OSILOSKOP
OSILOSKOP
(1)
Gambar 1 Rangkaian alat
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 2 Gelombang sinus sumber
OSILOSKOP
Alfian Putra Sambanyu, Adis Prasetyo
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: alfian.sambanyu@gmail.com
JURNAL OSILOSKOP 2
Gambar 3 Gelombang kotak sumber
Gambar 4 Gelombang sinus AB
Gambar 5 Gelombang kotak AB
Gambar 6 Gelombang sinus AC
Gambar 7 Gelombang kotak AC
Gambar 8 Gelombang sinus BC
Gambar 9 Gelombang kotak BC
Pada percobaan ini, digunakan beberapa alat, yaitu
osiloskop yang berfungsi mengukur besar tegangan listrik
yang berubah terhadap waktu, power supply yang berfungsi
memberikan tegangan pada rangkaian, project board
berfungsi sebagai wadah untuk merangkai resistor dan
konduktor. Mula-mula osiloskop diatur sehingga
didapatkan 2 volt/div dan 10 ms/div serta diatur frekuensi
melalui power supply sehingga didapatkan nilai 50 Hz.
Rangkaian dihubungkan dengan power supply dan
osiloskop di channel 1.
Div pada osiloskop menunjukkan nilai 1 kotak pada layar
osiloskop. Untuk tegangan (sumbu y), maka untuk tiap
kotak yang terdiri dari 5 skala menunjukkan amplitudo
JURNAL OSILOSKOP 3
sebesar 2 volt. Sedangkan waktu (sumbu x) menunjukkan
waktu 10 ms untuk tiap kotak dengan 5 skala.
Berdasarkan gambar 2 dan 3 dapat dilihat bahwa
tegangan pada sumber tidak memiliki hambatan sehingga
amplitudonya maksimal, yaitu sebesar 5 volt. Amplitudo
pada titik AB lebih besar daripada titik AC, sedangkan
amplitudo pada titik AC lebih besar daripada titik BC. Hal
ini dikarenakan impedansi di titik BC besar sehingga
amplitudonya kecil.
Pada layar tertera beberapa data yang menunjukkan
besarnya amplitudo, P-P, frekuensi, dan periode. Sehingga
didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 1 Data pada Sumber
Gelombang Sinus
Gelombang
Kotak
P-P (V) 9.92 6.24
Max (V) 4.96 3.12
Min (V) -4.96 -3.12
Freq (Hz) 49.5 48.54
Periode (ms) 20.2 20.6
Tabel 2 Data pada AB
Gelombang Sinus
Gelombang
Kotak
P-P (V) 2.88 1.68
Max (V) 1.44 0.8
Min (V) -1.44 -0.88
Freq (Hz) 48.08 48.54
Periode (ms) 20.8 20.6
Tabel 3 Data pada AC
Gelombang Sinus
Gelombang
Kotak
P-P (V) 2.8 2
Max (V) 1.36 0.96
Min (V) -1.44 -1.04
Freq (Hz) 48.08 48.54
Periode (ms) 20.8 20.6
Tabel 4 Data pada BC
Gelombang Sinus
Gelombang
Kotak
P-P (V) 0.64 0.56
Max (V) 0.32 0.24
Min (V) -0.32 -0.32
Freq (Hz) 48.08 42.9
Periode (ms) 20.8 7
Berdasarkan data diatas, dapat dihitung V
rms
dengan
menggunakan rumus (1), sehingga didapatkan data sebagai
berikut:
v
rms
=
= V
max sbr
/ = 4.96/ = 3.507249 volt
Tabel 5 Data V
rms
V
rms
(volt) Sumber A-B A-C B-C
Sinusoidal 3.507249 1.018233 0.961665 0.261629
Kotak 2.206172 0.565685 0.678822 0.169706
Berdasarkan table perhitungan V
rms
diatas, maka dapat
dilihat bahwa sumber memiliki V
rms
yang lebih besar
dibandingkan titik lainnya karena memiliki hambatan yang
paling kecil dibandingkan tiitk lainnya.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa frekuensi pada sumber sebesar 49.5 Hz,
pada AB sebesar 48.08 Hz, pada AC sebesar 48.08 Hz,
pada BC sebesar 48.08 Hz untuk gelombang sinusoidal.
Sementara itu untuk gelombang kotak pada Sumber, AB,
AC, dan BC berturut-turut sebesar 48.54 Hz, 48.54 Hz,
48.54 Hz, dan 42.9 Hz. Serta V
rms
nya sebesar 3.5 volt, 1.01
volt, 0.96 volt, dan 0.26 volt untuk gelombang sinus dan 2.2
volt, 0.56 volt, 0.68 volt, dan 0.169 volt untuk gelombang
kotak.
UCAPAN TERIMAKASIH
Praktikan mengucapkan terima kasih kepada asisten
laboratorium Adis Prasetyo yang telah membimbing dalam
praktikum Osiloskop. Tidak lupa kepada temen-teman satu
kelompok atas kerjasamanya selama dalam melakukan
praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Halliday, Resnick. 1997. Fisika Jilid 2. Erlangga:
Jakarta.
[2] Boylestad. 2000. Introductory Circuit Analysis.
Prentice Hall: New Jersey.
[3] Giancoli, Douglas. 2001.Fisika Jilid 2. Erlangga :
Jakarta.