kanan seperti ditarik untuk
membuat FalkenaF lo+ant ' 2 -
Oleh karena itu kelompok metil lo+ant ' 3 -
3-metil-2-&eksena oksi%a
Epo5y -aya6
Rantai terus menerus terpan(ang adalah C= sehingga
root ' &e5
*da substituen alkil C& ' metil
4itik pertama aturan perbedaan membutuhkan
penomoran dari kanan seperti ditarik
"poksida adalah substituen sehingga pre0iL ' epo5y
3omor untuk memberikan epoksida (hanya hadir
group! yang lo+ants terendah ' 270 -
270-epoksi-3-metil&eksan
. Jarakteristik dan /embuatan epoksi%a
Jarakteristik dari senyawa epoksida adalah gugus oksiran yang terbentuk oleh
oksidasi dari senyawa ole0inik atau senyawa aromatik ikatan ganda.
?ebih-kompleks epoksida biasanya dibuat oleh epoksidasi alkena , sering menggunakan
peroLya+id (RCO
3
H! untuk mentrans0er atom oksigen.
11
Rute lain industri penting untuk epoksida memerlukan proses dua langkah. )ertama, alkena
yang diubah men(adi senyawa tersebut, dan kedua, klorohidrin yang diperlakukan dengan
basa untuk menghilangkan asam klorida , memberikan epoksida, hal ini adalah metode
yang digunakan untuk membuat propilena oksida.
"poksida mudah dibuka, di bawah kondisi asam atau basa, untuk memberikan berbagai
produk dengan man0aat 0ungsional kelompok . ,isalnya, hidrolisis asam atau basa--katalis
oksida propilena memberikan propilen glikol.
"poksida dapat digunakan untuk merakit polimer yang dikenal sebagai epoLies, yang
merupakan perekat yang sangat baik dan pelapis permukaan berguna. Mang paling umum
epoLy resin yang terbentuk dari reaksi epiklorohidrin dengan bisphenol *.
12
?
eroy H. 9ade, Kr
"poksida biasanya dibuat melalui oksidasi alkena. "posida yang paling penting dalam
industri adalah etilena oksida, yang dihasilkan melalui oksidasi etilena dengan oksigen.
"poksida lainnya dapat dihasilkan melalui dua +ara$
,elalui oksidasi alkena dengan peroksiasam seperti
*sammetakloroperoksibenAoat (m-C)@*!.
,elalui substitusi nukleo0ilik intramolekuler halohidrin.
2enyawa epoksida merupakan senyawa yang sangat penting sama seperti produk
kimia lainnya, misalnya resin. "poksida minyak, yang produksinya men+apai sekitar le1el
;6.666 ton per tahun, memiliki 0ungsi utama sebagai plastisizer dan stabilisator pada )NC
(Hunstone, &>>=!.
3. Reaksi Epoksi%a
Reaksi epoksida khas ter+antum di bawah ini.
2elain nukleo0ilik ke epoksida dapat men(adi dasar atau katalis asam.
13
#alam kondisi asam, posisi serangan nukleo0il dipengaruhi baik oleh e0ek sterik
(seperti yang biasanya terlihat untuk 2
3
reaksi! dan oleh karbokation stabilitas
(seperti yang biasanya terlihat untuk 2
3
& reaksi!. #alam kondisi dasar, nukleo0il
menyerang karbon diganti setidaknya, sesuai dengan proses penambahan standar
2 reaksi
3
nukleo0ilik.
Hidrolisis dari epoksida dalam adanya katalis asam menghasilkan glikol . 4he
hidrolisis )roses epoksida dapat dianggap sebagai penambahan nukleo0ilik air
untuk epoksida bawah asam kondisi.
)engurangan dari epoksida dengan hidrida aluminium lithium dan air menghasilkan
alkohol . -ni proses reduksi dapat dianggap sebagai penambahan nukleo0ilik hidrida
(H-! untuk epoksida di bawah kondisi dasar.
)engurangan dengan tungsten heLa+hloride dan n-butyllithium menghasilkan
alkena . Reaksi ini berlaku adalah %e-epoksi%asi6
Reaksi dengan kelompok 3H dalam amina . -ni pembentukan ikatan ko1alen
digunakan dalam epoLy lem dengan, misalnya, trietilenatetramina (4"4*! sebagai
pengeras a.
8. Jegunaan "poksida
2alah satu produk penting industri petrokimia yang dapat dihasilkan dari minyak
nabati adalah senyawa polihidroksi trigliserida. 2enyawa ini banyak digunakan sebagai
bahan poliuretan, bahan aditi0 plastik, pelumas, sur0aktan, dll sehingga kebutuhan akan
senyawa ini men(adi sangat tinggi. 2enyawa polihidroksi trigliserida dihasilkan melalui
reaksi hidroksilasi. Reaksi hidroksilasi meliputi dua tahap reaksi, yaitu reaksi epoksidasi
14
dan reaksi pembukaan +in+in oksiran. )ada penelitian ini akan dibahas lebih mendalam
mengenai reaksi epoksidasi.
Jarena kereakti0an yang tinggi dari +in+in oksiren, epoksida dapat berlaku sebagai
bahan baku untuk sintesis berbagai ma+am 1arietas kimia, seperti alkohol, glikol,
alkanolamin, komponen karbonil, komponen ole0in, dan polimer, seperti poliester,
poliuretan, dan resin epoksi (#inda et al, 66:!.
Reagen (produk!$ HI ' H

