Posted: 11th April 2011 by subijakto in Uncategorized
20 PROPOSAL SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TUBERCULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PASIEN TUBERCULOSIS PARU DI PUSKESMAS BAB PENDAHULUAN !! Latar B"laka#$ Penyakit tubercolusis atau yang sering disebut TBC adalah infeksi enular yang disebabkan oleh bakteri ycobacteriu tubercolusis !"anusantoso#2002$% Bakteri ini erupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga eerlukan &aktu yang laa untuk engobatinya# disaping rasa bosan karena harus inu obat dala &aktu yang laa seseorang penderita kadang'kadang (uga berhenti inu obat sebelu assa pengobatan belu selesai hal ini dikarenakan penderita belu eahai bah&a obat harus ditelan seluruhnya dala &aktu yang telah ditentukan# serta pengetahuan yang kurang tentang penyakit sehingga akan epengaruhi kepatuhan untuk berobat secara tuntas% Tuberculosis erupakan asalah kesehatan# baik dari sisi angka keatian !mortalitas)# angka ke(adian penyakit !morbiditas)# aupun diagnosis dan terapinya% "engan penduduk lebih dari 200(uta orang# di indonesia enepati urutan ketiga di dunia setelah india dan china dala hal (ulah penderita TB paru sekitar )*+ ribu orang dan diperkirakan sekitar 1,0 ribu orang eningal dunia tiap tahun akibat TBC% -edangkan di (a&a tiur sendiri enepati urutan ke 2 setelah (a&a barat dengan kasus sekitar +. ribu penderita !depkes /0# 200.$% "i seluruh kab%adiun sendiri terdapat lebih dari 2+0 kasus# dengan angka keatian rata'rata 10 orang tiap bulannya sedangkan di puskesas e(ayan sendiri terdapat 1+ pasien tubercolusis dengan BTA positif dan , dengan BTA negatif 1 orang putus obat !tidak patuh berobat$ Berhasil atau tidaknya pengobatan tuberculosis tergantung pada pengetahuan pasien# keadaan sosial ekonoi serta dukungan dari keluarga% Tidak ada upaya dari diri sendiri atau oti1asi dari keluarga yang kurang eberikan dukungan untuk berobat secara tuntas akan epengaruhi kepatuhan pasien untuk engkonsunsi obat!"r%0ndan 2n(ang# 2002$%Apabila ini dibiarkan dapak yang akan uncul (ika penderita berhenti inu obat adalah unculnya kuan tubercolusis yang resisten terhadap obat# (ika ini terus ter(adi dan kuan tersebut terus enyebar pengendalian obat tubercolusis akan seakin sulit dilaksanakan dan eningkatnya angka keatian terus bertabah akibat penyakit tubercolusis% Tu(uan pengobatan pada penderita tubercolusis bukanlah sekedar eberikan obat sa(a# akan tetapi penga&asan serta eberikan pengetauan tentang penyakit ini untuk itu hendaknya petugas kesehatan eberikan penyuluhan kepada penderita dan keluarganya agar pengetauan ereka engetahui resiko'resiko dan eningkatkan kepatuhan untuk berobat secara tuntas% "ala progra "3T- ini diupayakan agar penderita yang telah eneria obat atau resep untuk selan(utnya tetap ebeli atau engabil obat# inu obat secara teratur# kebali control untuk enilai hasil pengobatan% !!% Ru&usa# Masala' 1%2%1 Pertanyaan 4asalah Adakah hubungan pengetahuan tuberculosis paru dengan tingkat kepatuhan berobat pasien tuberculosis paru di puskesas e(ayan# caruban kab%adiun5 !% Tujua# P"#"litia# 1%2%1 Tu(uan Uu 4engetahui hubungan pengetahuan penyakit tuberculosis dengan tingkat kepatuhan berobat pasien tuberculosis di puskesas e(ayan# caruban kab%adiun 1%+%2 Tu(uan 6husus 1% 4engidentifikasi tingkat pengetahuan pasien tuberculosis di puskesas e(ayan# caruban kab%adiun 2% 4engidentifikasi kepatuhan berobat pasien tubercolusis di puskesas e(ayan# caruban kab%adiun +% 4enganalisis hubungan pengetahuan penyakit tuberculosis dengan kepatuhan berobat pasien tubercolusis di puskesas e(ayan# caruban kab%adiun !( Ma#)aat P"#"litia# 1%+%1 Bagi 0nstansi Pelayanan 6esehatan 4eningkatkan pelayanan terhadap asyarakat khususnya penderita tubercolusis# sehingga akan eningkatkan kualitas asuahan kepera&atan dan kualitas hidup penderita serta eberi asukan kepada petugas kesehatan tentang pentingnya penyuluhan penyakit tubercolusis kepada asyarakat khususnya penderita tubercolusis 1%+%2 Bagi Pasien 4eberikan pengetahuan tentang penyakit tuberculosis dala eningkatkan kepatuhan berobat pasien tuberculosis di puskesas e(ayan# caruban kab%adiun 1%+%+ Bagi 0lu 6epera&atan -ebagai subangan ilu pengetahuan tentang asuhan kepera&atan tentang tubercolusis paru 1%,%, Bagi Peneliti -elan(utnya -ebagai asukan data dan subangan peikiran perkebangan pengetahuan untuk peneliti selan(utnya% BAB % TIN*AUAN PUSTAKA %! Ko#s"p P"#$"ta'ua# 2%1%1 "efinisi Berasal dari kata 7tahu8 dan ini ter(adi setelah orang elakukan pengideraan terhadap sesuatu obyek tertentu# pengideraan ter(adi elalui panca indra anusia% Tetapi sebagian besar pengetahuan anusia diperoleh dari atau elalui ata dan telinga# !9oto atod(o#200+$ /oger !1:.,$ yang dikutip oleh noto atod(o !200+$ engeukakan bah&a sebelu