Disusun oleh :
1. Agus Trianti Nur I. S.
2. Fery Ismantoro W.
3. Nurul
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO
PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS
JAWA TENGAH
BAB I
KONSEP MEDIS
A. Pengertian
Hernia adalah suatu penonjolan isi suatu rongga melalui pembukaan yang abnormal atau
kelemahannya suatu area dari suatu dinding pada rongga dimana ia terisi secara normal
(Lewis,SM, 2003).
Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui anulus inguinalis internus/lateralis
menelusuri kanalis inguinalis dan keluar rongga abdomen melalui anulus inguinalis
externa/medialis (Mansjoer A,dkk 2000).
Hernia inguinalis adalah prolaps sebagian usus ke dalam anulus inginalis di atas kantong
skrotum, disebabkan oleh kelemahan atau kegagalan menutup yang bersifat kongenital. (Cecily
L. Betz, 2004).
Hernia Inguinalis adalah suatu penonjolan kandungan ruangan tubuh melalui dinding
yang dalam keadaan normal tertutup (Ignatavicus,dkk 2004).
B. Anatomi Fisiologi
Otot-otot dinding perut dibagi empat yakni musculus rectus abdominis, musculus,
obliqus abdominis internus, musculus transversus abdominis. Kanalis inguinalis timbul akibat
descensus testiculorum, dimana testis tidak menembus dinding perut melainkan mendorong
dinding ventral perut ke depan. Saluran ini berjalan dari kranio-lateral ke medio-kaudal, sejajar
ligamentum inguinalis, panjangnya : + 4 cm. (Brunner & Suddarth, 2000)
Kanalis inguinalis dibatasi di kraniolateral oleh anulus inguinalis internus yag merupakan
bagian terbuka dari fasia transversalis dan aponeurosis muskulus transversus abdominis di
medial bawah, di atas tuberkulum pubikum. Kanal ini dibatasi oleh anulus eksternus. Atap ialah
aponeurosis muskulus ablikus eksternus dan didasarnya terdapat ligamentum inguinal. Kanal
berisi tali sperma serta sensitibilitas kulit regio inguinalis, skrotum dan sebagian kecil kulit,
tungkai atas bagian proksimedial (Martini, H 2001).
Dalam keadaan relaksasi otot dinding perut, bagian yang membatasi anulus internus turut
kendur. Pada keadaan itu tekanan intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih
vertikal. Sebaiknya bila otot dinding perut berkontraksi kanalis inguinalis berjalan lebih
transversal dan anulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah masuknya usus ke dalam
kanalis inguinalis. Pada orang yang sehat ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya
hernia inguinalis yaitu kanalis inguinalis yang berjalan miring, adanya struktur muskulus oblikus
internus abdominis yang menutup anulus inguinalis internus ketika berkontraksi dan adanya fasia
transversal yang kuat yang menutupi triganum hasselbaeh yang umumnya hampir tidak berotot
sehingga adanya gangguan pada mekanisme ini dapat menyebabkan terjadinya hernia inguinalis
(Martini, H 2001)
C. Klasifikasi
Hernia inguinalis, terdiri dari 2 macam yaitu :
1. Hernia inguinalis indirect atau disebut juga hernia inguinalis lateralis yaitu hernia yang
terjadi melalui cincin inguinal dan mengikuti saluran spermatik melalui kanalis inguinalis
(Lewis,SM, 2003).
2. Hernia inguinalis direct yang disebut juga hernia inguinalis medialis yaitu hernia yang
menonjol melalui dinding inguinal posterior di area yang mengalami kelemahan otot melalui
trigonum hesselbach bukan melalui kanalis, biasanya
(Ignatavicus,dkk 2004).
D. Etiologi
Menurut Black,J dkk (2002).Medical Surgical Nursing, edisi 4. Pensylvania: W.B Saunders,
penyebab hernia inguinalis adalah :
Kelemahan otot dinding abdomen.
1.
2.
3.
Kelemahan jaringan
Adanya daerah yang luas diligamen inguinal
Trauma
Obesitas
Mengangkat benda berat
Mengejan Konstipasi
Kehamilan
Batuk kronik
Hipertropi prostate
atau bersin dan perpindahan bagian usus kedaerah otot abdominal, tekanan yang berlebihan pada
daerah abdominal itu tentu saja akan menyebabkan suatu kelemahan mungkin disebabkan
dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi itu
ada sejak atau terjadi dari proses perkembangan yang cukup lama, pembedahan abdominal dan
kegemukan. Pertama-tama terjadi kerusakan yang sangat kecil pada dinding abdominal,
kemudian terjadi hernia. Karena organ-organ selalu selalu saja melakukan pekerjaan yang berat
dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga terjadilah
penonjolan dan
F. Manifestasi Klinik
1. Penonjolan di daerah inguinal
2. Nyeri pada benjolan/bila terjadi strangulasi.
3. Obstruksi usus yang ditandai dengan muntah, nyeri abdomen seperti kram dan distensi
4.
5.
6.
7.
8.
9.
abdomen.
Terdengar bising usus pada benjolan
Kembung
Perubahan pola eliminasi BAB
Gelisah
Dehidrasi
Hernia biasanya terjadi/tampak di atas area yang terkena pada saat pasien berdiri atau
mendorong.
G. Pemeriksaan Penunjang
a. Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus/obstruksi usus.
b. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan hemokonsentrasi
(peningkatan hemotokrit), peningkatan sel darah putih (Leukosit : >10.000
18.000/mm3) dan ketidak seimbangan elektrolit.
H. Komplikasi
1. Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia, sehingga isi hernia tidak dapat
dimasukkan kembali (hernia inguinalis lateralis ireponibilis). Pada keadaan ini belum ada
2.
3.
4.
dan terjadi nekrosis. Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis strangulata.
Timbul edema bila terjadi obstruksi usus yang kemudian menekan pembuluh darah dan
5.
6.
7.
8.
9.
I. Manajemen bedah
Perawatan pre operasi
1. Persiapan fisik dan mental pasien dan pasien puasa dan dilavamen pada malam sebelum hari
pembedahan.
2. Perawatan post operasi
a. Hindari batuk, untuk peningkatan ekspansi paru, perawat mengajarkan nafas dalam.
b. Support scrotal dengan menggunakan kantong es untuk mencegah pembengkakan dan
nyeri.