(alkohol!, H

O (diol!, ROH (alkoksi alkohol!, RCOOH


(asiloksi alkohol!, RCO3H

(asilamino alkohol!, H

2 (merkapto alkohol!, HC3 (+yano


alkohol!, H@r (bromo alkohol!. Reaksi epoksidasi (terutama yang berasal dari
triasilgliserol! dengan alkohol polihidrik menghasilkan komponen polihidroksi yang mana
dapat direaksikan dengan diisosianat untuk menghasilkan poliuretan. "poksida dapat
dikon1ersi men(adi keton melalui reaksi dengan natrium iodida dalam polietilen glikol
(Hunstone, &>>=!.
2ebagai kesimpulan, epoksida diproduksi bukan hanya sebagai produk akhir, tetapi
(uga sebagai intermediet karena epoksida merupakan komponen yang sangat bernilai
dalam sintesis kimia organik. 2ekarang ini, beberapa usaha telah dilakukan agar reaksi
dapat berlangsung se+ara selekti0 dengan penggunaan katalis (@rown et al., 66>!.
#a0tar )staka
http$55kimiadahsyat.blogspot.+om566>56=5eteralkoksi-alkana-&.html
8 -nternational .nion o0 )ure and *pplied Chemistry. FethersF. Compendium of Chemical
Terminology -nternet edition.
8 9ilhelm Heitmann, HOnther 2trehlke, #ieter ,ayer F"thers, *liphati+F in .llmann's "n+y+lopedia o0
-ndustrial ChemistryF 9iley-NCH, 9einheim, 66. doi$&6.&665&83;=66<.a&6P63
8 K. G. 9. ,+Omie and #. ". 9est (&><3!. F3,3'-#ihydroLylbiphenylF. Org. Synth.Q Coll. Vol. 3$ 8&.
rown7 ).1.7 9oote7 S.#.7 :;erson7 (.7 an% Anslyn7 <.E.7 2==>7 ?*r-ani2 #&emistry@7
pp. ,01-,007 rooks/#ole #en-a-e (earnin-7 elmont.
+in%a7 S.7 /atwar%&an7 <.A.7 Aou%.7 <.<.7 an% /ra%&an7 #.N.7 2==B7 ? Epo5i%ation of
#ottonsee% *il by ACueous )y%ro-en /ero5i%e #atalise% by (iCui% :nor-ani2 A2i%s@7
ioresour2e Te2&nolo-y7 >>7 pp. 0D0D-0D,,.
15
Aunstone7 +.9.7 1>>E7 ?9atty A2i% an% (ipi% #&emistry@7 pp.1BE-1BB7 la2kie
A2a%emi2 F )ro00essional7 #&apman F )all7 1ester #le%%ens Roa%7 is&opbri--s7
Alas-ow.
,akalah 2atuan )roses
/ 2enyawa "ter dan "poksida /
#isusun
16
Oleh $
*li0ah Madina ( 6=&&3686&6> !
*riska ,ar+ellia( 6=&&3686&636 !
@elly Jurniawan ( 6=&&3686&63& !
#esiani Okta1ia (6=&&3686&633 !
3 Ji.@
#osen )embimbing $ -dha 2il1ianty, 2
4ahun *(aran 6&
)O?-4"J-J 3"H"R- 2R-9-K*M*
17

Anda mungkin juga menyukai