orang engadopsi perilaku baru dala diri seseorang akan ter(adi proses yang berturut'turut yaitu : 1% awareness !kesadaran$# yakni orang tersebut enyadari dala arti engetahui stiulus !ob(ek$ terlebih dahulu% 2% Interest, yaitu orang tertarik pada stiulus% +% Evaluation !enibang'nibang baik dan tidaknya stiulus tersebut bagi dirinya$% ;al ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi% ,% Trial, orang telah ulai encoba perilaku baru% )% Adaption, subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan kesadaran dan sikapnya terhadap stiulus% 2%1%2 -unber Pengetahuan 1% Tradisi Tradisi adalah suatu dasar pengetahuan diana setiap orang tidak dian(urkan untuk eulai encoba eecahkan asalah% Tradisi erupakan kendala dala kebutuhan anusia karena beberapa tradisi begitu elekat sehingga 1aliditas# anfaat dan kebenarannya tidak pernah dicoba dan diteliti% 2% Autoritas 6etergantungan terhadap suatu autoritas tidak dapat dihindarkan karena kita tidak dapat secara autoatis en(adi seseorang ahli dala engatasi setiap perasalahan yang dihadapi% 1% Pengalaan "ala eecahkan suatu perasalahan dapat berdasarkan pengalaan sebelunya# dan ini erupakan pendekatan yang penting dan beranfaat% 1. Trial and Error 6adang kita dala enyelesaikan suatu perasalahan keberhasilan kita dala enggunakan alternati1e peecahan elalui 7coba dan salah8 1% Alasan yang logis "ala enyelesaikan suatu asalah berdasarkan proses penelitian yang logis% Peikiran ini erupakan koponen yang penting dala pendekatan iliah akan tetapi alasan rasional sangat terbatas% 1% 4etode iliah Pendekatan iliah adalah pendekatan yang paling tepat untuk encari suatu kebenaran# karena didasari pada pengetahuan yang terstruktur dan sisteatis# serta dala engupulkan dan enganalisa datanya didasarkan pada prinsip 1aliditas dan reliabilitas% !9ursala# 2000$ 2%1%+ 6oponen pengetahuan !9oto atod(o#200+$ 1% Tahu Pengetahuan berkenan dengan bahan yang dipela(ari sebelunya disebut (uga istilah recal !engingat lagi$ naun apa yang yang telah diketahui hanya sekedar inforasi yang diingat sa(a% 3leh sebab itu ini erupakan tongkat pengetahuan yang rendah% 1% Peahaan Adalah keapuan engetahui arti sesuatu bahan yang tekah dipakai dipela(ari seperti enafsirkan% 4en(elaskan dan eringkas tentang sesuatu keapuan% 0ni lebih tinggi dari pengetahuan% 1% Penerapan Adalah keapuan enggunakan suatu bahan yang telah dipela(ari dala sesuatu yang baru atau konkrit% 1% Analisa Adalah suatu koponen untuk en(abarkan ateri atau suatu bahan obyek kedala koponen' koponen tetapi asih didala stuktur organisasi tersebut dan asih ada kaitannya saa lain% 1% -intesa 6eapuan untuk enghipun bagian dala keseluruhan seperti erugikan tea rencana atau elihat hubungan abstrak dan sebagian fakta 1% 21aluasi Adalah berkenan dengan keapuan enggunakan pengetahuan untuk ebantu penelitian terhadap sesuatu berdasarkan aksud atau kriteria tertentu% 2%1%, faktor'faktor yang epengaruhi pengetahuan 1% <aktor 2ksternal 1$ 6ebudayaan 6ebudayaan diana kita hidup dibesarkan epunyai pengaruh besar terhadap pebentukan sikap kita% Apa bila dala suatu &ilayah epunyai budaya untuk selalu en(aga kebersihan lingkungan aka sangat ungkin asyarakat sekitarnya epunyai sikap untuk selalu en(aga kebersihan lingkungan aka sangatlah ungkin berpengaruh dala pebentukan sikap pribadi seseorang !syaifudin A# 200+$ 2$ 0nforasi 0nforasi adalah keseluruhan akna dapat diartikan sebagai peberitahuan sesering adanya inforasi baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut% Pesan'pesan sugestis diba&a oleh inforasi tersebut pendidikan ini biasanya digunakan% 2% <aktor internal 1$ Pendidikan Pendidikan adalah setiap usaha pengaruh pelindung dan bantuan yang diberikan kepada anak yang tertu(u pada kede&asaan =B;9 0ndonesia tentang enngidentifikasi lain bah&a pendidikan diri dala dan dari luar sekolah dan berlangsung seuur hidup% !9otoadod(o# 200+$ 2$ Pengalaan Pengalaan adalah sesuatu pengalaan saa sekali terbentuk apabila pengalaan pribadi tersebut ter(adi dala situasi yang elibatkan eosi penghayatan% Pengalaan akan lebih endala dan laa ebekas !-yaifudin A# 200)$ +$ Usia Usia indi1idu terhitung ulai dilakukan sapai berulang tahun !2lizabeth B ;ouspitalisasi# 1::)$ seakin cukup uur tingkat keatangan dan kekuatan seseorang akan lebih atang dala berfikir dan beker(a% "ari segi kepercayaan asyarakat seseorang yang telah de&asa akan lebih percaya dari pada seseorang yang belu cukup tinggi kede&asaanya% ;al ini sebagai akibat dari pengalaan dan keatangan di(i&ainya !;urlock# 1::*$ akin tua seseorang akin kondusif dala engunakan koping asalah yang dihadapi% ,$ Peker(aan Peker(aan adalah sesuatu yang dilakukan untuk encari nafkah atau pencarian% 4asyarakat yang sibuk dengan kegiatan atau peker(aan sehari'hari akan epunyai &aktu yang lebih sedikit untuk eperoleh inforasi% )$ Pendapatan Pendapatan sesuatu yang didapatkan dan sebelunya belu ada% pendapatan erat sekali dengan status kesehatan% >$ inforasi inforasi yang diperoleh dari berbagai suber akan epengaruhi tingkat pengetahuan seseorang% Bila seseorang eperoleh banyak inforasi aka ia cenderung epunyai pengetahuan lebih luas% 2%1%) 6riteria Tingkat Pengetahuan 4enurut Arikunto #200> pengetahuan seseorang dapat diketahui dengan dipersentasikan tetapi berupa prosentasi lalu ditafsirkan dengan kaliat yang bersifat kualitatif# yaitu : 1% baik : hasil persentasi .