Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman Dasar dasar Virologi : Struktur dan Pengaruh Fisika Kimia

Kelompok I 3B 1
Virus
Virus adalah parasit intraseluler obligat dan
ukurannya 20-300 nm, bentuk dan komposisi
kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung
RNA atau DNA. Virus dapat dibedakan
berdasarkan bentuk dasar tubuhnya. Virus
memiliki empat bentuk dasar tubuh, yakni
berbentuk heliks, berbentuk bola, berbentuk
polihedral, dan berbentuk kompleks T4. Tubuh
virus tersusun atas senyawa-senyawa berikut:
- Asam nukleat, asam deoksiribonukleat
(DNA) atau asam ribonukleat (RNA) sebagai bagian inti. Asam nukleat pada virus
diselubangi kapsid sehingga disebut nukleokapsid. Ada dua macam nukleopasid yaitu: (a)
Nukleokapsid telanjang (b) Nukleokapsid yang masih diselubangi membran pembungkus
- Protein, merupakan komponen utama yang menyusun bagian terbesar dari kapsid.
- Lipid, terdapat pada virus dalam bentuk fosfolipid, gikolipid, asam nukleat, kolesterol
dan lemak-lemak alami.
- Karbohidrat, terdapat dalam bentuk ribose atau deoksirebose dalam asam nukleat.
Ciri ciri Virus
1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
2. Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 m -
300m (1 mikron = 1000 milimikron). Untuk mengamatinya diperlukan mikroskop
elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000X.
3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada
yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti
kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor silindris.
5. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
Struktur
a) Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid.
b) Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Terdiri dari unit struktural yang disebut
kapsomer, yang merupakan kumpulan polipeptida khas virus. Mempunyai simetri yang
disebut heliks, ikosahedron (bentuk bersudut banyak dengan 20 sisi) atau gabungan.
Dipergunakan sebagai salah satu kriteria klasifikasi virus. Memiliki empat fungsi, yaitu:
Rangkuman Dasar dasar Virologi : Struktur dan Pengaruh Fisika Kimia

Kelompok I 3B 2
melindungi genom virus, tempat reseptor-reseptor yang perlu bagi virus telanjang untuk
mulai menginfeksi, peransang pembentukan antibodi, dan diterminan antigen yang
penting untuk beberapa jenis uji serologis.
c) Isi tubuh
Isi tubuh yang kering disebut virion adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau
RNA), contohnya sebagai berikut: Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya
menyerupai kubus antara lain, virus polyomyelitis, virus radang mulut dan kuku, dan
virus influenza. Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida
contohnya para mixovirus. Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein dan banyak
lipida, contohnya virus cacar.
d) Ekor
Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus
terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang / serabut.
Pengaruh Fisika Kimia
a. Suhu
Bila virus dipanaskan 56 60 C selama 30 menit ( pasteurisasi ) akan mengalami
inaktivitas dan virus akan menurun atau hilang daya infeksinya. Daya infeksi virus :
- Pada suhu kamar tetap.
- Pada suhu 4
0
C tahan selama bertahun-tahun.
- Pada suhu 20
0
C s/d -70
0
C akan tahan lebih lama
b. Stabilitasi virus dengan garam-garam
Dengan penambahan garam garam tersebut virus akan tetap infektif dan tahan terhadap
pemanasan pada suhu 80C selama 1 jam. Banyak virus dapat distabilkan dengan garam-
garam pada konsentrasi tertentu.Senyawa yang dipakai : MgCl2 (Virus Polio, Echo,
Coxsackie, Rhijovirus), MgSO4 (Virus Influenza, Morbili), Na2SO4 (Virus Herpes
Simplek).
c. Derajat keasaman (pH)
Virus biasanya hidup subur pada PH 5 7,5 dan diluar suhu tersebut virus akan mati atau
inaktif, kecuali golongan Arbovirus yang tahan sampai pH 9.
d. Radiasi
Pada umumnya sinar X ( sinar rontgen ), ultra violet (UV) dan partikel berenergi tinggi
dapat menghilangkan aktivitas virus atau membunuh virus. Dosisnya bervariasi untuk
setiap jenis virus.
Rangkuman Dasar dasar Virologi : Struktur dan Pengaruh Fisika Kimia

