0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
36 tayangan1 halaman
Radiografi berguna untuk mendeteksi karies gigi karena proses demineralisasi menyebabkan lesinya terlihat lebih gelap pada radiograf. Karies awal belum terdeteksi. Karies recurrent dapat terjadi di sekitar restorasi gigi akibat sisa lesi atau restorasi yang tidak sempurna. Penemuan karies recurrent bergantung pada pemeriksaan klinis dan radiograf karena restorasi dapat menutupi area demineralisasi.
Radiografi berguna untuk mendeteksi karies gigi karena proses demineralisasi menyebabkan lesinya terlihat lebih gelap pada radiograf. Karies awal belum terdeteksi. Karies recurrent dapat terjadi di sekitar restorasi gigi akibat sisa lesi atau restorasi yang tidak sempurna. Penemuan karies recurrent bergantung pada pemeriksaan klinis dan radiograf karena restorasi dapat menutupi area demineralisasi.
Radiografi berguna untuk mendeteksi karies gigi karena proses demineralisasi menyebabkan lesinya terlihat lebih gelap pada radiograf. Karies awal belum terdeteksi. Karies recurrent dapat terjadi di sekitar restorasi gigi akibat sisa lesi atau restorasi yang tidak sempurna. Penemuan karies recurrent bergantung pada pemeriksaan klinis dan radiograf karena restorasi dapat menutupi area demineralisasi.
- Penggunaan radiografi dalam ilmu konservasi gigi
Penampakan radiografis dari karies recurrent tergantung dari jumlah dekalsifikasi
dan jika restorasi menutupi lesi. Restorasi radiopak biasanya menutupi regio kecil dan besar dari demineralisasi (radiolusen) dentin. Dengan demikian, penemuan dan konfirmasi dari karies recurrent tergantung dari pemeriksaan klinis secara hati-hati. Lesi karies recurrent biasanya ditemukan pada mesiogingival, distogingival, dan occlusal dan dengan kontras memperlihatkan kerusakan yang terjai di sekitar sisi bukal, fasial, dan lingual dari restorasi sebelum akhirnya nampak secara radiografis. (White & Pharoah, 2000) Radiografi sangat berguna untuk mendeteksi karies dental karena proses terbentuknya karies menyebabkan demineralisasi. Lesi karies (area gigi yang ter- demineralisasi menyebabkan infiltrasi sinar x lebih besar) terlihat lebih gelap (lebih radiolusen) dari pada bagian yang tidak terkena efek dan dapat terdeteksi pada radiograf. Lesi karies awal belum mengalami demineralisasi sehingga belum bisa dideteksi dengan radiograf. Praktisi harus mengetahui hal tersebut, karena karies merupakan proses aktif yang dapat didiagnosis secara akurat hanya pada saat terdapat bukti perkembangan dari lesi tersebut yang mana merupakan bukti bahwa kerusakan telah membesar. Radiografi intraoral dapat memperlihatkan adanya lesi karies yang mungkin saja tidak terdeteksi selama pemeriksaan klinis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa setengah dari seluruh karies permukaan proksimal tidak dapat terdeteksi pada pemeriksaan klinis dan hanya dapat terlihat dengan radiograf. Mendeteksi karies pada gambaran radiograf merupakan pekerjaan yang sukar. Jika jumlah demineralisasi sangat sedikit, maka radiograf tidak dapat mendeteksi karies karena kurang sensitif. Karies recurrent terjadi bersebelahan dengan restorasi dan dapat menyebabkan buruknya adaptasi restorasi sehingga dapat menyebabkan kebocoran kecil, atau membentuk ekstensi restorasi yang tidak memadai. Karies dapat terjadi jika lesi asli tidak secara kompit dibersihkan, dan muncul sebagai karies residual atau karies recurrent. Penampakan radiografis dari karies recurrent tergantung dari jumlah dekalsifikasi dan jika restorasi menutupi lesi. Restorasi radiopak biasanya menutupi regio kecil dan besar dari demineralisasi (radiolusen) dentin. Dengan demikian, penemuan dan konfirmasi dari karies recurrent tergantung dari pemeriksaan klinis secara hati-hati. Lesi karies recurrent biasanya ditemukan pada mesiogingival, distogingival, dan occlusal dan dengan kontras memperlihatkan kerusakan yang terjai di sekitar sisi bukal, fasial, dan lingual dari restorasi sebelum akhirnya nampak secara radiografis. (White & Pharoah, 2000)