>'100? 2% cukup : hasil persentasi )>'.)? +% kurang : hasil persentasi @ 0 %!% Ko#s"p K"patu'a# 2%2%1 Pengertian 6epatuhan Pengertian kepatuhan enurut sockett yang dikutip oleh neil ni1en !2000$ bah&a kepatuhan pasien sebagai se(auh ana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh profesional kesehatan% 3rang eatuhi perintah dari orang yangepunyai kekuasaan bukan hal yang engherankan karena ketidakpatuhan sering kali diikuti dengan beberapa bentuk hukuan% 4eskipun deikian# yang enarik adalah pengaruh dari orang yang tidak epunyai kekuasaan dala ebuat orang eatuhi perintahnya dan sapai se(auh ana kesediaan orang untuk eatuhinya% 2%2%2 Tingkat 6epatuhan "era(at ketidakpatuhan ber1ariasi sesuai dengan apakah pengobatan tersebut kuratif atau pre1entif# (angka pan(ang atau (angka pendek% -ackett and -no& yang dikutip oleh 9i1en !2000$ eneukan bah&a ketaatan terhadap 10 hari (ad&al pengobatan se(ulah .0' adalah pencegahan% 6egagalan untuk engikuti progra (angka pan(ang# yang bukan dala kondisi akut# diana dera(at ketidakpatuhannya rata'rata )0? dan dera(at tersebut bertabah buruk sesuai &aktu% 2%2%+ <aktor'faktor Aang 4epengaruhi 6etidakpatuhan <aktor'faktor yang epengaruhi ketidakpatuhan enurut 9i1en !2000$ antara lain adalah: 1% Peahaan tentang intruksi Tidak seorangpun dapat eatuhi intruksi (ika dia salah paha tentang intruksi yang diberikan% 6adang hal ini disebabkan oleh kegagalan profesional kesehatan dalaeberikan inforasi yang lengkap# penggunaan istilah edis dan eberikan instruksi yang harus diingat oleh pasien% 1% 6ualitas interaksi 6ualitas interaksi antara profesional kesehatan dan pasien erupakan bagian yang penting dala enentukan dera(at kepatuhan% ;al ini bisa dilaksanakan dengan bersikap raah dan eberikan inforasi dengan singkat dan (elas% 1% 0solasi sosial dan keluarga 6eluarga dapat en(adi faktor yang sangat berpengaruh dan enentukan keyakinan dan nilai kesehatan indi1idu dan dapat (uga enentukan tentang progra pengobatan yang dapat ereka teria% 1% 4oti1asi 4oti1asi dapat diperoleh dari diri sendiri# keluarga# tean# petugas kesehatan dan lingkungan sekitarnya% 1% Pengetahuan -eakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang seakin besar keungkinan untuk patuh pada suatu progra pengobatan% 2%2%, Cara 4engurangi 6etidakpatuahan "inicola dan "iatteo yang dikutip oleh ni1en !2000$ engusulkan beberapa rencana untuk engatasi ketidakpatuhan pasien# antara lain: 1% 4engebangkan tu(uan kepatuhan Peryataan'peryataan (uga dapat eningkatkan kepatuhan seseorang# kontrak tertulis (uga dapat eningkatkan keputuhan# tetapi kontrak keungkinan dapat en(adi tidak efektif dala kurun &aktu yang laa% 1% 4engebangkan perilaku sehat dan epertahankanya Perilaku sehat dapat dipengaruhi oleh kebiasaan% 3leh karena itu perlu dikebangkan suatu strategi yang bukan hanya engubah perilaku# tetapi (uga untuk epertahankan perubahan tersebut% 1% Pengontrolan perilaku Pengontrolan perilaku seringkali tidak cukup untuk engubah perilaku itu sendiri% -uatu progra secara total dapat dihancurkan sendiri oleh pasien dengan engunakan peryataan pertahanan% 1% "ukungan sosial 6eluarga dan tean dapat ebantu engurangi keceasan yang disebabkan oleh penyakit tertentu# ereka dapat enghilangkan godaan pada ketidaktaatan# dan ereka seringkali dapat en(adi kelopok pendukung untuk encapai kepatuhan% 1% "ukungan dari profesional kesehatan "ukungan dari profesional kesehatan erupakan faktor lain yang dapat epengaruhi perilaku kepatuhan% "ukungan ereka berguna terutaa saat pasien enghadapi bah&a perilaku sehat yang baru tersebut erupakan hal penting% Begitu (uga ereka dapat epengaruhi perilaku pasien dengan cara enyapaikan antusias ereka terhadap tindakan tertentu dari pasien# dan secara terus'enerus eberikan penghargaan yang positif bagi pasien yang telah apu beradaptasi dengan progra pengobatannya% 1% Pendidikan pasien Pendidikan pasien dapat eningkatkan pendidikan# sepan(ang bah&a pendidikan tersebut erupakan pendidikan yang aktif seperti penggunaan buku dan kaset secara andiri% 1% 4odifikasi faktor'faktor lingkungan sosial 4odifikasi faktor'faktor lingkungan sosial berarti ebangun hubungan sosial dari keluarga dan tean'tean% 6elopok'kelopok pendukung