Anda di halaman 1dari 3

A.

Tokoh yang terlibat dalam film ALANGKAH LUCUNYA (NEGERI INI)



Sutradara: Deddy Mizwar (co-director: Aria Kusumadewa)
Skenario : Musfar Yasin
Pemain : Reza Rahardian, Tika Bravani, Asrul Dahlan, Deddy Mizwar, Slamet Rahardjo, Jaja
Miharja,Tio Pakusadewo
B.Isi Ringkas Film
Film Alangkah Lucunya (negeri ini) mengangkat masalah-masalah sosial yang terjadi di negeri
ini,dengan banyak faktor yang menjadi dasar penting dalam pembangunan bangsa yang juga sangat
terkait dengan masalah sosial yang terjadi di sekitar kita.
Pada film ini,masalah sosial yang terjadi adalah suatu kriminalitas yang diambil oleh anak jalanan
yang sebenarnya adalah generassi muda Indonesia sebagai sarana mereka meneruskan hidup karena
suatu faktor kemiskinan dan faktor kurangnya pendidikan yang membelenggu mereka sehingga
terjerat dalam hidup kriminal.Miskin dan tidak berpendidikanlah yang menyebabkan mereka
menjadi seorang pencopet.Mereka miskin,ya .. . itu berarti mereka dalam suatu ruang yang dipenuhi
suatu keterbatasan dalam perkembangan dunia yang menjulang.Itu berarti mereka harus bekerja
untuk dapat mengikuti perkembangan jaman yang relatif pesat.Tapi mereka tidak
berpendidikan.Dalam suatu pekerjaan kita haruslah berpendidikan,minimal kita diharuskan bisa baca
tulis.Tapi anak muda kita ini tidak mampu.Lalu terfikirkanlah nyopet,untung besar,tidak begitu
mengandalkan pendidikan.Pernyataan itulah faktor yang menyebabkan mereka berprofesi sebagai
pencopet.Namun ternyata ada faktor ekstern dari kemantapan mereka menjadi seorang
pencopet,yaitu adanya orang yang lebih dewasa yang memperkerjakan mereka.
Hingga pada suatu hari mereka bertemu oleh seorang sarjana management yang pada saat itu tidak
memiliki suatu pekerjaan namun sedang berusaha mencari pekerjaan.Dalam pertemuan itu mereka
mengadakan suatu perjanjian yaitu belajar menjadi orang yang berpendidikan untuk lepas dari
kemiskinan dengan pekerjaan yang lebih layak dan jauh dari kriminalitas yaitu sebagai seorang
pedagang asongan.Setelah berhari-hari belajar mereka mendapatkan hasil untuk modal menjadi
pedagang asongan.Profesi baru pun dimulai,namun belum lama menjalankan profesi baru yang jauh
lebih layak dari pencopet ini,mereka malah diburu oleh para satpol pp karena mereka dianggap
mengganggu lalulintas.Pada masalah ini mereka menentang tindakan yang diambil.Karena mengapa
mereka harus merasa terganggu dengan suatu profesi yang memang dilakukan karena memang SDM
yang terbatas,ketimbang dengan ulah para koruptor.Karena penentanganya itu,pada akhir cerita
film ,ia ditangkap dan dibawa ke Kantor Polisi.
C.Resensi
Dari cerita yang dipaparkan lewat film tersebut,kita dapat melihat bahwa ternyata Pendidikan
adalah suatu faktor yang sangat penting dan begitu terkait oleh kehidupan kita.Karena dengan
pendidikan itulah kita bisa terhindar dari suatu kemiskinan.Saya mengatakan demikian karena jika
dilihat dari film tersebut,dapat disimpulkan demikian :
Tidak adanya pendidikan
Pekerjaan tidak layak
Generasi bangsa yang memundurkan kwalitas bangsanya
kriminalitas
kemiskinan

Film tersebut memang benar-benar pas atas isi dan judulnya.Bagaimana tidak????Pada akhir
ceritanya,ada penangkapan pedagang asongan.Padahal memang seperti itulah cara mereka bekerja
dengan keterbatasan.Tapi ,,kenapa tidak dengan para koruptor??????Apa mereka takut dengan
rakyat kecil yang menghabiskan dagangan mereka dengan ngasong????Daripada takut dengan
orang-orang besar yang secara sembunyi-sembunyi mencoba menguras apa yang ada atas hak
mereka.. . .
Apa yang terjadi di negeri ini????Seolah sila ke lima Pancasila,hanya menjadi suatu kiasan tanpa
arti??Semua menjadi memiliki batas antara individu yang satu dengan individu yang
lainya.Bagaimana tidak?Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesiatapi saya rasa semua itu tidak
menjadikan dasar kehidupan yang selaras untuk manusia yang satu dengan yang lain.Seperti contoh
yang diambil dalam film ini,penangkapan pedagang asongan yang dianggap mengganggu lalulintas
dilakukan secara besar-besaran dan seperti menjadi suatu kewajiban,tapi di sisi lain,mereka malah
membiarkan para koruptor berkeliaran,mungkin mungkin mereka akan berkata kita sudah
berusaha,dan mungkin memang benar,tapi setidaknya mereka harus memperlihatkan usaha itu agar
pedagang asongan tidak merasa terpojok dan terkucilkan atas pekerjaanya.Apa yang sebenarnya
mereka fikirkan atas semua ini???
Apa mereka hanya menangkap orang-orang yang mereka anggap 100% bersalah dan dapat dilihat
oleh mata mereka dalam kenyataanya???Apa mereka berpikir sebab-akibat hingga seseorang dalam
film itu memutuskan untuk menjadi pedagang asongan??lalu apa jaminan yang mereka berikan
kepada rakyat yang menjadi pedagang asongan jika mereka mau meninggalkan pekerjaanya agar
tidak mengganggu jalanya lalulintas.???Ya . ..itu biarlah menjadi PR tersendiri untuk pemerintah
kita.,
D.Kaitan Film dengan Nilai dan Norma yang telah dipelajari
Nilai dan norma merupakan satu kesatuan tolok ukur dan aturan dalam kehidupan manusia.Dua hal
ini saling berikatan satu dengan yang lain yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainya.
Dalam film ini,kaitanya dengan nilai dan norma yang sudah dipelajari tentulah ada.Dalam film ini
diceritakan tentang hal-hal yang mengacu kepada suatu hal yang kriminal yaitu mencuri dan itu
salah satu kaitan suatu nilai yang ada pada setiap individu,karena nilai ikut berpengaruh pada
perilaku seseorang.Mencuri,tentu saja hal ini telah menyimpang dari norma yang berlaku di
lingkungan masyarakat kita.Dalam hal ini,penyimpangan yang seperti ini bisa dikaitkan dan masuk
pada pelanggaran norma agama dan norma hukum.Karena dikatakan di dalam norma agama dan
norma hukum itu sendiri aturan dimana kita dilarang untuk melakukan tindakan yang merugikan
orang lain yang dalam film ini dicontohkan seperti mencuri.Tidak terbatas sampai disini,tentu saja
jika kita melanggar suatu norma akan ada sanksi yang kita dapatkan,dalam film ini sanksi yang
diberikan adalah hukuman penjara.Dan tentu saja disatu sisi mereka yang melanggar akan
mendapatkan suatu perlakuan yang mungkin menjadi hukuman batin,yaitu dikucilkan

Anda mungkin juga menyukai