Kelompok I 3B 3
e. Pengecatan vital
Virus dapat ditembus sampai tingkat tertentu oleh zat warna vital, seperti toluidin blue,
Netral Red, proflavin atau acridin orange. Zat warna ini akan diserap dan mengikat asam
nukleat virus sehingga virus akan menjadi peka terhadap cahaya biasa dan virus akan
diinaktivasi. Cara inaktivasi seperti ini disebut inaktivasi fotodinamik.
f. Kepekaan terhadap eter
Berdasarkan kepekaan terhadap eter ini maka dapat dilakukan pembagina virus sebagai
berikut :
- Golongan virus yang sensitif terhadap eter yaitu : Golongan Arbovirus, influenza,
parainfluenza, herpes simplex, herpes zoster, pseudorabies, japanese B Encephalitis (
JBE virus ), Cytomegalovirus.
- Golongan yang tahan ( resisten ) terhadap eter yaitu : Golongan picornavirus,
papovavirus, poxvirus, Adenovirus, parvovirus
g. Pengaruh Obatobat khemoterapeutika (obat obat sulfa dan antibiotika) dan
khemoprofilaksia Hanya virus tidak sejati yang bisa diobati dengan khemoterapeutika.
h. Efek terhadap desinfektan
- Liso dan khlor = dalam konsentrasi tinggi dapat membunuh virus
- Formalin = dapat mengaktivasi virus terutama virus polio
- Betapropiolakton = untuk menginaktivasi virus rabies.
Pertanyaan
- Nita
Q: Bagaimana dengan bentuk ekor virus? Apakah selalu sama seperti itu?
A: Ekor virus tidak dimiliki oleh semua jenis virus, hanya dimiliki oleh virus yang
berbentuk kompleks dan bentuknya akan selalu sama seperti itu.
- Ranita
Q: Kapsid memiliki empat fungsi, yaitu: melindungi genom virus, tempat reseptor-
reseptor yang perlu bagi virus telanjang untuk mulai menginfeksi, peransang
pembentukan antibodi, dan diterminan antigen yang penting untuk beberapa jenis uji
serologis. Apakah yang dimaksud dengan tempat reseptor bagi virus telanjang untuk
mulai menginfeksi?
Rangkuman Dasar dasar Virologi : Struktur dan Pengaruh Fisika Kimia

Kelompok I 3B 4
A: Virus telanjang adalah salah satu dari bentuk virus; virus tersebut tidak memiliki
bagian lain dalam tubuhnya selain kapsid, sehingga kapsid digunakan virus telanjang
tersebut untuk memulai infeksi.
Q: Apakah semua bentuk ekor virus seperti itu?
A: Karena ekor virus hanya dimiliki oleh virus yang berbentuk kompleks maka
bentuknya selalu sama seperti itu.
- Lailani
Q: Apakah virus bisa menempel dimana saja?
A: Tidak, virus hanya bisa menempel dan hidup (aktif) pada jaringan yang hidup.
Q: Efek terhadap desinfektan; apa saja yang terdapat didalamnya?
A: Pengaruh desinfektan ini berbeda-beda :
Liso dan Khlor
Dalam konsentrasi tinggi daapt membunuh virus. Khlor dalam konsentrasi
tinggi dipakai dalam kolam renang untuk membunuh virus polio.
Formalin
Dapat menginaktivasi virus teruatam virus polio (pembuatan vaksin).
Dipakai pada pembuatan vaksi n polio salk (inactivated vaccine). Sesudah
ditambah formalin, virus polio akan inaktif tetapi daya antigeniknya masih
tinggi.
Betapropiolakton
Untuk menginativasi virus rabies, tetapi daya antigenikanya tetapa tinggi.
Juga untuk menginaktivasi Arbovirus, tetapi hasilnyabelum memuaskan
bagi pembuatan vaksin.

Anda mungkin juga menyukai