dapat dibentuk untuk ebentuk kepatuhan terhadap progra'progra pengobatan seperti berhenti erokok dan enurunkan konsusi alkhohol% 1% 4eningkatkan interaksi profesi kesehatan dengan pesien 4eningkatkan interaksi profesi kesehatan dengan pesien adalah suatu hal penting untuk eberikan upan balik pada pasien setelah eperoleh inforasi tentang diagnosis% Pasien ebutuhkan pen(elasan kondisinya saat ini# apa penyebabnya dan apa yang dapat ereka lakukan dengan kondisi seperti itu% 1% Perubahan odel terapi Progra'progra pengobatan dapat dibuat sesederhana ungkin# dan pasien terlibat aktif dala perbuatan progra tersebut% "engan cara ini koponen'koponen sederhana dala progra pengobatan dapat diperkuat# untuk selan(utnya dapat eatuhi koponen'koponen yang lebih kopleks% 2%2%) <aktor'faktor Aang 4epengaruhi 6epatuhan Pasien <aktor'faktor yang epengaruhi kepatuhan pasien enurut 9i1en !2000$ adalah sebagai berikut : 1% 6eadaan penyakit Pasien yang enderita penyakit kronis !tuberculosis paru$ cenderung paling tidak patuh% 0ni terutaa karena harus enggunakan obat dala (angka &aktu laa diana ge(ala yang terasa hanya dala &aktu singkat% 1% 6eadaan pasien 6epatuhan pasien enurun pada usia tinggi yang hidup sendiri !tidak ada yang endorong$% Tingkat ekonoi leah# orang'orang dengan pengetahuan dan pendidikan rendah# diana faktor budaya atau bahasa en(adi penghalang kounikasi antara petugas kesehatan dengan pesien% 1% Petugas kesehatan 6epatuhan pasien akan dipengaruhi oleh sikap petugas kesehatan dala elayani pasiennya% Petugas yang bersifat erendah# pasien kurang yakin terhadap terapi yang diputuskan# ada habatan dala kounikasi karena faktor budaya# bahasa dan &aktu yang disediakan% 1% Pengobatan 6epatuhan pasien akan berkurang apabila obat yang diberikan dala (angka &aktu laa% Bentuk dan keberhasilan keasan yang terlalu sederhana diana obat udah pecah dan terkontainasi oleh kotoran (uga dapat enurunkan kepatuhan pasien untuk inu obat% 1% -truktur pelayanan -eakin sulit tepat pelayanan kesehatan dicapai# seakin berkurang kepatuhan pasien% %!( Ko#s"p Tub"r+ulosis Paru 2%+%1 "efinisi Tuberculosis Paru Tuberculosis paru adalah penyakit akibat infeksi kuan ycobakteriu tubercolosis sisteis sehingga dapat engenai hapir seua organ tubuh# dengan lokasi terbanyak diparu yang biasanya erupakan infeksi prier% Tuberculosis erupakan bakteri kronik dan ditandai oleh pebentukan granuloa pada (aringan yang terinfeksi dan hipersensi1itas yang diperantarai sel !Cell 4adiated ;ipersensi1ity$ !4ans(oer Arif# 2000$% 2%+%2 =e(ala Tuberculosis Paru 1% "ea "iulai dengan dea subfebris seperti influenza% Terkadang panas encapai ,0',1BC% 6eadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh penderita dan berat ringannya infeksi kuan tuberculosis yang asuk !-oeparan#1::0$ 1% Batuk darah Batuk darah ter(adi karena adanya iritasi pada bronkus% Batuk ini diperlukan ebuang produk' produk radang keluar% -ifat batuk diulai dari batuk kering !non produktif$ keudian setelah ter(adi peradangan en(adi produktif hal ini berlangsung + inggu atau lebih% 6eadaan lan(ut adalah ter(adinya batuk darah karena terdapat pebuluh darah yang pecah% Aang erupakan tanda adanya ekskavasi dan ulserasi dari pebuluh darah pada dinding ka1itas% 6eatian dapat ter(adi karena penyubatan bekuan darah pada saluran nafas !-oeparan# 1::0$ 1% -esak nafas -esak nafas diteukan pada penyakit yang sudah lan(ut# diana ilfiltrasinya sudah setengah bagian paru !"epkes /0# 2002$ 1% 9yeri dada Ter(adi bila ilfiltrasinya radang sapai ke pleura sehingga enibulkan pleuritis !"epkes /0# 2002$ 1% 4alaise !Badan leah$ Penyakit tuberculosis paru adalah penyakit radang yang bersifat enahan nyer otot dan keringat diala hari% =e(ala'ge(ala tersebut akin laa akin berat dan ter(adi hilang tibul secara tidak teratur !-oeparan# 1::0$ 2%+%+ <aktor'faktor Aang 4epengaruhi Ter(adinya Tubercolusis 1% ;arus ada suber infeksi -uber infeksi dapat berasal dari penderita tubercolusis dengan BTA positif yang ditularkan elalui droplet% Baik itu elalui penggunaan alat akan secara bergantian tanpa dicuci terlebih dahulu ataupun pada &aktu penderita batuk atau bersin% 1% Culah basil sebagai penyebab infeksi harus cukup -eakin banyak (ulah basil yang terhirup# aka seakin besar keungkinan seseorang untuk engidap penyakit tubercolusis% 1% Dirulensi yang tinggi dari basil tubercolusis Apabila tingkat keaktifan kuan tinggi aka akan seakin cepat berkebang biak didala tubuh% -elain itu akan seakin cepat pula assa inkubasinya% 1% "aya tahan tubuh yang enurun "aya tahan tubuh yang enurun eungkinkan basil berkebang biak dan keadaan ini enyebabkan tibulnya penyakit tubercolusis baru% 2%+%, Peeriksaan "iagnostik 1% 6ultur sputu Peekriksaan sputu adalah penting karena dengan diteukanya kuan BTA# diagnosa tubercolusis paru sudah dapat dipastikan% 6riteria sputu BTA positif adalah bila diteukanya sekurang'kurangya + batang kuan BTA pada satu sediaan dan sedikitnya dua dari tiga kali peekrisaan specien BTA hasilnya nyatakan positif !-oeparan# 1::0$ 1% <oto thorak 4enun(ukan infiltrasi lesi a&al pada area paru atas# sipanan kalsiu lesi sebuh prier atau efusi cairan% Adanya perluasan kuan tubercolusis paru ditun(ukan dengan adanya rongga atau area fibrosa !"oenges# 2002$ 1% Tes tuberkulin !4antouE$ /eaksi positif area durasi 10 atau lebih besar# ter(adi ,*'.2 (a setelah in(eksi intraderal antigen enun(ukan assa lalu dan adanya antibodi# tetapi tidak secara berarti enun(ukan penyakit aktif% /eaksi berakna pada pasien yang secara klinik sakit berarti bah&a infeksi disebabkan oleh ikrobakteriu yang berbeda !"oenges#2002$ 1% Peekrisaan darah Pada &aktu kuan tubercolusis ulai aktif (ulah leukosit sedikit eninggi dan (ulah lifotsit asih diba&ah noral% Fa(u endap darah ulai eningkat% Bila sakit ulai sebuh (ulah leukosit kebali noral dan (ulah lifosit asih tetap tinggi% Fa(u endap darah ulai turun kearah noral lagi !-oeparan# 1::0$ 1% Peekrisaan fungsi paru Ter(adi penurunan kapasitas 1ital# peningkatan ruang ati# peningkatan rasio udara residu dan kapasitas paru total% -aturasi oksigen ter(adi penurunan sekunder terhadap infiltrasi parenki paru# kehilangan (aringan paru ketika tubercolusis paru kronis sudah eluas% !"oenges# 2002$ 2%+%) Cara Penularan 1% Percikan ludah !droplet infection) Pada saat penderita tubercolusis batuk akan engeluarkan droplet dengan ukuran ikroskopis yang ber1ariatif% 6etika pertikel tersebut berada di udara# air akan enguap dari perukaannya sehingga enurunkan 1olue dan enaikan konsetrasi kuannya% Partikel inilah yang disebut dengan droplet !Crofton# 2002$ 1% 0nhalasi debu yang engandung basil tubercolusa !air bone infection) -eseorang yang elakukan kontak erat dala &aktu yang laa dengan penderita tubercolusis paru akan udah tertular karena enginhalasi udara yang telah terkontainasi kuan tubercolusis !"epkes /0# 2002$ 2%+%> <aktor'faktor Aang 4epengaruhi 6eteraturan 4inu 3bat 1% 6eadaan sosial ekonoi 4akin buruk keadaan sosial ekonoi asyarakat sehingga akin (elek pula gizi dan hygiene lingkungannya yang akan enyebabkan rendahnya daya tahan tubuh ereka sehingga eudahkan ter(adinya penyakit% -eandainya endapat penyakit selain epersulit penyebuhan (uga eudahkan kabuhnya TBC yang sudah ada% 2% 6esadaran Pengobatan TBC eerlukan &aktu yang laa !inial 2 tahun terbentuk$ sebab anti TBC barulah bersifat tuberculostotica bersifat tubercuicocido% 6adang'kadang &alaupun penyakitya agak berat sipenderita tidak erasa sakit sehingga tidak encari pengobatan enurut hasil penyelikan G;3 )0? penderita TBC enun(ukan ge(ala apa'apa orang ini telah berbahaya lagi sebagai suber penular karena bebas bercapur dengan asyarakat% +%Pengetahuan 4akin rendah pengetahuan penderita tentang bahaya penyakit TBC untuk dirinya keluarga dan asyarakat disekitarnya aka besar pulalah bahaya sipenderita sebagai penularan baik diruah aupun ditepat ker(anya% Untuk keluarga dan orang'orang disekitarnya# sebaiknya pengetahuan yang baik tentang penyakit ini akan enolong asyarakat dala enghindarinya !"r%indan ent(ang# 2000$ 2%+%. Tingkat 6epatuhan Pengobatan tuberculosis 9i1en !2000$ berpendapat bah&a tingkat kepatuhan pengobatan tuberculosis paru adalah sebagai berikut : 1% 4inu obat sesuai petun(uk 3bat yang diinu sesuai dengan petun(uk yang telah diberikan oleh petugas kesehatan eliputi dosis# (ulah# (enis dan &aktu inu obat% 1% Cad&al engabil obat Pengabilan obat tidak boleh terlabat% Apabila penderita telah inu obat dikha&atirkan akan ter(adi resistesi obat% 1% Faa pengobatan Faa pengobatan akan epengaruhi terhadap kepatuhan penderita untuk berobat% Pengobatan pada tuberculosis sendiri inial dilakukan selaa > bulan% 1% 4aca'aca obat Banyaknya aca'aca obat tuberculosis ebuat penderita en(adi (enuh untuk berobat% Cika kurangnya pengetahuan atau oti1asi aka seakin besar keingkinan akan putus obat% %!, Ko#s"p P"#$obata# Tub"r+olusis Paru 2%,%1 Akti1itas obat 1% Akti1itas bakteresid "isini obat bersifat ebunuh kuan'kuan yang sedang tubuh !etabolisenya asih aktif$% Akti1itas bakteresid biasanya diukur dari kecepatan ebunuh atau elenyapkan kuan sehingga pada pebiakan akan didapatkan hasil yang negatif !2 bulan perulaan pengobatan$% 1% Akti1itas sterilisasi "isini obat bersifat ebunuh kuan'kuan yang pertubuhannya labat !etabolisenya kurang aktif$% Akti1itas sterilisasi di undur dari angka kekabuhan setelah pengobatan dihentikan !-oeparan dan -ar&ono# 1:::$ 2%,%2 Cenis 3bat Pengobatan dengan strategi "3T- !Direct Obseved Treadment Sort !ourse) diperudah dengan pengadaan obat yang telah dipadukan sesuai dengan kategori tersendiri : 1% 3bat prier !obat anti tubercolusis tingkat satu$ 1$ 0soniasid !;$ "ikenal dengan 09;# bersifat bakteresid# dapat ebunuh :0? populasi dala beberapa hari pertaa pengobatan% 3bat ini sangat efektif terhadap kuan dala keadaan etabolise aktif# yaitu pada saat kuan sedang berkebang% "osis harian yang dian(urkan adalah ) gHkg BB# sedangkan untuk pengobatan interiten +kali seinggu dengan dosis 10 gHkg BB% 2$ /ifapisin !/$ Bersifat bakteresid# dapat ebubuh kuan yang persisten !dortmant) yang tidak dapat dibunuh oleh 0sonasid% "osis 10 gHkg BB diberikan saa untuk pengobatan harian aupun interiten + kali seinggu% +$ Pirazinaid !I$ Bersifat bakteresid# dapat ebunuh kuan yang berada didala sel dengan suasana asa% "osis harian yang dian(urkan 2) gHkg BB# sedangkan untuk pengobatan interiten + kali seinggu diberikan dengan dosis +) gHkg BB% ,$ -treptoisin !-$ Bersifat bakteresid# dengan dosis harian yang dian(urkan 1) gHkg BB# sedangkan pengobatan untuk interiten + kali seinggu digunakan dosis yang saa% Penderita beruur sapai >0 tahun dosisnya 0#.) grHhari# sedangkan untuk uur sapai >0 tahun lebih dosisnya 0#)0 grHhari% )$ 2thabutol !2$ Bersifat sebagai bakteriostatik% "osis harian yang dian(urkan 1) gHkg Bbsedangkan untuk pengobatan untuk interiten + kali seinggu digunakan dosis +0 gHkg BB% 1% 3bat sekunder ! Anti tubercolusis acid$ 1$ 6anaisin 2$ PA- !Para Aina -alictylic Acid$ +$ Tiasetason ,$ 2tionaid )$ Protionaid >$ -ikloserin .$ Dioisin *$ 6apreoisin :$ Aikosin 10$ 3flokasin 11$ -iproflokasin 12$ 9orfloksasin 1+$ 6lofazin !-oeparan dan -ar&ono G# 1::0$ 2%,%+ 2fek -aping 3bat 1% 2fek saping berat Aaitu efek saping yang dapat enyebabkan sakit serius% "ala kasus ini aka peberian 3AT harus dihentikan dan penderita harus diru(uk ke Unit Pelayanan 6esehatan !UP6$ spesialistik% 1% 2fek saping ringan Aaitu hanya enyebabkan sedikit perasaan yang tidak enak% =e(ala'ge(ala ini sering dapat ditanggulangi dengan obat'obat sitoatik atau obat sederhana# tetapi kadang'kadang enetap untuk beberapa &aktu selaa pengobatan% "ala hal ini peberian 3AT dapat diteruskan% 2%,%, Tahap Pengobatan 1% Tahap intensif !Initial pase$# selaa 1'+ bulan dengan eberikan ,') aca obat anti tubercolusis per hari dengan tu(uan : 1$ 4encegah keluhan dan encegah efek saping lebih lan(ut% 2$ 4encegah tibulnya resistensi obat% Pada tahap intensif !a&al$ penderita endapat obat setiap hari dan dia&asi langsung untuk encegah ter(adinya kekebalan terhadap seua 3AT# terutaa rifapisin salaa 2 bulan% Bila pengobatan tahap intensif ini diberikan secara tepat# biasanya penderita enular (adi tidak enular dala kurun &aktu 2 inggu% -ebagian besar penderita tubercolusis paru BTA positif en(adi negatif !kon1ersi$ pada akhir pengobatan intensif% Penga&asan ketat pada tahap intensif sangat penting untuk encegah ter(adinya kekebalan obat% 1% Tahap lan(utan !!ontinuation pase$# selaa ,'> bulan dengan hanya eberikan 2 aca obat# + kali seinggu dengan tu(uan : 1$ 4enghilangkan bakteri yang tersisa !efek sterilisasi$ 2$ 4encegah kekabuhan !relaps$ Pada tahap lan(utan penderita endapat (enis obat lebih sedikit# naun dala (angka &aktu yang lebih laa yaitu selaa ,'> bulan% Tahap lan(utan penting untuk ebunuh kuan persisten untuk encegah ter(adinya kekabuhan% 2%,%) 21aluasi Pengobatan 1% 6linis biasanya pasien dikontrol dala 1 inggu pertaa# selan(utnya setiap 2inggu selaa tahap intensif dan seterusnya sekali sebulan sapai akhir pengobatan% -ecara klinis hendaknya terdapat perbaikan keluhan pasien seperti batuk'batuk berkurang# batuk darah hilang# nafsu akan bertabah dan berat badan bertabah% 2% Bakteriologis Biasanya setelah 2'+ inggu pengobatan sputu BTA ulai en(adi negati1e% Peekrisaan kontrol sputu dilakukan sekali sebulan% Bagi pasien BTA positif setelah tahap intensif akan endapatkan pengobatan ulang% Bila sudah negati1e# sputu diperiksa tiga kali berturut'turut dan harus di kontrol agar tidak ter(adi 7silent bacterial seddin"# yaitu terdapat sputu BTA positif tanpa disertai keluhan'keluhan tubercolusis yang rele1an pada kasus'kasus + kali peeriksaan !+ bulan$# berarti pasien ulai kabuh% 1% /adiologis 21aluasi radiologi (uga diperlukan untuk elihat kea(uan terapi% "engan peekrisaan radiologi dapat dilihat keadaan tubercolusis parunya atau adanya penyakit lain yang enyertainya% 6arena perubahan gabar radiologi tidak secepat perubahan bakteriologis# e1aluasi foto dada dilakukan setiap + bulan sekali% Peantauan kea(uan pengobatan pada orang de&asa dilaksanakan dengan peekrisaan dahak se&aktu'pagi'se&aktu !-P-$# peekrisaan bisa dikatakan negatife (ika hasil kedua specien negati1e# sedangkan bisa dikatakan positif bila salah satu atau kedua specien positif% Peekrisaan ulang dahak dilakukan pada akhir tahap intensif# sebulan sebelu akhir pengobatan dan 1 inggu sebelu akhir pengobatan !bulan ke >$% 2%,%> ;asil Pengobatan 1% -ebuh Penderita dikatakan sebuh bila telah enyelesaikan pengobatan secara lengkap dan peeriksaan dahak 2 kali selaa pengobatan negati1e% 1% Pengobatan lengkap Adalah penderita yang telah enyelesaikan pengobatan lengkap tapi tidak ada hasil peekrisaan dahak negati1e% 1% 4eninggal Adanya penderita yang dala assa penggobatan diketahui eninggal karena sebab apapun% 1% Pindah Adanya penderita yang pindah berobat ke daerah atau kabupatenHkota lain% 1% "efault Penderita yang tidak control atau terlabat engabil obat 2 inggu berturut'turut atau lebih sebelu assa pengobatanya selesai% 1% =agal Penderita BTA positif yang hasil peekriksaan dahaknya tetap positif atau kebali en(adi positif pada satu bulan sebelu akhir pengobatan% BAB ( KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS (! K"ra#$ka Ko#s"p Tidak ada hubungan Ada hubungan 6epatuhan berobat pasien TB paru <aktor'faktor yang epengaruhi pengetahuan 1%<aktor 2ksternal '6ebudayaan 'inforasi 2%<aktor internal 'pendidikan 'pengalaan 'Usia 6eterangan : : diteliti JJJJJ' : Tidak diteliti =abar +%1 kerangka konseptual pengaruh pengrtahuan tubercolusis dengan kepatuhan berobat pasien tubercolusis (!% Hipot"sis ;ipotesis adalah (a&aban seentara dari ruusan asalah atau pertanyaan penelitian !9ursala# 200:$ h1 : ada hubungan antara pengetahuan tentang tubercolusis paru dengan kepatuhan berobat pasien tubercolusis paru di puskesas e(ayan#caruban kab%adiun BAB , faktor'faktor yang epengaruhi keteraturan inu obat 1%keadaan ekonoi 2%kesadaran +%Pengetahuan METODE PENELITIAN ,! Kos"p M"to-" P"#"litia# 4etode penelitian kepera&atan erupakan urutan langkah dala elakukan penelitian kepera&atan !;idayah# 200.$% 4etode penelitian ini eliputi rancangan penelitian# kerangka ker(a# populasi# sapel# sapling# identifikasi 1ariabel# de1inisi oporasional# instruen penelitian# &aktu penelitian# pengupulan data# analisis data dan etika penelitian% ,!% D"sai# P"#"litia# "esain penelitian adalah suatu yang sangat penting dala penelitian# yang eungkinkan peaksialan kontrol beberapa faktor yang bisa epengaruhi akurasi suatu hasil% "ala desain penelitian ini adalah analitik korelasional% -edangkan etode yang digunakan dala desain penelitian ini adalah case control adalah pendekatan retrospective !Arikunto# 200>$ /etrospecti1e !elihat kebelakang$ adalah diidentifikasi pada saat ini# keudian faktor risiko diidentifikasi adanya atau ter(adinya pada &aktu yang lalu% ,!( K"ra#$ka K"rja 6erangka ker(a erupakan langkah'langkah proses penelitian dari penentuan populasi sapai dengan penya(ian penelitian% "ala penelitian ini kerangka ker(a digabarkan sebagai berikut% kerangka ker(a dala penelitian ini adalah sebagai berikut : Analisa data 2diting# coding# scoring# tabulating# dan u(i eakai u(i koefisien kontingensi -ipulan saran -A4PF09= 4enggunakan non probability sapling tipe purposi1e sapling P3PUFA-0 -eluruh penderita tubercolusis BTA positif di puskesas e(ayan#caruban kab%adiun sebanyak 1+ orang -A4P2F -ebagian penderita tubercolusis BTA positif di puskesas e(ayan#caruban kab%adiun sebanyak 1+ orang Penggupulan data 4enggunakan lebar kuesioner dan lebar obser1asi Penya(ian hasil 4enggunakan diagra pie ,!, Sa&pli#$ D"sai# ,%,%1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian !Arikunto# 200>$% Populasi adalah setiap subyek !isalnya : anusia# pasien$ yang eenuhi kriteria yang telah ditetapkan !9ursala# 200+$% Populasi dala penelitian ini adalah seluruh penderita tubercolusis paru BTA positif di puskesas e(ayan#caruban kab%adiun sebanyak 1+ orang ,%,%2 -apel -apel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan samplin" tertentu untuk bisa eenuhi atau e&akili populasi !9ursala K -iti Pariani# 2001$% -apel dala penelitian ini adalah pasien tubercolusis paru BTA positif di puskesas e(ayan#caruban kab%adiun% n : 9 1 L 9 !d$2 : 1+ 1 L 1+ !0#0)$2 : 1+ 1 L 0#0+2) : 1+ 1#0+2) : 12#): M 1+ 6eterangan : 9 : besar populasi n : besar sapel d : tingkat ketepatan atau kepercayaan yang diinginkan !0#0)$ ,%,%+ -apling -apling adalah suatu proses dala enyeleksi sapel yang digunakan dala penelitian dari populasi yang ada dengan enggunakan teknik sapling !;idayat# 200+$ "ala penelitian ini enggunakan tehnik non probabillity sapling tipe purposi1e sapling ,!. I-"#ti)ikasi /ariab"l Dariabel adalah ukuran atau ciri yang diiliki oleh anggota'anggota suatu kelopok yang berbeda dengan yang diiliki oleh kelopok lain !9oto atod(o# 200)$ Dariabel erupakan ge(ala yang en(adi fokus peneliti untuk diaati% Dariabel itu sebagai atribut dari sekelopok orang atau subyek yang epunyai 1ariasi antara satu dengan yang lainya dala kelopok itu !-ugiyono# 200,$ ,%)%1 Dariabel 0ndependent Dariabel bebas adalah suatu 1ariabel yang 1ariasinya epengaruhi 1ariabel yang lain !Az&ar -# 200.$% "ala ilu kepara&atan# 1ariabel bebas biasanya erupakan stiulus atau inter1ensi kepera&atan yang diberikan kepada klien tersebut !9ursala# 200+$% Dariabel bebas dala penelitian ini adalah pengetahuan tentang tubercolusis paru% ,%)%2 Dariabel "ependent Dariabel tergantung adalah 1ariabel yang nilainya ditentukan oleh 1ariabel lain% "engan kata lain# 1ariabel tergantung adalah faktor yang diaati dan diukur untuk enetapkan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari 1ariabel bebas !9ursala# 200+$% Dariabel tergantung dala penelitian ini adalah kepatuhan berobat pasien tubercolusis paru di puskesas e(ayan#caruban kab%adiun% ,%)%+ "e1inisi 3perasional Adapun peruusan de1fisnisi operasional dala penelitian ini akan diuraikan dala tabel berikut ini : Dariabel "efinisi operasional 0ndikator Alat ukur -kala data -kor 0ndepanden: pengetahuan tentang tubercolusis paru 1%pengertian tentang tubercolusis 2%cara penularan +%ge(ala'ge(ala tubercolusis ,%diagnosis )%pengobatan tubercolusis kuesioner ordinal Baik : .>'100? deberi kode + Cukup : )>'.)? diberi kode 2 6urang : @))? diberi kode 1 "ependen: 6epatuhan berobat pasien tubercolusis paru 6esesuaian antara kehadiran dengan progra pengobatan yang telah di(ad&alkan oleh petugas kesehatan '"aftar kehadiran dan endapatkan obat '"aftar peekrisaan dahak ulang 3bser1asi 9oinal 1%Patuh !datang sesuai (ad&al$ 2%Tidak patuh !datang tidak sesuai (ad&al$ ,!0 P"#$u&pula# -ata -a# a#alisis -ata ,%>%1 Pengupulan data Pengupulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses pengupulan karakteristik sub(ek yang diperlukan dala suatu penelitian !9ursala#200:$ ,%>%2 Proses Pengupulan "ata Proses pengupulan data secara birokrasi dilakukan pertaa endapatkan surat pengantar i(in penelitian dari institusi -T062- "ian ;usada 4o(okerto# keudian surat diserahkan kepada kepala puskesas e(ayan#caruban kab%adiun% setelah endapat i(in dari kepala puskesas peniliti kontrak &aktu kepada koordinator pengobatan tubercolusis untuk elakukan pengabilan data pasien tubercolusis% ,%>%+ 0nstruen Pengupulan "ata Teknik pengupulan data dengan enggunakan kuesioner% 6uesioner adalah alat ukur dengan cara sub(ek diberikan angket atau kuesioner dengan berberapa pertanyaan 1Aziz Aliul# 200+$% "ala hal ini instruenntya adalah kuesioner tentang pengetahuan penyakit tubercolusis paru sebanyak 10 pertanyaan dan lebar obser1asi% ,%>%, Gaktu dan Tepat Penelitian ini akan dilaksanakan di puskesas e(ayan#caruban kab%adiun ,%>%) Analisa "ata -etekah data terkupul selan(utnya adalah elakukan pengolahan data# enurut budiarto# 2001 dengan tahapan sebagai berikut : 1% 2diting Aang diaksud editing adalah engka(i dan eneliti data yang terkupul apakah sudah baik dan dipersiapkan untuk proses berikutnya% 1% Coding Aang diaksud coding adalah eberi tanda pada data yang terkupul% 1% -koring -kore 1 : untuk (a&aban benar -kore 0 : untuk (a&aban salah 1% Tabulating Tabulasi data ini dilakukan setelah seua asalah editing# coding# dan skoring selesai dan tidak ada lagi perasalahan yang tibul% -elan(utnya diinterpretasikan enggunakan checklist dengan kriteria sebagai berikut: 1$% Patuh (ika penderita datang tepat &aktu sesuai dengan tanggal yang ditentukan atau sebelu tanggal yang ditetapkan 2$% Tidak patuh (ika penderita tidak datang tepat &aktu sesuai dengan tanggal yang ditentukan% -etelah data terkupul dan dikelopokan dala diagra pie distribusi keudian hasilnya dikonfirasi dala bentuk persentase dan setelah itu hasil persentase diinterprestasikan dengan enggunakan skala : 100? M -eluruhnya .>'::? M ;apir seluruhnya )1'.)? M -ebagian besar )0? M -etengahnya 2>',: M ;apir setengahnya 1'2)? M -ebagian kecil 0? M Tidak saa sekali !Arikunto# 2002$ ,!2 Etika P"#"litia# Penelitian yang enggunakan anusia sebagai subyek tidak boleh bertentangan dengan etika% Tu(uan penelitian harus etis# dala arti hak responden dan lain dilindungi !9ursala dan Parini# 2000$ ,%.%1 Febar persetu(uan responden 4erupakan cara persetu(uan antar peneliti dengan responden peneliti dengan eberikan lebar persetu(uan% ,%.%2 Tanpa naa "i dala surat pengantar penelitian di(elaskan bah&a naa subyek tidak harus dicantukan% Untuk keikutsertaanya# aka peneliti eberi kode pada tiap lebar pengupulan data% ,%.%+ 6erahasiaan 6erahasiaan inforasi yang telah dikupulkan oleh peneliti dan responden akan di(ain kerahasiaanya% ;anya pada kelopok tertentu sa(a yang akan peneliti sa(ikan atau laporkan sebagai hasil penelitian ,!3 K"t"rbatasa# "ala penelitian ini pasti epunyai keleahan'keleahan yang ada# keleahan ini ditulis dala keterbatasan !A%Aziz# 200+$ 6eterbatasannya adalah peneliti hanya eneliti tentang sebatas pengetahuan tentang penyakit tubercolusisnya sa(a% http://subijakto25.blog.com/2011/04/11/proposal-skripsi-tuberculosis-paru/